Oleh:
Raihany Sholihatul Mukaromah
NIM. 22020115410016
NIM. 22020115410049
Hirza Aini
NIM. 22020115410048
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah telaah
jurnal Ronde Keperawatan (nursing rounds) pada Mata Kuliah Modalitas
Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan.
Pada Kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu tersusunnya makalah ini dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penyusun pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Maret, 2016
Tim Penulis
TELAAH JURNAL
Tahun
: 2010
Peneliti
: Rochelle R. Armola, RN, MSN, CCRN., Jan Brandeburg, RN, BSN, MNEd., Deb Tucker, RN, MSN
Latar belakang
Ronde keperawatan telah ada selama beberapa dekade. Ronde Keperawatan yang
diterapkan oleh perawat dapat diterapkan pada pelayanan keperawatan dengan kasus tertentu atau
sekelompok kasus yang menarik didukung oleh evidence based practice. Ronde keperawatan
memberikan situasi bagi perawat untuk bertemu langsung dengan pasien untuk memenuhi tujuan
pelayanan keperawatan melalui pengajaran dan pengembangan profesional. Beberapa publikasi
menyarankan penjadwalan ronde keperawatan secara teratur bermanfaat bagi perawat terkait
peningkatan profesionalisme dan menghasilkan outcome yang lebih baik pada pasien. Presentasi
dari ronde keperawatan mempunyai format yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan. Ronde
keperawatan diidentifikasikan sebagai peluang perawat untuk melakukan sharing keahlian dan
pengalaman mereka, dimana hal ini merupakan proses untuk pengembangan profesi. Atas alasan
inilah ronde keperawatan dipakai sebagai alat/tool untuk meningkatkan praktik keperawatan.
Tujuan
Untuk menggambarkan perkembangan ronde keperawatan yang dibimbing oleh seorang perawat
klinis spesialis kritis pada rumah sakit perawatan tersier, dan untuk menyediakan
Metode yang digunakan yaitu persentasi yang berfokus pada identifikasi evidence based
practice dan cara-cara untuk memperbaiki outcome pasien melalui asuhan keperawatan. langkah
pertama yaitu mengidentifikasi tujuan ronde keperawatan dan desain umum dari persentasi. Yang
kedua tujuan asli berpusat pada pengakuan staf yang menunjukkan keahlian dalam pengelolaan
pasien perawatan kritis, dorongan pengembangan profesional, dan penyajian ronde keperawatan
sebagai kesempatan untuk belajar.
1. Desain penelitian
Desain yang digunakan yaitu studi kasus. Dimana kasus yang diambil yaitu dari seorang
ibu 32 tahun dengan diagnosa sepsis berat dan kegagalan multiorgan. Kami secara aktif merekrut
2 perawat dari unit perawatan intensif jantung menjadi penyaji pertama. Kedua perawat ini
menciptakan presentasi PowerPoint yang kuat menyoroti perspektif perawat kritis yang
berpengalaman dan perawat baru lulus pada manajemen keperawatan dan ketegangan emosional
dalam menangani kasus yang sangat rumit dan menantang. Direktur administrasi keperawatan
menetapkan tujuan untuk dihadiri oleh 30 perawat untuk ronde keperawatan (NGRs) pertama.
Perawat Klinik Spesialis (CNSs) melaksanakan beberapa strategi untuk memastikan tercapainya
tujuan ini. Topik, waktu, dan lokasi diumumkan beberapa minggu sebelumnya. Setiap manajer
keperawatan memiliki 4 tiket untuk presentasi. Manajer perawat bertanggung jawab untuk
memiliki cakupan yang luas untuk unit sehingga minimal 4 perawat disamping tempat tidur bisa
menghadiri presentasi selama satu jam pada waktu makan siang. Selain itu, diberikan
2. Populasi &
Sampel
3. Instrumen
kesehatan lainnya seperti dokter, terapis pernapasan, ahli patologi wicara, pendeta rumah sakit,
dan paramedis
Media persentasi dalam bentuk power point dengan dukungan audiovisual
Dampak
(Implication)
Ada beberapa implikasi yang diperoleh dari pelaksananan ronde keperawatan yaitu
meningkatkan pengembangan ketrampilan dan pengetahuan perawat, memberikan kesempatan
belajar pada staf perawat untuk meningkakan penilaian kritis pada kasus pasien, membangun
kerjasama dan rasa menghargai antar tim kesehatan, menunjukkan keahlian dalam pengelolaan
pasien, meningkatkan retensi perawat yang berpengalaman dan mempromosikan profesi
Hasil (Outcomes)
keperawatan.
Hasil dari artikel ini yaitu tingkat kehadiran perawat meningkat, dan profesi kesehatan lain
seperti dokter, terapis sangat tinggi dalam kegiatan ronde keperawatan. Kehadiran yang tinggi
juga ada pada staf perawat dan presentasi dari perawat bedside yang telah dipromosikan untuk
sukses. Setiap presenter telah menerima evaluasi dasar dari peserta untuk menentukan apakah
tujuan pertemuan dan untuk menilai presenter dengan menggunakan skala Likert dari 4 (sangat
baik) untuk 1 (rendah). Dari penilaian tersebut peserta merasa sangat puas dengan penyajian dari
presenter terkait pengetahuan presenter, konten yang disajikan dan efektivitas mengajar. Selain
evaluasi yang sangat baik tersebut, ketika perawat melakukan perawatan bedside, perawat
berbagi kasus pasien yang menarik kepada peserta dan meminta itu menjadi ronde keperawatan
yang akan dipersentasikan mendatang.
Pelaksanaan dari ronde keperawatan telah memberikan langkah tambahan untuk
mendukung pendekatan. Dengan pendekatan ini kami menggunakan ronde keperawatan sebagai
contoh kegiatan yang mendukung beberapa model komponen seperti praktek profesional teladan
dan pengetahuan baru, inovasi, dan perbaikan.
Kesimpulan
Ronde keperawatan di Rumah Sakit Toledo awalnya didirikan untuk membantu dalam
(Conclusion)
mencapai pendekatan, dan presentasi ini telah jauh melebihi harapan kita. Itu penggunaan tim
CNSs untuk memfasilitasi koordinasi gaya konferensi Program dan mentor perawat samping
tempat tidur karena mereka berencana presentasi asuhan keperawatan di seluruh kontinum telah
sangat sukses. Keterlibatan staf terus menerus, dukungan administrasi, dan bantuan dari vendor
telah mengambil ide dari ronde keperawatan dan berencana untuk penegembangan aktivitas.
Keterbatasan
(Limitations)
Keterbatasan dari artikel ini yaitu belum banyak rumah sakit yang menggunakan ronde
keperawatan, ronde keperawatan hanya dapat diaplikasikan di rumah sakit besar
Kelebihan
a. Artikel ini menjelaskan perkembangan Ronde Keperawatan di RS besar yang melibatkan
beberapa ruangan seperti Medical intensive care unit (MICU), Progressive care unit (PCU),
Surgical intensive care (SICU), Coronary intensive care unit (CICU), Emergency center (EC).
b. Selain itu Kelebihan artikel ini menggunakan studi kasus dengan media persentasi dalam
bentuk power point dengan dukungan audiovisual seperti : power point, DVD klip, Efek suara,
poster, film radiologi
c. Yang melakukan presentasi kasus adalah perawat pemula yang didampingi oleh Perawat klinis
spesialis kritis (CNNS) sehingga dapat mempromosikan retensi staf keperawatan. Partisipasi
perawat di samping tempat tidur harus mendorong upaya kepada mentor untuk mendukung
pengembangan profesional, membantu orientasi kepada perawat baru untuk mengenal pasien,
menurunkan angka insiden pasien yang dirawat, membantu meningkatkan kemampuan
perawat bukan hanya ketrampilan tetapi juga memberikan kesempatan pada perawat untuk
tumbuh dan berkembang secara professional, sebagai parameter penilaian atau evaluasi
keberhasilan kegiatan asuhan keperawatan,
d. Ronde Keperawatan ini melibatkan interdisipliner lain lain seperti dokter, terapis dan
menghadirkan pasien dan keluarga
e. Ronde Keperawatan berkembang dalam dasar kasus yang menarik dan di dukung oleh bukti
Rekomendasi
Perawat
Perawat dapat melaksanakan ronde keperawatan untuk meningkatkan kualitas dan mutu
pelayanan sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pasien.