Pendahuluan
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
No. RM
Nama
Jenis kelamin
Umur
Suku/bangsa
Agama
Alamat
Tanggal Masuk
: 195341
: By. M. Arif
: Laki-laki
: 3 hari
: Sasak/Indonesia
: Islam
: Cakranegara Barat
Rumah Sakit : 3 Juni 2016
Anamnesis
Heteroanamnesa
: Ibu pasien
V. Riwayat kelahiran
Pasien lahir tanggal 3 Juni 2016 di bantu
bidan di RSUD Kota Mataram. Lahir normal
dengan drip karena KPD, usia kehamilan 3637 minggu langsung menangis, dengan BBL
2800gr. Tubuh pasien kuning, tidak pucat
atau biru sewaktu lahir. Pasien merupakan
anak pertama.
Thorax
Inspeksi
: simetris, paradoxal movement
-/-, retraksi -/-, jejas -/ Palpasi : Tidak didapatkan memar atau
jejas, gerak nafas simetris.
Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru.
Auskultasi : Pulmo suara vesicular di
seluruh lapangan paru, tiada suara nafas
tambahan. Cor S1 S2 tunggal, mur mur
(-), Gallop (-)
Abdomen
Inspeksi
: Normal, slight distension (+)
daerah epigastrium sinistra. jejas (-),
Tidak didapatkan peristaltic wave di daerah
epigastrium.
Auskultasi : BU (+) menurun.
Palpasi : massa (-), nyeri tekan (-), distensi
buli (-)
Perkusi : timpani seluruh abdomen.
BNO 2 posisi
LLD
AP
USG ABDOMEN
UPPER GI
Plain foto
Kontras Study
Kesan
Distensi gaster dengan kontras barium yang
abrupt pada duodenum segmen D1 yang
mengarah pada gambaran stenosis /
strangulasi setinggi level tersebut
X. Assesment
Malrotasi intestinal (strangulasi) pada
duodenum
XI. Plan Terapi
Perbaikan keadaan umum
Tindakan operatif
Resume
Bayi laki-laki lahir pada secara normal tanggal 3 juni
2016 di Rumah Sakit Umum Kota Mataram. Bayi
tersebut dikeluhkan oleh ibunya muntah sejak lahir
ketika diberikan ASI. Muntah berwarna hijau disertai
BAB hijau kehitaman sehingga pasien dirawat di ruang
NICU.
Di ruang NICU pasien mendapat terapi secara
parenteral dipuasakan dan terpasang NGT terbuka.
BAB hanya muncul hingga usia hari ke 3 selanjutnya
tidak pernah BAB lagi. Ibu mengaku tidak pernah
terlambat memeriksakan kandungannya saat hamil.
Ibu juga menyangkal memiliki penyakit liver atau
riwayat sakit kuning sebelum ataupun saat hamil.
Definisi
Epidemiologi
Insiden malrotasi usus terdapat pada 1 dari 500
kelahiran hidup.
Hampir 60% kasus terjadi pada 1 bulan kehidupan,
Sekitar 70% anak dengan malrotasi usus juga memiliki
kelainan lain seperti kelainan jantung, limpa, hati dan
sistem pencernaan lain.
Mortalitas pada bayi yang mengalami malrotasi adalah
sekitar 30% padatahun 1950-an dan 1960-an, tetapi
kemudian menurun hingga 3%5%.
Infant dengan malrotasi, sebanyak 40% bermanifestasi
klinis saat minggu pertama kelahiran, 50% pada bulan
pertama dan sisanya bermanifestasi lebih dari 1 bulan.
EMBRIOLOGI
Pada minggu ke 5 gestasi cikal bakal ileum
Saat loop usus primer herniasi ke umbilicus,
loop ini juga akan berotasi , dengan arteri
mesenterika superior sebgai axisnya
sebanyak 90 derajat berlawanan dengan arah
jarum jam jika dilihat dari depan. Sehingga,
bagian cranial dari loop akan bergerak kearah
kaudal dan ke arah kanan dari embrio dan
bagian kaudalnya akan kea rah cranial dan kiri
embrio. Rotasi ini akan selesai pada minggu
ke 8.
PATOFISIOLOGI
Klasifikasi
nonrotasi,
rotasi inkomplit, dan
rotasi terbalik (reversed rotation).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Radiologi
Foto polos abdomen polos dapat menunjukan
adanya obstruksi usus, dengan adanya
pelebaran loop usus, dilatasi lambung dan
duodenum ( double bubble sign) seperti
pada atresia duodenal, tetapi disertai
gambaran gelembung-gelembung udara kecilkecil yang minim di bagian distal, serta batas
antara udara dengan cairan (air-fluid level).
Keadaan ini menunjukkan adanya suatu
malrotasi pada pasien tanpa volvulus.
Upper GI
PENATALAKSANAAN
Pasien dengan kecurigaan midgut volvulus harus
dengan agresif dilakukan koreksi elektrolit dan cairan,
pasang NGT (dekompresi), pemasangan urine cateter
monitoring status hidrasi yaitu dengan resusitasi
cairan, pemberian antibiotik spektrum luas, serta
dilakukan eksplorasi.
Diagnosis yang tepat dan eksplorasi yang cepat
berguna untuk mengurangi komplikasi dan mortalitas
akibat banyaknya reseksi yang dilakukan1.
Volvulus terjadi searah jarum jam, karena itu
dikembalikan dengan memutarnya berlawanan arah
jarum jam. Bersamaan dengan itu, prosedur Ladd juga
dilakukan.