Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN DOPS

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan


Melakukan perawatan luka jahitan post sc

Nama klien : Ny. R


Diagnosa medis : P2002, Post SC H-11

2. Diagnosa keperawatan:
Resiko Infeksi
FR: - Kurang pengetahuan untuk menghindari pemajanan patogen
- Prosedur invasif
- Penurunan hemoglobin

3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional


3.1 Tahap prainteraksi
3.1.1 Persiapan Alat
a. Alat-alat steril
· Pinset anatomis 1 buah
· Pinset sirugis 1 buah
· Kassa kering dalam kom tertutup secukupnya
· Kassa desinfektan dalam kom tertutup
· Handsoon 1 pasang
· Korentang/forcep
· Kapas alkohol
b. Alat-alat tidak steril
· Gunting verban 1 buah
· Hypapix
· Pengalas
· NaCl 9 %
· Alkohol
· Handsoon 1 pasang
· Masker
· Bengkok
· Kantong plastic/baskom untuk tempat sampah
3.1.2 Persiapan Lingkungan
Menutup sampiran
a. Membuat pasien merasa nyaman
b. Menjaga privasi pasien
3.2 Tahap orientasi
a. Memberi salam, perkenalan diri, menanyakan nama pasien.
R: penerapan komunikasi terapeutik.
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan.
R: memberikan informasi pada pasien tindakan yang akan dilakukan.
c. Menanyakan persetujuan pasien.
R: menghargai hak pasien.
3.3 Tahap kerja
a. Mencuci tangan
R: mengurangi penyebaran bakteri dan penularan penyakit.
b. Memasang celemek dan sarung tangan bersih.
R: mencegah terjadinya infeksi.
c. Buka balutan lama (hati-hati jangan sampai menyentuh luka) dengan
menggunakan pinset anatomi, buang balutan bekas kedalam bengkok.
Jika menggunakan plester lepaskan plester dengan cara melepaskan
ujungnya dan menahan kulit dibawahnya, setelah itu tarik secara
perlahan sejajar dengan kulit dan kearah balutan. (Bila masih terdapat
sisa perekat dikulit, dapat dihilangkan dengan kapas alkohol ).
R: Mempermudah pelepasan
d. Bila balutan melekat pada jaringan dibawah, jangan dibasahi, tapi
angkat balutan dengan berlahan
R: Karena alkohol dapat menghambat pengeringan lukan
e. Letakkan balutan kotor ke bengkok lalu buang kekantong plastik
R: Menghindari kontaminasi
f. Kaji lokasi, tipe, jumlah jahitan atau bau dari luka
R: Mengatahui apakah ada pus atau tidak
g. Membuka set balutan steril dan menyiapkan larutan pencuci luka dan
obat luka dengan memperhatikan tehnik aseptic
R: Teknik steril
h. Buka sarung tangan ganti dengan sarung tangan steril
R: Menghindari transisi mikroorganisme.
i. Membersihkan luka dengan Nacl 9% sambil ditekan apakah ada pus
yang keluar
R: Cairan Nacl salah satu cairan yang sama dengan tubuh
j. Bersihkan area disamping jahitan alkohol secara sekuler kemudian
tunggu hingga kering
R: Menghindari infeksi
k. Penutupan jahitan dengan kassa steril
R: Menghindari infeksi dan perawatan luka jahitan
3.4 Tahap terminasi
a. Evaluasi pasien.
R: mengetahui perasaan pasien setelah dilakukan tindakan.
b. Berpamitan pada pasien.
R: menerapkan komunikasi terapeutik
c. Lepas sarung tangan dan cuci tangan.
R: mengurangi penyebarab bakteri dan penularan penyakit.
d. Dokumentasikan.
R: mencatat yang sudah dilakukan.

4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara


pencegahannya
a. Terlalu dan tidak ada penekanan dalam pembersihan luka jahitan
Cara mengatasi: perhatikan luka jahitan

5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan


 Meningkatkan penyembuhan luka dengan mengabsorbsi cairan dan dapat
menjaga kebersihan luka
 Melindungi luka dari kontaminasi
 Membantu menutupnya tepi luka secara sempurna
 Menurunkan pergerakan dan trauma

6. Hasil yang didapat dan maknanya


- Tidak adanya pus (nanah)
- Jahitan tidak ada terbuka
- Perawatan luka jahitan luka sc dengan benar dan sesuai dengan prosedur.
7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah/diagnosa tersebut (mandiri dan kolaborasi)
Mandiri:
- Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan keperawatan.
- Ajarkan cara menghindari infeksi.
Kolaborasi:
- Memberikan pemberian obat antibiotik.
- Melakukan pengecekan hasil lab darah.

Anda mungkin juga menyukai