Dosen Pengampu :
1. Aries Wahyuningsih, S.Kep., Ns., M.Kes
2. Erlin Kurnia, S.Kep., Ns., M.Kes
3. Srinalesti Mahanani, S.Kep., Ns., M.Kep
:
Kelompok 3
Disusun Oleh :
Devina Della Indriani 01.2.22.00808
Donna Roesalia Hardy 01.2.22.00811
Erma Dwi Lestari 01.2.22.00813
Isa Christanti Gumara 01.2.22.00819
Mirna Sari Dwi Agustina 01.2.22.00826
Rifka Dwi Ayu Desitasari 01.2.22.00830
Shalsa Amalia Rahayu 01.2.22.00834
Penyusun
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Tujuan.....................................................................................................1
1.2.1 Tujuan Umum ..................................................................................1
1.2.3 Tujuan Khusus...................................................................................2
1.3 Manfaat...................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................3
2.1 Pengertian Ronde Keperawatan..............................................................3
2.2 Karakteristik Ronde................................................................................5
2.3 Sasaran Ronde Keperawatan..................................................................5
2.4 Maksud dan Tujuan Ronde Keperawatan...............................................5
2.5 manfaat Ronde keperawatan...................................................................5
2.6 Kriteria Pasien.........................................................................................6
2.7 Tim Pelaksanaan Ronde Keperawatan...................................................6
2.8 Peran masing-masing Anggota...............................................................7
2.9 Metode....................................................................................................7
2.10 Alat Bantu.............................................................................................7
2.11 Alur Ronde Keperawatan......................................................................8
2.12 Peran Anggota Tim...............................................................................9
2.13 Kriteria Evaluasi...................................................................................9
2.14 Mekanisme............................................................................................10
2.15 Kendala.................................................................................................11
BAB III Rencana Kegiatan...............................................................................12
3.1 Pengorganisasian....................................................................................12
3.2 Tujuan ....................................................................................................13
3.3 Pelaksanaan.............................................................................................13
3.4 Pelaksanaan Kegiatan.............................................................................13
3.5 Kriteria Evaluasi ....................................................................................14
3.6 Inform Consent.......................................................................................15
3.7 Format Supervisi.....................................................................................16
BAB IVPENUTUP.............................................................................................17
4.1 Kesimpulan .............................................................................................17
4. 2 Saran ......................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................18
LAMPIRAN........................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum :
Setelah dilakukan ronde keperawatan masalah keperawatan yang dialami
klien dapat diatasi.
1
2) Memberikan tindakan yang berorientasi pada masalah keperawatan
klien
3) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
4) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan.
5) Meningkatkan kemampuan justifikasi.
6) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
7) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan
8) Melaksanakan asuhan keperawatan secara menyeluruh.
1.3 Manfaat
1. Bagi Klien :
1) Membantu menyelesaikan masalah klien sehingga mempercepat masa
penyembuhan.
2) Mengurangi masa rawat inap
3) Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien.
4) Memenuhi kebutuhan pasien.
2. Bagi Perawat :
a. Dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor
perawat.
b. Menjalin kerjasama tim antar multidisiplin.
c. Menciptakan komunitas keperawatan profesional.
3. Bagi Rumah Sakit :
a. Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit
b. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan
keperawatan
c. Meningkatkan loyalitas konsumen terhadap rumah sakit.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
3) Patients comfort rounds adalah ronde yang berfokus pada kebutuhan
utama yang diperlukan pasien dirumah sakit. Fungsi perawat dalam ronde
ini adalah memenuhi semua kebutuhan pasien. Misalnya ketika ronde
dilakukan pada malam hari, perawat menyiapkan tempat tidur yang
nyaman untuk pasien
4) Teaching rounds dilakukan antara teacher nurse dengan perawat atau siswa
perawat, di mana terjadi proses pembelajaran. Teknik ronde ini biasa
dilakukan untuk perawat atau siswa perawat. Dengan pembelajaran
langsung, perawat atau siswa dapat langsung mengaplikasikan ilmu yang
didapat langsung pada pasien.
Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat
dengan pasien atau keluarga terlibat aktif dalam diskusi dengan membahas
masalah keperawatan serta mengeluasi hasil tindakan yang telah
dilakukan. Ronde keperawatan akan menjadi media perawat untuk
meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor, kepekaan dan
cara berpikir kritis perawat akan tumbuh dan terlatih melalui suatu transfer
pengetahuan dan pengaplikasian konsep teori dalam praktik keperawatan.
Pengetahuan perawat sangat diperlukan dalam pelaksanaan ronde
keperawatan (Agustina, Mardiono, & Ibrahim, 2016)
Ronde keperawatan tradisional merupakan proses di mana 2 orang
perawat mengunjungi masing-masing pasien untuk memastikan tempat
tidur pasien dalam kondisi rapi, melakukan dan melakukan pijatan pada
area yang mengalami tekanan (Bates, 2011). Ronde keperawatan ini
dilakukan secara rutin setiap hari oleh perawat senior pada awal shift dan
pada saat jam kunjungan dokter. Perawat berjalan mengelilingi bangsal
untuk memeriksa standar pelayanan dan kemajuan tindakan perawatan.
Perawat juga menjelaskan informasi terkait pemeriksaan dan tindakan
medis serta memberi kesempatan kepada pasien dan keluarganya untuk
bertanya tentang masalah kesehatannya.
Ronde keperawatan merupakan prosedur di mana sekelompok
perawat melakukan pengamatan langsung terhadap klien secara individu
disamping tempat tidur klien masing-masing dan langsung menanyakan
kepada perawat tentang asuhan keperawatan klien tersebut (Taylor, 1993).
Menurut Torn dalam Setyowati (1995) ronde keperawatan merupakan
observasi langsung ke ruang perawat yang dilakukan oleh pengelola
keperawatan dalam rangka pengamatan dan pemberian bimbingan.
4
2.2 Karakteristik Ronde
Berdasarkan Nursalam (2015) karakteristik ronde antara lain sebagai berikut
1. Pasien dilibatkan secara langsung
2. Pasien merupakan fokus kegiatan.
3. Ketua tim, anggoa tim melakukan diskusi
4. Konselor memfasilitasi kreativitas
5. Konselor membantu mengembangkan kemampuan Ketua tim dan
anggotanya dalam meningkatkan kemampuan mengatasi masalah.
5
sebaliknya. Selain itu, tujuan ronde juga, yakni untuk:
1. Menumbuhkan cara berpikir secara kritis.
2. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berasal dari masalah klien.
3. Meningkatkan validitas data klien.
4. Menilai kemampuan justifikasi.
5. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja.
6. Meningkatkan perawatan. kemampuan untuk memodifikasi rencana
Tujuan ronde keperawatan adalah untuk meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan dan untuk mengetahui pelaksanaan standar asuhan
keperawatan yang telah dijalankan, meliputi dokumentasi keperawatan,
persepsi pasien terhadap mutu asuhan keperawatan, tindakan keperawatan,
memantau penampilan dari setiap perawat serta memberikan bimbingan dan
pembinaan kinerja tenaga keperawatan di ruang rawat, melakukan
pengamatan kebersihan dan kerapihan ruang rawat, membantu
pendayagunaan sarana dan prasarana.
6
5. Tim kesehatan lain ( dokter, ahli gizi)
2.9 Metode
1) Diskusi
2) Bed Side Teaching
7
2.11 Alur Ronde Keperawatan
Penetapan Pasien
Persiapan Pasien :
1. Informed Concent
2. Hasil Pengkajian/
Validasi data
TAHAP RONDE DI
BED PASIEN Validasi data
8
2) Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut
3. Pasca ronde
1) Pemberian justifikasi oleh perawat tentang data, masalah pasien,
rencana, tindakan yang akan dilakukan dan kriteria evaluasi.
2) Kesimpulan dan rekomendasi untuk asuhan keperawatan selanjunya
oleh kepala ruang/ pimpinan ronde
9
2) Masalah klien dapat teratasi
3) Perawat dapat :
1. Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistematis
2. Meningkatkan kemampuan validasi data pasien
3. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
4. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien
5. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan
6. Meningkatkan kemampuan justifikasi
7. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
2. 14 Mekanisme
1. Perawat primer membaca status pasien untuk melihat perkembangan
kesehatan pasien dan melihat intervensi apa yang belum terselesaikan,
meliputi laporan peneliaian fisik dan psikososial pasien. Perawat juga
menentukan tujuan yang ingin dicapai jika ronde keperawatan tersebut
dilaksanakan.
2. Penentuan pasien yang akan dilakukan ronde keperawatan berdasarkan
dua kriteria, yaitu yang pertama adalah pasien sudah dilakukan
intervensi namun belum berhasi dan yang kedua adalah pasien dengan
penyakit langka.
3. Perawat primer yang menangani pasien tersebut melakukan diskusi
bersama kepala ruangan untuk menetapkan waktu serta pihak yang
dilibatkan dalam proses ronde keperawatan. Setelah ditetapkan maka
perawat primer datang ke pasien untuk meminta persetujuan atau
informed consent kepada pasien (Nursalam, 2014).
4. Setelah disetujuinya informed cosent, ronde keperawatan dilaksanakan
di meja diskusi dipimpin kepala ruangan dan dihadiri oleh perawat
primer yang menangani pasien tersebut, perawat associate, perawat
primer dua, dokter yang menangani, konselor dan pihak lain yang
memungkinkan untuk dilibtkan. Ronde keperawatan biasanya
berlangsung selama kurang lebih 1 jam (tergantung kebutuhan).
Perawat primer akan mempresentasikan masalah terkait kondisi klien,
meliputi (Nursalam, 2014) :
1) Diagnosis Keperawatan
2) Data yang mendukung
10
3) Intervensi yang sudah dilakukan
4) Hambatan yang ditemukan
5) Prognosis penyakit, dsb
5. Validasi data dilakukan setelah perawat primer menyajikan masalah di
depan tim dengan cara seluruh tim datang ke pasien untuk
mencocokkan data yang dipresentasikan dengan keadaan pasien yang
sebenarnya.
6. Seluruh tim kembali ke meja diskusi untuk melanjutkan proses diskusi.
Tim yang lain seperti perawat primer dua, dokter atau konselor berhak
mengutarakan pendapat dan memberikan saran kemudian kepala
ruangan menyimppulkan atau permasalah pasien dan memutuskan
rekomendasi solusi masalah untuk selanjutnya akan
diimplementasikann ke pasien (Nursalam, 2014).
2.15 Kendala
Kendala-kendala yang mungkin terjadi saat pelaksanaan ronde
keperawatan antara lain:
1. Persiapan yang kurang sebelum dilaksanakan ronde keperawatan
2. Laporan hasil ronde keperawatan tidak selaras
3. Orientasi masih terbatas pada prosedur keperawatan saja
4. Tidak disetujuinya inform consent oleh pasien atau keluarga
11
BAB III
RENCANA KEGIATAN
3.1 Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Erma Dwi L
Ketua Tim : Mirna Sari D
Perawat : Donna Roesalia
Ahli Gizi : Shalsa Amalia R
Dokter : Devina Della I
Pasien : Rifka Dwi Ayu D
Keluarga pasien : Isa Christianti G
Dosen Pembimbing : Erlin Kurnia, S.Kep., Ns., M.Kes
3.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi, yaitu pola napas
tidak efektif dan penurunan curah jantung
2. Tujuan Khusus
1) Menjustifikasi masalah yang belum teratasi.
2) Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer, tim
kesehatan lain.
12
3) Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah pasien
4) Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah
pasien.
3.3 Pelaksanaan
Kegiatan ronde keperawatan dilaksanakan pada minggu keempat yaitu
pada tanggal 25-26 April 2023. Ruangan yang digunakan dalam mengelola
ronde keperawatan adalah Ruang Wijaya Kusuma RS Baptis Kediri. Metode
yang digunakan adalah pendekatan secara langsung dan terapeutik untuk
menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berpikir kritis dan
diskusi.
13
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksanaan
yang akan dilakukan 5. Perawat
2. Menentukan tindakan konselor
keperawatan pada masalah
prioritas yang telah ditetapkan
Pasca ronde 1. Melanjutkan diskusi dan 10 menit Nurse 1. Kepala
masukan dari tim Station ruangan
2. Menyimpulkan untuk 2. PP
menentukan tindakan 3. PA
keperawatan pada masalah
prioritas yang telah ditetapkan.
3. Evaluasi dan rekomendasi
intervensi keperawatan
4. Penutup
14
3.6 Informed Consent
Kediri, ………………
Perawat Yang Menerangkan Penanggung Jawab
………………………. …………………..
1. …………………… 1. ……………………….
2. ………………….. 2. ………………………
15
3.7 Setting
Ket :
: Perawat Asosiate
: Konselor
16
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Ronde keperawatan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalahh keperawatan yang berfokus pada pasien dan
dilakukan oleh perawat. Dalam hal ini pasien dilibatkan secara
langsung dan pasien yang dipilih memeiliki kriteria pasien dengan
kasus baru atau langka, serta pasien yang mempunyai masalah
keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakuakan
tindakan keperawatan. Ronde keperawatan akan meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan pada perawat, selain perawat dapat
mengevaluasi kegiatan yang telah diberikan pada pasien berhasil atau
tidak.
4.2 Saran
Diharapkan para pembaca memperbanyak literatur dalam
pembuatan makalahagar dapat membuat makalah yang baik dan benar.
Terutama litelatur yang berhubungandengan penatalaksaan yang lebih
efektif mengenai ronde keperawatan karena di dalammakalah ini
pelaksanaan masih banyak kekurangan.
17
DAFTAR PUSTAKA
18
LAMPIRAN
Pembagian
Kepala Ruangan : Erma Dwi Lestari
Konselor/ Dokter : Devina Della
Ketua Tim : Mirna Sari Dwi Agustina
Perawat Pelaksana : Donna Roesalia Hardy
Ahli Gizi : Shalsa Amalia Rahayu
Pasien : Rifka Dwi Ayu Desita
Keluarga Pasien : Isa Christanti Gumara
Kamis, 25-26 April 2023 di Rumah Sakit RSBK ruang wijaya kusuma akan
dilakukan Ronde Keperawatan. Pasien yang akan dilakukan ronde keperawatan
adalah pasien Ny. R dengan diagnose medis CKD stage V, DM, Hipoglikemia.
Pasien menjalani perawatan hari ke 10, keluhan yang di rasakan badan lemas,
mual muntah, kadang nafas terasa sesak, bengkak. Pasien terpasang O2 NRBM
10lpm, terpasang IV D10% 500cc Q24jam, terpasang catheter produksi 500cc/24
jam.
Ketua Tim : Tidak ada bu , bagaimana kalau kita mengadakan ronde keperawatan
bu ?
Kepala Ruangan : iya saya setuju . Kalau gitu tolong di kaji ulang dan jangan
lupa untuk menjelaskan ronde keperawatan itu seperti apa. Setelah itu minta
persetujuan tanda tangan dari pihak keluarga kalau bersedia.Untuk
pelaksanaannya kemungkinan besok kita lakukan ronde keperawatan , nanti kamu
melaporkan resume perawatannya. Begitu ya
Ketua Tim : baik bu.
19
Ketua Tim : Selamat pagi bu. Bagaimana keadaan hari ini?
Pasien : Selamat pagi
Ketua Tim : Perkenalkan saya Ners mirna sebagai ketua tim di dines pagi hari
ini. Bagaimana keadaanya ? apakah masih badan lemas, sesak, mual muntah ?
Pasien : masih seperti biasanya badan masih lemas, sesak dan tidak ada nafsu
makan karena mual muntah, malam saya tidak bisa tidur suster karena mual
muntah.
Ketua Tim: oke baik ibu , jadi begini (sambil berbicara dengan keluarga pasien)
melihat kondisi Ny. Rifka ini kami akan jadikan pasien untuk ronde keperawatan.
Apa dari pihak keluarga bersedia?
Pasien dan keluarga : apa itu ronde keperawatan?
Ketua Tim: nah ronde keperawatan itu suatu kegiatan yang nantinya pasien atau
keluarga akan diajak diskusi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi pasien.
Diharapkan nantinya setelah dilakukan ronde keperawatan dan tindakan
keperawatan masalahta bisa berkurang atau teratasi.
Keluarga Pasien : ooh begitu. Saya setuju saja yang penting bapak bisa cepat
sembuh dan cepat pulang.
Ketua Tim : baik. tanda tangan dulu disini yah Bu (sambil memberikan surat
persetujuan kepada keluarga pasien). Ini surat persetujuan bahwa Ny. Rifka dan
keluarga bersedia kami jadikan pasien ronde keperawatan
Keluarga pasien : iya suster.. (sambil menanda tangani surat persetujuan).
Ketua Tim : jadi nanti akan ada perawat yang akan memeriksa Ny.Rifka untuk
mengetahui masalah yang terjadi pada Tn. Rifka.
Keluarga pasien : oh iya
Ketua Tim : kalau begitu saya permisi dulu bu bapak.
Setelah melakukan inform consent dan mendapat persetujuan dari pasien dan
keluarga, Ketua Tim melakukan pertemuan dengan anggota tim (perawat
pelaksana) untuk melakukan pemberian tugas.
Di ruang perawat..
Ketua Tim: Saat ini kami menyiapkan untuk ronde keprawatannya ,
kemungkinan akan dilaksanakan besok. Untuk nurse donna , minta tolong untuk
mengukur tanda tanda vitalnya dan melakukan pemeriksaan fisik.
Ners Donna : Permisi ya bu , Perkenalkan saya ners Donna yang bertugas untuk
merawat Ny. Rifka di sift pagi dan sekarang . Bagaimana keadaan saat ini ?
saya akan mengukur tanda tanda vitalnya yaa.
Ny. R : Silahkan
Klg. Rifka : Adik saya masih lemas, sesak mbak , mual muntah juga , sesak kalau
buat bicara masih ngos-ngosan, bengkak dan Gula sering rendah.
20
Keesokan harinya , semua sudah berkumpul untuk melakukan ronde
keperawatan
Ketua Tim: Disini saya akan menjelaskan data-data dari pasien Ny R mengenai
keluhan selama rawat inap disini. Untuk namanya sa ulangi lagi My R , usia 27
th , paisen BPJS MRS tnggal 30 Maret 2023 jam 22.30 , tanggal pengkajian tgl
31/3/2023 jam 08.00. Diagnosa Medisnya CKD stage V, DM, Hipoglikemia.
Keluhan utama pasien yaitu sesak nafas, badan lemas, mual muntah. Terapi yang
sudah diberikan yaitu IV NS 500cc Q 24jam, O2 tambahan NRBM 10 lpm.Untuk
data subjektif klien mengeluhkan sesak nafas , dada terasa ampeg , batuk sudah 2
minggu , bengkak pada kaki dan wajah sudah 4 hari. Untuk DOnya klien tampak
sesak , terpasang O2 NRBM 10 lpm , TD 150/100mmhg , RR 24x/mnt , HR
87x/mnt , SaO2 95-97% GDS= 55mg/dl sudah di beri Dextrose 40% 3 flash.
Produksi urine dengan cath 500cc/24 jam .Terdengar suara nafas tambahan ronkhi
, bibir dan jari-jari tmpak cyanosis , kedua kaki tampak oedema , nadi teraba
lemah , pasien tidur dengan posisi setengah duduk. Kemudian, Diagnosanya yaitu
pola nafas tidak efektif , penurunan curah jantunng, Nausea, hipoglikemia.
Kepala Ruangan:: Baik terimakasih untuk perawat Mirna yang sudah
menyampaikan resume keperawatan : Selanjutnya munkin ada tambahan terkait
dengan kondisi pasien yang terakhir.
21
Kepala Ruangan: Baik kalau begitu, supaya lebih jelas mari kita validasi ke
pasien.
Di Ruangan Pasien :
Kepala Ruangan: Ini sesuai dengan yang di sampaikan oleh perawat mirna
kemarin bahwa hari ini akan di lakukan ronde keperawatannya. Ini kami
datangkan tim ronde , ada Dokter , Ahli Gizi dan perawat. Nanti akan ada
pemeriksaan , nanti silahkan disampaikan keluhannya. Yang pertama , silahkan
dokter , mungkin ada yang akan di periksa.
Klg. Rifka : Masih ada batuk dan mualnya dokter. ( Sambil memeriksa suara
nafas )
Dokter : ( setelah selesai memeriksa suara nafas ) Nurse Donna saya minta tolong
untuk di cek RR dan saturasi oksigennya
Ners Donna : BAik dokter. Permisi ya ...Untuk RR.nys 24/mnt , Saturasinya
93% dengan O2 NRBM 10 lpm dokter
Dokter: Baik , nanti saya akan menambhkan terapi untuk mual dan menambahkan
Oksigennya menjadi 15 lpm supaya saturasi dalam tubuhnya bisa naik. Baik , itu
saja dari saya , silahkan dilanjutkan.
Kepala Ruangan: Selanjutnya dari ahli gizi , silahkan ada yang ingin ditanyakan.
Ahli gizi : saya shalsa dari Ahli gizi , saya tanya apakah makannya habis ?
Klg. Rifka : Iya bu , hanya 1/2 pirsi, boleh minta makannya diganti bubur sum-
sum saja karna kalau mencium aroma rempah2 lauk jadi mual adik saya
Ahli gizi : Baiklah , nanti makanannya di ganti yang sum-sum tetapi masih
sesusidiit yang diberikan yaa.
Kepala Ruangan: BAik terimakasih buat dokter dan ahli gizi, nanti ada beberapa
perubahan terapi dan perawatannya ya. Terimakasih juga buat keluarga atas kerja
22
samanya. Semoga melalui ronde ini dapat memperbaiki kondisi pasien dan bisa
segera sembuh. Saya mohon ijin kembali ke nurse station yaa untuk berdiskusi.
Mari bu
Dokter : baik , dari saya nanti tetap melanjutkan terapi yang sudah diberikan
tetapi ada tambahan terapi untuk anti mualnya IV Ranitidin 2x1 ampl , IV
Ondancentron 2x1 ampl , Nebulizer farbiven 2,5cc+Pulmicor 0.5cc Q 6 jam dan
untuk Oksigennya di naikkan menjadi 15 lpm.
Shalsa : Untuk menunya nanti diganti bubur sum-sum dengan diet Rendah Garam
Kepala Ruangan: Terimakasih saran dan masukan dari tim kesehatan sudah
diberikan , selanjutnya ada klarifikasi dari mbak mirna ?
Ketua Tim: Untuk terapi tambahannya apakah bisa dilakukan hari ini atau besok
dok ?
Dokter : Bisa dimulai hari ini , karena lebih cvepat lebih baik. Nanti saya
resepkan obatnya.
23