02 Juni 2020
PNEUMOTHORAX (3A)
2. Open Pneumothorax
Keadaan pneumotoraks terbuka ini tersering disebabkan oleh adanya penetrasi
langsung dari benda tajam pada dinding dada penderita sehingga meninmbulkan
luka atau defek pada dinding dada. Dengan adanya defek tersebut yang merobek
pleura parietal, sehingga udara dapat masuk kedalam rongga pleura. Terjadinya
hubungan antara udara pada rongga pleura dan udara dilingkungan luar, sehingga
menyebabkan samanya tekanan pada rongga pleura dengan udara di diatmosper.
Jika ini didiamkan akan sangat membahayakan pada penderita. Dikatakan pada
beberapa literatur jika sebuah defek atau perlukaan pada dinding dada lebih besar
2/3 dari diameter trakea ini akan menyebabkan udara akan masuk melalui perlukaan
ini, disebabkan tekana yang lebih kecil dari trakea. Akibat masuknya udara
ETIOLOGI & KLASIFIKASI lingkungan luar kedalam rongga pleura ini, berlangsung lama kolaps paru tak
Berdasarkan penyebabnya : terhindarkan, dan berlanjut gangguan ventilasi dan perfusi oksigen kejaringan
1. Primary Spontaneous Pneumothorax (PSP) berkurang sehingga menyebabkan sianosis sampai distress respirasi.
Pneumothorax yang terjadi secara tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya dan Traumatic open pneumothorax membutuhkan intervensi darurat yaitu dengan
tidak menutup luka yang terbuka (occlusive dressing) menggunakan Vaseline gauze lalu
ditemukannya penyakit paru penyerta. memasang chest tube.
Faktor risiko yang dapat mengalami PSP :
• Merokok 3. Tension Pneumothorax
• Laki-laki, kurus & tinggi Suatu pneumotoraks yang merupakan salah satu kegawat daruratan pada cedera
• Riwayat keluarga mengalami pneumothorax dada. Keadaan ini terjadi akibat kerusakan yang menyebabkan udara masuk kedalam
rongga pleura dan udara tersebut tidak dapat keluar, keadaan ini disebut dengan
fenomena ventil ( one –way-valve). Tekanan intrapleural positif, dan terjadi
penekanan diafragma kebawah serta pergeseran trakea dan meniastinum
TATALAKSANA
1. Observasi
Non operatif Observasi :
4. Pleurodesis dan pembedahan
• Tanpa keluhan/ ringan
Pleurodesis dianggap sebagai solusi akhir. Ini adalah prosedur yang secara
• Luas pneumotorak < 20%
permanen membuang lapisan pleura dan melekatkan kedua lapisan pleura.
• Normal absorbsi pneumotorak 1,25 %/ hari
• Terapi dengan oksigen
• Ro ulang beberapa hari
• Hati-hati pneumotoraks tension
• IVFD
TATALAKSANA
• Needle decompression followed by tube
thoracostomy
DIAGNOSIS
From <VIDEO NEEDLE DECOMPRESSION&TUBE
Gejala Klinis :
THORACOSTOMY>
- Chest pain
- Dispneu
- Takikardia
- Hipotensi
- Low SpO2
- Sianosis
- Diafragma tertekan kebawah
- Mediastinum shift (terdorong kearah normal)
- Tekanan intrapleural meningkat (positif)
- Palpasi : Tracheal shift (terdorong kearah normal), Fremitus taktil
menurun
- Perkusi : Hipersonor
- Auskultasi : tidak terdengar suara nafas
Gambaran Radiologi PA
- Tracheal & Mediastinum shift
- Hiperlusen
- Descent of hemidiaphragma