Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. Poerwo Prih Utami 5. Indah Dwi Lestari
2. Nurul Khoirul N. A 6. Tri Mulyani
3. Army Narica F.R 7. Yolania Mintra
4. Suwarningsih 8. Mahareni Meita W.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Pengkajian Praktik
Klinik Manajemen Keperawatan Di Ruang Ali Bin Abu Thalib - Rumah Sakit Islam
Purwodadi.
Proposal ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat tugas stase
manajemen keperawatan. Penyusunan proposal ini terselesaikan berkat bantuan
dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis
sampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Dr. Erlina Septiyani, SH selaku Direktur RS Islam Purwodadi
2. Ns. Sujadi Utomo, S. Kep selaku Kepala Bidang Keperawatan sekaligus
pembimbing klinik
3. Zulaikah, AMK selaku kepala ruang Ali Bin Abu Thalib
4. Ns. Purhadi,S.Kep., M.Kep selaku Plt. Rektor Universitas An Nuur
5. Ns. Meity Mulya Susanti, S.Kep., M. Kes selaku pembimbing akademik
Beserta semua pihak yang terkait dalam penyusunan proposal ini. Penulis
menyadari dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan masukan guna perbaikan proposal ini
kedepannya, sehingga bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Penulis
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal pengkajian praktik klinik manajemen keperawatan di ruang Ali Bin Abu
Thalib Rumah Sakit Islam Purwodadi ini telah disetujui dan disahkan pada:
Tempat : ......................................
Mengetahui,
Ns. Meity Mulya Susanti, S.Kep., M. Kes Ns. Sujadi Utomo, S. Kep
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................01
DAFTAR ISI....................................................................................................02
DAFTAR TABEL............................................................................................04
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG..........................................................................05
B. TUJUAN ..............................................................................................08
C. RUMUSAN MASALAH......................................................................08
D. MANFAAT...........................................................................................08
B. PENGUMPULAN DATA........................................................................12
C. ANALISA SWOT...................................................................................16
D. IDENTIFIKASI MASALAH....................................................................21
E. PRIORITAS MASALAH.........................................................................21
F. RENCANA STRATEGIS........................................................................21
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekitar 40%-60% pelayanan Rumah Sakit adalah pelayanan
keperawatan, oleh karena itu pengelolaan keperawatan harus mendapatkan
perhatian yang lebih dan menyeluruh karena pelayanan keperawatan sangat
menentukan baik buruknya citra rumah sakit (Gillies, 2012).
Guna mewujudkan pelayanan kegawatan yang berkualitas sesuai dengan
visi dan misi rumah sakit tidak terlepas dari proses manajemen, yang
merupakan suatu pendekatan dinamis dan pro aktif dalam menjalankan suatu
kegiatan organisasi. Manajemen tersebut mencakup planning, organizing,
actuating, controlling (POAC) terhadap staff sarana dan prasarana dalam
mencapai tujuan organisasi (Nursalam, 2011).
Manajemen keperawatan merupakan suatu bentuk koordinasi dan
intregasi sumber-sumber keperawatan dengan menerapkan proses manajemen
untuk mencapai tujuan dan obyektifitas asuhan keperawatan dan pelayanan
keperawatan. Manajemen keperawatan dapat didefinisikan sebagai proses
dari perencanaan, pengorganisasisan, kepemimpinan dan pengawasan untuk
mencapai tujuan. Proses manajemen keperawatan memahami dan
memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksanaan serta mengelola kegiatan
keperawatan. Sebagaimana proses keperawatan terdiri atas pengumpulan
data, identifikasi masalah, perencanaan pelaksanaan dan evaluasi
(Nursalam,2011).
Karena manajemen keperawatan mempunyai kekhususan terhadap
mayoritas tenaga daripada sebagai pegawai, maka setiap tahapan didalam
proses manajemen lebih rumit dibandingkan dengan proses keperawatan.
Konsep yang harus dikuasai adalah konsep tentang penglolaan bahan, konsep
manajemen keperawatan, perencanaan, pelaksanaan secara operasional,
khususnya dalam pelaksanaan model asuhan keperawatan (Nusalam, 2015).
Berdasarkan hasil pengkajian awal di ruang Ali Bin Abu Thalib RS Islam
Purwodadi, didapatkan bahwa sistem manajemen keperawatan operasional
sudah dilaksanankan namun masih belum optimal. Pelayanan asuhan
keperawatan yang optimal akan terus sebagai suatu tuntutan bagi organisasi
pelayanan kesehatan. Kualitas pelayanan keperawatan pada saat ini
melibatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku dari para praktisi, klien,
keluarga dan dokter. Saat mendefinisikan kualitas keperawatan, perlu
diperhitungkan nilai-nilai dasar keyakinan pada perawat serta cara
mengorganisasikan asuhan keperawatan tersebut.
Salah satu cara untuk mendapatkan ketrampilan manajemen keperawatan
yang handal selain didapatkan dibangku perkuliahan juga harus melalui
pembelajaran ditempat praktek majanemen di RS Islam Purwodadi dengan
arahan pembimbing rumah sakit dan pembimbing institusi. Dengan adanya
praktek tersebut diharapkan mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang
didapatkan dan mengelola ruang perawatan dengan pendekatan proses
manajemen.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses pembelajaran klinik manejemen keperawatan,
diharapkan mahasiswa mampu meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman dalam mengaplikasikan prinsip-prinsip manejemen
keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses pembelajaran klinik manejemen keperawatan
diharapkan mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan sistem pengorganisasian .
b. Melakukan pengkajian data, identifikasi dan analisa data dengan
menggunakan pendekatan analisa SWOT (Strenght, Weakness,
Opportunity, Threat).
c. Merumuskan masalah berdasarkan hasil analisa yang di dapatkan.
d. Menentukan rencana strategi yang akan dilakukan untuk
menyelesaikan masalah yang di temukan.
e. Melakukan evaluasi (struktur, proses, hasil)
C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Sebagai sumber informasi khususnya bagi mahasiswa program Profesi
Ners dalam aplikasi konsep kepemimpinan dan manajemen keperawatan
secara langsung.
2. Manfaat Praktis
Sebagai bahan masukan bagi perawat khususnya di ruang Ali Bin Abi
Thalib RS Islam Purwodadi untuk meningkatkan kualitas pelayanan
asuhan keperawatan yang mengacu kepada Model Praktek Keperawatan
Profesional (MPKP).
3. Rumah Sakit
Data yang diperoleh dari hasil pengkajian diharapkan dapat bermanfaat
sebagai bahan dalam meningkatkan mutu manajerial bagi Rumah Sakit.
BAB II
TINJAUAN LAHAN
A. Gambaran Umum
1. Sejarah Singkat
Gagasan didirikannya Rumah Sakit Islam Purwodadi adalah
bermula dari dirasakannya kebutuhan akan pelayanan Rumah Sakit yang
bernafaskan Islam. Rumah Sakit Islam Purwodadi, merupakan satu-
satunya rumah sakit Islam yang berada di Purwodadi. Rumah Sakit Islam
Purwodadi didirikan oleh Yayasan Waqaf Ukhuwah Islamiyah
Kabupaten Grobogan pada tahun 2002 di Kecamatan Purwodadi sebagai
bentuk partisipasi dari Yayasan Waqaf Islamiyah untuk mengatasi
problem sosial, keagamaan, dan kesehatan bagi masyarakat.
Dari tahun pertamanya didirikannya Rumah Sakit Islam Purwodadi
sampai dengan saat ini Rumah Sakit Islam Purwodadi sudah
mengalami perubahan yang signifikan baik sektor fisik maupun non fisik,
serta peningkatan kualitas perusahaan. Bahkan Rumah Sakit Islam ini
dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap pelanggan dibantu oleh
para tenaga kerja medis spesialis bedah, penyakit dalam, kandungan,
anak, syaraf, THT, dan mata. Rumah Sakit Islam Purwodadi juga
memiliki pelayanan kesehatan unggulan yaitu Obgyn dan bedah tulang
yang sampai saat ini belum dimiliki oleh rumah sakit lain yang ada di
Purwodadi.
Pada saat ini Rumah Sakit Islam Purwodadi memiliki 77 tempat
tidur untuk pelayanan pasien rawat inap. Secara bertahap Rumah Sakit
Islam Purwodadi berusaha untuk melakukan pengembangan dan
peningkatan mutu pelayanan kesehatan agar menghasilkan pelayanan
kesehatan yang optimal.Yayasan Waqaf Ukhuwah Islamiyah berusaha
melakukan pengembangan atau peningkatan pelayanan kesehatan
masyarakat dengan jalan menambah sarana dan prasarana serta fasilitas
pelayanan Rumah Sakit Islam sesuai dengan Maket Rumah Sakit Islam
yang telah direncanakan.
2. Falsafah, Motto, Visi, Misi, dan Tujuan
a. Falsafah
Filosofi Rumah Sakit Islam Purwodadi adalah Rumah Sakit
yang beretika Islami dan nirlaba dalam melaksanakan kegiatan
dengan tetap memberikan pelayanan kesehatan paripurna yang
berkualitas dan mengutamakan keselamatan pasien serta
meningkatkan kesejahteraan pegawainya.
Nilai yang diterapkan di RSI Purwodadi adlah “I S L A M I”
yang memiliki makna :
1) Integritas
2) Sopan santun
3) Lugas
4) Musyawarah
5) Informatif
Budaya kerja dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
dengan “B E R T A K W A”
1) Bekerja merupakan ibadah kita
2) Empati kepada pasien
3) Ramah dalam pelayanan
4) Transparan dalam bekerja
5) Amanah jika diberi kepercayaan
6) Qualitas dalm memberikan pelayanan
7) Wajib menyimpan rahasia pasien
8) Akuntabilitas dalam pelayanan
b. Motto
Melayani dengan hati, profesional , paripurna dan Islami
c. Visi
Menjadi Rumah Sakit pilihan masyarakat dengan pelayanan
kesehatan yang terbaik dan berdasarkan pada etika Islami.
d. Misi
1) Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, cepat, tepat,
ramah dan informatif kepada masyarakat dengan biaya yang
terjangkau.
2) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang terbaik pada semua
kalangan masyarakat dengan mengutamakan keselamatan pasien.
3) Meningkatkan sarana dan prasarana untuk pengembangan
pelayanan kesehatan yang berkualitas.
4) Meningkatkan pendidikan dan keterampilan sumber daya
manusia yang berkualitas dan berkompeten.
e. Tujuan
Membantu pemerintah dalam pelayanan kesehatan paripurna dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan
pengembangan dakwah Islami.
3. Kedudukan, Tugas dan Fungsi
2) Pasien
Ruang Ali Bin Abu Thalib adalah ruang rawat inap yang
disediakan untuk pasien anak, obgyn, bedah, penyakit dalam,
orthopaedi.
a. Rekapitulasi kunjungan rawat inap di Ruang Ali Bin Abu Thalib
Tabel 3.1 Rekapitulasi Kunjungan Rawat Inap di
RuangAli Bin Abu Thalib Mei, Juni, Juli tahun 2022
No Uraian Bulan Total
Mei Juni Juli
1 Total dirawat 87 78 75 240
2 Hari dirawat 219 213 223 665
Lama
3 271 265 304 840
dirawat
Pasien keluar
4 a. Hidup 83 73 81 237
b. Mati 0 0 0 0
5 Rujuk 4 1 1 6
6 Pindah ruang 1
3 1 5
lain
Sumber : Data sekunder dari manajemen Rumah Sakit
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa total pasien
yang dirawat di ruangAli Bin Abu Thalib pada bulan Mei,
Juni, Juli adalah 240, dengan total hari rawat 665, serta total
lama rawat sebanyak 840,pasien yang keluar dalam kondisi
hidup sebanyak 237 pasien, serta pasien yang keluar dalam
keadaan meninggal tidak ada.
b) Efisiensi pelayanan di Ruang Ali Bin Abu Thalib
(1) BOR (Bed Occupancy Rate)
Gambar 3.2 BOR RuangAli Bin Abu ThalibMei, Juni, Juli
tahun 2022
BOR (Bed Occupancy Rate)
No Bulan Total
1 Mei 50%
2 Juni 51%
3 Juli 51%
Sumber : Data Sekunder dari manajemen Rumah sakit
Berdasarkan gambar 3.2 di atas dapat disampaikan
bahwa rata-rata persentase pemakaian tempat tidur (BOR)
RuangAli Bin Abu Thalib dengan jumlah tempat tidur 15
bed pada bulan Mei diketahui sebanyak 50%, pada bulan
Juni diketahui sebanyak 51%, sedangkan pada bulan
Meidiketahui sebanyak 51%. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa data BOR pada bulan Mei, Juni, Juli belum sesuai
standar nasional yakni 60%-85% (Depkes RI. 2017,
Kementrian Kesehatan 2019).
(2) LOS (Length Of Stay)
Gambar 3.3 LOS RuangAli Bin Abu ThalibMei, Juni, Juli
tahun 2022
LOS (Length Of Stay)
No Bulan Total
1 Mei 3
2 Juni 4
3 Juli 4
Sumber : Data Sekunder dari manajemen Rumah Sakit
Berdasarkan gambar 3.3 di atas dapat disampaikan
bahwa rata-rata lamanya perawatan seorang pasien (LOS)
di Ruang Ali Bin Abu Thalib Pada bulan Mei diketahui
LOS sebanyak 3 hari, pada bulan Juni diketahui LOS
sebanyak 4 hari, sedangkan pada bulan Juli diketahui LOS
sebanyak 4 hari, sehingga dapat diambil kesimpulan
bahwa data LOS yang terdapat di ruang Ali Bin Abu
Thalib pada bulan Mei, Juni, Juli belum sesuai dengan
standar Nasional yakni 6-9 hari (Depkes RI. 2017,
Kementrian Kesehatan 2019).
(3) TOI (Turn Over Interval)
Gambar 3.4 TOIAli Bin Abu Thalib Mei, Juni, Juli tahun
2022
TOI (Turn Over Interval)
No Bulan Total
1 Mei 3
2 Juni 3
3 Juli 3
Sumber : Data Sekunder dari manajemen Rumah Sakit
Berdasarkan gambar 3.4 di atas dapat disampaikan
bahwa rata-rata tempat tidur tidak ditempati (TOI) Ruang
Ali Bin Abu Thalib pada bulan Mei diketahui sebanyak 3
hari, pada bulan Juni diketahui sebanyak 3hari, sedangkan
pada bulan Juli diketahui sebanyak 3 hari. Dapat
disimpulkan TOI pada bulan Mei-Juli sesuai dengan
standar nasional yakni 1-3 hari (Depkes RI. 2017,
Kementrian Kesehatan 2019).
(4) BTO (Bed Turn Over)
Gambar 3.5 BTO RuangAli Bin Abu ThalibMei, Juni, Juli
tahun 2022
BTO (Bed Turn Over)
No Bulan Total
1 Mei 6
2 Juni 5
3 Juli 6
Sumber : Data Sekunder dari manajemen Rumah Sakit
Berdasarkan gambar 3.4 di atas dapat disampaikan
bahwa rata-rata frekuensi pemakaian tempat tidur (BTO
Ruang Ali Bin Abu Thalib pada bulan Mei sebanyak 6 kali,
sedangkan pada bulanJuni sebanyak 5 kali dan pada bulan
Juli sebanyak 6 kali. Sehingga dapat disimpulkan tidak
sesuai dengan standar nasional yaitu 40-50 kali (Depkes RI.
2017, Kementrian Kesehatan 2019).
b. Bangunan, Sarana dan Prasarana (M2 – Material)
1) Denah ruang
e. Pemasaran (M5/Marketing)
Pemasaran rumah sakit adalah suatu perencanaan, implementasi
dan kontrol terhadap program yang telah dirancang guna meningkatkan
penjualan jasa kesehatan yang di sediakan oleh rumah sakit yang
nantinya menghasilkan keuntungan atau laba sesuai harapan
manajemen rumah sakit. Pemasaran rumah sakit dilakukan manajemen
rumah sakit untuk mengetahui kebutuhan pelanggan, sasaran pelanggan
sehingga nantinya terciptalah kepuasan pelanggan.
Menurut para ahli, kegiatan pemasaran rumah sakit dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
1) Riset konsumen
2) Pengembangan produk
3) Komunikasi konsumen
4) Distribusi produk
5) Penetapan harga produk
6) Layanan berkelanjutan
Tidak ada pemasaran khusus yang dilakukan oleh ruang Ali Bin Abu
Thalib. Pemasaran mengikuti kebijakan dari Rumah Sakit
2. Data Khusus (Fungsi Manajemen Keperawatan diruangan)
a. Fungsi Perencanaan
1) Visi ruangan
Belum terdapat visi di ruang Ali Bin Abu Thalib
2) Misi ruangan
Belum terdapat Misi di ruangAli Bin Abu Thalib
3) Standar Operasional Prosedur (SOP)
Menurut Laksmi (2008) Standar Operasional Prosedur (SOP)
adalah dokumen yang berkaitan dengan prosedur yang dilakukan
secara kronologis untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang
bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang paling efektif dari
pekerja dengan biaya serendah-rendahnya. Salah satu contoh standar
oprasionl prosedur di ruang Ali Bin Abu Thalib yakni :
Menurut WHO, 5 momen cuci tangan :
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum tindakan aseptik
3. Setelah terkena cairan tubuh
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan pasien
Observasi di ruang Ali Bin Abu Thalib didapatkan hasil
terdapat SOP dalam menjalankan tindakan keperawatan, serta
perawat dalam melaksanakan prosedur keperawatan selalu
berpedoman pada SOP.
Untuk pelaksanaan SOP cuci tangan sendiri dari hasil
pengamatan sudah dirasa cukup baik, dari hasil observasi yang kami
lakukan yakni di dapatkan hasil perawat selalu melakukan cuci
tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan serta melakukan
cuci tangan sesuai 5 momen cuci tangan.
4) Standar Asuhan Keperawatan (SAK)
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian
kegiatan pada praktek keperawatan yang langsung diberikan kepada
klien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan, dalam pemenuhan
kebutuhan dasar manusia, dengan menggunakan metodologi proses
keperawatan, berpedoman pada standar keperawatan, dilandasi etik
dan etika keperawatan, dalam lingkup wewenang serta tanggung
jawab keperawatan dilaksanakan dalam bentuk proses keperawatan
yang meliputi tahap :
(1) Pengkajian
(2) Diagnosa keperawatan
(3) Perencanaan (intervensi)
(4) Pelaksanaan(implementasi)
(5) Evaluasi
Standar asuhan keperawatan merupakan pernyataan kualitas
yang diinginkan dan dapat juga dinilai sebagai pemberian asuhan
keperawatan.
Dari data hasil observasi dalam penyusunan SAK perawat
menyusun sesuai dengan ketentuan dengan lengkap yang
berpedoman pada NANDA NIC NOC dan belum menggunakan
SAK yang ada dalam 3S (SDKI, SLKI dan SIKI).
5) Standar Kinerja
Untuk menunjang pelayanan di Ruang Ali Bin Abu Thalib
memiliki sumber daya manusia yang professional sehingga
menghasilkan pelayanan yang bermutu, petugas di ruang Ali Bin
Abu Thalib terdiri dari: perawat dengan kualifikasi pendidikan
profesi ners maupun DIII Keperawatan dengan memiliki STR aktif
dan bekerja sesuai dengan pembagian tim.
b. Fungsi Pengorganisasian
1) Struktur Organisasi
PERAWAT PELAKSANA
PERAWAT PELAKSANA
Yoga Wahyu U, Amd. Kep
Dina Septiyani I, AMK
PERAWAT PELAKSANA
PERAWAT PELAKSANA
Yeni Fajar R A, Amd. Kep
Ratna Sri R, S. Kep, Ns
PERAWAT PELAKSANA
PERAWAT PELAKSANA
Disca P A W, Amd. Kep Novita Ayu F, Amd. Kep
PERAWAT PELAKSANA