DOSEN PENGAMPU :
Oleh :
Kelompok 8 :
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. dengan tepat waktu serta dapat menambah
ilmu pengetahuan. Makalah disusun guna memenuhi tugas “Ibuk Ns. Rina Wati Kasrin, M.
Kep” dengan mata kuliah “Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan ”. Selain itu,
penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
mata kuliah “Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan ”.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 8
1. Kesimpulan ................................................................................................ 15
2. Saran .......................................................................................................... 15
LAMPIRAN ......................................................................................................... 17
PENDAHULUAN
Salah satu usaha memberikan pelayanan yang berkualitas dan professional adalah
penataan sistem pemberian pelayanan keperawatan melalui pengembangan model praktik
keperawatan yang ilmiah yang disebut dengan Model Praktik Keperawatan Profesional.
Model ini sangat menekankan pada kualitas kinerja tenaga keperawatan yang berfokus pada
profesionalisme keperawatan antar lain melalui penetapan dan fungsi setiap jenjang tenaga
keperawatan, sistem pengambilan keputusan dan fungsi setiap jenjang tenaga keperawatan
antara lain melalui penetapan dan fungsi setiap jenjang tenaga keperawatan, sistem
pengambilan keputusan, sistem penugasn dan sistem penghargaan yang memadai.
Modep praktik keperawatan ini diyakini dapat menjadi salah satu daya ungkit
pelayanan yang berkualitas, yang memungkinkan perawat professional menata struktur
(menentukan jumlah, jenis dan standard kebutuhan tenaga) serta menata proses pemberian
asuhan keperawatan melalui hubungan perawat-pasien yang berkesinambungan sehingga
memungkinkan perawat primer bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas ashuan
keperawatan yang diberikan kepada pasien yang menjadi tanggung jawabnya.
Pengembangan MPKP merupakan hal yang sangat penting dalam mewujudkan kontribusi
profesi keperawatan untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, melalui
pengembangan MPKP ini masyrakat dapat melihat dan merasakan secara konkrit pemberian
pelayanan keperawtan yang profesional.
1.2 Rumusan Masalah
1. Menjelaskan apa saja tujuan yang terdapat pada MPKP ?
2. Menjelaskan apa saja manfaat yang terdapat dari MPKP ?
3. Menjelaskan apa saja syarat dari MPKP?
4. Menjelaskan apa saja kelebihan serta kekurangan yang terdapat pada MPKP?
5. Menjelaskan apa saja fungsi serta tugas dari masing-masing bagan staff yang terdapat
pada MPKP metode Team?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa saja tujuan yang terdapat pada MPKP ?
2. Mengetahui apa saja manfaat yang terdapat dari MPKP ?
3. Mengetahui apa saja syarat dari MPKP?
4. Mengetahui apa saja kelebihan serta kekurangan yang terdapat pada MPKP?
5. Mengetahui apa saja fungsi serta tugas dari masing-masing bagan staff yang terdapat
pada MPKP metode Team?
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI MPKP
Pelayanan keperawatan di Indonesia dituntut untuk terus melakukan perbaikan yang
lebih baik dalam memberikan asuhan keperawatan dengan mengedepankan praktik
keperawatan yang profesional yang memiliki karakteristik utama yaitu mempunyai
komitmen yang tinggi untuk melayani dalam pemberian asuhan keperawatan, Menurut
Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan bahwa ilmu keperawatan adalah
salah satu ilmu yang digunakan dalam upaya penyembuhan dan pemulihan kesehatan
pasien karena pada prinsipnya perawat mampu mengaplikasikan pelayanan yang
profesional (Adhitama, 2009).
B. TUJUAN MPKP
Menurut Keliat (2010), ada beberapa tujuan Model Praktik Keperawatan Profesional
(MPKP), yaitu:
1. Menjaga konsistensi asuhan keperawatan.
2. Mengurangi konflik, tumpang tindih dan kekosongan pelaksanaan asuhan
keperawatan oleh tim keperawatan.
3. Menciptakan keperawatan.kemandirian dalam memberikan asuhan
4. Memberikan pedoman dalam menentukan kebijakan dan keputusan.
5. Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan bagi
setiap tim keperawatan.
C. MANFAAT MPKP
1. Bagi Pasien.
Dengan terlaksananya Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP) di
Rumah Sakit pasien mendapatkan pelayanan yang optimal, serta mendapatkan
kenyamanan dalam pemberian asuhan keperawatan, sehingga tercapai kepuasan
pasien yang setinggi-tingginya.
2. Bagi Perawat
a. Diperolehnya tingkat kepuasan kerja perawat secara optimal
b. Terjalinnya hubungan baik antara perawat dengan perawat yang lainnya,
perawat dengan tim kesehatan yang lain, perawat dengan pasien dan
keluarganya.
c. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat
d. Meningkatnya sikap profesionalisme keperawatan.
3. Bagi Rumah Sakit
a. Diketahuinya permasalahan yang terjadi di ruang perawatan yang
berkaitan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan professional.
b. Diketahuinya kekuatan dan kelemahan, peluang dan ancaman guna
membantu dalam perumusan strategi, program dan kegiatan untuk
penyusunan rencana strategi rumah sakit
c. Terbentuknya model praktek keperawatan professional yang dapat
menjadi budaya dalam sistem pelayanan rumah sakit.
D. METODE-METODE MPKP
1. METODE TIM
DEFENISI
Metode Tim adalah suatu metode pemberian asuhan keperawatan dimana
seorang perawat profesional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan pada sekelompok klien melalui upaya kooperatif
dan kolaboratif (Douglas, 1992).Menurut Sitorus (2006) metode tim didasarkan atas
keyakinan bahwa setiap anggota kelompok mempunyai kontribusi dalam
merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan, sehingga setiap perawat akan
timbul motivasi dan rasa tanggung jawab yang tinggi.
BAGAN METODE TIM
FUNGSI BAGAN
a. Tugas dan tanggungjawab kepala perawat
- Menetap standar kinerja yang diharap
- Membantu menetap sasarn unit/ruangan
- Memberikan kesempatan dan bantuan pada ketua tim untuk pengembangan
kepemimpinan/manajemn
- Menjadi narasumber/konsultasi bagi tim
- Mendorong staf meningkatkan kemampuan
- Menciptakan iklim komunikasi yang terbuka
b. Tugas dan tanggung jawab ketua tim
- Mengkaji dan mempertimbangkan intervensi rencana asuhan keperawatan
- Mengkoordinasikan rencana keperawatan dengan tindakan medis
- Membagi tugas dan memberi bimbingan melalui konfrensi
- Mengevaluasi kualitas asuhan, hasil dan mendokumentasikan.
c. Tugas dan tanggungjawab anggota tim
- Merawat pasien di unit perawatan
- Melaksanakan intruksi keperawatan yang tertera dalam rencana keperawatan
- Melaporkan asuhan yang dilakukan, dan respon pasien.
KELEBIHAN
a. Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh
b. Mendukung pelaksanaan proses keperawatan
c. Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah diatasi dan
memberi kepuasan kepada anggota tim.
KELEMAHAN
2. METODE FUNGSIONAL
DEFENISI
Pengorganisasian tugas pelayanan keperawatan yang didasarkan kepada
pembagian tugas menurut jenis pekerjaan yang dilakukan.Metode fungsional
dilaksanakan oleh perawat dalam pengelolaan asuhan keperawatan sebagai pilihan
utama pada saat perang dunia kedua. Pada saat itu karena masih terbatasnya jumlah
dan kemampuan perawat maka setiap perawat hanya melakukan 1-2 jenis intervensi
( misalnya, merawat luka ) keperawatan kepada semua pasien di bangsal.
BAGAN METODE FUNGSIONAL
3. METODE PRIMER
DEFENISI
Metode primer adalah suatu metode pemberian asuhan keperawatan dimana perawat
professional bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap asuhan keperawatan
pasien selama 24 jam.
BAGAN METODE PRIMER
KEKURANGAN
a. Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan pengetahuan
yang memadai dengan kriteria asertif, self direction, kemampuan mengambil
keputusan yang tepat, menguasai keperawatan klinik, akontable serta mampu
berkolaborasi dengan berbagai disiplin.
4. METODE MODULAR
DEFENISI
Sistem ini dipimpin oleh perawat register (Ners), anggota memberikan asuhan
keperawatan dibawah pengarahan dan pimpinan modulnya. Idealnya 2-3 perawat
memberikan asuhan keperawatan terhadap 8-12 pasien. Aktifitas tim sebagai suatu
kesatuan mempunyai pandangan yang holistic terhadap setiap kebutuhan pasien,
metode modifikasi keperawatn tim-primer, yang dicoba untuk meningkatkan
efektifitas konsep keperawatan tim melalui penugasan modular.
BAGAN METODE MODULAR
Kepala Ruangan
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Metode penugasan merupakan faktor penting dalam menentukan mutu asuhan
keperawatan. Memberikan gambaran jelas tentang tugas, tanggung jawab, &
kewenangan perawat dalam menyelesaikan asuhan keperawatan. Model pemberian
asuhan keperawatan ada enam macam, yaitu: model kasus, model fungsional, model
tim, model primer, dan model modular.
Masing-masing model juga memiliki kelebihan maaupun kekurangannya
sehingga pemberian asuhan keperawatan dapat dilakukan dalam berbagai macam
metode. Metode keperawatan modular memiliki kesamaan baik dengan metode
keperawatan tim maupun metode keperawatan primer (Gillies, 1994).
2. SARAN
Diharapkan kita sebagai perawat mampu menerapkan atau mengaplikasikan
metode penugasan tersebut secara efektif dalam setiap melakukan proses
keperawatan, sehingga dapat memberikan pelayanan secara optimal terhadap pasien
atau klien serta keluarga yang bersangkutan dan menerapkan metode pemberian
asuhan keperawatan mempertimbangkan bagaimana struktur organisasi yang ada,
serta menelaah metoda yang benar-benar cocok dalam organisasi tersebut sehingga
dapat memberikan asuhan keperawatan yang memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA
S.Suarli, M.M. 2012. Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktis. Sekolah Tinggi
Keperawatan Muhammadyah Tasikmalaya.Bagian Produksi PT. Penerbit Erlangga.
Dicetak oleh PT.Glora Aksara Pratama.
DR.Laode Kamalia, Mkes dkk. Buku Panduan Praktik Kepemimpinan dan Manajemen
Keperawatan. Program Pendidikan Profesi Ners. Dicetak oleh Media Sains Indonesia
Helma Yuningsih.2019 Manajemen Keperawatan. Diakses melalui google pada 11 Juni 2023
https://www.studocu.com/id/document/universitas-andalas/fakultas-ilmu-
keperawatan/metoda-penugasan/13011998
Ismy Arummaning Tyas. Manajemen Keperawatan. Diakses melalui google 11 Juni 2023.
https://id.scribd.com/document/184832780/Pembahasan-mata-kuliah-manajemen-
keperawatan#
LAMPIRAN