Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN TENTANG PEMBENTUKAN

IDENTITAS DIRI

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK VI

ROSMA YUMITA

ANDRI INDRAWAN

ARUL PRATAMA

REMIANTI

MUHAMMAD ABDILLAH

FITRIANI

SURNI SURIADIN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan rahmat dan karunia -
Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pembentukan Identitas
Diri”. Makalah ini disususn untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Psikologi
Pendidikan”.

Semoga dengan adanya makalah ini dapat menjadi inspirasi bagi para
pembaca. Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak
kekurangan, baik dalam hasil maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh
sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bisa memberikan manfaat
bagi penulis dan pembaca.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konsep diri adalah kesadaran akan pandangan , pendapat, penilaian, dan sikap
seseorang terhadap dirinya sendiri yang meliputi fisik, diri pribadi, diri keluarga, diri
sosial juga etika. Konsep diri mulai terbentuk dan berkembang ketika manusia lahir.
Soeitoe menyatakan konsep diri seseorang terbentuk dari pengalaman sendiri dari
uraian yang diberikan oleh orang lain tentang dirinya. Pengalaman sendiri dan
informasi dari lingkungan terintegrasi kedalam konsep diri. Konsep diri merupakan
faktor bawaan tapi dibentuk dan berkembang melalui proses belajar yaitu dari
pengalaman-pengalaman individu dalam interaksinya dengan orang lain. Individu
dengan konsep diri yang tinggi lebih banyak memiliki pengalaman yang
menyenangkan dari pada individu dengan konsep diri yang rendah.

Sedangkan Harga diri, adalah merupakan penilaian individu terhadap


kehormatan dirinya, yang diekspresikan melalui sikap terhadap dirinya yang sifatnya
implisit dan tidak diverbalisasikkan.

Harga diri itu sendiri mengandung arti suatu hasil penilaian individu terhadap
dirinya yang diungkapkan dalam sikap-sikap yang dapat bersifat positif dan negatif.

Harga diri memiliki beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu


pengalaman, pola asuh, lingkungan dan sosial ekonomi. Sedangkan harga diri
seseorang dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal.

Harga diri sendiri ada juga memiliki apa yang dimaksud dengan harga diri
rendah, yang dimaksud dengan harga diri rendah adalah keadaan dimana individu
mengalami evaluasi diri yang negatif mengenai diri atau kemampuan diri. Dari
pendapat-pendapat diatas dapat dibuat kesimpulan, harga diri rendah adalah suatu
perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilangnya kepercayaan diri,dan gagal mencapai
tujuan yang diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung, penurunan harga
diri ini dapat bersifat situasional maupun kronis atau menahun.

Sedangkan ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaaimaanaa ia harus


berprilaku dan mulai berkembang. Ideal diri sendiri terbentuk melalui proses
identifikasi pada orang disekitarnya. Ideal diri sendiri membutuhkan penyesuaian diri
dimana penyesuaian diri merupakan faktor yang penting dalam kehidupan manusia
dan merupakan suatu proses dinamik terus menerus yang bertujuan untuk merubah
kelakuan guna mendapatkan hubungan yang lebih serasi antara diri dan lingkungan.

Yang duimaksud dengan gambaran diri adalah gambaran orang bentuk dan
orang percayai tentang orang tersebut dan gambaran diri sendiri dipengaruhi oleh
beberapa faktor .

Jika gambaran diri mengalami perubahan maka yang berubah itu adalah sikap
individu tubuhnya baik secra sadar maupun tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi
dan perasaan tentang ukuran, bentuk, fungsi penampilan dan potensi tubuh saat ini
dan masa lalu yang secara berkesinambungan dimodifikasi dengan pengalaman baru
setiap individu. Jadi kita harus mengubah pandangan terhadap diri sendiri. Jika kita
tidak memulai menghargai diri kita, orang lain juga tidak akan menghargai kita.
Terima keberadaan diri kita, jangan terpaku pada pendapat orang lain untuk
membentuk gambar diri kita. Jadilah diri sendiri dan percaya bahwa kita adalah
manusia unik ciptaan Tuhan yang diberi kemampuan dan kelebihan untuk dapat
menjalani hidup ini dengan sukses. Dengan mempunyai gambar diri yang baik, kita
memberi nilai yang tinggi kepada diri sendiri. Saat kita sudah melakukan hal ini,
lihatlah bagaimana orang lain (juga kita sendiri) melihat diri secara lebih baik.

Ada juga yang dimaksud dengan Identitas diri dimana identitas diri
merupakan kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari observasi dan penilaian
yang merupakan sintesa dari semua aspek konsep diri sendiri sebagai satu kesatuan
yang utuh.

Dan yang terakhir adalah peran, dimana peran adalah pola perilaku,sikap,nilai
dan aspirasi yang diharapkan individu Setiap individu disibukkan oleh berbagai
macam peran yang terkait dengan posisinya pada setiap saat, selama ia masih hidup,
misalnya peran sebagai anak, istri, suami, ayah, mahasisiwa, perawat,
dokter,dosen,dll.

B. Tujuan Penulisan

Identitas diri secara individu dapat ditandai dengan Memandang dirinya


secara unik, Merasakan dirinya berbeda dengan orang lain, Merasakan otonomi yang
meliputi menghargai diri, percaya diri, mampu diri, menerima diri dan dapat
mengontrol diri. Mempunyai persepsi tentang gambaran diri, peran dan konsep diri.

C. Manfaat Penulisan

Dapat mengetahui bahwa Karakteristik identitas diri dapat dimunculkan dari


prilaku dan perasaan seseorang dan Penggolongan atau klasifikasi gangguan
kepribadian. Gambar diri adalah gambaran yang kita bentuk dan kita percayai tentang
diri kita.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Identitas Diri
1. Pengertian Identitas Diri

Pengertian identitas diri menurut para ahli:

1. Stuert dan Sudeen (1991) : Identitas diri adalah kesadaran akan diri sendiri
yang bersumber dari observasi dan penilaian yang merupakan sintesa dari
semua aspek konsep diri sendiri sebagai satu kesatuan yang utuh.
2. Menurut Keliat (1992) : seseorang yang mempunyai perasaan identitas diri
yang kuat akan yang memandang dirinya berbeda dengan orang lain.
Kemandirian timbul dari perasaan berharga (aspek diri sendiri), kemampuan
dan penyesuaian diri. Seseorang yang mandiri dapat mengatur dan
menerima dirinya. Identitas diri terus berkembang sejak masa kanak-kanak
bersamaan dengan berkembangan konsep diri. Hal yang terpenting dalam
identitas adalah jenis kelamin.

Dimana identitas jenis kelamin berkembang sejak lahir secara bertahap


dimulai dengan konsep laki-laki dan wanita dipengaruhi oleh pandangan dan
perlakuan masyarakatterhadap masing-masing jenis kelamin tersebut.

2. Ciri – ciri Identitas Diri Positif


a) Membantu seseorang untuk mampu mengenal dirinya
b) Mampu meningkatkan rasa percaya diri seseorang
c) Memiliki peran diberbagai aspek
d) Mampu menerangkan dan meneguhkan siapa diri seseorang yang sebenarnya
e) Merupakan sintesa dari semua aspek konsep diri
f) Memiliki perasaan yang kuat
g) Berkembang sejak masa kanak-kanak
h) Memiliki Otonomi
i) Memiliki persepsi

Karakteristik identitas diri dapat dimunculkan dari perilaku dan perasaan


seseorang, seperti:

1. Individu mengenal dirinya sebagai mahluk yang terpisah dan berbeda


dengan orang lain.
2. Individu mengakui atau menyadari jenis seksualnya.
3. Individu mengakui dan menghargai berbagai aspek tentang dirinya, peran,
nilai dan perilaku secara harmonis.
4. Individu mengakui dan menghargai diri sendiri sesuai dengan penghargaan
lingkungan sosialnya.
5. Individu mempunyai tujuan yang dicapai dan direalisasikan.
6. Individu yang mempunyai ideal diri yang realitas akan mempunyai tujuan
yang dapat dicapai.
B. Gangguan Identitas Diri
1. Pengertian Gangguan Identitas Diri

Gangguan identitas diri adalah suatu proses perkembangan yang timbul pada
masa kanak-kanak, masa remaja dan berlanjut pada masa dewasa. Keadaan ini
merupakan pola perilaku yang tertanam dalam dan berlansung lama, muncul sebagai
respon yang kaku terhadap rentangan situasi pribadi dan sosial yang luas.

Sedangkan gangguan identitas adalah kekaburan atau ketidakpastian


memandang diri sendiri Penuh dengan keraguan-raguan, sukar menetapkan keinginan
dan tidak mampu mengambil keputusan pada klien yang dirawat di rumah sakit
karena penyakit fisik maka identitas terganggu karena :

 Tubuh klien di kontrol oleh orang lain


Misalnya : pelaksanaan pemeriksaan dan pelaksanaan tindakan tanpa
penjelasan dan persetujuan klien.

 Ketergantungan pada orang alin

Misalnya : untuk self-care perlu di bantu oleh orang lain sehingga


otonomi/kemandiriaan terganggu.

 Perubahan peran dan fungsi

Misal : klien menjalankan peran sakit,peran sebelumnya tidak dapat di


jalankan.

2. Tanda dan Gejala Gangguan Identitas Diri

Anak belajar tentang nilai, perilaku dan peran yang diterima sesuai kultur.
Anak mengidentifikasi pertama kali dengan orang tua, dengan guru, teman seusia dan
pahlawan pujaan. Untuk membentuk identitas, anak harus mampu membawa perilaku
yang dipelajari ke dalam keutuhan yang koheren, konsisten,dan unik (Erikson, 1963).
Rasa identitas ini secara kontinu timbul dan di pengaruhi oleh situasi sepanjang
hidup.

Selama masa remaja, tugas emosional utama seseorang adalah perkembangan


rasa diri atau identitas. Banyak terjadi perubahan fisik, emosional, kognitif, dan
social. Jika remaja tidak dapat memenuhi harapan dorongan diri pribadi dan social
yang membantu mereka mengidentifikasikan tentang diri, maka remaja ini dapat
mengalami kebingungan identitas. Seseorang dengan rasa identitas yang kuat, akan
merasa terintegrasi bukan terbelah (Erikson, 1963).

Tanda dan gejala yang dapat di kaji :

1. Tidak ada percaya diri

2. Sukar mengambil keputusan


3. Ketergantungan

4. Masalah dalam hubungan interpersoanal

5. Ragu/tidak yakin terhadap keinginan

6. Projeksif (menyalahkan orang lain)


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
a. Identitas adalah kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari observasi
dan penilaian yang merupakan sintesa dari semua aspek konsep diri sendiri
sebagai satu kesatuan yang utuh.
b. Identitas jenis kelamin berkembang sejak lahir secara bertahap dimulai
dengan konsep laki-laki dan wanita banyak dipengaruhi oleh pandangan dan
perlakuan masyarakat terhadap masing-masing jenis kelamin tersebut.
perasaan dan prilaku yang kuat akan indentitas diri individu.
c. Gangguan identitas diri adalah suatu proses perkembangan yang timbul pada
masa kanak-kanak, masa remaja, dan berlanjut pada masa dewasa.
B. Saran

Demikianlah makalah yang kami susun ini, kesempurnaan hanya milik Allah
SWT, sedangkan kekurangan selalu melingkupi makhluk-Nya, oleh karena itu kami
sebagai penyusun makalah ini berharap atas saran yang dapat membuat makalah serta
kami selaku tim penyusunnya menjadi lebih baik lagi.

Atas kritik dan saran yang saudara berikan, kami haturkan rasa terimakasih.


DAFTAR PUSTAKA

http://perawatyulius.blogspot.com/2012/04/konsep-diri.html

Anda mungkin juga menyukai