Anda di halaman 1dari 28

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Remaja

a. Pengertian Remaja

Remaja sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

dewasa. Batasan usia remaja adalah 12-24 tahun, namun jika pada

usia remaja sudah menikah, maka tergolong dalam dewasa dan

bukan lagi remaja. Sebaliknya jika usia sudah bukan lagi remaja

tetapi masih tergantung pada orang tua (tidak mandiri), maka tetap

dimasukkan ke dalam kelompok remaja(13). Usia remaja merupakan

periode transisi perkembangan dari masa anak ke masa dewasa

antara usia 10-24 tahun(14).

b. Tugas Perkembangan pada Masa Remaja

Tugas perkembangan pada masa remaja menuntut perubahan

besar dalam sikap dan perilaku. Hanya sedikit dari mereka yang

dapat diharapkan untuk menguasai tugas-tugas tersebut selama masa

awal remaja. Adapun perubahan yang terjadi pada masa

perkembangan remaja, antara lain(6):

1) Perubahan Fisik

Pertumbuhan fisik masih jauh dari sempurna pada saat

masa puber brakhir dan juga belum sepenuhnya sempurna pada

11
12

masa awal renaja. Terdapat penurunan dalam laju pertumbuhan

dan perkembangan internal lebih menonjol dari perkembangan

eksternal. Hal ini tidak mudah diamati dan diketahui sebagaimana

hasil pertumbuhan tinggi dan berat badan ataupun seperti

perkembangan ciri-ciri seks sekunder. Remaja akan mengalami

perkembangan organ seks baik pria maupun wanita dalam

mencapai ukuran yang matang pada akhir masa remaja, tetapi

fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian.

2) Perubahan sosial

Salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit

adalah yang berhubungan dengan penyesuaian sosial. Remaja

harus menyesuaikan diri dengan lawan jenis dalam hubungan

yang sebelumnya belum pernah ada dan harus menyesuaikan

dengan orang dewasa di luar lingkungan keluarga dan sekolah.

Hal lain yang menjadi tren saat ini adalah keberadaan

jejaring sosial seperti Facebook atau Friendster yang dikenal luas

di masyarakat. Jejaring sosial tersebut selain membawa manfaat

positif juga membawa dampak negatif bagi remaja. Manfaat

positifnya selain mempererat tali silaturahmi juga bisa

mendapatkan informasi terbaru dari status orang lain sedangkan

dampak negatifnya yaitu dapat mengganggu privasi, membuat

ketagihan sehingga dapat mengganggu waktu untuk belajar dan

dapat mempengaruhi para remaja untuk melakukan seks bebas.


13

3) Perubahan Moral

Salah satu tugas perkembangan penting yang harus

dikuasai remaja adalah mempelajari apa yang diharapkan oleh

kelompok dari padanya dan kemudian mau membentuk

perilakunya. Untuk menguasai tugas perkembangan yang penting

dalam pembentukan hubungan-hubungan baru dan yang lebih

matang dengan lawan jenis. Dorongan untuk melakukan hal ini

datang dari tekanan sosial tetapi terutama dari minat remaja pada

seks dan keingintahuan tentang seks.

4) Perubahan kepribadian

Saat awal masa remaja anak lai-laki dan perempuan sudah

menyadari sifat-sifat yang baik dan buruk dan mereka menilai

sifat-sifat sesuai dengan sifat teman mereka. Perubahan

kepribadian diantaranya perubahan pada perilaku sosial,moral,

hubungan keluarga dan perilaku seksual. Ketidakmatangan

perilaku seksual sangat nampak dalam bidang perilaku seksual.

Hal ini disebabkan karena penyesuaian dari sikap bermusuhan

dengan lawan jenis yang merupakan ciri akhir masa anak-anak.


14

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Remaja

Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada

remaja(15):

1) Faktor genetik

Kemampuan menjadi tinggi atau pendek diturunkan

menurut ketentuan genetika tertentu sehingga remaja yang tinggi

biasanya berasal dari orang tua yang tinggi pula.

2) Faktor hormon

Hormon pertumbuhan di hipofisis yang berperan dalam

pertumbuhan tulang dengan demikian mempengaruhi

pertumbuhan badan.

d. Ciri-Ciri Fisik Remaja

Ciri-ciri fisik remaja, yaitu(15):

1) Ciri Kelamin Primer

Organ tubuh yang paling cepat tumbuh dan berkembang

dalam organ kelamin dengan segala kelenjarnya. Organ ini

berkembang dan menjadi matang sehingga dapat berfungsi

melakukan reproduksi.

2) Ciri Kelamin Sekunder

Ciri ini timbul lebih dahulu dari pada ciri kelamin

primer. Kelenjar kelamin memproduksi hormon kelamin yang

kemudian mempengaruhi susunan kimia darah dan

merangsang pertumbuhan tubuh.


15

3) Ciri Kelamin Tersier

Ciri ini ditandai dengan tinggi badan meningkat, alat

gerak memanjang, rpoporsi tubuh berubah dan berat badan

meningkat. Ciri yang paling menonjol pada tahap ini adalah

adanya perubahan psikomotorik.

2. Konsep Perilaku

a. Definisi

Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau

suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi

spesifik, durasi dan tujuan baik disadari atau tidak. Perilaku

merupakan kumpulan berbagai faktor yang saling berinteraksi(16).

Perilaku merupakan respons atau reaksi seorang terhadap

stimulus (rangsangan dari luar). Perilaku terjadi melalui proses

adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian organisme

tersebut merespons(17).

b. Jenis Perilaku

Perilaku manusia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu(17):

1) Perilaku tertutup (covert behavior)

Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk

terselubung atau tertutup (covert). Respon atau reaksi terhadap

stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi,


16

pengetahuan atau kesadaran, dan sikap yang terjadi belum bisa

diamati secara jelas oleh orang lain.

2) Perilaku terbuka (overt behavior)

Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk

tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut

sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek (practice). Yang

dengan mudah dapat dilihat oleh orang lain.

c. Prosedur Pembentukan Perilaku

Prosedur pembentukan perilaku adalah(17):

1) Melakukan identifikasi tentang hal-hal yang merupakan penguat

atau reinforce berupa hadiah-hadiah atau rewards bagi perilaku

yang akan dibentuk.

2) Melakukan analisis untuk mengidentifikasi komponen-

komponen kecil yang membentuk perilaku yang dikehendaki.

3) Menggunakan secara urut komponen-komponen itu sebagai

tujuan sementara, mengidentifikasi reinforcer atau hadiah-

hadiah untuk masing-masing komponen tersebut.

4) Melakukan pembentukan perilaku dengan menggunakan urutan

komponen yang telah tersusun.


17

d. Bentuk Perubahan Perilaku

Bentuk perubahan perilaku, meliputi(17):

1) Perubahan Alamiah (Natural Change)

Sebagian perubahan itu disebabkan karena perubahan

alamiah. Apabila dalam masyarakat sekitar terjadi suatu

perubahan lingkungan fisik atau sosial, budaya dan ekonomi,

maka anggota-anggota masyarakat di dalamnya yang akan

mengalami perubahan.

2) Perubahan Rencana (Planned Change)

Perubahan perilaku ini terjadi karena memang

direncanakan sendiri oleh subjek.

3) Kesediaan Untuk Berubah (Readiness to Change)

Apabila terjadi suatu inovasi atau program-program

pembangunan di dalam masyarakat, maka yang sering terjadi

adalah sebagian orang sangat cepat untuk menerima inovasi atau

perubahan tersebut, namun sebagian orang lagi sangat lamban

untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut. Setiap orang

di dalam masyarakat mempunyai kesediaan untuk berubah yang

berbeda-beda meskipun kondisinya sama.


18

e. Domain Perilaku

Perilaku manusia menjadi tiga domain/kawasan, yakni(17):

1) Pengetahuan (Knowledge) Kognitif

Pengetahuan merupakan dari tahu dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu,

pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra

penglihat, pendengaran, pengecap, perasa dan peraba. Tetapi

sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang

sangat penting dalam pembentukan tindakan seseorang.

2) Sikap (Attitude) Afektif

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup

dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara

nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap

stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan

reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Sikap

belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas akan tetapi

merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap itu masih

merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau

tingkah laku yang terbuka.

3) Praktek atau Tindakan (Practice) Psikomotor

Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu

tindakan (overt behavior). Untuk mewujudkan sikap menjadi


19

suatu perubahan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu

kondisi yang memungkinkan seperti fasilitas. Sikap ibu yang

positif terhadap imunisasi harus mendapat konfirmasi dari

suaminya dan ada fasilitas imunisasi yang mudah dicapai. Agar

ibu tersebut mengimunisasikan anaknya. Disamping faktor

fasilitas, juga diperlukan faktor pendukung (support) dari pihak

lain. Misalnya dari suami atau istri, orang tua atau mertua.

f. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku, yaitu(17):

1) Faktor predisposisi

Faktor predisposisi, yaitu faktor yang mempermudah atau

mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang antara lain

pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, tradisi

2) Faktor Pemungkin

Faktor pemungkin, yaitu faktor yang memungkinkan atau

memfasilitasi perilaku atau tindakan antara lain umur, status

sosial ekonomi, pendidikan, sarana prasarana serta sumber daya

3) Faktor pendorong atau penguat

Faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya

perilaku misalnya dengan adanya contoh dari para tokoh

masyarakat yang menjadi panutan, teman sebaya.


20

3. Perilaku Seksual

a. Definisi

Perilaku seksual remaja adalah tindakan yang dilakukan

mahasiswa berhubungan dengan dorongan seksual yang datang baik

dari dalam dirinya maupun dari luar dirinya(17).

b. Bentuk Perilaku Seksual

Aktivitas/perilaku seksual adalah kegiatan yang dilakukan

dalam upaya memenuhi dorongan seksual atau kegiatan

mendapatkan kesenangan organ kelamin atau seksual melalui

berbagai perilaku, misalnya berfantasi, masturbasi, cium pipi, cium

bibir, petting dan berhubungan intim(14).

Beberapa bentuk dari perilaku seksual, antara lain(18).:

1) Kissing

Kissing yaitu saling bersentuhan antara dua bibir manusia

atau pasangan yang didorong oleh hasrat seksual.

2) Necking

Necking yaitu bercumbu tidak sampai pada menempelkan

alat kelamin, biasanya dilakukan dengan berpelukan, memegang

payudara, atau melakukan oral seks pada alat kelamin tetapi

belum bersenggama.
21

3) Petting

Petting yaitu bercumbu sampai menempelkan alat

kelamin, yaitu dengan menggesek-gesekkan alat kelamin dengan

pasangan namun belum bersenggama

4) Intercourse

Intercourse yaitu mengadakan hubungan kelamin atau

bersetubuh di luar pernikahan.

c. Dampak Perilaku Seksual Remaja

1. Hamil yang tidak diinginkan

Kehamilan tidak diinginkan merupakan salah satu akibat

dari perilaku seksual remaja. Pencetus dari dampak ini adalah

anggapan keliru seperti melakukan hubungan seksual pertama

kali tidak menyebakan kehamilan, hubungan seks yang jarang

dilakukan tidak akan menimbulkan kehamilan.

2. Penyakit menular seksual

Seringkali remaja melakukan hubungan seks yang tidak

aman. Adanya kebiasaan berganti-ganti pasangan dan

melakukan anal seks menyebabkan remaja rentan terhadap

PMS.

3. Psikologis

Setelah kehamilan terjadi pihak perempuan maka pihak

perempuan menjadi korban. Remaja putri yang hamil dalam

pandangan masyarakat merupakan aib keluarga, pendosa karena


22

melanggar norma agama, sehingga perasaan cemas, stres dan

bingung yang pada akhirnya menyebabkan depresi.

d. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seks Bagi Remaja

Faktor yang mempengaruhi perilaku seks bagi remaja,

yaitu(14):

1) Perubahan biologis

Perubahan biologis yang terjadi pada masa pubertas dan

pengaktifan hormonal dapat menimbulkan perilaku seksual.

2) Kurangnya pengaruh orang tua

Kurangnya pengaruh orang tua melalui komunikasi antara

orang tua dengan remaja seputar masalah seksual dapat

memperkuat munculnya penyimpangan perilaku seksual.

3) Pengaruh teman sebaya

Pengaruh teman sebaya sangat kuat sehingga munculnya

penyimpangan perilaku seksual dikaitkan dengan norma

kelompok sebaya.

4) Prestasi yang rendah

Remaja dengan prestasi rendah dan tahap aspirasi yang

rendah cenderung lebih sering memunculkan aktivitas seksual

dibandingkan remaja dengan prestasi yang baik di sekolah.

5) Perpektif sosial kognitif

Perpektif sosial kognitis diasosiasikan dengan

pengambilan keputusan yang menyediakan pemahaman perilaku

seksual kalangan remaja.


23

6) Teknologi (media sosial misalnya facebook)

Jejaring sosial seperti facebook yang dikenal luas di

masyarakat. Jejaring sosial tersebut selain membawa manfaat

positif juga membawa dampak negatif bagi remaja. Manfaat

positifnya selain mempererat tali silaturahmi juga bisa

mendapatkan informasi terbaru dari status orang lain sedangkan

dampak negatifnya yaitu dapat mengganggu privasi, membuat

ketagihan sehingga dapat mengganggu waktu untuk belajar dan

dapat mempengaruhi para remaja untuk melakukan seksual.

4. Kebiasaan Menggunakan Facebook

a. Pengertian

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kebiasan (folkways)

merupakan suatu bentuk perbuatan berulang-ulang (bentuk yang

sama) dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan jelas dan

dianggap baik dan benar(19).

Facebook merupakan salah satu layanan jaringan pertemanan

on line (internet) yang disediakan secara gratis dengan layanan yang

memungkinkan seseorang terhubung dengan teman, rekan kerja dan

lain-lain yang berbagi minat yang sama atau memiliki latar belakang

umum yang sama(8). Facebook adalah situs jejaring sosial (social

networking) atau disebut juga layanan jaringan sosial secara online,

yang memungkinkan penggunanya saling berinteraksi dan berbagi

informasi di seluruh dunia(8).


24

Berdasarkan pengertian di atas, maka pengertian kebiasaan

menggunakan facebook adalah pengulangan dalam menggunakan

situs jejaring sosial secara online, yang memungkinkan penggunanya

saling berinteraksi dan berbagi informasi secara terus menerus

dengan cara yang sama.

b. Tujuh Macam Kebiasaan

Terdapat tujuh kebiasaan atas ide Covey, dimana kebiasaan

satu sampai dengan kebiasaan tiga akan membawa manusia dari

yang memiliki sifat ketergantungan akan tumbuh sifat kemandirian.

Kebiasaan pertama adalah kebiasaan yang lebih merefleksikan

kepada diri sendiri, bagaimana seseorang melihat dan

memperlakukan diri sendiri yaitu kebiasaan satu “menjadi proaktif”.

Kebiasaan dua memulai dengan tujuan akhir dan kebiasaan ke tiga

mendahulukan yang utama sebutan kebiasaan pertama ini adalah

akan membawa kita kepada kemenangan pribadi. Kata kemenangan

di sini bukan diartikan kepada mengalahkan sesuatu tetapi lebih

kepada mampu melakukan kepemimpinan terhadap sesuatu itu(20).

Kemudian kebiasaan ke empat sampai dengan enam membawa

manusia kepada kemenangan publik, yaitu kebiasaan ke empat

berpikir menang-menang. Kebiasaan ke lima berusaha mengerti

dahulu sebelum dimengerti orang lain dan kebiasaan ke enam

sinergi. kemampuan manusia untuk memimpin dirinya sendiri

sehingga secara efektif berinteraksi dengan orang lain sebutannya


25

adalah kemenangan publik. Sekali lagi kemenangan di sini lebih

kepada kata ganti untuk dapat memimpin yang dipimpin di sini

adalah publik dan terminologi yang dipakai mungkin perlu sedikit

disepakati karena bisa jadi anda mengkorelasikan memimpin sebagai

pemerintah, bertindak otoriter menuntut orang lain hormat, dan

sebagainya. Kebiasaan ketujuh adalah kebiasaan yang disebut

kebiasaan “mengasah gergaji” (20).

c. Tahapan-Tahapan Membentuk Kebiasaan

Beberapa tahapan dalam membentuk kebiasaan, yaitu(16):

1) Memfokuskan perhatian

Kebiasaan seseorang muncul dari perhatian seseorang,

yang mana perhatian tersebutakan difokuskan untuk perilaku

dan tujuan tertentu yang kemudian perilaku tersebut akan

diulang-ulang.

2) Mengulang-ulang dan praktik.

Kebiasaan terbentuk dari suatu perilaku tertentu yang

secara sengaja dilakukkan berulang-ulang dan dipraktikan dalam

kehidupan sehari-hari dalam bentuk perbuatan (bukan hanya

pikiran)

3) Menunaikan pekerjaan tanpa berfikir / merasa

Sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan akan membuat

seseorang itu akan melakukan suatu pekerjaaan tanpa harus


26

berpikir lagi karena pekerjaan tersebut sudah terbiasa dilakukan,

sehingga sudah diluar kepala.

d. Kebiasaan Seseorang dalam Penggunaan Media Sosial

Penggunaan besar-besaran media sosial didorong oleh

perkembangan teknologi mobile. Media sosial memang sangat besar

pengaruhnya terhadap perubahan masyarakat di era sekarang ini.

Melalui media sosial, segalanya dirasa lebih mudah untuk dilakukan.

Perubahan masyarakat akibat adanya media sosial dirasa cukup

signifikan. Kebiasaan masyarakat sudah banyak yang berganti, dan

kebiasaan-kebiasaan itu cepat sekali menular dari masyarakat yang

satu ke yang lainnya sehingga perubahannya bisa bersifat global atau

menyeluruh. Facebook dan Path merupakan contoh media sosial

yang sekarang ini banyak digunakan baik di dunia ataupun di

Indonesia sendiri(21).

Kebiasaan penggunaan media sosial diukur berdasarkan

intensitas menggunakannya. Terdapat dua hal mendasar yang harus

diamati untuk mengetahui intensitas penggunaan intenet seseorang,

yakni frekuensi internet yang sering digunakan dan lama

menggunakan tiap kali mengakses internet yang dilakukan oleh

pengguna internet(22).

e. Perkembangan Media Sosial

Media sosial merupakan media yang berjalan secara online

dimana setiap pengguna dapat dengan mudah untuk berbagi dan


27

bercerita diantaranya dapat berupa blog, jejaring sosial, Wikipedia,

forum dan dunia virtual. Tidak hanya lewat komputer saja, bahkan

media sosial pun dapat diakses melalui perangkat komunikasi lain

seperti telepon genggam android dan telepon Blackberry. Media

sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang

membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 dan yang

memungkinkan penciptaan dan pertukaran isi pengguna yang

dihasilkan(21).

f. Media Sosial

Media sosial adalah manusia biasa yang saling berbagi ide,

saling bekerja sama dan berkolaborasi yang intinya adalah

menggunakan media sosial sama saja dengan menjadikan kita

menjadi diri sendiri(21). Tidak seperti komunikasi di internet pada

masa sebelumnya yang cenderung searah, komunikasi di sosial

media kini bersifat interaktif, terbuka dan memungkinkan setiap

orang untuk ikut berpartisipasi di dalamnya. Beberapa situs social

media yang populer sekarang ini antara lain Blog, Twitter, Facebook,

Wikipedia dan You Tube.

g. Pekembangan Facebook

Perkembangan yang paling mencolok dibandingkan dengan

layanan lain yaitu jejaring sosial atau social network. Jejaring sosial

pada umumnya selalu dikaitkan dengan nilai-nilai,visi,ide,teman dan

lainnya(22). Facebook itu sendiri awalnya didirikan oleh seorang


28

mahasiswa dari Universitas Havard, Mark Zuckerberg dengan

tujuannya membuat sebuah jejaring sosial tersebut yang pada

mulanya hanya terbatas pada mahasiswa Havard saja, namun

kemudian keanggotaan diperluas hingga ke perguruan lain seperti

Boston, Ivy League dan Universitas Stanford. Seiring dengan

kepopulerannya di berbagai perguruan tinggi, kemudian menerima

keanggotaan dari mahasiswa di universitas lain(22).

h. Fitur-Fitur Facebook

Banyak fitur yang ditawarkan Facebook sebagai layanan

yang dapat digunakan oleh user dalam rangka memudahkan

interaksi. Jika ditelaah lebih dalam, beberapa diantaranya dapat

dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Fitur-fitur yang ada

pada facebook antara lain adalah(23):

1) Fitur Group

Layanan situs jejaring sosial Facebook dalam bentuk fitur

group ini memudahkan dalam mengelompokkan sebuah

komunitas. Kelompok yang sudah ada dalam satu group dapat

dengan mudah berdiskusi karena kesamaan tujuan. Selain itu,

dengan adanya fitur group, memudahkan dalam hal koordinasi,

dan bertukar informasi.


29

2) Fitur update status dan comment wall-to-wall

Fitur ini merupakan interaksi asynchronous, yaitu interaksi

dua arah secara tidak langsung dimana komunikasi ini akan

terdokumentasi berdasar topik bahasan dan terurut secara waktu.

3) Fitur note atau docs pada group

Fitur ini sangat memudahkan guru dalam membuat

dokumen baru pada Facebook, baik berupa resume mengenai

materi yang sedang dipelajari atau menyampaikan informasi

dengan lebih terstruktur dan rapi tanpa perlu membuka link baru.

4) Fitur share link/photo/video

Tujuan dari fitur ini adalah memudahkan user dalam

berbagi informasi. Seseorang dapat dengan mudah berbagi link

/photo/video yang memuat content.

5) Fitur Group Chatting

Aktivitas yang dilakukan pada fitur ini merupakan interaksi

dua arah secara langsung atau yang disebut dengan synchronous

yang terjadi pada sebuah group. Fitur ini merupakan layanan yang

paling memudahkan proses diskusi maupun bertukar informasi

dengan cepat karena anggota group dapat berinteraksi secara

langsung dengan sesama anggota group tersebut yang sedang

online.
30

i. Kelebihan Facebook

Beberapa kelebihan dari keberadaan Facebook yaitu sebagai

berikut(24):

1) Informatif, pada facebook telah tersedia fasilitas yang berbeda

dengan jejaring sosial yang lain diantaranya fasilitas news, feed,

update status, sehingga pengguna Facebook dapat mengikuti

apa yang sedang terjadi di Facebook.

2) Mudahnya berkomunikasi dengan orang lain di Facebook.

3) Dapat mengganti foto profil atau informasi lain yang dapat

dilihat oleh orang lain.

4) Sebagai berkumpulnya komunitas, media promosi untuk

kepentingan dan tujuan lain yang sesuai dengan kepentingan

bersama.

5) Sistem proteksi untuk menghindari para hacker agar akun

pengguna Facebook yang di buka paksa tersebut tidak bisa

mengaksesnya kecuali harus konfirmasi terlebih dahulu ke

alamat e-mail yang lama.

j. Dampak Negatif Facebook

Dampak negatif yang bisa ditimbulkan oleh internet

(facebook) diantaranya(24):

1) Pornografi

Jangkauan yang luas yang dimiliki internet, pornografipun

merajalela. Untuk mengatasi hal ini pada produsen browser


31

semacam mozila firefox melengkapi program mereka dengan

kemapuan untuk memilih jenis situs yang dapat diakses.

2) Kekejaman dan kesadisan

Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan di

internet (facebook) sering kali tanpa sensor.

3) Penipuan

Interaksi melalui dunia mayamenyebabkan seseorang

tidak dapat terlalu mengetahi karakteristik seseorang. Oleh

karena itu internet banyak dipakai sebagai sarana penipuan.

4) Carding

Aktivitas pembelian barang di internet menggunakan kartu

kredit bajakan. Penipuan jenis ini biasa dilakukan oleh hacker

yang mengetahui cara-cara dalam mencuri uang orang.

5) Perjudian

Jaringan yang tersedia para pejudi tidak perlu pergi ke

tempat khusus untuk memenuhi kebutuhannya. Mereka bisa

bebas melakukan perjudian di internet tanpa terawasi.

k. Pengaruh Media Sosial terhadap Perilaku Seksual

Remaja merupakan kelompok potensial yang perlu mendapat

perhatian serius. Proporsi penduduk berusia remaja menunjukkan

angka yang cukup besar. Dengan adanya dorongan seksual, perilaku

remaja mulai diarahkan untuk menarik perhatian lawan jenisnya, dan

dalam rangka mencari pengetahuan mengenai seks, ada remaja yang


32

melakukannya dengan cara terbuka bahkan mulai mencoba

bereksperimen dalam kehidupan seksual, misalnya melalui pacaran.

Dengan berpacaran, mereka mengekspresikan perasaannya dalam

bentuk-bentuk perilaku yang menuntut keintiman secara fisik dengan

pasangannya seperti berciuman, bercumbu dan lain-lain(25).

Tidak tersedianya informasi yang akurat dan benar tentang

kesehatan reproduksi, memaksa remaja mencari akses dan

melakukan eksplorasi sendiri. Majalah, buku dan film pornografi dan

pornoaksi memaparkan kenikmatan hubungan seks tanpa

mengajarkan tanggung jawab dan risiko yang harus dihadapi,

menjadi acuan utama mereka. Mereka juga mempelajari seks dari

internet. Hasilnya, remaja yang beberapa generasi lalu masih malu-

malu kini sudah melakukan hubungan seks di usia dini, yakni 13-15

tahun(25).

Terbukanya akses informasi memungkinkan setiap orang

untuk mengakses berbagai macam informasi termasuk yang

menyajikan adegan seksual secara implisit. Media yang ada, baik

media elektronik maupun media cetak contohnya, kerap kali

menyuguhkan sajian-sajian yang terlalu dini ataupun tidak layak

dikonsumsi bagi anak-anak dan remaja. Hal lain yang menjadi tren

saat ini adalah keberadaan jejaring sosial seperti Facebook atau

Friendster yang dikenal luas di masyarakat. Jejaring sosial tersebut


33

selain membawa manfaat positif juga membawa dampak negatif bagi

remaja.

Manfaat positifnya selain mempererat tali silaturahmi juga bisa

mendapatkan informasi terbaru dari status orang lain sedangkan

dampak negatifnya yaitu dapat mengganggu privasi, membuat

ketagihan sehingga dapat mengganggu waktu untuk belajar dan

dapat mempengaruhi para remaja untuk melakukan seksual(24). Media

dapat berperan dalam mentransformasikan perubahan nilai

seksualitas yaitu dari situs-situs internet yang dengan mudahnya

diakses sehingga banyak remaja yang mulai mencari-cari tahu

bahkan mempraktekkan hal-hal yang belum pantas dilakukan

bersama pasangan karena mereka melihat seks itu menyenangkan(12).

l. Kebiasaan Penggunaan Media Sosial Facebook

Kebiasaan penggunaan media sosial facebook dalam

penelitian ini ukur berdasarkan intensitas menggunakannya.

Terdapat dua hal mendasar yang harus diamati untuk mengetahui

intensitas penggunaan intenet seseorang, yakni frekuensi internet

yang sering digunakan dan lama menggunakan tiap kali mengakses

internet yang dilakukan oleh pengguna internet (26). Pengguna internet

digolongkan menjadi tiga kategori dengan berdasarkan intensitas

internet yang digunakan(22):

1) Heavy users (lebih dari 40 jam per bulan).

2) Medium users (antara 10 sampai 40 jam per bulan)


34

3) Light users (kurang dari 10 jam per bulan)

m. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Menggunakan

Facebook.

Kebiasaan menggunakan Facebook dipengaruhi 3 (tiga) faktor,

yaitu(18):

1) Faktor Lingkungan

Lingkungan atau tempat tinggal (misalnya rumah)

mempengaruhi seseorang dalam beraktivitas yang akhirnya

membentuk suatu kebiasaan.

2) Faktor Usia

Walaupun ini bukan faktor penentu, usia dapat

mempengaruhi kebiasaan seseorang.

3) Pengalaman dalam bersosialisasi / pergaulan

Jika seseorang memiliki kematangan emosional yang baik,

maka akan terbentuk pribadi yang baik yang dapat

menyesuaikan diri dengan lingkungan setempat, sehingga

dimanapun kita berada dapat terjalin keharmonisan dalam

pergaulan dengan masyarakat yang mempengaruhi perilaku kita

dalam masyarakat yang mengarah pada kebiasaan.


35

5. Hubungan Kebiasaan Penggunaan Media Sosial Facebook dengan

Perilaku Seksual pada Remaja

Internet merupakan salah satu jaringan komunikasi dan informasi

global yang digunakan oleh berjuta orang diseluruh dunia, baik

digunakan untuk keperluan pribadi, organisasi, bahkan sampai

perusahaan. Internet juga sudah masuk kesekolah-sekolah sebagai salah

satu sarana penting dalam kegiatan belajar. Mengakses internet saat ini

sudah menjadi rutinitas kebanyakan masyarakat. Tidak hanya dengan

menggunakan komputer/laptop saja tetapi kini dapat mengaksesnya

melalui handphone, saat ini masyarakat tidak hanya menggunakan

internet untuk berinteraksi dengan orang lain, namun juga

menggunakannya sebagai sebuah sarana sosialisasi, membentuk

hubungan yang lebih bertahan lama, bahkan malah dapat berkembang

secara nyata di dalam kehidupan sosial(8).

Terbukanya akses informasi memungkinkan setiap orang untuk

mengakses berbagai macam informasi termasuk yang menyajikan adegan

seksual secara implisit. Kebiasaan penggunaan media yang ada, baik

kebiasaan penggunaan media elektronik maupun kebiasaan penggunaan

media cetak contohnya, kerap kali menyuguhkan sajian-sajian yang

terlalu dini ataupun tidak layak dikonsumsi bagi anak-anak dan remaja (8).

Salah satu media yang dapat digunakan adalah media sosial berbasis

internet seperti blog, Facebook, twitter, pim.fm, diggs dan lain-lain(7).


36

Salah satu tren pengguna internet saat ini adalah keberadaan

jejaring sosial adalah Facebook(8). Mark Zuckerberg adalah pendiri

Facebook dari sebuah kamar asrama Harvard. Facebook adalah jejaring

sosial yang sangat cepat berkembang bahkan mengalahkan Myspace

yang menjadi online social networking tersebesar saat ini(23).

Facebook membawa manfaat positif dan membawa dampak

negatif bagi remaja. Manfaat positifnya selain mempererat tali

silaturahmi juga bisa mendapatkan informasi terbaru dari status orang

lain sedangkan dampak negatifnya yaitu dapat mengganggu privasi,

membuat ketagihan sehingga dapat mengganggu waktu untuk belajar dan

dapat mempengaruhi para remaja untuk melakukan seksual(23).

Penelitian tentang hubungan penggunaan media sosial dengan

perilaku seks siswa SMP di Surakarta. Uji statistik menggunakan chi

square (X²) diperoleh hasil terdapat 85,2% siswa merupakan pengguna

media sosial dan terdapat 0,8% siswa termasuk dalam kategori perilaku

seks buruk dan 99,2% siswa termasuk dalam kategori perilaku seks baik.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara

penggunaan media sosial dengan perilaku seks siswa SMP di Surakarta

(p = 0,852)(10).
37

B. Kerangka Teori

Tugas Perkembangan pada


Remaja :

1. Perubahan Fisik
2. Perubahan sosial
Faktor-faktor yang Mempengaruhi 3. Perubahan Moral
Perilaku Seksual Remaja: 4. Perubahan kepribadian

1. Perubahan biologis
2. Kurangnya pengaruh orang tua
3. Pengaruh teman sebaya
4. Prestasi yang rendah Perilaku Seksual
5. Perpektif sosial kognitif Remaja :
6. Teknologi :
a. Internet 1. Kissing
2. Necking
b. Media Sosial
3. Petting
- Facebook 4. Intercourse

- Twitter
- Blog
Dampak Perilaku
Seksual Remaja :

1. Hamil yang tidak


diinginkan
2. Penyakit menular
seksual
3. Psikologis

Keterangan
: --------- : yang diteliti
: yang tidak diteliti

Gambar 2.1 Kerangka Teori


Sumber : Hurlock (2011), Kusmiran (2014), Sarwono (2012)
38

C. Kerangka Konsep

Variabel independen Variabel dependen

Lama Menonton Situs Perilaku Seksual pada


Porno di Media Sosial Remaja
(facebook)

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

D. Hipotesis

H0 : tidak ada hubungan lama menonton situs porno di media sosial

(facebook) dengan perilaku seksual pada remaja di MAN Kendal.

Ha : ada hubungan lama menonton situs porno di media sosial (facebook)

dengan perilaku seksual pada remaja di MAN Kendal.

Anda mungkin juga menyukai