(22020115183006)
Elias Johan
(22020115183007)
Caslina
(22020115183009)
Indah Ayu S
(22020115183010)
Yurongki Donana
(22020115183025)
DAFTAR ISI
Hal
1
DAFTAR ISI
BAB I
2
: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B.
Tujuan
BAB II
3
4
: PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
BAB III
5
6
9
12
14
14
: PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
15
15
DAFTAR PUSTAKA
16
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
2
Konsep diri merupakan konsep dasar yang perlu diketahui perawat untuk mengerti
perilaku dan pandangan terhadap dirinya, masalahnya, serta lingkungannya. Dalam
memberikan asuhan keperawatan, perawat harus dapat meyakini bahwa klien adalah makhluk
bio-psiko-sosio-spiritual yang utuh dan unik sebagai satu kesatuan dalam berinteraksi
terhadap
lingkungannya
dan
dirinya
sendiri.
Setiap
individu
berbeda
dalam
meliputi kemampuan yang dimiliki, perasaan yang dialami, kondisi fisik dirinya maupun
lingkungan terdekatnya.
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian konsep diri
2. Untuk mengetahui komponen konsep diri
3. Untuk mengetahui dimensi konsep diri
4. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi konsep diri
5. Untuk mengetahui rentang respon konsep diri
6. Untuk mengetahui konsep diri berdasarkan kebutuhan Abraham Maslow
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFENISI
Secara umum, Konsep diri berasal dari bahasa inggris yaitu self
concept merupakan suatu konsep mengenai diri individu itu sendiri yang meliputi
bagaimana seseorang memandang, memikirkan dan menilai dirinya sehingga
tindakan-tindakannya sesuai dengan konsep tentang dirinya tersebut.
Konsep diri mempunyai banyak pengertian dari beberapa ahli. Berikut
merupakan konsep diri menurut para ahli yang lain:
4
1. Stuart & Sundeen (2005) , konsep diri adalah semua ide, pikiran,
kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan
mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain.
2. Keliat (2005), Konsep diri adalah cara individu memandang dirinya
secara utuh, fisikal, emosional, intelektual, sosial dan spiritual.
3. Potter & Perry (2005), Konsep diri adalah citra subjektif dari diri dan
pencampuran yang kompleks dari perasaan, sikap dan persepsi bawah
sadar maupun sadar. Konsep diri memberi kita kerangka acuan yang
mempengaruhi manejemen kita terhadap situasi dan hubungan kita
dengan orang lain.
4. Kozier (2010), Konsep diri merupakan citra mental individu. Konsep
diri yang positif penting untuk kesehatan mental dan fisik individu.
Individu
yang
memiliki
konsep
diri
positif
lebih
mampu
dengan
persepsi
dan
pengalaman-pengalaman
baru.
laku
berdasarkan
standar
pribadi.
Standar
dapat
dan
2) Dimensi Eksternal
Pada dimensi eksternal, individu menilai dirinya melalui hubungan dan
aktivitas sosialnya, nilai-nilai yang dianutnya, serta hal- hal lain di luar
dirinya. Dimensi ini merupakan suatu hal yang luas, misalnya diri yang
berkaitan dengan sekolah, organisasi, agama, dan sebagainya. Namun,
dimensi yang dikemukakan oleh Williams Fitts adalah dimensi
eksternal yang bersifat umum bagi semua orang, dan dibedakan atas
lima bentuk, yaitu:
a. Diri Fisik (physical self)
Dalam hal ini terlihat persepsi seseorang mengenai kesehatan
dirinya, penampilan dirinya (cantik, jelek, menarik, tidak
menarik) dan keadaan tubuhnya (tinggi, pendek, gemuk,
kurus).
b. Diri etik-moral (moral-ethical self)
Hal ini menyangkut persepsi seseorang mengenai hubungan
dengan
Tuhan,
kepuasan
seseorang
akan
kehidupan
3.
sosialisasi.
Self Perception (Persepsi Diri Sendiri)
Yaitu persepsi individu terhadap diri sendiri dan penilainnya, serta
persepsi individu terhadap pengalamannya akan situasi tertentu. Konsep
diri dapat dibentuk melalui pandangan diri dan pengalaman yang positif.
10
Sehingga konsep merupakan aspek yang kritikal dan dasar dari perilaku
individu. Individu dengan konsep diri yang positif dapat berfungsi lebih
efektif yang dapat dilihat dari kemampuan interpersonal, kemampuan
Intelektual dan penguasaan lingkungan. Sedangkan konsep diri yang
negatif dapat dilihat dari hubungan individu dan sosial yang terganggu.
Menurut Tarwoto (2006) faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri yaitu :
1.
Tingkat perkembangan dan kematangan
Perkembanngan anak seperti lingkungan mental, perlakuan dan
pertumbuhan anak akan mempengaruhi konsep diri.
2.
Budaya
Pada usia anak-anak nilai-nilai akan diadopsi dari orang tuanya,
kelompoknya dan lingkungannya.
3.
Sumber eksternal dan internal
Contoh eksternal : adanya dukungan dari masyarakat dan ekonomi yang
4.
kuat.
Contoh internal : orang yang humoris, kopping individunya lebih efektif.
Usia, keadaan sakit dan trauma
Usia tua dan keadaan sakit akan mempengaruhi persepsi diri seseorang.
Dalam kehidupan misalanya perkawinan, pekerjaan baru, ujian dan
ketakutan, jika koping individu tidak adekuat maka akan menimbulkan
5.
diri.
Menurut kozier (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri yaitu :
1.
Perkembangan
Saat individu berkembang, factor yang mempengaruhi konsep diri
berubah. Sebagai contoh bayi membutuhkan lingkungan yang suportif
dan penuh kasih saying. Sementara anak-anak membutuhkan kebebasan
2.
3.
11
5.
6.
Aktualisasi diri : pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan
b.
c.
12
d.
e.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Konsep diri adalah cara seseorang untuk melihat dirinya secara utuh dengan semua
ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang diketahui individu dalam berhubungan
dengan orang lain. Sangatlah penting bagi seorang perawat untuk memahami konsep
diri terlebih dahulu harus menanamkan dalam dirinya sendiri sebelum melayani klien,
sebab keadaan yang dialami klien bisa saja mempengaruhi konsep dirinya, disinilah
peran penting perawat selain memenuhi kebutuhan dasar fisiknya yaitu membantu
klien untuk memulihkan kembali konsep dirinya.
Ada beberapa komponen konsep diri yaitu identitas diri yang merupakan intenal
idividual, citra diri sebagai pandangan atau presepsi, harga diri yang menjadi suatu
tujuan, ideal diri menjadi suatu harapan, dan peran atau posisi di dalam
masyarakat.Untuk membangun konsep diri kita harus belajar menyukai diri sendiri,
13
DAFTAR PUSTAKA
14