OLEH:
Kelompok
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya Makalah Organisasi Manajemen dalam Pelayanan Kebidanan ini
sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah “Konsep sistem manajemen
pelayanan kebidanan di Rumah Sakit Anna Medika Bekasi Utara tahun 2023 ”
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
PAGE \* MERGEFORMAT 49
untuk penyempurnaan makalah ini. Akhir kata, penyusun berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran kecil bagi kemajuan
ilmu pengetahuan, baik di STIKES Abdi Nusantara , RS Anna Medika maupun
lingkungan masyarakat.
Penyusun
PAGE \* MERGEFORMAT 49
DAFTAR ISI
JUDUL.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................1
B. Tujuan.............................................................................................2
C. Manfaat...........................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pelayanan Kebidanan....................................................................4
B. Sumber Daya Manusia (SDM) dan Administrasi Pelayanan
Kebidanan.......................................................................................5
C. Fasilitas dan Peralatan................................................................19
D. Tata Laksana Pelayanan Kebidanan.........................................22
E. Keselamatan Pasien.....................................................................27
F. Keselamatan Kerja.......................................................................31
G. Pengendalian Mutu......................................................................33
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................35
B. Saran..............................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA
DOKUMENTASI
PAGE \* MERGEFORMAT 49
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PAGE \* MERGEFORMAT 49
interaksi antara bidan dengan pasien yang meliputi penampilan kerja sesuai
dengan standar dan etika kebidanan.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan dengan menggunakan
keterampilan manajemen dan kepemimpinan untuk menghasilkan kualitas
pelayanan professional yang berkualitas tinggi dan memberikan pembaharuan
sesuai teori – teori menajemen kebidanan di ruangan dan rumah sakit.
2. Tujuan Khusus
a) Menerapakan konsep Kepemimpinan dalam mengelola
Unit pelayanan kebidanan
b) Melakukan kajian situasi di unit pelayanan sebagai dasar penyusunan
rencana
c) Membuat perencanaan pelayanan kebidanan dan Asuhan
kebidanan di Tingkat Unit pelayanan kebidanan
d) Mengorganisasikan pelayanan kebidanan di tingkat unit pelayanan
kebidanan
e) Melakukan pengelolaan staf
f) Menerapkan fungsi pengarahan pada tingkat unit
pelayanan kebidanan yang dikelolanya
g) Melakukan fungsi Pengendalian dalam Pelayanan
PAGE \* MERGEFORMAT 49
kebidanan dan Asuhan kebidanan
h) Melakukan Evaluasi Program
C. Manfaat
1. Rumah sakit dan ruangan
Dapat meningkatkan mutu pelayanan dan asuhan kebidanan
sesuai standar professional melalui pengelolaan menajemen
kebidanan sesuai peran dan fungsi menajemen diruang
2. Bidan
Meningkatkan mutu pengetahuan dan kemampuan dalam
memberikan pelayanan dan asuhan Kebidanan.
3. Dapat mengaplikasikan konsep – konsep menajemen
Kebidanan terutama di ruangan.
PAGE \* MERGEFORMAT 49
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pelayanan Kebidanan
1. Pengertian Kebidanan
Kebidanan Adalah suatu bidang ilmu yang memepelajari keilmuan dan seni
yang mempersiapkan kehamilan, menolong persalinan, nifas dan menyusui, masa
interval dan pengaturan kesuburan, klimakterium dan monopuase, bayi baru lahir,
balita, fungsi-fungsi reproduksi manusia serta memberikan bantuan/dukungan
pada perempuan, keluarga dan komunitasnya.
a. Pelayanan Kebidanan adalah bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan
yang diberikan oleh bidan yang telah teregistrasi yang dapat dilakukan secara
mandiri, kolaborasi dan rujukan.
b. Praktik Kebidanan adalah implementasi dari ilmu kebidanan yang bersifat
otonom, kepada perempuan, keluarga dan komunitasnya didasari etika dan
kode etik.
c. Manajemen asuhan kebidanan adalah pendekatan dan kerangka fikir
yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah
secara sistematis mulai dari pengumpulan data, analisa data, diagnosa
kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
d. Asuhan Kebidanan adalah proses pengambilan keputusan dan tindakan yang
dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya
berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan
PAGE \* MERGEFORMAT 49
b. Kamar Bersalin
1).Melayani ibu bersalin normal maupun patologis
2).Melayani ibu post partum sebelum dipindah ke rawat gabung
atau rawat inap khusus
3).Melakukan Inisisasi Menyusui Dini (IMD)
4).Melakukan pemeriksaan bayi baru lahir
PAGE \* MERGEFORMAT 49
B. Sumber Daya Manusia (SDM) dan Administrasi Pelayanan
Kebidanan
1. Struktur Organisasi
2. Uraian Tugas
2.1 Kepala ruangan
Nama jabatan : Kepala Ruangan Kebidanan
Tugas pokok :
Memimpin, mengkoordinasikan dan mengawasi pelayanan
kamar bersalin berdasarkan standar yang berlaku agar dapat
memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas.
PAGE \* MERGEFORMAT 49
Uraian tugas :
a. Melakukan kerjasama dan berkomunikasi dengan seluruh bagian
terkait, pasien dan dokter serta menciptakan lingkungan kerja
yang kondusif sesuai dengan pedoman pelayanan dan pedoman
pengorganisasian agar pelayanan dapat berjalan secara
maksimal.
b. Melakukan pengawasan pelayanan kebidanan sesuai dengan
pedoman pelayanan agar pelayanan dapat berjalan sesuai
standar.
c. Melakukan pengawasan terhadap sarana dan prasarana,
inventaris alat dan bagian logistik di unit perawatan yang
menjadi supervisinya sesuai dengan kebijakan rumah sakit agar
selalu dalam keadaan tersedia dan siap pakai.
d. Membuat laporan setiap bulan sesuai dengan kebijakan agar
terinformasikan data pelayanan kebidanan.
e. Membuat jadwal dinas dan mengawasi pelaksanaannya serta
membuat rekapitulasinya sesuai dengan pedoman agar
ketenagaan yang ada sesuai dengan rasio pasien dan kompetensi
yang dibutuhkan.
f. Melakukan pendistribusian dan pendelegasian kerja bagi
personel yang berada dibawah supervisinya sesuai dengan
pedoman pengorganisasian agar pelayanan terlaksana dengan
baik.
g. Membuat usulan kebutuhan alat kesehatan yang diperlukan
sesuai dengan kebijakan rumah sakit agar terpenuhinya alat
kesehatan sesuai kebutuhan.
h. Mengusulkan promosi, rotasi dan peningkatan pendidikan bagi
bidan sesuai dengan peraturan kepegawaian dan kebijakan
pelayanan agar komposisi ketenagaan seimbang.
i. Melakukan pembinaan staf bidan sesuai dengan peraturan
kepegawaian agar tercipta sumber daya yang berkualitas.
PAGE \* MERGEFORMAT 49
j. Memberikan pelatihan keperawatan/sosialisasi SOP dan
melakukan orientasi pelayanan kepada karyawan perawat/bidan
lama maupun baru
k. Memberikan bimbingan tehnis keperawatan/kebidanan kepada
perawat/bidan.
l. Mengevaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan/kebidanan secara
komprehensif
m. Melakukan penilaian terhadap kinerja staf bidan sesuai
dengan peraturan kepegawaian agar terlaksana sistem
penghargaan dengan baik.
n. Memberikan bimbingan klinik kepada mahasiswa yang sedang
menjalankan praktik klinik keperawatan/kebidanan
o. Memimpin persalinan normal yang menjadi tanggung jawabnya
apabila dokter obgyn belum tiba di ruangan atau keadaan mendesa
Tanggung jawab:
a. Keterwujudan koordinasi dengan seluruh bagian terkait, pasien,
dokter, tim kesehatan lain serta terciptanya lingkungan kerja yang
kondusif.
b. Kelancaran pelayanan keperawatan yang berkualitas dan sesuai
dengan standar serta mengevaluasinya.
c. Ketersediaan sarana dan prasarana, inventatris alat dan logistik di
unit yang menjadi supervisinya agar selalu dalam keadaan siap
pakai dan sesuai dengan kebutuhan.
d. Ketersediaan laporan bulanan
e. Ketersediaan jadwal dinas dan rekapitulasi jadwal dinas bagi
personel yang menjadi bawahannya
f. Terlaksananya distribusi dan delegasi kerja bagi personel yang
berada dibawah supervisinya
g. Ketersediaan usulan kebutuhan akan alat kesehatan yang
diperlukan
h. Ketersediaan usulan promosi, rotasi, dan peningkatan pendidikan
bagi perawat
PAGE \* MERGEFORMAT 49
i. Ketercapaian pembinaan staf di unitnya
j. Keterlaksanaan penilaian terhadap kinerja staf di unitnya
Wewenang :
a. Mengatur sumber daya yang berada di bawah supervisinya.
b. Mengatur pelayanan kebidanan yang berada di bawah supervisinya
sesuai standar.
c. Mengelola sarana, prasarana dan alat kesehatan yang menjadi
tanggung jawabnya.
d. Mengatur pelaksanaan mutu asuhan kebidanan sesuai standar.
e. Mengatur kelancaran proses persalinan normal jika dalam keadaan
mendesak
PAGE \* MERGEFORMAT 49
d. Melakukan pengawasan terhadap sarana dan prasarana dan
inventaris alat yang terdapat di unitnya sesuai dengan pedoman
pelayanan agar selalu dalam keadaan siap pakai.
e. Melakukan partisipasi dalam program pendidikan dan pelatihan
sesuai dengan kebijakan pelayanan untuk meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan staf.
f. Membantu melakukan penilaian prestasi bidan sesuai dengan
peraturan kepegawaian agar terlaksananya sistem penghargaan
dengan baik.
g. Melakukan pendistribusian dan pendelegasian kerja bagi personel
yang berada di bawah supervisinya selama jam kerjanya sesuai
dengan pedoman pengorganisasian agar pelayanan terlaksana
dengan baik.
h. Memberikan pelatihan keperawatan/sosialisasi SOP dan melakukan
orientasi pelayanan kepada karyawan perawat/bidan lama maupun
baru
i. Memberikan bimbingan tehnis keperawatan/kebidanan kepada
perawat/bidan.
j. Mengevaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan/kebidanan secara
komprehensif
k. Memberikan bimbingan klinik kepada mahasiswa yang sedang
menjalankan praktik klinik keperawatan/kebidanan
l. Memimpin persalinan normal yang menjadi tanggung jawabnya
apabila dokter obgyn belum tiba di ruangan atau keadaan mendesak
Tanggung jawab :
a. Pelaksanaan asuhan kebidanan yang berkualitas.
b. Kelancaran terhadap pemberian asuhan kebidanan secara
komprehensif.
c. Keterwujudan kerjasama dan komunikasi dengan seluruh bagian
terkait, klien, dokter serta terciptanya lingkungan kerja yang
kondusif.
d. Ketersediaan laporan harian.
PAGE \* MERGEFORMAT 49
e. Ketersediaan sarana dan prasarana serta inventaris alat agar selalu
dalam keadaan siap pakai.
f. Keikutsertaan dalam program pendidikan dan pelatihan
g. Ketersediaan penilaian kinerja karyawa
h. Kejelasan distribusi dan delegasi kerja bagi personel yang berada
di bawah supervisinya
i. Kelancaran proses persalinan normal yang menjadi tanggung
jawabnya apabila dokter obgyn belum tiba di ruangan atau keadaan
mendesak
PAGE \* MERGEFORMAT 49
f. Berpartisipasi dalam program pendidikan dan pelatihan sesuai
dengan kebijakan pelayanan untuk meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan staf.
g. Membantu melakukan penilaian prestasi bidan junior dan nurse aid
sesuai dengan peraturan kepegawaian agar terlaksananya sistem
penghargaan dengan baik.
h. Membantu persalinan normal yang menjadi tanggung jawabnya
apabila dokter obgyn belum tiba di ruangan atau keadaan
mendesak.
Tanggung Jawab:
a. Keterwujudan kerjasama dan komunikasi dengan seluruh bagian
terkait, klien, dokter serta terciptanya lingkungan kerja yang
kondusif.
b. Kelancaran pelaksanaan asuhan kebidanan yang berkualitas dan
sesuai dengan standar asuhan kebidanan.
c. Memastikan sarana dan prasarana, alat kesehatan dan alat medis
yang ada di unitnya dalam keadaan baik dan siap pakai setiap shift
serta alat rumah tangga berfungsi dengan baik.
d. Memastikan bidan junior dapat melaksanakan pelayanan asuhan
kebidanan dengan benar.
e. Keikutsertaan dalam program pendidikan dan pelatihan.
f. Ketersediaan penilaian kinerja karyawan bidan junior dan asisten
perawat.
PAGE \* MERGEFORMAT 49
a. Menciptakan komunikasi yang baik dengan pasien, dokter dan
petugas kesehatan lainnya sesuai dengan pedoman pelayanan dan
pedoman pengorganisasian agar pelayanan berjalan lancar.
b. Melakukan asuhan kebidanan dasar kepada pasien yang menjadi
tanggung jawabnya sesuai dengan pedoman pelayanan kebidanan
agar pasien mendapatkan pelayanan kebidanan yang berkualitas dan
komprehensif.
c. Menjaga sarana dan prasarana yang berada di unitnya sesuai dengan
pedoman pelayanan agar selalu berada dalam keadaan siap pakai.
d. Melakukan inventaris alat kesehatan, alat medis dan alat rumah
tangga yang berada dalam unitnya sesuai dengan kebijakan rumah
sakit agar alat-alat selalu dalam keadaan siap pakai.
e. Berpartisipasi dalam program pendidikan dan pelatihan sesuai
dengan kebijakan pelayanan untuk meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan staf.
Tanggung jawab :
a. Keterwujudan kerjasama dan komunikasi dengan seluruh bagian
terkait, klien dan dokter.
b. Kelancaran pemberian asuhan kebidanan yang berkualitas dan
sesuai dengan standar asuhan kebidanan
c. Memastikan sarana dan prasarana yang ada di unitnya dalam
keadaan baik dan siap pakai
d. Ketersediaan inventaris alat
e. Keikutsertaan dalam program pendidikan dan pelatihan
PAGE \* MERGEFORMAT 49
a. Membantu kelancaran pelaksanaan asuhan keperawatan/kebidanan
dalam hal transportasi pasien tanpa alat bantu dan kondisi pasien
baik (minimal care) sesuai dengan pedoman pelayanan agar
pelaksanaan asuhan keperawatan/kebidanan berjalan lancar.
b. Membantu kelancaran asuhan keperawatan/kebidanan dalam hal
serah terima linen kotor dan bersih, pengiriman dan pengambilan
instrument, pengiriman formulir dan sample pemeriksaan dan
mengantarkan berkas rekam medik pasien pulang sesuai dengan
pedoman pelayanan agar pelayanan berjalan lancar.
c. Membantu kegiatan pelayanan diluar asuhan
keperawatan/kebidanan sesuai dengan pedoman pelayanan agar
pelayanan berjalan lancar.
d. Menjaga kebersihan dan kerapihan ruang perawatan sesuai dengan
pedoman pelayanan agar ruangan selalu bersih dan rapi.
e. Mengambil barang permintaan logistik medis dan non medis sesuai
dengan pedoman pelayanan agar kebutuhan logistik medis dan non
medis selalu terpenuhi.
Tanggung Jawab:
a. Kelancaran transportasi pasien, serah terima linen, pengiriman dan
pengambilan instrument, pengiriman formulir pemeriksaan,
pengembalian berkas rekam medis, pengerjaan tugas diluar asuhan
keperawatan/kebidanan dan pengambilan permintaan logistik
b. Terjaganya kebersihan dan kerapihan ruangan
PAGE \* MERGEFORMAT 49
4 Mampu melaksanakan bantuan hidup dasar dan IV terapi
5 Memiliki kemampuan dalam hal penatalaksanaan kegawatdaruratan maternal dan neonatal
6 Menguasai program komputer MS Word dan Excell
Persyaratan pelatihan informal
Pelatihan umum
1 Orientasi karyawan
2 Pelatihan communication skill
3 Pelatihan customer service quality
4 Program komputer MS Word, Excell dan Power Point
5 Basic supervisor
6 Handling complain
7 Pelatihan nosokomial infection control
8 Patient safety
9 Pelatihan K3
Pelatihan wajib
1 Manajemen kepala ruangan (manajemen bangsal)
2 APN
3 PONEK
4 IMD
5 Resusitasi neonates
6 Manajemen laktasi
Pelatihan pendukung
1 BLS
2 IV therapy
3 Seminar dan workshop terkait konsep kebidanan
4 Pelaporan pelayanan kebidanan
TOT kebidanan
5 Standar asuhan kebidanan
PAGE \* MERGEFORMAT 49
6 Menguasai program komputer MS Word dan Excell
Persyaratan pelatihan informal
Pelatihan umum
1 Orientasi karyawan
2 Pelatihan communication skill
3 Pelatihan customer service quality
4 Program komputer MS Word, Excell dan Power Point
5 Handling complain
6 Pelatihan nosokomial infection control
7 Patient safety
8 Pelatihan K3
9 Kursus Bahasa Inggris
Pelatihan Wajib
1 APN
2 PONEK
3 Resusitasi neonatus/kegawatan neonates
4 BLS
Kegawatdaruratan maternal neonatal
5 IV therapy
6 IMD
7 Konselor ASI
8 Manajemen laktasi
Pelatihan pendukung
1 Seminar dan workshop terkait konsep kebidanan
2 Senam hamil dan senam nifas
3 Standar asuhan kebidanan
4 Pijat bayi
PAGE \* MERGEFORMAT 49
4 melaksanakan bantuan hidup dasar dan IV therapy
5 Penatalaksanaan kegawatan maternal dan neonatal
Persyaratan pelatihan informal
Pelatihan umum
1 Orientasi karyawan
2 Pelatihan communication skill
3 Pelatihan customer service quality
5 Patient safety
6 Pelatihan K3
Pelatihan wajib
1 APN
2 PONEK
3 Resusitasi neonatus/kegawatan neonates
4 BLS
Kegawatdaruratan maternal neonatal
5 IV therapy
6 Manajemen laktasi
Pelatihan pendukung
1 Seminar dan workshop terkait konsep kebidanan
2 Senam hamil dan senam nifas
3 Standar asuhan kebidanan
4 Pijat bayi
5 Kegawatdaruratan maternal neonatal
PAGE \* MERGEFORMAT 49
Persyaratan pelatihan informal
Pelatihan umum
1 Orientasi karyawan
2 Pelatihan communication skill
3 Pelatihan customer service quality
4 Pelatihan nosokomial infection control
5 Patient safety
6 Pelatihan K3
7 Kursus Bahasa Inggris
Pelatihan wajib
1 APN
2 PONEK
3 Resusitasi neonatus/kegawatan neonates
4 BLS
5 IV therapy
Kegawatdaruratan maternal neonatal
Pelatihan pendukung
1 Seminar workshop terkait konsep kebidanan
2 Pijat bayi
PAGE \* MERGEFORMAT 49
Persyaratan jabatan asisten perawat/bidan
Persyaratan formal dan keahlian
1 SMA/sederajat
2 Baru lulus/1 tahun
3 Menguasai program komputer MS Word dan Excell
Persyaratan Pelatihan informal
Pelatihan umum
1 Pelatihan communication skill
2 program komputer MS Word, Excell dan Power Point
3 Pelatihan nosokomial infection control
4 Pelatihan K3
Pelatihan wajib
1 Pelatihan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan asistensi keperawatan dasar
Pelatihan pendukung
1 BLS
2 Pelatihan pengarsipan dan kesekretariatan
PAGE \* MERGEFORMAT 49
Jumlah jam perawatan setiap pasien dalam 24 jam
Kamar bersalin (standar tenaga keperawatan di rumah sakit,
Departemen Kesehatan, 2005)
1) 4 jam (mencakup kala I–IV)
2) Nifas : 3 jam/hari
3) Bayi/neonatus : 2,5 jam/hari
B. ANALISA SWOT
PAGE \* MERGEFORMAT 49
logika yang dapat memaksimalkan peluang namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kekurangan dan ancaman. Analisis SWOT membandingkan antara
faktor eksternal dan faktor internal. Diagram analisis SWOT.
• Strenght
PAGE \* MERGEFORMAT 49
Setiap Rumah Sakit perlu menilai kekuatan dari kelemahannya dibandingkan
para pesaingnya. Penilaian tersebut dapat didasarkan pada faktor-faktor seperti
teknologi, sumber daya finansial, kemampuan kemanufakturan, kekuatan
pemasaran, dan basis pelaggan yang
dimiliki. Strenght (kekuatan) adalah keahlian dan kelebihan yang
dimiliki oleh bidan pesaing. Kekuatan yang di miliki oleh RS. Anna
Medika adalah :
Tempat Strategis
Fast Respon ( IGD )
Fasilitas Lengkap
Link Kepuasan Pelanggan
Kompetensi SDM
Melayani pasien BPJS
Karyawan Loyal
Weaknesses
PAGE \* MERGEFORMAT 49
Opportunities
Setiap Rumah Sakit memiliki sumber daya yang membedakan dirinya dari
rumah sakit lain. Peluang dan terobosan atau keunggulan bersaing tertentu dan
beberapa peluang membutuhkan sejumlah besar modal untuk dapat
dimanfaatkan. Dipihak lain, rumah sakit- rumah sakit baru bemunculan.
Akreditasi RS Paripurna
Telah dibuka Klinik Tumbuh Kembang Anak
Kepercayaan masyarakat tinggi
Sarana dan Prasarana Lengkap
Melayani Pasien BPJS
Link Kepuasan pelanggan
• Threats
Ancaman adalah tantangan yang diperlihatkan atau diragukan oleh suatu
kecenderungan atau suatu perkembangan yang tidak menguntung-kan dalam
lingkungan yang akan menyebabkan kemerosotan kedudukan seorang bidan.
Pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak
menguntungkan. Jika tidak diatasi, ancaman akan menjadi ganjalan bagi yang
bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun di masa depan. Dengan
melakukan kedua analisis tersebut maka seorang dikenal dengan melakukan
analisis SWOT.
PAGE \* MERGEFORMAT 49
NO. NAMA BARANG RATIO
8 Lampu senter 1-2/ruangan
9 Nampan 2-3/ruangan
10 Tempat tidur pasien 1:1
11 Troly obat 1/ruangan
12 Timbangan berat badan/ timbangan badan 1/ruangan
13 Timbangan bayi 1/ruangan
14 Matras for adult 1:1
15 Matras for baby 1:1
16 Box bayi 20
17 Brancard 1
18 Standar waskom double 4-6/ruangan
19 Waskom mandi 8-12/ruangan
20 Canul curet no. 5 4
21 Canul curet no. 6 5
22 Canul curet no. 7 2
23 Canul curet no. 8 5
24 CTG 1
25 Dingklik 4
26 Dopler 2
27 Infant warmer 1
28 Kursi tindakan bulat 4
29 Meja mayo 3
30 Pasien monitor 1
31 USG 1
32 Chamber pot/pispot 1
33 Rak pispot 1/ruangan
34 Tempat sampah pasien 1:1
35 Tempat sampah besar tertutup (Tempat sampah Infeksius) 4/ruangan
36 Gelas ukur besar 2/ruangan
37 Gelas ukur sedang 1/ruangan
PAGE \* MERGEFORMAT 49
NO. NAMA BARANG RATIO
7. Formulir catatan pengobatan 1 : 10
8. Formulir medik lengkap 1:1
9. Formulir laboratorium lengkap 1:3
10. Formulir rontgen 1:2
11. Formulir permintaan darah 1:1
12. Formulir keterangan kematian 5 lembar/bulan
13. Formulir keterangan kelahiran 10-20 lembar/bulan
14. Resep 10 buku/bulan
15. Formulir konsul 1:5
16. Formulir permintaan makanan 1:1
17. Formulir permintaan obat 1:1
18. Buku ekspedisi 10/ruangan/tahun
19. Buku register pasien 4/ruangan/tahun
20. Buku folio 4/ruangan/tahun
21. White board 1
22. Perforator 1
23. Steples 1
24. Pensil 2
25. Pensil merah biru 2
26. Spidol white board 1
PAGE \* MERGEFORMAT 49
NO. NAMA BARANG RATIO
18. Lemari obat 2 pintu 1
19. Matras for baby besar 2
20. Matras sedang 1
21. Meja mayo 3
22. Pasien Monitor 1
23. USG 1
24. Chamber pot/pispot 1
PAGE \* MERGEFORMAT 49
Dokter memberikan informed consent tentang tindakan yang akan
dilakukan beserta kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi baik
selama tindakan maupun setelah selesai tindakan.
Mencatat tindakan yang telah dilakukan dalam berkas rekam medis
pasien yang ditandatangani oleh dokter penanggung jawab yang
melakukan tindakan
(b) Penerimaan dan perawatan pasien rawat inap sehari (one day care)
1. Prosedur yang dilakukan oleh bidan
Menerima pasien di kamar bersalin (VK)
Bidan kamar bersalin melengkapi berkas rekam medis pasien
Bidan kamar bersalin melaporkan ke dokter operator dan dokter
anastesi bahwa pasien sudah di kamar bersalin
Bidan kamar bersalin melakukan persiapan tindakan seperti
mengganti baju pasien, membersihkan lipstik dan melepaskan
perhiasan pasien, observasi tanda-tanda vital, anjurkan pasien buang
air kecil terlebih dahulu dan lain-lain
Setelah tindakan dilaksanakan, pasien diobservasi kondisi umum
dan tanda-tanda vitalnya
Jika keadaan umum pasien baik maka bidan memberi tahu keluarga
pasien untuk menyelesaikan administrasi
Keluarga pasien menyerahkan kartu izin pulang dari penata
rekening pada bidan
Bidan menjelaskan pada keluarga pasien mengenai perawatan paska
tindakan dirumah, menyerahkan obat pulang dan kartu kontrol
dengan menggunakan formulir resume keperawatan
Mencatat tindakan yang telah dilakukan dalam berkas rekam medis
pasien yang ditandatangani oleh bidan yang melakukan tindakan
C. Alur Pasien Unit Rawat Inap (Perina) RS Anna Medika
PAGE \* MERGEFORMAT 49
ADM RAWAT INAP
Keluarga pasien melakukan registrasi rawat inap
PAGE \* MERGEFORMAT 49
d) Siapkan pasien, puasa, cukur daerah operasi, persiapkan darah bila
diperlukan, melepas protese dan lain-lain
e) Lengkapi formulir check list pre operasi yang terdapat didalam
pendokumentasian
f) Menghubungi dokter spesialis anak untuk memberitahukan pasien
sudah siap diantar ke kamar operasi
g) Hubungi ruang operasi untuk memastikan bahwa pasien akan
diantar
h) Antar pasien ke ruang operasi sesuai jadwal, minimal 30 menit
sebelum jadwal operasi
i) Cek Denyut Jantung Janin (DJJ) dengan disaksikan perawat kamar
operasi
j) Mencatat tindakan yang telah dilakukan dalam berkas rekam medis
pasien yang ditandatangani oleh bidan yang melakukan tindakan
PAGE \* MERGEFORMAT 49
a) Kontrol his, monitor denyut jantung janin dan perhatikan keadaan
umum pasien
b) Mengkaji adanya faktor resiko pada ibu dan janin sebelum proses
persalinan, laporkan pada dokter
c) Periksa dalam untuk menentukan diagnosis sudah memasuki kala II
d) Monitor denyut jantung bayi sesuai dengan partograf
e) Lakukan perawatan kala III
f) Bantu dokter dalam proses penjahitan luka perineum
g) Lakukan perawatan kala IV
h) Mencatat tindakan yang telah dilakukan dalam berkas rekam medis
pasien yang ditandatangani oleh bidan yang melakukan tindakan
PAGE \* MERGEFORMAT 49
Persiapkan pasien seperti puasa, pasang infuse, pakaian pasien,
kosongkan kandunng kemih dan lain-lain
Masukan jaringan dalam bokal berisi formalin 10% dan diberi
identitas pasien untuk jaringan yang akan dilakukan pemeriksaan
patologi anatomi, untuk jaringan yang tidak akan dilakukan
pemeriksaan patologi anatomi, jaringan dapat dimasukan dalam
bokal/plastik tanpa formalin dan diberikan pada keluarga (dicek
apakah boleh jaringan yanng sudah diambil tidak di PA)
Mengobservasi keadaan umum, tanda-tanda vital dan perdarahan
sampai dengan 3-4 jam pasca tindakan curretage
Jika keadaan umum pasien baik, tanda-tanda vital normal, tidak ada
perdarahan dan keluhan, pasien diperbolehkan pulang setelah
menunjukkan surat ijin pulang.
Mempersiapkan pasien pulang
D. Keselamatan Pasien
a. Pengertian
Keselamatan pasien (patient safety)
PAGE \* MERGEFORMAT 49
Adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien
lebih aman. Sistem tersebut meliputi :
a. Assesment resiko
b. Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien
c. Pelaporan dan analisis insiden
d. Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko
Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.
b. Tujuan
a. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
b. Meningkatnya akutanbilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
c. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
d. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan
PAGE \* MERGEFORMAT 49
b. Pimpin dan dukung staf anda
c. Integrasikan aktivitas pengelolaan resiko
d. Kembangkan sistem pelaporan
e. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien
f. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
g. Cegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien
PAGE \* MERGEFORMAT 49
termasuk gagal melaksanakan sepenuhnya suatu rencana atau menggunakan
rencana yang salah untuk mencapai tujuannya, dapat merupakan akibat dari
melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan
yang seharusnya diambil (omission).
j. Kejadian sentinel
Sentinel event adalah Suatu kejadian tidak diharapkan yang mengakibatkan
kematian atau cedera serius. Biasanya dipakai untuk kejadian yang sangat
tidak diharapkan atau tidak dapat diterima seperti operasi pada bagian tubuh
yang salah. Pemilihan kata sentinel terkait dengan keseriusan cedera yang
terjadi sehingga pencarian fakta terhadap kejadian ini mengungkapkan adanya
masalah yang serius pada kebijakan dan prosedur yang berlaku.
PAGE \* MERGEFORMAT 49
f. Observasi pasien ODC dilakukan selama 3-4 jam pasca tindakan,
pasien baru diperbolehkan pulang setelah sadar penuh dan keadaan
umumnya baik
g. Seluruh pemeriksaan penunjang medis harus disertai dengan identitas
pasien yang lengkap, benar dan jelas
h. Setiap bayi yang lahir, langsung dilakukan pemeriksaan fisik, dicap
kaki dan diberikan peneng untuk identitas
i. Penghalang tempat tidur pasien selalu dalam keadaan terpasang bila
ada pasien di atas tempat tidur
j. Selalu memperhatikan prinsip benar pemberian obat
k. Kuku petugas harus pendek
l. Mencuci tangan sesuai prosedur sebelum dan sesudah tindakan
m. Mempertahankan sterilitas dan menjaga kebersihan
n. Sarung tangan yang digunakan harus sesuai dengan ukuran
E. Keselamatan Kerja
a. Pendahuluan
HIV/AIDS telah menjadi ancaman global. Ancaman tersebut menjadi
lebih tinggi dan berbahaya karena penderita HIV/AIDS tidak menampakan
gejala dan yang lebih mengkhawatirkan hal tersebut banyak terjadi di negara-
negara berkembang yang belum mampu menyelenggarakan berbagai kegiatan
pencegahan dan penanggulangan secara memadai.
Penderita penyakit HIV/AIDS terus meningkat sejalan dengan semakin
tingginya potensi penularan dimasyarakat. Hal ini di tunjang dengan perilaku
seks bebas tanpa pelindung, pelayanan kesehatan yang belum aman karena
belum ditetapkannya kewaspadaan umum dengan baik dan penggunaan
bersama peralatan yang menembus kulit, tato, tindik dan lain-lain.
Selain HIV/AIDS, juga wajib diwaspadai Penyakit Hepatitis B dan C
yang keduanya potensial menular melalui tindakan pada pelayanan kesehatan.
Kedua penyakit ini sering tidak dapat terkenali secara klinis karena tidak
menampakan gejala.
PAGE \* MERGEFORMAT 49
Dengan munculnya penyebaran penyakit-penyakit tersebut di atas
memperkuat keinginan untuk mengembangkan dan menjalankan prosedur
yang bisa melindungi semua pihak dari penyebaran infeksi. Upaya
pencegahan penyebaran infeksi dikenal melalui “Universal Precaution”.
Tenaga kesehatan sebagai ujung tombak pelayanan yang melakukan
kontak 24 jam dengan pasien mempunyai resiko terpajan lebih besar, oleh
sebab itu tenaga kesehatan wajib menjaga kesehatan dan keselamatan dirinya
dari resiko tertular penyakit agar dapat bekerja maksimal.
b. Tujuan
a. Petugas kesehatan dapat melindungi dirinya sendiri, pasien,dan masyarakat
dari penularan infeksi dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.
b. Petugas kesehatan harus menerapkan prinsip universal precaution dalam
menjalankan tugas dan kewajibannya sehingga dapat mengurangi resiko
terpajan atau terinfeksi penyakit menular.
PAGE \* MERGEFORMAT 49
b. Pemakaian APD (Alat Pelindung Diri) yaitu pelindung kaki/sandal sepatu
khusus kamar bersalin, apron/gaun pelindung, topi, masker, goggle/kaca
mata dan sarung tangan.
c. Pengelolaan instrumen bekas pakai dan alat kesehatan lainnya
d. Pengelolaan jarum dan alat tajam lainnya untuk mencegah perlukaan
e. Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan
f. Pengelolaan alat tenun bekas pakai
g. Pemeriksaan kesehatan berkala bagi tenaga kesehatan dan pemberian
imunisasi
F. Pengendalian Mutu
a. Indikator mutu pelayanan kebidanan
Indikator mutu pelayanan kebidanan yang digunakan di Rumah Sakit Umum
Daerah Pasar Minggu diambil dari Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor : 129/ Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit, yaitu:
(a) Kejadian kematian ibu karena persalinan
1. Perdarahan ≤ 1 %
PAGE \* MERGEFORMAT 49
2. Pre –Eklamsia ≤ 30%
3. Sepsis ≤ 0,2 %
(b) Pemberi pelayanan persalinan normal
1. Dokter spesialis kebidanan
2. Dokter umum terlatih asuhan persalinan normal
3. Bidan
(c) Pemberi pelayanan dengan persalinan penyulit : Tim PONEK
yang terlatih.
(d) Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi
1. Dokter spesialis kebidanan
2. Dokter spesialis anak
3. Dokter spesialis anastesi
(e) Pertolongan persalinan melalui secsio cesaria ≤ 20%
(f) Keluarga berencana :
1. Persentase keluarga berencana vasektomi dan
tubektomi yang dilakukan oleh tenaga kompeten dokter
spesialis kebidanan, dokter spesialis bedah umum,
dokter spesialis urologi dan dokter umum terlatih 100%
2. Persentase peserta keluarga berencana mantap yang
mendapatkan konseling keluarga berencana mantap
oleh bidan terlatih 100%
3. Kepuasan pelanggan ≥ 80%
2. Audit pendokumentasian
PAGE \* MERGEFORMAT 49
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Konsep system manajemen pelayanan kebidanan di Rumah Sakit disusun
dalam rangka memberikan acuan bagi tenaga kesehatan yang bekerja di unit
pelayanan Kebidanan Rumah Sakit agar dapat menyelenggarakan pelayanan
Kebidanan yang bermutu, aman, efektif dan efisien dengan mengutamakan
keselamatan pasien.
Rumah sakit perlu menerapkan sistem manajemen yang berorientasi pada
kepuasan pelanggan. Untuk itu rumah sakit di Indonesia harus menciptakan kinerja
yang unggul. Kinerja yang unggul atau Performance Excellence merupakan salah
satu faktor utama yang harus diupayakan oleh setiap organisasi untuk memenangkan
persaingan global.
Pihak-pihak yang berperan dalam manajemen rumah sakit dalam pelayanan
kebidnan adalah dokter dan bidan serta tekhnisi lain yang bekerja di rumah sakit
PAGE \* MERGEFORMAT 49
tersebut.Untuk mencapai organisasi rumah sakit yang baik diperlukan penerapan
manajemen yang baik pula.
B. SARAN
Masalah manajemen pelayanan kesehatan (masalah program) dapat diatasi
dengan cara mengkaji hambatan dan kelemahan program. Langkah-langkah yang
perlu dilakukan adalah membuat daftar hambatan dan kendala program kemudaian
mengeliminasi, memodifikasi, serta mengurangi yang tidak bisa dilakukan dan
menyesuaikannya dengan tujuan operasional kegiatan program. Prioritas masalah
secara praktis dapat ditetapkan berdasarkan pengalaman staf, dana, dan mudah
tidaknya masalah dipecahkan.
Masing-masing profesi terutama Dokter dan Bidan yang bekerja memberikan
pelayanan kebidanan di rumah sakit sebaiknya mengetahui bagaimana suatu fungsi
manajemen yang baik agar dapat menjalankan profesinya tersebut sekaligus menjaga
jalannya fungsi rumah sakit yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
PAGE \* MERGEFORMAT 49
Nurmawati, 2010. Mutu Pelayanan Kebidanan. Jakarta, Trans Info Media
Prawirohardjo Sarwono.2010.Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta: PT.Bina
Pustaka
TIM DEPARTEMEN KESEHATAN RI Cetakan Ke Lima Diterbitkan oleh : Direktorat
Pelayanan Keperawatan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen
Kesehatan Tahun 2001.Katalog Dalam Terbitan Departemen Kesehatan RI 610.73
Indonesia. Depertemen Kesehatan. Standar manajemen pelayanan keperawatan
dan kebidanan di saranan kesehatan .Jakarta : Depertemen
Kesehatan,2001,Diposkan 25 juli 2015 Dikutip dari https://dokumen.tips/health-
medicine/standar-manajemen-pelayanan-keperawatan-dan-kebidanan-di-sarana-
kesehatan.html diakses tanggal 28 Juni 2019
Viraseptia,Monica .2015.Pedoman Pelayanan Kebidanan.Diposkan tanggal 10 nov
2015.Dkutip dari https://dokumen.tips/download/link/pedoman-pelayanan-
kebidanan diakses tanggal 28 Juni 2019
LAMPIRAN
PAGE \* MERGEFORMAT 49
PAGE \* MERGEFORMAT 49
PAGE \* MERGEFORMAT 49
PAGE \* MERGEFORMAT 49
DOKUMENTASI KEGIATAN
PAGE \* MERGEFORMAT 49
PAGE \* MERGEFORMAT 49
PAGE \* MERGEFORMAT 49
PAGE \* MERGEFORMAT 49