Dalam proses pendidikan menjadi seorang dokter umum, mahasiswa kedokteran mendapatkan pengecualian
melakukan tindakan-tindakan yang sebenarnya merupakan wewenang dokter. Pada pasal 35 Undang-undang
No. 29 tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran, wewenang seorang dokter adalah sebagai berikut :
• Mewawancari pasien
• Memeriksa fisik dan mental pasien
• Menentukan pemeriksaan penunjang
• Menegakkan diagnosis
• Menentukan penatalaksanaan dan pengobatan pasien
• Melakukan tindakan kedokteran
Tindakan-tindakan tersebut dapat dilakukan oleh mahasiswa selama masih memenuhi dua persyaratan
sebagai berikut :
1. Berbagai tindakan medis yang dilakukan merupakan bagian dari proses pendidikan.
2. Berbagai tindakan medis yang dilakukan berada dalam petunjuk dan supervisi staf medik.
Mahasiswa kedokteran dapat mengisi lembaran rekam medis, termasuk menulis perintah untuk memberikan
obat atau terapi, akan tetapi dengan persyaratan tambahan sebagai berikut :
1. Memenuhi dua persyaratan umum yang telah disebutkan sebelumnya.
2. Mahasiswa melakukan hal tersebut dalam lingkup wewenang dan sepengetahuan dokter yang bertanggung
jawab membimbing mahasiswa.
3. Dalam mengisi lembaran rekam medis atau menuliskan perintah untuk memberikan obat atau terapi,
mahasiswa harus menuliskan nama jelas serta menandatanganinya.
4. Dokter yang berwenang harus turut menandatangani berbagai isian lembaran rekam medis serta perintah
tertulis yang dibuat oleh mahasiswa. Apabila dokter yang berwenang tidak berada di tempat, dokter yang
berwenang dapat memberikan instruksi melalui telepon kepada tenaga medis yang berwenang yang berada di
tempat (perawat) untuk turut menandatangani lembaran rekam medis tersebut.
5. Mahasiswa yang menjalani kepaniteraan harus mentaati peraturan diatas beserta peraturan tambahan yang
berlaku dimasing-masing institusi atau rumah sakit.
Daftar ketrampilan klinis yang diberikan kepada peserta didik Fakultas Kedokteran. Penjelasan lebih rinci
mengenai ketrampilan yang harus dilatih oleh mahasiswa kedokteran selama tahap klinik dapat dilihat sebagai
berikut :
1. Komunikasi Efektif
a. Berkomunikasi disertai empati
b. Mendengar aktif
c. Menghargai pasien sebagai manusia seutuhnya
d. Memberi informasi secara efektif kepada pasien, keluarga dan anggota tim kesehatan
e. Menggunakan bahasa verbal secara efektif
f. Menggunakan bahasa tertulis secara efektif
g. Menggunakan teknologi komputer secara efektif
b. Melakukan pemeriksaan fisik lengkap meliputi keadaan umum, tanda vital, denyut nadi, frekuensi
pernapasan, suhu badan, tekanan darah dan keadaan kulit. Permeriksaan kepala, mata, telinga, hidung,
tenggorok, leher, dada, jantung, paru, payudara, abdomen, genitalia, eksterna, pelvis, rektum, prostat,
muskulsokeletal dan refleks neurologi lengkap.
1) Melakukan pemeriksaan status kejiwaan dengan observasi, percakapan ringan, riwayat psikiatri, dan uji
formal.
2) Melakukan pemeriksaan fisik anak dan neonatus
3) Melakukan pemeriksaan wanita hamil
4) Melakukan pemeriksaan kasus emergensi
5) Memilih pemeriksaan khusus yang sesuai dengan diagnosis kerja berdasarkan keluhan pasien, kepentingan
pasien, urgensi dan kompleksitas masalah.
c. Prosedur Klinik Medik dan Bedah
1) Melakukan tindakan pencegahan universal dan penanganan bahan tercemar/ terinfeksi.
2) Melakukan kerja dengan teknik steril
3) Melakukan punksi vena, termasuk biakan darah
4) Melakukan pemasangan IVFD perifer
5) Melakukan suntikan: intradermal, subkutan, intramuskular, dan intervena
6) Melakukan punksi arteri untuk analisis gas darah
7) Melakukan pemasangan pipa nasogastrik
8) Melakukan pemasangan kateter Folley pada perempuan dan laki-laki
9) Melakukan pemeriksaan telinga, hidung dan tenggorok
10) Melakukan pemeriksaan oftalmologi
11) Melakukan tindakan sunat/ sirkumsisi
12) Melakukan tindakan biopsi kulit
13) Melakukan ekstirpasi kista
14) Melakukan pemeriksaan EKG
15) Melakukan pemeriksaan Resusitasi Jantung Paru (RJP) dasar
a. Hak
1) Mendapat kesempatan untuk melakukan pemerksaan terhadap pasien-pasien di kelas yang telah
ditetapkan.
2) Memperoleh bimbingan dan praktik klinik di rumah sakit.
3) Membaca dan mempelajari rekam medic selama melaksanakan pendidikan/modul praktik klinik di rumah
sakit.
4) Mendapatkan nilai sebagai evaluasi pendidikan praktik klinik oleh dosen pembimbing praktik klinik rumah
sakit.
b. Kewajiban
1) Mentaati segala peraturan rumah sakit tentang disiplin/budaya kerja ketertiban keamanan, kebersihan dan
ketentuan lain yang berlaku di rumah sakit serta mejaga nama baik rumah sakit.
2) Menjaga etika sopan santun terhadap pasien yang diperiksa, keluarga pasien, staf mengjar, perawat,
pengelola pendidikan dan sesama mahasiswa.
3) Menggunakan jas dokter serta name taq yang berlaku di ruamh sakit.
4) Berpakaian yang pantas, wajar, sopan dan rapih (tidak diperkenankan memakai jeans, T-shirt ataupun
sandal; wajah kelihatan jelas, rambut terawatt rapih, tidak gondrong, kuku tidak panjang, tidak boleh
menggunakan perhiasan dan cat kuku.
5) Mentaati segala peraturan/ketentuan yang berlaku di rumah sakit antara lain tentang prosedur pelayanan
etika, pencegahan penularan infeksi pengisian berkas rekam medis, dan lain-lain.
6) Mengisi daftar abseni setiap kali (hadir/datang dan pulang/lepas jaga) supervisor, pembimbing atau pun
petugas/pengelola pendidikan berhak menyatakan mahasiswa tidak hadir jaga apabila mahasiswa yang
bersangkutan tidak mengisi daftar absensi jaga ataupun terlambat datang jaga lebih dari 15 (lima belas) menit.
7) Waktu kegiatan pelaksaaan praktik klinik meliputi :
a) Kegiatan harian yaitu pukul 07.00-15.00 WIB dari senin sampai jumat.
b) Jaga malam terdiri dari :
Shift I Hari kerja Pukul 07.00 – 15.00 WIB
Shift II Hari libur Pukul 08.00 – 20.00 WIB
Pukul 20.00 – 08.00 WIB
Stase Anak dan Obsgyn 24 Jam
8) Alasan sah untuk tidak hadir :
a) Sakit : dibuktikan dengan surat keterangan sakit poli Fakultas atau dokter rumah sakit apabila ada surat dari
dokter lain diluar poli Fakultas dan RSAU dr. Esnawan Antariksa dalam 24 Jam harus disahkan oleh dokter di
poli Fakultas / Rumkit RSAU dr. Esnawan Antariksa.
b) Apabila mahasiswa izin, sakit/dirawat, melahirkan, kematian anggota keluarga lebih dari 2 (dua) hari untuk
modul minor dan lebih dari 4 (empat) hari untuk modul mayor, maka dianggap gugur dan harus mengulang
praktik klinik modul yang bersangkutan di waktu mendatang.
c) Yang dimaksud dengan kematian anggota keluarga adalah kematian orang tua/mertua, saudara kandung,
istri/suami, anak kandung.
d) Menjalankan tugas yang diberikan pimpinan fakultas dengan melaporkan dan menunjukan surat tugas yang
disampaikan kepada ka RSAU melalui bagian Bakordik.
e) Mendapatkan izin cuti menikah atau lain-lain atas dasar permohonan tertulis dari mahasiswa yang
bersangkutan yang di sampaikan ke bagian bakordik dan di ketahui oleh Koordinator Kepaniteraan Klinik
(Korpanik) SMF dan Fakultas.
9) Bila mahasiswa tidak dapat menyelesaikan modul praktik klinik harus memberitahukan secara tertulis
kepada Koordinator Kepanitraan Klinik SMF.
10) Menyimpan rahasia kedokteran.
11) Mengembalikan barang – barang /buku perpustakaan yang di pinjam dari RSAU setelah melaksanakan
modul praktik klinik.
12) Mengisi kuesioner penilaian pelaksanaan kegiatan modul praktik klinik yang tersedia di tiap SMF dan
mengembalikan kuesioner tersebut beserta name tag ke bagian Bakordik.
1. Hak
Mendapatkan kesempatan untuk melakukan pemeriksaan terhadap pasien-pasien di kelas
yang telah ditetapkan.
Memperoleh bimbingan dan praktik klinik di RSAU dr. Esnawan Antariksa.
Membaca dan mempelajari rekam medik pasien selama melaksanakan pendidikan/praktik
klinik di RSAU dr. Esnawan Antariksa
Mendapatkan nilai sebagai evaluasi pendidikan praktik klinik oleh dosen pembimbing
praktik klinik RSAU dr. Esnawan Antariksa.
2. Kewajiban :
Mentaati segala peraturan RSAU dr. Esnawan Antariksa tetang disiplin/budaya kerja,
ketertiban, keamanan, kebersihan dan ketentuan laian yang berlaku di RSAU dr. Esnawan
Antariksa serta menjaga nama baik RSAU dr. Esnawan Antariksa.
Menjaga etika sopan santun terhadap pasien yang diperiksa, keluarga pasien, staf
pengajar, perawat, pengelola pendidikan dan sesama mahasiswa.
Menggunakan jas dokter serta name tage yang berlaku di RSAU dr. Esnawan Antariksa.
Berpakaian yang pantas, wajar, sopan dan rapi (tidak diperkenankan memakai jeans, T-
shirt ataupun sandal), wajah kelihatan jelas, rambut terawat rapi, tidak gondrong, tidak
berjenggot, kuku tidak panjang, tidak boleh menggunakan perhiasan dan cat kuku.
Mentaati segala peraturan/ketentuan yang berlaku di RSAU dr. Esnawan Antariksa antara
lain tentang prosedur pelayanan, etika, pencegahan, penularan infeksi , pengisian berkas
rekam medic, dan lain-lain.
Mengikuti apel pagi setiap hari senin pada pukul 06.45 WIB.
Mengisi daftar hadir (hadir/datang dan pulang/lepas jaga). Pembimbing ataupun
petugas/pengelola pendidikan berhak menyatakan mahasiswa tidak hadir jaga apabila
mahasiswa yang bersangkutan tidak mengisi daftar hadir jaga ataupun terlambat datang
jaga lebih dari 15 (lima belas) menit.
Waktu kegiatan pelaksanaan praktik klinik meliputi ;
1) Kegiatan harian yaitu pukul 07.00 – 15.00 WIB.
2) Jadwal Jaga terdiri dari :
a) 1 (satu) shift pada hari kerja yaitu Pukul 15.00 – 07.00 WIB.
b) 2 (dua) shift pada hari libur yaitu shift I (Pukul 08.00 – 20.00 WIB dan Shift II
(Pukul 20.00 – 08.00 WIB)
Alasan sah untuk tidak hadir
1) Sakit : dibuktikan dengan surat keterangan sakit dari dokter di Fakultas, dokter
RSAU dr. Esnawan Antariksa atau dokter lain.
2) Apabila mahasiswa izin, sakit/dirawat, melahirkan, kematian anggota keluarga
lebih dari 2 (dua) hari untuk minor dan lebih dari 4 (empat) hari untuk
mayor, maka dianggap gugur dan harus mengulang praktik dokter yang bersangkutan di
waktu mendatang.
3) Yang dimaksud dengan kematian anggota keluarga adalah kematian orang
tua/mertua, saudara kandung, istri/suami, anak kandung.
4) Menjalankan tugas yang diberikan pimpinan Fakultas dengan melaporkan dan
menunjukkan surat tugas yang disampaikan kepada kepala RSAU dr. Esnawan Antariksa
melalui Bakordik RSAU dr. Esnawan Antariksa.
5) Mendapatkan izin cuti menikah atau lain-lain atas dasar permohonan tertulis dari
mahasiswa yang bersangkutan yang disampaikan ke Bakordik dan diketahui oleh Koordinator
Pendidikan Praktik Kinik SMF dan Fakultas.
Bila mahasiswa tidak dapat menyelesaikan praktik klinik harus memberitahukan secara
tertulis kepada Penanggung Jawab.
Mengembalikan barang barang / buku perpustakaan yang dipinjam dari RS setelah
selesai melaksanakan modul praktik klinik.
Mengisi kuisioner penilaian pelaksanaan kegiatan praktik klinik yang tersedia di tiap
SMF dan mengembalikan kuisioner tersebut kepada Bakordik.
Menjadi anggota perpustakaan di RSAU dr. Esnawan Antariksa.
Mahasiswa harus berpenampilan rapi dan sopan
1) Tidak memakai baju yang tipis atau tembus pandang.
2) Memakai celana panjang untuk mahasiswa laki-laki.
3) Tidak menggunakan celana jeans atau celana ketat.
4) Menggunakan rok yang batas bawahnya dibawah lutut atau celana panjang bahan
untuk mahasiswa perempuan.
5) Tidak memakai perhiasan atau make up berlebihan.
6) Tidak memakai sandal, sepatu sandal, atau sepatu kets.
7) Memakai sepatu tertutup dan berkaos kaki.
Mahasiswa harus memakai jas putih panjang/ pendek, rapi, bersih dan sesuai ketentuan,
panjang jas putih setinggi pinggul bawah.
1) Jas putih berlengan panjang dengan model lengan yang dapat disingsingkan untuk
memudahkan saat prosedur mencuci tangan.
2) Kancing teratas jas putih ditempatkan setinggi manubrium sterni untuk
menghindarkan kerudung ataupun aksesoris lain menganggu saat pemeriksaan pasien.
Berperilaku sopan dan bertutur kata yang baik terhadap pasien, staf pengajar, karyawan,
serta staf akademis lainnya.
Tidak merokok dalam lingkungan rumah sakit.
Tidak mengkonsumsi minum – minuman keras dalam lingkungan rumah sakit.
Tidak menggunakan obat – obatan yang terlarang.
Memahami dan melaksanakan semua ketentuan yang tertulis dalam janji kepaniteraan.
1. Poliklinik
Kewajiban yang harus dilaksanakan adalah
a. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan pada pasien yang dilakukan kemudian
mendiskusikan dengan dokter poliklinik.
b. Ikut terlibat dalam pengelolaan dan tindakan terhadap pasien sebatas kewenangan yang
diperbolehkan oleh dokter poliklinik.
c. Meminta tanda tangan dokter poliklinik setiap selesai melakukan kegiatan.
4. Ruang Radiologi
Kewajiban yang harus dilakukan saat jam kerja dan saat jaga :
a. Ikut terlibat aktif dalam pemeriksaan radiologi dan tindakan terhadap pasien sebatas
kewenagan yang diperbolehkan dosen/ dokter pembimbing.
b. Mengikuti interpretasi hasil pemeriksaan radiologi sebatas kewenangan yang
diperbolehkan dokter pembimbing.
c. Meminta tanda tangan dokter pembimbing setiap selesai melakukan kegiatan.
a. Tugas Komkordik :
1. Ketua merangkap sebagai anggota berasal dari unsur Rumah Sakit Pendidikan.
2. Wakil ketua merangkap sebagai anggota berasal dari unsur Institusi Pendidikan.
3. Sekretaris merangkap sebagai anggota berasal dari unsur Rumah Sakit Pendidikan.
4. Anggota yang mewakili setiap unsur fasilitas pelayanan kesehatan jejaring Rumah Sakit Pendidikan.
b. Tanggung jawab Komkordik :
1. Komkordik bertanggung jawab kepada direktur/kepala Rumah Sakit dan Dekan Instansi Pendidikan yang
menunjuk.
2. Bertanggung jawab terhadap kelancaran proses manajemen pendidikan klinik di Rumah Sakit Pendidikan.
3. Bertanggung jawab terhadap monitoring dan evaluasi kegiatan pendidikan klinik/profesi di Rumah sakit
Pendidikan.
c. Wewenang Komkordik :
1. Mengatur, mengawas, menilai pelaksanaan dari peraturan, pedoman, dan kebijakan yang telah ditentukan
untuk dilaksanakan oleh koparnit dan Pembimbing Klinik di Rumah Sakit Pendidikan.
2. Mengusulkan mengenai reward dan punishment bagi semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan
sesuai peraturan yang berlaku.
4. Membuat undangan dan notulensi setiap pertemuan yang dilaksanakan oleh Komkordik.
4. Kepala operasional pendidikan RSAU dr Esnawan Antariksa sebagai Rumah Sakit Pendidikan bertugas
mengelola administrasi pendidikan yang berkaitan dengan penjadwalan, administrasi nilai, umpan balik, dan
surat menyurat yaitu :
a. Menyusun jadwal pra pelaksanaan pendidikan yang berisi tanggal masuk, nama SMF yang dituju, dan
jumlah peserta didik yang akan masuk yang dikirim oleh institusi pendidikan kepada RSAU dr. Esnawan
Antariksa sebagai RS Pendidikan sebelum mahasiswa masuk ke RSAU dr. Esnawan Antariksa.
b. Menyusun jadwal pelaksanaan yang sifatnya tetap sesuai program di tiap Bagian/Departemen/SMF (nama,
kegiatan, waktu, penanggung jawab, ruangan) dilaksanakan sesuai jadwal .
c. Memiliki staf sekertariat sebagai administrator khusus (staf non edukatif) yang bertanggung jawab penuh
untuk mengurusi semua yang berkaitan dengan pendidikan , peserta didik, kelengkapan proses pendidikan
peserta didik (alat bantu belajar, ruangan, nilai, pengaturan jadwal dan administrasi).
d. Mempersiapkan sistem, alur pencatatan dan pelaporan nilai yang tepat waktu.
e. Mempersiapkan sistem informasi pendidikan yang termasuk didalam nya data dasar peserta didik dalam
bentuk tertulis atau elektronik (meliputi indentitas berupa tanggal masuk, nama, jumlah peserta didik yang akan
masuk dan hasil belajar).
f. Menyusun laporan kemajuan pendidikan/dokumen progress report secara berkala setiap tahun (jumlah
peserta didik, tingkat kelulusan, daftar tunggu ujian) dari pelaksana didik kepada RSAU dr. Esnawan Antariksa
sebagai RS Pendidikan dan Institusi Pendidikan Kedokteran/Kesehatan lain.
g. Mempersiapkan upaya sosialisasi kebijakan, peraturan pelaksana dan peraturan tekhnis dalam bentuk
ketentuan/pedoman dan prosedur disepakati oleh semua unsur yang terlibat dalam pendidikan, diketahui dan
dilaksanakan semua unsure, yang harus menjadi acuan pokok bagi semua staf medis dalam melaksanakan
tugas sehari-hari.
h. Menyiapkan laporan pertanggung jawaban keuangan terkait sumber dan biaya pendidikan yang disahkan,
diketahui bersama oleh, dalam satuan waktu tertentu, dan dapat berasal dari RSAU dr. Esnawan Antariksa
sebagai RS pendidikan dan Institusi Pendidikan Kedokteran maupun sumber-sumber lain yang tidak mengikat.
i. Membuat dokumen kesepakatan dan realisasinya dari penyediaan fasilitas fisik untuk pendidikan klinik terkait
:
1) Ruang pembelajaran yang tenang
2) Fasilitas ruangan belajar juga harus mendukung kegiatan belajar meliputi : papan tulis, meja/kursi yang
cukup dan penerangan yang cukup.
3) Ruang diskusi
4) Perpustakaan dengan jumlah dan variasi buku dan koleksi audiovisual cukup banya, dan fasilitas computer.
5) Sistem Informasi Rumah Sakit.
6) Teknologi Informasi.
7) System dokumentasi Medis Pendidikan
8) Skill Lab dilengkapi model/manekin untuk berlatih ketrampilan.
9) Audiovisual
10) Fasilitas ruang jaga/akomodasi untuk peserta didik harus memenuhi syarat/standar sarana dan prasarana
penunjang dan pendukung, bersih, tenang dan cukup luas. Jumlah tempat tidur dan kamar mandi harus cukup.
j. Menyusun dokumen program pendidikan (buku paduan) yang dibuat oleh RSAU dr. Esnawan Antariksa
sebagai rumah sakit pendidikan dikoordinasikan dengan institusi pendidikan kedokteran/kesehatan lain.
1. Program pendidikan klinik kedokteran diajukan ke rumah sakit setiap awal tahun
akademik.
2. Pengiriman daftar peserta didik, modul praktik klinik dari Dekan / Pembantu Dekan
Fakultas Kedokteran ke Kepala RSAU dr. Esnawan Antariksa setiap awal semester ganjil
dengan tembusan ditujukan ke bakordik dan SMF terkait paling lambat 1 (satu) minggu
sebelum pelaksanaan pendidikan praktik klinik di rumah sakit. Daftar peserta didik dengan
mencantumkan nama, NIM / NPM dan SMF terkait.
3. Tiap SMF akan membuat matriks kegiatan pendidikan praktik klinik yang akan
dilaksanakan serta pembagian kelompok mahasiswa berikut dosen pembimbing.
4. Setiap peserta didik sebelum melaksanakan pendidikan modul praktik klinik kedokteran
wajib lapor terlebih dahulu ke bakordik dan proses pembuatan name tag dengan masa berlaku
sesuai dengan periode kepaniteraan klinik.
5. Program orientasi peserta didik diadakan setiap minggu pertama sebelum pelaksanaan
praktik klinik dengan acara kegiatan adalah penerimaan resmi oleh kepala rumah sakit /
bakordik dan sosialisasi tentang profil, peraturan – peraturan, manajemen rekam medis,
penanganan infeksi nosokomial, materi patient safety dan keselamatan kerja (K3) termasuk
materi khusus di SMF / instalasi terkait.
6. Pelaksanaan pendidikan modul praktik klinik dilakukan di instalasi – instalasi terkait yaitu:
a. Instalasi Rawat Jalan / IRJ
b. Instalasi Rawat Inap / IRP
c. Instalasi Gawat Darurat / IGD
d. Instalasi Bedah Sentral / IBS
7. Evaluasi peserta didik yang telah selesai melaksanakan pendidikan modul praktik klinik
kedokteran dilakukan oleh masing – masing SMF terkait.
8. Tiap SMF mengirimkan laporan kegiatan pelaksanaan modul praktik klinik kedokteran ke
sekretariat Bakordik paling lambat tujuh hari kerja setelah pelaksanaan ujian modul.
a. Kuliah interaktif
Merupakan pemberian materi oleh marasumber / staf pengajar dari SMF terkait
dengan partisipasi aktif mahasiswa.
b. Tutorial
Merupakan kegiatan kelompok mahasiswa berupa pembahasan kasus atau materi
terjadwal dengan kasus / tema yang disesuaikan dengan buku panduan
kepaniteraan dari Fakultas Kedokteran dengan satu orang tutor.
2. Tahap Pelatihan
a. Kasus Diskusi
Adalah diskusi tentang masalah pasien berdasarkan kelompok yang telah
ditunjuk.
b. Kerja Ruangan di Ruang Rawat Inap
Mahasiswa dibagi berkelompok untuk bekerja memeriksa pasien, menganalisis
penyakitnya, melihat tindakan ataupun mengerjakan tindakan dengan didampingi
supervisor.
c. Bedside Teaching
Mahasiswa melakukan anamnesis dan pemeriksaaan fisik pasien didampingi oleh
dokter yang bertugas di bangsal / poliklinik.
d. Kerja di Poliklinik
Mahasiswa dibagi berkelompok untuk bekerja memeriksa pasien, menganalisis
penyakitnya, melihat tindakan ataupun mengerjakan tindakan dengan didampingi
supervisor.
e. Mini – CEX
Adalah penilaian terhadap mahasiswa yang dilakukan oleh supervisor selam 5 –
10 menit mengenai anamnesis, pemeriksaan fisik, diagnosis dan tata laksana
pasien Mini CEX ini dapat berupa penilaian formatif atau sumatif.
1. Ujian dilaksanakan setelah jangka waktu pelaksanaan modul praktik klinik kedokteran
selesai.
2. Penilaian ujian berupa penilaian terhadap pelaksanaan modul praktik klinik yang terdiri
dari penilaian akumulatif dari nilai kegiatan sesuai modul yang ditentukan berdasarkan hasil
dan proses pendidikan mahasiswa.
3. Pelaksanaan ujian dilakukan pada mingu ke 5 untuk modul praktik minor dan minggu ke
10 untuk modul praktik mayor meliputi penilaian kognitif, skill dan attitude.
4. Kriteria awal untuk mengikuti ujian sesuai dengan tata tertib kegiatan dan bila mahasiswa
membatalkan ujian atau tidak hadir saat ujian tanpa alasan yang jelas, maka dinyatakan tidak
lulus ujian dan wajib mengulang modul.
5. Penilaian ujian dilakukan oleh dua orang penguji yang dapat berasal dari unsur rumah
sakit maupun unsur fakultas.
Penilaian kepada peserta didik selama kepaniteraan klinik oleh pembimbing klinik /
penguji diwajibkan memberikan nilai dalam bentuk angka dan hasil nilai angka tersebut
akan di konversikan dalam bentuk huruf oleh fakultas kedokteran masing-masing.
b. Bila setelah ujian ulang mahasiswa dinyatakan tetap tidak lulus maka mahasiswa
tersebut diwajibkan mengulang modul.
8. Laporan nilai / hasil ujian dikirimkan ke Bakordik paling lambat tujuh hari kerja setelah
pelaksanaan ujian
9. Bakordik akan membuat surat pengantar nilai ke Dekan yang ditandatangani oleh Kepala
Rumah Sakit.
10. Bakordik akan membuat pencairan honor pembimbing klinik setelah nilai ujian, daftar
hadir pembimbing, laporan pelaksanaan kegiatan, kuisioner penilaian pembimbing oleh
mahasiswa diterima.
1. Setelah pelaksanaan kegiatan modul praktik klinik, tiap SMF diwajibkan mengirimkan
laporan pelaksanaan kegiatan modul praktik klinik, daftar hadir pembimbing serta kuisioner
pembimbing klinik oleh mahasiswa ke bakordik paling lambat 7 (tujuh) hari setelah ujian
berakhir.
2. Evaluasi penyelenggaraan pendidikan klinik kedokteran dilakukan setiap semester oleh
Bakordik dan dilaporkan ke Kepala Rumah Sakit dan Dekan.
1. Setiap SMF yang menjadi tempat Praktik Klinik kedokteran mahasiswa Fakultas
Kedokteran melaksanakan kajian modul kepaniteraan klinik kedokteran yang menjadi pedoman
dalam pelaksanaan bimbingan klinik bersama – sama dengan dosen pembimbing klinik dari
unsur Fakultas Kedokteran.
2. Kajian dilakukan oleh semua dokter pembimbing klinik dari unsur Fakultas Kedokteran
dan koordinator kepaniteraan klinik di masing – masing SMF.
4. Apabila dipandang perlu untuk membuat perubahan modul kepaniteraan klinik namum
belum tiba jadwal evaluasi, maka SMF melalui koordinator kepaniteraan kliniknya bersama –
sama dengan dosen pembimbing klinik Fakultas Kedokteran yang ditugaskan di RSAU dr.
Esnawan Antariksa dapat memberikan usulan perubahan modul kepaniteraan klinik yang
dimaksud.
5. Usulan perubahan seperti yang dimaksud pada nomor 4 di atas disampaikan ke Bakordik.
Bakordik selanjutnya membuat usulan perubahan yang dimaksud ke Kepala RSAU dr.
Esnawan Antariksa dan Dekan Fakultas Kedokteran.
6. Apabila usulan yang dimaksud seperti pada nomor 4 di atas disetujui, maka selanjutnya
modul praktik klinik kedokteran yang telah direvisi diusulkan untuk ditetapkan oleh Dekan
Fakultas Kedokteran dan disetujui oleh Kepala RSAU dr. Esnawan Antariksa untuk dipakai
sebagai pedoman dalam bimbingan klinik kedokteran mahasiswa Fakultas Kedokteran di
RSAU dr. Esnawan Antariksa.
7. Fakultas Kedokteran dan RSAU dr. Esnawan Antariksa membuat Surat Keputusan
Bersama tentang pemakaian Modul Kepaniteraan Klinik Kedokteran Fakultas Kedokteran di
RSAU dr. Esnawan Antariksa.
1. Pada akhir keseluruhan pelaksanaan kegiatan praktik klinik, pihak fakultas harus
memastikan bahwa setiap mahasiswa sudah menyelesaikan kewajibannya yaitu :
b. Mengembalikan alat milik rumah sakit maupun satuan kerja terkait yang digunakan
selama melaksanakan kepaniteraan klinik.
c. Mengganti alat milik rumah sakit maupun satuan kerja terkait yang rusak oleh karena
kesalahan mahasiswa dalam menggunakannya / mengoperasikannya.
1. Jumlah mahasiswa yang dapat diterima untuk melakukan praktik klinik sesuai dengan kapasitas
tiap SMF yang jumlahnya ditentukan berdasarkan kesepakatan antara SMF RSAU dr. Esnawan
Antariksa dengan Fakultas Kedokteran dengan syarat perbandingan pembimbing klinik peserta didik
tidak boleh melebihi 1 : 5.
2. Pelaksanaan modul praktik di rumah sakit berikut daya tampung tiap SMF adalah :
Kapasitas
Kapasitas bagi FK
No Modul SMF / Instalasi Maksimum
(Orang)
(Orang)
1 Ilmu Penyakit Dalam Penyakit Dalam 12 12
2 Ilmu Bedah Bedah 12 12
Ilmu Penyakit Obstetri dan
3 Kebidanan 12 12
Ginekologi
4 Ilmu Kesehatan Anak Anak 12 12
5 Ilmu Penyakit Syaraf Syaraf 8 8
6 Ilmu THT THT 8 8
7 Ilmu Penyakit Kulit Kelamin Kulit Kelamin 8 8
8 Ilmu Penyakit Mata Mata 8 8
9 Ilmu Anastesi Anastesi 5 5
10 Ilmu Radiologi Radiologi 5 5
3. Ketentuan kapasitas pada butir dua dapat berubah sewaktu – waktu sesuai kondisi.
a. Neurologi
b. Kulit Kelamin
c. THT
d. Mata
e. Anastesi
f. Radiologi (2 minggu)
VISI MISI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN
RSAU dr. ESNAWAN ANTARIKSA
VISI :
RUMAH SAKIT ANGKATAN UDARA dr. ESNAWAN ANTARIKSA MENJADI RUMAH SAKIT UNGGULAN
DIBIDANG KESEHATAN PENERBANGAN, PELAYANAN KESEHATAN, PENDIDIKAN SERTA
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN MATRA UDARA
MISI :