Patogenesis PPI
Persalinan prematur menunjukan adanya kegagalan mekanisme yang bertangguang
jawab untuk mempertahankan kondisi tenang uterus selama kehamilan atau adanya gangguan
yang menyebabkan singkatnya kehamilan atau membebani jalur persalinan normal sehingga
memicu dimulainya persalinan secara dini. Empat jalur terpisah, yaitu stress, infeksi,
regangan dan perdarahan (Norwintz,2007).
Enzim sitokin dan prostaglandin, ruptur membran, ketuban pecah, aliran darah ke
plasenta yang berkurang mengakibatkan nyeri dan intoleransi aktifitas yang menimbulkan
kontraksi uterus, sehingga menyebabkan persalinan prematur. Akibat dari persalinan
prematur berdampak pada janin dan pada ibu. Pada janin, menyebakan kelahiran yang belum
pada waktunya sehingga terjadilah imaturitas jaringan pada janini. Salah satu dampaknya
terjadilah maturitas paru yang menyebabkan resiko cedera pada janin. Sedangkan pada ibu
resiko tinggi pada kesehatan yang menyebabkan ansietas dan kurangnya informasi tentang
kehamilan (Norwintz,2007). Berikut jalur partus prematurus iminen :
1. Aktivasi aksis hypothalamic pituitary adrenal (HPA) ibu dan janin.
Kejadian persalinan preterm 30% disebabkan adanya pengaruh stress pada ibu
maupun janin. Bermacam-macam mediator hormonal yang dihasilkan oleh adrenal
dan hipotalamus akan meningkatkan pengeluaran dari CRH plasenta, desidua dan
khorioamnion. Maturasi dan aktivitas axis HPA pada janin akan meningkatkan
kortisol janin dan dehydroepiandrosterone synthase (DHEA-S). Peningkatan kortisol
janin akan merangsang produksi CRH dalam plasenta, selaput janin dan desidua yang
juga akan meningkatkan produksi prostaglandin dalam desidua dan selaput janin.
CRH secara langsung atau tidak langsung akan meningkatkan pengeluaran androgen
(DHEAS) melalui pelepasan pituitary adrenocorticopin (ACTH). Androgen
dikonversi di plasenta menjadi estrogen (E1-3) yang mana menyebabkan peningkatan
reseptor-reseptor oksitosin myometrium yang dapat menyebabkan terjadinya
kontraksi. Peningkatan maternal serum alpha fetoprotein (MSAFP) dan human
chorionic gonadotropin (Hcg) Adalah merupakan penanda terjadinya abnormalitas
vaskular dan IUGR selama persalinan preterm tanpa adanya infeksi atau preeklampsia
(Murphy, 2006; Roberta, 2003)
Prostaglandin
Persalinan prematur
5. Insufisiensi serviks
Insufisiensi serviks secara tradisi dihubungkan dengan pregnancy losses pada
trimester kedua, tetapi baru-baru ini bukti menunjukan bahwa gangguan pada serviks
berhubungan dengan outcomes kehamilan yang merugikan dengan variasi yang
cukup luas, termasuk PPI (Cunningham, 2012)
Cunningham, F.G, et all. 2012. Obstetri Williams. Edisi 23. Jakarta: EGC
Peltier, M.R. 2003. lmmunology of term and preterm labor. Reproductive Biology and
Endocrinology journal. Vol (1):122
Murphy, S.P., Sharma, S. 2006. lL-10 and Pregnancy, lmmunology and Pregnancy. Gil Mor
Norwitz, E., Jhon, S. 2007. At a Glance Obstetri & Ginekologi ed.2.Jakarta: Erlangga
Jannah, M., 2010. Hubungan Infeksi Saluran Kemih Pada Ibu Hamil Dengan Partus
Prematurus Iminen Di RSUD Dr, Adjidarmo Lebak Banten. Jakarta: skripsi fkik uin
syarifhidayatullah