I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 27 Maret 2021 pukul 16.00 WIB di rumah
keluarga Tn. S
A. DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. S/ 58 tahun
2. Alamat : Ngaliyan RT 06/ RW 09
3. Komposisi anggota keluarga :
No Nama Jenis Hub. TTL/umur Pendidik Pekerja Agama
kelamin dgn KK an an
1. Ny. N P Istri 4-7-1965 SLTP IRT Islam
(56 tahun)
2. Nn. D P Anak 28-7-1997 SLTA Swasta Islam
kandung (24 tahun)
4. Genogram
Tn. S Ny. N
umur 58 umur
th
56 th
Nn. D Umur
24 Th.
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-Laki
: Meninggal
: Pasien
5. Tipe Keluarga
Ny. N berkata“di rumah ini yang tinggal Cuma saya, suami, dan anak
saya D “.
Tipe keluarga adalah Nuclear family.
6. Budaya
a. Suku Bangsa
Ny. N berkata“Kulo sak keluarga asli Jowo, suami dari Semarang
dan saya dari Mranggen Demak”
(Ny. N berkata saya sekeluarga asli Jawa, suami dari Semarang dan
saya dari Mranggen Demak).
Tn. S berkata“ kulo asli ngaliyan”.
(Tn. S berkata saya asli Ngaliyan)
Nn. D berkata “saya asli semarang”
b. Bahasa
Ny. N berkata“Saya biasa bahasanya campur-campur kadang
bahasa indonesia kadang dengan bahasa Jawa”
Tn. S berkata“ nek kulo kebanyakan pakai bahasa jawa”.
(Tn. S berkata kalau saya kebanyakan pakai bahasa Jawa)
Nn. D mengatakan “ kalau saya kadang pakai bahasa Indonesia
kadang pakai bahasa jawa”.
c. Kebiasaan diit terkait budaya
Ny. N berkata“ tidak ada pantangan “.
Tn. S berkata“mboten wonten pantangan”.
(Tn. S berkata tidak ada pantangan)
Nn. D berkata“ tidak ada pantangan “.
Tidak ada pantangan khusus pada keluarga terkait dengan diit pada
budaya.
d. Adat/tradisi
Ny. N berkata“ kalau sakit, saya paling minum jamu dan pijet, baru
kalu tidak sembuh-sembuh periksa ke Puskesmas.
Nn D berkata,” kalau panas saya dikasih dadap serep oleh ibu,
batuk minum jeruk dan kecap, blimbing wuluh, ya pakai tradisional
dulu semua. Baru kalau tidak sembuh periksa ke Puskesmas”.
Tn. S berkata“nek kulo jarang periksa teng Puskesmas nek mboten
kepepet. Paling kulo njamu”.
(Tn. S berkata “ kalau saya jarang periksa di Puskesmas kalau tidak
mendesak. Paling saya minum jamu)
Keluarga memakai cara tradisional dulu bila sakit, setelah tidak
sembuh atau tidak ada perubahan baru memeriksakan diri ke
Puskesmas.
7. Agama
a. Kegiatan keagamaan rutin
Ny. N berkata“ Kulo sak keluarga beragama islam, jarang sholat di
mushola atau masjid. Seringe sholat di rumah, tapi ya tidak rutin 5
waktu. Sering bolong”.
Nn. D berkata “kalau saya juga beragama islam tapi untuk sholat
kadang ada yang bolong”.
Tn. S berkata “saya juga sering bolong untuk sholat lima waktu
mbak”.
b. Kepercayaan dan nilai-nilai agama
Nn. D berkata“ ya, tidak ada nilai khusus, islam biasa “.
Ny. N berkata “njih mbak kita islam yang seperti kebanyakan
orang”.
Tn. S berkata “ kita sekeluarga islam nasional kalau orang bilang,
tidak ada nilai agama atau kepercayaan khusus”
c. Persepsi anggota keluarga tentang agama yang dapat mempengaruhi
kesehatan
Ny. N berkata“ sakit itu memang dari Allah, tapi ya karena kita juga
mungkin tidak menjaga kesehatan”.
Tn. S berkata“sakit ya karna perilaku kita kiambak”.
(Tn. S berkata “ sakit ya karena perilaku kita sendiri”)
Nn. D berkata“kadang sakit itu karena kita kurang memperhatikan
kondisi diri sendiri, dan menyepelekan penyakit mbak”.
8. Status Sosial Ekonomi
Ny. N berkata“ total pendapatan keluarga tidak tentu tiap bulannya, ya
kurang lebih antara 3,5 juta an lah, karena D sekarang sudah mulai
bekerja dipabrik. Alhamdulillah cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Apabila tidak cukup atau tiba-tiba ada kebutuhan mendadak misalnya
seperti kemarin saat suami tabrakan motor, harus mengganti motor
yang tabrakan maka harus cari utangan dulu. Biasanya utang di PKK,
uang dana sehat kampong. Kalau dari keluarga tidak ada yang
membantu. Yang ngecakke uang ya saya, dari hasil kerja bapake dan D.
Kami tidak punya tabungan, lha wong gaji tiap bulan ngepas banget
untuk hidup bahkan kurang”.
Tn. S berkata“ ingkang ngurus, ibue, pokoke bar gajian langsung tak
paringke, paling kulo mendet sekedik. Nek kurang nggih cari pinjaman”.
(Tn. S berkata “ yang mengurus ibunya, pokoknya setelah gajian
langsung saya berikan, saya hanya mengambil sedikit. Kalau kurang ya
cari pinjaman”)
Nn. D berkata “kalau saya habis gajian saya serahkan ke ibu untuk
keperluan sehari-hari, paling saya nyisain sedikit untuk kebutuhan naik
angkutan untuk pulang pergi kerja dan beli pulsa”.
9. Aktifitas Rekreasi
Ny. N berkata“ untuk liburan tidak tentu, paling pas lebaran itu
sekalian keliling-keliling kemana gitu, ya paling yang ikut Cuma saya,
suami dan D. Tujuan liburan untuk refreshing. Kalau ada waktu luang
paling kita sekeluarga Cuma nonton TV bareng”.
Tn. S berkata“seringe nggih muter-muter ato jalan-jalan pake motor,
nggih cedhak-cedhak mawon kok”.
(Tn. S berkata “ seringnya ya keliling-keliling atau jalan-jalan memakai
motor, ya dekat-dekat saja”).
Nn. D berkata “kalau saya refreshingnya paling ke mall deket-deket sini
aja mbak pergi sama temen-temen pabrik”.
C. LINGKUNGAN
14. Karakteristik rumah
Ny. N berkata“ rumah ini warisan mertua mbak”.
Jenis rumah adalah bangunan semi permanen. Luas bangunan rumah
kurang lebih 6 x 10 m2. Status rumah adalah milik mertua. Atap rumah
terbuat dari genteng. Ventilasi rumah hanya kaca nako, itu cuma terdapat
di kamar tidur. Ventilasi kurang 10% dari luas lantai. Sinar matahari
kurang bisa masuk pada siang hari. Penerangan sudah menggunakan
listrik. Lantai masih tanah, cuma ditutup saja menggunakan perlak
plastik. Kondisi rumah secara keseluruhan kurang bersih, banyak debu
dan lawa-lawa, gelap.
a. Denah Rumah
U 3 6
1 6m
2 4 5
10 m
Keterangan
1 : Teras
2 : Ruang Tamu
3 : Kamar Tidur
4 : Ruang Keluarga
5 : Dapur
6 : Kamar Mandi
7 : WC
b. Pengelolaan Sampah
Ny. N berkata“ untuk sampah sudah ada petugas yang ngambilin,
kita mbayar lima ribu per bulan saat arisan PKK”.
c. Sumber Air
Ny. N berkata“kita memakai air artetis dari kampong, itu
sumbangan dari kelurahan, jadi tiap rumah disambung dengan
pipa-pipa. Tiap bulan tinggal mbayar, habis berapa kubik. Untuk air
minum kadang saya pakai air sumur, minta tetangga trus tak rebus.
Tapi kadang-kadang juga beli air isi ulang terus direbus”.
d. Jamban Keluarga
Ny. N berkata“ rumah ini sudah ada WC nya jenise yang jongkok
biasa itu, kita buat sendiri kok”.
e. Pembuangan Air Limbah
Ny. N berkata“aduh, saya gak tau ik, pokoke air ngalir, ngrembes “.
Tn. S berkata“nggak ada got, saluran air langsung ke peceren”.
f. Peletakan Perabot Rumah Tangga
Peletakkan perabotan rumah tangga kurang tertata rapi, masih
berantakan.Terlihat banyak perabot rumah tangga yang berada tidak
pada tempatnya.Pakaian tergeletak di kasur, di atas tempat sepatu, di
atas almari.
g. Penataan Rumah
Ny. N berkata “ saya itu malas bersih-bersih, jadi rumahe kotor.
Lihat saja mb, saya jadi malu.Lha suami diajak bersih-bersih juga
males jadi saya juga males “.
Nn. D berkata “kalau saya sampai rumah sudah capek mbak,
biasanya kadang saya biasa bantu bersih-bersih kalau pas libur
saja”.
Penataan rumah kurang rapi. Terdapat banyak barang-barang yang
tidak terpakai, tapi tidak dibuang dan barang-barang yang tidak
diletakkan pada tempatnya. Rumah berantakan.
h. Lingkungan Rumah
Lingkungan sekitar rumah tenang, tidak bising.Jarak dari jalan raya
kurang lebih 3 Km, rumah tidak berada di lingkungan pabrik dan
fasilitas umum.
i. Pengetahuan Keluarga Tentang Lingkungan Yang Berhubungan
Dengan Kesehatan.
Ny. N berkata“ saya tidak tahu”.
Tn. S berkata“ ya, lingkungan yang kotor, yang banyak nyamuk e”
Nn. D berkata“ saya tidak tahu”.
j. Fasilitas Sosial dan Fasilitas Kesehatan
Ny. N berkata“ di sini ada kumpulan PKK, dawis tapi saya ikutnya
Cuma PKK saja. Kalau fasilitas kesehatan di sini ya paling
posyandu. Trus ada bidan praktek, dokter praktek. Kalau puskesmas
jauh.Tapi kita seringe pake bidan dan puskesmas. Ya kalau ke sana
pake motor, kita juga ada BPJS miskin dari pemerintah. Untung
pakai itu, jadi kalau berobat gratis, tidak mbayar”.
Tn. S berkata“ saya ikut kumpulan bapak-bapak tiap bulan trus
ronda malam. Saya jarang memakai BPJS”.
Nn. D berkata “kalau saya biasa periksa diklinik pabrik kalau ga ya
di puskesmas mbak. Saya tidak pernah ikut kegiatan karangtaruna
mbak”
15. Karakteristik Tetangga dan Komunitas
Ny. N berkata“ masyarakat di sini itu ramah-ramah. Daerah sini juga
aman, jarang banget kemalingan, tapi beberapa waktu yang lalu ada
yang kemalingan burung. Rata-rata masyarakat di sini orang punya,
paling ada beberapa yang seperti saya. Kalau fasilitas di sini ya
itungannya kurang, pasarnya jauh jadi paling cuma ke warung, kalo
masjid sudah ada, sekolahan ada, puskesmas ad, bank-bank tidak ada,
apalagi kantor pos, belum ada”.
Tn. S berkata“ kulo kan asli sini, jadi tau, masyarakat sini baik-baik”
(Tn. S berkata “ saya kan asli daerah sini, jadi tahu masyarakat di sini
baik-baik).
Nn. D berkata “ warga sekitar sini baik semua mbak”.
16. Mobilitas Geografis Keluarga
Ny. N berkata“ saya sama suami di sini sejak tahun 1996, setelah kami
menikah dan punya anak, kami belum pernah pindah-pindah”.
17. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Ny. N berkata“ saya ikut kumpulan PKK, tapi selama pandemi kita
hanya iuran saja mbak tidak ada kumpul-kumpul.
Tn. S berkata “Kalau tidak musim corona biasanya ada kumpulan
bapak-bapak dan poskampling, saya juga aktif, wong kadang pas gak
jatahnya jaga ronda juga ikut ronda. Tetapi selama ada corona tidak
ada kegiatan kumpul-kumpul mbak”.
Nn. D berkata “kalau saya biasanya pulang kerja dirumah saja mbak
sesekali maen ke temen deket rumah, tapi selama pandemi ini saya tidak
kemana-mana, pulang kerja ya dirumah saja”.
18. Sistem Pendukung Keluarga
a. Informal
Ny. N berkata“ ya, yang sering bantu kebanyakan tetangga, teman.
Kalau keluarga jarang, ya gimana ya??
Nn. D berkata “paling saya kalau minta tolong dengan teman kerja
mbak”
b. Formal
Ny. N berkata“kalau hubungan dengan pelayanan kesehatan baik,
malah kadang saya sampai gak enak kok orang ini selalu ke sini”
Jenis bantuan yang diberikan adalah bantuan ekonomi (bila ada kesulitan
uang,tetangga biasa meminjami, dapat bantuan raskin/beras miskin dari
pemerintah), bantuan kesehatan (dapat BPJS miskin).
D. STRUKTUR KELUARGA
19. Pola Komunikasi Keluarga
Ny. N berkata“ ya kalau untuk komunikasi baik, saya, suami bahkan
anak saya saling mengingatkan apabila ada salah satu dari kita yang
sakit, selalu disuruh untuk berobat biar cepat sembuh. Hubungan kita
juga baik”.
Tn. S berkata“ya, hubungan kita baik-baik sajalah “
Nn. D berkata“alhamdulillah saya, bapak dan ibu hubungannya baek
mbak”
20. Struktur Kekuatan Keluarga
Ny. N berkata“kalau ada masalah selalu didiskusikan terlebih dahulu.
Yang sering ngambil keputusan adalah saya, mulai dari keuangan,
masalah anak dan lainnya ya saya, kalau suami saya itu gimana ya??”.
Tn. S berkata“ ya, biasanya tak serahkan ibue, dia lebih tau, lebih
banyak waktu “.
Nn. D berkata “kalau saya nurut apa kata ibu”
Karakteristik dominasi adalah istri.
21. Struktur Peran
Ny. N berkata“ semua sesuai peran, tapi kadang suami saya itu lho
selalu beranggapan dia kan sudah nyari uang, jadi urusan rumah
dibebankan semua ke saya, padahal saya juga mbantu kerja meskipun
masih sebulan, ya buat tambah-tambah”.
Tn. S berkata“ ya, kan tugas istri itu kan memang ngurus rumah tangga.
Kalo suami kan memang cari uang kan, kalo istri mbantu kerja ya
wajar“.
Nn. D berkata“Alhamdulillah saya sudah bekerja bisa bantu-bantu
secara ekonomi untuk bapak dan ibu”.
22. Nilai dan Norma Budaya
Ny.N berkata“ gimana ya, saya tidak tahu pokoke ya kita baik lah
sesuai masyarakat sini”.
Tn. S berkata “nggih sae-sae mawon “
(Tn. S berkata “ ya baik-baik saja”)
Nn. D berkata“orang-orang sini baek semua mbak”.
E. FUNGSI KELUARGA
23. Fungsi afektif
Ny. N berkata“ya kita sekeluarga saling menyayangi, saling mbantu,
saling mengingatkan apalagi kalau ada yang sakit. D itu meskipun sibuk
kerja tapi sering ngingatke, ibu ayo ndang periksa kalau sakit “.
Tn. S berkata“ nggih sak keluarga kedahe nggih ngoten, saling
menyayangi “.
(Tn. S berkata “ ya satu keluarga seharusnya memang saling
menyayangi”).
Nn. D berkata“kalau saya tidak bosen mengingatkan untuk cepet
berobat kalau bapk atau ibu ada yang sakit, kita sekeluarga rukun
mbak”.
24. Fungsi Sosialisasi
Ny. N berkata“ kalau untuk kegiatan dikampung saya aktif ikut mbak,
tapi selama musim corona jarang ada kegiatan sekarang mbak”.
Tn. S berkata “iya jarang ada kegiatan sekarang mbak”
Nn. D berkata“semua sekarang dibatasi mbak untuk kegiatan
dikampung, komunikasi memakai WA group”.
25. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan
Ny. N berkata“ taunya saya penyakit D itu penyakit paru-paru. Tapi
seperti apa saya tidak tau. Penyakite D itu katanya karena bakteri,
katanya disebabkan kuman, lingkungan kotor, tidur di bawah. Tanda
dan gejala tidak tau”.
Tn. S berkata“ kulo mboten ngertos “
(Tn. S berkata “ saya tidak tahu “)
Nn. D berkata“saya taunya sakit flek paru mbak, untuk penyebabnya
dari bakteri itu saja yang saya tau mbak”.
b. Mengambil keputusan
Ny. N berkata“penyakite D katanya bahaya, kalau tidak diobati
katanya badannya bisa kurus, trus kuman e apa gitu, lupa saya “
Tn. S berkata“ kulo mboten ngerti “
(Tn. S berkata “ saya tidak tahu “)
Nn. D berkata“untuk penyakit saya biasanya saya diskusi dengan
ibu, kalau periksa juga dianter ibu ke puskesmas. Untuk proses
pengobatan penyakit saya, saya pasrahkan ke petugas puskesmas”.
c. Merawat anggota keluarga
Ny. N berkata“ pokoke saya kalau ngrawat D selama sakit ini tak
suruh makan yang banyak dan mengingatkan untuk minum obat
yang diberikan puskesmas. Berat badan D selama sakit turun ya
mba”.
Tn. S berkata“ kulo pasrah kaleh Ibue mbak “
(Tn. S berkata “ saya ikut saja dengan ibunya mbak “)
Nn. D berkata“saya selalu diingatkan ibu untuk makan teratur dan
tidak lupa minum obat yang dari puskesmas, karena tidak boleh lupa
minum obatnya sehari pun”
d. Modifikasi lingkungan rumah
Ny. N berkata“ katanya rumah saya ini gelap, terutama yang tengah
jadi rencana mau pasang genteng kaca biar terang, tapi belum bisa
beli dan belum bisa pasang. Untuk ngurangi nyamuk ya saya pakai
obat nyamuk bakar trus pakai yang oles-oles dan pakai kelambu
juga. Ya saya tau obat nyamuk bakar gak baik buat kesehatan tapi
gimana lagi. Suami saya itu juga ngrokok kok kalau di rumah“.
Tn. S berkata“ ya, memang mampunya segini, rumah e ya kadhos
ngeten. Ngrokok nggih. Nek meh mandhek nggih angel”
(Tn. S berkata “ ya, memang baru mampunya seperti ini, rumah ya
seperti ini. Merokok iya, kalau mau berhenti merokok susah “)
Nn. D berkata“sebenarnya kita sudah ada rencana untuk renovasi
rumah sedikit-sedikit mbak, ini sedang menabung uang yang
terkumpul belum cukup”.
e. Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Ny. N berkata “D ini rutin saya anter periksa ke Puskesmas dan
saya suruh minum obat dari Puskesmas yang untuk 6 bulan itu dan
kami punya BPJS miskin, ya kita pake untuk ke Puskesmas, kan
gratis. Kita periksa kalau sakit gak sembuh-sembuh. Biasane kita
pake tradisional dulu, kalau suami pegel linu ya minum jamu, D
batuk tak kasih jeruk nipis dan kecap kadang ya pake blimbing
wuluh, kadang yo tak kasih dadap serep”.
Tn. S berkata“ nggih, prikso teng puskesmas pake BPJS, kan gratis
“
(Tn. S berkata “ ya, periksa di Puskesmas memakai BPJS, kan gratis
“)
Nn. D berkata“iya mbak, biasanya ibu ngasih obat-obatan
tradisional dulu kalau saya sakit, tapi kok batuk saya ini tidak
sembuh-sembuh setelah 2 minggu, jadi saya dianter ibu periksa ke
puskesmas”.
26. Fungsi Reproduksi
Ny. N berkata“ saya dulu KB suntik, tapi habis operasi kista 1 tahun
yang lalu gak KB lagi. Tapi saya tidak berencana punay anak lagi
mbak, cukup satu saja anak saya”.
Tn. S berkata“ nggih mbak, cukup setunggal mawon anakke sing
penting diparingi sehat sak keluarga“
(Tn. S berkata “ ya mbak, cukup satu saja anak saya yang penting
diberikan kesehatan untuk sekeluarga“)
Nn. D berkata“Saya mulai menstruasi sejak saya berusia 12 tahun
mbak, alhamdulillah setiap bulannya saya menstruasinya lancar, tapi
kadang-kadang perut saya sakit kalau sedang menstruasi”.
27. Fungsi Ekonomi
Ny. N berkata“suami saya kerja ngangkuti sampah di perumahan dan
saya sudah sebulan ini mbantu kerja nyuci ditetangga, ya kalo untuk
makan tiap hari ya cukup.Tapi kalau ada kebutuhan dadakan kami
harus cari utangan”.
Tn. S berkata“ kulo, pasrah kaleh ibu e mawon, sing ngecakke”
(Tn. S berkata “ saya ikut dengan ibunya Dewi, yang mengatur “)
Nn. D berkata“ kalau saya baru 3 bulan bekerja dipabrik mbak,untuk
kebutuhan semua yang ngatur ibu”.
H. PENGKAJIAN PSIKIATRIK
30. Konsep Diri
Konsep diri Tn. S Ny. N Nn. D
Gambaran Berkata “ Berkata “ ya, Berkata
diri disyukuri saja “ sudah cukup, “Alhamdulillah
Alhamdulillah “ masih diberi
hidup oleh
Allah“.
Ideal diri Berkata “ nggih, Berkata “ ya, Berkata “tentu
kulo kathah saya banyak saja saya banyak
kurange “ kekurangannya kurangnya“
(saya banyak “
kekurangannya)
Harga diri Berkata “ kulo Berkata “ saya Berkata “saya
sadar, dereng tidak minder tidak malu mbak
saged ncukupi dengan keadaan dengan keadaan
kebutuhan saya yang keluarga saya”
keluarga, nggih seperti ini “
kadhos ngeten,
pripun maleh,
tapi kulo mboten
isin kok, sing
penting tetep
usaha “
(saya sadar
belum bisa
mencukupi
kebutuhan
keluarga, ya
seperti ini, mau
bagaimana lagi,
tapi saya tidak
malu yang
penting tetap
berusaha)
Identitas diri Berkata “ sudah Berkata “ sudah Berkata “ sudah
pas “ pas “ pas “
Peran Berkata “ nggih Berkata “ ya Berkata “saya
leres sing suami saya berusaha
disampaike ibue masih kuranglah membantu
“ terutama dalam orantua saya
(benar yang membimbing sesuai
disampaikan anak dan istri, kemampuan saya
ibunya) kalau mencari mbak“
nafkah sudah.
Saya juga sadar,
saya sebagai
istri dan ibu
banyak
kurangnya “
31. Status Kesehatan Mental
Ny. N berkata“keluarga saya tidak ada yang sakit jiwa”.
Nn. D berkata “alhamdulillah kami sekeluarga tidak ada yang
mengalami gangguan jiwa mbak”.
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil foto thorak Nn. D tanggal 10 Februari 2021 dari Balai Kesehatan Paru
Masyarakat (BKPM) Wilayah Semarang :
- Cor tak membesar
- Suspek gambaran bronchitis
Hasil TCM tanggal 10 februari 2021 : Rif Sensitif Medium artinya wajib
mendapat terapi obat TB (OAT).
K. PEMERIKSAAN FISIK
N Sistem Ayah Ibu Anak
o
1. TTV TD 120/80 TD=110/70mmH - BB sebelum
sakit : 46 kg
mmHg, g
- BB sesudah
N=84x/menit N= 84x/menit sakit : 42 kg
- TB=155 cm
RR=18x/men RR=16x/menit
- LK=59 cm
it Suhu=360C - LLA=20 cm
- N=100x/men
Suhu=360C BB=44kg
it
BB=52 kg - RR=22x/men
it
- Suhu=360C
- IMT=17,5
artinya BB
kurang
L. ANALISA DATA
ETIOLOGI MASALAH
DATA
KEPERAWATAN
Data subjektif :
- Untuk ngurangi nyamuk Ketidakcukupan Resiko tinggi ISPA, pada
ya saya pakai obat nyamuk pengetahuan keluarga kelg Tn.S
bakar trus pakai yang oles- untuk merawat anggota
oles dan pakai kelambu keluarga yang sakit,
juga.Ya saya tau obat cara pencegahan &
nyamuk bakar gak baik penularan.
buat kesehatan tapi gimana
lagi. Suami saya itu juga
ngrokok kok, sering di
rumah, kan kasihan D “
- Tn. S mengatakan “.
Ngrokok nggih. Nek meh
mandhek nggih angel”
Data Obyektif :
- Adanya nyamuk bakar
yang lagi dinyalakan
- Tn. S. merokok di dalam
rumah
- Nn. D yang sedang
menjalani pengobatan TB.
- Hasil TCM tanggal 10
februari 2021 : Rif Sensitif
Medium artinya wajib
mendapat terapi obat TB
(OAT).
Data Subyektif :
DS : Ketidaksanggupan Kondisi sanitasi yang tidak
- Ny. N mengatakan “ keluarga memelihara memenuhi syarat kesehatan
katanya rumah saya ini lingkungan rumah yang
gelap, terutama yang dapat memnuhi syarat
tengah jadi rencana mau kesehatan
pasang genteng kaca biar
terang, tapi belum bisa beli
dan belum bisa pasang”.
- Tn. S mengatakan
“nggak ada got, saluran
air langsung ke peceren”.
Data Obyektif :
- Peletakkan perabotan
rumah tangga kurang
tertata rapi, masih
berantakan.
- Terlihat banyak perabot
rumah tangga yang berada
tidak pada tempatnya.
- Pencahayaan rumah
kurang sehat, rumah terasa
lembab dan gelap
- Luas lubang ventilasi
kurang dari 15 % dari luas
lantaiJ
- jendela jarang dibuka
- Penataan rumah kurang
rapi
- Banyak pakaian yang
bergeletakan tidak rapi
Data Obyektif :
- BB sebelum sakit : 46 kg
- BB sesudah sakit : 42 kg
- TB=155 cm
- LK=59 cm
- LLA=20 cm
- N=100x/menit
- RR=22x/menit
- Suhu=360C
- IMT=17,5 artinya BB
kurang
- Makan 2x/hari. Komposisi
nasi, sayur, lauk
M. SKORING
Diagnosis 1: Resiko tinggi ISPA, pada keluarga Tn.S berhubungan dengan :
Ketidakcukupan pengetahuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang
sakit, cara pencegahan & penularan
Kriteria Pembenaran
Total
Diagnosis 2: Kondisi sanitasi yang tidak memenuhi syarat kesehatan berhubungan dengan
ketidaksanggupan keluarga memelihara lingkungan rumah yang dapat
memenuhi syarat kesehatan
Kriteria Bobot Total Pembenaran
Sifat masalah: 2 2/4x1= - Tn. S mengatakan “nggak
Wellnes (4) 1/2 ada got, saluran air langsung
Health Deficit (3) ke peceren”.
Health treath (2)
Forseeable crisis(1)
Total 2,33
Total 1,75
P. IMPLEMENTASI
O:
Keluarga nampak kooperatif saat dilakukan skrinning
awal dan dianjurkan untuk cek dahak
c. Memonitor BB pasien S:
d. Memonitor adanya penurunan Nn. D mengatakan BB saya selama sakit turun 4kg mba
berat badan O : BB : 42.5kg
g. Memonitor mual dan muntah S : Nn. D : “saya merasa kadang mual tapi tidak sampai
h. Memonitor makanan kesukaan muntah mbak, makanya saya agak kurang untuk nafsu
makan. Saya sukanya makan bakso”
O: nampak diberikan vitamin B6 untuk mengurangi mual
dari puskesmas
Q. EVALUASI
O:
- Nampak kooperatif
- Nampak dapat menjawab pertanyaan yang diberikan
A:
Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi