Anda di halaman 1dari 47

PROPOSAL

PRAKTIK MANAJEMEN KEPERAWATAN


KELOMPOK 8 DI INSTALASI RAWAT JALAN B
RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA

Disusun Oleh :
1. Anggi Melinia Sari (2204006)
2. Anik Linawati (2204007)
3. Astriyani Widayati (2204011)
4. Ika Indras Wari (2204033)
5. Ika Suci Pramesti (2204034)
6. Irma Ernia Ahyarisa (2204036)
7. Lia Indah Pertiwi (2204041)
8. Shela Aulia (2204062)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN


FAKULTAS SAINS DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS AN NUUR
TAHUN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah


memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan hasil praktik manajemen keperawatan di Instalasi Rawat Jalan B Rumah
Sakit Permata Bunda Purwodadi.
Penulisan proposal ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu
syarat tugas stase manajemen keperawatan dalam menempuh pendidikan Profesi
Ners Universitas An Nuur.
Penulis telah berupaya seoptimal mungkin untuk dapat menyelesaikan
proposal ini dengan sebaik-baiknya. Dalam penyusunan laporan hasil ini tidak
lepas dari bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak.
Penulis menyadari dalam penyusunan proposal ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan masukan yang
membangun guna perbaikan proposal ini kedepannya, sehingga bermanfaat bagi
siapa saja yang membacanya.

Purwodadi, Januari 2023

Penulis

2
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal pengkajian praktik klinik manajemen keperawatan di Instalasi Rawat


Jalan B Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi ini telah disetujui dan disahkan
pada:

Hari, tanggal : ......................................

Tempat : ......................................

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Akademik Clinical Instructur (CI) Rumah Sakit


Universitas An Nuur Permata Bunda Purwodadi

Ns. Anita Lufianti, M.Kes, M. Kep ...................

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..........................................................................1
B. TUJUAN ..............................................................................................2
C. RUMUSAN MASALAH......................................................................3
D. MANFAAT...........................................................................................3
BAB II TINJAUAN LAHAN...........................................................................4
A. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT DAN RUANG PRAKTEK..........4
B. PENGUMPULAN DATA........................................................................10
C. ANALISA SWOT...................................................................................25
D. IDENTIFIKASI MASALAH....................................................................30
E. PRIORITAS MASALAH.........................................................................30
F. RENCANA STRATEGIS........................................................................32

4
5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekitar 40%-60% pelayanan Rumah Sakit adalah pelayanan
keperawatan, oleh karena itu pengelolaan keperawatan harus mendapatkan
perhatian yang lebih dan menyeluruh karena pelayanan keperawatan sangat
menentukan baik buruknya citra rumah sakit (Gillies, 2012).
Guna mewujudkan pelayanan kegawatan yang berkualitas sesuai
dengan visi dan misi rumah sakit tidak terlepas dari proses manajemen, yang
merupakan suatu pendekatan dinamis dan pro aktif dalam menjalankan suatu
kegiatan organisasi. Manajemen tersebut mencakup planning, organizing,
actuating, controlling (POAC) terhadap staff sarana dan prasarana dalam
mencapai tujuan organisasi (Nursalam, 2011).
Manajemen keperawatan merupakan suatu bentuk koordinasi dan
intregasi sumber-sumber keperawatan dengan menerapkan proses manajemen
untuk mencapai tujuan dan obyektifitas asuhan keperawatan dan pelayanan
keperawatan. Manajemen keperawatan dapat didefinisikan sebagai proses dari
perencanaan, pengorganisasisan, kepemimpinan dan pengawasan untuk
mencapai tujuan. Proses manajemen keperawatan memahami dan
memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksanaan serta mengelola kegiatan
keperawatan. Sebagaimana proses keperawatan terdiri atas pengumpulan data,
identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi (Nursalam,
2011).
Karena manajemen keperawatan mempunyai kekhususan terhadap
mayoritas tenaga daripada sebagai pegawai, maka setiap tahapan didalam
proses manajemen lebih rumit dibandingkan dengan proses keperawatan.
Konsep yang harus dikuasai adalah konsep tentang penglolaan bahan, konsep
manajemen keperawatan, perencanaan, pelaksanaan secara operasional,
khususnya dalam pelaksanaan model asuhan keperawatan (Nusalam, 2015).

1
Berdasarkan hasil pengkajian awal di Instalasi Rawat Jalan B RS
Permata Bunda didapatkan bahwa sistem manajemen keperawatan operasional
sudah dilaksanankan namun masih belum optimal. Pelayanan asuhan
keperawatan yang optimal akan terus sebagai suatu tuntutan bagi organisasi
pelayanan kesehatan. Kualitas pelayanan keperawatan pada saat ini
melibatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku dari para praktisi, klien,
keluarga dan dokter. Saat mendefinisikan kualitas keperawatan, perlu
diperhitungkan nilai-nilai dasar keyakinan pada perawat serta cara
mengorganisasikan asuhan keperawatan tersebut.
Latar belakang dalam pemberian tugas dalam mutu asuhan yang
berorientasi teknik, mungkin akan didefinisikan cukup berbeda dengan
keperawatan yang lebih holistik dan ada kemungkinan bahwa metode
keperawatan hanya merupakan prosedur dan teknik bukannya interpersonal
dan kontekstual yang berakaitan dengan mutu asuhan.
Salah satu cara untuk mendapatkan ketrampilan manajemen
keperawatan yang handal selain didapatkan dibangku perkuliahan juga harus
melalui pembelajaran ditempat praktek majanemen di RS Permata Bunda
dengan arahan pembimbing rumah sakit dan pembimbing institusi. Dengan
adanya praktek tersebut diharapkan mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang
didapatkan dan mengelola ruang perawatan dengan pendekatan proses
manajemen.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses pembelajaran klinik manejemen keperawatan
di Instalasi Rawat Jalan B RS Permata Bunda, diharapkan mahasiswa
mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dalam
mengaplikasikan prinsip-prinsip manejemen keperawatan serta mampu
melakukan pengelolaan pelayanan keperawatan profesional tingkat dasar
secara bertanggung jawab dan menunjukkan sikap kepemimpinan yang
profesional.

2
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktek kepemimpinan dan manajemen
keperawatan selama 4 minggu di Instalasi Rawat Jalan B RS Permata
Bunda mahasiswa mampu :
a. Melakukan pengkajian data yang meliputi profil umum ruang
keperawatan, unsur input, unsur proses dan unsur output.
b. Menganalisa hasil kajian pada setiap sub unsur pada unsur input, unsur
proses dan unsur output.
c. Membuat identifikasi permasalahan yang ada, memprioritaskan
masalah tersebut dan menyusun rencana kegiatan.
d. Melaksanakan dan mengevaluasi tindakan sesuai rencana yang sudah
disusun.
C. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Sebagai sumber informasi khususnya bagi mahasiswa program Profesi
Ners dalam aplikasi konsep kepemimpinan dan manajemen keperawatan
secara langsung.
2. Manfaat Praktis
Sebagai bahan masukan bagi perawat khususnya di Instalasi Rawat jalan B
RS Permata Bunda untuk meningkatkan kualitas pelayanan asuhan
keperawatan yang mengacu kepada Model Praktek Keperawatan
Profesional (MPKP).
3. Rumah Sakit
Data yang diperoleh dari hasil pengkajian diharapkan dapat bermanfaat
sebagai bahan dalam meningkatkan mutu manajerial bagi Rumah Sakit.

3
BAB II
TINJAUAN LAHAN

A. Gambaran Umum Rumah Sakit dan Ruang Praktek


1. Gambaran Umum Rumah Sakit
a. Sejarah Singkat Rumah Sakit
RS Permata Bunda pertama berdiri dalam bentuk Rumah Bersalin
(RB) ”UTOMO” pada tahun 1990 yang berlokasi di Jl. Glugu No. 1,
Purwodadi Grobogan.Dengan bertambahnya jumlah pasien dan
semakin tingginya kepercayaan masyarakat akan pelayanan Rumah
Bersalin UTOMO, pada tahun 1996 status Rumah Bersalin UTOMO
meningkat menjadi Rumah Sakit Bersalin (RSB) Permata Bunda, dan
lokasinya pindah di Jl. Hayam Wuruk No. 24 Purwodadi Grobogan.
Pada tahun 1999 perkembangan RSB Permata Bunda yang
semakin baik serta semakin banyaknya pasien dengan penyakit umum
yang ingin dilayani maka RSB Permata Bunda meningkat statusnya
menjadi Rumah Sakit Umum ( RSU ) Permata Bunda dengan cakupan
pelayanan yang lebih luas.
Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi diresmikan 28 Februari
1996 saat itu dibawah kepemilikan Yayasan Permata Bunda seiring
berjalannya waktu terhitung mulai tanggal 9 Januari 2003 dengan akta
pendirian nomor : -21- dari Notaris Andhy Mulyono, SH
berkedudukan di Semarang dan telah mendapat pengesahan dari
Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia melalui Keputusan
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.
C-22704 HT.01.01.TH.2003 tanggal 24 September 2013 Rumah Sakit
Permata Bunda Purwodadi dibawah kepemilikan PT. Permata Bunda
Utama. Saat ini Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi dipimpin oleh
Dr. Winda Ningsih M.KM selaku direktur

4
b. Diskripsi Rumah Sakit
Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi merupakan rumah sakit
umumdengan pelayanan kesehatan mulai dari yang bersifat umum
sampai dengan yangbersifat spesialistik, yang dilengkapi dengan
pelayanan penunjang medis 24 jam.
Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi berada di Jl. Hayam
Wuruk No. 24 Purwodadi, Kecamatan Purwodadi telepon (0292) 422
838, Fax (0292) 423 892 dengan alamat e-mail :
rs.permatabunda@yahoo.co.idRumah Sakit Permata Bunda Purwodadi
diresmikan 28 Februari 1996 saat itu dibawah kepemilikan Yayasan
Permata Bunda hingga saat ini Rumah Sakit Permata Bunda
Purwodadi dibawah kepemilikan PT. Permata Bunda Utama.
1). Nama Rumah Sakit : RS. Permata Bunda
2). Direktur : Dr. Winda Ningsih M.KM
3). Status Kepemilikan : PT. Permata Bunda Utama
4). Kelas Rumah Sakit : Kelas C.
5). Tempat Tidur : 157 TT
Rumah Sakit Permata Bunda mempunyai tugas melaksanakan
upaya kesehatan paripurna yang berdaya guna dan berhasil guna
dengan mengutamakan penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan
Peristiara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan
dan melaksanakan rujukan.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut diatas, RS. Permata Bunda
mempunyai fungsi:
1). Menyelenggarakan pelayanan medis.
2). Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan non medis.
3). Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan.
4). Menyelenggarakan pelayanan rujukan
5). Menyelenggarakan pendidikan dan latihan.
6). Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan
7). Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan.

5
Ada beberapa fasilitas pelayanan di RS Permata Bunda antara lain :
1). Instalasi Rawat Inap : VIP, Kelas I-III, Isolasi
2). Instalasi Hemodialisa
3). Instalasi Rawat Jalan
4). Medical Check Up (Treadmill)
5). Elektrocardiography
6). Echocardiography
7). IGD 24 Jam
8). Ambulans 24 Jam
9). Instalasi Bedah Sentral
10). Penunjang medis : Sterilisasi Sentral (CSSU), Instalasi rehabilitasi
medis. Intalasi farmasi, instalasi gizi, instalasi radiologi, instalasi
laboratorium.
11). Fasilitas : ATM, ruang pertemuan, parkir
2. Falsafah, Motto, Visi, Misi dan Tujuan
a. Falsafah
Rumah Sakit permata bunda merupakan rumah sakit umum yang
berorientasi sosial dengan tetap menjadi Rumah Sakit yang mampu
dalam pelayanan tepatguna, inovatif dan efisien dengan didukung
sumber daya menusia yang profesional.
b. Motto
Kami memberi hanya yang terbaik.
c. Visi
Menjadi rumah sakit pilihan utama masyarakat Grobogan dan
sekitarnya.
d. Misi
1). Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia.
2). Memberikan pelayanan kesehatan yang menjamin mutu dan
keselamatan pasien.
3). Pemenuhan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan masyarakat.

6
4). Menumbuhkan budaya kerja yang positif, adaptif dan proaktif.
e. Tujuan
1). Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan.
2). Memberikan perlindungan terhadap kesehatan pasien. masyarakat.
lingkungan rumah sakit dan sumber daya manusia dirumah sakit.
3). Meningkatkan mutu dan mempertahankan standart pefayanan
rumah sakit.
4). Memberikan kepastian hukum pada pasien, masyarakat Sumber
daya manusia rumah sakit, dan rumah sakit.

3. Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

7
4. Jenis-Jenis Pelayanan Kesehatan
a. Instalasi Gawat darurat
Pelayanan gawat darurat adalah tindakan medis yang dibutuhkan oleh
korban/pasien gawat darurat dalam waktu segera untuk
menyelamatkan nyawa dan pencegahan kecacatan.
b. Instalasi Rawat Jalan
Instalasi rawat jalan merupakan pelayanan medis kepada pasien untuk
tujuan observasi diagnosis, pengobatan, rehabilitas, dan pelayanan
kesehatan lainnya tanpa mengharuskan pasien tersebut dirawat inap.
Rawat Jalan di RS Permata Bunda ada 2 bagian yaitu Instalasi Rawat
Jalan A dan Instalasi Rawat jalan B.
c. Instalasi Rawat Inap
Pelayanan rawat inap merupakan proses perawatan pasien oleh tenaga
kesehatan profesional akibat penyakit tertentu, dimana pasien
diinapkan di suatu ruangan di rumah sakit yang meliputi pelayanan
kesehatan perorangan yang meliputi observasi diagnosis, pengobatan,
keperawatan dan rehabilitasi medik. Fasilitas ruang perawatan instalasi
rawat inap di Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi ada beberapa
kategori yaitu VIP, Kelas I – III dan Isolasi.
d. Intalasi Bedah Sentral
Instalasi Bedah Sentral (IBS) merupakan salah satu dari sistem
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit guna memberikan pelayanan
kepada pasien yang memerlukan tindakan bedah/ operasi, baik untuk
kasus-kasus bedah terencana (elektif) maupun untuk kasus-kasus
bedah darurat (emergency).
e. Instalasi Hemodialisa
Instalasi Hemodialisa merupakan unit pelayanan di Rumah Sakit
Permata Bunda untuk cuci darah bagi pasien penderita gagal ginjal.

8
f. Poli Spesialis
1) Poliklinik Penyakit Dalam
2) Poliklinik Bedah
3) Poliklinik Anak
4) Poliklinik Syaraf
5) Poliklinik Kebidanan dan Kandungan
6) Poliklinik Kedokteran Jiwa
7) Poliklinik Gigi dan Mulut
8) PoliklinikPsikologi
9) Poliklinik Hemodialisa
10) Poliklinik Mata
11) Poliklinik Jantung
12) Poliklinik Jiwa
13) Poliklinik Urologi
g. Radiologi
CT SCAN, Panoramic, USG Colour Doppler, ESWL (Extracorporel
Shock Wave Lithotripsy)
5. Diskripsi Singkat Ruang Praktek di Instalasi Rawat Jalan B
Instalasi rawat jalan atau yang biasa dikenal dengan poliklinik
melayani tindakan observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi
medik, serta pelayanan kesehatan lainnya. Rumah Sakit Permata
Bunda Purwodadi tersedia layanan Instalasi Rawat Jalan yang kini
tercatat ada dua Instalasi Rawat Jalan yaiu Instalasi Rawat Jalan A dan
Instalasi Rawat Jalan B. Instalasi Rawat Jalan B merupakan instalasi
rawat jalan baru di Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi yang
mulai beroperasi pada bulan September 2022. Di instalasi rawat jalan
B ini melayani pemeriksaan poliklinik penyakit dalam, poliklinik
kesehatan jiwa dan poli klinik mata dengan masing-masing klinik
berada dibawah naungan Dokter Spesialis. Poliklinik penyakit dalam
dengan 3 Dokter Spesialis yaitu Dr. Luluch Mulyani, Sp.PD, Dr. Agus
Kurnia, Sp. PD dan Dr. Aris Joko P, Sp. PD,. Poliklinik mata dengan 2

9
Dokter Spesialis yaitu Dr. Rakhmasari Yan Ananta, Sp. M, Dr.
Christina Indrajati, Sp. M. Poliklinik jiwa dengan 1 Dokter Spesialis
yaitu Dr. Tarno, Sp. J.

B. Pengumpulan Data
1. Data Umum
a. Tenaga dan Pasien (M1 - Man)
1) Berdasarkan hasil pengambilan data dari ruang Rekam Medis
pada tanggal 30 Januari 2023 didapatkan Rekapitulasi kunjungan
di Instalasi Rawat JalanB, sebagai berikut:
Tabel 2.1 Rekapitulasi Kunjungan Instalasi Rawat
JalanB bulan September – Desember
Bulan Poli Poli Poli JUMLAH
Dalam Mata Jiwa
Septembe 1.099 945 110 2.154
r
Oktober 1.189 1.064 148 2.401
November 1.130 836 149 2.115
Desember 1.214 1.030 145 2.389

Berdasarkan tabel 2.1 di atas, jumlah rekapitulasi


kunjunganpasien di Instalasi Rawat Jalan B dan jumlah
rata-rata perhari selama 4 bulan adalah 87 pasien.
Tabel 2.2 Rekapitulasi Data Rawat Inap Instalasi Rawat
Jalan B bulan September – Desember
Bulan Jumlah
September 23
Oktober 16
November 16
Desember 26

Berdasarkan tabel 2.2 di atas, jumlah


rekapitulasipasien rawat inap di Instalasi Rawat Jalan B dan
jumlah rata-rata perhari selama 4 bulan adalah 1 pasien.

10
2) Ketenagaan
a) Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan hari
selasa tanggal 24 Januari 2023, Karakteristik ketenagaan
berdasarkan spesifikasi pekerjaan
Tabel 2.3 Distribusi Jumlah Perawat di Ruang Poli B
Periode Tahun 2023

No Spesifikasi Pekerjaan Jumlah Persen (%)


1 Perawat 8 100
Jumlah 8 100

Sumber : Data Sekunder


Berdasarkan tabel 2.3 di atas, jumlah perawat di Instalasi
Rawat Jalan B adalah 8 tenaga keperawatan dan perempuan
semua.
b) Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan hari
selasa tanggal 24 Januari 2023, karakteristik tenaga
keperawatan berdasarkan tingkat pendidikan
Tabel 2.4 Distribusi Tenaga Keperawatan Berdasarkan
Tingkat Pendidikan di Ruang Poli B Tahun 2023
No Tingkat Pendidikan Jumlah %
1 Ners 5 62,5
2 D III Keperawatan 3 37,5
Jumlah 8 100
Sumber : Data Sekunder
Berdasarkan tabel 2.4 di atas, sebagian besar (62,5%)
tenaga keperawatan di Instalasi Rawat Jalan B
berpendidikan Profesi Ners.

11
c) Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan hari
selasa tanggal 24 Januari 2023, karakteristik tenaga
keperawatan berdasarkan masa kerja
Tabel 2.5 Distribusi Tenaga Keperawatan Berdasarkan
Masa Kerja di Ruang Poli B Tahun 2023
No Masa Kerja Jumlah %
1 > 5 tahun 6 75
2 < 5 tahun 2 25
Jumlah 8 100
Sumber : Data Sekunder
Berdasarkan tabel 2.5 di atas, sebagian besar (75%)
tenaga keperawatan di Instalasi Rawat Jalan B memiliki
pengalaman kerja > 5 tahun.
d) Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan hari
selasa tanggal 24 Januari 2023, karakteristik tenaga
keperawatan berdasarkan Diklat yang diperoleh
Tabel 2.6Distribusi Tenaga Keperawatan Berdasarkan
Diklat yang Diperoleh di Ruang Poli B Tahun 2023
No Diklat Jumlah %
1 Pernah diklat 8 100
2 Tidak pernah diklat 0 0
Jumlah 8 100
Sumber : Data Sekunder
Berdasarkan tabel 2.6 di atas, seluruhnya (100 %)
tenaga keperawatan di Ruang Poli B pernah memperoleh
pendidikan atau pelatihan tambahan (seperti : diklat
perawatan luka, PPGD, BTCLS, dan lain-lain).

12
e) Analisis kebutuhan tenaga keperawatan di Ruang Poli B
Analisa kebutuhan tenaga perawat di Ruang Poli B
berdasarkan Rumus Depkes 2005 adalah sebagai berikut:
 Jumlah tenaga keperawatan yang diperlukan menurut
Rumus Depkes 2005 :
Rawat jalan :
Rata-rata Pasien x jumlah jam perawatan
Jam kerja efektif / shift x 60 menit
= 87 x 15 menit
7 x 60 menit
= 1.305
420
=3
Rawat inap
Rata-rata Pasien x jumlah jam perawatan
Jam kerja efektif / shift x 60 menit
= 1 x 3 jam
7 x 60 menit
= 1 x 180 menit
420
= 0,4 terhitung 1
 Faktor Koreksi = 20% x 3
=0,6 Terhitung 1
 Ditambah 1 orang kepala ruang
 Total keutuhan tenaga perawat = 3+ 1+ 1+ 1
=6

13
b. Material (M2)
1) Denah Instalasi Rawat Jalan B
Setelah dilakukan observasi pada hari Selasa tanggal 25
Januari 2023 Instalasi Rawat Jalan B belum memiliki denah
ruangan.
Berdasarkan hasil observasi terhadap situasi lingkungan
Instalasi Rawat Jalan B sebagai berikut:
a) Pencahayaan : Terang di semua ruang bisa untuk membaca,
cukup sinar matahari
b) Suhu Ruangan: Diruang tunggu panas karena hanya ada
beberapa kipas angin. Didalam ruangan periksa dingin dan
nyaman
c) Ventilasi : -
d) Lantai : Lantai keramik, bersih dan kering.
e) Atap : Rapat/tidak bocor, bagian dalam bersih
f) Dinding : Kuat, tidak retak, bersih
g) Sarana air bersih : Tersedia
h) Pembuangan air limbah : Lancar
i) Tempat sampah medis dan non medis terpisah.
1) Kapasitas Instalasi Rawat Jalan B
Instalasi Rawat Jalan B memiliki kapasitas 5 tempat
tidur dengan klasifikasi :
a) 1 bad pasien di klinik VCT
b) 1 bad pasien di Poliklinik Penyakit Dalam
c) 1 bad pasien di Poliklinik Jiwa
d) 1 bad pasien di Poliklinik Mata
e) 1 bad pasien di Ruang Persiapan Operasi
2) Fasilitas Untuk Petugas
a) Ruang nurse station
b) Kamar mandi dan WC

14
c) Ruang administasi dengan komputer + akses
internet.
d) Ruang kepala ruangan
3) Fasilitas Alat medis
Berdasarkan hasil pengambilan data dari instalasi rawat jalan
B dari kepala ruang hari rabu tanggal 25 Januari 2023, daftar
inventaris di instalasi rawat jalan B
Tabel 2.6 Daftar Inventaris Di Instansi Rawat Jalan
(Poli B)Tahun 2022
No Nama barang Jumlah Standar Kondisi Keterangan
Rusa Baik
k
1 ECG 1 1/ruangan 0 1 Cukup
2 Stetoskop 4 10:1 0 4 Kurang
3 Torniquet 1 - 0 1 Cukup
5 Saturasi O2 1 - 1 0 Kurang
6 Tensi digital 3 - 0 3 Cukup
7 Bacaan rontgen 1 1:1 0 1 Cukup
8 Alat GDS 1 - 0 1 Cukup
Bak Instrumen 1/ruangan 0 1 Kurang
9 1
kecil
10 Tromol kassa 1 - 0 1 Cukup
11 Trolly Tindakan 3 2/ruangan 0 3 Kurang
12 Safety box 4 1/ruangan 0 4 Cukup
13 Timbangan 1 - 0 1 Cukup
14 Alkohol semprot 1 1/ruangan 0 1 Kurang
15 Slit lamp 1 - 0 1 Cukup
16 Biometri mata 1 - 0 1 Cukup
17 Tono metri mata 1 - 0 1 Cukup
Autoreffraktorete - 0 1 Cukup
18 1
r
19 Oftalmoscopy 1 - 0 1 Cukup
20 Snallen chart 1 - 0 1 Cukup
21 Trial Lens set 1 - 0 1 Cukup
23 Pinset mata 3 - 0 3 Cukup
24 Spekulum mata 1 - 0 1 Cukup
25 Desmarres 1 - 0 1 Cukup

15
chazalion forceps
26 Cilia forceps 1 - 0 1 Cukup
27 Chalazion curete 1 - 0 1 Cukup
Chrit chet - 0 1 Cukup
28 pteregium knife 1
corneal dissector
Speedway eye - 0 1 Cukup
29 1
dressing forceps
Castroyiego - 1 1 Cukup
30 2
suture forceps
Speedway eye - 0 1 Cukup
31 1
scissors
Westcatt - 0 1 Cukup
32 1
temotomy
Castroyiego - 0 1 Cukup
33 1
needle holder
34 Tensi manual 1 - 0 1 Cukup
Bengkok tromol - 0 1 Cukup
35 1
kassa steril
Sumber : Data Sekunder dan Primer
Berdasarkan hasil pengamatan pada hari rabu, 25
Januari 2023, terdapat beberapa alat yang rusak dan, ada
beberapa alat yang tidak terdapat standart dari pihak rumah
sakit.
Tabel 2.7 Daftar Inventaris Alat Non Medis Instansi
Rawat Jalan (Poli B) Tahun 2022
No Nama Jumlah Standar Kondisi Keterangan
barang Rusak Baik
1 Bed pasien 5 1:1 0 5 Cukup
Trolly - 0 1 Cukup
2 1
Emergency
Standar 1:1 0 2 Cukup
3 2
infus
Tempat 1:1 0 5 Cukup
4 sampah 5
injak
5 Tempat 1 1:1 0 1 Cukup

16
sampah
kecil
6 Meja 4 1/ruangan 0 4 Cukup
Lemari - 0 2 Cukup
7 2
Besi Kaca
8 Cermin 3 - 0 3 Cukup
9 Wastafel 3 - 0 3 Cukup
10 Gunting 1 - 0 1 Cukup
Jam - 0 3 Cukup
11 3
dinding
Kursi - 0 16 Cukup
12 16
plastic
13 Kursi biasa 7 - 0 7 Cukup
14 Kursi lipat 5 - 0 5 Cukup
Kursi - 0 8 Cukup
15 8
Merah
16 Kursi hijau 3 1:1 0 3 Cukup
Kursi 1/ruangan 0 4 Cukup
17 4
dokter
Kursi - 0 11 Cukup
18 11
hitam
Kursi - 0 7 Cukup
19 7
coklat
Kursi - 0 25 Cukup
20 Panjang 25
pasien
21 Printer 2 1:1 0 2 Cukup
AC + 1:1 0 9 Cukup
22 9
remot
23 Hepafilter 1 - 0 1 Cukup
24 Computer 4 - 0 4 Cukup
25 Telepon 2 1:1 1 1 Cukup
Lemari 1:1 0 1 Cukup
26 1
kayu kecil
27 Box file 3 - 0 3 Cukup
28 Rak file 1 - 0 1 Cukup
Tempat - 0 1 Cukup
29 1
leaflet
30 Tirai 1 - 0 1 Cukup

17
Senter 1:1 0 1 Cukup
31 1
kecil
Senter 1:1 0 2 Cukup
32 2
besar
Tempat - 0 2 Cukup
33 2
sabun
34 Tv led 5 1:1 1 4 Cukup
35 Sound 1 - 0 1 Cukup
36 CPU 2 - 0 2 Cukup
Sumber : Data Sekunder dan Primer
Berdasarkan hasil pengamatan pada hari rabu, 25 Januari
2023, terdapat beberapa alat yang rusak dan, ada beberapa
alat yang tidak terdapat standart dari pihak rumah sakit.
Tabel 2.7 Daftar Inventaris Linen Instansi Rawat
Jalan (Poli B) Tahun 2022
No Nama barang Jumlah Standar Kondisi Keterangan
Rusak Baik
Seprai+sarung 1:3 0 9 Cukup
1 9
bantal
2 Selimut 4 1:3 0 4 Kurang
3 Perlak 2 1:2 0 2 Kurang
Sumber : Data Sekunder dan Primer
Berdasarkan hasil pengamatan pada hari rabu, 25 Januari
2023, inventaris linen di instalasi rawat jalan B sudah
memenuhi standar.
c. Methods (M3)
1) MPKP
a) Penerapan MPKP
MPKP adalah sebagai suatu sistem yang
memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian
asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang
pemberian asuhan tersebut. Metode fungsional merupakan
metode yang berdasarkan organisir tugas dari filosofis

18
termasuk yang merupakan perorganisasian tugas pelayanan
termasuk yang sebagai kepada pembagian tugas menurut
jenis pekerjaan yang dilakukan.
Instalasi Rawat Jalan Bmelaksanakan MPKP dengan
metode fungsional, dapat dijelaskan sebagai berikut :
 Dalam daftar dinas Instalasi Rawat Jalan B terdapat 8
perawat yang melakukan tugas MPKP metode
fungsional.
 Pembagian penanggungjawab pasien berdasarkan
jadwal sift dan jadwal poliklinik. Tersedia buku laporan
pasien setiap poli yang diisi lengkap tiap shift yang
berisi nama, umur, DPJP, diagnose, alamat.
 Operan shift dan pengaturan shift tiap hari terbagi
menjadi 2 shift, yaitu shift pagi dari jam 07.00 WIB –
14.00 WIB, shift sore dari jam 14.00 WIB -21.00 WIB.
 Berdasarkan hasil observasi selama 3 hari mulai dari
tanggal 24 – 26 Januari 2023 pelaksanaan metode
fungsional belum optimal karena kelibihan perawat
karena jumlah perawat di istalasi rawat jalan B 8 karena
standar tenaga keperawatannya harusnya 6.
d. Money (M4)
1) Penyediaan kebutuhan bahan habis pakai di ruangan dapat
langsung diperoleh melalui amprahan permintaan barang ke
depo farmasi.
2) Penyediaan alat/fasilitas ruangan dapat dilakukan melalui
prosedur permintaan barang yang diajukan kebagian administasi
rumah sakit.
3) Adanya pelanggan peserta asuransi kesehatan seperti BJPS dan
umum.
e. Marketing (M5)

19
1) Adanya pelanggan peserta asuransi kesehatan seperti BJPS dan
umum.
2) Adanya kerjasama yang baik antara Institusi Pendidikan
Kesehatan dan Rumah Sakit untuk kegiatan praktek klinik
mahasiswa.
3) Adanya perbaikan pelayanan
2. Data Khusus fungsi manajemen keperawatan diruangan
a.Fungsi Perencanaan
1) Visi
Visi di instalansi rawat jalan B belum ada. Berdasarkan hasil dari
wawancara pada kepala ruang di ruang instalasi rawat jalan B pada hari
selasa tanggal 24 januari 2023.
2) Misi
Misi di instalansi rawat jalan B belum ada. Berdasarkan hasil dari
wawancara pada ketua ruang di ruang instalasi rawat jalan B pada hari
selasa tanggal 24 januari 2023.
3) Standart Prosedur Operasional (SPO)
sebagai pedoman para staf dalam melakukan prosedur
keperawatan. Tindakan yang diberikan kepada pasien di ruang poli
klinik B sudah sesuai dengan SPO yang berlaku di RS Permata Bunda,
semua tindakan sudah dilengkapi dengan SPO yang berlaku di RS
Permata Bunda (Standar Prosedur Operasional pelayanan keperawatan
Rumah Sakit Permata Bunda 2019).
4) Standart Asuhan Keperawatan (SAK)
Standar Asuhan Keperawatan adalah merupakan pernyataan
kualitas yang diinginkan dan dan dapat dinilai dari pemberian asuhan
keperawatan terhadap keperawatan, dengan tujuan untuk meningkatkan
kualitas asuhan keperawatan dengan memusatkan upaya dan
meningkatkan motivasi perawat terhadap pencapaian tujuan ( Panduan
standar asuhan keperawatan rumah sakit Permata Bunda)
(No: 05/014.4/SK/I/2019)

20
a) Pengkajian Keperawatan
i. Kumpulan data
Kriteria :
- Menggunakan format yang baku
- Sistematis
- Diisi sesuai item yang tersedia
- Actual ( baru)
- Abash ( valid )
ii. Pengelompokaan data
Kriteria :
-Data biologis
-Data psikologis
-Data sosial
-Data spiritual
iii. Perumusan masalah
Kriteria :
- Kesenjangan antara status kesehatan dengan norma
dan pola fungsi kehidupan
- Perumusan masalah ditunjang oleh data yang telah
dikumpulkan
b) Diagnosa Keperawatan
Kriteria :
- Diagonsa keperawatan dihubungkan dengan penyebab
kesenjangan dan pemenuhan kebutuhan pasien
- Dibuat sesuai dengan wewenang perawat
- Komponen terdiri dari masalah, penyebab, dan gejala/
tanda (PES) atau terdiri dari masalah dan penyebab (PE)
- Bersifat actual apabila masalah kesehatan pasien sudah
nyata terjadi
- Bersifat potensial apabila masalah pasien, kemungkinan
besar akan terjadi.

21
- Dapat ditanggulangi oleh perawat
c) Perencanaan Keperawatan
i. Prioritas masalah
Kriteria:
- Masalah-masalah yang mengancam kehidupan merupakan
prioritas utama
- Masalah-masalah yang mengancam kesehatan seseorang
adalah prioritas kedua
- Masalah-masalah yang mempengaruhi perilaku
merupakan prioritas ketiga
ii. Tujuan asuhan keperawatan
Kriteria :
- Spesifik
- Bisa diukur
- Bisa di pakai
- Realistic
- Ada batas waktu
iii.Rencana tindakan
Kriteria :
- Disusun berdasarkan tujuan asuhan keperawatan
- Melibatkan pasien dan keluarga
- Mempertimbangkan latar belakang budaya pasien/
keluarga
- Menentukan alternatif tindakan yang tepat
- Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang
berlaku, lingkungan, sumber daya, dan fasilitas yang ada
- Menjamin rasa aman dan nyaman bagi pasien
- Kalimat instruksi, ringkas, tegas, dan bahasanya mudah
dimengerti

22
d) Intervensi Keperawatan
i. Intervensi keperawatan
Kriteria:
- Dilaksanakan sesuai dengan perencana keperawatan
- Menyangkut keadaaan biopsikososial – spiritual pasien
- Menjelaskan setiap tindakan keperawatan yang akan
dilakukan kepada pasien / keluarga
- Sesuai dengan waktu yang ditentukan
- Menggunakan sumberdaya yang ada
- Menerapkan prinsip aseptic dan anti septik
- Penerapan prinsip aman , nyaman, ekonomi, privacy dan
mengutamakan keselamatan pasien
- Mencatat semua tindakan yang telah dilaksanakan
- Merapikan pasien dan alat setiap selesai melakukan
tindakan
- Melaksanakan tindakan keperawatan berpedoman pada
prosedur teknis yang telah ditentukan
e) Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan
Kriteria :
- Setiap tindakan keperawatan , dilakukan evaluasi
- Evaluasi hasil menggunakan indicator yang ada pada
rumusan tujuan
- Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan
- Evaliuasi melibatkan pasien , keluarga dan tim
kesehatan.
- Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar
f) Catatan Asuhan Keperawatan
Catatan asuhan keperawatan dilakukan secara individual
Kriteria :
- Dilakukan selama pasien dirawat dan rawat jalan

23
- Dapat dilakukan sebagai bahan informasi, komunikasi,
dan laporan
- Dilakukan segera setelah tindakan dilaksanakan
- Penulisannya harus jelas dan ringkas serta menggunkan
istilah yang baku
- Sesuai dengan pelaksanaan proses keperawatan
- Setiap pencatatan harus mencantumkan nama dan paraf
perawat yang melakukan tindakan dan waktunya
- Menggunakan formulir yang baku
- Disimpan sesuai peraturan yang berlaku
5) Standart Kinerja
Adanya kejelasan alur proses tata kelola bidang keperawatan RS
Permata Bunda yang menjadi pedoman dalam penyelenggaraan tata
kelola bidang keperawatan.
b.Fungsi Pengorganisasian
1) Struktur Organisasi
Berdasarkan hasil dari wawancara pada kepala ruang di ruang
instalasi rawat jalan B pada hari selasa tanggal 24 januari 2023,
Struktur organisasi di instalansi rawat jalan B belum ada.
2) Uraian Tugas
a. Kepala ruang
- Persyaratan
 Pendidikan : Profesi ners
 Kursus/ pelatihan : Managemen bangsal keperawatan 40 jam
 Pengalaman : Sebagai perawat pelaksana 3-5 tahun
 Konsisi fisik : Sehat jasmani dan rohani
- Tugas pokok
 Mengawasi dan mengendalikan kegiatan keperawatan diruang
rawat yang berada diwilayah tanggung jawabnya.
- Tanggung jawab

24
 Secara administrasi dan fungsional bertanggung jawab kepada
kabid keperawatan.
 Secara teknis medis operasional bertanggung jawab kepada
dokter yang berwenang diruang rawat tersebut.
Uraian tugas sebagai berikut :
-Melaksanaan fungsi perencanaan
-Melaksanakan fungsi penggerakaan dan pelaksanaan
-Melaksanakan fungsi pengawasan dan pengendalian
sertapengendalian.
b) Perawat pelaksana
Perawat pelaksana di instalasi rawat jalan B
i. Nama Jabatan : Pelaksana perawatan di instalasi rawat jalan B
ii. Pengertian : Seorang perawat professional yang diberi tanggung
jawab dan wewenang yang ditugaskan untuk melaksanakan
pelayanan perawatan di instalasi rawat jalan B
iii. Persyaratan :
- Berijazah pendidikan formal D3 Keperawatan
- Jujur dan memiliki etos kerja yang baik
iv. Tugas Pokok : Melaksanakan pelayanan keperawatan di Instalasi
Rawat Jalan
v. Jam Kerja
- Pagi 07.00 – 14.00
- Siang 14.00 – 21.00
vi. Uraian Tugas:
- Menyiapan fasilitas dan lingkungan di Instalasi Rawat Jalan untuk
kelancaran pelayanan, dengan cara :
• Mengawasi kebersihan lingkungan
• Mengatur tata ruang di masing-masing klinik
• memeriksa persiapan peralatan yang diperlukan

25
- Mengkaji kebutuhan pasien dengan cara :
• Melakukan anamnesa
• Memeriksa tanda-tanda vital
• Mengawasi keadaan pasien
- Menyiapkan bahan pemeriksaan laboratorium dan Rontgen
- Melakukan tindakan darurat sesuai kebutuhan pasien, khususnya
pasien kasus darurat.
- Membantu pasien selama pemeriksaan dokter
- Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai tindakan dokter
- Memberikan pendidikan kesehatan secara perorangan dan
kelompok sesuai kebutuhan
- Merujuk pasien kepada anggota kesehatan lainnya sesuai
kebutuhan
- Menyiapkan pasien yang akan rawat inap melalui poliklinik.
- Mengirim pasien ke ruang IGD/ruang rawat inap
- Melaksanakan pencatatan dan pelaporan sesuai system yang
berlaku
- Memelihara perlengkapan medis/perawatan dalam keadaan siap
pakai.
- Bekerja secara kooperatif dengan tim kesehatan lainnya, dalam
memberikan pelayanan yang bermutu kepada pasien di Instalasi
Rawat Jalan.
- Melaksanakan asuhan keperawatan rawat jalan
- Mengatur kunjungan pasien yang berobat jalan
- Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan di Bagian
- Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang
keperawatan melalui pertemuan ilmiah, seminar maupun studi
lanjut Melaksanakan dan memelihara system pencatatan dan
pelaporan yang baik dan benar
- Melaksanakan pendokumentasian administrasi billing system.

26
- Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang konduksif antar
petugas, pasien dan keluarganya
- Memegang teguh rahasia jabatan.
3) Pengaturan jadwal dinas
a) Format
- Jumlah hari kerja (berturut-turut) bisa bervariasi dari individu ke
individu
- Sebaiknya tidak lebih dari 6 hari berturut-turut, kecuali atas
permintaan
b) Weekends
Libur pada akhir minggu keinginan setiap individu.
Mengatur libur pada akhir minggu sebaiknya adil
c) Dinas malam : tidak ada
d) Pengaturan jam masuk dan pulang
Untuk situasi tertentu bisa diatur, dengan pertimbangan:
- Efektif dan efisien
- Kenyamanan staf
e) Kendala
Sebelum dikeluarkan jadwal dinas diskusikan dulu dengan
staf yang akan berpotensi konflik.
f) Staff/skill mix
Pengaturan perawat baik secara jumlah maupun kompetensi
dalam menulis jadwal dinas sangat penting.
4). Pengaturan daftar pasien
Berdasarkan system fungsional:
Perawat melaksanakan tugas (tindakan) tertentu berdasarkan
jadwal kegiatan yang ada. Metode ini digunakan sebagai pilihan
terbatasnya jumlah dan kemampuan perawat, sehingga setiap perawat
hanya mampu menjalankan 1 – 2 jenis tindakan / intervensi kepada
semua pasien yang dirawat.

27
5). Pengorganisasian perawatan klien
Pengorgnisasian jadwal pada sift pagi dimuli jam 07.00-14.00, sift
siang jam 14.00-21.00.
6). Sistem penghitungan tenaga
Berdasarkan perhitungan di atas, diruang poli klinik B terdapat 8
perawat dengan jenis kelamin perempuan semua.
a. Fungsi Pengarahan
1) Operan
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang pada hari
selasa, tgl 24 januari 2023 operan jaga hanya dilakukan dengan
menyampaikan jumlah pasien selama 1 shift dikarenakan waktu
yang tidak mencukupi dan tidak adanya dokumentasi asuhan
keperawatan yang lengkap.
2) Pre dan Post Conferent
Berdasarkan hasil wawancara tanggal 24 januari 2023 dan
observasi selama 3 haridari tanggal 24-26 januari 2023, di instalasi
rawat jalan B, pre dan post conference tidak pernah dilakukan.
3) Motivasi kepada perawat
Berdasarkan observasi selama 3 hari dari tanggal 24 -26
januari 2023, di instalasi rawat jalan B Kepala Ruang tidak pernah
memberikan motivasi kepada perawat pelaksana.
4) Pendelegasian
Berdasarkan observasi selama 3 hari dari tanggal 24-26 januari
2023, di instalasi rawat jalan B pendelegasian tugas dilakukan oleh
kepala ruang kepada perawat pelaksana.
5) Supervisi
Dari hasil wawancara dengan kepala ruang pada tanggal 24
januari 2023, di instalasi rawat jalan B didapatkan hasil bahwa
kegiatan supervisi tidak ada dikarenakan kekurangan tenaga.

28
6) Ronde keperawatan
Berdasarkan hasil observasi selama 3 hari dari tanggal 24-26
januari 2023, di instalasi rawat jalan B ronde keperawatan tidak
pernah dilakukan.
b. Pengendalian
1) Indikator Mutu
Standar Asuhan Keperawatan merupakan pernyataan
kualitas yang diinginkan dan dapat dinilai dari pemberian asuhan
keperawatan terhadap keperawatan, dengan tujuan untuk
menngkatkan kualitas asuhan keperawatan dengan memusatkan
upaya dan meningkatkan motivasi perawat terhadap pencapaian
tujuan.
a) Kepuasan
Survey kepuasan pasien di instalasi rawat jalan B, dilakukan
setiap 3 bulan sekali dengan nilai standar pada tahun 2022
yaitu 85%, sedangkan hasil survey yang didapatkan yaitu,
pada bulan oktober-desember 2022 survey kepuasan pasien
tidak mencapai target dengan hasil 83,9%.
b) Keselamatan pasien
Berdasarkan observasi selama 3 hari dari tanggal 24-26
januari 2023, Keselamatan pasien di instalasi rawat jalan B
dengan 6 sasaran keselamatan pasien terdapat 2 sasaran
keselamatan yang belum memenuhi standar keselamatan
pasien yaitu pengurangan resiko infeksi dan pengurangan
resiko pasien jatuh.
c) Kepatuhan cuci tangan
Berdasarkan observasi selama 3 hari dari tanggal 24-26
januari 2023 kepatuhan cuci tangan perawat sudah dilakukan
sesuai dengan 5 moment secara tepat, dan mematuhi 6
langkah cuci tangan.

29
2) Audit Dokumentasi Keperawatan
a) Pengkajian Keperawatan
Berdasarkan hasil observasi selama 3 hari dari tanggal 24-26
januari 2023, pengkajian dirawat jalan ruang poli B hanya
dilakukan dengan menanyakan keluhan pasien..
b) Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan hasil observasi selama 3 hari dari tanggal 24-26
januari 2023, pengkajian diagnosa keperawatan tidak ditetapkan
oleh perawat pelaksana.
c) Perencanaan Keperawatan
Berdasarkan hasil observasi selama 3 hari dari tanggal 24-26
januari 2023, perencanaan keperawatan tidak ditetapkan oleh
perawat pelaksana
d) Intervensi Keperawatan
Berdasarkan hasil observasi selama 3 hari dari tanggal 24-26
januari 2023, tidak terdapat intervensi keperawatan.
e) Evaluasi Keperawatan
Berdasarkan hasil observasi selama 3 hari dari tanggal 24-26
januari 2023, evaluasi keperawatan menggunakan evaluasi
SOAP.
f) Catatan Asuhan Keperawatan
Berdasarkan observasi selama 3 hari, Catatan asuhan
keperawatan di instalasi rawat jalan B hanya berdasarkan
keluhan pasien dan evaluasi keperawatan SOAP.
Pendokumentasian asuhan keperawatan pada instalasi rawat
jalan B hanya dilakukan ketika ada pasien yang akan dirawat inap
3) Survai Kepuasan
Survey kepuasan pasien di instalasi rawat jalan B, dilakukan
setiap 3 bulan sekali dengan nilai standar pada tahun 2022 yaitu
85%, sedangkan hasil survey yang didapatkan yaitu, pada bulan

30
oktober-desember 2022 survey kepuasan pasien tidak mencapai
target dengan hasil 83,9%.
4) Survai Masalah Pasien
Berdasarkan hasil observasi selama 3 hari dari tanggal 24-26
januari 2023, diinstalasi ruang rawat jalan B survey masalah pasien
yaitu kurang terkoordinasinya alokasi ruang tunggu pasien setiap
poli di instalasi rawat jalan B, untuk pendaftaran pasien masih belum
terkoordinasi dengan baik karena masih tergabung dengan instalasi
rawat jalan A.

C. Analisa SWOT
1. MAN
No ANALISIS SWOT
1. MAN
A. Strenght
1. Kombinasi tenaga kerja di dominasi oleh Profesi Ners
2. Jenis keterangan
- Profesi Ners : 5 orang
- D III Keperawatan : 3 orang
3. Tingkat Pendidikan
- Profesi Ners : 5 orang
- D III : 3 orang
4. Ada tenaga kesehatan yang terlatih
5. Adanya perawat yang mengikuti pelatihan
B. Weakness
Beban kerja perawat cukup tinggi karena jumlah pasien
yang tidak menentu setiap harinya.
C. Oportunity
1. Adanya kesempatan untuk melanjutkan jenjang yang lebih
tinggi
2. Kebebasan mengikuti pelatihan terkait keperawatan

31
D. Threatened
1. Adanya tuntutan untuk pelayanan yang lebih professional

2. METHODS
No ANALISIS SWOT
METHODS
A. Strenght
1. Metode penugasan perawat adalah dengan metode
fungsional.
2. Gambaran distribusi kepuasan pasien menyatakan bahwa
puas dengan mutu pelayanan keperawatan di ruang Poli B
RS Permata Bunda.
B. Weakness
1. Ruang Poli B RS Permata Bunda tidak memiliki Visi, Misi,
Motto dan falsafah sebagai pedoman pelayanan. Rawat
jalan poli B hanya menggunakan visi misi rumah sakit.
C. Oppurtunity
1. Adanya kebijakan RS Permata Bunda dengan
pengorganisasian sangat matang dalam kepegawaian, peng-
arahan serta pengawasan yang sesuai dengan standart
Rumah Sakit
2. Sebagai tempat praktik mahasiswa keperawatan.
D. Threats
1. Adanya tuntutan dari masyarakat atau pasien untuk
pelayanan yang lebih profesional
2. Persaingan antara rumah sakit dalam memberikan
pelayanan keperawatan

32
3. MARKETING
No ANALISIS SWOT
1. MARKETING
A. Strenght
1. Tersedianya pelayanan bagi pengguna BPJS dan umum
2. Adanya kerjasama yang baik antara Institusi Pendidikan
Kesehatan dan Rumah Sakit untuk kegiatan praktek klinik
mahasiswa
B. Weakness
1. Untuk marketing pelayanan rawat jalan poli B hanya
dilakukan dengan cara mulut ke mulut.
C. Oppurtunity
1. Terjalinnya kerjasama yang baik antara sesama tenaga
perawat di ruang rawat jalan poli B.
D. Threats
1. Terjadinya peningkatan standar masyarakat yang harus
dipenuhi
2. Persaingan Rumah Sakit dalam memberikan mutu
pelayanan keperawatan

4. MONEY
No ANALISIS SWOT
1. MONEY
A. Strenght
1. Penyediaan kebutuhan bahan habis pakai di ruangan dapat
langsung diperoleh melalui amprahan permintaan barang
ke depo farmasi
2. Penyediaan alat atau fisilitas dapat dilakukan melalui
proses permintaan barang yang diajukan ke bagian
administrasi rumah sakit

33
B. Weakness
1. Sistem administrasi terpusat
C. Oppurtunity
1. Sebagai tempat praktik mahasiswa keperawatan.
D. Threats
1. Adanya tuntutan dari masyarakat atau pasien untuk
pelayanan yang lebih profesional
2. Persaingan rumah sakit dalam memberikan pelayanan
keperawatan

5. MATERIAL
No ANALISIS SWOT
1. MATERIAL
A. Strength
1. Tersedianya berbagai macam fasilitas kesehatan meliputi
fasilitas ruang periksa, ruang untuk petugas kesehatan,
alat-alat medis dalam kondisi baik.
2. Terciptanya situasi lingkungan perawatan yang baik.
3. Penyediaan kebutuhan bahan habis pakai di ruangan dapat
langsung diperoleh melalui amprahan permintaan barang
ke depo farmasi.
4. Penyediaan alat/fasilitas ruangan dapat dilakukan dengan
mengajukan permintaan ke bagian administrasi.
B. Weakness
1. Dokumentasi keperawatan pada status pasien tidak
lengkap.
2. Kurang terkoordinasinya ruang tunggu dari setiap poli
sehingga memperlambat waktu pemanggilan.
C. Oppurtunity
1. Tersedianya berbagai macam fasilitas dan alat-alat
keperawatan dalam kondisi yang baik dapat membantu

34
kinerja perawat sehingga mampu memberikan tindakan
yang tepat dan sesuai dalam proses keperawatan.
D. Threats
1. Terjadinya resiko tindakan keperawatan yang tidak sesuai
dan tidak tepat meskipun telah tersedianya alat dan fasilitas
yang memadai, dikarenakan proses dokumentasi
keperawatan pada status pasien yang tidak lengkap.

35
D. Identifikasi masalah yang muncul
a. Material
1) Ventilasi ruangan kurang
b. Fungsi Perencanaan
1) Instalasi rawat jalan B RS Permata Bunda tidak memiliki Visi, Misi sebagai pedoman pelayanan.
c. Fungsi Pengorganisasian
1) Belum memiliki struktur organisasi
d. Fungsi Pengarahan
1) Operan jaga belum dilakukan dengan maksimal
2) Pre dan Post Conferent tidak pernah dilakukan
3) Motivasi kepada perawat tidak pernah dilakukan
4) Supervisi tidak dilakukan
5) Ronde keperawatan tidak dilakukan
e. Pengendalian
1) Survey kepuasaan pasien belum mencapai target
2) 6 sasaran keselamatan pasien di instalasi rawat jalan B terdapat 2 sasaran keselamatan yang belum
memenuhi standar keselamatan pasien yaitu pengurangan resiko infeksi dan pengurangan resiko pasien
jatuh.
3) Survey masalah pasien yaitu kurang terkoordinasinya alokasi ruang tunggu pasien setiap poli di instalasi
rawat jalan B, untuk pendaftaran pasien masih belum terkoordinasi dengan baik karena masih tergabung
dengan instalasi rawat jalan A.

36
E. Prioritas Masalah
No Masalah Magnetude Saverity Manageability Nursing Affordability Prioritas
(Mg) (Sv) (Mn) consent (Af)
(Nc)
1 Ventilasi ruangan kurang 3 2 2 2 2 10
2 Instalasi rawat jalan B RS 3 2 2 2 2 4
Permata Bunda tidak
memiliki Visi, Misi
sebagai pedoman
pelayanan.
3 Belum memiliki struktur 4 3 3 3 3 2
organisasi
4 Operan jaga belum 3 2 2 2 2 5
dilakukan dengan
maksimal
5 Pre dan Post Conferent 3 2 2 2 2 6
tidak pernah dilakukan
6 Motivasi pada perawat 3 2 2 2 2 7
tidak pernah dilakukan
7 Supervisi tidak dilakukan 3 2 2 2 2 8
8 Ronde keperawatan tidak 3 2 2 2 2 9
dilakukan

37
9 Survey kepuasaan pasien 4 3 3 3 3 3
belum mencapai target
10 6 Sasaran keselamatan 4 3 3 3 3 3
pasien di instalasi rawat
jalan B terdapat 2 sasaran
keselamatan yang belum
memenuhi standar
keselamatan pasien yaitu
pengurangan resiko
infeksi dan pengurangan
resiko pasien jatuh.
11 Survey masalah pasien 4 3 3 3 3 1
yaitu kurang
terkoordinasinya ruang
tunggu dan pendaftaran

Keterangan :
5 = Sangat penting
4 = Penting
3 = Cukup penting
2 = Kurang penting
1 = Sangat tidak penting

38
F. Rencana Strategis
No Masalah Tujuan Strategi Sasaran Kegiatan Tempat Waktu PJ
1 Instalasi rawat Terbentuknya Diskusi Ka.Ru, Mendiskusikan IRJ B Sabtu, Ika
jalan B RS visi misi sebagai Perawat tentang visi misi 11 Indras,
Permata Bunda pedoman pelaksana ruangan instalasi Februar Anik
tidak memiliki pelayanan rawat jalan B i 2023
Visi, Misi
sebagai
pedoman
pelayanan.
2 Belum memiliki Terbentuknya Diskusi Ka.Ru, Mendiskusikan IRJ B Sabtu, Lia
struktur struktur Perawat struktur organisasi 11 Indah
organisasi organisasi pelaksana di instalasi rawat Februar
jalan B i 2023
3 Survey masalah Terkoordinasinya Diskusi Ka.Bid.Kep Mendiskusikan IRJ B Selasa, Anggi
pasien yaitu alokasi ruang , Ka.Ru, tentang kurang 14
kurang tunggu pasien Perawat terkoordinasinya Februar
terkoordinasinya dan ruang pelaksana ruang tunggu dan i 2023
ruang tunggu pendaftaran pendaftaran
dan pendaftaran khusus instalasi
rawat jalan B
4 Survey Meningkatnya Diskusi, Ka.Bid.Kep Mendiskusikan IRJ B Senin, Irma

39
kepuasaan target kepuasaan Kuesioner , Ka.Ru, untuk melakukan 13 Ernia
pasien belum pasien Perawat survey kepuasaan di Februar
mencapai target pelaksana, Instalasi rawat jalan i 2023
dan pasien B setiap bulan
5 Fungsi Melaksanakan Diskusi Ka.Bid.Kep Mendiskusikan IRJ B Jumat- Shela,
pengarahan fungsi , Ka.Ru, untuk melakukan Selasa, Ika
meliputi operan pengarahan Perawat fungsi pengarahan 10-14 Suci,
jaga, pre dan dengan baik pelaksana yang baik dan benar Februar
post conferent, i 2023
motivasi kepada
perawat,
supervisi, dan
ronde
keperawatan
belum
terlaksana
dengan baik
6 6 Sasaran Meningkatkan Perawat Mengajarkan cuci IRJ B Senin, Astri
keselamatan kepatuhan cuci pelaksana, tangan yang baik 13
pasien di tangan pasien pasien, dan dan benar, Februar
instalasi rawat dan mengurangi keluarga memasang tulisan i 2023
jalan B terdapat resiko jatuh. pasien untuk tempat duduk

40
2 sasaran pasien resiko jatuh
keselamatan
yang belum
memenuhi
standar
keselamatan
pasien yaitu
pengurangan
resiko infeksi
dan
pengurangan
resiko pasien
jatuh.

41
42

Anda mungkin juga menyukai