Anda di halaman 1dari 27

RONDE KEPERAWATAN

MATA KULIAH MANAJEMEN KEPERAWATAN

Dosen Pengampu :
1. Aries Wahyuningsih, S.Kep., Ns., M.Kes
2. Erlin Kurnia, S.Kep., Ns., M.Kes
3. Srinalesti Mahanani, S.Kep., Ns., M.Kep

:
Kelompok 3
Disusun Oleh :
Devina Della Indriani 01.2.22.00808
Donna Roesalia Hardy 01.2.22.00811
Erma Dwi Lestari 01.2.22.00813
Isa Christanti Gumara 01.2.22.00819
Mirna Sari Dwi Agustina 01.2.22.00826
Rifka Dwi Ayu Desitasari 01.2.22.00830
Shalsa Amalia Rahayu 01.2.22.00834

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RS BAPTIS KEDIRI


PRODI PENDIDIKAN PROGRAM SARJANA ALIH JENJANG
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena kami menyadari bahwa berkat rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan
makalah role play yang berjudul “Ronde Keperawatan” dengan lancar.
Tersusunnya makalah ini juga tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari dosen,
maka dalam kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih yangsetinggi-
tingginya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
untuk itu kami mohon kritik dan saran para pembaca untuk lebih
menyempurnakan makalah ini. Kami selalu berharap semoga makalah ini dapat
menjadi sumber informasi dan pengetahuan yang bermanfaat.

Penyusun

(Kediri, 19 April 2023)


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Tujuan.....................................................................................................1
1.2.1 Tujuan Umum ..................................................................................1
1.2.3 Tujuan Khusus...................................................................................2
1.3 Manfaat...................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................3
2.1 Pengertian Ronde Keperawatan..............................................................3
2.2 Karakteristik Ronde................................................................................5
2.3 Sasaran Ronde Keperawatan..................................................................5
2.4 Maksud dan Tujuan Ronde Keperawatan...............................................5
2.5 manfaat Ronde keperawatan...................................................................5
2.6 Kriteria Pasien.........................................................................................6
2.7 Tim Pelaksanaan Ronde Keperawatan...................................................6
2.8 Peran masing-masing Anggota...............................................................7
2.9 Metode....................................................................................................7
2.10 Alat Bantu.............................................................................................7
2.11 Alur Ronde Keperawatan......................................................................8
2.12 Peran Anggota Tim...............................................................................9
2.13 Kriteria Evaluasi...................................................................................9
2.14 Mekanisme............................................................................................10
2.15 Kendala.................................................................................................11
BAB III Rencana Kegiatan...............................................................................12
3.1 Pengorganisasian....................................................................................12
3.2 Tujuan ....................................................................................................13
3.3 Pelaksanaan.............................................................................................13
3.4 Pelaksanaan Kegiatan.............................................................................13
3.5 Kriteria Evaluasi ....................................................................................14
3.6 Inform Consent.......................................................................................15
3.7 Format Supervisi.....................................................................................16
BAB IVPENUTUP.............................................................................................17
4.1 Kesimpulan .............................................................................................17
4. 2 Saran ......................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................18
LAMPIRAN........................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Balakang


Ronde keperawatan sebagai salah satu bentuk dari pelaksanaan model
asuhan keperawatan dengan metode keperawatan primer, merupakan salah satu
metode pemberian pelayanan keperawatan yang harus ditingkatkan dan
dimantapkan. Metode ini ditujukan untuk menggali dan membahas secara
mendalam masalah keperawatan yang ditemukan pada pasien sehingga dengan
ronde keperawatan diharapkan didapatkan pemecahan masalah melalui cara
berfikir kritis berdasarkan konsep asuhan keperawatan (Nursalam, 2014).
Kegiatan ini mempunyai karakteristik yaitu : Klien dilibatkan langsung, klien
merupakan fokus kegiatan, perawat yang menjadi ketua tim ataupun anggota tim,
dan konselor melakukan diskusi. Konselor memfasilitasi kreatifitas dan
membantu mengembangkan kemampuan ketua tim dan anggoa tim dalam
meningkatkan kemampuan mengatasi masalah keperawatan. Adapun kriteria klien
yang dilakukan ronde adalah sebagai berikut: Klien dengan penyakit kronis,
penyakit langka atau baru, klien dengan penyakit komplikasi, klien dengan
penyakit akut dan klien dengan permasalahan keperawatan yang belum
terselesaikan.
Ronde keperawatan merupakan suatu proses belajar bagi perawat dengan
harapan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor.
Kepekaan dan cara berpikir kritis perawat akan tumbuh dan terlatih melalui suatu
transfer pengetahuan dan pengaplikasian konsep teori secara langsung pada kasus
nyata sehingga terjadi peningkatan profesionalitas perawat. Terjadinya
peningkatan profesionalitas perawat akan berbanding lurus dengan meningkatnya
kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum :
Setelah dilakukan ronde keperawatan masalah keperawatan yang dialami
klien dapat diatasi.

1.2.2 Tujuan Khusus :


Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, perawat mampu :
1) Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistimatis dalam pemecahan
masalah keperawatan klien

1
2) Memberikan tindakan yang berorientasi pada masalah keperawatan
klien
3) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
4) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan.
5) Meningkatkan kemampuan justifikasi.
6) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
7) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan
8) Melaksanakan asuhan keperawatan secara menyeluruh.

1.3 Manfaat
1. Bagi Klien :
1) Membantu menyelesaikan masalah klien sehingga mempercepat masa
penyembuhan.
2) Mengurangi masa rawat inap
3) Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien.
4) Memenuhi kebutuhan pasien.
2. Bagi Perawat :
a. Dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor
perawat.
b. Menjalin kerjasama tim antar multidisiplin.
c. Menciptakan komunitas keperawatan profesional.
3. Bagi Rumah Sakit :
a. Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit
b. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan
keperawatan
c. Meningkatkan loyalitas konsumen terhadap rumah sakit.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Ronde Keperawatan


Ronde keperawatan merupakan suatu metode untuk menggali dan
membahas secara mendalam masalah keperawatan yang terjadi pada kliendan
kebutuhan klien akan perawatan yang dilakukan oleh perawat primer dan atau
konselor, kepala ruangan, perawat associate, supervisor dan seluruh tim
keperawatan dengan melibatkan klien secara langsung sebagai fokus kegiatan
(Nursalam, 2016).
Ronde keperawatan (Nursing Round) adalah kegiatan yang bertujuan
untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang akan dilaksanakan oleh
perawat disamping melibatkan klien untuk membahas dan melaksanakan
asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu harus dilakukan oleh peraawat
primer dan atau perawat konselor, kepala ruangan, perawat asosiate yang
perlu juga melibatkan seluruh anggota tim Kesehatan.
Secara bahasa ronde keperawatan terdiri dari 2 kata yaitu ronde dan
keperawatan. Ronde berasal dari Bahasa Inggris yaitu "round" yang memiliki
makna sama dengan around. Sebagai kata keterangan, jika round digunakan
untuk menjelaskan objek atau tempat, memiliki makna bahwa tempat dan
objek tersebut dikelilingi atau berada di semua sisi. Sebagai preposisi, round
memiliki makna melewati atau mengelilingi orang demi orang dalam satu
grup (Collins, 2013).
Menurut Close dan Castledine (2005) dalam Sihombing (2021) ada 4
tipe ronde keperawatan modern yaitu matrons' rounds, nurse management
rounds, patient comfort rounds dan teaching rounds.
1) Matrons rounds adalah proses di mana seorang perawat berkeliling ke
ruangan-ruangan, menanyakan kondisi pasien sesuai dengan jam
rondenya. Memeriksa standar pelayanan, kebersihan dan kerapian serta
menilai penampilan dan kemajuan peraws" dalam memberikan pelayanan
pada pasien.
2) Nurse management rounds adalah ronde manajerial yang melihat pada
rencana pengobatan dan implementasi pada sekelompok pasien. Untuk
melihat prioritas tindakan yang dilakukan serta melibatkan pasien dan
keluarga pada proses interaksi. Pada ronde ini tidak terjadi proses
pembelajaran antara perawat dan head nurse.

3
3) Patients comfort rounds adalah ronde yang berfokus pada kebutuhan
utama yang diperlukan pasien dirumah sakit. Fungsi perawat dalam ronde
ini adalah memenuhi semua kebutuhan pasien. Misalnya ketika ronde
dilakukan pada malam hari, perawat menyiapkan tempat tidur yang
nyaman untuk pasien
4) Teaching rounds dilakukan antara teacher nurse dengan perawat atau siswa
perawat, di mana terjadi proses pembelajaran. Teknik ronde ini biasa
dilakukan untuk perawat atau siswa perawat. Dengan pembelajaran
langsung, perawat atau siswa dapat langsung mengaplikasikan ilmu yang
didapat langsung pada pasien.
Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat
dengan pasien atau keluarga terlibat aktif dalam diskusi dengan membahas
masalah keperawatan serta mengeluasi hasil tindakan yang telah
dilakukan. Ronde keperawatan akan menjadi media perawat untuk
meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor, kepekaan dan
cara berpikir kritis perawat akan tumbuh dan terlatih melalui suatu transfer
pengetahuan dan pengaplikasian konsep teori dalam praktik keperawatan.
Pengetahuan perawat sangat diperlukan dalam pelaksanaan ronde
keperawatan (Agustina, Mardiono, & Ibrahim, 2016)
Ronde keperawatan tradisional merupakan proses di mana 2 orang
perawat mengunjungi masing-masing pasien untuk memastikan tempat
tidur pasien dalam kondisi rapi, melakukan dan melakukan pijatan pada
area yang mengalami tekanan (Bates, 2011). Ronde keperawatan ini
dilakukan secara rutin setiap hari oleh perawat senior pada awal shift dan
pada saat jam kunjungan dokter. Perawat berjalan mengelilingi bangsal
untuk memeriksa standar pelayanan dan kemajuan tindakan perawatan.
Perawat juga menjelaskan informasi terkait pemeriksaan dan tindakan
medis serta memberi kesempatan kepada pasien dan keluarganya untuk
bertanya tentang masalah kesehatannya.
Ronde keperawatan merupakan prosedur di mana sekelompok
perawat melakukan pengamatan langsung terhadap klien secara individu
disamping tempat tidur klien masing-masing dan langsung menanyakan
kepada perawat tentang asuhan keperawatan klien tersebut (Taylor, 1993).
Menurut Torn dalam Setyowati (1995) ronde keperawatan merupakan
observasi langsung ke ruang perawat yang dilakukan oleh pengelola
keperawatan dalam rangka pengamatan dan pemberian bimbingan.

4
2.2 Karakteristik Ronde
Berdasarkan Nursalam (2015) karakteristik ronde antara lain sebagai berikut
1. Pasien dilibatkan secara langsung
2. Pasien merupakan fokus kegiatan.
3. Ketua tim, anggoa tim melakukan diskusi
4. Konselor memfasilitasi kreativitas
5. Konselor membantu mengembangkan kemampuan Ketua tim dan
anggotanya dalam meningkatkan kemampuan mengatasi masalah.

2.3 Sasaran Ronde Keperawatan


Sasaran ronde keperawatan adalah pasien, perawat, sarana,
dokumentasi keperawatan dan keadaan ruang rawat termasuk kebersihan
dan kerapihan. Sedangkan peserta ronde bisa di antaranya adalah kasi
perawatan fungsional, Pengawas dan kepala ruang rawat yang
bersangkutan, ketua tim, perawat pelaksana. Ronde keperawatan harus
merupakan suatu kegiatan yang terencana dan terkoordinasi. Untuk itu
ronde keperawatan dilaksanakan secara bertahap.

2.4 Maksud dan Tujuan Ronde Keperawatan


Ronde keperawatan dilaksanakan dengan maksud agar pasien
mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh dari Perawat. Tujuannya ada
2 (dua) yakni bagi perawat dan bagi pasien. Bagi perawat menurut Kamalia
(2020) ronde keperawatan bertujuan :
1. Melihat kemampuan staf dalam manajemen pasien; professional
2. Mendukung pengembangan dan peluang pertumbuhan;
3. Meningkatkan pengetahuan perawat dengan menyajikan dalam
format studi kasus;
4. Menyediakan kesempatan kepada staf perawat untuk belajar
meningkatkan penilaian keterampilan klinis;
5. Membangun kerja sama dan rasa hormat;
6. Meningkatkan retensi kebanggan perawat berpengalaman
mempromosikan dalam profesi keperawatan.
Bagi pasien menurut Clement (2011) rone keperawatan bertujuan,
yakni: (a) untuk mengamati kondisi fisik dan mental pasien, (b) untuk
mengamati pekerjaan staf, (c) untuk membuat pengamatan khusus pasien
dan memberikan laporan ke dokter mengenal misalnya: luka, drainase,
perdarahan dsbnya, (d) untuk memperknalkan pasien ke petugas dan

5
sebaliknya. Selain itu, tujuan ronde juga, yakni untuk:
1. Menumbuhkan cara berpikir secara kritis.
2. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berasal dari masalah klien.
3. Meningkatkan validitas data klien.
4. Menilai kemampuan justifikasi.
5. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja.
6. Meningkatkan perawatan. kemampuan untuk memodifikasi rencana
Tujuan ronde keperawatan adalah untuk meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan dan untuk mengetahui pelaksanaan standar asuhan
keperawatan yang telah dijalankan, meliputi dokumentasi keperawatan,
persepsi pasien terhadap mutu asuhan keperawatan, tindakan keperawatan,
memantau penampilan dari setiap perawat serta memberikan bimbingan dan
pembinaan kinerja tenaga keperawatan di ruang rawat, melakukan
pengamatan kebersihan dan kerapihan ruang rawat, membantu
pendayagunaan sarana dan prasarana.

2.5 Manfaat Ronde Keperawatan


1. Masalah pasien dapat teratasi
2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
3. Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional
4. Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan
5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan
benar

2.6 Kriteria Pasien


Menurut Nursalam (2015) pasien yang dipilih untuk ronde
keperawatan adalah pasien yang mempunyai kriteria sebagai berikut:
1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan
2. Pasien dengan kasus baru atau langka

2.7 Tim Pelaksana Ronde Keperawatan


1. Kepala Ruangan
2. Perawat sebagai ketua tim 1 pagi, siang, malam
3. Perawat sebagai anggota tim1 pagi, siang, malam
4. Perawat Konselor

6
5. Tim kesehatan lain ( dokter, ahli gizi)

2.8 Peran Masing-masing Anggota


1. Peran Ketua tim dan anggota tim
1) Menjelaskan keadaan dan data demografi pasien
2) Menjelaskan masalah keperawatan utama
3) Menjelaskan intervensi yang dilakukan.
4) Menjelasakan hasil yang didapat
5) Menentukan tindakan selanjutnya
6) Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang diambil.
7) Menggali masalah-masalah pasien yang belum terkaji
2. Peran Perawat Konselor :
1) Memberikan justifikasi
2) Memberikan reinforcement
3) Menilai kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta
rasional tindakan.
4) Mengarahkan dan koreksi
5) Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah dipelajari

2.9 Metode
1) Diskusi
2) Bed Side Teaching

2.10 Alat Bantu


Adapun alat bantu yang diperlukan selama pelaksanaan ronde
keperawatan adalah sebagai berikut
1) Sarana diskusi: alat tulis, handout (materi ronde keperawatan)
2) Status / dokumentasi keperawatan pasien
3) Materi yang disampaikan secara lisan

7
2.11 Alur Ronde Keperawatan

Kepala Ruang &


TAHAP PRA Ketua Tim
RONDE

Penetapan Pasien

Persiapan Pasien :
1. Informed Concent
2. Hasil Pengkajian/
Validasi data

 Apa diagnosis keperawatan?


TAHAP  Data apa yang mendukung?
PELAKSANAAN Penyajian  Bagaimana intervensi yang
DI NURSE Masalah sudah dilakukan?
STATION  Apa hambatan yang ditemukan?

TAHAP RONDE DI
BED PASIEN Validasi data

TAHAP Diskusi Ketua Tim, Seluruh Anggota Tim, Perawat


PELAKSANAAN Konselor,KARU, dokter, fisioterapi, ahli gizi
DI NURSE
STATION
Lanjutan diskusi
di Nurse Station

TAHAP PASCA Simpulan dan


RONDE rekomendasi solusi
masalah

Gambar 2.1 : Alur pelaksanaan ronde keperawatan


Keterangan :
1. Pra ronde
1) Menentukan kasus dan topik
2) Menetukan tim ronde
3) Mencari sumber atau literatur
4) Mempersiapkan pasien: informed consent dan pengkajian
5) Membuat proposal (Study kasus/ resume keperawatan)
2. Pelaksanaan Ronde
1) Penjelasan/ penyajian tentang pasien oleh perawat yang mengelola
pasien.

8
2) Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut
3. Pasca ronde
1) Pemberian justifikasi oleh perawat tentang data, masalah pasien,
rencana, tindakan yang akan dilakukan dan kriteria evaluasi.
2) Kesimpulan dan rekomendasi untuk asuhan keperawatan selanjunya
oleh kepala ruang/ pimpinan ronde

2.12 Peran Anggota Tim


1. Peran Ketua tim dan anggota tim
1) Menjelaskan keadaan dan data demografi pasien
2) Menjelaskan masalah keperawatan utama
3) Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.
4) Menjelasakan hasil yang didapat
5) Menentukan tindakan selanjutnya
6) Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang diambil.
7) Menggali masalah-masalah pasien yang belum terkaji
2. Peran Perawat Konselor tenaga kesehatan lainnya:
1) Memberikan justifikasi
2) Memberikan reinforcement
3) Menilai kebenaran dari suatu masalah dan intervensi keperawatan
serta rasional tindakan.
4) Mengarahkan dan koreksi
5) Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah dipelajari

2.13 Kriteria Evaluasi


1. Struktur
1) Persyaratan administrative (alat, informed consent dll)
2) Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde
keperawatan
3) Persiapan dilakukan sebelumnya
2. Proses
1) Seluruh anggota tim ronde keperawatan mengikuti kegiatan dari
awal hingga akhir
2) Seluruh anggota tim ronde keperawatan berperan aktif dalam
kegiatan ronde sesuai peran yang telah ditentukan
3. Hasil
1) Klien merasa puas dengan hasil pelayanan

9
2) Masalah klien dapat teratasi
3) Perawat dapat :
1. Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistematis
2. Meningkatkan kemampuan validasi data pasien
3. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
4. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien
5. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan
6. Meningkatkan kemampuan justifikasi
7. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja

2. 14 Mekanisme
1. Perawat primer membaca status pasien untuk melihat perkembangan
kesehatan pasien dan melihat intervensi apa yang belum terselesaikan,
meliputi laporan peneliaian fisik dan psikososial pasien. Perawat juga
menentukan tujuan yang ingin dicapai jika ronde keperawatan tersebut
dilaksanakan.
2. Penentuan pasien yang akan dilakukan ronde keperawatan berdasarkan
dua kriteria, yaitu yang pertama adalah pasien sudah dilakukan
intervensi namun belum berhasi dan yang kedua adalah pasien dengan
penyakit langka.
3. Perawat primer yang menangani pasien tersebut melakukan diskusi
bersama kepala ruangan untuk menetapkan waktu serta pihak yang
dilibatkan dalam proses ronde keperawatan. Setelah ditetapkan maka
perawat primer datang ke pasien untuk meminta persetujuan atau
informed consent kepada pasien (Nursalam, 2014).
4. Setelah disetujuinya informed cosent, ronde keperawatan dilaksanakan
di meja diskusi dipimpin kepala ruangan dan dihadiri oleh perawat
primer yang menangani pasien tersebut, perawat associate, perawat
primer dua, dokter yang menangani, konselor dan pihak lain yang
memungkinkan untuk dilibtkan. Ronde keperawatan biasanya
berlangsung selama kurang lebih 1 jam (tergantung kebutuhan).
Perawat primer akan mempresentasikan masalah terkait kondisi klien,
meliputi (Nursalam, 2014) :
1) Diagnosis Keperawatan
2) Data yang mendukung

10
3) Intervensi yang sudah dilakukan
4) Hambatan yang ditemukan
5) Prognosis penyakit, dsb
5. Validasi data dilakukan setelah perawat primer menyajikan masalah di
depan tim dengan cara seluruh tim datang ke pasien untuk
mencocokkan data yang dipresentasikan dengan keadaan pasien yang
sebenarnya.
6. Seluruh tim kembali ke meja diskusi untuk melanjutkan proses diskusi.
Tim yang lain seperti perawat primer dua, dokter atau konselor berhak
mengutarakan pendapat dan memberikan saran kemudian kepala
ruangan menyimppulkan atau permasalah pasien dan memutuskan
rekomendasi solusi masalah untuk selanjutnya akan
diimplementasikann ke pasien (Nursalam, 2014).

2.15 Kendala
Kendala-kendala yang mungkin terjadi saat pelaksanaan ronde
keperawatan antara lain:
1. Persiapan yang kurang sebelum dilaksanakan ronde keperawatan
2. Laporan hasil ronde keperawatan tidak selaras
3. Orientasi masih terbatas pada prosedur keperawatan saja
4. Tidak disetujuinya inform consent oleh pasien atau keluarga

11
BAB III
RENCANA KEGIATAN

Topik : Ronde Keperawatan pada pasien Gagal Ginjal dengan


masalah Pola Nafas Tidak Efektif dan Penurunan Curah
Jantung, Nausea
Hari / Tanggal : Selasa-Rabu / 25–26 April 2023
Pukul : 60 menit (pukul 09.00-10.00 WIB)
Pelaksana : Kepala Ruang, Perawat Primer, Perawat Asosiate, Pasien,
Keluarga Pasien, Konselor
Tempat : Bangsal Wijaya Kusuma Rumah Sakit RS.Baptis Kediri
Sasaran : Pasien Ny. R umur 41 Tahun yang Bangsal Wijaya
Kusuma Rumah Sakit RS.Baptis Kediri
Materi : Aplikasi Ronde Keperawatan
Metode : Penjelasan, Diskusi dan Tanya jawab
Media : 1. Dokumentasi/ Status Pasien
2. Sarana diskusi : kertas, bolpen
3. Materi yang disampaikan secara lisan

3.1 Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Erma Dwi L
Ketua Tim : Mirna Sari D
Perawat : Donna Roesalia
Ahli Gizi : Shalsa Amalia R
Dokter : Devina Della I
Pasien : Rifka Dwi Ayu D
Keluarga pasien : Isa Christianti G
Dosen Pembimbing : Erlin Kurnia, S.Kep., Ns., M.Kes
3.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi, yaitu pola napas
tidak efektif dan penurunan curah jantung
2. Tujuan Khusus
1) Menjustifikasi masalah yang belum teratasi.
2) Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer, tim
kesehatan lain.

12
3) Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah pasien
4) Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah
pasien.
3.3 Pelaksanaan
Kegiatan ronde keperawatan dilaksanakan pada minggu keempat yaitu
pada tanggal 25-26 April 2023. Ruangan yang digunakan dalam mengelola
ronde keperawatan adalah Ruang Wijaya Kusuma RS Baptis Kediri. Metode
yang digunakan adalah pendekatan secara langsung dan terapeutik untuk
menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berpikir kritis dan
diskusi.

3.4 Pelaksanaan Kegiatan


Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksanaan
Praronde 1. Menentukan kasus dan topic 1 hari Nurse 1. Kepala
2. Menentukan tim ronde sebelum Station Ruang
3. Menetukan literature ronde 2. PP
4. Membuat proposal 3. PA
5. Mempersiapkan pasien
6. Diskusi pelaksanaan
7. Melakukan persetujuan untuk
menandatangani informed
concent
8. Mengkaji keadaan pasien
Ronde Pembukaan 5 menit Nurse Kepala
(Nure 1. Salam pembukaan Station Ruangan
Station) 2. Memperkenalkan tim ronde
3. Menyampaikan identitas dan
masalah pasien
4. Menjelaskan tujuan dari ronde
Penyajian masalah 15 menit Nurse 1. Kepala
1. Menjelaskan riwayat penyakit Station Ruangan
dan keperawatan pasien 2. PP
2. Menjelaskan masalah pasien 3. PA
dan rencana tindakan yang 4. Dokter
telah dilaksanakan dan serta 5. Perawat
menetapkan prioritas yang Konselor
perlu didiskusikan
Validasi data (bed pasien) 5 menit Ruang 1. Kepala
1. Mencocokan data pasien Wijaya ruangan
Kusuma 2. PP
3. PA
4. Dokter
5. Perawat
konselor
Lanjutan Diskusi 10 menit Nurse 1. Kepala
1. Pemberian justifikasi oleh Station ruangan
perawat primer atau konselor 2. PP
atau kepala ruang tentang 3. PA
masalah pasien serta rencana 4. Dokter

13
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksanaan
yang akan dilakukan 5. Perawat
2. Menentukan tindakan konselor
keperawatan pada masalah
prioritas yang telah ditetapkan
Pasca ronde 1. Melanjutkan diskusi dan 10 menit Nurse 1. Kepala
masukan dari tim Station ruangan
2. Menyimpulkan untuk 2. PP
menentukan tindakan 3. PA
keperawatan pada masalah
prioritas yang telah ditetapkan.
3. Evaluasi dan rekomendasi
intervensi keperawatan
4. Penutup

3.5 Kriteria Evaluasi


1. Struktur :
1) Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Wijaya Kusuma.
2) Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde
keperawatan.
3) Persiapan dilakukan sebelumnya.
2. Proses :
1) Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
2) Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran
yang telah ditentukan.
3. Hasil :
1) Pasien puas dengan hasil kegiatan.
2) Masalah pasien dapat teratasi.
3) Perawat dapat :
(1) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sistematis.
(2) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
(3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien.
(4) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan.
(5) Meningkatkan kemampuan justifikasi.
(6) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.

14
3.6 Informed Consent

SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN


RONDE KEPERAWATAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : …………………………..
Umur : …………………………..
Alamat: …………………………..
Adalah suami/istri/orang tua/anak dari pasien:
Nama : ………………………………
Umur : ………………………………
Alamat : ……………………………....
Ruang : ……………………………....
No. RM. : ……………………………...
Dengan ini menyatakan setuju untuk dilakukan ronde keperawatan.

Kediri, ………………
Perawat Yang Menerangkan Penanggung Jawab

………………………. …………………..

Saksi – Saksi Tanda Tangan

1. …………………… 1. ……………………….

2. ………………….. 2. ………………………

15
3.7 Setting

Ket :

: Kepala Ruangan : Pasien

: Perawat Primer : Keluarga Pasien

: Perawat Asosiate

: Konselor

16
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Ronde keperawatan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalahh keperawatan yang berfokus pada pasien dan
dilakukan oleh perawat. Dalam hal ini pasien dilibatkan secara
langsung dan pasien yang dipilih memeiliki kriteria pasien dengan
kasus baru atau langka, serta pasien yang mempunyai masalah
keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakuakan
tindakan keperawatan. Ronde keperawatan akan meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan pada perawat, selain perawat dapat
mengevaluasi kegiatan yang telah diberikan pada pasien berhasil atau
tidak.

Melalui ronde keperawatan, evaluasi kegiatan, rintangan


yang dihadapi oleh perawat atau keberhasilan dalam asuhan
keperawatan dapat dinilai. Ada berbagai empat macam tipe ronde
keperawatan yang dikenal yait umatrons’rounds, nurse management
rounds, patient comfort rounds dan teachingrounds. Sedangkan
untuk langkah – langkah keperawatan dapat dibagi menjadi
praronde, pelaksanaan ronde, serta pasca ronde. Adapun strategi ronde
keperawatan yang efektif dapat dilakukan dengan melakukan
persiapan yang seksama, membuatperencanaan apa yg akan
dilakukan, orientasikan pada perawat tujuan yang ingin dicapai,
memprekenalkan diri pada tim, meninggalkan waktu untuk pertanyaan,
sertamelakukan evaluasi pelaksnaan yang telah dilakukan.

4.2 Saran
Diharapkan para pembaca memperbanyak literatur dalam
pembuatan makalahagar dapat membuat makalah yang baik dan benar.
Terutama litelatur yang berhubungandengan penatalaksaan yang lebih
efektif mengenai ronde keperawatan karena di dalammakalah ini
pelaksanaan masih banyak kekurangan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Kamalia, L. O., Said, A., & Risky, S. (2020). Manajemen Keperawatan


(Nursing. Management). Bandung: Media Sains Indonesia.
Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik
Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika
Nursalam. (2016). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik
Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika
Sihombing, R. M., Tahulending, P. S., Agustine, U., Rumerung, C. L., Hutapea,
A. D., Manalu, N. V., ... & Purba, D. H. (2021). Manajemen Keperawatan.
Yayasan Kita Menulis.

18
LAMPIRAN

SKENARIO RONDE KEPERAWATAN

Pembagian
Kepala Ruangan : Erma Dwi Lestari
Konselor/ Dokter : Devina Della
Ketua Tim : Mirna Sari Dwi Agustina
Perawat Pelaksana : Donna Roesalia Hardy
Ahli Gizi : Shalsa Amalia Rahayu
Pasien : Rifka Dwi Ayu Desita
Keluarga Pasien : Isa Christanti Gumara

Kamis, 25-26 April 2023 di Rumah Sakit RSBK ruang wijaya kusuma akan
dilakukan Ronde Keperawatan. Pasien yang akan dilakukan ronde keperawatan
adalah pasien Ny. R dengan diagnose medis CKD stage V, DM, Hipoglikemia.
Pasien menjalani perawatan hari ke 10, keluhan yang di rasakan badan lemas,
mual muntah, kadang nafas terasa sesak, bengkak. Pasien terpasang O2 NRBM
10lpm, terpasang IV D10% 500cc Q24jam, terpasang catheter produksi 500cc/24
jam.

Tahap Pra Ronde


Di ruang Wijaya Kusuma Rs Baptis Kediri akan diadakan ronde keperawatan
Sebelum melakukan ronde keperawatan ketua tim menentukan kasus yang akan
dirondekan dan menetukan tim ronde keperawatan. Kemudian ketua tim menemui
kepala ruangan untuk meminta persetujuan.
Ketua Tim : Selamat pagi bu erma , melaporkan untuk pasien a.n Ny R yg
dengan CKD, DM, Hipoglikemia hari ini sudah memasuki perawatan ke-10 hari.
Saat ini keluhan yang di rasakan badan lemas, mual muntah, kadang nafas terasa
sesak, bengkak dan Gula pasien sering drop sampai 55mg/dl.
Kepala Ruangan : Apakah selama 10 hari tidak ada peningkatan KU?

Ketua Tim : Tidak ada bu , bagaimana kalau kita mengadakan ronde keperawatan
bu ?
Kepala Ruangan : iya saya setuju . Kalau gitu tolong di kaji ulang dan jangan
lupa untuk menjelaskan ronde keperawatan itu seperti apa. Setelah itu minta
persetujuan tanda tangan dari pihak keluarga kalau bersedia.Untuk
pelaksanaannya kemungkinan besok kita lakukan ronde keperawatan , nanti kamu
melaporkan resume perawatannya. Begitu ya
Ketua Tim : baik bu.

19
Ketua Tim : Selamat pagi bu. Bagaimana keadaan hari ini?
Pasien : Selamat pagi
Ketua Tim : Perkenalkan saya Ners mirna sebagai ketua tim di dines pagi hari
ini. Bagaimana keadaanya ? apakah masih badan lemas, sesak, mual muntah ?
Pasien : masih seperti biasanya badan masih lemas, sesak dan tidak ada nafsu
makan karena mual muntah, malam saya tidak bisa tidur suster karena mual
muntah.
Ketua Tim: oke baik ibu , jadi begini (sambil berbicara dengan keluarga pasien)
melihat kondisi Ny. Rifka ini kami akan jadikan pasien untuk ronde keperawatan.
Apa dari pihak keluarga bersedia?
Pasien dan keluarga : apa itu ronde keperawatan?
Ketua Tim: nah ronde keperawatan itu suatu kegiatan yang nantinya pasien atau
keluarga akan diajak diskusi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi pasien.
Diharapkan nantinya setelah dilakukan ronde keperawatan dan tindakan
keperawatan masalahta bisa berkurang atau teratasi.
Keluarga Pasien : ooh begitu. Saya setuju saja yang penting bapak bisa cepat
sembuh dan cepat pulang.
Ketua Tim : baik. tanda tangan dulu disini yah Bu (sambil memberikan surat
persetujuan kepada keluarga pasien). Ini surat persetujuan bahwa Ny. Rifka dan
keluarga bersedia kami jadikan pasien ronde keperawatan
Keluarga pasien : iya suster.. (sambil menanda tangani surat persetujuan).
Ketua Tim : jadi nanti akan ada perawat yang akan memeriksa Ny.Rifka untuk
mengetahui masalah yang terjadi pada Tn. Rifka.
Keluarga pasien : oh iya
Ketua Tim : kalau begitu saya permisi dulu bu bapak.
Setelah melakukan inform consent dan mendapat persetujuan dari pasien dan
keluarga, Ketua Tim melakukan pertemuan dengan anggota tim (perawat
pelaksana) untuk melakukan pemberian tugas.
Di ruang perawat..
Ketua Tim: Saat ini kami menyiapkan untuk ronde keprawatannya ,
kemungkinan akan dilaksanakan besok. Untuk nurse donna , minta tolong untuk
mengukur tanda tanda vitalnya dan melakukan pemeriksaan fisik.

Ners Donna : Permisi ya bu , Perkenalkan saya ners Donna yang bertugas untuk
merawat Ny. Rifka di sift pagi dan sekarang . Bagaimana keadaan saat ini ?
saya akan mengukur tanda tanda vitalnya yaa.

Ny. R : Silahkan

Klg. Rifka : Adik saya masih lemas, sesak mbak , mual muntah juga , sesak kalau
buat bicara masih ngos-ngosan, bengkak dan Gula sering rendah.

Ners Donna : begitu ya ,


Didapatkan hasil, bahwa Ny. Rifka mengalami badan lemas,sesak, tidak nafsu
makan, mual muntah,bengkak pada kaki. TD : 150/1000 mmHg N : 80x/menit S :
36,20C RR : 28x/menit , terpasang terpasang O2 NRBM 10lpm, IV D10% 500cc
Q24jam,
(Setelah melakukan pengkajian dan sudah mendapatkan data, Ners Donna
melaporkan hasilnya kepada Ketua Tim)
Sudah Nurse Mirna
Ketua Tim Baik ibu itu yang bisa saya sampaikan , kalau begitu saya permisi.

Klg. Rifka : iyaa bu, terimakasih.

(Keesokan harinya, Pukul 07.30 diruang wijaya kusuma saat conference)

20
Keesokan harinya , semua sudah berkumpul untuk melakukan ronde
keperawatan

Kepala Ruangan: Selamat pagi , terimakasih teman-teman perawat, dokter


devina selaku DPJP utama dan juga ahli gizi yang sudah menyempatkan
waktunya untuk ronde keperawata pada pasien kita yang sudah lama perawatan di
sini , tapi ternyata masalah kesehatannya belum kunjung membaik.
Baik , sebelum kita memulai , kita akan berdoa menurut agama dan keperacayaan
kita masing-masing. ( berdoa mulai dan selesai )

Kepala Ruangan: Kemarin , kita sudah menjelaskan kepada pasien mengenai


ronde keperawatannya dan dari pihak keluarga sudah setuju dan tanda tangan
persetujuan. Supaya lebih jelas bagaimana kondidi pasien tersebut , saya
persilahkan Mbak Mirna untuk menjelaskan kondisi pasien terakhir. Silahkan
Mbak.

Ketua Tim: Disini saya akan menjelaskan data-data dari pasien Ny R mengenai
keluhan selama rawat inap disini. Untuk namanya sa ulangi lagi My R , usia 27
th , paisen BPJS MRS tnggal 30 Maret 2023 jam 22.30 , tanggal pengkajian tgl
31/3/2023 jam 08.00. Diagnosa Medisnya CKD stage V, DM, Hipoglikemia.
Keluhan utama pasien yaitu sesak nafas, badan lemas, mual muntah. Terapi yang
sudah diberikan yaitu IV NS 500cc Q 24jam, O2 tambahan NRBM 10 lpm.Untuk
data subjektif klien mengeluhkan sesak nafas , dada terasa ampeg , batuk sudah 2
minggu , bengkak pada kaki dan wajah sudah 4 hari. Untuk DOnya klien tampak
sesak , terpasang O2 NRBM 10 lpm , TD 150/100mmhg , RR 24x/mnt , HR
87x/mnt , SaO2 95-97% GDS= 55mg/dl sudah di beri Dextrose 40% 3 flash.
Produksi urine dengan cath 500cc/24 jam .Terdengar suara nafas tambahan ronkhi
, bibir dan jari-jari tmpak cyanosis , kedua kaki tampak oedema , nadi teraba
lemah , pasien tidur dengan posisi setengah duduk. Kemudian, Diagnosanya yaitu
pola nafas tidak efektif , penurunan curah jantunng, Nausea, hipoglikemia.
Kepala Ruangan:: Baik terimakasih untuk perawat Mirna yang sudah
menyampaikan resume keperawatan : Selanjutnya munkin ada tambahan terkait
dengan kondisi pasien yang terakhir.

Ners Donna : Bu , saya menambahkan keluhan pasien , kemarin malam pasien


mengeluhkan keringat dingin, mual muntah 2x di GDS 66mg/dl lalu di beri air
gula

Kepala Ruangan:: Terimakasih tambahannya ya , nanti bisa kita catat sebagai


tambahan rekomendasi terapi apa yang harus kita berikan kepasien. Baik
selanjutnya apakah ada klarifikasi dari dokter?
Dokter : Terimakasih Bu erma , selamat pagi teman-teman , disini saya akan
menyampaikan riwayat penyakit pasien sekarang , pasien masuk tgl 30 Maret
2023 pkl 22.30 dengan keluhan sesak nafas sehari sebelum MRS , nyeri dada ,
mual muntah dan bengkak pada kaki. Untuk riyawat penyakit dahulu , pasien
pernah MRS 1x pada tahun 2021 dengan keluhan yang sama.
Mungkin itu yang dapat saya sampaikan.

Kepala Ruangan: Terimakasih dr Devina untuk tambahan laporannya. Jadi


laporan tersebut menunjukkan bahwa pasien tersebut pernah rawat inap dengan
keluhan yang sama. Baik , dari yang di sampaikan oleh dokter , apakah ada yang
ingin menambahkan lagi ?

Ahli gizi : Mungkin sudah cukup , bisa langsung ke paisen .

21
Kepala Ruangan: Baik kalau begitu, supaya lebih jelas mari kita validasi ke
pasien.
Di Ruangan Pasien :

Kepala Ruangan: Selamat pagi bu

Klg Rifka: Selamat pagi Bu

Kepala Ruangan: Ini sesuai dengan yang di sampaikan oleh perawat mirna
kemarin bahwa hari ini akan di lakukan ronde keperawatannya. Ini kami
datangkan tim ronde , ada Dokter , Ahli Gizi dan perawat. Nanti akan ada
pemeriksaan , nanti silahkan disampaikan keluhannya. Yang pertama , silahkan
dokter , mungkin ada yang akan di periksa.

Dokter : Selamat pagi mbak , ada keluhan pagi ini ?

Klg. Rifka: Ini adik saya masih merasakan sesak.

Dokter: selain sesak apakah ada keluhan lainnya ?

Klg. Rifka : Masih ada batuk dan mualnya dokter. ( Sambil memeriksa suara
nafas )

Dokter : ( setelah selesai memeriksa suara nafas ) Nurse Donna saya minta tolong
untuk di cek RR dan saturasi oksigennya
Ners Donna : BAik dokter. Permisi ya ...Untuk RR.nys 24/mnt , Saturasinya
93% dengan O2 NRBM 10 lpm dokter

Dokter: Baik , nanti saya akan menambhkan terapi untuk mual dan menambahkan
Oksigennya menjadi 15 lpm supaya saturasi dalam tubuhnya bisa naik. Baik , itu
saja dari saya , silahkan dilanjutkan.

Kepala Ruangan: Selanjutnya dari ahli gizi , silahkan ada yang ingin ditanyakan.

Ahli gizi : saya shalsa dari Ahli gizi , saya tanya apakah makannya habis ?

Ny.Rifka : 1/2 POrsi

Shalsa : Hanya 1/2 saja ?

Klg. Rifka : Iya bu , hanya 1/2 pirsi, boleh minta makannya diganti bubur sum-
sum saja karna kalau mencium aroma rempah2 lauk jadi mual adik saya

Ahli gizi : Baik , tidak ada riwayat sakit DM / HT ?

Klg. Rifka : Kalau DM tidak ada , kalau HT ada bu

Ahli gizi : Baiklah , nanti makanannya di ganti yang sum-sum tetapi masih
sesusidiit yang diberikan yaa.

Klg. Rifka: baik

Kepala Ruangan: BAik terimakasih buat dokter dan ahli gizi, nanti ada beberapa
perubahan terapi dan perawatannya ya. Terimakasih juga buat keluarga atas kerja

22
samanya. Semoga melalui ronde ini dapat memperbaiki kondisi pasien dan bisa
segera sembuh. Saya mohon ijin kembali ke nurse station yaa untuk berdiskusi.
Mari bu

Klg. Rifka : Baik pak Terimakasih

Kembali ke nurse station

Kepala Ruangan: Baiklah teman-teman sekalian , kita sudah validasi ke pasien


dan keluarga pasien dari masing-masing dari TIM sudah mengkaji dan memahami
konidisi pasien seperti apa. Untuk selanjutnya , syaa minta tolong ekpada dokter
dan ahli gizi sekiranya ada beberapa terapi atau tindakan yang harus diganti. Saya
persilahkan dari Dokter apakah ada terapi yang harus diganti .

Dokter : baik , dari saya nanti tetap melanjutkan terapi yang sudah diberikan
tetapi ada tambahan terapi untuk anti mualnya IV Ranitidin 2x1 ampl , IV
Ondancentron 2x1 ampl , Nebulizer farbiven 2,5cc+Pulmicor 0.5cc Q 6 jam dan
untuk Oksigennya di naikkan menjadi 15 lpm.

Kepala Ruangan: Terimakasih dokter atas tambahan obatnya. Selanjutnya , saya


serahkan ke ahli gizi , mungkin ada perubahan dietnya.

Shalsa : Untuk menunya nanti diganti bubur sum-sum dengan diet Rendah Garam

Kepala Ruangan: terimakasih dari ahli gizi.

Kepala Ruangan: Terimakasih saran dan masukan dari tim kesehatan sudah
diberikan , selanjutnya ada klarifikasi dari mbak mirna ?

Ketua Tim: Untuk terapi tambahannya apakah bisa dilakukan hari ini atau besok
dok ?

Dokter : Bisa dimulai hari ini , karena lebih cvepat lebih baik. Nanti saya
resepkan obatnya.

Ketua Tim: Itu saja yang saya klarifikasi.

Kepala Ruangan: Terimakasih atas klarifikasi dan kerja samanya teman-teman.


Semoga dengan kegiatan ronde kita hari ini segera memulihkan kondisi pasien.

23

Anda mungkin juga menyukai