Anda di halaman 1dari 22

PR

OGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS (P3N)


KEPERAWATAN MATERNITAS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS
AIRLANGGA
==========================================================
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENYULUHAN KEMOTERAPI
DI RUANG CENDRAWASIH RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
Hari/Tgl

: Jumat, 14 November 2014

Tempat

: Ruang Cendrawasih RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Waktu

: 10.00 WIB

Sasaran

: Pasien dan keluarga pasien

Jumlah

: 10 orang

Nama Kegiatan

: Penyuluhan Kemoterapi dan Perawatan Pasca Kemoterapi

I.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan selama 50 menit,
peserta penyuluhan kesehatan mampu mengerti dan memahami tentang
Kemoterapi dan Perawatan Pasca Kemoterapi.

II.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan, peserta penyuluhan
dapat: Menjelaskan definisi, tujuan, persiapan, dan efek samping

III.
IV.
V.

VI.
No.

kemoterapi serta perawatan pasca pemberian kemoterapi.


MATERI
Kemoterapi dan Perawatan Pasca Kemoterapi.
METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
MEDIA
1. LCD + Slide Power Point
2. Leaflet

SETTING
1. Setting Waktu
Tahap dan
Waktu

Kegiatan Pendidikan

Kegiatan Peserta
Didik

Pendahuluan
10 menit
(Moderator)

Pembukaan :
1. Mengucapkan salam dan
memperkenalkan diri

1. Menjawab salam

2. Mengingatkan kontrak penyuluhan


kesehatan

2. Mendengarkan
kontrak
pembelajaran

3. Menyampaikan tujuan dan maksud


dari penyuluhan kesehatan
4. Menyebutkan materi penyuluhan
kesehatan yang akan diberikan

3. Mendengarkan
tujuan dari
penyuluhan
kesehatan
4. Mendengarkan

materi
penyuluhan
kesehatan yang
akan diberikan
2

Kegiatan inti
30 menit
(Penyuluh dan
Moderator)

Penutup
10 menit
(Moderator)

Pelaksanaan inti:
dan
1. Menggali pengetahuan peserta 1. Menyimak
menjawab
penyuluhan dengan memberikan
pertanyaan
sejumlah pertanyaan mengenai
topik
2. Memberikan penyuluhan sesuai
materi
2. Mendengarkan
materi
yang
disampaikan oleh
3. Memberikan waktu untuk peserta
pemateri
penyuluhan
mengajukan
pertanyaan mengenai topik
3. Mengajukan
pertanyaan
4. Mengajukan pertanyaan mengenai
topik
untuk
mengevaluasi
pengetahuan peserta
4. Menyimak
dan
menjawab
pertanyaan
Evaluasi:
1. Mengucapkan terimakasih

1. Memperhatikan

2. Mengakhiri pertemuan dengan


mengucapkan salam

2. Menjawab salam

3. Pembagian leaflet

3. Menerima leaflet

2. Setting Tempat
2

: LCD
: Penyaji
: Moderator
1
2
: Observer
: Notulen
3
: Fasilitator

VII.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
VIII.

ORGANISASI KEGIATAN
Pembimbing akademik
: Retnayu Pradanie, S.Kep., Ns., M. Kep.
Pembimbing klinik
: Sumarmi, Amd. Keb
Penyaji
: Dani Sulistyo Widodo
Moderator
: Shabrina Sitoresmi
Observer & Fasilitator
: Suciati Ningsih
Notulen
: Zera Devi Katherina
JOB DESCRIPTION
1. Moderator
Uraian Tugas :
a. Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada
peserta
b. Mengatur proses dan lama penyuluhan
c. Memotivasi peserta agar bertanya
d. Memimpin jalannya diskusi dan evaluasi
e. Menutup acara penyuluhan
2. Penyuluh
Uraian Tugas :
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan bahasa yang
mudah dipahami oleh pasien
b. Menjawab pertanyaan peserta
3. Fasilitator
Uraian Tugas :
a. Membagikan kuesioner pretest dan posttest pada peserta
b. Ikut bergabung dan duduk diantara peserta
c. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan
d. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan
penyuluhan
3

e. Membagikan leaflet kepada peserta


4. Observer
Uraian Tugas :
a. Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses
penyuluhan.
b. Mengamati jalannya

penyuluhan

dari

awal

hingga

akhir

penyuluhan.
c. Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan
5. Notulen
Uraian Tugas :
a. Menulis pertanyaan yang diajukan oleh peserta
b. Membagikan daftar hadir kepada peserta

IX.

KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kontrak waktu dan tempat diberikan 1 hari sebelum penyuluhan
dilaksanakan
b. Pembuatan susunan rangkaian acara penyuluhan, leaflet dan
kuesioner
c. Pasien dan keluarga pasien hadir di tempat yang telah ditentukan dan
disediakan oleh panitia
d. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum
dan saat penyuluhan dilaksanakan
2. Evaluasi Proses
1) Pembukaan
a. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
b. Menyampaikan tujuan, maksud dan manfaat dari penyuluhan
c. Menjelaskan mekanisme penyuluhan, kontrak waktu dan susunan
dari rangkaian acara penyuluhan
d. Menjelaskan topik dari materi penyuluhan yang akan diberikan
2) Pelaksanaan
a. Masing-masing anggota tim penyuluhan bekerja sesuai dengan
job description masing-masing.
b. Kegiatan berjalan sesuai dengan rencana.
c. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan, terlibat aktif dalam
diskusi
d. Peserta hadir minimal 70% dari jumlah undangan atau kurang
lebih 7 orang.
4

e. Menggali pengetahuan dan pengalaman dari peserta


f. Menjelaskan materi penyuluhan meliputi :
Kemoterapi
- Pengertian kemoterapi
- Tujuan kemoterapi
- Persiapan kemoterapi
- Efek samping kemoterapi
Perawatan pasca kemoterapi, meliputi :
- Mual/muntah
- Kelemahan
- Radang pada mulut
- Gangguan saraf
- Infeksi
- Diare
- Konstipasi
- Rambut rontok
g. Sesi tanya jawab (satu sesi 4 pertanyaan)
3. Evaluasi Hasil
a. Hasil kuesioner pretest dan posttest peserta mengalami peningkatan
nilai setelah diberikan penyuluhan
b. Acara dimulai tepat waktu
c. Peserta mampu memahami materi dan menjawab pertanyaan dengan
benar dari penyuluh minimal 75% dari 5 pertanyaan yang diberikan
oleh penyuluh.

LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PENYULUHAN MAHASISWA


PROFESI NERS ANGKATAN 2010 FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

Tempat: Ruang Cendrawasih RSUD Dr. Soetomo Surabaya


Waktu

: Jumat, 14 November 2014

Topik / materi : Kemoterapi dan Perawatan Pasca Kemoterapi


Kriteria Struktur
Kriteria Proses
a. Kontrak waktu dan Pembukaan
tempat diberikan 1
hari

sebelum

pelaksanaan
b. Pembuatan

susunan

rangkaian

acara

penyuluhan, leaflet
c. Pasien dan keluarga

Kriteria Hasil
a. Pasien
dan

1. Mengucapkan

keluarga

salam

dan

memperkenalkan

terhadap materi

diri.

penyuluhan.

2. Menyampaikan

b. Pasien

d. Pengorganisasian
penyelenggaraan

keluarga

manfaat

mendengarkan

dari

penyuluhan

dan

dilakukan

sebelum

dan saat penyuluhan


dilakukan.

memperhatikan
3. Menjelaskan

penyuluhan

kontrak waktu dan

dengan

susunan

seksama

rangkaian

penyuluhan

dan

tujuan, maksud dan

pasien di tempat yang


telah ditentukan.

antusias

dari
acara

penyuluhan.

c. Acara

4. Menjelaskan topik
dari
penyuluhan.

materi

dimulai

tepat waktu
d. Pasien

dan

keluarga
mengikuti acara

Pelaksanaan

sesuai

dengan

aturan

yang

diatur

dan

disepakati.

1. Menggali
e. Pasien

dan
6

pengetahuan

dan

keluarga

pengalaman

dari

mampu

pasien

dan

memahami

keluarga

tentang

materi

dan

tata tertib rumah

menjawab

sakit

pertanyaan
dengan

2. Menjelaskan

benar

dari penyuluhan

materi

minimal 75%.

penyuluhan.
3. Sesi tanya jawab

NB:
a. Pengorganisasian
b. Keaktifan

c. Lain lain
Surabaya, 14 November 2014
Observer

(ttd)
MATERI PENYULUHAN
I. KEMOTERAPI
A. Definisi Kemoterapi

Kemoterapi merupakan cara pengobatan kanker dengan jalan


memberikan zat/obat yang mempunyai khasiat membunuh sel kanker atau
menghambat proliferasi sel-sel kanker dan diberikan secara sistematik. Obat
anti kanker yang artinya penghambat kerja sel. Untuk kemoterapi bisa
digunakan satu jenis sitostika. Pada sejarah awal penggunaan kemoterapi
digunakan satu jenis sitostika, namun dalam perkembangannya kini umumnya
dipergunakan kombinasi sitostika atau disebut regimen kemoterapi, dalam
usaha untuk mendapatkan hasiat lebih besar.
Kemoterapi adalah proses pengobatan dengan menggunakan obatobatan yang bertujuan untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan selsel Kanker. Banyak obat yang digunakan dalam Kemoterapi. Kemoterapi
adalah upaya untuk membunuh sel-sel kanker dengan mengganggu fungsi
reproduksi sel. Kemoterapi merupakan cara pengobatan kanker dengan jalan
memberikan zat/obat yang mempunyai khasiat membunuh sel kanker.
Kemoterapi bermanfaat untuk menurunkan ukuran kanker sebelum
operasi, merusak semua sel-sel kanker yang tertinggal setelah operasi, dan
mengobati beberapa macam kanker darah.
Kemoterapi

Merupakan

bentuk

pengobatan

kanker

dengan

menggunakan obat sitostatika yaitu suatu zat-zat yang dapat menghambat


proliferasi sel-sel kanker.
B. Tujuan Kemoterapi
1. Pengobatan.
2. Mengurangi massa tumor selain pembedahan atau radiasi.
3. Meningkatkan kelangsungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup.
4. Mengurangi komplikasi akibat metastase.

C. Manfaat Kemoterapi
Manfaat Kemoterapi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Pengobatan
Beberapa jenis kanker dapat disembuhkan secara tuntas dengan
satu jenis kemoterapi atau beberapa jenis kemoterapi.
8

2. Kontrol
Kemoterapi ada yang bertujuan untuk menghambat perkembangan
Kanker agar tidak bertambah besar atau menyebar ke jaringan lain.
3. Mengurangi Gejala
Bila kemotarapi tidak dapat menghilangkan Kanker, maka
Kemoterapi yang diberikan bertujuan untuk mengurangi gejala yang
timbul pada penderita, seperti meringankan rasa sakit dan memberi
perasaan lebih baik serta memperkecil ukuran Kanker pada daerah yang
diserang.
D. Prinsip Kerja Obat Kemoterapi (Sitostatika) Terhadap Kanker
Sebagian besar obat kemoterapi (sitostatika) yang digunakan saat ini
bekerja terutama terhadap sel-sel kanker yang sedang berproliferasi, semakin
aktif sel-sel kanker tersebut berproliferasi maka semakin peka terhadap
sitostatika hal ini disebut Kemoresponsif, sebaliknya semakin lambat
prolifersainya maka kepekaannya semakin rendah , hal ini disebut
Kemoresisten.
Pada inti sel, pada waktu sel membelah (mitosis). Makin cepat sel
bermitosis, makin sensitive terhadap kemoterapi. cell cycle phase specific,
yaitu obat yang bekerja pada sel yang berkembang aktif, jadi harus diberikan
secara kontinyu. cell cycle phase non specific, yaitu obat yang bekerja pada
sel yang berkembang maupun yang istirahat, jadi dapat diberikan secara
single bolus.
E. Pola Pemberian Kemoterapi
1. Kemoterapi Induksi
Ditujukan untuk secepat mungkin mengecilkan massa tumor atau
jumlah sel kanker, contoh pada tomur ganas yang berukuran besar (Bulky
Mass Tumor) atau pada keganasan darah seperti leukemia atau limfoma,
disebut juga dengan pengobatan penyelamatan.
2. Kemoterapi Adjuvan

Biasanya diberikan sesudah pengobatan yang lain seperti


pembedahan atau radiasi, tujuannya adalah untuk memusnahkan sel-sel
kanker yang masih tersisa atau metastase kecil yang ada (micro
metastasis).
3. Kemoterapi Primer
Dimaksudkan sebagai pengobatan utama pada tumor ganas,
diberikan pada kanker yang bersifat kemosensitif, biasanya diberikan
dahulu sebelum pengobatan yang lain misalnya bedah atau radiasi.
4. Kemoterapi Neo-Adjuvan
Diberikan mendahului/sebelum pengobatan /tindakan yang lain
seperti pembedahan atau penyinaran kemudian dilanjutkan dengan
kemoterapi lagi. Tujuannya adalah untuk mengecilkan massa tumor yang
besar sehingga operasi atau radiasi akan lebih berhasil guna.

F. Indikasi Kemoterapi
Persyaratan Pasien yang Layak diberi Kemoterapi :
Pasien dengan keganasan memiliki kondisi dan kelemahan kelemahan,
yang apabila diberikan kemoterapi dapat terjadi untolerable side effect.
Sebelum memberikan kemoterapi perlu pertimbangan sebagai berikut:
1. Menggunakan kriteria Eastern Cooperative Oncology Group (ECOG)
yaitu status penampilan < 2
2. Jumlah lekosit > 3000/ml
10

3.
4.
5.
6.

Jumlah trombosit > 120.0000/ul


Cadangan sumsum tulang masih adekuat misal Hb > 10
Creatinin Clearence diatas 60 ml/menit (dalam 24 jam) (BUN)
Bilirubin < 2 mg/dl. , SGOT dan SGPT dalam batas normal (Tes Faal

Hepar).
7. Elektrolit dalam batas normal.
8. Mengingat toksisitas obat-obat sitostatika sebaiknya tidak diberikan pada
usia diatas 70 tahun.
Status Penampilan Penderita Ca (Performance Status) Status
penampilan ini mengambil indikator kemampuan pasien, dimana penyait
kanker semakin berat pasti akan mempengaruhi penampilan pasien. Hal ini
juga menjadi faktor prognostik dan faktor yang menentukan pilihan terapi
yang tepat pada pasien dengan sesuai status penampilannya.

G. Kontraindikasi Kemoterapi
1.

Kontra indkasi absolut


a. Pada stadium terminal
b. Kehamilan trimester pertama
c. Kondisi septikemia dan koma

2. Kontra indikasi relatif


Bayi 8g/dl, leukosit > 3000/mm3
H. Persiapan dan Syarat Kemoterapi
Persiapan
Sebelum pengobatan dimulai maka terlebih dahulu dilakukan
pemeriksaan yang meliputi:
1. Darah tepi; Hb, Leuko, hitung jenis, Trombosit.
2. Fungsi hepar; bilirubin, SGOT, SGPT, Alkali phosphat.
3. Fungsi ginjal; Ureum, Creatinin dan Creatinin Clearance Test bila
serim creatinin meningkat.
4. Audiogram (terutama pada pemberian Cisplastin).
5. EKG (terutama pemberian Adreamycin, Epirubicin).
Syarat :
1. Keadaan umum cukup baik.
2. Penderita mengerti tujuan dan efek samping yang akan terjadi,
3.

informed concent.
Faal ginjal dan hati baik.
11

4.
5.
6.
7.

Diagnosis patologik
Jenis kanker diketahui cukup sensitif terhadap kemoterapi.
Riwayat pengobatan (radioterapi/kemoterapi) sebelumnya.
Pemeriksaan laboratorium menunjukan hemoglobin > 10 gram %,
leukosit > 5000 /mm, trombosit > 150 000/mm.

I. Efek Samping Kemoterapi


Intensitas efek samping tergantung dari karakteristik obat, dosis pada
setiap pemberian, maupun dosis kumulatif, selain itu efek samping yang
timbul pada setiap penderita berbeda walaupun dengan dosis dan obat yang
sama, faktor nutrisi dan psikologis juga mempunyai pengaruh bermakna.
Efek

samping

yang

selalu

hampir

dijumpai

adalah

gejala

gastrointestinal, supresi sumsum tulang, kerontokan rambut. Gejala


gastrointestinal yang paling utama adalah mual, muntah, diare, konstipasi,
faringitis, esophagitis dan mukositis, mual dan muntah biasanya timbul
selang beberapa lama setelah pemberian sitostatika dab berlangsung tidak
melebihi 24 jam.
Gejala supresi sumsum tulang terutama terjadinya penurunan jumlah
sel darah putih (leukopenia), sel trombosit (trombositopenia), dan sel darah
merah (anemia), supresi sumsum tulang belakang akibat pemberian sitistatika
dapat terjadi segera atau kemudian, pada supresi sumsum tulang yang terjadi
segera, penurunan kadar leukosit mencapai nilai terendah pada hari ke-8
sampai hari ke-14, setelah itu diperlukan waktu sekitar 2 hari untuk menaikan
kadar laukositnya kembali. Pada supresi sumsum tulang yang terjadi
kemudian penurunan kadar leukosit terjadi dua kali yaitu pertama-tama pada
minggu kedua dan pada sekitar minggu ke empat dan kelima. Kadar leukosit
kemudian naik lagi dan akan mencapai nilai mendekati normal pada minggu
keenam. Leukopenia dapat menurunkan daya tubuh, trombositopenia dapat
mengakibatkan perdarahan yang terus-menerus/ berlabihan bila terjadi erosi
pada traktus gastrointestinal.
Kerontokan rambut dapat bervariasi dari kerontokan ringan dampai
pada kebotakan. efek samping yang jarang terjadi tetapi tidak kalah penting

12

adalah kerusakan otot jantung, sterilitas, fibrosis paru, kerusakan ginjal,


kerusakan hati, sklerosis kulit, reaksi anafilaksis, gangguan syaraf, gangguan
hormonal, dan perubahan genetik yang dapat mengakibatkan terjadinya
kanker baru.
Kardiomiopati akibat doksorubin dan daunorubisin umumnya sulit
diatasi, sebagian besar penderita meninggal karena pump failure, fibrosis
paru umumnya iireversibel, kelainan hati terjadi biasanya menyulitkan
pemberian

sitistatika

selanjutnya

karena

banyak

diantaranya

yang

dimetabolisir dalam hati, efek samping pada kulit, saraf, uterus dan saluran
kencing relatif kecil dan lebih mudah diatasi. Tergantung jenisnya,
Kemoterapi ada yang diberikan setiap hari, seminggu sekali, tiga minggu
sekali, bahkan sebulan sekali. Berapa seri penderita harus menjalani
Kemoterapi, juga tergantung pada jenis kanker penderita. Yang paling ditakuti
dari kemoterapi adalah efek sampingnya.Ada orang yang sama sekali tidak
merasakan adanya efek samping Kemoterapi. Ada yang mengalami efek
samping ringan. Tetapi ada juga yang sangat menderita karenanya. Ada-tidak
atau berat-ringannya efek samping kemoterapi tergantung pada banyak hal,
antara lain jenis obat kemoterapi, kondisi tubuh, kondisi psikis, dan
sebagainya. Efek samping Kemoterapi timbul karena obat-obat kemoterapi
sangat kuat, dan tidak hanya membunuh sel-sel kanker, tetapi juga menyerang
sel-sel sehat, terutama sel-sel yang membelah dengan cepat. Karena itu efek
samping kemoterapi muncul pada bagian-bagian tubuh yang sel-selnya
membelah dengan cepat. Efek samping dapat muncul ketika sedang dilakukan
pengobatan atau beberapa waktu setelah pengobatan.
Efek samping yang bisa timbul adalah antara lain:
1. Lemas Efek samping yang umum timbul. Timbulnya dapat mendadak
atau perlahan. Tidak langsung menghilang dengan istirahat, kadang
berlangsung terus hingga akhir pengobatan.
2. Mual dan Muntah Ada beberapa obat Kemoterapi yang lebih membuat
mual dan muntah. Selain itu ada beberapa orang yang sangat rentan
terhadap mual dan muntah. Hal ini dapat dicegah dengan obat anti mual

13

yang diberikan sebelum,selama, atau sesudah pengobatan Kemoterapi.


Mual muntah dapat berlangsung singkat ataupun lama.
3. Gangguan Pencernaan Beberapa jenis obat Kemoterapi berefek diare.
Bahkan ada yang menjadi diare disertai dehidrasi berat yang harus
dirawat. Sembelit kadang bisa terjadi. Bila diare: kurangi makanan
berserat, sereal, buah dan sayur. Minum banyak untuk mengganti cairan
yang hilang. Bila susah BAB: perbanyak makanan berserat, olahraga
ringan bila memungkinkan.
4. Sariawan Beberapa obat kemoterapi menimbulkan penyakit mulut
seperti terasa tebal atau infeksi. Kondisi mulut yang sehat sangat penting
dalam kemoterapi.
5. Rambut Rontok Kerontokan rambut bersifat sementara, biasanya terjadi
dua atau tiga minggu setelah kemoterapi dimulai. Dapat juga
menyebabkan rambut patah di dekat kulit kepala. Dapat terjadi setelah
beberapa minggu terapi. Rambut dapat tumbuh lagi setelah kemoterapi
selesai.
6. Otot dan Saraf Beberapa obat kemoterapi menyebabkan kesemutan dan
mati rasa pada jari tangan atau kaki serta kelemahan pada otot kaki.
Sebagian bisa terjadi sakit pada otot.
7. Efek Pada Darah Beberapa jenis obat kemoterapi dapat mempengaruhi
kerja sumsum tulang yang merupakan pabrik pembuat sel darah, sehingga
jumlah sel darah menurun. Yang paling sering adalah penurunan sel darah
putih (leokosit). Penurunan sel darah terjadi pada setiap kemoterapi dan
tes darah akan dilaksanakan sebelum kemoterapi berikutnya untuk
memastikan jumlah sel darah telah kembali normal. Penurunan jumlah sel
darah dapat mengakibatkan:

Mudah terkena infeksi


Hal ini disebabkan oleh Karena jumlah leokosit turun,
karena leokosit adalah sel darah yang berfungsi untuk perlindungan
terhadap infeksi. Ada beberapa obat yang bisa meningkatkan
jumlah leokosit.

Perdarahan

14

Keping darah (trombosit) berperan pada proses pembekuan


darah. Penurunan jumlah trombosit mengakibatkan perdarahan
sulit berhenti, lebam, bercak merah di kulit.

Anemia
Anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah yang
ditandai oleh penurunan Hb (hemoglobin). Karena Hb letaknya di
dalam sel darah merah. Akibat anemia adalah seorang menjadi
merasa lemah, mudah lelah dan tampak pucat.

Kulit dapat menjadi kering dan berubah warna


Lebih sensitive terhadap matahari. Kuku tumbuh lebih
lambat dan terdapat garis putih melintang.

Produksi Hormon
Menurunkan nafsu seks dan kesuburan:
Setiap obat memiliki efek samping yang berbeda! Reaksi
tiap orang pada tiap siklus juga berbeda! Tetapi Anda tidak perlu
takut. Bersamaan dengan kemoterapi, biasanya dokter memberikan
juga obat-obat untuk menekan efek sampingnya seminimal
mungkin. Lagi pula semua efek samping itu bersifat sementara.
Begitu kemoterapi dihentikan, kondisi Anda akan pulih seperti
semula.

II. PERAWATAN PASCA KEMOTERAPI


Salah satu terapi pada kanker adalah kemoterapi. Setiap pasien yang
mendapatkan kemoterapi untuk pengobatan memiliki efek samping atau reaksi

15

yang berbeda-beda. Berbagai hal yang muncul pasca kemoterapi dan


perawatan yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut :
1.

Mual dan muntah


Beberapa cara untuk mengatasi mual/muntah pasca kemoterapi
antara lain :
a. Makan dan minum secara perlahan. Anjurkan pasien untuk makan
sedikit-sedikit tapi sering.
b. Hindari makanan manis atau berlemak dan makanan dengan bau yang

2.

3.

menyengat.
Kelemahan / mudah lelah
a. Tingkatkan istirahat. Boleh pada kursi yang nyaman atau tempat tidur.
b. Pilih aktivitas yang mudah dan ringan.
c. Jika mengalami kesulitan dalam beraktivitas, minta bantuan ke orang
lain, seperti keluarga, tetangga dsb.
Mukositis / radang pada mulut
Peradangan pada mulut dapat menyebabkan nyeri dan infeksi,
sehingga sulit untuk makan, minum dan menelan. Hal-hal yang bisa
dilakukan antara lain :
a. Minum yang banyak
b. Gunakan sikat gigi yang lembut
c. Jika pasta gigi mengiritasi mulut, bisa menggunakan campuran yang
terbuat dari sendok teh garam dan 4 gelas air.
d. Jika radang pada tenggorokan, kumur dengan campuran yang terbuat

4.

dari gelas air dicampur dengan sdt garam, dan sdt baking soda.
e. Jika terdapat luka, ringankan nyeri pada mulut dengan balok es dsb.
Gangguan saraf
Beberapa pasien yang menjalani kemoterapi mengalami gangguan
pada persarafan. Gejala yang mungkin dirasakan adalah nyeri atau
kesemutan pada tangan dan kaki, kesulitan mengambil benda atau
mengancingkan baju, gangguan keseimbangan, kesulitan berjalan, dan
hilang atau penurunan pendengaran. Gejala-gejala tersebut rentan
mengakibatkan cidera pada pasien, sehingga yang bisa dilakukan untuk
menghindari cidera adalah :
a. Berhati-hati atau jauhkan dari benda yang panas, tajam, dan

5.

berbahaya.
b. Gunakan pegangan saat berjalan atau naik tangga.
Infeksi

16

Pasien kemoterapi akan rentan terhadap terjadinya infeksi. Untuk


menhindari infeksi yang dapat dilakukan adalah :
a. Cuci tangan dengan air dan sabun, terutama sebelum makan dan
setelah buang air. Bawa hand sanitizer, jika tidak memungkinkan cuci
tangan dengan air dan sabun.
b. Jika terdapat luka, jaga luka tetap bersih.
c. Gunakan sarung tangan saat beraktifitas seperti bersih bersih dan
berkebun.
d. Hindari kontak dengan benda - benda tajam
6.
Diare
a. Minum yang banyak
b. Boleh diberikan oralit
c. Hindari makanan setengah matang
7.
Konstipasi
Cara menghindari konstipasi :
a. Makan makanan yang mengandung banyak serat.
b. Minum banyak air.
c. Lakukan olahraga ringan seperti berjalan selama 15-30 menit setiap
hari bila memungkinkan.
8. Rambut rontok
Tidak semua obat-obatan anti kanker menyebabkan rambut klien
rontok. Rambut rontok merupakan salah satu gejala dari terapi kanker
biasanya terjadi saat hari ke-7 atau ke-21 pasca kemoterapi. Rambut akan
tumbuh kembali saat terapi telah selesai namun hal ini membutuhkan
waktu. Saat pasien mengalami kerontokan rambut anjurkan untuk
menggunakan topi, wig, scarf/selendang, atau peci.

DAFTAR PUSTAKA
Bongard, Frederic, S. Sue, darryl. Y, 1994, Current Critical, Care Diagnosis and
Treatment,

first Edition, Paramount Publishing Bussiness and Group,

Los Angeles
Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8
volume 2, EGC, Jakarta
Haryani dan Siswandi, 2004, Nursing Diagnosis: A Guide To Planning Care,
available on:

www.Us.Elsevierhealth.com
17

Instalasi Diklat RS. Kanker Darmais, 2003, Kumpulan Makalah Pelatihan


Perawatan Kanker Dengan Kemoterapi Di RS Kanker Darmais, RS. Kanker
Darmais, Jakarta
McCloskey, 1996, Nursing Interventions Classification (NIC), Mosby, USA
Price, Sylvia A and Willson, Lorraine M, 1996, Patofisiologi: Konsep Klinis
Proses-Proses penyakit, Edisi empat, EGC, Jakarta
Ralph & Rosenberg, 2003, Nursing Diagnoses: Definition & Classification 20052006,

Philadelphia USA

Robert. T.Door & William.L.Fritz, 1981, Cancer Chemotherapy Handbook,


Elsevier,

New York.

Subagian Onkologi Ginekologi, 1998, Penuntun Pelayanan-PendidikanPenelitian, Bagian obstetriginekologi, FKUI, Jakarta.

18

LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PENYULUHAN MAHASISWA


ANGKATAN A 2010 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS
AIRLANGGA
SURABAYA 14 NOVEMBER 2014

Kriteria Struktur
Kriteria Proses
a) Kontrak waktu dan Pembukaan:
1) Mengucapkan salam
tempat diberikan 1 hari
dan memperkenalkan diri
sebelum
penyuluhan
dilaksanakan
b) Pembuatan

2) Menyampaikan tujuan,
susunan

rangkaian

acara

penyuluhan, leaflet

pasien di tempat yang


ditentukan

dan

disediakan oleh panitia


d)

Pengorganisasian

penyelenggaraan

penyuluhan

pasien antusias terhadap


materi penyuluhan
b) Pasien dan keluarga
pasien
dan

mendengarkan
memperhatikan

3) Menjelaskan kontrak penyuluhan

c) Pasien dan keluarga


telah

maksud dan manfaat dari

Kriteria Hasil
a) Pasien dan keluarga

dengan

waktu dan susunan dari seksama


rangkaian

acara

penyuluhan

c) Acara dimulai tepat


waktu

4) Menjelaskan topik dari


materi penyuluhan yang
akan diberikan

d) Pasien dan keluarga


pasien mengikuti acara
sesuai

dengan

aturan

penyuluhan

dilakukan Pelaksanaan:
yang telah diatur dan
1) Menggali pengetahuan
sebelum
dan
saat
disepakati
dan pengalaman dari
penyuluhan dilaksanakan
f)
Keluarga
pasien
keluarga pasien mengenai
mampu
memahami
kemoterapi dan perawatan
materi dan menjawab
pasca kemoterapi
pertanyaan dengan benar
2) Menjelaskan materi
dari penyuluh minimal
penyuluhan meliputi:
75%
Definisi,
tujuan,
persiapan,

dan

efek

samping serta perawatan


pasca kemoterapi
3) Sesi tanya jawab

19

Penutup :
1. Mengucapkan
terimakasih
2. Mengakhiri pertemuan
dengan mengucapkan
salam

1. Memperhatikan

2. Menjawab salam

3. Menerima leaflet

3. Pembagian leaflet

20

DAFTAR HADIR PENYULUHAN


MAHASISWA PROFESI ANGKATAN 2010
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TANGGAL 14 NOVEMBER 2014

NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

N AM A

ALAMAT

TTD
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

DAFTAR PERTANYAAN PENYULUHAN


MAHASISWA PROFESI ANGKATAN A 2010
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TANGGAL 14 NOVEMBER 2014

NO

NAMA

PERTANYAAN

JAWABAN

21

22

Anda mungkin juga menyukai