Oleh :
PRODI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BINA SEHAT PPNI
2023
BAB I
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Konsep diri merupakan konsep dasar yang perlu diketahui perawat untuk mengerti
individu terhadap stressor atau stimulus dapat dianalisa dari berbagai komponen
konsep diri sehingga perawat dapat merencanakan asuhan yang lebih tajam dan
1. Citra tubuh
dirinya
2. Ideal diri
(Stuart &Sudeen,1996).
Ideal diri mulai berkembang pada masa kanak-kanak yang dipengaruhi oleh
orang penting dari dirinya yang memberikan tuntutan dan harapan.Pada masa
1
remaja,ideal diri akan dibentuk melalui proses identifikasi pada orang tuanya,
guru dan teman terdekat.Penetapan ideal diri sebaiknya lebih tinggi dari
kemampuan individu saat ini tetapi masih dalam batas yang dapat dicapai.Hal ini
diperlukan oleh individu untuk memacu dirinya ketingkat yang lebih tinggi. Ada
3. Harga diri
Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan
tujuan akan menghasilkan harga diri rendah atau tinggi.Jika individu selalu
sukses maka cenderung harga diri tinggi tetapi apabila individu sering gagal maka
Harga diri dapat diproleh dari diri sendiri maupun orang lain.Aspek utama
sehingga setiap bertemu perawat dengan sikapnya yang positif merasa dirinya
berharga.Harga diri akan rendah jika kehilangan kasih sayang dan penghargaan
Cara meningkatkan harga diri pada anak (Coopersmith cit Staur &
Sudeen,1991) :
memberikan tugas diluar kemampuan atau sudah kita ketahui tidak dapat
diselesaikannya.
2
b. Menanamkan gagasan
c. Mendorong aspirasi
bermakna.
akan merasa bermakna dan berhasil jika diterima dan diakui oleh orang
dirinya.
yang buruk dan terutama menonjol pada klien skizofenia dan depresi (Stuart
4. Penampilan peran
Peran adalah serangkaian pola perlaku yang diharapkan oleh lingkungan social
perannya pada setiap waktu misalnya sebagai seorang anak, istri, ibu rumah
diperlukan individu untuk aktualisasi diri. Harga diri yang tinggi merupakan hasil
3
dari peran yang memenuhi kebutuhan dan kesesuaian dengan ideal diri. Posisi
dilaksanakan.Stress peran terdiri dari konflik peran,peran yang tidak jelas, peran
a. Konflik peran
Terjadi jika peran yang diminta konflik dengan system individu atau
Terjadi jika individu diberi suatu peran yang tidak jelas dalam hal
Terjadi jika individu dalam proses transisi merubah nilai dan sikap
d. Peran berlebih
5. Identitas diri
4
Identitas adalah kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari observasi dan
penilaian,yang merupakan sintesa dari semua aspek konsep diri sebagai suatu
identitas diri yang kuat akan memandang dirinya berbeda dengan orang lain,unik
dan tak ada duanya.Kemandirian timbul dari perasaan berharga (respek pada diri),
menerima dirinya.
dengan konsep laki-laki dan wanita yang banyak dipengaruhi oleh pandangan dan
a. Mengenal diri sendiri sebagai organism utuh dan terpisah dari orang lain.
Harga diri rendah adalah perasaan tidak beharga,tidak berarti dan rendah diri yang
berkepanjangan akibat evaluasi yang negative terhadap diri sendiri atau kemampuan
5
Harga diri seseorang diperoleh dari diri dan orang lain.gangguan harga diri
rendah akan terjadi jika kehilangan kasih saying,perlakukan orang lain yang
mengancam dan hubungan interpersonal yang buruk. Tingkat harga diri seseorang
berada dalam rentang tinggi sampai rendah.individu yang memiliki harga diri tinggi
menghadapi lingkungan secara aktif dan mampu beradaptasi secara efektif untuk
berubah serta cenderung merasa aman.individu yang memiliki harga diri rendah
melihat lingkungan dengan cara negative dan menganggap sebagai ancaman.hal ini
Level of self esteem range from high to low.a person who has high self esteem deals
actively with the environment,adapt effectively to change and feels secure.a person
with low self esteem sees the environment as negativeand threatening.(driever dalam
Barbara kozier,2003:845)
terhadap lingkungan internal dan eksternal biasanya memiliki perasaan aman terhadap
Menurut patricia D. barry dalam MentalHealth and Mental Illnes(2003), Harga diri
rendah adalah perasaan seseorang bahwa dirinya tidak diterima lingkungan dan
a feelingof self acceptance and positive self imge. Pengertian lain mengemukakan
bahwa harga diri rendah adalah menolak dirinya sendiri , merasa tidak berharga dan
tidak dapat bertanggung jawab atas kehidupan sendiri. Individu gagal menyesuaikan
6
B. Teori Perkembangan
Secara umum konsep diri belum ada saat bayi dilahirkan tetapi konsep diri ini
berkembang secara bertahap saat bayi mulai mengenal dan dapat membedakan dirinya
dengan orang lain dan obyek disekitarnya sebagai individu yang terpisah.
dan panggilan anak merupakan aspek bahasa yang utama dalam membantu
peran yang penting dalam membantu perkembangan konsep diri terutama pada
7
Dapat disimpulkan, konsep diri merupakan aspek kritikal dan dasar dari
perilaku individu.Individu dengan konsep diri positif dapat berfungsi lebih efektif
penguasaan lingkungan.Konsep diri yang negatif dapat dlihat dari hubungan individu
harga diri rendah diakibatkan oleh rendahnya cita – cita seseorang. Hal ini
Dalam tinjauan life span history klien ,penyebab terjadinya harga diri rendah
adalah pada masa kecil sering disalahkan ,jarang diberi pujian atas
Low
self
esteem
Mediocr Low
f expecta
perform tions
ance
Reduce
Less
d effort
chaleng
ing
8 goals
1. Factor predisposisi
Factor predisposisi terjadinya harga diri rendah adalah penolakan orang tua
2. Factor presipitasi
menurun.
Secara umum gangguan konsep diri harga diri rendah ini dapat terjadi secara
termasuk dirawat dirumah sakit bisa menyebabkan harga diri rendah disebabkan
karena penyakit fisik atau pemasangan alat bantu yang membuat klien tidak
nyaman. Penyebab lainya adalah harapan fungsi tubuh yang tidak tercapai serta
perlakuan petugas kesehatan yang kurang menghargai klien keluarga. Harga diri
koping individu tidak efektif).bila kondisi pada klien tidak dilakukan intervensi
lebih lanjut dapat menyebabkan klien tidak mau bergaul dengan orang lain (isolasi
9
social:menarik diri),yang menyebabkan klien asik dengan dunia dan pikirannya
interpersonal,dalam tahap perkembangan dari bayi sampai lanjut usia seperti good
tidak terpenuhi dan merasa ditolak oleh lingkungan dan apabila koping yang
D. Pohon Masalah
Isolasi social
10
2. Merasa bersaah dan khawatir,menghukum dan menolak diri sendiri
4. Menunda keputusan
5. Sulit bergaul
8. Merusak diri: harga diri rendah menyongkong klien untuk mengakhiri hidup
F. Rentang Respons
dari aktualitasi diri yang paling adaptif sampai status depersonalisasi yang paling
pada masa dewasa yang harmonis. Depersonalisasi merupakan suatu perasaan yang
11
tidak realistis dan merasa asing terhadap diri sendiri. Individu mengalami kesulitan
membedakan diri sendiri dan orang lain,ia merasa asing dan tidak nyata. Hal ini
sering berhubungan dengan ansietas individu pada tingkat panik dan kegagalan dalam
uji realita.
G. Masalah Keperawatan
3. Isolasi social
12
Rencana Tindakan Keperawatan
13
Klien mau duduk klien apa adanya
berdampingan f. Beri perhatan pada klien
Klien mau
mengutarakan masalah
yang dihadapi
Tujuan khusus 2: Kriteria evaluasi: 2.1 Diskusikan kemampuan dan aspek 2. Pujian akan meningkatkan
Klien dapat positif yang dimiliki klien dan beri harga diri klien.
mengidentifikasi - Klien mampu pujian/ reinforment atas kemampuan
kemampuan dan mempertahankan mengungkapkan perasaannya
aspek positif yang aspek yang positif 2.2 saat bertemu klien,hindarkan memberi
dimiliki penilaian negatif.utamakan memberi
pujian yang realistis
Tujuan khusus 3: Kriteria evaluasi: 3.1 diskusikan kemampuan klien yang 3. Peningkatan kemampuan
Klien dapat menilai kebutuhan klien masih dapat digunakan selama sakit mendorong klien untuk
kemampuan yang terpenuhi mandiri
dapat digunakan klien dapat 3.2 diskusikan juga kemampuan yang
melakukan aktivitas dapat dilanjutkan penggunaan dirumah
terarah sakit dan di rumah nanti
Tujuan khusus 4: Kriteria evaluasi: 4.1 Rencanakan bersama klien aktivitas 4. Pelaksanaan kegiatan secara
Klien dapat klien mampu yang dapat dilakukan setiap hari sesuai mandiri modal awal untuk
menetapkan dan beraktivitas sesuai kemampuan: kegiatan mandiri,kegiatan meningkatkan harga diri
14
merencanakan kemampuan dengan bantuan minimal,kegiatan
kegiatan sesuai klien mengikuti dengan bantuan total
dengan terapi aktivitas 4.2 Tingkatkan kegiatan sesuai dengan
kemampuan yang kelompok toleransi kondisi klien
dimiliki 4.3 Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan
yang boleh klien lakukan(sering takut
melaksanakanya)
Tujuan khusus 5: Kriteria evaluasi: 5.1 Beri kesempatan klien untuk mencoba 5. Dengan aktivitas klien
Klien dapat Klien mampu kegiatan yang direncanakan mengetahui kemampuannya.
melakukan beraktivitas sesuai 5.2 Beri pujian atas keberhasilan klien
kegiatan sesuai kemampuan 5.3 Diskusikan kemungkinan pelaksanaan
kondisi sakit dan dirumah
kemampuannya
Tujuan khusus 6: Kriteria evaluasi: 6.1 beri pendidikan kesehatan pada 6. Perhatian keluarga dan
Klien dapat klien mampu keluarga tentang cara merawat klien harga pengertian keluarga akan dapat
memanfaatkan melakukan apa yang diri rendah membantu meningkatkan harga
system pendukung diajarkan 6.2 bantu keluarga member dukungan diri klien
yang ada klien mampu selama klien dirawat
memberikan 6.3 bantu keluarga menyiapkan
dukungan lingkungan di rumah
15
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)
Pertemuan : Ke – 1
Ruangan : Flamboyan
B. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien : Klien terlihat murung, sering melamun, terkadang menangis, klien
banyak menunduk dan pesimis, nada suara klien sangat pelan. Klien mengatakan
masuk RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat dibawa oleh kediri, di Dinsos klien
3. Tujuan Khusus :
4. Rencana Tindakan
Keperawatan: SP 1 (Pasien)
C. Strategi Komunikasi
1. Tahap Orientasi
a. Salam Terapuetik
“Selamat pagi ibu , perkenalkan nama saya ..........., biasanya dipanggil ......
16
b. Evaluasi / Validasi
c. Kontrak
Topik :“Bagaimana kalau kita mengobrol dan kita berkenalan bersama agar
Waktu :“Ibu mau mengobrol berapa lama? Bagaimana kalau 10 menit saja?”
saja?”
2. Tahap Kerja
“Selamat pagi Ibu, perkenalkan nama saya ......, biasanya dipanggil .......Saya
mahasiswa dari Universitas Bina Sehat PPNI Mojokerto. Kalau boleh tahu nama Ibu
“oh Ibu suka dipanggil Ibu A ya, nama Ibu bagus dan cantik seperti orangnya.”
“Apa saja kegiatan Ibu yang biasa dilakukan ketika di rumah saat bersama
“apakah Ibu ada masalah, kalau ada masalah coba ceritakan masalah Ibu kepada
saya?”
3. Fase Terminasi
17
“Coba Ibu ulangi siapa nama Ibu dan nama saya?”
18
2. Rencana Tindakan Lanjut
kegiatan yang biasa Ibu lakukan disini. Baik Ibu, jam berapa Ibu kita
Topik : “Bagaimana kalau besok kita bercakap tentang kegiatan yang Ibu
Tempat : “Ibu mau dimana kita bercakap? Bagaimana kalau ditempat tidur.
19
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)
Pertemuan : Ke – 2
Ruangan : Flamboyan
D. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien : klien kooperatif namnun saat klien bertanya kapan pulang klien
3. Tujuan Khusus :
dimiliki.
d) TUK 5 Klien dapat melakukan kegiatan sesuai dengan kondisi sakit dan
kemampuannya.
20
E. Strategi Komunikasi
1. Tahap Orientasi
d. Salam Terapuetik
e. Evaluasi / Validasi
“Bagaimana perasaan Ibu pagi ini ? apakah masih ingat dengan saya ? Apakah
f. Kontrak
atau hal – hal yang Ibu sukai dan ingin dilakukan? Setelah itu kita
kemudian kita pilih salah satu kegiatan yang akan kita latih.”
Waktu :“ Ibu nya mau mengobrol berapa lama? Bagaimana kalau 15 menit
saja?”
saja?”
2. Tahap Kerja
“Ibu nya kalau dirumah biasanya suka melakukan kegiatan apa? Atau hobi Ibu
“Oh Ibu suka mencuci piring dan merapikan tempat tidur. Bagus itu dan sangat
menambah kegiatan positif yang dilakukan. Lalu ada tidak hobi yang lain lagi?”
21
“Kira-kira dari hobi yang telah disebutkan oleh Ibu tadi, mungkin dapat kita
lakukan sekarang. Bagaimana jika kita nanti setelah Ibu makan, bisa mencuci piring
saja?”
“Oh ya,bagaimana jika kegiatan ini saya masukan dalam jadwal kegiatan harian
3. Tahap Terminasi
Data Subyektif
saya?”
Data Obyektif
“Baiklah Ibu, nanti kita akan berlatih kegiatan yang sudah kita sepakati. Tapi,
saya harapkan Ibu mencoba mengingat-ingat lagi kegiatan lain yang ingin dilakukan
selama ini.
Topik : “Baiklah Ibu, saya rasa cukup perbincangan kita untuk pertemuan
kali ini. Nanti akan kita lanjutkan untuk melatih kegiatan yang telah
Waktu : “Menurut Ibu, enaknya besok jam berapa kita melakukan kegiatan
22
Tempat : “Ibu ingin melakukan kegiatan yang lain dimana? Bagaimana kalau
23
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)
Pertemuan : Ke – 3
Ruangan : Flamboyan
A. Proses Keperawatan
B. Strategi Komunikasi
1. Tahap Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi Ibu, masih ingat dengan saya yang kemarin ke sini?”
b. Evaluasi/Validasi
c. Kontrak
Topik : “Baiklah apakah Ibu masih ingat apa yang akan kita lakukan
24
tidur.” “Apakah Ibu sudah siap?”
Apa cukup?”
Tempat : “Ibu nya ingin merapikan tempat tidur yang mana? Bagaimana
2. Tahap Kerja
“Bagaimana apakah Ibu siap melakukan kegiatan sekarang? Jika iya mari
“Baik Ibu untuk kegiatan kedua kali ini yaitu merapikan tempat tidurya.”
“ Jadi Ibu suka merapikan tempat tidur. Baik, saya akan menemani. Jika
“Oh ya, bagaimana jika kegiatan ini saya masukan dalam jadwal kegiatan
3. Tahap Terminasi
Data Subjektif
Data Objektif
“Baiklah Ibu setelah kita lakukan kegiatan hari ini saya harap Ibu tetap
melakukan kegiatan ini, jika ada waktu luang atau sedang bosan. Jika ada kesulitan
tidur lagi?”
Waktu : “Kalau Ibu mau bertemu saya besok jam berapa? Bagaimana
Tempat : “ Ibu ingin melakukan pertemuan selanjutnya dimana? Apa tetap di sini
atau ditempat lain? Bagaimana kalau tetap di ruangan saja?
26
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
PENINGKATAN HARGA DIRI
I. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya memfasilitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu
gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah harga diri rendah. Terapi
Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk megajarkan dan melatik pasien untuk
beradaptasi dengan orang lain.
III. Tujuan
1. Klien dapat mengidentifikasi pengalaman yang tidak menyenangkan
2. Klien dapat mengidentifikasi hal positif pada dirinya
3. Klien dapat memahami pentingnya menghargai orang lain
4. Klien dapat mengidentifikasi hal – hal positif orang lain
5. Klien dapat memberikan umpan balik positif kepada orang lain
6. Klien mengetahui pentingnya menetapkan tujuan hidup.
7. Klien menetapkan tujuan hidup yang realistis.
IV. Klien
Kriteria klien
a. Klien gangguan harga diri rendah
27
Proses seleksi
a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
c. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan tujuan
TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok
V. Kriteria Hasil
Evaluasi Struktur
a. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan memungkinkan klien
untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
b. Posisi tempat dilantai menggunakan tikar
c. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
d. Alat yang digunakan dalam kondisi baik
e. Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya.
Evaluasi Proses
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab dalam
antisipasi masalah.
f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok yang
berfungsi sebagai evaluator kelompok
g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
Evaluasi Hasil
Diharapkan 75% dari kelompok mampu:
a. Menjelaskan apa yang sudah digambarkan dan apa yang dilihat
b. Menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelas
VII. Pengorganisasian
a. Leader :
b. Uraian tugas:
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Menetralisir masalah- masalah yang timbul pada saat pelaksanaan
c. Co-leader :
Uraian tugas :
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3) Menyampaikan infomasi jalannya kegiatan
4) Menggantikan leader jika terhalang tugas
d. Observer : Uraian tugas:
1) Mengobservasi respon klien selama proses kegiatan.
2) Mencatat perilaku klien selama dinamika kelompok.
3) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua anggota kelompok dengan
evaluasi kelompok
e. Fasilitator :
Uraian tugas:
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
4) Membimbing kelompopk selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
29
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
f. Setting tempat
LEADER
FASILITAOR PASIEN
OBSER
PASIEN FASILITATOR
Co leader
FASILITATOR PASIEN
PASIEN FASILITATOR
JADWAL PELAKSANAAN
No Hari/Tgl Jam JenisTa Leader Co. Fasilitator Observer
. k Leader
1. 16.15 – TAK
17.00 Sesi 1
2. 16.15 – TAK
17.00 Sesi 2
3. 16.15 – TAK
17.00 Sesi 3
30
TAK STIMULASI PERSEPSI : HARGA DIRI RENDAH
2. Tahap kerja
“Baiklah bapak dan ibu kegiatan ini kita mulai”
31
“Kami akan membagiakan kertas pertama dan spidol, bapak dan ibu coba tuliskan
pengalaman yang tidak menyenangkan”
“Bagus sekali bapak dan ibu sudah mengisi kertas yang kami bagikan. dan sekarang
kami akan membagikan kertas yang kedua. di kertas yang kedua ini bapak dan ibu
tuliskan hal positif tentang bapak dan ibu miliki dan kemampuan yang bapak dan ibu
miliki”
“Karena bapak dan ibu sudah selesai menulis hal positif yang bapak atau ibu miliki,
mari kita mulai untuk membacakan hal positif yang sudah bapak dan ibu tulis, dimulai
dari Bapak A yang ada dikiri saya, (bergantian searah jarum jam)
Terimakasih bapak dan ibu karena sudah membacakan hal positif yang bapak dan ibu
miliki, dan semua yang bapak dan ibu bacakan itu sangat bagus, tepuk tangan buat
bapak dan ibu semuanya”
3. Tahap terminasi
a) Evaluasi
“Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah mengikuti kegiatan ini?”
b) Tindak lanjut
“Mungkin dari bapak dan ibu masih banyak memiliki hal yang positif yang belum
ditulis, nanti setelah acara ini selesai bapak dan ibu boleh menulisnya. Jika ibu lagi
tidak ada kegiatan, coba bapak ibu baca hal positif pada diri anda agar bisa lebih
percaya diri lagi
c) Kontrak yang akan datang
“Bapak dan ibu sekalian tidak terasa ya sudah 45 menit kita disini, sesuai
kesepakatan kita,, acara TAK ini kita akhiri ya bapak ibu, disambung lagi pada
acara TAK besok jam 16.15 sore, diruangan ini juga, karena besok kita akan
bersama-sama mencoba melatih hal positif pada orang lain, bagaimana ibu,bapak..
apakah ibu bapak setuju? Ya sudah kalau semua setuju, sekarang saya permisi dulu
ya bapak ibu, selamat pagi. Assalamualaikum.
Sesi 1
Stimulasi persepsi : harga diri rendah
Kemampuan menulis pengalaman yang tidak menyenangkan dan hal positif diri sendiri
Menulis pengalaman
Menulis hal positif diri
No Nama klien yang tidak
sendiri
menyenangkan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut tak pada kolom nama
2. Untuk tiap klien,beri nilai pada tiap kemampuan menulis pengalaman yang tidak
menyenangkan dan aspek positif diri sendiri . Beri tanda √ jika klien mampu dan tanda x
jika klien tidak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap
klien. Contoh : Klien mengikuti sesi 1, TAK stimulasi peraepsi harga diri rendah. Klien
mampu menuliskan tiga hal pengalaman yang tidak menyenangkan, mengalami kesulitan hal
positif diri. Anjurkan klien menulis kemampuan dan hal positif dirinya dan tingkatkan
reinforcement (pujian).
33
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
PENINGKATAN HARGA DIRI
38
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
PENINGKATAN HARGA DIRI
40
capai, tolong dicoret? Sisakan tujuan hidup yang menurut anda bisa anda capai
(tujuan hidup yang realistis)
Baik apakah bapak dan ibu sudah selesai dalam memilah tujuan hidup yang realistis?
Baik sekarang coba bapak ibu bacakan kembali, urut seperti tadi ya, ayo dimulai dari
bapak A dulu, silakan dibacakan tujuan hidup yang realistis yang sudah mas pilih-
pilih tadi?? Iya bagus sekali, kasih tepuk tangan buat bapak A?? Baik selanjutnya
ibu X,, silakan dibaca tujuan hidup yang realistis yang udah dipilih-pilih barusan.
(begitu seterusnya berurtan searah jarum jam)..
4. Terminasi
a) Evaluasi:
Bapak ibu semuanya, bagaimana perasaannya setelah melakukan permainan
tadi? Apakah bapak ibu merasa lebih senang dan bersemangat lagi dalam
memcapai tujuan hidup anda?
Iya, bagus,, tepuk tangan yang meriah buat diri anda dan kita semua, karena
acara pemainan ini telah belangsung dengan lancar,
b) Tindakan lanjut
Baik,, suatu saat nanti anda memiliki tujuan hidup yang lain yang mungkin bisa
anda capai,, silakan bapak ibu tulis lagi pada selembar kertas lagi,, simpan dan
baca setiap hari tujuan hidup anda yang sudah anda tuliskan, agar bapa ibu bisa
lebih semangat dan optimis untuk mencapai tujuan hidup anda
c) Kontrak yang akan datang:
Bapak ibu sekalaian cukup sampai disini ya pertemuan kita, tolong diingat-ingat
apa yang sudah saya ajarkan semuanya selama disini, percyalah kepada
kemampuan anda dan jadilah orang yang percya diri, semoga sukses ya bapak
ibu semuanya. saya pamit dulu, selamat pagi... asslamualaikum................
Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakuakan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi
persepsi harga diri rendah sesi 3, kemampuan klien yang diharapkan adalah menetaapkan
tujuan hidup yang realistis. Formulir evaluasi sebagai berikut:
41
Sesi 3
Stimulasi persepsi : harga diri
Menetapkan tujuan hidup yang realistis
No Aspek yang Nama peserta TAK
dinilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Menyebutkan
pentingnya
tujuan hidup
2. Menuliskan
tujuan hidup
3. Membacakan
tujuan hidup
4. Memilih
tujuan hidup
yang relistis
Petunjuk :
1. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang penetapan tujuan hidup yang realistis. Beri
tanda √ jika klien mampu dan tanda x jika klien tidak mampu melakukan.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti sesi 3, TAK stimulasi persepsi: harga diri
rendah. Klien telah menetapkan tujuan hidup yang realistis. Anjurkan dan jadwalkan agar
klien melakukannya serta berikan pujian.
42
FORMAT
Nama Mahasiswa :
Tanggal :
Jam :
Ruang : Merpati
43
K : „baik‟
K : pasien kooperatif,
kontak mata kurang
P : „pagi ini kita akan P : melakukan kontak mata Perawat menjelaskan Klien kooperatif dan Kontrak awal berupa
mengobrol sebentar dengan klien tujuan dan topik bersedia berbicra kepada topik, waktu dan tempat
tentang kondisi ibu selama yang akan dibicarakan perawat sangat penting dalam
sekitar 30 menit, apakah K : klien menggangguk dan untuk mengarahkan interaksi untuk menunjang
ibu bersedia? Ibu maunya sedikit-sedikit pembicaraan agar lebih hubungan saling percaya.
ngobrol dimna? melakukan kontak mata fokus.
namun lebih banyak
K : „Ya, disini saja‟ menundukan kepalanya
P : baik, pak kalau boleh P : tersenyum dan Mengidentifikasi penyebapKlien tidak memahami alas Mengidentifikasi
tahu kenapa ibu bisa memperhatikan klien masalah yang
an mengapa dia berada di penyebap harga diri
berada disini? dihadapi klien RSJ rendah sangat penting
K : klien menutupi muka untuk mengetahui akar
K : saya dibawah ibu saya kemudian mengacak-acak permasalahan dan dapat
rambutnya digunakan untuk mencari
solusi yang sesuai dengan
kondisi klien
P : Bu, tadi saya melihat P : perawat tersenyum dan Perawat ingin menggali Klien tidak ingin Penggalian informasi
bpk tampak menyendiri, mengarahkan klien informasi tentang kondisi berinteraksi dengan orang dapat digunakan untuk
itu kenapa? klien yang suka menyendiri lain karena merasa tidak menambah informasi
K : klien mengacak sepemikiran mengenai kondisi klien.
K : saya malas karena rambutnya, suaranya
saya bau badan pelan san jawabannya
singkat
P : kenapa ibu merasa P : perwat menatap klien Perawat mengidentifikasi Klien tidak menjawab Alasan klien tidak ingin
seperti itu? alas an klien tidak ingin menunjukan bahwa dia berinteraksi dengan orang
K : klien menghindari berkomunikasi dan masih belum terbuka lain harus dicari agar
K : „karena saya malas tatapan, menunduk berinteraksi dengan orang terhadap perawat masalah yang klien hadapi
mandi‟ lain dapat diatasi melalui
berbagai macam solusi
44
yang disediakan.
P : Ibu A, tahu apa P : perawat Perawat mengkaji Klien dapat menjawab Keuntungan memiliki
kemampuan positif ibu memperhatikan dan kemampuan klien dalam namun dengan sangat kegiatan yang bermanfaat
bisa? Apakah ibu bisa mengarahkan klien, menyebutkan kegiatan singkat agar klien tidak merasa
menyapu? memuji klien yang biasa klien lakukan bosan
45