PENDIDIKAN KLINIK
RSUD ULIN / FK ULM
BANJARMASIN
Pujisyukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, karena
atas perkenan-Nya akhirnya terselesaikan BukuPEDOMAN PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN PROFESI DOKTER DI RSUD ULINBANJARMASIN ini. Buku pedoman ini
disusun guna mengatur jalannya pendidikan mahasiswa Kedokteran dalam hal ini mahasiswa
Profesi dokter serta untuk memenuhi standar penilaian Akreditasi RS Pendidikan sesuai yang
ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehtan Republik Indonesia Nomor 1069 /Menkes /SK
/XI /2008 tentang Pedoman Klasifikasi dan Standar Rumah Sakit Pendidikan.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepadaDirektur RSUD Ulin,
Dekan FK ULM, Komite Koordinasi Pendidikan(KOMKORDIK) serta Tim perumus yang
berkenan mencurahkan pikiran serta meluangkan waktunya untuk menyusun buku pedoman ini.
Tak lupa kami juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah terlibat
dalam penyusunan bukuini, yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT
membalas semua bantuan dan kebaikan Bapak/Ibu.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung dan berpartisipasi dalam implementasi
Buku pedoman ini terutama di lingkungan RSUD Ulin. Semoga buku ini bermanfaat untuk kita
semua. Kami menyadari bahwa buku pedoman ini masih banyak kekurangan. Oleh karenaitu,
saran dan kritik sangat kami harapkan.
Penyusun
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………. i
TIM PENYUSUN ……………………………………………………………….. ii
SK Bersama Terkait Pemberlakuan Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan
Klinik Oleh Direktur RSUD Ulin dan Dekan FK ULM ………………………… iii
SK Tim Penyusun Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Klinik Oleh Dekan
FK ULM ………………………………………………………………………… iv
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. v
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. vi
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………....... 1
BAB II PROFIL RSUD ULIN DAN FK ULM ………………………………… 3
BAB III PESERTA DIDIK ……………………………………………………... 17
BAB IV DOSEN ………………………………………………………………... 31
BAB V PENELITIAN………………………………………………………….. 48
BAB VI MONITORING DAN EVALUASI …………………………………... 52
BAB VII PENUTUP…………………………………………………………….. 54
Lampiran
Lampiran 1. Curriculum map
Lampiran 2. Siklus Panklin
Lampiran 3. SOP Penelitian
Lampiran 4. SOP Penilaian dan Monev
Lampiran 5. SOP Rekrutmen dan Penetapan Dosen Klinik
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
BAB I
PENDAHULUAN
I. KETENTUAN UMUM
1. Rumah Sakit Umum Daerah UlinBanjarmasin yang selanjutnya disebut RSUD Ulin adalah
Rumah Sakit milik pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang merupakan Rumah
Sakit Pendidikan Utama Fakuitas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat;
2. Fakuitas Kedokteran Universitas Lambung MangkuratBanjarmasin yang selanjutnya
disebut FK ULM adalah Fakuitas Kedokteran negeri dan merupakan salah satu bagian dari
Universitas Lambung Mangkurat;
3. RS Pendidikan ('Teaching Hospital") adalah rumah sakit yang mempunyai fungsi
sebagai tempat pendidikan, penelitian, dan pelayanan kesehatan secara terpadu dalam
bidang Pendidikan Kedokteran, pendidikan berkelanjutan, dan pendidikan kesehatan
lainnya secara multiprofesi;
4. RS Pendidikan Utama adalah Rumah Sakit Jejaring Institusi Pendidikan Kedokteran yang
digunakan sebagai wahana pembelajaran klinik peserta didik untuk memenuhi seluruh
atau sebagian besar modul pendidikan dalam rangkamencapai kompetensi
berdasarkan Standar Pendidikan Profesi Kedokteran;
5. Rumah Sakit Jejaring adalah rumah sakit yang merupakan wahana pendidikan kedokteran
dan digunakan sebagai wahana pembelajaran klinik peserta didik untuk memenuhi
sebagian modul pendidikan dalam rangka mencapai kompetensi berdasarkan standar
pendidikan kedokteran;
6. Direktur adalah pimpinan tertinggi RSUD Ulin yang mempunyai tugas memimpin,
menetapkan kebijakan, membina, mengkoordinasikan serta melakukan pengendalian
terhadap pelaksanaan tugas rumah sakit;
7. Dekan adalah Dekan FKULM yang merupakan pimpinan tertinggi di FKULM dan
bertanggung jawab kepada Rektor;
8. Wakil Direktur bidang SDM, Diklit serta Hukum adalah Wakil Direktur di RSUD Ulin
yang bertanggungjawab terhadap seluruh penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan
penelitian di RSUD Ulin;
9. Wakil Dekan Bidang Akademik adalah Wakil Dekan di FKULMyang bertanggung jawab
terhadap seluruh penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan penelitian;
10. Kelompok Staf Medik yang selanjutnya disebut KSM adalah kelompok dokter, dokter
spesialis, dokter gigi dan dokter gigi spesialis yang bekerja di instalasi dalam jabatan
fungsional dan bertanggungjawab kepada Direktur melalui Kepala Instalasi 3;
11. Ketua Kelompok Staf Medik adalah seorang dokter yang bekerja di bidang medis dalam
jabatan fungsional dan mengkoordinasikan KSM;
12. Komite Koordinasi Pendidikan yang selanjutnya disebut Komkordik adalah sebuah
organisasi nonstruktural di RSUD Ulinyang terdiri dari unsur-unsur RSUD Ulin dan
FKULM yang bertanggungjawab kepada Direktur RSUD Ulin dan Dekan FK
ULMBanjarmasin, yang mempunyai tugas pokok membantu mengkoordinasikan
penyelenggaraan pendidikan, kelancaranproses manajemen dan administrasi
pendidikan dokter, PPDS, PPDSS RSUD ULIN/FK ULM;
13. Program Studi Profesi Dokter yang selanjutnya disebut PSPD adalah unit kerja di bawah
FK ULM yang berkedudukan di FK ULM untuk menyelenggarakan pendidikan dokter;
15. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan yang selanjutnya disebut DPJP adalah seorang
1
dokter spesialis / dokter gigi spesialis yang bertanggung jawab atas pengelolaan asuhan
medis seorang pasien. DPJP adalah seluruh KSM yang memiliki Surat Tanda Registrasi
(STR), Surat Izin Praktik (SIP) di RSUD Ulin, Surat Penugasan Klinik dan Rincian
Kewenangan Klinik di RSUD Ulin dan Direktur;
16. Ketua Program Studi Profesi Dokter, yang selanjutnya disebut KPSPD adalah ketua
struktural unit dalam organisasi FKULM yang menyelenggarakan pendidikan dokter di
RS pendidikan.
17. Kepala Departemen yang selanjutnya disebut Ka.Depadalah pejabat fungsional di bawah
FK ULM yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan pendidikan dokter;
18. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas mentransformasikan,
mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi
melaluipendidikan, peneiitian dan pengabdian masyarakat 5, dosen terdiri atas dosen tetap
dan dosen tidak tetap;
20. Peserta Didik adalah mahasiswa kedokteran FK ULM yang terdaftar dan aktif sebagai
mahasiswa untuk mengikuti pendidikan di RSUD Ulin dan membantu memberikan
pelayanan kesehatan dalam rangka pendidikan, peneiitian dan pengabdian masyarakat;
21. Pendidikan adalah pelaksanaan pendidikan untuk sebagian atau seluruh program
pendidikan dokter;
22. Kepaniteraan klinik yang selanjutnya di singkat Panklin adalah pelaksanaan pendidikan di
tingkat klinik pada program studi pendidikan dokter;
23. Pelayanan adalah pelayanan kesehatan yang meliputi: medik, penunjang medik dan
pelayanan penanggulangan wabah/bencana;
24. Penelitian adalah peneiitian di bidang kedokteran dan kesehatan yang dilaksanakan
dengan menggunakan sumber daya dari RSUD Ulin/FKULM, dan sumber lain yang sah;
25. Pengabdian masyarakat adalah kegiatan oleh institusi atau individu kepada masyarakat
untuk menerapkan keilmuan atau hasil penelitiannya dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat;
27. Kompetensi adalah kemampuan yang harus dimiliki mahasiswa, meliputi pengetahuan,
keterampilan, etik dan moral yang diharapkan setelah menyelesaikan program
pendidikan sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia;
28. Fasilitas pendidikan adalah semua fasilitas yang terkait dengan proses pendidikan yang
dimiliki oleh dan berada di FK ULM/RSUD Ulin dan Rumah Sakit Jejaring;
29. Fasilitas pelayanan yang terdiri dari fasilitas madik dan nonmedik adalah semua
fasilitas pelayanan kesehatan di RSUD Ulin yang dimiliki oleh RSUD Ulin/FKULM
dan Rumah Sakit Jejaring;
30. Fasilitas penelitian adalah semua fasilitas yang terkait dengan kegiatan penelitian yang
dimiliki oleh FK ULM/RSUD Ulin dan Rumah Sakit Jejaring;
31. Standar Kompetensi Dokter Indonesia, yang selanjutnya disebut SKDI, adalah pedoman
standar kompetensi minimal yang berlaku yang harus dicapai dalam pendidikan dokter,
yang ditetapkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) dan diberlakukan oleh
Direktur.
2
BAB II
PROFIL RUMAH SAKIT DAN FK ULM
A. Visi
B. Misi
C. Dosen
RSUD Ulin memiliki SDM untuk pendidikan dokter dengan gelar Sp1, Sp2 hingga S3.
Tabel 1. Tenaga Pengajar berdasarkan status kepegawaian dan status pendidik
3
13 Bedah Saraf 4 0 2 2
14 Anestesi
15 Kulit dan Kelamin 3 0 1 2
16 Jiwa
17 Forensik 2 1 2 1
18 Patologi Anatomi
19 Patologi Klinik
20 Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
4
Tabel 3. Pengembangan Tenaga Pengajar RSUD Ulin
5
10 Anestesiologi 1 12
Ilmu Kesehatan Kulit 3 2 10 20
11 dan Kelamin
12 Ilmu Kesehatan Jiwa 1 12
13 Forensik 3 1 10 15
1. Gedung pendidikan
6
9 Ilmu Bedah 18 5 0 293 Unlimited
10 Anestesiologi
Ilmu Kesehatan Kulit dan 1 - 1
11 Kelamin
12 Ilmu Kesehatan Jiwa
13 Forensik
F. RS Jejaring
RSUD Ulin bersama dengan Fakultas Kedokteran ULM melakukan kerjasama untuk
RS Jejaring melalui perjanjian Tripartit. Adapun yang termasuk RS jejaring dari RSUD
Ulin adalah
A. Visi
Menjadi institusi pendidikan dokter terkemuka di Indonesia pada tahun 2023 dalam
menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk menghasilkan dokter yang
bermatabat dan berkualitas dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
khususnya berwawasan penyakit pada lahan basah.
B. Misi
Misi yang diemban civitas akademika Program Studi Pendidikan Dokter Unlam
dalam mewujudkan Visinya seperti yang termuat di dalam Manual Mutu PSPD ULM
adalah sebagai berikut:
7
4. Memantapkan kerjasama dengan Pemerintah Daerah di wilayah Kalimantan, perguruan
tinggi dalam dan luar negeri, pengusaha dan para pihak lainnya untuk meningkatkan
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan penggalian sumber dana (income
generating).
5. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam manajemen
pengelolaan Program Studi Pendidikan Dokter.
1. Profil Lulusan
Seorang Dokter dituntut untuk memberikan pelayanan dan menyelesaikan
permasalahan kesehatan baik pada pasien secara individual maupun masyarakat.Dalam
menjalankan tugas sangat diperlukan kemampuan komunikasi hingga terjalin hubungan
baik antara dokter dengan pasien dan masyarakat pada umumnya.Dokter harus
mengomunikasikan hasil pemeriksaan kesehatan dan memberikan edukasi sesuai dengan
kondisi pasiennya.Penanganan dan pemecahan masalah kesehatan yang selalu dihadapi
oleh dokter dalam melaksanakan tugasnya harus ditunjang dengan ilmu pengetahuan dan
perkembangannya.Permasalahan kesehatan di masyarakat selanjutnya dapat
meningkatkan kualitas hidup pasien dan masyarakat. Profil tersebut selanjutnya
dijabarkan dalam 7 (tujuh) peran yaitu a) Care Provider, b) Decision Maker, c)
Communicator, d) Community Leader, e) Manager, f) Life long learner, dan g)
Researcher.
a. Penyedia pelayanan kesehatan (care provider). Seorang dokter mampu memberikan
pelayanan praktek kedokteran dan dapat berinteraksi secara professional dengan
individu maupun masyarakat. Dokter harus menunjukkan praktek pelayanan kesehatan
8
yang berkualitas tinggi secara berkesinambungan dan terintegrasi dengan semua pihak
yang terlibat dalam sistem pelayanan kesehatan.
b. Pembuat keputusan (decision-maker). Seorang dokter dalam melakukan praktek
kedokteran harus memiliki kemampuan untuk mengevaluasi, mensintesis, dan
mengambil keputusan sehingga mampu memecahkan masalah kesehatan secara benar,
tepat, dan efektif.
c. Komunikator (Communicator). Seorang dokter merupakan seseorang yang memiliki
pengetahuan, percaya diri serta mempunyai keterampilan untuk menggali dan bertukar
informasi secara verbal dan non verbal dengan pasien pada semua usia, anggota
keluarga, masyarakat, kolega dan profesi lain secara professional.
d. Pemimpin masyarakat (community leader). Seorang dokter harus memiliki sifat
kepemimpinan di berbagai bidang dan situasi, termasuk keteladanan, kedisiplinan, dan
tanggungjawab dalam melaksanakan praktek kedokteran dan mengelola masalah
kesehatan masyarakat secara komprehensip.
e. Manajer (Manager). Seorang dokter harus mampu mengelola semua sumberdaya
untuk memecahkan masalah kesehatan baik individu, keluarga maupun masyarakat
secara komprehensip, holistic, terpadu dan berkesinambungan dalam konteks
pelayanan kesehatan.
f. Belajar Sepanjang Hayat (Life-long-learner). Seorang dokter harus memiliki
semangat, konsep, prinsip, dan komitmen sepanjang waktu dan harus selalu
meningkatkan kompetensinya dalam bidang kedokteran.
g. Peneliti (Researcher). Seorang dokter harus memiliki kompetensi dan komitmen
dalam melakukan penelitian atau pengkajian untuk meningkatkan kualitas praktek
kedokteran dan dapat mengaplikasikan hasil penelitian bagi kesehatan masyarakat dan
keilmuan (Evidence Based Medicine).
2. Kompetensi Lulusan
Terbitnya Perpres No.8 Tahun 2012 yang menetapkan peraturan tentang kerangka
kualifikasi nasional Indonesia (KKNI) dan UU RI No. 12 tentang Pendidikan Tinggi Pasal
29 ayat (1), (2), dan (3) berdampak pada kurikulum dan pengelolaannya di setiap
program. Program studi pendidikan (PSPD) FK ULM harus mencapai jenjang kualifikasi
KKNI level 7. Untuk mencapai jenjang tersebut maka dirumuskn kompetensi lulusan
PSPD FK ULM yang didasarkan pada 7 area kompetensi yang telah ditetapkan oleh
Kolegium Kedokteran Indonesia (KKI) tahun 2012 yaitu :
9
Area Profesionalitas Yang Luhur
1. Berke-Tuhanan Yang Maha Esa/Yang Maha Kuasa
2. Bermoral, beretika dan disiplin
3. Sadar dan taat hokum
4. Berwawasan social budaya
5. Berperilaku professional
10
(SKDI berdasarkan peraturan perkonsil no.11 tahun 2012).
(2) Untuk mahasiswa asing atau luar negeri hanya bertugas sebagai Observer dan sudah
memenuhi persyaratan dari FKULM dan sudah disetujui oleh RSUD Ulin dengan
tembusan pada Komkordik.
11
C. Beban Studi Pendidikan Kepaniteraan Klinik
Beban studi dalam program pendidikan Kepaniteraan Klinik sesuai dengan SK
Rektor no. 1406/UN8/KR/2017 adalah 44 SKS yang ditempuh dalam waktu 86 minggu
efektif.
Nama mata kuliah, sandi, SKS dan jumlah minggu kegiatan tersaji pada tabel berikut:
12
seorang dokter yang sesuai dengan tujuan pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran
ULM.
d. Pelaksanaan kepaniteraan klinik dilakukan dengan cara praktik magang yang
dilaksanakan secara siklus (rotasi) pada setiap bagian klinik di Rumah Sakit Umum
Daerah Ulin dan RS jejaring serta lahan praktik lainnya selama 9 minggu termasuk 11
minggu masa tenggang atau 86 minggu efektif.
e. Siklus kepaniteraan klinik terdiri dari 13 Departemen dan 2 Non Departemen dengan
kapasitas peserta panklin (dokter muda) yang masuk tiap Departemen sebanyak 6-12
orang dengan menggunakan sistem junior-senior
f. Pengaturan sistem siklus tersebut dilaksanakan oleh Program Studi Profesi Dokter
berkoordinasi dengan komkordik. (Sistem siklus rotasi klinik tiap kelompok dapat
dilihat pada lampiran).
13
B. Metode Pembelajaran
(1) Kegiatan Panklin
a. Kegiatan kepaniteraan klinik meliputi tugas harian dan pembimbingan. Tugas
harian dilakukan di poliklinik, ruangan rawat inap/bangsal, ruang gawat darurat
serta ruang operasi serta penugasan lainnya. Proses pembimbingan meliputi bed
side teaching, tatap muka, diskusi kasus, pembuatan makalah ilmiah seperti referat
dan laporan kasus.
b. Khusus untuk Kepaniteraan IKM/komunitas dan PBL, mahasiswa mendapatkan
pengalaman belajar di Puskesmas dan pengalaman belajar lapangan di masyarakat.
(2) Tugas harian
a. Tugas harian berupa kerja ruangan yang merupakan pengalaman belajar klinik
peserta panklin dalam memahami prosedur administratif dan prosedur medis
dalam memperoleh keterampilan membuat anamnesis, melakukan pemeriksaan
fisik, melakukan pemeriksaan penunjang sederhana, mengusulkan pemeriksaan
penunjang lanjutan, membuat diagnosis, mengusulkan penatalaksanaan,
membuat prognosis, pencegahan dan rehabilitasi, mampu memberikan anjuran,
serta menguasai keterampilan klinis yang akan dipergunakan untuk
mendiagnosis maupun menyelesaikan masalah kesehatan.
b. Kerja ruangan dilakukan melalui jaga harian dan atau jaga malam di bangsal
perawatan, poliklinik, Unit Gawat Darurat, kamar operasi, dan ruang perawatan
intensif.
c. Waktu dan tempat untuk kerja ruangan ditentukan oleh masing-masing bagian.
(3) Kegiatan Pembimbingan
a. Kegiatan pembimbingan berupa pengalaman belajar ceramah dan atau diskusi
peserta panklin agar mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang memadai
untuk membuat diagnosis, memberi penanganan awal atau tuntas, serta mampu
merujuk yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan saat ini.
b. Kegiatan berupa tatap muka melalui laporan jaga, morning report, bed side
teaching, ronde (visite bangsal), Expert session, responsi,penyuluhan dan diskusi
kelompok serta metode lain yang relevan dari tiap Departemen.
c. Waktu dan tempat untuk kegiatan tatap muka ditentukan oleh masing-masing
bagian.
(4) Makalah Ilmiah
a. Peserta panklin membuat makalah ilmiah mengenai kasus dengan penyakit
tertentu (laporan kasus), tinjauan pustaka (referat), Journal Reading serta
membahasnya dalam diskusi. Untuk membuat makalah ini mahasiswa
dibimbing oleh dosen pembimbing.
b. Jumlah, judul, serta waktu penyajian ditentukan oleh masing-masing bagian.
c. Jika terjadi kasus kematian, maka diadakan laporan kasus kematian.
C. Daya Tampung
Jumlah mahasiswa yang menjalani rotasi di masing-masing Departemen/KSM
mempertimbangkan :
1. Untuk pendidikan Rasio dosen dan mahasiswa yaitu maksimal 1 : 5 (Standar
Pendidikan Profesi, Konsil Kedokteran Indonesia);dan
2. Fasilitas sarana dan prasaran pendidikan.
14
Ketentuan besarnya jumlah mahasiswa yang menjalani rotasi ditentukan dengan ketentuan
sebagai berikut:
(3) x (4)
Ilmu Penyakit 18 5 12 2 90 24
1 Dalam
2 Neurologi 7 5 12 1 35 12
Ilmu Penyakit 6 5 12 2 30 12
3 THT-KL
5 Radiologi 4 5 12 1 20 12
6 Ilmu Penyakit Mata 5 5 12 1 25 12
Ilmu Kesehatan 13 5 12 2 65 24
7 Anak
Obstretri 10 5 12 2 50 24
8 Ginekologi
9 Ilmu Bedah 18 5 12 2 90 24
10 Anestesiologi 7 5 12 1 35 12
Ilmu Kesehatan 3 5 12 1 15 12
11 Kulit dan Kelamin
Ilmu Kesehatan 3 5 12 1 15 12
12 Jiwa
13 Forensik 3 5 12 1 15 12
Jumlah 97 - - - 204
E. KOMKORDIK
Tugas Pokok
15
Fungsi
Organisasi
3. Koordinator Program Pendidikan Dokter Spesialis: dr. Ferry Armanza, Sp.OG (K)
Sekretaris : dr. Agung Ari Wibowo, Sp.B KBD
Anggota: 1) Dr. dr. Heru Prasetya, Sp.B, Sp.U
2) dr. Samuel Tobing, Sp.OG (K)
3) Dr. dr. Edy Hartoyo. Sp.A (K)
4) Dr. dr. Darwin Prenggono, Sp.PD, KHOM
5) Dr. dr. Kenanga Marwan S, Sp.An, KNA
6) Dr. dr. Mohamad Isa, Sp.P(K)
4. Sekretariat : Rusimah
16
BAB III
PESERTA DIDIK
17
Departemen/KSM;
(4) Menjaga mutu pelayanan melalui pelaksanaan kegiatan sesuai standar dan prosedur
tetap yang telah dibuat RSUD Ulin;
(5) Menjaga rahasia negara dan rahasia kedokteran termasuk terhadap rekam medis yang
telah dibuat;
(6) Selalu mengutamakan keselamatan dan kepuasan penderita;
(7) Apabila terjadi kesamaan waktu antara pelayanan, pendidikan dan penelitian,
mahasiswa wajib mendahulukan pendidikan;
(8) Menjaga hubungan kerjasama yang harmonis dengan sesama mahasiswa, peserta
PPDS, profesi kesehatan lain, seluruh pegawai RSUD Ulin dan pasien beserta
keluarganya;
(9) Mengganti peralatan milik RSUD Ulin dan / atau FKULM yang rusak atau hilang akibat
kelalaian;
(10) Menjaga ketertiban dan kebersihan di lingkungan rumah sakit;
(11) Menghormati dan menghargai hak pasien.
18
Mahasiswa kedokteran tidak diperkenankan mengisi lembaran rekam medis, termasuk
menulis perintah untuk memberikan obat atau terapi.Mahasiswa hanya mengisi catatan
medis pasien pada lembar tersendiri yang khusus disediakan untuk hal ini.
Daftar ketrampilan klinis yang diberikan kepada peserta didik Fakultas Kedokteran.
Penjelasan lebih rinci mengenai ketrampilan yang harus dilatih oleh mahasiswa kedokteran
selama tahap klinik dapat dilihat sebagai berikut :
(1) Komunikasi Efektif
a. Berkomunikasi disertai empati
b. Mendengar aktif
c. Menghargai pasien sebagai manusia seutuhnya
d. Memberi informasi secara efektif kepada pasien, keluarga dan anggota tim
kesehatan
e. Menggunakan bahasa verbal secara efektif
f. Menggunakan bahasa tertulis secara efektif
g. Menggunakan teknologi komputer secara efektif
19
7) Melakukan pemasangan pipa nasogastric
8) Melakukan pemasangan kateter Folley pada perempuan dan laki-laki
9) Melakukan pemeriksaan telinga, hidung dan tenggorok
10) Melakukan pemeriksaan oftalmologi
11) Melakukan tindakan sunat/ sirkumsisi
12) Melakukan tindakan biopsi kulit
13) Melakukan ekstirpasi kista
14) Melakukan pemeriksaan EKG
15) Melakukan pemeriksaan Resusitasi Jantung Paru (RJP) dasar
(3) Berada di RSUD Ulin selama jam jaga, kecuali untuk Departemen yang menerapkan jam
jaga khusus;
(4) Untuk keselamatan pasien mahasiswa tidak diperkenankan jaga 2 hari berturut-turut atau
lebih;
(5) Mengadakan serah terima pasien yang belum dilayani pada jam tugas (jam kerja atau jam
jaga) kepada mahasiswa yang bertugas berikutnya untuk diselesaikan;
(6) Mengenakan pakaian yang bersih, rapi, sopan;
(7) Pakaian jas lab mahasiswa berwarna putih bersih, lenganpendek, dilengkapi kartu tanda
pengenal mahasiswa yangdipasang di dada kiri, dipakai pada saat:
a. Jam dinas;
b. Visite;
c. Acara ilmiah;
(8) Pakaian jaga disesuaikan dengan peraturan yang berlaku di masing-masing Departemen;
(9) Memakai sepatu
(10) Rambut:
a. Bagi perempuan yang berambut panjang harus diringkas atau diikat rapi dan tidak
boleh terurai;
b. Bagi lelaki rambut tidak melebihi kerah baju;
c. Tidak boleh mewarnai rambut;
20
(11) Menggunakan stetoscope, reflex hammer dan flash ligh milik pribadi;
(12) Menjaga ketertiban dan kebersihan di lingkungan rumah sakit.
21
poliklinik, unit gawat darurat, ICU/ICCU berupa kepuasan kinerja mahasiswa.Nilai
harian tersebut merupakan syarat untuk dapat mengikuti ujian klinik akhir pada setiap
station.
b) Nilai Diskusi dan Laporan Jaga
Selama kegiatan berupa diskusi kasus, bed side teaching, laporan jaga, dan responsi
maka nilai yang diperoleh mahasiswa bisa menjadi syarat untuk dapat mengikuti
ujian akhir stase klinik.
c) Nilai sikap profesional (professional behavior)
Nilai sikap profesional diperoleh dari penilaian sikap mahasiswa selama proses
kegiatan kepaniteraan klinik. Penilaian menggunakan checklist penilaian sikap
profesional.Hasil penilaian berupa cukup atau tidak cukup.Semua penilaian formatif
ini adalah pra syarat untuk mengikuti ujian klinik akhir station.
b. Penilaian Summatif
Penilaian summatif merupakan penilaian akhir terhadap hasil pembelajaran dokter
muda dan menentukan lulus tidaknya peserta didik. Penilaian summatif merupakan
kumpulan nilai hasil penilaian dalam proses pendidikan antara lain nilai ujian tulis,
nilai referat, nilai persentasi kasus, nilai ujian kasus (long case), Nilai OSCE.
2) Penilaian Sumatif
Penilaian sumatif didasarkan pada nilai akhir stase. Nilai akhir tiap
stase didapat dari
1. Ujian kasus, dapat berupa :
a) Clinical examination (CEX) dalam bentuk :
- Case based oral examination.
- Clinical performance examination (CPE).
- Objective Structure Clinical Examination (OSCE).
b) Short and Long case examination.
c) Clinical presentation.
d) Oral examination.
2. Referat
3. Persentasi kasus
4. Jurnal Reading
5. Ujian Tulis (MCQ, Essay, MEQ)
22
c. Untuk mengikuti ujian susulan, mahasiswa wajib mengajukan permohonan tertulis
disertai bukti-bukti tersebut diatas, paling lambat 1 (satu) minggu sebelum tanggal
masuk di Departemen tersebut.
d. Ujian susulan dapat menggunakan waktu tenggang antara 2 siklus atau di waktu lain
sesuai perjanjian.
Taraf Penguasaan
Skor Nilai Bobot
Kemampuan
80%- 100% 80 -100 A 4
77%- <80% 77 -<80 A- 3,75
75% - <77% 75 -<77 B+ 3,5
70% - <75% 70 -<75 B 3
67% - <70% 67 -<70 B- 2,75
65% - <67% 65 -<67 C+ 2,5
60% - <65% 60 -<65 C 2
50% - <60% 50 -<60 D+ 1,5
40% - <50% 40 -<50 D 1
00% - <40% 00 -<40 E 0
23
jika mahasiswa memiliki nilai minimum 70 (B) dan perilaku di nilai baik (sufficient
professional behavior)
2) TIDAK LULUS
a. Karena nilai akhir tidak melampaui nilai batas minimum lulus.
b. Nilai sikap/professional behavior tidak sufficient
c. Belum ujian karena syarat untuk mengikuti ujian stase tidak terpenuhi
(9) Pengulangan ujian dan lamanya mengulang di Departemen karena ketidaklulusan ini,
diserahkan kepada kebijakan/aturan masing-masing Departemen.
24
(4) Status peserta panklin yang menjalani cuti berlaku ketentuan sebagai berikut :
a. Tetap berstatus sebagai peserta panklin terdaftar.
b. Siklus (bagian) yang hilang selama ketidak aktifannya, hanya dapat diulang setelah
seluruh siklus yang dijalani kelompoknya berakhir.
c. Peserta yang telah selesai masa cutinya dapat melanjutkan kegiatan panklin kembali.
(5) Prosedur aktif kembali.
a. Melakukan konsultasi dengan Kaprodi Profesi Dokter dan Kepala Komkordik
b. Mengajukan surat permohonan aktif kembali kepada Dekan melalui Wakil Dekan
Bidang Akademik dengan melampirkan surat persetujuan aktif kembali dari KPS
Profesi Dokter
c. Menyerahkan surat aktif kembali dari Dekan kepada sub bag akademik selambat-
lambatnya 2 (dua) minggu sebelum siklus baru dimulai
(6) Cuti Khusus
Cuti khusus dapat diberikan oleh pimpinan Fakultas kepada:
a. Peserta panklin yang mengikuti program pendidikan pasca sarjana dengan ketentuan
harus menyelesaikan program S-2 selama-lamanya 3 (tiga) tahun dan untuk program
S-3 selama-lamanya 5 tahun terhitung sejak yang bersangkutan cuti panklin
b. Peserta panklin yang menjalankan program pendidikan yang berkaitan dengan ikatan
dinas suatu instansi
c. Bagi peserta yang cuti khusus, tidak dihitung untuk masa pendidikan tahap profesi
25
a. Bagi peserta mangkir masa mangkirnya tetap dihitung sebagai masa studi.
b. Diharuskan mengulang bagian yang mangkir secara penuh.
c. Apabila lama mangkirnya selama 2 semester (1 tahun) secara terus-menerus, maka
pihak Fakultas berhak mengenakan sanksi berupa dropout (DO).
(3) Status peserta panklin yang mangkir :
a. Tetap berstatus sebagai peserta terdaftar.
b. Siklus (bagian) yang hilang akibat mangkir, hanya dapat diulang setelah seluruh
siklus yang dijalani kelompoknya berakhir.
c. Peserta yang mangkir harus mendapatkan rekomendasi dariKPS Profesi Dokter
/Komkordik dan persetujuan Dekan apabila akan aktif kembali.
26
b. Karena alasan pribadi mahasiswa mengundurkan diri dari seluruhkegiatan
Kepaniteraan
(3) Surat terkait DO/Putus studi/Mengundurkan diri diajukan oleh Dekan kepada Rektor
untuk di dibuatkan Surat Keputusan (SK) sebagai mahasiswa putus studi.
3.14. Larangan
(1) Menyalahgunakan barang-barang medis maupun nonmedis, obat, uang, dokumen atau
surat-surat berharga milik RSUD Ulin;
(2) Membawa berkas rekam medik milik RSUD ULIN keluar dari wilayah kerja;
(3) Menggandakan (fotocopy/scan) berkas rekam medik milik RSUD ULIN;
(4) Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan atau meminjamkan barang-
barang medis maupun nonmedis, obat, dokumen atau surat-surat berharga milik RSUD
ULINdan/atau FK ULM;
(5) Membocorkan dan atau memanfaatkan rahasia penderita/ rahasia RSUD ULIN/ rahasia
negara yang diketahui untuk kepentingan pribadi, golongan atau diluar kepentingan
pendidikan;
(6) Melakukan pungutan dalam bentuk apapun juga, dalam melaksanakan tugasnya untuk
kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain;
(7) Melakukan provokasi, keonaran, pemboikotan dan atau perkelahian dengan sesama
mahasiswa, PPDS, dosen, pegawai RSUD ULIN, pasien dan keluarganya serta pihak-
pihak lain di lingkungan RSUD ULIN;
(8) Melakukan suatu tindakan asusila terhadap siapapun baik didalam maupun diluar
wilayah kerja rumah sakit;
(9) Terlibat dalam penggunaan dan atau pengedaran obat-obat terlarang, dan NAPZA
(narkotika, alkohol, psikotropika dan zat adiktif);
(10) Merokok di lingkungan rumah sakit;
(11) Pada saat jam dinas tidak boleh menggunakan T-shirt serta pakaian dari bahan jeans
dankaos;
(12) Bagi perempuan dilarang menggunakan pakaian ketat, rok di atas lutut, baju tipis, baju
tanpa lengan, kulot pendek, legging pendek maupun panjang;dan
(13) Parkir kendaraan di area parkir dosen/karyawan.
3.15. Pelanggaran
Pelanggaran adalah setiap perbuatan yang menyimpang dari aturan, norma/etika dan
hukum yang berlaku:
(1) Jenis-jenis pelanggaran dan definisi operasionalnya
a. Pelanggaran pelayanan adalah pelanggaran terhadap semua yang berkaitan dengan
pelayanan kesehatan di rumah sakit dan rumah sakit jejaring;
b. Pelanggaran etika adalah pelanggaran terhadap semua yang berkaitan dengan etika
yang berlaku;
c. Pelanggaran pendidikan adalah pelanggaran terhadap semua yang berkaitan dengan
program dan proses pendidikan;
d. Pelanggaran Hukum adalah pelanggaran terhadap semua peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(2) Tingkat pelanggaran dibedakan menjadi:
a. Pelanggaran ringan, meliputi:
27
- Terlambat hadir lebih dari 15 menit, lebih dari 2 kali;
- Pelanggaran disiplin berpakaian lebih dari 2 kali.
b. Pelanggaran sedang, meliputi:
- Menuntut sesuatu yang bukan haknya;
- Bersikap tidak sopan terhadap sesama teman sejawat, staf dan pimpinan wahana;
- Tidak melaksanakan tugas jaga;
- Meninggalkan tugas sebelum waktunya;
- Tidak membuat laporan sesuai ketentuan;
- Menerima komisi dari pihak lain;
- Tidak melaksanakan kewajiban yang diberikan sebagai sanksi atas pelanggaran
ringan sesuai peringatan yang diterima.
c. Pelanggaran berat, meliputi:
- Asusila;
- Penganiayaan;
- Pemalsuan;
- Penipuan;
- Pencurian;
- Penyalahgunaan NAPZA;
- Pemerasan;dan
- Berkelahi fisik;
(3) Semua jenis pelanggaran akan dibicarakan di Komkordik;
(4) Pelanggaran yang bisa diajukan ke Panel adalah semua pelanggaran yang telah
dibicarakan dan disepakati di Rapat Komkordik;
(9) Pelaporan pelanggaran berat bisa dilakukan oleh DPJP, Ketua KSM/Ka.Dep,
Komkordik, Komite Etik, manajemen RSUD ULIN, staf medik, tenaga kesehatan, tenaga
non kesehatan dan masyarakat kepada sekretariat Komkordik dan/atau PSPD;
(10) Pelanggaran ringan dan sedang diselesaikan oleh DPJP dan Ketua KSM/Ka.Dep;
(11) Mahasiswa wajib melaporkan pelanggaran yang diketahui, dilihat dan atau dialaminya
kepada sekretariat Komkordik;
(12) Cara pelaporan dapat secara lisan dan atau tertulis secara langsung atau tidak langsung
(13) Komkordik berhak memanggil mahasiswa untuk klarifikasi tentang dugaan adanya
pelanggaran;
3.16. Sanksi
(1) Sanksi diberikan kepada setiap mahasiswa yang melakukan pelanggaran;
(2) Jenis-jenis sanksi :
a. Sanksi Ringan
Diberikan pada pelanggaran ringan dalam bentuk teguran lisan oleh DPJP/Ka.
Dep/KSM;
b. Sanksi Sedang
Diberikan pada pelanggaran sedang dalam bentuk teguran tertulis dan/atau
kebijakan yang ditentukan oleh DPJP/Ka. Dep/KSM;
c. Sanksi Berat
Bentuk sanksi yang dijatuhkan dapat berupa:
- Pembatalan studi di Departemen terkait dan wajib mengulang stase Departemen
setelah menyelesaikan seiuruh rotasi;
28
- Penghentian seiuruh siklus rotasi;
- Sanksi lain yang ditentukan berdasarkan hasil keputusan sidang akademik atas
rekomendasi Komkordik kepada Direktur/Dekan;
- Sanksi pelanggaran hukum mengacu pada prosedur dan keputusan hukum.
d. Peserta didik dapat diberhentikan atas dasar:
- Permintaan sendiri;
- Alasan kesehatan yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan studi;
- Hasil evaluasi menunjukkan bahwa yang bersangkutan tidak mampu lagi
melanjutkan studi;
- Pada kasus-kasus tertentu, penghentian pendidikan dapat dijatuhkan tanpa
peringatan dahulu bila terdapat pelanggaran etika yang sangat berat
e. Apabila Dokter muda melakukan pelangaran berat sebagaimana yangtercantum
dalam Janji dokter muda dan kode etik mahasiswa FK ULM maka
mahasiswadiserahkan kepada Fakultas untuk diambil keputusan skorsing atau
dinyatakan drop out. Mahasiswa yang dinyatakan skorsing maka mahasiswa
diharuskan mengulang rotasi klinik selama masa stase rotasi departemen yang
mengulang dan diikuti ujian perbaikan.
29
(5) Model dan sistem Uji Kompetensi diatur lebih lanjut oleh PN UKMPPD.
(6) Mahasiswa yang dinyatakan lulus UKMPPD berhak mengikuti yudisium profesi
dokter/sumpah dokter.
3.19. Yudisium
Mahasiswa profesi dokter berhak mengikuti yudisium profesi dokter jika
(1) Lulus UKMPPD
(2) Mengumpulkan jumlah kredit 44 sks
(3) IPK minimal 3.00
(4) Nilai minimal B
(5) Menyelesaikan semua kewajiban administrasi
30
BAB IV
DOSEN
31
f. Diusulkan olehketuaKSM berdasarkan rapat staf medikkepada Direktur dan Dekan
melalui Komkordik
g. Ditetapkan dengan SK BersamaDirektur RSUD Ulin dan Dekan FK ULM
h. Atas usulan dari KSM kriteria dosen ini bisa berubah (turun)
3. Dosen Penguji
Kriteria:
a. Dokterspesialisd i rumahsakit, berstatusPNS/NonPNSpegawaitetap
maupunpegawaitidaktetapyang memilikikontrakkerjaresmi denganRSUD Ulin
(pegawai BLUD).
b. Berijazah palingrendah dokter spesialis.
i. Telah menjalani sebagai dosen pendidik klinik minimal 1 (satu) tahun.
c. Telah memilikisertifikat sertifikat Pelatihan Dasar Pembimbingan
KlinikKedokterandan sertifikat PEKERTI dari FK ULM.
j. Membuatsuratpernyataankesediaanmelaksanakanseluruh proses belajar mengajar
termasuk menguji.
k. Diusulkan olehketuaKSM berdasarkan rapat staf medikkepada Direktur dan Dekan
melalui Komkordik
d. Ditetapkan dengan SK Bersama Direktur RSUD Ulin dan Dekan FK ULM.
e. Atas usulan dari KSM kriteria dosen penguji ini bisa berubah (turun)
4. Supervisor Klinik
Kriteria:
a. Dokterspesialis dirumahsakit, berstatusPNS/NonPNS,pegawaitetap
maupunpegawaitidaktetapyang memilikikontrakkerjaresmi denganRSUD Ulin
(pegawai BLUD).
b. Berijazah palingrendah dokter spesialis.
c. Membuatsuratpernyataankesediaanmelaksanakan tugas sebagai supervisor klinik di
Bagian/Departemen.
d. Diusulkan olehketuaKSM berdasarkan rapat staf medikkepada Direktur
melaluiKomkordik
e. Ditetapkan dengan SK bersama Direktur RSUD Ulin dan Dekan FK ULM
5. Penilai Kinerja dosen pembimbing klinik, pendidik, penguji dan supervisor klinik
Kriteria:
a. Dokterspesialisd i rumahsakit, berstatusPNS/NonPNSpegawaitetap
maupunpegawaitidaktetapyang memilikikontrakkerjaresmi denganRSUD Ulin
(pegawai BLUD) atau dosen tetap FK ULM dengan homebase di FK ULM.
b. Berijazah palingrendah dokter Sub Spesialis untuk yang berasal dari RSUD Ulin dan
berijazah paling rendah S3 untuk yang berasal dari FK ULM.
c. Telah lulus sebagai dokter Sp2 atau S3 minimal 1 (satu) tahun.
d. Telah bekerja di RSUD Ulin atau FK ULM minimal 5 (lima) tahun dengan penilaian
kinerja baik.
e. Pada saat ditunjuk sebagai penilai kinerja dosen tidak sebagai dosen pembimbing,
pendidik, penguji maupun supervisor klinik.
f. Direkomendasikan olehKomkordikuntuk yang berasal dari RSUD Ulin.
32
g. Direkomendasikan oleh Dekan FK ULM untuk yang berasal dari FK ULM.
h. Telah memiliki sertifikat Applied Approach (AA).
i. Membuatsuratpernyataankesediaanmelaksanakan tugas sebagai tim penilai kinerja.
j. Ditetapkan dengan SK Bersama Direktur RSUD Ulin dan Dekan FK ULM
Hak :
a. Berhak melaksanakanbimbingan langsung kepada peserta didik sesuai
ruanglingkupkerjanya.
b. Berhakmemberikanrewarddanpunishmentkepadapesertadidik
sesuaidenganperaturanyangberlakudi RSUD Ulin.
c. Berhakmenerima jasabimbingansesuaidengan peraturanyang berlakudiRSUD Ulin.
Kewajiban :
a. Memberikanbimbinganlangsungkepadaseluruhpesertadidikdi
bawahruanglingkuptanggungjawabnya.
b. Melaksanakan monitoring dan evaluasipesertadidikselama proses bimbingan.
c. Mendokumentasikan rencana, pelaksanaan dan hasil bimbingan klinik dalam Log book
dosen.
Hak :
d. Berhak melaksanakanbimbingan langsung kepada peserta didik sesuai
ruanglingkupkerjanya.
e. Berhakmemberikanrewarddanpunishmentkepadapesertadidik
sesuaidenganperaturanyangberlakudi RSUD Ulin
f. Berhakmenerima jasabimbingansesuaidengan peraturanyang berlakudi di RSUDUlin.
Kewajiban :
a. Memberikanbimbinganlangsungkepadaseluruhpesertadidikdi bawah ruang lingkup
tanggung jawabnya.
33
b. Melaksanakan monitoring dan evaluasipesertadidikselama proses bimbingan.
d. Mendokumentasikan hasilrencana dan pelaksanaan bimbingan klinik dalam Log book
dosen.
Hak :
a. Berhak melaksanakanbimbingan langsung kepada peserta didik sesuai
ruanglingkupkerjanya.
b. Berhak menguji dan memberikan nilai hasil ujian bagi peserta didik yang diuji.
c. Berhakmemberikanrewarddanpunishmentkepadapesertadidik
sesuaidenganperaturanyangberlakudi RSUD Ulin.
g. Berhakmenerima jasabimbingansesuaidengan peraturanyang berlakudiRSUD Ulin.
Kewajiban :
d. Memberikanbimbinganlangsungkepadaseluruhpesertadidikdi
bawahruanglingkuptanggungjawabnya.
e. Melaksanakan ujian bagi peserta didik sesuai dengan metode dan jadwal yang telah
ditetapkan.
a. Memberikan nilai hasil ujian bagi peserta didik yang telah diuji.
b. Menyerahkan nilai ujian peserta didik yang telah diuji kepada koordinator pendidikan
Bagian/Departemen segera setelah ujian selesai.
c. Melaksanakan monitoring dan evaluasipesertadidikselama proses bimbingan.
e. Mendokumentasikan hasilrencana dan pelaksanaan bimbingan klinik dan ujian dalam
Log book dosen.
34
Hak :
a. Berhak mengatur jadwal serta penggunaan sarana prasarana pembelajaran di
Bagian/Departemen.
b. Berhakmemberikanrewarddanpunishmentkepadapesertadidik
sesuaidenganperaturanyangberlakudi RSUD Ulin.
c. Berhakmenerima jasabimbingansesuaidengan peraturanyang berlakudiRSUD Ulin.
Kewajiban :
a. Mengatur dan memastikan jadwal kegiatan berlangsung dengan lancer
b. Mengatur dan memastikan sarana dan prasarana pembelajaran dapat berfungsi dengan
baik dan sesuai peruntukannya
c. Melaksanakan monitoringdanevaluasi peserta didikdalam pelaksanaanmodul
kepaniteraanklinik termasuk absensi peserta didik.
d. Mendokumentasikan hasilrencana dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan oleh seluruh dosen.
4.2.5. Penilai Kinerja Dosen Pembimbing Klinik, Pendidik, Penguji, Supervisor Klinik
Tugas Pokok dan Fungsi:
a. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses pendidikan klinik
dilingkungan RSUD Ulin.
b. Memberikan penilaian terhadap kinerja dosen Pembimbing Klinik, Pendidik, Penguji,
dan Supervisor Klinik sesuai dengan indikator/kriteria yang telah ditetapkan oleh FK
ULM.
c. Mengusulkan reward dan punishment bagi dosen dosen Pembimbing Klinik, Pendidik,
Penguji, dan Supervisor Klinik sesuai aturan yang berlaku di RSUD Ulin.
Hak :
a. Berhakmenilaidanmenetapkankriteriakinerjadokterpembimbing klinik, Pendidik,
Penguji, dan Supervisor Klinik di ruanglingkupkerjanya.
b. Berhak mengusulkan rewarddanpunishmentberdasarkanhasil monitoring dan
evaluasiselamamenjalaniproses penilaian dokter pembimbingklinik, Pendidik, Penguji,
dan Supervisor Klinikdi ruanglingkupkerjanya sesuai dengan aturan yang berlaku.
c. BerhakmendapatkanjasasesuaidenganperaturanyangberlakudiRSUD Ulin.
Kewajiban:
a. Berkewajibanmelaksanakanmonitoringdanevaluasipelaksanaan
prosespendidikanklinikdi RSUD Ulin.
b. Berkewajibanmemberikanteguransecara lisanatautertuliskepada dokter pembimbing
klinik, Pendidik, Penguji, dan Supervisor Klinik apabiladitemukan pelanggarandalam
proses pelaksanaan pembelajaran klinik.
c. Membuatlaporantertulistentanghasilkinerjadokterpembimbing klinik, Pendidik,
Penguji, dan Supervisor Klinik diRSUD Ulin sekali dalam setahun kepada Komkordik.
35
4.3. Tata cara rekruitmen dosen di RSUD Ulin
Dosen yang bertugas di RSUD Ulin dapat berasal dari dokter Spesialis yang berstatus PNS
atau pegawai BLUD di RSUD Ulin dan dokter Spesialis yang berstatus PNS di FK ULM.
Dokter Spesialis yang ada di RSUD Ulin maupun FK ULM yang telah memenuhi kriteria dapat
diusulkan untuk menjadi dosen pembimbing klinik, pendidik, penguji dan supervisor klinik.
Tata cara rekrutmen dosen mengikuti pola sebagai berikut:
Keterangan :
1. Kewenangan Klinis seorang staf medis tidak hanya didasarkan pada kredensial
terhadap kompetensi keilmuan dan keterampilan tetapi juga didasarkan pada
kesehatan fisik, kesehatan mental dan perilaku;
2. Setelah seorang staf medis dinyatakan kompeten melalui suatu proses kredensial,
Direktur menerbitkan surat penugasan klinik bagi yang bersangkutan untuk
melakukan serangkaian pelayanan medis tertentu berupa pemberian kewenangan
klinis;
3. Kewenangan klinis seorang staf medis dapat terjadi tumpang tindih keilmuan
36
dengan kelompok staf medis yang lain;
4. Tanpa adanya pemberian kewenangan klinis oleh direktur seorang staf medis tidak
diperkenankan untuk melakukan pelayanan medis di rumah sakit; dan
5. Staf medis 3 bulan sebelum masa berlakunya surat penugasan habis harus
mengajukan ulang surat permohonan kewenangan klinis kepada Direktur yang
selanjutnya akan dilakukan proses rekredensial.
4.3.2. Alur Penerimaan Staf Medis Baru Sebagai Pendidik Klinik (Dosen Tidak Tetap) di
RSUD Ulin
Daftar Usulan
kebutuhan Staf
medis dari KSM
Gubernur
Pendidik Klinik KALSEL
Perencanaan,
pengumuman dan
pemeriksaan pelamar
Dosen tidak tetap
(Dosen Luar Biasa)
Seleksi dan
Penyaringan
Pengumuman,
Penerimaan dan
Penempatan
Keterangan :
1. Ka.KSM/Dep mengajukan daftar usulan dan formasi untuk penambahan staf medis
ke Direktur RSUD ULIN;
2. Direktur RSUD ULIN kemudian menyusun daftar usulan dan formasi ini untuk
proses perencanaan staf medis di RSUD ULIN. Direktur RSUD ULIN melanjutkan
pengusulan ini ke Gubernur Kalimantan Selatan;
3. Gubernur Kalimantan Selatan melalui Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
(BKD) melakukan seleksi penerimaan staf medis dengan aturan yang berlaku;
4. Gubernur Kalimantan Selatan melakukan pengangkatan staf medis dan
37
dikembalikan kepada Direktur;
5. Direktur mengusulkan staf medis kepada dekan untuk menjadi pendidik klinik
/dosen tidak tetap;
6. Dekan dan KPS/Ka.Dep berkoordinasi untuk memberikan rekomendasi sebagai
pendidik klinik kepada Direktur;
7. Dekan dan KPS/Ka.Dep berkoordinasi untuk memberikan rekomendasi sebagai
dosen tidak tetap kepada Rektor;
8. Rektor menetapkan sebagai dosen tidak tetap;
9. Direktur mengusulkan kepada Gubernur untuk diangkat sebagai pendidik klinik;
10.Gubernur menetapkan sebagai pendidik klinik.
4.3.3. Alur Permohonan Izin Untuk Mengajar di FK ULM bagi Pendidik Klinik / Dosen
tidak Tetap RSUD ULIN
Ka.KSM/Dep mengusulkan
staf medis KSM sebagai dosen
tidak tetap FK ULM kepada
direktur
Direktur mengusulkan
kepada Dekan FK ULM
Dekan FK ULM
menerima berkas
pengajuan
MENOLAK
MENERIMA
Kepada Dokter
Penerbitan SK
RSUD ULIN
Rektor
Keterangan :
1. Dosen tidak tetap yang akan bertugas di FK ULM diusulkan oleh Direktur RSUD Ulin
kepada Dekan FK ULM dengan tembusan ke Ka. KSM/ Program Studi/ Dep dan
komkordik;
2. Dekan FK ULM menerima pengajuan dari Direktur RSUD Ulin tersebut dan
i
melanjutkan proses penerimaan ke tahap verifikasi;
3. Dekan FK ULM meneruskan berkas pengajuan tersebut ke Ka. KSM/ Program Studi/
38
Dep/ Bag/ Dep untuk melakukan koordinasi, verifikasi dan memberikan pertimbangan
kepada Dekan FK ULM;
4. Ka. KSM/ Program Studi/ Dep/ Bag/ Dep menyampaikan pertimbangan kepada Dekan
FK ULM berkaitan dengan suratPengajuan dosen tidak tetap yang akan mengajar di FK ULM;
5. Dekan FK ULM menindaklanjuti saran dan pertimbangan dari Kaa. KSM/ Dep/ Bag/
Dep dan Komkordik. Persetujuan akhir untuk menerima atau meolak merupakan
kewenangan Dekan FK ULM;
6. Bagi dosen tidak tetap yang disetujui usulannya untuk mengajar di FK ULM,
selanjutnya Dekan FK ULM mengusulkan kepada Rektor ULM untuk menerbitkan surat
keputusan sebagai dosen tidak tetap;
7. Bagi dosen tidak tetap yang ditolak penempatan/penugasan di FK ULM, Dekan FK
ULM memberikan jawaban penolakan.
4.3.4. Alur Permohonan Izin bagi Dosen Tetap FK ULM yang akan bertugas/ ditempatkan
di RSUD ULIN
Dekan FK ULM
mengusulkan Dosen
ke Direktur RSUD
ULIN
Ka KSM
Komite Medik
Kredensial, Koordinasi,
verifikasi dan
Memberikan pertimbangan
Jawaban Penolakan
MENERIMA MENOLAK Kepada Dokter FK ULM
39
Keterangan :
1. Dosen tetap yang akan bertugas/ditempatkan di RSUD Ulin diusulkan oleh Dekan
FK ULM kepada Direktur RSUD Ulin dengan tembusan ke Ka. KSM/Dep dan
komkordik;
2. Direktur RSUD Ulin menerima pengajuan dari Dekan FK ULM tersebut dan
melanjutkan proses penerimaan ke tahap verifikasi;
3. Selanjutnya dilakukan proses kredensial oleh komite medik melalui komite
kredensial sesuai dengan alur di atas.
4.3.5. Prosedur Pengusulan Dosen Purna Tugas Menjadi Dosen Kontrak FK ULM
yang ditempatkan di RSUD Ulin
Permohonan yang
Bersangkutan
Komite Medik
Keterangan:
*) Pengusulan sebagai dosen kontrak, dilengkapi dengan:
1. Permohonan yang yang bersangkutan kepada KPS /Ka. Dep/ Ka KSM;
2. Berita acara rapat staf Departemen/KSM/PS yang memutuskan bahwa yang
bersangkutan sebagai dosen pada program studi/ Departemen/KSM tersebut;
3. Ka. Dep/ Ka KSM mengusulkan kepada Direktur melalui Komite Medik;
4. Direktur mengusulkan kepada Dekan FK.
5. Pernyataan kesediaan yang bersangkutan melaksanakan pelayanan, pendidikan, penelitian
dan pengabdian masyarakat;dan
4.3.7 Tata cara penetapan staf medis RSUD Ulin dan dosen tetap FK ULM sebagai dosen
pembimbing klinik, pendidik, penguji dan supervisor klinik.
40
2. Komkordik membuat rekapitulasi usulan nama-nama dari masing-masing KSM dan
diteruskan keketua komite medik untuk mendapatkan rekomendasi.
3. Nama-nama yangtelah mendapatkan rekomendasi dari ketuaKSM dan ketua komite
medic diberikan formulir isian tentang kesediaan melaksanakan proses belajar
mengajar/ bimbingan kepaniteraan klinik FKULM.
4. Komkordik memeriksa nama-nama yang telah diusulkan tentang persyaratan/kriteria
umum maupun criteria khusus.
5. Nama-nama yang telah lulus secara administrative diusulkan ke FK ULM untuk
mendapatkan pelatihan Pembelajaran Modul Praktik Klinik Kedokteran.
6. RSUD Ulin membuat usulan ke FK ULM untuk mengangkat nama–nama yang
telah memenuhi persyaratan/criteria umum maupun khusus untuk diangkat sebagai
dokter pembimbing dan supervisor klinik mahasiswaFK ULM.
7. Dekan membuat surat pengangkatan dokter-dokter yang telah diusulkan tersebut
sebagai dokter pembimbing dan atau supervisor klinik kedokteran di RSUD Ulin.
8. Direktur membuat surat penugasan bagi dokter yang telah ditetapkan sebagai
pembimbing dan atau supervisor klinik.
41
4.3.8. Tata cara penetapan staf medis RSUD Ulin dan dosen tetap FK ULM sebagai
penilai kinerja dosen (pembimbing, pendidik, penguji dan supervisor klinik)
1. Komkordik mengirimkan surat kepada kepala KSM untuk mengusulkan satu nama
dokter yang telah memenuhi persyaratan sebagai penilai kinerja dosen.
2. Komkordik mengusulkan nama-nama dokter yang telah disetujui sebagai tim penilai
kinerja dosen.
3. Direktur mengirimkan surat kepada Dekan FK ULM untuk mengusulkan satu nama
dosen tetap FK ULM yang telah memenuhi persyaratan sebagai penilai kinerja dosen.
4. Direktur RSUD Ulin membuat surat pengangkatan bagi dokter yang telah disetujui
oleh Komkordik dan dosen tetap FK ULM yang diusulkan oleh Dekan sebagai tim
penilai kinerja dosen dengan masa tugas satu tahun.
42
Secara umum dosen dilarang:
1. Menyalahgunakan barang-barang medis maupun nonmedis, obat, uang, dokumen atau surat-
surat berharga milik RSUD Ulin;
2. Membawa berkas rekam medik keluar dari wiiayah kerja RSUD Ulin dan atau
menggandakan rekam medik;
3. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan atau meminjamkan barang-barang
medis maupun non-medis, obat, dokumen atau surat-surat berharga milik RSUD Ulin secara
tidak sah;
4. Membocorkan dan atau memanfaatkan rahasia penderita/rahasia RSUD Ulin/rahasia negara
yang diketahui untuk kepentingan pribadi, golongan atau kepentingan lain;
5. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun juga, dalam melaksanakan tugasnya
untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain;
6. Melakukan provokasi, keonaran, pemboikotan dan atau perkelahian dengan sesama dosen,
peserta Koass, peserta PPDS, pegawai RSUD Ulin, pasien dan keluarganya serta pihak-
pihak lain di lingkungan RSUD Ulin;
7. Melakukan suatu tindakan asusila terhadap/dengan siapapun baik didalam maupun diluar
wilayah kerja rumah sakit;
8. Terlibat dalam penggunaan dan atau pengedaran obat-obat terlarang, serta dari NAPZA
(narkotika, alkohol, psikotropika dan zat adiktif);
9. Merokok, berjudi di lingkungan rumah sakit;
10. Pada saat jam dinas tidak boleh menggunakan T-shirt serta pakaian dari jeans dan kaos;
11. Bagi perempuan tidak boleh menggunakan pakaian ketat, rok mini, baju tipis, baju tanpa
lengan.
12.Melakukan tindakan yang tidak teruji;
13. Melakukan usaha dagang, baik secara resmi maupun sambilan, langsung maupun tidak
langsung, di wilayah kerja RSUD Ulin;
14. Membawa segala macam bentuk senjata; dan
15. Menggunakan telepon dinas untuk kepentingan pribadi.
4.5.2. Penghargaan
Dosen yang memiliki kinerja yang baik berhak mendapat penghargaan antara lain:
1. Kesempatan mengikuti pendidikan (gelar-nongelar) dan pelatihan di dalam dan di luar
negeri.
2. Kesempatan untuk menjadi penguji OSCE Nasional setelah mendapatkan pelatihan
ebagai penguji OSCE Nasional.
3. Pemberian gelar akademik tertinggi sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan
43
oleh pihak Fakultas.
4.5.3.2. Sanksi
1. Sanksi diberikan kepada dosen yang melakukan pelanggaran;
2. Jenis-jenis sanksi;
a. Sanksi Ringan
Diberikan pada pelanggaran ringan dalam bentuk teguran lisan oleh pejabat yang
berwenang sesuai dengan jenis pelanggaran.Apabila sanksi ringan ini diabaikan oleh
dosen yang bersangkutan (masih mengulang kesalahan yang sama/setara), diberikan
sanksi sedang.
44
b. Sanksi Sedang
Diberikan pada pelanggaran sedang dalam bentuk teguran tertulis oleh pejabat yang
berwenang sesuai dengan jenis pelanggaran.Apabila sanksi sedang ini diabaikan oleh
dosen yang bersangkutan (masih mengulang kesalahan yang sama/setara), diberikan
sanksi berat.
c. Sanksi Berat
Diberikan pada pelanggaran berat dalam bentuk dikembalikan ke FK ULM atau ke
BKD Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Penentuan tingkat pelanggaran berdasarkan pada kriteria yang telah ditetapkan.
45
- Bila terlapor merasa berkeberatan dengan keputusan Panel, dapat mengajukan
keberatannya dengan bukti baru kepada Komkordik yang kemudian Komkordik
akan membentuk Panel baru.
- Keputusan Panel baru bersifat final.
l. Pelaksanaan keputusan
- Keputusan Panel tentang pemberian sanksi berat diserahkan kepada Direktur
RSUD dan atau Dekan FK ULM melalui ketua Komkordik sebagai
rekomendasi.
- Pelaksanaan keputusan ditetapkan oleh Direktur dan atau Dekan.
46
BAB V
PENELITIAN
5.1. PengertianPenelitian
Penelitian adalah proses investigasi yang dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistematis,
yang bertujuan untuk menemukan, menginterpretasikan, dan merevisi fakta-fakta. Program
penelitian kedokteran dan kesehatan dilakukan bersama antara RSUD Ulin dan FK ULM
yang diselenggarakan di lingkunganRSUD Ulin dan telah mendapat persetujuan lebih
dahulu dariDirektur RSUD Ulin dan Dekan FK ULM.
Sasaran PelaksanaanPenelitian:
1. MahasiswaFK ULM
2. Anggota Komkordik
3. Pendidik, Pembimbing, Supervisor Klinik Kedokteran RSUD Ulin dan dosen FK
ULM
47
2. Pendidik, pembimbing/supervisor klinik kedokteran baik dari unsure RSUD maupun
dari unsur FK ULM.
3. Pesertadidik /mahasiswaFK ULM.
4. Anggota Komkordik.
5. Bagian lain yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan pendidikan
kepaniteraanklinik kedokteranFK ULM
48
kebijakan.
c. Menerbitkan hasil penelitian dan informasi terkait lainnya dalam bentuk buletin
penelitian, proceeding ataupun jurnal.
d. Melakukan seminar hasil penelitian.
e. Meningkatkan keterampilan peneliti melalui penataran dan lokakarya dalam
metode penelitian.
KebijakanPenelitian:
1. Penelitian dikembangkan dengan memilih tema–tema penelitian yang berhubungan
dengan masalah kesehatan, pelayanan maupun administrasi dan kebijakan RSUD Ulin
dan FK ULM.
2. Bersama–sama dengan FK ULM dan rumah sakit jejaring melakukan penelitian untuk
pengembangan institusi rumahsakit maupun institusi pendidikan kedokteran.
3. Pelaksanaan penelitian dapat dilakukan secara mandiri ataupun bersama oleh peserta
didik dari FK ULM, dosen klinik RSUD Ulin, dosen FK ULM, dosen rumah sakit
jejaring maupun petugas terkait yang terlibat dalam proses pelaksanaan kepaniteraan
klinik FK ULM diRSUD Ulin dan rumahsakit jejaring FK ULM.
4. Penelitian dapat dilaksanakan dengan melibatkan pihak luar yang telah bekerjasama
dan atas sepengetahuan RSUD Ulin danFK ULM.
5. Hasil penelitian baik berupa alih teknologi maupun kekayaan intelektual menjadi milik
RSUD Ulin danFK ULM.
6. Proses dan tahapan penelitian.
a. Penelitianmandiri olehmahasiswaFK ULM:
1) Mengajukan ijin penelitian yang telah mendapatkan surat layak etik dari
komisi etik penelitian FK ULM atau komisi etik RSUD Ulin ke Direktur
RSUD Ulin melalui Komkordik setelah disetujui oleh Dekan dan Pembimbing
dari Fakultas.
2) Komkordik meneliti kelengkapan berkas penelitian proposal yang telah disetujui
oleh pembimbing kaji etik dan kelengkapan administrasi lainnya.
3) Komkordik membuat surat permohonan ijin penelitian kebagian yang terkait
sesuai dengan judul penelitian.
4) Setelah ijin bagian diterima / disetujui, peneliti dan penanggung jawab
enelitian(dari fakultas) menandatangani surat pernyataan penelitian yang
dikeluarkan oleh RSUD Ulin.
5) Komkordik membuat surat disposisi ke diklat untuk penyelesaian administrasi.
6) Peneliti menyelesaikan administrasi pembayaran melalui diklat ke bagian
keuangan RSUD Ulin.
7) Peneliti menyerahkan bukti pembayaran penelitian / kuitansi ke
Komkordik.
8) Komkordik membuat surat pengantar penelitian kebagian yang dituju.
9) Peneliti menyerahkan laporan hasil penelitian ke Komkordik sesuai dengan surat
pernyataan yang telah ditandatangani.
10) Dokumen hasil penelitian diserahkan keinstalasi riset RSUD Ulin
b. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari RSUD Ulin atau FK ULM baik secara
mandiri maupun kelompok:
49
1) Peneliti mengusulkan proposal penelitian ke instalasi riset RSUD Ulin
2) Instalasi riset RSUD Ulin menilai kelengkapan berkas penelitian yang terdiri atas:
1. Proposal termasuk sumber pendanaan,
2. Kontrak penelitian
3. Format monitoring dan evaluasi kemajuan penelitian
4. Menandatangani surat pernyataan akan mematuhi peraturan penelitian.
3) Kepala instalasi riset RSUD Ulin membuat pengantar ijin penelitian ke bagian
yang terkait.
4) Direktur RSUD Ulin akan mengeluarkan ijin penelitian.
5) Kepala instalasi riset RSUD Ulin menunjuk penanggung jawab penelitian untuk
melakukan monitoring dan evaluasi kemajuan penelitian.
6) Penanggung jawab penelitian yang ditunjuk melakukan monitoring dan evaluasi
sesuai dengan kebutuhan dan selanjutnya melaporkan kepada kepala instalasi
riset.
7) Peneliti menyerahkan laporan hasil penelitian ke Komkordik dan ke instalasi
riset RSUD Ulin masing – masing 1 (satu) eksemplar.
8) Peneliti paling sedikit1 (satu) kali seminar untuk menyampaikan hasil
penelitiannya dengan melibatkan unsure RSUD Ulin dan FK ULM yang terkait.
9) Publikasi hasil penelitian harus sepengetahuan DirekturRSUD Ulin dan atau
DekanFK ULM.
5.8. Hasilpenelitian
Hasil penelitian dapat berupa:
1. Hasil karya ilmiah dibidang kesehatan, pelayanan atau pendidikan kedokteran/kesehatan
baik berupa:
a. Produk iptek dalam bentuk metode, blue print, prototype, system, kebijakan atau
model yang bersifat strategis dan berskalater tentu.
b. Artikel ilmiah,
c. Bahan ajar,
d. Teknologi tepatguna,
e. HKI.
2. Penerjemahan/penyaduran buku ilmiah.
3. Pengeditan karya ilmiah.
50
BAB VI
MONITORING DAN EVALUASI
6.1. Definisi
Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas
objektif program atau memantau perubahan, yang fokus pada proses dan keluaran.
Monitoring menyediakan data dasar untuk menjawab permasalahan.
Evaluasi adalah memposisikan data hasil monitoring tersebut agar dapat digunakan
dan diharapkan memberikan nilai tambah. Evaluasi adalah mempelajari kejadian,
memberikan solusi untuk suatu masalah, rekomendasi yang harus dibuat, menyarankan
perbaikan. Namun tanpa monitoring, evaluasi tidak dapat dilakukan karena tidak memiliki
data dasar untuk dilakukan analisis, dan dikhawatirkan akan mengakibatkan spekulasi, oleh
karena itu Monitoring dan Evaluasi harus berjalan seiring
6.2. Tujuan
Monitoring dan evaluasi bertujuan untuk menjamin bahwa proses pendidikan dapat
berjalan efektif sesuai visi misi dan tujuan pendidikan dokter di FK ULM – RSUD Ulin.
Monitoring dan evaluasi meliputi aspek input, proses dan output.
51
3. Kusioner yang telah diisi dikumpulkan ke komkordik oleh tenaga
kependidikan/administrasi bagian paling lambat 1 minggu setelah mahasiswa keluar dari
bagian/departemen
4. Hasil isian kuisioner akan diinput oleh tenaga sekretariat Komkordik untuk dilakukan
analisis oleh tim penjamin mutu
5. Tim penjamin mutu program studi akan melakukan analisis hasil kuisioner, membuat
laporan dan memberikan umpan balik kepada dosen yang bersangkutan, direktur RSUD
Ulin dan dekan FK ULM minimal 6 bulan sekali dan maksimal satu tahun sekali.
6. Tim penjamin mutu akan memberikan rekomendasi tindak lanjut hasil monitoring dan
evaluasi tersebut kepada direktur RSUD Ulin dan dekan FK ULM
52
BAB VII
PENUTUP
Pedoman dan Tata Tertib Program Pendidikan Dokter di RSUD Ulin ini dibuat
untuk mendorong peningkatan mutu kinerja pelayanan di RSUD Ulin yang digunakan oleh
mahasiswa FK ULMsebagai wahana pembelajaran klinis. Diharapkan akan terjadi sinergi
peningkatan mutu pelayanan, pendidikan dan peneiitian sehingga dapat meningkatkan kualitas
lulusan mahasiswa FK ULMsesuai Standar Pendidikan Profesi Kedokteran.
Untuk kelancaran teknis pelaksanaannya, Pedoman Program Pendidikan Dokter di
RSUD Ulin sebagaimana ditetapkan dalam keputusan ini akan diatur dan ditetapkan lebih
lanjut oleh Direktur RSUD UlinBanjarmasin dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Lambung MangkuratBanjarmasin.
53
Lampiran 3
Peta Kurikulum (Curriculum map)
Prodi Pendidikan Dokter FK UNLAM Tahun 2018
Fase 3: Praktik kedokteran dan pengembangan profesi
Tahun 6
THT IKM Kepaniter
aan klinik
Hasil Studi
Penentuan
Profesi
Ter
integrasi
4 mgg 8 mgg
3 mgg
Fase 2: Mekanisme Penyakit dan Keterampilan Klinik Fase 3: Praktik kedokteran dan Pengembangan Profesi
Tahun 4
Blok Blok Blok Dasar Interna R Radiologi Kukel R Pediatri
YUDISIUM S.Ked
Remedial
Muskuloskeletal dan limforetikuler urogenital reproduksi bayi dan anak dengan pendekatan
Liburan
Remedial
Liburan
kedokteran
keluarga dan
komunitas
6 minggu 6 minggu 6 minggu 6 minggu 6 minggu 6 minggu
Metodologi Riset dan Pembuatan Proposal Keterampilan Klinik Dasar 4
Keterampilan Klinik Dasar 3
Remedial
Remedial
Lib uran
Liburan
endokrin dan respirasi kardiovaskuler digestif neuropsikiatri sensoris dan
patomekanisme integumen
penyakit
6 minggu 6 minggu 6 minggu 6 minggu 6 minggu 6 minggu
Keterampilan Klinik Dasar 1 Keterampilan Klinik Dasar 2
Fase 1: Pendidikan umum dan ilmu kedokteran Dasar
Tahun 1
Remedial
Lib uran
Blok Blok Blok Blok Blok Blok
Keterampilan Belajar, Dasar biomedik dan Fungsi normal Fungsi normal Fungsi normal Fungsi normal
humaniora dan Fungsi normal kardiorespirasi Digesti, dan Reproduksi dan neurosensoris dan
Remedial
100
101
102
103
104
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
1
2
3
4
5
6
7
8
9
11 mg 4 mg 4 mg 11 mg 3 mg 2 mg 4 mg 11 mg 3 mg 4 mg 3 mg 11 mg 8 mg 4 mg
29 A IPD KUKEL RO IK Anak NEURO RM JIWA OBGYN IKK THT ANEST BEDAH IKM MATA Integ
11 mg 4 mg 4 mg 11 mg 3 mg 2 mg 4 mg 11 mg 3 mg 4 mg 3 mg 11 mg 8 mg 4 mg
29 B IPD KUKEL RO IK Anak NEURO RM JIWA OBGYN IKK THT ANEST BEDAH IKM MATA Integ
11 mg 4 mg 4 mg 11 mg 3 mg 2 mg 4 mg 11 mg 3 mg 4 mg 3 mg 11 mg 8 mg 4 mg
29 C IPD KUKEL RO IK Anak NEURO RM JIWA OBGYN IKK THT ANEST BEDAH IKM MATA Integ
4 mg 11 mg 4 mg 4 mg 11 mg 3 mg 2 mg 4 mg 11 mg 3 mg 4 mg 3 mg 11 mg 8 mg
29 D JIWA IPD KUKEL RO IK Anak NEURO RM MATA OBGYN IKK THT ANEST BEDAH IKM Integ
Dasar Praktik Klinik
3 mg 2 mg 4 mg 11 mg 4 mg 4 mg 11 mg 8 mg 4 mg 11 mg 3 mg 4 mg 3 mg 11 mg
29 E NEURO RM JIWA IPD KUKEL RO IK Anak IKM MATA OBGYN IKK THT ANEST BEDAH Integ
3 mg 2 mg 4 mg 11 mg 4 mg 4 mg 11 mg 8 mg 4 mg 11 mg 3 mg 4 mg 3 mg 11 mg
29 F NEURO RM JIWA IPD KUKEL RO IK Anak IKM MATA OBGYN IKK THT ANEST BEDAH Integ
3 mg 2 mg 4 mg 11 mg 4 mg 4 mg 11 mg 8 mg 4 mg 11 mg 3 mg 4 mg 3 mg 11 mg
29 G NEURO RM JIWA IPD KUKEL RO IK Anak IKM MATA OBGYN IKK THT ANEST BEDAH Integ
3 mg 2 mg 4 mg 11 mg 4 mg 4 mg 11 mg 8 mg 4 mg 11 mg 3 mg 4 mg 3 mg 11 mg
29 H NEURO RM JIWA IPD KUKEL RO IK Anak IKM MATA OBGYN IKK THT ANEST BEDAH Integ
11 mg 3 mg 2 mg 4 mg 11 mg 4 mg 4 mg 11 mg 8 mg 4 mg 11 mg 3 mg 4 mg 3 mg
29 I IK Anak NEURO RM JIWA IPD KUKEL RO BEDAH IKM MATA OBGYN IKK THT ANEST Integ
11 mg 3 mg 2 mg 4 mg 11 mg 4 mg 4 mg 11 mg 8 mg 4 mg 11 mg 3 mg 4 mg 3 mg
29J IK Anak NEURO RM JIWA IPD KUKEL RO BEDAH IKM MATA OBGYN IKK THT ANEST Integ
11 mg 3 mg 2 mg 4 mg 11 mg 4 mg 4 mg 11 mg 8 mg 4 mg 11 mg 3 mg 4 mg 3 mg
29 K IK Anak NEURO RM JIWA IPD KUKEL RO BEDAH IKM MATA OBGYN IKK THT ANEST Integ
4 mg 11 mg 3 mg 2 mg 4 mg 11 mg 4 mg 3 mg 11 mg 8 mg 4 mg 11 mg 3 mg 4 mg
29 L RO IK Anak NEURO RM JIWA IPD KUKEL ANEST BEDAH IKM MATA OBGYN IKK THT Integ
4 mg 4 mg 11 mg 3 mg 2 mg 4 mg 11 mg 3 mg 4 mg 3 mg 11 mg 8 mg 4 mg 11 mg
29 M KUKEL RO IK Anak NEURO RM JIWA IPD IKK THT ANEST BEDAH IKM MATA OBGYN Integ
4 mg 4 mg 11 mg 3 mg 2 mg 4 mg 11 mg 3 mg 4 mg 3 mg 11 mg 8 mg 4 mg 11 mg
29 N KUKEL RO IK Anak NEURO RM JIWA IPD IKK THT ANEST BEDAH IKM MATA OBGYN Integ
4 mg 4 mg 11 mg 3 mg 2 mg 4 mg 11 mg 3 mg 4 mg 3 mg 11 mg 8 mg 4 mg 11 mg
29 O KUKEL RO IK Anak NEURO RM JIWA IPD IKK THT ANEST BEDAH IKM MATA OBGYN Integ
06-May-19
13-May-19
20-May-19
27-May-19
04-May-20
11-May-20
18-May-20
25-May-20
05-Aug-19
12-Aug-19
19-Aug-19
26-Aug-19
04-Nov-19
11-Nov-19
18-Nov-19
25-Nov-19
02-Dec-19
09-Dec-19
16-Dec-19
23-Dec-19
30-Dec-19
03-Aug-20
10-Aug-20
17-Aug-20
24-Aug-20
31-Aug-20
02-Nov-20
09-Nov-20
16-Nov-20
23-Nov-20
30-Nov-20
07-Dec-20
14-Dec-20
21-Dec-20
28-Dec-20
04-Mar-19
11-Mar-19
18-Mar-19
25-Mar-19
02-Sep-19
09-Sep-19
16-Sep-19
23-Sep-19
30-Sep-19
02-Mar-20
09-Mar-20
16-Mar-20
23-Mar-20
30-Mar-20
07-Sep-20
14-Sep-20
21-Sep-20
28-Sep-20
14-Feb-19
18-Feb-19
25-Feb-19
01-Apr-19
08-Apr-19
15-Apr-19
22-Apr-19
29-Apr-19
03-Jun-19
10-Jun-19
17-Jun-19
24-Jun-19
07-Oct-19
14-Oct-19
21-Oct-19
28-Oct-19
06-Jan-20
13-Jan-20
20-Jan-20
27-Jan-20
03-Feb-20
10-Feb-20
17-Feb-20
24-Feb-20
06-Apr-20
13-Apr-20
20-Apr-20
27-Apr-20
01-Jun-20
08-Jun-20
15-Jun-20
22-Jun-20
29-Jun-20
05-Oct-20
12-Oct-20
19-Oct-20
26-Oct-20
04-Jan-21
11-Jan-21
18-Jan-21
25-Jan-21
01-Feb-21
01-Jul-19
08-Jul-19
15-Jul-19
22-Jul-19
29-Jul-19
06-Jul-20
13-Jul-20
20-Jul-20
27-Jul-20
Angkt
2014
Feb Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Januari