Puji syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga laporan pengkajian praktek profesi manajemen kebidanan di Puskesmas Blega
untuk desiminasi awal telah selesai. Laporan ini dibuat untuk melaporkan pengkajian awal
penerapan Model Asuhan Kebidanan Profesi pada Stase Praktek Manajemen Kebidanan.
Kami selaku tim penulis menyadari bahwa laporan diseminasi awal yang telah kami
buat ini belum sempurna, baik dalam segi isi maupun penulisannya. Kritik dan saran dari
pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan dan introspeksi kami selanjutnya.
Kami juga berterima kasih kepada pembimbing akademik Stikes Ngudia Husada
Madura, Pembimbing klinik di Puskesmas Blega, pasien dan keluarga serta teman-teman
kelompok yang telah membantu dalam proses penyelesaian laporan. Tim penyusun berharap
agar laporan ini dapat memberikan pengetahuan dan manfaat bagi semua calon bidan dan
masyarakat pada umumnya
Penulis
DAFTAR ISI
Cover ………………………………………………………………………... i
Lembar Pengesahan ………………………………………………………… ii
Kata Pengantar ……………………………………………………………… iii
Daftar Isi ……………………………………………………………………. iv
BAB 1 Pendahuluan …………………………………………………………
1.1 Latar Belakang …………………………………….……………
1.2 Tujuan ……………………………….………………………….
1.2.1 Tujuan Umum ………………………...…………………..
1.2.2 Tujuan Khusus …………………………...……………….
1.3 Manfaat …………………………………………………………
1.3.1 Mahasiswa ………………………………………………...
1.3.2 Bidan di ruang Poned …………………………..….........
1.3.3 Pasien dan keluarga pasien ………………………………..
1.3.4 Bagi institusi pendidikan ………………………………….
1.4 Waktu, Tempat, dan Peserta ………………..……………………
1.4.1 Waktu …………………………………………………...…
1.4.2 Tempat ………………………………………………...…..
1.4.3 Peserta ………………………………………………….....
1.5 Rencana Kegiatan ………………………………..…………..….
BAB II PENGKAJIAN …………………………………………….……..….
2.1 Visi, Misi, dan Motto Puskesmas Blega …………………………
2.1.1 Visi Puskesmas Blega …………………………………..…
2.1.2 Misi Puskesmas Blega ………………………………..…...
2.1.3 Motto Puskesmas Blega ……………………………..…….
2.1.4 Tujuan Puskesmas Blega ………………………………..…
2.1.5 Falsafah …………………………………………………….
2.1.6 Nilai Puskesmas Blega ………………………………...…...
2.1.7 Buku Pedoman ……………………………………………..
2.1.8 Sasaran Ruang Poned ……………...……………...……..
2.2 Pengumpulan Data ……………………………..…………………
2.2.1 Tenaga dan Pasien ………………………………………….
2.2.2 Sarana Prasarana ……………………………………………
2.2.3 Metode MPAKP ……………………………………………
2.2.4 Sumber Dana / Pembiayaan …………………….…………
2.2.5 Pemasaran …………………………………………………
2.3 Analisis SWOT ………………………………………..…………
2.4 Identifikasi Masalah …………………………………...…………
2.5 Prioritas Masalah …………………………………………...…….
BAB III PERENCANAAN ………………………………………………..….
3.1 Pengorganisasian …………………………………….………….
3.2 Strategi Kegiatan MPAKP ……………………………………….
3.2.1 Model MPAKP ……………………………………………...
3.2.2 Penerimaan Pasien Baru …………………………………...
3.2.3 Timbang terima …………………………………………….
3.2.4 Refleksi Diskusi Kasus ……………………………………..
3.2.5 Sentralisasi Obat ……………………………………………
3.2.6 Discharge Planing …………………………………………..
3.2.7 Monitoring dan Evaluasi ……………………………………
3.2.8 Dokumentasi Kebidanan ……………………………………
3.2.9 Kepuasan Pelanggan ………………………………………..
3.3 Perencanaan Kegiatan …………………….………………………
BAB IV PELAKSANAAN
4.1 Penataan Ketenagaan Kebidanan
4.2 Model MPAKP kasus
4.3 Penerimaan Pasien Baru
4.4 Discharge Planing
4.5 Timbang Terima
4.6 Sentralisasi Obat
4.7 Refleksi Diskusi Kasus
4.8 Monitoring dan Evaluasi
4.9 Dokumentasi Kebidanan
4.10 Kepuasan Pelanggan
BAB V EVALUASI
5.1 Penataan Ketenagaan Kebidanan
5.2 Model MPAKP
5.3 Penerimaan Pasien Baru
5.4 Discharge Planing
5.5 Timbang Terima
5.6 Sentralisasi Obat
5.7 Refleksi Diskusi Kasus
5.8 Monitoring dan Evaluasi
5.9 Dokumentasi Kebidanan
5.10 Kepuasan Pelanggan
BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………...
4.1 Kesimpulan …………………………………………………………
4.2 Saran ………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….
LAMPIRAN ………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
1.1.1 Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktik manajemen kebidanan mahasiswa memahami
prinsip manajemen kebidanan dan model pemberian asuhan kebidanan dengan
menggunakan Manajemen Pelayanan Asuhan Kebidanan Profesional (MPAKP)
1.1.2 Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktik klinik manajemen kebidanan , mahasiswa mampu :
1) Melaksanakan pengkajian di ruang Poned puskesmas blega
2) Melaksanakan analisis situasi berdasarkan analisa SWOT
3) Menentukan rumusan masalah berdasarkan prioritas
4) Menyusun rencana strategi operasional ruangan berdasarkan hasil pengkajian
MAKP:
Timbang terima
Refleksi diskusi kasus (RDK)
Sentralisasi obat
Monitoring dan evaluasi
Discharge planning
Dokumentasi kebidanan
Penerimaan pasien baru
5) Melaksanakan peran sesuai dengan model MPAKP yang telah ditentukan
6) Mengevaluasi pelaksanaan rencana strategi operasional ruangan berdasarkan hasil
pengkajian MPAKP:
Timbang terima
Refleksi diskusi kasus (RDK)
Sentralisasi obat
Monitoring dan evaluasi
Discharge planning
Dokumentasi kebidanan
Penerimaan pasien baru
1.2 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a) Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan suatu ruang rawat sehingga dapat
memodifikasi metode penugasan yang akan dilaksanakan
b) Mahasiswa dapat mengumpulkan data dalam penerapan MPAKP di ruang Poned
Puskesmas Blega
c) Mahasiswa dapat mengetahui masalah dalam penerapan MPAKP di ruang Poned
Puskesmas Blega
d) Mahasiswa dapat menganalisis masalah dengan metode SWOT dan menyusun
rencana strategi
e) Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dalam menerapkan model asuhan
kebidanan professional diruang Poned Puskesmas Blega
2. Bagi Bidan di ruang Poned Puskesmas Blega
a) Melalui praktik manajemen kebidanan dapat diketahui masalah-masalah yang ada
di di ruang Poned yang berkaitan dengan pelaksanaan MPAKP
b) Melalui praktik manajemen kebidanan, bidan ruangan dapat melaksanakan
MPAKP dengan lebih baik
c) Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal
d) Terbinanya hubungan baik antara bidan dengan bidan, bidan dengan tim kesehatan
lain, dan bidan dengan pasien serta keluarga
e) Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin bidan
f) Adanya perencanaan program
3. Bagi Pasien Dan Keluarga Pasien
Pasien dan keluarga mendapatkan pelayanan yang berkualitas. Adanya
peningkatan kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan yang diberikan
Dokter Jaga
dr.Noeril
dr.Roy
Ka.tim (Perawat)
Ka.tim (Bidan) Sri Sudarsih
Sri Anita Kusuma
2. Ketua Tim
Pengertian: seorang bidan yang diberi wewenang dan tanggung jawab
dalam mengelola satu tim pelayanan kebidanan setiap shift jaga.
Uraian tugas:
a. Bertanggung jawab atas terselenggaranya pelayanan shift jaga
b. Bersama Karu melakukan timbang terima pasien
c. Membagi tugas tingkat ketergantungan pasien
d. Menyusun rencana asuhan kebidanan
e. Mengikuti visite dokter
f. Mengkoodinir pekerjaan yang harus dilakukan bersama anggota tim
g. Mengorientasi pasien baru
h. Melakukan bimbingan dan evaluasi pada perawat pelaksana
i. Memonitor pendokumentasian askeb yang dilakukan bidan
pelaksana
j. Melakukan tindakan kebidanan yang tidak dapat dilakukan oleh
bidan pelaksana
k. Mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan laborat
l. Melakukan evaluasi perkembangan pasien pada setiap shift jaga
m. Menyelenggarakan diskusi apabila ada masalah pasien setiap shif
jaga
n. Membuat laporan kerja
o. Meaksanakan tugas limpah yang diberikan Karu
3. Bidan Pelaksana
Pengertian: seorang tenaga kebidanan yang diberi wewenang untuk
melaksanakan asuhan kebidanan di ruang perawatan.
Uraian tugas:
a. Mengikuti timbang terima pasien dengan Karu dan Katim
b. Menerima pasien baru
c. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang akan dilakukan
d. Melakukan tindakan kebidanan sesuai dengan perencanaan
e. Mengikuti visite dokter
f. Mengecek kerapian dan kelengkapan status pasien
g. Mengkomunikasikan kepada Katim jika ada masalah
h. Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan laborat, pengobatan, dan
tindakan
i. Berperan serta dalam pendidikan kesehatan
j. Melakukan inventaris fasilitas yang dilakukan dalam pelayanan
k. Membantu tim lain bila diperlukan
l. Memberikan resep dan menerima obat dari keluarga pasien
m. Melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh Katim/Karu
n. Merangkap sebagai tenaga administrasi
2.2.1.3 Tenaga Keperawatan
Tabel 2.1 Daftar Tenaga Bidan di Ruang Poned Puskesmas Blega
Usia Status Pangkat/ Lama
No Nama Pegawai Pendidikan Pelatihan
(tahun) Kepegawaian Golongan Kerja
APN, CTU, MU,
Hoszaimah D IV
1 50 th PNS IV A 29 th PPGDON
( KARU ) Kebidanan
Pelatihan Poned, BL
Sri Anita Kusuma D IV bidan,APN,CTU,
2 46 th PNS III C 27 th
( KATIM ) Kebidanan PPGDON,
Tabel 2.2 Klasifikasi Tenaga Bidan menurut status kepegawaian dan masa kerja di Ruang
Bersalin Puskesmas Blega
Jenis Masa Kerja
No Kualifikasi Jumlah <5 5-15 > 15
PNS BLUD
tahun tahun tahun
DIV
1. 6 2 4 0 4 2
Kebidanan
DIII
2. 4 - 4 1 3 0
Kebidanan
Tabel 2.3 Jenis Pelatihan Yang Pernah Dilakukan oleh Tenaga Bidan di Poned Puskesmas
Blega
2) Peralatan
a. Alat Medis
Tabel 2.18 Daftar Peralatan Medis obstetri dan ginekologi
Kondisi
Nama barang Jumlah
No Baik Rusak
1 Tensimeter dewasa 3 √
2 Stetoscope 2 √
3 Stetoscope anak/Bayi 1 √
4 Termometer Aksila 2 √
5 Termometer Rectal 1 √
6 Tong Spatel 5 √
7 Bengkok besar/kecil 6/5 √
8 Bak instrument 10 √
9 Bak injeksi 5 √
10 Gunting Verbant 2 √
11 Ambu Bag u/ bayi /dewasa 1/1 √
12 Toples Stenless 6 √
13 Tromol gas besar 4 √
14 Tromol gas sedang 2 √
15 Tromol gas kecil 1 √
16 Cucing 4 √
17 Cucing tertutup 4 √
18 Reflex hammer 1 √
19 Masker oksigen / bayi 2/1 √
20 Korentang 4 √
21 Tempat korentang 1 √
22 Suction/slem sucker 1 √
23 Pispot (stik pan) 1 √
24 Standar infuse 5 √
25 Timbangan Dewasa/bayi 1/1 √
26 Kursi roda 1 √
27 Brankart 2 √
29 Tabung O2 besar/kecil 1 √
30 PARTUS SET √
- Kocher 5
- ½ kocher 5
- Gunting episiotomy 5
- Bunting tali pusat 5
- Bak instrument 5
31 HEACTING SET √
- Pinset anatomi 5
- Pinset chirurgic 5
- Nald fuder 5
- Jarum jahit 5
- Arteri klem 5
33 Handle vacuum 1 √
35 Ring Tang 5 √
38 Manometer 02 4 √
b. Alat Tenun
Tabel 2.17 Daftar Alat Tenun
Standar Depkes
No Nama barang Jumlah Kondisi Ket
(Ratio pasien : alat)
1 Lemari obat emergency 1/ruangan 1 baik Sesuai
2 Meja pasien 1:1 22 baik Sesuai
3 Lampu senter 1-2/ruangan 2 baik Sesuai
4 Nampan 2-3/ruangan 3 baik Sesuai
5 Dorongan O2 1/ruangan 6 baik Sesuai
6 Tempat sampah umum 4/ruangan 7 baik Sesuai
7 Tempat sampah medis 1/ruangan 8 baik Sesuai
8 Savety box 1/ruangan 1 baik Sesuai
9 Lemari linen 1/ruangan 1 Sesuai
10 Alat pemadam kebakaran 1/ruangan 2 baik Sesuai
11 Wastafel 5 baik Sesuai
d. Alat elektronik
Tabel 2.20 Daftar Alat Elektronik
3) Administrasi Penunjang
a. Buku
Tabel 2.21 Daftar Administrasi Penunjang (Buku)
Sesuai /tidak
No Nama Standar Depkes
sesuai
1 Formulir pengkajian awal 1:1 Sesuai
2 Formulir rencana kebidanan 1:5 Sesuai
3 Formulir catatan perkembangan 1 : 10 Sesuai
pasien
4 Formulir observasi 1 : 10 Sesuai
5 Formulir catatan pengobatan 1 : 10 Sesuai
6 Formulir medik lengkap 1:1 Sesuai
7 Formulir laboratorium lengkap 1:3 Sesuai
18 Formulir keterangan kematian 5 lembar/bulan Sesuai
9 Formulir konsul 1:5 Sesuai
10 Formulir RPO Sesuai
11 Formulir inform consent Sesuai
Kepala Ruang
Bidan Perawat
Pelaksana Pelaksana
PASIEN
( Bumil,Bulin,Bufas,Bayi Resti )
Pendaftaran
PONED
\ ( Pemeriksaan Fisik Dan
LABORATORIUM
penunjang )
Bumil/Bulin/Bufas/ Bumil/Bulin/Bufas/
Bayi resiko rendah Bayi resiko Tinggi
Lahir
Rawat Inap Rujuk RS
R Nifas
Pulang
Gambar 3.2 Bagan alur pasien masuk Ruang Poned Puskesmas Blega
Diagnosa kebidanan
Diagnosa medis, masalah, kolaboratif
(didukung data)
Rencana Tindakan
Masalah teratasi seluruhnya, sebagian, belum teratasi atau terdapat masalah baru
Bidan
Pendekatan bidan
Klien/Keluarga
Farmasi/Apotik
Pasien
Bagan 2.6 Alur Sentralisasi Obat
Keterangan :
: Garis komando
: Garis Koordinasi
Keadaan pasien :
1. Klinis dan pemeriksaan penunjang
2. Tingkat ketergantungan pasien
Perencanaan pulang
2.2.3.8 Dokumentasi
Dokumentasi dalam asuhan kebidanan adalah suatu pencatatan yang lengkap
dan akurat terhadap keadaan/ kejadian yang dilihat dalam pelaksanaan asuhan
kebidanan (proses asuhan kebidanan) yang meliputi sistem pencatatan, format
rekaman data kesehatan, serta pelaporan tentang perkembangan klien di semua area
lingkup pelayanan kebidanan.
Pendokumentasian yang sehari-hari diterapkan di Ruang Poned sebagai alat
komunikasi antar pegawai dengan menggunakan teknik flowset/ checklist, sedangkan
model dokumentasi menggunakan model kardek dan CBE (SOAP). SOAP terdiri dari
(data Subyektif, data Obyektif, Analisa dan Penatalaksanaan)berdasarkan hasil
observasi pada perkembangan integrasi pasien ditulis dalam status pasien (medical
record).
Pelaksanaan dokumentasi asuhan kebidanan dilakukan secara
berkesinambungan tiap shift, saat terdapat perubahan rencana kebidanan dan setelah
memberikan asuhan. Pengawasan terhadap sistematika pendokumentasian telah
dilakukan setiap hari pada saat timbang terima pagi yang dipimpin oleh kepala ruang
atau wakil kepala ruangan.
3.1 Pengorganisasian
Tujuan penyusunan struktur organisasi ialah untuk efektifitas Pelaksanaan Praktik
Manajemen Kebidanan dalam menentukan perencanaan dan kebijakan internal yang
sifatnya umum.
1. Kepala Ruangan
2. Bidan Koordinator / Ketua Tim
3. Bidan Pelaksana
2. Pengorganisasian
Kepala Ruangan : (Disesuaikan dengan jadwal dinas)
Bidan Koordinator : (Disesuaikan dengan jadwal dinas)
Bidan pelaksana : (Disesuaikan dengan jadwal dinas)
3. Rencana strategi
1) Melakukan penerimaan pasien baru sesuai dengan alur yang ada.
2) Memaksimalkan proses penerimaan pasien baru sesuai dengan SOP.
3) Menyiapkan format penerimaan pasien baru.
4) Mengisi format penerimaan baru sesuai dengan yang dijelaskan ke pasien.
5) Menyiapkan format pengkajian pasien baru.
6) Menyiapkan informed consent kebidanan.
7) Menjelaskan lembar tata tertib pasien dan pengunjung ruangan.
8) Menyiapkan lembar hak dan kewajiban pasien.
9) Menjelaskan hak dan kewajiban pasien
4. Kriteria Evaluasi
1) Input
a. Tersedia sarana dan prasarana yang menunjang antara lain format penerimaan
pasien baru, format pengkajian, informed consent kebidanan, lembar tata tertib
pasien dan pengunjung ruangan, lembar hak dan kewajiban pasien, buku
register pasien baru, ruangan pasien.
b. Penerimaan pasien baru pada shift pagi dilakukan oleh bidan koordinator shift,
dan bidan pelaksana. Sedangkan pada shift sore dilakukan oleh Bidan
koordinator shift dan bidan pelaksana.
2) Proses
a. Pasien baru disambut oleh bidan koordinator shift, dan bidan pelaksana.
b. Pasien baru diberi penjelasan tentang asuhan yang akan dilakukan, serta tata
tertib ruangan dan orientasi ruangan.
c. Bidan melakukan komunikasi yang efektif serta melakukan anamnesa.
3) Output
a. Hasil penerimaan pasien baru didokumentasikan dengan benar.
b. Pasien mengetahui tentang fasilitas ruangan, perawatan, medis, tata tertib
ruangan serta hak dan kewajiban pasien.
2. Pengorganisasian
3. Rencana Strategi
1) Menyusun konsep perencanaan pasien pulang
2) Menentukan materi perencanaan pasien pulang
3) Menyiapkan format perencanaan pasien pulang
4) Melaksanaakan perencanaan pasien pulang
5) Mendokumentasikan hasil pelaksanaan perencanaan pasien pulang
2. Evaluasi
1) Input
a. Persiapan dilakukan saat klien masuk ruang Bersalin
b. Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik
c. Menyusun proposal
d. Menetapkan kasus
e. Pengorganisasian peran
f. Penyusunan leaflet discharge planning, dan lembar discharge planning
g. Persiapan obat, hasil-hasil lab, dan pemeriksaan penunjang.
h. Kontrak waktu dengan keluarga dan pasien.
2) Proses
a. Kelancaran kegiatan
b. Peran serta bidan yang bertugas
c. Klien dan keluarga berperan aktif dalam diskusi
3) Output
Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh klien dan keluarga. Klien dapat
menyebutkan kembali tentang nutrisi, mobilisasi, personal hygiene, perawatan
luka perineum, jadwal kontrol ulang atau bila ada keluhan.
Dokter dan tim kesehatan Bidan Koor Shift dibantu
Bidan Pelaksana
Perencanaan
pulang
Program HE :
Kontrol
Penyelesaia Obat/perawatan Lain-
n Diet/nutrisi lain
Administras Aktivitas dan istirahat
i Perawatan diri
Dukungan rohani
2. Pengorganisasian
KATIM/ PJ
Memimpin Timbang terima
2. Pengorganisasian
Kepala Ruang : (disesuaikan dengan jadwal dinas)
Bidan Koordinator : (disesuaikan dengan jadwal dinas)
Bidan pelaksana : (disesuaikan dengan jadwal dinas)
3. Rencana Strategis
1) Melakukan persiapan sentralisasi obat meliputi lembar persetujuan sentralisasi
obat, lembar serah terima obat / alkes dari pasien dan rekam pemberian obat.
2) Melaksanakan sentralisasi obat berkolaborasi dengan bagian farmasi.
3) Mendistribusikan obat ke pasien sesuai dengan 7T+1W dibantu oleh farmasi.
4) Mendokumentasikan hasil pelaksanaan pengelolaan sentralisasi obat.
4. Kriteria Evaluasi
1) Input
a. Pelaksanaan sentralisasi obat dilaksanakan di Ruang Bersalin Puskesmas
Blega.
b. Persiapan pelaksanaan sentralisasi obat.
c. Bidan yang bertugas dalam pelaksanaan sentralisasi obat.
2) Proses
a. Pelaksanaan sentralisasi obat dilakukan sesuai dengan ruangan yang telah
ditentukan dan pasien telah menyetujui informed consent untuk dilakukan
sentralisasi obat.
b. Pelaksanaan sentralisasi obat sesuai dengan rencana dan alur yang telah
ditentukan.
c. Bidan yang bertugas sesuai perannya.
3) Output
a. Pasien puas dengan hasil pelaksanaan sentralisasi obat
b. Obat dapat diberikan secara tepat dan benar sesuai 7T dan 1W
c. Bidan mudah mengontrol pemberian obat.
d. Pendokumentasian pemberian obat dapat dilakukan dengan benar.
3. Rencana Strategis
1. Membuat konsep monitoring dan evaluasi
2. Menentukan materi monitoring evaluasi
3. Menentukan jadwal Monitoring evaluasi
4. Mengisi format/daftar tilik penilaian
5. Melaksanakanmonitoringevaluasibersamadenganbidanruangan
4. Kriteria Evaluasi
1)Input
a. Menentukan penanggungjawab monitoring dan evaluasi kebidanan
b. Menyusun konsep monitoring dan evaluasi kebidanan.
c. Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik
d. Menentukan materi monitoring dan evaluasi
e. Persiapan alat dan pasien
2) Proses
a. Melaksanakan penilaian/evaluasioleh Karu kepada bidan pelaksana
b. Bidan pelaksana melaksanakan tugas sesuai dengan diskripsi tugasnya
c. Mendokumentasikanhasil pelaksanaan monitoring dan evaluasi kebidanan.
d. Karu mengisi lembar penilaian sesuai petunjuk teknis pengisian
3) Output
a. Mahasiswa mampu melaksanakan monitoring dan evaluasi kebidanan secara
optimal.
b. Monitoring dan evaluasi kebidanan dilaksanakan sesuai dengan rencana
Alur monitoring dan evaluasi/supervisi
MONEV
Bidan Bidan
Pelaksana Pelaksana
1. MPAKP Mampu menerapkan 1. Melaksanakan MPAKP sesuai MPAKP model modular Kelompok: 16 -21 Mei 2022
MPAKP model modular konsep SOP Model Tim- dapat diterapkan sesuai Sri Anita
dalam pelayanan Primer di ruang Bersalin dengan job description. Kusma,
kebidanan di Ruang 2. Mendiskusikan bentuk dan Laili
Bersalin penerapan Manajemen agustini,
Pelayanan Asuhan Lilik
Kebidanan Profesional yuliatin
(MPAKP) yang akan Hartatik,
dilaksanakan yaitu model Dewi
kebidanan tim-primer. Puspitasari
3. Merencanakan kebutuhan
tenaga Bidan.
4. Mendeskripsikan tugas dan
tanggung jawab dari masing-
masing jabatan.
5. Melakukan pembagian jadwal
serta pembagian tenaga
Bidan.
2. Penerimaan Pasien Baru Diharapkan pasien baru 1.Melaksanakan penerimaan a. Mahasiswa mampu Kelompok: 27 Mei 2022
di Ruang Poned mampu pasien baru sesuai dengan melaksanakan Lilik
melakukan adaptasi SOP di Ruang Poned penerimaan pasien baru Yuliantin
ruangan dengan lebih 2.Menentukan PJ untuk sesuai dengan SOP.
baik. penerimaan pasien baru b. Pasien dapat menjelaskan
3.Mengikuti konsep alur kembali tentang
penerimaan pasien baru di fasilitas Ruangan,
ruang Bersalin perawatan, medis, serta
4.Melengkapi format dan tata tertib Ruangan.
dokumen yang dibutuhkan
pada penerimaan pasien baru
5.Menginformasikan hak dan
kewajiban pasien, orientasi
Ruangan, memperkenalkan
pasien baru dengan pasien
lama disekitarnya.
3. Timbang Terima Pasien Mampu menerapkan 1. Melaksanakan timbang terima 1. Kegiatan timbang terima Kelompok 27 Mei 2022
proses timbang terima pasien serta petunjuk teknis dapat dilaksanakan : Dewi
sesuai prosedur dan pengisian dokumentasi sesuai sesuai alur dan konsep Puspitasar
pendokumentasiannya teori timbang terima. berdasarkan teori i
dengan baik 2. Melaksanakan timbang terima 2. Setiap bidan mengetahui
tepat waktu. perkembangan, masalah
3. Proses timbang terima pasien dan intervensi
dipimpin oleh karu atau bidan yang sudah/belum
penanggung jawab shift dilakukan dan sudah
diselesaikan,
3. Setiap bidan mampu
menyampaikan
informasi khusus di
ruangan kepada bidan
shift selanjutnya
4. Pengelolaan Obat Mampu menerapkan 5. Menyusun konsep SOP alur 1. Seluruh obat pasien sudah Kelompok 27 Mei 2022
prosedur pengelolaan dan pengelolaan obat, tersentralisasi dengan : Laili
obat secara optimal 1.Melakukan persiapan baik Agustini
pengelolaan obat meliputi 2. Pendokumentasian
informed consent, lembar pemberian obat
serah terima obat dan bukti dilakukan dengan benar.
pemberian obat.
2.Melaksanakan pengelolaan obat
pasien bekerjasama dengan
bidan, dokter dan bagian
farmasi
5. Perencanaan Pasien Mahasiswa dan bidan di 1. Melaksanakan SOP tentang 1. Mahasiswa dapat Kelompo 28 Mei 2022
Pulang Ruang Bersalin mampu Discharge planning sesuai melaksanakan k : Laili
menerabapkan dengan di ruangan perencanaan pasien Agustini
perencanaan pasien 2. Menentukan PJ untuk pulang sesuai dengan
pulangsesuai dengan Discharge planning SOP.
SOP. 3. Menyiapkan format 2. Perencanaan pasien
perencanaan pasien pulang pulang terlaksana dengan
4. Melaksanaakan perencanaan baik.
pasien pulang
5. Memberikan angket evaluasi
kepuasan pasien
6. Memberikan kartu discharge
planning
7. Mendokumentasikan hasil
pelaksanaan perencanaan
pasien pulang
6. Refleksi Diskusi Kasus Mahasiswa dan bidan di 1.Melakukan penyusunan SOP 1. Dapat dirumuskan Kelompok 30 Mei 2022
Ruang Bersalin mampu RDK sehingga pelaksanaan tindakan kebidanan : Sri Anita
menerapkan Diskusi RDK dapat berjalan maksimal. untuk menyelesaikan Kusuma
Refleksi Kasus sesuai 2.Memilih/menetapkan kasus masalah klien.
SOP yang akan didiskusikan 2. Hasil diskusi yang
3.Membuat jadwal kegiatan disampaikan dapat
Diskusi Refleksi Kasus ditindak lanjuti dan
4.Menentuakan waktu dilaksanakan.
pelaksanaan
5.Melakukan Diskusi Refleksi
Kasus sesuai peran masing-
masing personal dalam
Diskusi Refleksi Kasus
6.Membuat laporan hasil RDK
7. Monitoring Dan Evaluasi Mampu melaksanakan 1. Menyusun SOP Monev 1. Adanya proposal Kelompok 31 Mei 2022
supervisi/ monitoring 2. Mengajukan proposal pelaksanaan monev : Sri Anita
dan evaluasi pada pelaksanakan monev 2. Monev dilakukan sesuai Kusuma
pelayanan kebidanan 3. Melaksanakan monev bersama- dengan jadwal dan Lilik
dengan baik sama bidan/perawat Ruangan 3. Monev dilaksanakan Yuliatin
sesuai dengan proposal. sesuai dengan tugas dan hartatik
4. Membuat lembar format dan fungsinya.
cek list kompetensi skill
sebagai alat monev
5. Mendokumentasikan hasil
pelaksanaan monev
8. Dokumentasi Kebidanan Setelah dilakukan 1.Menentukan PJ untuk 1. Mahasiswa profesi Kelompok 31 Mei 2022
praktek manajemen pendokumentasian mampu menerapkan : Dewi
kebidanan, diharapkan 2.Menyiapkan format pengkajian pendokumentasian Puspitasar
semua bidan di Ruang dan pendokumentasian asuhan
Bersalin dan mahasiswa kebidanan. secara baik dan benar. i
profesi mampu 3.Melaksanakan 2. Pendokumentasian
menerapkan pendokumentasian asuhan lengkap dan sesuai
pendokumentasian kebidanan dengan bidan dengan format
kebidanan secara baik Ruang Bersalin.
dan benar
BAB IV
PELAKSANAAN
4) Dukungan
Dukungan yang positif selalu diberikan baik oleh pembimbing akademik,
maupun kepala ruang saat pelaksanaan Model Manajemen Pelayanan Asuhan
Kebidanan Profesional (MPAKP). Bimbingan dan arahan selalu diberikan secara
langsung ataupun tidak langsung. Adanya sarana dan prasarana yang mendukung
meliputi meja bidan, kamar pasien yang dipergunakan untuk tempat pelaksanaan
Model Asuhan Kebidanan Profesional serta adanya kepercayaan pasien terhadap
bidan.
c. Penerimaan Pasien Baru
1) Persiapan
Persiapan penermaan pasien baru dilaksanakan 1 minggu sebelum pelaksanaan,
dimulai dari penyusunan form pengkajian pasien baru, persiapan buku register pasien
baru dan pembuatan proposal penerimaan pasien baru.
2) Pelaksanaan
Waktu : 27 Mei 2022 s/d 04 Juni 2022
Sasaran :Kepala ruangan, bidan ruangan, mahasiswa MPAKP
Mahasiswa melakukan peran dalam penerimaan pasien baru.
3) Dukungan
Tersedia sarana dan prasarana yang menunjang proses penerimaan pasien baru antara
lain buku register pasien baru, format pengkajian, informed consent.
4) Hambatan
Belum tersedia alur administrasi pasien baru dan daftar berkas yang harus dilengkapi
oleh pasien baru sehingga tiap ada pasien baru harus menjelaskan ulang.
5) Evaluasi
a. Input
Penerimaan pasien baru dilakukan oleh bidan yang diberi delegasi.
b. Proses
Bidan melakukan penerimaan pasien baru sesuai dengan alur. Setelah pasien
diterima dan di anamnesa di meja penerimaan pasien baru, bidan mengantar pasien
ke tempat tidur yang telah ditetapkan, kemudian memperkenalkan pasien baru
dengan pasien yang disebelahnya. Setelah pasien tenang dan situasi sudah
memungkinkan, bidan memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang
ruangan, bidan yang bertanggung jawab.
c. Output
Hasil penerimaan pasien baru dilakukan sesuai dengan alur dan didokumentasikan
dengan benar. Pasien mengetahui fasilitas ruangan, perawatan, medis, serta tata
tertib ruangan.
d. Timbang Terima
1) Persiapan
Pembuatan buku laporan shift dengan format SBAR dan pembuatan rekam medis
pasien.
2) Pelaksanaan
Waktu : 27 Mei 2022 s/d 04 Juni 2022
Sasaran :Kepala ruangan, bidan ruangan, mahasiswa MPAKP
Mahasiswa berperan dalam timbang terima setiap shift.
3) Dukungan
Tersedia sarana dan prasarana yang menunjang proses timbang terima antara lain
buku laporan shift dan rekam medis pasien.
4) Hambatan
Lamanya pelaksanaan timbang terima tidak sesuai, bisa lebih lama dari 15 menit
karena faktor jumlah pasien, keadaan pasien, maupun banyaknya informasi lain yang
harus disampaikan.
e. Sentralisasi Obat
1) Persiapan
Persiapan pelaksanaan sentralisasi obat dimulai pada minggu pertama yaitu dengan :
a. Membuat proposal sentralisasi obat, selanjutnya dibentuk penanggung jawab
pelaksanaan sentralisasi obat.
b. Membuat rekam medik yang berhubungan dengan sentralisasi obat, yaitu Lembar
Persetujuan Sentralisasi Obat dan Lembar Serah Terima Obat / Alkes dari Pasien,
dan Lembar Pemberian Obat.
c. Membuat SPO Sentralisasi Obat, Penerimaan Obat / Alkes dari Pasien Baru, dan
Pemberian Obat.
2) Pelaksanaan
Sentralisasi obat di Ruang Poned dilaksanakan sepenuhnya oleh unit Farmasi
berdasarkan kebijakan puskesmas, meliputi pencatatan jenis obat dan penghitungan
jumlah obat yang dipakai dalam sehari. Selain obat,unit farmasi juga yang
menyiapkan alat dan bahan habis pakai sesuai dengan kebutuhan yang telah
diresepkan oleh dokter.
Sentralisasi obat di Ruang Poned puskesmas Blega sudah terlaksana dengan
baik, Pengeluaran dan pembagian obat sepenuhnya dilakukan oleh bidan.
Penanggung jawab pengelolaan obat adalah Kepala ruang Poned yang secara
optimal dapat didelegasikan kepada staf yang dituju
1. Penerimaan obat
a. Di ruang Poned ada stok obat, bila ada pasien, obat yang ada di ruang bersalin
yang dipakai
b. Setelah itu bidan menulis resep atas delegasi dari dokter sesuai dengan
pengeluaran obat yang sudah dipakai
c. Keluarga membawa resep ke farmasi untuk mengambil obat
d. Obat yang sudah diambil diserahkan ke bidan
2. Pembagian obat
a. Untuk obat injeksi dan cairan, sebelum diberikan bidan menjelaskan macam
obat, kegunaan obat, dan efek samping. Bidan memfasilitasi inform consent
b. Untuk obat oral pada saat pemberian obat, bidan menjelaskan macam obat,
kegunaan obat, jumlah obat, dan efek samping
3. Penyimpanan persediaan obat
a. Memeriksa ulang atas kebenaran obat, jenis obat, jumlah obat dan menulis
etiket dan alamat pasien
b. Menggunakan buku stok obat yang berisi catatan obat yang diterima dan obat
yang dipakai.
3) Hambatan
Dalam pelaksanaan sentralisasi obat tidak ditemukan hambatan.
4) Dukungan
Dukungan dalam pelaksanaan sentralisasi obat antara lain :
a. Sudah tersedianya sarana dan prasarana untuk sentralisasi obat.
b. Adanya kebijakan puskesmas untuk sentralisasi obat.
f. Refleksi Diskusi Kasus (RDK)
1) Persiapan
Persiapan RDK dilaksanakan 1 minggu sebelum pelaksanaan, dimulai dari
penyusunan pengorganisasian (penanggung jawab, fasilitator dan penyaji). Pembuatan
proposal, penetapan kasus, pelaksanaan asuhan kebidanan pada kasus yang telah
dipilih, penyusunan jadwal pelaksanaan dan penyebaran undangan.
2) Pelaksanaan
Waktu : 27 Mei 2022 s/d 04 Juni 2022
Sasaran :Kepala Puskesmas, Kepala ruangan, dokter pelaksana,
bidan ruangan, mahasiswa MPAKP
Pada pelaksanaan RDK, tim pelaksana semua hadir mengikuti acara diskusi,
peralatan administratif seperti dokumentasi asuhan kebidanan dan peralatan lainnya
telah tersedia sebagai pelengkap acara. Kasus yang dipilih adalah asuhan Kebidanan
pada Ny. ”A” dengan GIP00000 uk 39 minggu 2 hari, tunggal, hidup, intra uteri,
dengan PEB. Acara dilaksanakan pada hari Senin tanggal 30 Mei 2022, dimulai
pukul 08.00 s.d 09.00 WIB dengan dihadiri 8 orang.Semua tim pelaksana RDK dapat
hadir dan mengikuti acara RDK dari awal hingga akhir acara. Peserta juga mampu
berperan aktif dalam pelaksanaan diskusi. Pelaksanaan peran dan susunan acara sesuai
dengan pengorganisasian.
3) Hambatan
Pada proses pelaksanaan acara terdapat beberapa hambatan yaitu:
a. Tidak ada dokter dan kepala Puskesmas sebagai peserta karena kesibukan
pelayanan yang ada.
b. Tidak semua peserta mengerti peraturan RDK, sehingga RDK belum berjalan
dengan optimal.
4) Dukungan
Pelaksanaan kegiatan RDK mendapat dukungan dari Kepala Puskesmas, Kepala
ruangan, pembimbing akademik, pembimbing klinik dan bidan ruangan dengan
memberi masukan sebagai evaluasi pelaksanaan RDK.
g. Perencanaan Pasien Pulang (Discharge Planning)
1) Persiapan
a. Membuat proposal dan alur perencanaan pasien pulang dan setelah itu dibentuk
penanggung jawab pelaksanaan perencanaan pasien pulang.
b. Menyiapkan format perencanaan pasien pulang : lembar perencanaan pasien
pulang dan list perencanaan pasien pulang.
c. Mengadakan kolaborasi dengan tim lain (dokter, gizi dan farmasi).
d. Mengadakan pendekatan dan kontak dengan pasien dan keluarga mengenai
rencana pelaksanaan pasien pulang.
2) Pelaksanaan
Pada saat pasien masuk ruangan, pasien diterima oleh bidan sesuai prosedur
yang ada dalam lembar penerimaan pasien baru. Selama masa perawatan, HE yang
diberikan secara lisan sesuai dengan kebutuhan pasien seperti nutrisi, aktivitas di
rumah, perawatan di rumah, kondisi dan tanda bahaya yang mungkin terjadi dan
obat-obatan. Telah tersedia food model. Pesan yang disampaikan pada saat pasien
akan pulang adalah mereview KIE yang telah diberikan seperti kebutuhan nutrisi
yang harus di konsumsi di rumah, aktivitas di rumah, tanda bahaya BBL dan nifas,
jadwal kontrol, obat-obatan yang harus dikonsumsi di rumah.
3) Hambatan
Pada pelaksanaan masih menyesuaikan dengan ruangan dan menyesuaikan
dengan model MPAKP yang dilaksanakan sehingga tugas masing-masing anggota
tidak dapat dilaksanakan dengan maksimal.
4) Dukungan
Pada saat pelaksanaan perencanaan pasien pulang, pasien dan keluarga sangat
kooperatif dan bersedia meluangkan waktu. Bidan dan tenaga kesehatan lain juga
sangat mendukung pelaksanaannya, sehingga mahasiswa mampu bekerja sama
dalam pelaksanaan perencanaan pasien pulang.
h. Monitoring dan Evaluasi (Monev)
1) Persiapan
Pembuatan checklist tindakan kebidanan ke pasien seperti checklist
pemeriksaan palpasi dan pemberian SM.
2) Pelaksanaan
Penanggung jawab : Sri Anita Kusuma
Waktu : 27 Mei 2022 s/d 04 Mei 2022
Sasaran : Kepala ruangan, bidan ruangan, mahasiswa MPAKP
Setiap mahasiswa mendapat kesempatan untuk dimonev dalam
pelaksanaan tindakan ke pasien yang didampingi oleh kepala ruangan.
3) Dukungan
Tersedia sarana dan prasarana yang menunjang proses monitoring dan
evaluasi antara lain tersedianya SOP tindakan di ruangan, alat dan bahan untuk
melakukan tindakan kebidanan ke pasien, dan juga checklist untuk penilaian
monev.
4) Hambatan
Monev dilakukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada bidan
pelaksana yang akan dimonev, hal tersebut dikarenakan tindakan yang akan
dimonev tergantung pada tindakan perawatan di hari tersebut sehingga bidan
pelaksana yang dimonev kurang persiapan dan hasil monev yang diperoleh ada
yang kurang maksimal.
i. Dokumentasi Kebidanan
1) Persiapan
Persiapan untuk kegiatan pendokumentasian dimulai dari pada saat
pengkajian minggu pertama yaitu dengan mempersiapkan kelengkapan format
untuk status pasien (medical record) sebanyak 23 Lembar Rekam Medik (RM).
Format Rekam Medik yang kelompok susun adalah modifikasi dari
format status yang sudah ada di Ruang Poned. Namun beberapa inovasi dirasa
perlu guna mendukung kelancaran praktik MPAKP. Oleh karena itu kelompok
melakukan beberapa perubahan pada format lembar Rekam Medik yang
disesuaikan dengan pengaplikasian saat Role play.
2) Pelaksanaan
Waktu : 27 Mei 2022 s/d 04 Juni 2022
Sasaran :Kepala ruangan, bidan ruangan, mahasiswa MPAKP
3) Hambatan
Selama pelaksanaan MPAKP ditemukan beberapa hambatan dalam
pendokumentasian, salah satunya adalah keterbatasan waktu terutama saat
penerimaan pasien baru mengingat banyaknya RM yang harus diisi dan tindakan
yang harus dikerjakan, namun hambatan ini dapat diatasi dengan pembagian
tugas yang baik. Sehingga semua hal yang berhubungan dengan pasien baik
asuhan yang diberikan maupun tindakan medis telah didokumentasikan secara
tertulis di dalam status oleh katim dan bidan pelaksana di setiap shift.
4) Dukungan
Dukungan yang diperoleh yaitu ruangan memberikan kebebasan pada
kelompok untuk membuat format status pasien yang akan digunakan dan boleh
menambahkan format sendiri bila dirasa ada kekurangan serta memberikan
dukungan dan bantuan dalam proses pelaksanaan dokumentasi kebidanan dan
dilakukannya tindakan saling melengkapi antara bidan dan mahasiswa profesi
j. Kepuasan pelanggan
1) Persiapan
Menyiapkan kartu kepuasan pelanggan
2) Pelaksanaan
Melakukan survey kepuasan pelanggan dengan meminta kepada semua pasien yang
mau pulang untuk mengisi kotak kepuasan pelanggan
3) Hambatan
Ada pasien yang tidak bisa membaca sehingga asal memasukkan kedalam kotak
kepuasan paien/pelanggan
4) Dukungan
Tersedia kotak kepuasan pelanggan yang menunjang proses untuk menilai kepuasan
pelanggan
BAB V
EVALUASI
c. Output
Hasil penerimaan pasien baru dilakukan sesuai dengan alur dan didokumentasikan
dengan benar. Pasien mengetahui fasilitas ruangan, perawatan, medis, serta tata
tertib ruangan.
5.4 Discharge Planing
Evaluasi
a. Input
Sistem perencanaan pasien pulang dapat berjalan dengan lancar dengan adanya
lembar perencanaan pasien pulang, lembar balik dan food model. Ruangan sudah
mempunyai kartu perencanaan pasien pulang yang dapat dijelaskan oleh
mahasiswa saat pasien akan pulang.
b. Proses
Pelaksanaan perencanaan pasien pulang dapat berjalan dengan baik.
c. Output
Pemberian informasi pada saat perencanaan pasien pulang dapat dipahami dengan
baik oleh pasien maupun oleh keluarga yang mendampingi
5.5 Timbang Terima
Evaluasi
a. Input
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara
lain : Buku catatan timbang terima, rekam medis pasien dan kelompok shift
timbang terima. Kepala ruangan memimpin kegiatan timbang terima yang
dilaksanakan pada pergantian shift yaitu pagi ke sore dan pergantian shift malam
ke pagi. Sedangkan kegiatan timbang terima pada shift sore ke malam dipimpin
oleh bidan koordinator shift.
b. Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan dilaksanakan oleh
seluruh bidan yang bertugas maupun yang akan mengganti shift. Bidan
koordinator shift pagi menyerahkan kepada bidan koordinator shift sore. Timbang
terima pertama dilakukan di midwife station kemudian validasi ke bedpasien dan
kembali lagi ke midwife station. Isi timbang terima mencakup jumlah pasien,
identitas pasien, hasil pengkajian dan asuhan pada pasien, intervensi yang belum
atau yang harus dilanjutkan. Setiap pasien dilakukan timbang terima tidak lebih
dari 5 menit saat validasi ke pasien.
c. Output
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap bidan dapat
mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi antar bidan berjalan dengan baik.
5.6 Sentralisasi Obat
Evaluasi
a. Input
Kebijakan Puskesmas Jrengikmengenai sentralisasi obat membantu pelaksanaan
sentralisasi obat berjalan dengan lancer. Sarana dan prasarana yang mendukung
pelaksanaan sentralisasi obat sudah tersedia dan sudah digunakan. Dukungan dari
kepala ruangan maupun bidan membantu kelancaran proses sentralisasi obat.
b. Proses
Pada proses pelaksanaannya kelompok tidak mengalami kesulitan yang berarti,
pemberian obat dicatat dalam Lembar Pemberian Obat.
c. Output
Semua pasien baru kelolaan telah mendapatkan informasi tentang sentralisasi obat,
dan tidak ada pasien yang menolak untuk dilakukan sentralisasi obat. Semua
pemberian obat telah didokumentasikan dalam Lembar Pemberian Obat.
5.7 Refleksi Diskusi Kasus
Evaluasi
a. Input
Struktur organisasi dan persiapan pelaksanaan refleksi diskusi kasus telah sesuai
dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Seluruh tim pelaksana dapat
hadir di tempat pelaksanaan diskusi. Untuk memberikan masukan terhadap asuhan
yang telah diberikan dan rencana tindak lanjut dari asuhan, belum dilibatkan dokter
obsgyn dan dokter IPD. Selain itu, untuk menunjang berjalannya pelaksanaan acara
belum tersedia sarana dan prasarana yang memadai.
b. Evaluasi Proses
Pada pelaksanaan RDK semua anggota tim dapat mengikuti kegiatan dari awal
hingga akhir acara. Pelaksanaan RDK sudah sesuai waktu yang direncanakan yaitu
± 60 menit.
c. Output
Hasil dari RDK tersebut disusun dalam bentuk laporan hasil refleksi diskusi kasus
yang telah dijilid kemudian diberikan pada ruangan.
5.8 Monitoring dan Evaluasi
Evaluasi
a. Input
Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh bidan pelaksana yang akan melakukan
tindakan perawatan ke pasien dan didampingi oleh kepala ruang dan bidan
koordinator shift.
d. Proses
Pada tahap pra monev, kepala ruangan menentukan coordinator shift kegiatan
yang akan dievaluasi dan konfirmasi pasien dengan bidan, menjelaskan instrumen
penilaian yang akan digunakan serta mempersilakan bidan pelaksana melakukan
tindakan.
Pada tahap monev yang dilakukan oleh kepala ruangan yaitu menilai
pelaksanaan tindakan kebidanan ke pasien berdasarkan format monitoring dan
evaluasi, melakukan pengecekan kelengkapan alat, mencatat jika ditemukan ada
hal-hal yang perlu didiskusikan bersama bidan pelaksana, mengisi format/
instrumen penilaian monev, menyampaikan hasil penilaian dan memberikan
feedback, reward, follow up dan konsep solusi terhadap masalah yang ditemukan.
Setelah melakukan tindakan, kepala ruangan, bidan coordinator shift dan bidan
pelaksana berdiskusi mengenai monev yang telah dilakukan. Pada post monitoring
dan evaluasi, kepala ruangan mendokumentasikan hasil monitoring dan evaluasi
dengan membuat berita acara pelaksanaan monev dan bidan pelaksana
mendengarkan hasil evaluasi dengan seksama. Umpan balik langsung diberikan
kepada bidan pelaksana yaitu menyampaikan koreksi tindakan pada saat
monitoring, bimbingan langsung dan diskusi. Umpan balik disampaikan dengan
jelas mengenai kekurangan dan masalah serta tindakan yang harus diperbaiki.
e. Output
Hasil monitoring dan evaluasi adalah pendokumentasian dengan penilaian pada
checklist tindakan kebidanan pada pasien dan juga berita acara monev yang ditulis
oleh kepala ruangan
5.9 Dokumentasi Kebidanan
Evaluasi
a. Input
Sistem pendokumentasian dapat berjalan baik dengan tersedianya format status
pasien yang penyusunannya telah didiskusikan oleh kelompok dan mendapat
persetujuan pembimbing.
b. Proses
Pelaksanaan proses pendokumentasian melibatkan seluruh bidan baik katim
maupun bidan pelaksana. Bidan pelaksana sebagai pemberi asuhan kebidanan
harus mendokumentasikan hasil asuhan dalam lembar asuhan kebidanan mulai dari
pengkajian sampai pemberian asuhan. Kemudian pendokumentasian tersebut
dilakukan dibawah pengawasan dari katim dan atau kepala ruangan mengenai
kelengkapannya.
c. Output
Dokumentasi kebidanan dapat berjalan dengan lancar. Hal ini didukung oleh
kelengkapan format dokumentasi. Sedangkan jobdescription yang dijelaskan katim
dapat dilaksanakan bidan pelaksana dengan baik karena adanya kerjasama dan
kemampuan tim dalam menguasai kasus serta dalam mendokumentasikan asuhan
kebidanan yang diberikan.
5.10 Kepuasan Pelanggan
Evaluasi
a. Input
Survey kepuasan pelanggan dilakukan oleh mahasiswa dan bidan pelaksana
diruangan
b. Proses
Pelaksanaan survey kepuasan pelanggan berjalan dengan baik namun masih ada
form survey yang belum terisi karena pasien tidak bisa membaca dan menulis
c. Output
Hasil survey kepuasan pelanggan diruang Poned rata-rata pasien merasa puas
dengan pelayanan diruang Poned puskesmas Blega
Tabel 5.1 Tabel kepuasan pasien pre dan post MPAKP
Waktu Kriteria hasil
Pelaksanaan
Puas Cukup Puas Tidak puas
Pre MPAKP 85% 15% 0%
Post MPAKP 95% 5% 0%
Dari hasil tabulasi tersebut menunjukkan 95% pasien post MPAKP menyatakan
puas dengan pelayanan yang diberikan, hasil ini tidak jauh beda dengan sebelum
dilaksanakannya MPAKP. Ruang Poned Puskesmas Blega sendiri telah melakukan
evaluasi setiap bulan untuk mengukur hasil kepuasan pasien secara rutin, dengan
adanya hal tersebut diharapkan kepuasan pelanggan dapat tercapai dan meningkat.
Seperti dikatakan tingkat kepuasan pelanggan institusi pelayanan kesehatan adalah
added value bagi dokter, paramedis, perusahaan farmasi, pemasok alat-alat
kedokteran, termasuk pimpinan institusi penyedia jasa pelayanan kesehatan. Value
berasal dari jenis pelayanan yang diberikan kepada pelanggan, atau sistem
manajemen institusi tersebut, atau sesuatu yang bersifat emosional. Kalau
pelanggan mengatakan value mereka adalah pelayanan kesehatan yang bermutu,
kepuasan pelanggan adalah mutu pelayanan kesehatan. Kalau pelanggan
mengatakan value mereka adalah kesembuhan dari serangan penyakit, kepuasan
pelanggan kesehatan adalah pelayanan yang memeberikan kesembuhan kepada
mereka (Muninjaya, 2011). Hal ini akan menjadi referensi yang baik kepada
ruangan Poned Puskesmas Blega. Sikap positif dan interaksi yang baik telah
dilakukan oleh petugas kesehatan Poned, terhadap pasien yang dapat mnentukan
keberhasilan pelayanan dan memenuhi kepuasan pelanggan. Dilihat dari sisi
pendidikan minimal Diploma III kebidanan petugas kesehatan memiliki
pengetahuan lebih banyak tentang penyakit dan jenis terapi yang akan digunakan.
Pada saat terjadi interaksi antara petugas kesehatan dengan pasien merupakan
faktor kunci utama yang akan menetukan keberhasilan pelayanan dan memenuhi
kepuasan pelanggan.
Hasil tabulasi kepuasan pasien pre dan post MPAKP di Poned Puskesmas Blega
seperti tergambar pada diagram chart berikut ini :
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Puas Cukup Puas Tidak Puas
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan MPAKP sejak tanggal 27 Mei 2022 s/d 04 Juni 2022
didapatkan hasil:
1. Model pemberian asuhan kebidanan yang diterapkan mahasiswa adalah model
Tim.
2. Pelaksanaan penerimaan pasien baru telah dilaksanakan sesuai dengan alur dan
telah didokumentasikan pada pasien kelolaan mahasiswa, Selama pelaksanaan
penerimaan pasien baru belum tersedia alur administrasi pasien baru dan daftar
berkas yang harus dilengkapi oleh pasien baru sehingga tiap ada pasien baru harus
menjelaskan ulang, namun kelompok telah mengatasi hal tersebut dengan membuat
alur administrasi pasien baru dan membuat daftar berkas yang harus dilengkapi
oleh pasien baru.
3. Timbang terima telah dilaksanakan dengan baik, semua hal yang berkaitan dengan
pasien (keadaan umum pasien, yang belum dan sudah terlaksana, rencana tindak
lanjut, pesan khusus) dapat disampaikan dengan baik dengan format SBAR,
sehingga kesinambungan asuhan kebidanan dapat dilakukan dengan optimal.
4. Pengelolaan obat telah dilaksanakan dengan baik untuk obat oral maupun injeksi
pada semua pasien kelolaan, didukung dengan ada kebijakan puskesms untuk
sentralisasi obat. Pemberian obat dicatat pada lembaran yang telah disediakan dan
sesuai SOP
5. Refleksi Diskusi Kasus (RDK) dilakukan sesuai jadwal yang direncanakan, namun
dalam proses pelaksanaan RDK terdapat hambatan yang berasal dari internal dan
eksternal kelompok sehingga RDK berjalan kurang optimal.
6. Pelaksanaan perencanaan pasien pulang dilaksanakan dengan baik pada setiap
pasien kelolaan sesuai dengan SOP.
7. Pelaksanaan monev berlangsung dengan baik. Setelah selesai monev dilakukan
feedback dari yang memonev pada yang dimonev dengan di dampingi pembimbing
klinik.
6.2 Saran
1. Untuk Puskesmas
Pihak puskesmas menindak lanjuti rekomendasi untuk kelengkapan sarana dan
prasarana, termasuk ambulan dan sopir ambulan
2. Untuk Bidan Ruangan
Bidan di ruang bersalin melaksanakan pendokumentasian dengan baik dan benar
demi terpenuhinya kebutuhan pasien
3. Untuk Institusi Pendidikan
Di harapkan institusi pendidikan agar membekali ilmu manajemen kebidanan lebih
banyak lagi dan memberikan waktu yang lebih bagi mahasiswa dalam melaksanakan
tugas praktek dilahan praktek.
4. Bagi Mahasiswa Stase Manajemen Kebidanan Selanjutnya
Dengan dilaksanakannya stase manajemen kebidanan diruangbersalin diharapkan
mahasiswa kebidanan pada stase manajemen kebidanan selanjutnya dapat
meningkatkan pelayanan kebidanan yang lebih komprehensif dan memberikan saran
atau metode baru dalam pengorganisasian rencana kegiatan MPAKP yang lebih baik
dan terorganisir secara rapi dari yang sudah kami laksanakan sehingga dapat tercipta
manajemen kebidanan yang dapat memuaskan pasien dalam pemberian pelayanan
kebidanan
DAFTAR PUSTAKA
Saminem, 2010. Dokumen asuhan kebidana : konsep dan prakik. Jakarta : EGC
Gillies, 19VIII9. Managemen Keperawatan Suatu pendekatan Sistem, Edisi Terjemahan. Alih