Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL

RONDE KEPERAWATAN

Di Susun Oleh :

1. Eka Winarti
2. Sri Ayun Siswati
3. Achmad Afif M
4. Sumilah
5. Ardhe Sulistyo Budi
6. Maslikah
7. Dena Risty
8. Erwin Suadi
9. Ade Bimo
10. Sugeng Hariyadi

PROGAM STUDI NERS


UNIVERSITAS BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
Jalan Jabon Km.6 Mojokerto Telp/Fax. (0321)3902032
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengembangan pelaksanaan model praktek keperawatan dengan metode
keperawatan primer, merupakan salah satu metode pemberian pelayanan
keperawatan yang sedang dimantapkan. Dalam pelaksanaan model praktek
keperawatan ini uraian tugas pada masing-masing peran dalam memberi asuhan
keperawatan terurai dengan jelas. Dengan adanya penerapan MAKP di harapkan
dapat meningkatkan mutu asuhan keperawatan, dengan salah satu indikatornya
adalah tingkat kepuasan pasien yang terpenuhi. Pemenuhan tingkat kepuasan pasien
ini dapat kita mulai dengan adanya upaya untuk mengggali kebutuhan pasien
terhadap asuhan keperawatan. Suatu metode yang dipilih untuk menggali secara
mendalam tentang kebutuhan pasien terhadap perawatan adalah ronde keperawatan.
Ronde keperawatan akan memberikan media bagi perawat ruangan untuk
membahas lebih dalam tentang kebutuhan pasien karena melibatkan pasien dan
seluruh tim keperawatan yang ada mulai dari PA sampai konsultan perawatan.
Ronde keperawatan juga merupakan suatu proses belajar bagi perawat, dengan
harapan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor.
Kepekaan dan cara berfikir kritis perawat akan tumbuh dan terlatih melalui suatu
transfer pengetahuan dan pengapilikasian konsep teori secara langsung pada
kenyataan.

1.2 Tujuan
1.2.1 Umum
Setelah dilakukan ronde keperawatan di harapkan masalah pasien dapat
teratasi
1.2.2 Khusus
Setelah dilakukan ronde keperawatan di harapkan masalah pasien dapat
teratasi

1
1.3 Manfaat

1.3.1 Bagi Perawat


Dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan afektif dan psikomotor
perawat.
Menjalin kerjasama tim
Menciptakan komunitas keperawatan profesional.

1.3.2 Bagi Pasien


Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat masa
penyembuhan
Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien
Memenuhi kebutuhan pasien

2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ronde Keperawatan


Ronde Keperawatan merupakan suatu sarana bagi perawat baik perawat
primer maupun perawat associate untuk membahas masalah keperawatan
dengan melibatkan klien dan seluruh tim keperawatan termasuk konsultan
keperawatan. Ronde keperawatan juga merupakan suatu proses belajar bagi
perawat dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif
dan psikomotor. Kepekaan dan cara berpikir kritis perawat akan tumbuh dan
terlatih melalui suatu transfer pengetahuan dan pengaplikasian konsep teori
secara langsung pada kasus nyata (Nursalam, 2014).
Peningkatan mutu asuhan keperawatan sesuai dengan tuntutan masyarakat
dan perkembangan iptek maka perlu pengembangan dan pelaksanaan suatu
model asuhan keperawatan profesional yang efektif dan efisien (Nursalam,
2014).
Metode keperawatan primer merupakan salah satu metode pemberian
pelayanan keperawatan di mana salah satu kegiatannya adalah ronde
keperawatan, yaitu suatu metode untuk menggali dan membahas secara
mendalam masalah keperawatan yang terjadi pada pasien dan kebutuhan
pasien akan keperawatan yang dilakukan oleh perawat primer/associate,
konselor, kepala ruangan, dan seluruh tim keperawatan dengan melibatkan
pasien secara langsung sebagai fokus kegiatan (Nursalam, 2014).

2.2 Karakteristik
a. Klien dilibatkan secara langsung
b. Klien merupakan fokus kegiatan
c. Perawat aosiaet, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi bersama
d. Kosuler memfasilitasi kreatifitas

3
e. Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet,
perawat primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi
masalah.

2.3 Tujuan
a. Umum
- Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berpikir kritis dan
diskusi
b. Khusus:
- Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis.
- Meningkatkan kemampuan validasi data pasien.
- Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
- Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien.
- Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
- Meningkatkan kemampuan justifikasi.
- Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
2.4 Manfaat
a. Masalah pasien dapat teratasi
b. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
c. Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional
d. Terjalinnya kerja sama antartim kesehatan
e. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan
benar
2.5 Kriteria Pasien
Pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang
memiliki kriteria sbb:
a. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan.
b. Pasien dengan kasus baru atau langka.

4
2.6 Metode
a. Diskusi
2.7 Alat Bantu
a. Sarana diskusi: buku, pulpen.
b. Status/dokumentasi keperawatan pasien
c. Materi yang disampaikan secara lisan

2.8 Langkah – Langkah Kegiatan Ronde

Keterangan :
a. Pra ronde
- Menentukan kasus dan topic ( masalah yang tidak teratasi dan masalah
yang langka)
- Menentukan tim ronde kep
- Mencari sumber dan literature
- Membuat proposal

5
- Mempersiapkan klien : informed consent dan pengkajian
- Diskusi : apa diagnose keperawatan , apa yang mendukung, bagaimana
intervensi yang sudah dilakukan selama perawatan
b. Pelaksanaan Ronde
- Penjelasan tentang klien oleh PP dif okuskan pada masalah keperawatan
dan rencana tindakan yang akan dan atau / telah dilaksanakan serta
memilih prioritas yang perlu didiskusikan
- Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah klien
- Meningkatkan kemempuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
- Meningkatkan kemempuan justifikasi
- Meningkatkan kemempuan menilai hasil kerja
2.9 Peran – Peran Anggota Tim
a. Peran Ketua Tim dan Anggota Tim
- Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
- Menjelaskan masalah keperawata utama.
- Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.
- Menjelaskan tindakan selanjutnya.
- Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
b. Peran Ketua Tim Lain dan/Konselor
- Memberikan justifikasi
- Memberikan reinforcement.
- Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta
tindakan yang rasional.
- Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta
tindakan yang rasional.
- Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta
tindakan yang rasional.

6
2.10Kriteria Evaluasi
a. Struktur
- Persyaratan administratif (informed consent, alat, dan lainnya)
- Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan
- Persiapan dilakukan sebelumnya
b. Proses
- Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
- Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang
telah ditentukan.
c. Hasil
- Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan
- Masalah pasien dapat teratasi
- Perawat dapat :
 Menumbuhkan cara berpikir yang kritis
 Meningkatkan cara berpikir yang sistematis
 Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
 Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
 Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien
 Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan
 Meningkatkan kemampuan justifikasi
 Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.

7
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Ronde keperawatan merupakan suatu sarana bagi perawat baik perawat


primer maupun perawat associate untuk membahas masalah keperawatan
dengan melibatkan klien dan seluruh tim keperawatan termasuk konsultan
keperawatan. Ronde keperawatan juga merupakan suatu proses belajar bagi
perawat dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif
dan psikomotor. Kepekaan dan cara berpikir kritis perawat akan tumbuh dan
terlatih melalui suatu transfer pengetahuan dan pengaplikasian konsep teori
secara langsung pada kasus nyata.
Karakteristik dari ronde adalah :
1. Klien dilibatkan secara langsung
2. Klien merupakan fokus kegiatan
3. Perawat aosiaet, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi bersama
4. Kosuler memfasilitasi kreatifitas
5. Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet,
perawat primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi
masalah.
Tujuan dari ronde keperawatan :
1. Menumbuhkan cara berpikir secara kritis.
2. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari
masalah klien.
3. Meningkatkan validitas data klien.
4. Menilai kemampuan justifikasi.

3.2 Saran

Diharapkan ronde keperawatan ini bisa dipakai dengan baik di rumah sakit
sehingga antara perawat primer dan klien bisa mengerti dan dapat saling

8
berkonsultasi akan bagaimana kondisi klien,dan disini perawat bias
mengasah kemampuan kognitif,afektif dan psikomotornya. Sehingga perawat
dapat langsung menerapkan kemampuannya kedalam kasus yang nyata

9
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, M. Nurs. (Hons). 2002. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam


Praktik Keperawatan Professional. Jakarta: Salemba Medika

________________________. 2014. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam


Praktik Keperawatan Professional Ed. 4. Jakarta: Salemba Medika

10
Lampiran: SPTK / Role Play

Tokoh drama :
1. Eka Winarti, Sri Ayun :sebagai keluarga pasien dan narator
2. Sumilah : sebagai pasien
3. Ardhe Sulistyo : sebagai perawat asosiet 1
4. Maslikah : sebagai perawat asosiet 2
5. Dena Resty : sebagai perawat primer / ketua tim
6. Erwin Suadi : sebagai kepala ruang
7. Ade Bimo : sebagai spesialis

Di ruang dahlia sebuah rumah sakit yang sudah menerapkan model


praktik keperawatan professional, akan dilakukan ronde keperawatan. Tahap pre
ronde keperawatan..
Sebelum ketua tim memberikan tugas kepada perawat asosiet, ketua tim
menemui pasien terlebih dahulu untuk memberikan informed concent.
Di ruang pasien..
DENA : Assalamu’alaikum. Bu sumilah, bagaimana keadaannya?
SUMILAH : kepala saya masih pusing bu, saya tidak bisa tidur semalaman.
DENA : Oh, begitu ya.
EKA : Bu sumilah juga tidak mau makan bu.
DENA : Oh, kenapa tidak mau makan Bu? Kan biar cepat sembuh. Begini
Bu sumilah, saya mau meminta persetujuan Bu sumilah.
SRI AYUN : Persetujuan apa bu?
DENA : Bu sumilah akan saya jadikan pasien untuk ronde keperawatan.
Dalam arti ini suatu kegiatan yang nantinya pasien dan keluarga akan diajak diskusi
untuk menyelesakan masalah yang dihadapi pasien.
SUMILAH : Oh, gitu.. lha terus saya harus bagaimana bu?
DENA : Bu sumilah tidak harus apa apa, Ibu hanya menyetujui saja. Dengan
ronde keperawatan ini, nanti masalah Bu sumilah Insya’alla akan
bisa diatasi.
EKA : Benar begitu bu?
DENA : Insya’allah Bu. Bagaimana Bu?
SUMILAH : Oh, kalau begitu saya bersedia bu.
DENA : Baik, kalau begitu silakan Bu sumilah dan Bu Eka tanda tangan
disini.
Setelah mendapatkan persetujuan dari pasien, kemudian ketua tim menuju
ke ruang perawat untuk memberikan tugas kepada perawat asosiet.
Di ruang perawat….
DENA : Assalamu’alaikum ardhe dan maslikah. Seperti yang sudah
direncanakan, hari ini kita akan melakukan tahap pra ronde
keperawatan, dimana pasien yang akan kita pilih adalah Bu
sumilah.
ARDHE : Memangnya Bu sumilah menderita penyakit apa bu?
DENA : Bu sumilah itu mengalami anemia
MASLIKAH : Wah, begitu yaa
DENA : Maka dari itu, nanti tolong ya ardhe dan maslikah untuk mengkaji
lebih lanjut masalah yang ada pada Bu sumilah.
ARDHE & MASLIKAH : Siap bu.
Kemudian perawat asosiet melakukan pengkajian kepada pasien.
Di ruang pasien…
ARDHE : Selamat pagi Bu sumilah? Bagaimana kabarnya?
SUMILAH : Wah, tidak ada perubahan mas. Kepala saya masih pusing saya
tidak bisa tidur semalaman, sama mau makan rasanya tidak enak.
MASLIKAH : Oh, iya Bu. Terlebih dahulu perkenalkan nama saya maslikah dan
ini rekan saya ardhe, akan melakukan pengkajian pada Ibu, untuk
mengetahui masalah apa yang sedang dialami Ibu.
EKA : Oh, iya, silakan mas mbak.
Perawat asosiet pun melakukan pengkajian kepada Bu Rizki. Ternyata
didapatkan hasil bahwa Bu Rizki mengalami kepala pusing, gangguan sulit tidur,
susah makan
Setelah mendapatkan data yang dirasa cukup, kemudian perawat asosiet
melaporkan hasil pengkajiannya kepada ketua tim.
Di ruang perawat…
ARDHE : Bu, kami sudah melakukan pengkajian pada Ibu sumilah.
DENA : Iya mas, bagaimana keadaannya?
MASLIKAH : Ternyata masalah yang dihadapi oleh pasien lumayan banyak .
(sambil menggeleng – gelengkan kepalanya dan membuka hasil
pengkajian)
ARDHE : Pasien mengalami kepala pusing, gangguan tidur, susah makan bu.
DENA : Baiklah kalau begitu, mari kita lakukan validasi data, langsung ke
pasiennya saja ya..
MASLIKAH : Baik bu.
Kepala tim dan perawat asosiet melakukan validasi data. Setelah selesai
melakukan validasi data, ketua tim melakukan kontrak waktu esok hari untuk
ronde keperawatan
Di ruang pasien…
DENA : Baik, terima kasih atas kerja samanya Bu sumilah dan Bu Eka.
Untuk selanjutnya kita lanjutkan besok Bu, untuk ronde
keperawatannya.
SUMILAH : Oh, iya baik bu.
DENA : Kalau begitu kami permisi dulu Bu. Assalamu’alaikum..
EKA : Wa’alaikumsalam.

Keesokan harinya, ronde keperawatan pun dimulai.. ronde tersebut dihadiri


oleh ketua tim, perawat asosiet, kepala ruang, dan perawat specialis.
Di ruang perawat..
ERWIN ; Assalamu’alaikum, selamat pagi. Di pagi hari ini, kita akan
melaksanakan ronde keperawatan, sebagaimana yang sudah
dijadwalkan sebelumnya. Langsung saja, silakan bu dena
membacakan data pasiennya..
DENA : Baik, terima kasih. Selamat pagi, pasien dalam ronde keperawatan
kita kali ini adalah Bu sumilah, dengan diagnosa medis anemia.
Setelah dilakukan pengkajian kemarin oleh maslikah dan ardhe,
didapatkan data bahwa pasien ini masih mengalami kepala pusing,
susah tidur beberapa hari, dan tidak mau makan.
ERWIN : Baik, terima kasih bu dena, sebelum kita melakukan validasi data,
ada yang ingin ditanyakan?
ARDHE : Tidak Bu, cukup.
ERWIN : OK, langsung saja kita ke pasiennya.
Tim ronde keperawatan menuju ke ruang pasien.
Di ruang pasien…

ERWIN : Assalamu’alaikum.. Selamat pagi Bu sumilah? Bagaimana? Bisa


tidur tadi malam?
SUMILAH : Wah, masih tidak bisa tidur pak. Kepala saya masih pusing sekali.
ERWIN : Sudah berapa hari Ibu susah tidur?
SRI AYUN : 2 sampai 4 hari bu Bu sumilah susah tidur selama di rumah sakit.
ERWIN : Usahakan untuk tidur ya Bu, agar tubuh Ibu lebih bugar lagi.
SRI AYUN : Bagaimana ya pak supaya Bu sumilah mudah tidur, atau diberi
semaca obat tidur gitu?
MASLIKAH : Tidak Bu, nanti membahayakan keadaan Bu sumilah. Takutnya
tubuh Ibu makin drop.
ARDHE : Atau mungkin baju Bu sumilah sudah tidak nyaman, perlu diganti
bu.
SRI AYUN : Mungkin saja ya mas, karna sudah 2 hari ini belum diganti.
MASLIKAH : Wah itu Bu, coba diganti bajunya agar Bu sumilah lebih nyaman
sampai bisa tertidur.
ARDHE : Yang penting usahakan tidur ya Bu, agar sakit kepalanya bisa
berkurang.
MASLIKAH : Dan nanti kami tetap memberi Ibu obat penghilang rasa sakit kepala
guna menunjang masalah sakit yang Ibu alami.
SRI AYUN : Baik terima kasih mas, ibu.
ERWIN : Kalau begitu kami kembali ke ruangan Bu, kalau ada apa apa Ibu
bisa panggil perawat di depan atau tekan tombol merah.
SRI AYUN : Iya ak terimakasih.
Setelah selesai melakukan validasi data, tim ronde keperawatan kembali ke
ruang perawat.
Di ruang perawat…
ERWIN : Tadi kita sudah sama – sama mengetahui keadaan pasien tersebut,
bagaimana sebaiknya? Ada yang punya usul?
BIMO : Kita harus melakukan Uji Hematologi/Lab. Darah : untuk
menentukan jenis dan penyebab anemia Kadar Hb/Hmt, Indeks
eritrosit, leukosit dan trombosit, Kadar Fe, asam folat, Vitamin
B12, Waktu pendarahan, waktu protrombin dan waktu
tromboplastin
DENA : Untuk dosisnya obat nyeri Dok bagaimana, apa perlu ditambah?
BIMO : Untuk dosis nyerinya sementara jangan ditambah dulu, kita lihat
perkembangan besok. Karena untuk sekarang keadaan pasien masih
lemas. Yang terpenting asupan gizinya dan intake pasien guna
mengatasi lemas tubuh pasien.
DENA : Baik Dok

Pemecahan masalah pun telah ditemukan. Akhirnya keluarga klien diajak


untuk berdiskusi mengenai masalah penyakit anemia yang dialami klien. Keluarga
diberi pengarahan bagaimana cara mengatasi masalah penyakit anemia pada
klien.
Setelah dilakukan diskusi dengan klien, tugas didelegasikan kepada perawat
asosiet.
DENA : Baik, ardhe dan maslikah, Anda sudah tahu apa yang akan harus
dilakukan?
MASLIKAH : Sudah bu.
ARDHE : Sudah.
DENA : OK, baik. Semoga sesuai dengan rencana kita.
ARDHE : Siap bu.
ERWIN : OK, ronde keperawatan kita kali ini sudah selesai. Terima kasih
atas kerja samanya. Semoga masalah pasien kita dapat segera
teratasi. Assalamu’alaikum.
Semua : Wa’alaikumsalam..
Akhirnya ronde keperawatan telah selesai dilakukan, perawat asosiet mulai
menjalankan tugasnya..

Anda mungkin juga menyukai