1
1. Institusi pendidikan mengajukan permohonan pelaksanaan
pendidikan klinis untuk program pendidikan dan jenjang
tertentu beserta perkiraan jumlah peserta didik masing-
masing program dan jenjang dimaksud kepada Direktur RSUD
Dr. H. Moch. Ansari Saleh. Permohonan juga melampirkan
sertifikat akreditasi institusi pendidikan;
2. Bidang Diklitbang membuat analisis terhadap permohonan
PKS dimaksud terkait situasi dan kondisi kemampuan lahan
praktek untuk pelaksanaan pendidikan klinis;
3. Draft PKS ditelaah oleh Bagian Tata Usaha terkait tata naskah
dan tinjauan hukum;
4. Pembahasan PKS dengan institusi pendidikan:
5. Kesepakatan dan penandatanganan PKS oleh Direktur rumah
sakit dan pimpinan institusi pendidikan;
ISI DALAM PKS Poin-poin yang ada dalam PKS :
a. Dasar hukum; i. Evaluasi;
b.Ketentuan umum; j. Administrasi Keuangan;
c. Maksud danTujuan; k. Jangka Waktu PKS;
d.Ruang Lingkup; l. Penyelesaian
e. Teknis Pelaksanaan; Perselisihan;
f. Tempat Praktik; m. Keadaan Memaksa;
g. Teknik Bimbingan; n. Adendum;
h. Tata Tertib; o. Penutup.
Di dalam PKS juga harus mencantumkan:
a. Mencantumkan jenis dan jenjang pendidikan;
b. Mencantumkan: tak melebihi daya tampung RS;
c. Mencantumkan: rasio pendidik dan peserta didik;
2
Struktur Organisasi
Direktur
1)
Kepala Bidang Pendidikan, Pelatihan,
Penelitian Dan Pengembangan
2)
PENDIDIKAN DOKTER
TIM KOORDINASI
Keputusan Bersama Direktur dan Dekan FK ULM
PENDIDIKAN
(TIM KORDIK) ADA 2
KEPERAWATAN & NON MEDIK NON KEPERAWATAN
Keputusan Direktur
TIM PENGARAH
STRUKTUR TIM KORDIK Sifat tugas: koordinasi, advokasi
Masing-masing terdapat
TIM TEKNIS
Sifat tugas: dukungan administrasi, pelaksanaan
3
b. Tim Pelaksana: teknis pengaturan pelaksanaan pendidikan klinis;
Tugas dan Tanggung jawab Tim Pelaksana :
1. Menyusun perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana yang diperlukan
dalam proses pendidikan di rumah sakit;
2. Melakukan supervisi dan koordinasi atas seluruh proses pendidikan yang
dilakukan;
3. Melakukan koordinasi dalam rangka fasilitasi pendidik, dosen, dan penyelia
yang melakukan bimbingan serta supervisi proses pembelajaran di rumah sakit;
4. Melakukan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan proses pembelajaran
kepada peserta didik;
5. Memberikan dukungan administrasi proses pembelajaran;
6. Melaporkan hasil kerja kepada Direktur;
A. Tim Pengarah
Penanggung Jawab : 1. Dekan Fak. Kedokteran ULM
2. Direktur RSUD Dr. H. Moch. Ansarai Saleh
Ketua I : Wakil Direktur Pelayanan Medik
Ketua II : Wakil Dekan II FK ULM
Sekretaris : Wakil Direktur Penunjang
Anggota : 1. Wakil Dekan III FK ULM
2. Kepala Bidang Pelayanan Medik
3. Kepala Bidang Diklitbang
B. Tim Pelaksana
Ketua I :
Dr. Pardawan, Sp.M
Ketua II :
Dr. Iwan Aflani, Sp.F
Sekretaris I :
Kepala Bidang Pelayanan Medik
Sekretaris II :
Kepala Bidang Diklitbang
Staf Sekretariat :
1. dr. Hana Fachir
2. Apriyani, AMD
Anggota : 1. Kepala Seksi SDM dan Mutu Medik
2. Kepala Seksi Diklat
3. Para Ketua SMF
4. Sekretaris Akreditasi
5. Koordinator Instruktur Klinik (CI)
TIM KORDIK: PROGRAM KEPERAWATAN DAN NON MEDIK NON KEPERAWATAN
A. Tim Pengarah
Penanggung Jawab : Direktur
Ketua I : Wakil Direktur Penunjang
Ketua II : Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan
Sekretaris : Kepala Bidang Pendidikan, Penelitian, dan pengembangan
Anggota : 1. Kepala Bidang Keperawatan
2. Kepala Bidang Penunjang Medik
B. Tim Pelaksana
Ketua I : Wakil Direktur Penunjang
Ketua II : Kepala Bidang Diklitbang
Sekretaris I : Kepala Seksi Pendidikan dan Pelatihan
Sekretaris II : Koordinator Instruktur Klinik (CI)
4
Anggota : 1. Kepala Seksi SDM dan Mutu Keperawatan
2. Kepala Seksi SDM dan Mutu Penunjang
3. Para Kepala Instalasi
4. Perwakilan institusi pendidikan yang bekerja sama
SYARAT PROFESIONAL
a. Persayaratan pendidikan minimal setara dengan jenjang yang sedang ditempuh
oleh peserta didik;
b. Dapat sebagai role model/panutan yang baik;
c. Memiliki kompetensi pada unit kompetensi yang diujikan;
d. Latar belakang profesi harus sesuai dengan program dan atau bidang kerjanya;
d. Berasal dari unit pelayanan yang digunakan sebagai lahan praktik atau unit-unit
khusus yang dapat diperbantukan dalam bimbingan klinis;
f. Pengalaman klinis minimal 5 (lima) tahun, termasuk 2(dua) tahun di area klinis
yang dikelola;
5
g. Bersedia mengembangkan diri unt mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.
SUB SEKSI
KOMITE KREDENSIAL SDM DAN MUTU
Rekomendasi Rekomendasi
Komite
Koordinasi Rekomendasi KEPUTUSAN
Pendidikan DIREKTUR
Keterangan:
1. Proses awal bisa ditempuh dengan 2 cara;
a. Pengajuan oleh calon pendidik klinis/CI kepada Direktur melalui Komite-Sub
Komite Kredensial. Berupa rincian kewenangan klinis;
b. Hasil kredensial Komite-Sub Komite Kredensial, berkoordinasi dengan Bidang-
Kasi SDM & Mutu berupa tambahan kewenangan klinis sebagai pendidik klinis;
2. Rekomendasi pendidik klinis juga bisa dilakukan oleh Ketua Komite Koordinasi
Pendidikan (Komkordik);
3. Kewenangan sebagai pendidik klinis/CI ditetapkan melalui Keputusan DIrektur;
6
Penerimaan Pendidikan Klinis. Sebagai bagian dari
pengantar penerimaan peserta didik yang harus
disampaikan;
Sasaran Hadir pada acara penerimaan peserta didik:
a. Seluruh peserta didik yang akan diserah terimakan;
b. Pimpinan institusi pendidikan yang akan menyerahkan
peserta didik;
c. Pimpinan rumah sakit yang akan menerima peserta didik;
d. Koordinator CI dan seluruh pembimbing klinis/CI;
Informasi Kewenangan peserta didik (tingkat supervisi); menentukan
tingkat supervisi peserta didik
PELAKSANAAN
Tingkat Supervisi 1. Supervisi tinggi: kemampuan assesmen peserta didik
belum sahih, sehingga keputusan dalam membuat
diagnosis dan rencana asuhan belum boleh dilakukan.
Tindakan medis tidak boleh dilakukan;
Supervisi tinggi dipergunakan bagi peserta didik dari:
a. Keperawatan: Sarjana/S1;
b. Bidan: D4 Bidan Pendidik;
c. Pendidikan farmasi: SMA/SMK, Diploma;
d. Analis Kesehatan: SMA/SMK;
2. Supervisi moderat tinggi: kemampuan assesmen peserta
didik sudah dianggap sahih, namun kemampuan membuat
keputusan belum sahih, sehingga rencana asuhan
dilakukan dengan supervisi. Tindakan medis dan operatif
dapat dilakukan dengan supervisi ketat/langsung (onsite);
Supervisi moderat tinggi untuk peserta didik:
a. Program pendidikan dokter (umum, gigi)
b. Program pendidikan keperawatan (Diploma, Ners);
c. Program pendidikan bidan (Diploma III);
d. Farmasi (Profesi Apoteker);
e. Analis Kesehatan (Diploma);
f. Gizi (Diploma, Sarjana);
g. Radiografer (Diploma);
h. Fisioterapi (Diploma);
i. Psikologi (Profesi Psikolog)
7
7. BAGAIMANA PELAKSANAAN ORIENTASI BAGI PESERTA PENDIDIKAN KLINIS
YANG AKAN MASUK RUMAH SAKIT?
REGULASI 1. Keputusan Direktur RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Bjm,
No. 821/10766 - TU/RSAS/2018, tentang Panduan
Pengelolaandan Pengawasan Pelaksanaan Pendidikan
Klinis di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Bjm;
2. Keputusan Direktur RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Bjm,
No. 821/10771-TU/RSAS/2018, tentang Program Orientasi
Bagi Peserta Didik RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Bjm
3. SPO RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin, Nomor
Diklitbang.07, tanggal 1 Agustus 2018, tentang Orientasi
Bagi Peserta Didik;
PELAKSANAAN
Penanggungjawab Bidang Diklitbang (Sekretariat Kordik);
Waktu Orientasi dilaksanakan sebelum peserta didik menjalani
praktik/ pendidikan klinis di rumah sakit;
Sasaran 1. Seluruh peserta didik yang akan menjalankan praktik/
pendidikan klinis di rumah sakit yang sudah diserah
terimakan oleh institusi pendidikan pada saat pembukaan;
2. Orientasi pada dokter muda dilaksanakan oleh RS
pendidikan utama.
Materi Materi minimal dalam kegiatan orientasi minimal membahas
tentang:
1. Profil Rumah Sakit;
2. Program Mutu dan Keselamatan Pasien;
3. Program Pengendalian Infeksi;
4. Program Keselamatan Penggunaan Obat;
5. Sasaran Keselamatan Pasien.
Intensitas bahasan materi tersebut tidak sama tergantung
peserta orientasi.
Bukti 1. Materi; 2. Absensi; 3. Sertifikat;
8
PELAKSANAAN
Pembukaan/ 1. Sebagai salah satu materi sambutan yang harus
penerimaan disampaikan pada saat pembukaan penerimaan peserta
didik sebagai langkah awal pengenalan dan pemahaman
peserta didik ;
Orientasi 2. Materi orientasi peserta didik disusun sedemikian rupa
untuk menjamin terlaksananya program mutu dan
keselamatan pasien (lihat materi orientasi);
Supervisi 3. Penetapan tingkat supervisi dan pelaksanaan supervisi
oleh pendidik/pembimbing klinis (CI) menjadi unsur yang
sangat penting untuk menjamin terjaganya pelayanan
yang berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien;
Pemantauan 4. Pemantauan oleh Tim PPI saat ini (mulai September 2018)
PPI tidak hanya pada staf RS saja, tetapi juga kepada peserta
didik. Saat ini dilakukan terhadap ketaatan cuci tangan;
Analisis 5. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pendidikan klinis
Indikator PMKP terkait mutu dan keselamatan pasien melalui:
Analisis indikator mutu
dengan keberadaan peserta didik
Hasil analisis secara umum menunjukan keberadaan
peserta didik tidak serta merta menurunkan mutu dan
keselamatan pasien. Banyaknya jumlah peserta didik
tidak membuat capaian indikator mutu dan keselamatan
pasien menurun. (Lihat IPKP 6 EP 5);
Analisis Survei 6. Melakukan analisis untuk memantau dan mengevaluasi
Kepuasan Pasien pelaksanaan pendidikan klinis melalui:
Terhadap Survei Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Rumah
Keberadaan Sakit Atas Dilaksanakannya Pendidikan Klinis
Peserta didik
Hasil analisis secara umum menunjukan dukungan atau
tanggapan yang positif terhadap keberadaan peserta didik
di RSUD Dr. H. Mochammad Ansari Saleh Banjarmasin
(Lihat IPKP 6 EP 5):
a. Pasien atau keluarga mendukung penetapan RSUD Dr.
H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin sebagai tempat
praktik bagi peserta didik. Jawaban paling banyak
menyatakan setuju (65,4 persen) bahkan ada yang
menyatakan sangat setuju (30,8 persen);
b. Pasien atau keluarga juga tidak keberatan jika peserta
didik terlibat dalam pelayanan. Hal ini ditunjukan
dengan jawaban setuju 59 persen dan sangat setuju
32,1 persen jika peserta didik terlibat dalam pelayanan;
c. Pasien atau keluarga merasakan manfaat keterlibatan
peserta didik dalam pelayanan. Sebagian pasien atau
keluarga menyatakan bermanfaat (62 persen) dan
sangat bermanfaat (33 persen).
9
1. BAGAIMANA ANDA DIARAHKAN DAN DIAWASI OLEH PEMBIMBING KLINIS
DALAM MELAKUKAN PELAYANAN TERHADAP PASIEN?
4. BAGAIMANA ATURAN & TATA CARA ANDA MENGISI BERKAS REKAM MEDIS?
Kami para siswa/peserta didik tidak boleh menulis apapun dalam rekam medis.
Jika dalam proses pembelajaran untuk memenuhi kompetensi kami harus mencatat/
menulis terkait pasien, maka ditulis dalam lembar tersendiri dan tidak menjadi
bagian dari lembar rekam medis;
13