Anda di halaman 1dari 7

Bed-side Teaching

POLTEKES
KEMENKES
BENGKULU
Pengertian Metode mengajar kepada peserta didik. Aktivitas ini dilakukan disamping
tempat tidur pasien, dan meliputi kegiatan mempelajari kondisi pasien
dan asuhan keperawatan yang dibutuhkan oleh pasien.
Prinsip 1. Sikap fisik maupun psikologis pembimbing klinik, peserta didik
dan pasien
2. Jumlah peserta didik dibatasi (ideal 5-6 orang)
3. Diskusi pada awal dan pascademonstrasi di depan pasien
dilakukan seminimal mungkin
4. Lanjutkan dengan demonstrasi ulang.
5. Evaluasi/kaji pemahaman peserta didik segera mungkin terhadap
yang didapatnya saat itu
6. Kegiatan yang didemonstrasikan adalah sesuatu yang belum
pernah diperoleh peserta didik sebelumnya atau kesulitan yang
dihadapi peserta didik.
Persiapan peralatan 1. Bed-side Teaching dilakukan saat memberikan asuhan
keperawatan
2. Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit
3. Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang
rencana asuhan keperawatan, tindakan yang akan dilakukan
4. Yang terlibat dalam Bed-side Teaching adalah kepala ruangan,
ketua tim dan anggota tim.
5. Perawat pelaksaan bertanggung jawab pada pasien masing-
masing
Prosedur 1. Persiapan
2. Mendapatkan kasus sesuai yang dapat memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk menerapkan keterampilan teknik
prosedural dan interpersonal.
3. Koordinasi dengan staf diklinik agar tidak mengganggu
jalannya rutinitas perawatan klien.
Melengkapi peralatan/fasilitas yang akan digunakan
4. Pelaksanaan
Melakukan
b e d s i d e teaching d e n g a n variasi metode, contoh:
demonstrasi dan redemonstrasi.
Melakukan diskusi singkat di tengah proses.
Memfasilitasi untuk melakukan redemonstrasi.
Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada pasien.
5. Evaluasi
a. Memimpin diskusi terkait proses bedside teaching.
b. Memfasilitasi mahasiswa u n t u k
m e n g a j u k a n pertanyaan dan menjawab
pertanyaan.

SOP PRE CONFERENCE


No. Dokumen : Revisi : 0 Hal : 1/1

POLTEKKES
KEMENKES
BENGKULU
Pengertian Pre conference adalah komunikasi ketua tim dan perawat pelaksana
setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut
yang dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim.
Tujuan 1. Membantu mengidentifikasi masalah-masalah pasien,
merencanakan asuhan dan merencanakan evaluasi hasil
2. Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan
3. Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan
pasien

Kebijakan 1. Pre conference dilaksanakan sebelum pemberian asuhan


keperawatan.
2. Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit
3. Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang
keadaan pasien, perencanaan tindakan rencana dan data-data
yang perlu ditambahkan
4. Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua
tim dan anggota tim

Prosedur 1. Persiapan
c. Masing-masing tim menyiapkan tempat pelaksanaan pre
conference.
d. Masing-masing ketua tim sudah menjadwalkan kegiatan pre
conference
2. Pelaksanaan
a. Melakukan konferensi setiap hari segera setelah dilakukan
pergantian dinas pagi atau sore sesuai dengan jadwal
pelaksana.
b. Dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim
c. Konferensi dihadiri oleh ketua tim dan perawat pelaksana
d. Menyampaikan perkembangan dan masalah pasien
berdasarkan hasil tindakan yang diberikan
e. Perawat pelaksana menyampaikan hal-hal meliputi
1) Keluhan pasien
2) TTV dan kesadaran pasien
3) Hasil pemeriksaan laboratorium atau diagnosis terbaru
4) Masalah keperawatan
5) Rencana keperawatan hari ini
6) Perubahan keadaan terapi medis
7) Rencana medis
f. Ketua tim mendikusikan dan mengarahkan perawat
pelaksana tentang masalah yang terkait dengan perawatan
pasien yang meliputi :
1) Pasien yang terkait dengan pelayanan seperti :
keterlambatan, kesalahan pemberian makan, kebisikan
pengunjung lain, kehadiran dokter yang dikonsulkan.
2) Ketepatan pemberian infuse
3) Ketepatan pemantauan asupan dan pengeluaran cairan
4) Ketepatan pemberian obat / injeksi
5) Ketepatan pelaksanaan tindakan lain
6) Ketepatan dokumentasi
g. Mengingatkan kembali standar prosedur yang ditetapkan.
h.  Mengingatkan kembali tentang kedisiplinan, ketelitian,
kejujuran dan kemajuan masing–masing perawatan asosiet.
i. Membantu perawat pelaksana menyelesaikan masalaah
yang tidak dapat diselesaikan.

P
Unit terkait Ruang Rawat Inap
DAFTAR  PUSTAKA
Nursalam, (2007). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional.
Salemba Medika. Jakarta.
Gillies, (1989). Managemen Keperawatan Suatu pendekatan Sistem, Edisi Terjemahan. Alih
Bahasa Dika Sukmana dkk. Jakarta.
PSIK, (2005). Buku Panduan Manajemen Keperawatan : Program Pendidikan Ners. Surabaya.
TUGAS KELOMPOK I
SOP PRE DAN POST CONFERENCE
MANAJEMEN KEPERAWATAN
DISUSUN OLEH :
AGUNG ROBBY ICHWANDA
ADHA REZA FALEVI
AMANDA RESTI ZAVIRA
ANITA YULIA
ANNINAH
ANNISYAH
BEATRICH NOVITASARI PANE
DESI FATMAWATI
DIKA PERMATASARI
DIKA PRATIWI SARI

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK


KESEHATAN KEMENKES BENGKULU JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai