Anda di halaman 1dari 21

SEKENARIO DAN ROLE PLAY KASUS RONDE

KEPERAWATAN
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keperawatan
Dosen Pengampu : Ns. Meity Mulya Susanti, M.Kes

Di Susun Oleh :

1. Aenna Aenni Syarafi ( 2002002 )


2. Diah Nurul ‘Aini ( 2002012 )
3. Inarotul Ulya ( 2002022 )
4. Khusnul Putri S. R ( 2002023 )
5. Lisa Tri Febriyani ( 2002064 )
6. Niken Astuti ( 2002030 )
7. Okta Prihatini ( 2019021452 )
8. Tetik Angraini ( 2002039 )
9. Yuliana Widiastuti ( 2002041 )
10. Zulaiqah Falstina N ( 2002081 )

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS SAINS DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS AN NUUR
PURWODADI
2024

i
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“ “ ini dibuat guna memenuhi tugas dari mata kuliah Manajemen Keperawatan. Ucapan
terimakasih tidak lupa kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Kami menyadari atas kekurangan kemampuan penulis dalam pembuatan makalah ini,
sehingga akan menjadi suatu kehormatan besar bagi kami apabila mendapatkan kritikan dan
saran yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini.
Demikian akhir kata dari kami, sehingga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak
dan menambah wawasan bagi pembaca.

Purwodadi, 27 Februari 2024

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang.................................................................................................................1
B. Tujuan.............................................................................................................................2
C. Manfaat...........................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Ronde............................................................................................................3
B. Aspek penting dalam ronde keperawatan.......................................................................4
C. Alur Ronde Keperawatan................................................................................................4
D. Tahap-tahap ronde keperawatan.....................................................................................5
E. Penanggung jawab ronde keperawatan...........................................................................6
F. Komunikasi dalam ronde keperawatan...........................................................................7
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................................14
B. Saran..............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Ronde keperawatan merupakan bentuk dari pelaksanaan Model Asuhan Keperawatan
dengan metode Keperawatan Primer, dan metode pemberian pelayanan keperawatan
yang harus ditingkatkan dan dimantapkan. Ronde keperawatan ditujukan untuk menggali
dan membahas lebih mendetail mengenai masalah keperawatan yang ditemukan pada
pasien sehingga dengan adanya ronde keperawatan diharapkan dapat memecahan
masalah melalui berpikir kritis berdasarkan konsep asuhan keperawatan (Nursalam,
2014).
Selama ini, ronde keperawatan jarang dilakukan di ruang rawat Inap Lantai 4
RSUA.maka dari itu kami mencoba menerapkan proses ronde keperawatan agar tetap
terus dilaksanankan secara berkesinambungan.
Ronde keperawatan adalah sarana perawat untuk membahas masalah keperawatan
dengan melibatkan klien dan seluruh tim keperawatan, konsultan keperawatan, serta
divisi terkait (medis, gizi, rehabilitasi medik, dan sebagainya). Ronde keperawatan juga
merupakan suatu lahan belajar bagi perawat dengan harapan dapat meningkatkan
kognitif, afektif dan psikomotor. Kepekaan serta berpikir kritis perawat akan tumbuh dan
terlatih melalui suatu transfer pengetahuan dan pengaplikasian konsep teori secara
langsung pada kasus nyata. Dalam pelaksanaan ronde juga akan terlihat kemampuan
perawat dalam melaksanakan kerja sama dengan tim kesehatan yang lain guna mengatasi
masalah kesehatan yang terjadi pada klien (Nursalam, 2011).
Berdasarkan pertimbangan tersebut maka kelompok 6 akan mengadakan kegiatan role
play ronde keperawatan di kelas selama proses pembelajaran manajemen dengan materi
ronde keperawatan berlangsung.

1
B. Tujuan

Tujuan Umum :

Pelaksanaan ronde keperawatan menjadikan mahasiswa mampu menyelesaikan


masalah pasien dengan berpikir kritis.

Tujuan khusus :

Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, mahasiswa mampu :


1. Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis
2. Meningkatkan kemampuan validasi data pada klien
3. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana asuhan keperawatan
4. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada
masalah pasien dan berbasis pada hasil penelitian terkini.
5. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja ronde.
6. Menumbuhkan kemampuan berdiskusi dengan tenaga kesehatan lainnya.

C. Manfaat

1. Bagi Pasien :

a. Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat masa


penyembuhan.
b. Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien.
c. Memenuhi kebutuhan pasien
2. Bagi Perawat :
a. Meningkatkan kognitif dan afektif dan psikomotor perawat.
b. Meningkatkan kerjasama antar tim
c. Menciptakan kerja perawat profesional.
3. Bagi rumah sakit :
a. Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.
b. Menurunkan lama hari perawatan pasien.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Ronde
Ronde keperawatan menurut (Marlindawani & Siahaan, 2020) adalah
pertemuan antara perawat dan tenaga kesehatan lain nya untuk menjelaskan kondisi
pasien perawat menjelaskan apa yang telah dilakukan, mengapa dilakukan tindakan
dan kasus ke dalam kerangka kerja berfikir perawat dan sistematis menegakkan
kemampuan perawat untuk memecahkan masalah.
Ronde keperawatan adalah kegiatan untuk mengatasi masalah keperawatan
pasien yang di laksanakan oleh perawat, dan pasien dilibatkan untuk membahas,
melaksanakan asuhan keperawatan dan melibatkan seluruh anggota tim kesehatan.
Ronde keperawatan adalah metode asuhan keperawatan professional yang bertujuan
untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dengan mengatasi masalah pasien,
agar pasien merasa nyaman, dan psikologis pasien puas dengan kualitas pelayanan
keperawatan yang diberikan oleh perawat
Keperawatan Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah kepeerawatan pasien yang dilakukan oleh perawat selain itu
melibatkan pasien dalam membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Saat –
saat dalam kasus tertentu ronde keperawatan dilaksanakan oleh perawat primer dan
atau konselor, kepala ruangan, perawat pelaksana yang perlu juga melibatkan seluruh
anggota tim kesehatan.

Ronde keperawatan memiliki ciri-ciri:

a. Pasien dilibatkan
b. Keluarga pasien dilibatkan
c. Pasien adalah focus kegiatan

3
d. PA,PP, dan konselor melakukan diskusi bersama
e. Konselor memfasilitasi kreatifitas
f. Konselor membantu mengembangkan kemampuan PA,PP dalam meningkatkan
kemampuan mengatasi masalah

B. Aspek penting dalam ronde keperawatan


Ronde keperawatan mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut ini:
1. Klien dilibatkan secara langsung
2. Klien merupakan fokus kegiatan
3. Perawat asosiet, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi bersama
4. Kosuler memfasilitasi kreatifitas
5. Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet dan perawat
primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalahft

C. Alur Ronde Keperawatan


Alur pelaksanaan ronde keperawatan menurut Khasanah & Dewi, 2012, sebagai
berikut:

Tahapan Pra
Perawat pelaksana

1. Penetapan Pasien

2. Persiapan Pasien
a. Inform Consent
b. Hasil Pengkajian dan
Validasi data

(Tahap Pelaksanaan)
3.Penyampaian Masalah
4. Validasi Data
5. Diskusi Tim Ronde

6. Validasi data di bad


pasiendan mencari solusi

5. Lanjutkan diskusi tim di


ners station
4
6. kesimpulan dan
rekomendasi solusi masalah
D. Tahap-tahap ronde keperawatan
a. Persiapan 7. Dokumentasi
1) Pemberian inform consent kepada keluarga/pasien
2) Menetapkan kasus 1 hari sebelum waktu nya ronde keperawatan
b. Pelaksanaan
1) Menjelaskan masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilakukan
atau telah dilaksanakan dan memilih masalah prioritas pasien yang di
sampaikan oleh perawat primer
2) Mendiskusikan permasalah pasien dengan anggota tim tenaga kesehatan lain
nya
3) Perawat primer, perawat konselor, kepala ruangan memberikan justifikasi
tentang permasalah pasien dan tindakan selanjutnya
4) Tindakan keperawatan
c. Pasca Ronde
1) Melaksanakan tindakan langsung ke pasien
2) Masing masing tim melakukan pemeriksaan kepada pasien dan menanyakan
tentang keluhan pasien
3) Mendiskusikan tentang penyakit kepada pasien dan keluarga
d. Kriteria Evaluasi Keperawatan
Sebagai kriteria evaluasi pada pelaksanaan ronde keperawatan
1) Struktur
a) Informed consent kepada keluarga dan pasien
b) Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan
c) Persiapan
2) Proses
a) Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
b) Seluruh tim kesehatan berperan aktif dalam kegiatan ronde keperawatan
sesuai dengan peran dan tugas masing masing
3) Hasil
a) Pasien merasa puas dengan pelayanan yang telah di berikan

5
b) Masalah pasien teratasi
c) Perawat mampu
- Meningkatkan kemampuan validasi data pasien
- Meningkatkan cara berfikir kritis
- Meningkatkan cara berfikir yang sistematik
- Meningkatkan kemampuan menentukan diagnose keperawatan
- Meningkatkan kemampuan modifikasi rencana asuhan keperawatan
pada pasien
- Meningkatkan kemampuan justifikasi
- Meningkatkan menilai hasil kerja
- Meningkatkan pemikiran tindakan keperawatan yang berorientasi pada
permasalahan pasien

E. Penanggung jawab ronde keperawatan


Masing-masing anggota tim dalam pelaksanaan ronde memiliki perannya sendiri-
sendiri yaitu:
a. Perawat primer (ketua tim) dan perawat asosiet (anggota tim) Dalam menjalankan
pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang bisa untuk memaksimalkan
keberhasilan yang bisa disebutkan antara lain:
1. Menjelaskan keadaan dan data demografi klien
2. Menjelaskan masalah keperawatan utama
3. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan
4. Menjelaskan tindakan selanjutnya
5. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil
 Peran perawat primer (ketua tim) lain dan atau konselor
1. Memberikan justifikasi
2. Memberikan reinforcement
3. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta
tindakan yang rasional
4. Mengarahkan dan koreksi
5. Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari
Selain perawat, pasien juga dilibatkan dalam kegiatan ronde
keperawatan ini untuk membahas dan melaksanakan asuhan
keperawatan.

6
F. Komunikasi dalam ronde keperawatan
Skenario Ronde Keperawatan

Pasien : okta
Keluarga pasien : Yuliana, Ina
Kepala Ruangan : Zullaiqah
Ketua Tim : Tetik
Perawat pelaksana : Niken, Khusnul
Dokter : Diah
Ahli Gizi : Aena
Narrator : Lisa
Di ruang perawatan Mawar RSUD Pasar Minggu akan diadakan ronde
keperawatan pada salah seorang pasien.

Tahap pre ronde keperawatan.

Sebelum melakukan ronde keperawatan ketua tim menentukan kasus yang


akan dirondekan dan menetukan tim ronde keperawatan. Kemudian ketua tim
menemui kepala ruangan untuk meminta persetujuan. Di ruang kepala
ruangan.

Ketua Tim : “Assalamu’alaikum.”


Kepala ruangan : “Wa’alaikumsalam. Iya ada apa?”
Ketua Tim : “Begini bu, saya mau melaporkan tentang pasien
Nn.Okta, klien sudah 8 hari dirawat, dan belum
ada peningkatan yang berarti. Jadi saya bermaksud
untuk melakukan ronde keperawatan.”
Kepala Ruangan : “Oh iya. Yang pasien dengan penyakit demam
thypoid itu ya.”

7
Ketua tim : “Iya bu. Klien Sudah 8 hari dirawat tetapi belum
ada kemajuan . Jadi apaka h ibu setuju jika
dilakukan ronde keperawatan pada Nn. Okta?
Kepala ruangan : “Ya saya setuju. Saya akan mempersiapkan
anggota tim rondenya, yang akan terdiri dari saya
sendiri sebagai karu, Ners. Tetik sebagai ketua tim,
Ners.Nada sebagai perawat pelaksana, Dokter
Diah dan Nutrisionist Aena. Ada yang mau
ditambahkan?
Ketua Tim : “Sudah cukup bu, untuk jadwalnya akan
dilakukan kapan ya bu?”
Kepala Ruangan : “Besok saja jam 10 pagi ya.”
Ketua Tim : “Baik bu, nanti saya akan melakukan inform
consent kepada pasien dan keluarganya.”
Kepala ruangan : “Baiklah silahkan lakukan.”
Ketua Tim : “Baik bu terima kasih banyak. Saya permisi
dulu.”
Setelah mendapat persetujuan dari kepala ruangan, ketua tim
menginformasikan terkait ronde keperawatan kepada perawat pelaksana.

Di Nurse station
Ketua Tim : “Ners.Niken besok jam 10.00 pagi kita akan
melakukan ronde keperawatan pada Nn. Okta ya.”
Perawat pelaksana : “Pasien dengan demam thypoid kan bu?”
Ketua Tim : “Iya, dia sudah dirawat selama 8 hari tapi belum
ada kemajuan juga, jadi kita akan melakukan ronde
untuk mengatasi masalah pada pasien tersebut.”
Perawat pelaksana : “Baik bu.”
Ketua Tim : “Kalau begitu, saya akan melakukan inform
concent dulu pada pasien dan keluarga.”
Perawat pelaksana : Iya bu.

Ketua Tim melakukan inform concent kepada pasien dan keluarganya.

8
Di ruang pasien.
Ketua Tim : “Assalamualaikum de. Bagaimana keadaannya
hari ini?”
Pasien : “Masih begitu begitu aja sus. Masih demam.”
Ketua tim : “Sabar ya dek, jadi begini (sambil berbicara
dengan keluarga pasien) Nn.Yuliana dan Nn. Ina
ini akan kami jadikan pasien untuk ronde
keperawatan. Apa dari pihak keluarga bersedia?”
Pasien dan keluarga : “Apa itu ronde keperawatan?”
Ketua Tim : “Ronde keperawatan itu suatu kegiatan yang
nantinya pasien atau keluarga akan diajak
diskusi untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi pasien Diharapkan nantinya setelah
dilakukan ronde keperawatan dan tindakan
keperawatan masalahnya bisa berkurang atau
teratasi.”
Keluarga Pasien : “Ooh begitu. Saya setuju saja yang penting anak
saya bisa cepatsembuh dan cepat pulang.”

Ketua Tim : “Baik. (Sambil memberikan surat persetujuan


kepada keluarga pasien). Ini surat persetujuan
bahwa Nn. Okta dan keluarga bersedia kami
jadikan pasien ronde keperawatan, silahkan ibu
tandatangan disini.”
Keluarga pasien : “Iya (sambil menandatangani surat persetujuan).”
Ketua Tim : “Jadi nanti akan ada perawat yang akan
memeriksa Nn.Okta untuk mengetahui masalah
yang terjadi pada Nn. Okta ya bu.”
Keluarga pasien : “Iya, sus.”
Ketua Tim : “Kalau begitu saya permisi dulu bu.”

9
Setelah melakukan inform consent dan mendapat persetujuan dari pasien dan
keluarga , Ketua Tim melakukan pertemuan dengan anggota tim (perawat
pelaksana) untuk melakukan pembeian tugas.

Di Ruang Perawat
Ketua Tim : “Baiklah langsung saja seperti yang sudah
direncanakan sebelumnya kita akan melakukan
ronde keperawatan pada Nn. Okta.”
Perawat pelaksana : “Jadi apa yang harus saya lakukan?”
Ketua Tim : “Sekarang tolong lakukan pengkajian ulang pada
Nn.Okta untuk mengetahui masalah-masalah apa
saja yang sebenarnya terjadi pada Nn.Okta
sekarang ini.”
Perawat pelaksana : “Baik bu, akan segera saya lakukan.”
Perawat pelaksana ronde pun melakukan pengkajian kepada pasien.

Di ruang pasien.
Perawat pelaksana : “Assalamualaikum permisi, saya perawat yang
ditugaskan untuk melakukan pemeriksaan kepada
Nn.Okta . Apa bisa dilakukan sekarang?”
Keluarga pasien : “Oh iya silahkan sus.”
Perawat pelaksana : “De, saya perawat yang ditugaskan untuk
melakukan pemeriksaan kepada adek, apa bisa
diperiksa sekarang?”
Pasien : “Iya bisa sus.”

Perawat pelaksana pun melakukan pemeriksaan dan pengkajian kepada Nn.Okta

Perawat pelaksana : “Baik saya sudah memeriksa adek. Keadaan


umum adek sedang, suhu badan ade 38,5⁰c ,
10
tekanan darah 110/70 mmHg, pernafasan
22x/menit dan frekuensi denyut nadi
80x/menit. Baik pemeriksaa sudah selesai, saya
permisi dulu. Selamat istirahat.”
Pasien : “Iya sus.”

Setelah melakukan pengkajian, perawat pelaksana menghadap kepada ketua


tim untuk melaporkan hasil pengkajian kemudian ketua tim melakukan
validasi data dan kontrak waktu dengan pasien dan keluarganya.

Perawat pelaksana : “Bu, saya sudah melakukan pengkajian terhadap


Nn. Okta dan ini hasilnya (sambil memberikan
hasil pengkajian).”
Ketua Tim : (sambil melihat hasil pengkajian) “Baiklah mari
kita ke pasien untuk melakukan validasi data dan
kontrak waktu 3 hari mendatang untuk melakukan
ronde keperawatan.”

Ketua tim dan anggota tim pun menemui pasien dan keluarganya untuk
melakukan kontrak waktu.

Di ruang pasien.
Katim : “Assalamualaikum bu, disini ada Dokter Diah,
Ners. Niken , Ners. Khusnul, dan
Nutrisionist Aena yang akan
melakukan ronde keperawatan pada masalah
anak ibu.”
Keluarga Pasien : “Iya sus.”
Dokter : “Adek gimana perasaannya hari ini?”
Pasien : “Masih panas dok tapi dingin banget.”
Keluarga pasien : “Yasmin gamau makan juga dok.”
Ahli Gizi : “Ada mual muntah tidak bu?
Keluarga pasien : “Ada, tadi dia muntah sekali sehabis makan.”

11
Ketua Tim : “Baiklah ibu. Jadi, rencananya 3 hari mendatang
akan dilakukan ronde Keperawatan dan kami akan
memanggil ibu sekitar jam 10 di ruang perawat
untuk ikut berdiskusi tentang masalah yang
dihadapi Nn. Okta.”
Keluarga Pasien : “Baik sus.”
Katim : “Terima kasih atas kerja samanya bu. Kami
permisi dulu.”
Keluarga pasien : “Iya sus, terimakasih.”

3 hari kemudian ronde keperawatan pun dimulai. Ronde keperawatan dihadiri


oleh kepala ruangan, ketua tim , perawat pelaksana, dokter, ahli gizi dan
keluarga pasien.

Di ruang perawat.
Kepala Ruangan : “Assalamualaikum, selamat pagi semua. Hari ini
kita akan melakukan Ronde Keperawatan sesuai
dengan yang telah direncanakan. Adapun tujuan
kita melakukan Ronde Keperawatan adalah
untuk untuk mengatasi masalah keperawatan
klien yang belum teratasi selama dirawat di
rumah sakit. Untuk mengefisienkan waktu
langsung saja saya persilahkan kepada Ners. Tetik
selaku ketua tim untuk memberikan penjelasan
tentang pasien ronde keperawatan kita kali ini.
Silahkan.”
Ketua Tim : “Baik Terima Kasih. Assalamualaikum wr.wb.
terima kasih kepada Ibu Zullaiqah selaku kepala
ruangan. Pasien ronde keperawatan kita kali ini
adalah Nn. Okta dengan diagnose medis
Demam Thypoid. Klien sudah dirawat 8 hari
tapi belum ada kemajuan. Kemarin dilakukan
pengkajian ulang oleh Ners. Niken dan didapatkan
data klien mengalami masalah hipertermi, nutrisi
12
kurang dari kebutuhan tubuh dan intoleransi
Aktifitas. Selanjutnya saya persilahkan kepada
Ners. Niken untuk menjelaskan intervensi yang
akan dilakukan kepada Nn. Okta.”
Perawat pelaksana : “Baik terima kasih. Intervensi yang akan kami
lakukan untuk mengatasi hiperterminya yaitu
observasi tanda-tanda vital, berikan kompres
hangat pada daerah dahi , berikan minum
yang banyak (1500-2000 cc) atau sekitar 2,5
liter/24 jam, anjurkan klien menggunakan
pakaian tipis dan menyerap
keringat, kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian obat.”
Dokter : “Untuk obatnya saya akan memberikan antibiotik
dan antipiretik, tujuannya untuk mengurangi
infeksi yang terjadi pada pasien dan mengurangi
panasnya.”
Ketua tim : “Untuk mengatasi masalah nutrisinya bagaimana
nutrisionist?”
Ahli gizi : “Untuk masalah nutrisinya saya akan
memberikan diet lunak, tidak mengandung banyak
serat, tidak merangsang maupun menimbulkan
banyak gas, dan dihidangkan saat masih
hangat. Saya juga akan memberikan makanan
yang bervariasi untuk meningkatkan nafsu
makan Nn. Okta.”
Ketua tim : “Baik, ada yang ingin ditambahkan lagi terkait
nutrisinya?”
Perawat pelaksana: “Intervensi untuk masalah nutrisinya yaitu
menjelaskan pada klien dan keluarga tentang
manfaat makanan/nutrisi untuk meningkatkan
pengetahuan klien tentang nutrisi sehingga
motivasi untuk makan meningkat. Berikan
makanan sedikit tapi sering. untuk menghindari
13
mual dan muntah. Anjurkan menjaga kebersihan
oral/mulut, untuk menghilangkan rasa tidak enak
pada mulut/lidah dan dapat meningkatkan nafsu
makan. Dan berkolaborasi dengan dokter untuk
pemberian obat untuk mual dan muntahnya.”
Dokter : “Ya, saya akan memberikan antasida untuk
mengrangi rasa mual dan muntah juga
memberikan Megasterol Asetat untuk
meningkatkan nafsu makannya.”
Ketua tim : “Baik, untuk masalah intoleransi aktivitasnta
bagaimana?”
Perawat pelaksana : “Adapun intervensi dari masalah intolerasi
aktifitas nya yaitu kaji keadaan umum pasien
untuk mengetahui keadaan umum pasien dan
kemampuan klien dalam memenuhi kebutuhan
sehari hari, tingkatkan aktivitas sesuai
toleransi, bantu dalam melakukan latihan, beri
posisi yang nyaman agar klien bisa beristirahat
dengan nyaman, bantu aktivitas sehari-hari
seperti makan, mandi, dan buang air untuk
mengurangi kecemasan dan membatasi agar klien
tidak terlalu lelah.”
Ketua Tim : “Baik itu tadi rencana yang akan dilakukan.
Selanjutnya saya persilahkan kepada Dokter Diah
untuk menjelaskan tentang penyakit Nn. Okta
kepada keluarga klien.”
Dokter : “Baik terimakasih. Jadi, ibu Demam Thypoid itu
penyakit infeksi bakteri yang menyerang
sistem pencernaan, dimana kumannya masuk ke
tubuh melalui makanan yang sudah
terkontaminasi oleh kuman thypoid. Biasanya
akan terjadi demam dan gangguan pada sistem
pencernaan nya seperti mual, muntah, hilang
nafsu makan. Untuk memastikan apakah
14
terkena thypoid atau tidak,maka dilakukan
pemeriksaan darah ketika pertama kali masuk
rumah sakit, nanti Nn. Okta diambil sampel
darahnya untuk diperiksa.”
Keluarga pasien : “Oh iya dok, tapi anak saya bisa sembuh dok?”
Dokter : “Iya tentu bisa sembuh yang penting ibu dan
pasien mau berobat dan berusaha untuk sembuh.
Selain dirawat di rumah sakit dan minum
obat,pasien juga harus menjaga pola
makannya, tidak makan sembarangan yang bisa
merangsang kerja usus. Tidak boleh makan yang
keras, asam, dan pedas. Harus makanan yg
lunak dan mudah dicerna. Pasien juga harus
banyak istirahat, tidak boleh banyak aktivitas.
Biarpun nanti ketika sudah keluar dari rumah
sakit, Nn. Okta harus tetap menjaga
kesehatannya. Tidak boleh makan sembarangan
dan tidak boleh banyak aktivitas, mengerti bu?”
Keluarga pasien : “Iya dok. Saya mengerti.”
Kepala ruangan : “Baik tadi kita semua sama-sama sudah
mendengarkan intervensi dan penjelasan tentang
penyakit Nn. Okta. Apakah dari rekan rekan
perawat ada yang ingin ditanyakan?”
Katim dan tim : “Tidak ada bu.”
Kepala Ruangan : “Kalau dari keluarga Nn. Okta apakah sudah
mengerti atau Silahkan nanti para tim ronde untuk
melakukan tugasnya dengan baik. Terima kasih
atas kerja samanya. Semoga masalah pasien kita
bisa segera teratasi, aamiin. Assalamualaikum
warahmatullahi wabarokatuh.”
Semua : “Waalaikumsalam wr.wb.”Akhirnya ronde
keperawatan telah selesai dilakukan, anggota tim pun
mulai melakukan tugasnya masing masing.

15
BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam manajemen keperawatan di rumah sakit terdapat model praktik
keperawatan professional, salah satunya adalah ronde keperawatan. Ronde
keperawatan merupakan salah satu upaya yang dilakukan perawat untuk kepentingan
pasien dan pelayanan rumah sakit. Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan
interaksi antar perawat yang di dalamnya harus ada ketua tim atau konselor dan atau
perawat dengan petugas kesehatan yang lain dengan tujuan untuk membahas kondisi
pasien tertentu dan mengatasi masalahnya. Salah satu karakteristik ronde
keperawatan yaitu, apabila diperlukan pasien yang bersangkutan boleh diikutsertakan
dan menjadi fokus kegiatan tersebut. Dengan begitu pelayanan keperawatan bisa
semakin baik dan akan berdampak positif pada rumah sakit.
Sedangkan Langkah langkah ronde keperawatan ada 3 yaitu pre ronde,
pelaksanaan ronde dan post ronde. Pra ronde merupakan persiapan sebelum
melaksanakan ronde dan post ronde merupakan evaluasi kegiatan yang telah
dilakukan mulai dari struktur, proses dan hasil ronde.

B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi Ronde Keperawatan
yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan
dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap
para pembaca yang budiman bisa memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada penulis demi kesempurnaan dalam penulisan dan penyusunan makalah ini.

16
Semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis pada khususnya dan para pembaca
yang budiman pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Rahmawati, I. F. A., Junaedi, G. A., Wulandari, N., Ardaningsih, N. I. M., Novianti, S. R. I. I., Khosiyah,
N. U. R., Badriyah, A. A. Y. U., Mohsan, S., Studi, P., Keperawatan, I., Kedokteran, F., &
Brawijaya, U. (2021). MAKALAH SEMINAR MANAGEMENT NURSING “ RONDE
KEPERAWATAN .”

Anggraeni, S. 2019. Pengaruh Ronde Keperawatan Terhadap Tingkat Kepuasan Klien Rawat
Inap RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan. Tugas Akhir. Tidak diterbitkan, Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Pekajangan, Pekalongan.

Ratna Sitorus, 2015, Model Praktek Keperawatan Profesional Di Rumah Sakit. Jakarta:EGC

Apriyanti. 2018. Hubungan Motivasi kerja dan Supervisi dengan Penerapan Konferensi, Ronde
Keperawatan, dan Presentasi Kasus pada Perawat Pelaksana di RSUD A. Yani Metro
Lampung. Tesis. Tidak diterbitkan, Program Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia, Jakarta.

17
18

Anda mungkin juga menyukai