PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Istilah adult atau dewasa awal berasal dari bentuk lampau kata
adultus yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan atau ukuran yang
sempurna atau telah menjadi dewasa. Hurlock (1999) mengatakan bahwa
masa dewasa awal dimulai pada umur 20 tahun sampai umur 40 tahun,
saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai
berkurangnya kemampuan reproduktif.
b. memilih pasangan
d. mengasuh anak
3
g. mencari kelompok sosial yang menyenangkan.
2.3.2 Perkembangan
Perkembangan adalah peningkatan kompleksitas fungsi dan
kemajuan keterampilan. Perkembangan adalah kemampuan dan
keterampilan yang dimiliki individu untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Perkembangan merupakan aspek perilaku dari pertumbuhan.
4
3. Pada masa dewasa, berlangsung pengalaman moral. Melalui
pengalaman moral, orang dewasa mengubah pemikiran-pemikiran
moral menjadi perbuatan moral.
4. Bekerja untuk pengembangan karier merupakan tuntutan dan
karakteristik utama dari masa dewasa
5
memvalidasi dan menantang pemikiran dan perasaan,
mendapatkan penerimaan, dukungan dan penolakan sebagai
manusia unik yang merupakan bagian dari keluarga serta untuk
mencapai tujuan kelompok dengan memenuhi kebutuhan dan
harapan.
3) Pengalaman hidup
Pengalaman hidup dan proses pembelajaran membiarkan
individu berkembang dengan mengaplikasikan apa yang telah
dipelajari.
4) Kesehatan
Tingkat kesehatan merupakan respon individu terhadap
lingkungan dan respon orang lain pada individu. Kesehatan
prenatal (sebelum bayi lahir) mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan dari fetal (janin). Ketidakmampuan untuk
melaksanakan tugas-tugas perkembangan karena kesehatan
terganggu akan mengakibatkan tumbuh kembang juga terganggu.
5) Lingkungan tempat tinggal
Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan status sosial
ekonomi juga mempengaruhi perkembangan seseorang.
6
efesiensi puncak. Perubahan fisik pada tahap ini minimal, berat
badan dan massa otot dapat berubah akikab diet dan olah raga.
2) Perkembangan Psikososial
Individu dewasa muda, menghadapi sejumlah pengalaman
serta perubahan gaya hidup yang baru saat beranjak dewasa,
mereka harus membuat pilihan mengenai pendidikan, pekerjaan,
perkawinan, memulai rumah tangga, dan untuk membesarkan
anak. Tanggungjawab sosial meliputi membentuk hubungan
pertemanan yang baru dan menjalani beberapa kegiatan di
masyarakat. Beberapa perkembangan psikososial pada dewasa
muda, yaitu:
a. Berada pada tahap genital, yaitu ketika energi diarahkan
untuk mencapai hubungan seksual yang matur (mengacu
pada teori Freud).
b. Memiliki tugas perkembangan berikut, mengacu pada
pemikiran Havighurst: Memilih pasangan, belajar untuk
hidup bersama pasangan, membentuk sebuah keluarga,
membesarkan anak, mengatur rumah tangga, memulai
suatu pekerjaan, memikul tanggung jawab sebagai warga
negara, menemukan kelompok social yang cocok.
3) Perkembangan Kognitif
Piaget meyakini bahwa struktur kognitif sempurna terjadi
kurang lebih sejak usia 11-15 tahun. Sejak periode tersebut,
operasi formal(contoh: membuat hipotesis) menandakan
pemikiran selama massa dewasa, egosentrismenya terus
berkurang. Mereka mampu memahami dan menyeimbangkan
argumen yang diciptakan oleh logika dan emosi.
4) Perkembangan Moral
Pada periode ini, individu mampu memisahkan diri dari
pengharapan dan aturan-aturan orang lain, dan mendefinisikan
moralitas terkait prinsip moral. Saat mempersepsikan konflik
7
dengan norma dan hukum masyarakat, mereka membuat penilaian
berdasarkan prinsip pribadi mereka.
5) Perkembangan Spiritual
Pada periode ini, individu berfokus pada realitas. Individu
dewasa yang berusia 27 tahun dapat mengemukakan pertanyaan
yang bersifat filosofi mengenai spiritualitas dan menyadari akan
hal spiritual tersebut.
2.6. Fase-fase interaksi dalam asuhan keperawatan sehat jiwa klien Dewasa
1) Pra-interaksi
3) Fase kerja
Pada fase kerja, perawat dan pasien mengeksplorasi stressor yang tepat
dan mendorong perkembangan kesadaran diri dengan menghubungkan
persepsi, pikiran, perasaan dan perbuatan klien. Perawat membantu pasien
mengatasi kecemasan, meningkatkan kemandirian dan tanggung jawab diri
sendiri, dan mengembangkan mekanisme koping yang konstruktif. Perubahan
prilaku yang maladaptif menjadi adaptif merukapan fokus fase ini.
8
4) Terminasi
Terminasi merupakan fase yang sangat sulit dan penting dalam hubungan
terapeutik. Rasa percaya dan hubungan intim yang terapeutik sudah terbina
dan berada dalam tingkat yang optimal (Dalami, Ermawati, dkk, 2009).
KASUS :
9
PENGKAJIAN DIAGNOSA INTERVENSI IMPLEMENTASI EVALUASI
Data Subjektif: 1. Kesiapan 1. Untuk Diagnosa Pertama 1. Untuk Diagnosa Pertama 1. Untuk Diagnosa Pertama
1. Klien meningkatkan a. Mengksplorasi persepsi a. Klien mampu mengatasi
mengatakan menjadi orangtua Peningkatan Efikasi Diri individu mengenai menerima peran nya
merasa belum berhubungan (5395) keuntungan sebagai seorang ayah
siap menjadi dengan a. Eksplorasi persepsi melaksanakan perilaku- ( kepala keluarga)
seorang ayah mengekspresikan individu mengenai perilaku yang diinginkan 2. Untuk Diagnosa Kedua
2. Klien keinginan untuk keuntungan b. Mengidentifikasi persepsi a. Klien mampu mengatasi
mengatakan meningkatkan peran melaksanakan perilaku- individu mengenai resiko kecemasannya.
penghasilannya menjadi orangtua perilaku yang tidak melaksanakan
dari pekerjaanya ditandai dengan diinginkan perilaku-perilaku yang
belum klien b. Identifikasi persepsi diinginkan
mencukupi mengatakan merasa individu mengenai c. Memberikan penguatan
kebutuhan belum siap menjadi resiko tidak kepercayaan diri dalam
keluarga nya seorang melaksanakan perilaku- membuat perubahan
Data Objektif: ayah dan klien perilaku yang perilaku dan mengambil
1. Klien tampak bingung tampak bingung diinginkan tindakan
akan perannya sebagai bagaimana cara c. Berikan penguatan d. Memberikan contoh atau
orangtua menjadi seorang kepercayaan diri dalam tunjukan perilaku yang
ayah
1
2. Klien tampak Ragu, 2. Ansietas membuat perubahan diinginkan
khawatir dan gelisah berhubungan dengan perilaku dan mengambil e. Memberikan penguatan
bagaimana cara perubahan besar (mis: tindakan positif dan dukungan
mencukupi kebutuhan status ekonomi dan d. Berikan contoh atau emosi selama proses
keluarganya lingkungan) di tandai tunjukan perilaku yang pembelajaran dan saat
dengan klien diinginkan mengimplementasikan
mengatakan e. Berikan penguatan perilaku
penghasilannya dari positif dan dukungan f. Mendukung interaksi
pekerjaanya belum emosi selama proses dengan individu lain
mencukupi kebutuhan pembelajaran dan saat yang telah berhasil
keluarga dank lien mengimplementasikan mengubah perilaku
tampak ragu, khawatir perilaku (misalnya, dukungan
dan gelisah f. Dukung interaksi kelompok atau
bagaimana cara dengan individu lain berpartisipasi pada
mencukupi kebutuhan yang telah berhasil pendidikan kelompok).
keluarganya. mengubah perilaku
(misalnya, dukungan
kelompok atau
berpartisipasi pada 2. Untuk Diagnosa Kedua
1
pendidikan kelompok). a. Mendukung pasien
untuk
2. Untuk Diagnosa Kedua mengidentifikasikan
deskripsi yang realistik
Peningkatan Koping (5230) terhadap adanya
a. Dukung pasien untuk perubahan dalam peran
mengidentifikasikan b. Memberikan suasana
deskripsi yang realistik penerimaan
terhadap adanya c. Mencari jalan untuk
perubahan dalam peran memahami perspektif
b. Berikan suasana pasien terhadap situasi
penerimaan penuh stres
c. Cari jalan untuk d. Membantu pasien untuk
memahami perspektif mengidentifikasi
pasien terhadap situasi strategi-strategi positif
penuh stres untuk
d. Bantu pasien untuk mengatasi keterbatasan
mengidentifikasi dan
strategi-strategi positif mengelola kebutuhan
gaya hidup maupun
1
untuk mengatasi perubahan peran
keterbatasan dan e. Mendukung pasien
mengelola kebutuhan untuk mengidentifikasi
gaya hidup maupun kekuatan dan
perubahan peran kemampuan diri
e. Dukung pasien untuk f. Menginstruksikan
mengidentifikasi pasien untuk
kekuatan dan kemampua menggunakan teknik
diri relaksasi sesuai dengan
f. Instruksikan pasien kebutuhan
untuk menggunakan g. Mengevaluasi
teknik relaksasi sesuai kemampuan pasien
dengan kebutuhan dalam membuat
g. Evaluasi kemampuan keputusan.
pasien dalam membuat
keputusan.
1
2.8 Role Play
Suatu hari ada seorang pemuda, Tn. F yang baru membentuk keluarga 1
tahun yang lalu, istrinya sedang mendandung dan usia kandungan istrinya sudah 7
bulan, Tn. F mendatangi klinik X yang berada di daerah kota medan. dia datang
ke klinik untuk berkonsultasi dengan perawat yang ada diklinik tersebut.
Di ruangan konsultasi
Perawat 1 : Selamat pagi kak ini ada klien kita,bapak Filipus, ingin
melakukan konsultasi kak, ini format konsultasi yang
sudah diisi, permisi ya kak.
1
Suami : Selamat pagi suster
Perawat 2 : kalau boleh tau pak, apa tujuan bapak datang kesini?
Perawat 2 : ohh begitu ya pak, sebenarnya apa masalah yang membuat bapak
merasa belum mampu untuk menjadi orangtua? dan kalau boleh
saya tau, sudah berapa bulan usia kandungan istri bapak?
Suami : saya merasa penghasilan saya tidak akan bisa mencukupi keluarga
kami nanti suster, apalagi membayar biaya untuk persalinan dan
keperluan bayi kami nanti setelah istri saya ini melahirkan. Kalau
usia kandungan istri saya sudah 7 bulan, suster.
Perawat 2 : baiklah pak, jadi menurut saya mengenai masalah yang bapak
hadapi, sebaiknya bapak tidak perlu merasa begitu khawatir.
Bapak mestinya merasa bersyukur karena tidak ada ruginya jika
mempunyai anak, apalagi ini nanti merupakan anak pertama
bapak, nah saya mau tanya, apakah bapak senang dengan
kehamilan istri bapak saat ini?
Perawat 2 : nah kalau begitu bapak harus bisa menerima dan siap untuk
menjadi seorang suami sekaligus ayah, dan memang
tanggungjawab bapak akan semakin bertambah dan itu bukan
1
sesuatu hal yang harus bapak cemaskan, melainkan di saat seperti
itulah bapak sudah harus memiliki rencana kedepan nya harus
seperti apa, apalagi dengan bertambahnya anggota keluarga baru
yaitu anak pertama bapak nantinya, dengan kehadiran anak
pastinya ada perubahan, tetapi itu merupakan sesuatu yang
lumrah karena kehadiran anak pastinya akan membuat kehidupan
di keluarga lebih bewarna, bisa juga sebagai rejeki dan membawa
kebahagian terkhusus untuk bapak dan istri bapak.
Perawat : iya pak, jadi bapak jangan mudah putus asa, melainkan bapak
harus semangat, bapak harus bisa menjadi teladan bagi keluarga
dan lebih memberi perhatian atau lebih memprioritaskan keluarga
Perawat 2 : nah, seperti yang saya katakan sebelumnya, bahwa bapak dari
sekarang sudah harus memiliki rencana, seperti menabung,
menyisihkan uang agar bisa di gunakan sewaktu-waktu. Bapak
juga bisa ikut program asuransi seperti untuk anak bapak,
sehingga nanti masa depannya lebih terjamin.
Suami : oh iya suster, itu merupakan ide yang bagus untuk saya lakukan
mulai dari sekarang
Perawat 2 : iya pak, nah kalau bapak memang mencemaskan sesuatu, bapak
bisa merilekskan pikiran bapak, melalui hobi bapak, kalau boleh
tau, hobi bapak apa ya?
Suami : biasanya sih suster, jika saya sedang bosan saya akan bermain
gitar
1
Perawat 2 : nah, itu lebih bagus pak, hobi bapak ini bisa menjadi salah satu
cara untuk mengurangi kecemasan. Bukankah setelah bermain
gitar perasaan bapak lebih rileks?
Suami : iya suster, serasa saya mampu untuk melanjutkan aktivitas saya
yang lain setelahnya.
Perawat 2 : Nah, bapak. Kita sudah membicarakan dan membahas banyak hal
pada petemuan ini. jadi bagaimana menurut bapak? Apakah
bapak merasa sudah lebih baik sekarang?
Suami : iya, suster. Setelah konsultasi ini saya merasa tidak perlu khawatir
lagi kalau saya akan menjadi seorang ayah karena itu bukan
beban tetapi itu sudah menjadi tanggung jawab yang harus saya
jalani. Saya juga tidak perlu terlalu mencemaskan keuangan saya.
Jika saya sudah merencanakan kehidupan keluarga saya untuk ke
depannya sejak sekarang maka kebutuhan keluarga saya dapat
tercukupi.
Perawat 2 : Baiklah, pak. Saya rasa untuk sesi kali ini sudah cukup. Jika
nantinya bapak memiliki hal yang ingin dikonsultasikan dan
dicari penyelesaiannya bersama, bapak bisa berkunjung lagi ke
sini.
1
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dewasa awal adalah individu yang berada pada rentang usia antara
20 hingga 40 tahun dimana terjadi perubahan fisik dan psikologis pada diri
individu yang disertai berkurangnya kemampuan reproduktif, merupakan
masa dimana individu tidak lagi harus bergantung secara ekonomis,
sosiologis, maupun psikologis pada orangtuanya, serta masa untuk bekerja,
terlibat dalam hubungan masyarakat, dan menjalin hubungan dengan
lawan jenis.
1
DAFTAR PUSTAKA
1
2