Topik
Hari/Tanggal
Waktu
Sasaran
A.
Latar Belakang
Manajemen keperawatan di Indonesia perlu mendapatkan prioritas utama
pelayanan di rumah sakit dan memberi kepuasan pada pasien yang dalam hal ini
adalah sebagai konsumen (Adill et all, 2009).
Upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, tidak terlepas dari
pelayanan
keperawatan
yang
berkesinambungan.
Bentuk
pelayanan
pengobatan
dan
rasa
aman
bagi
pasien,
keluarga
serta
bersama untuk mencari penyelesaian dari setiap masalah tersebut. Para instruktur
klinis memberikan pembahasan yang bisa mahasiswa diskusikan bersama masalah
dan membuat evaluasi dari setiap diskusi.
Hasil Observasi pada tanggal 05 09 di ruang Neurologi dan Paru di
dapatkan bahwa perawat belum optimal dalam melaksanakan timbang terima
sesuai dengan SOP yang telah di tetapkan di ruangan. Dan Pelaksanaan pre dan
post konfren belum optimal karena dalam pelaksanaannya masih dalam bentuk
lisan dan pelaksanaan pre konfrennya pun dillakukan tidak mencakup semua
rencana asuhan keperawatan yang akan dilakukan oleh perawat. Oleh karena itu,
perlu di lakukan pelatihan timbang terima, pre post conference diruang
Neurologi dan Paru untuk meningkatkan kualitas perawat dalam melakukan
asuhan keperawatan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan manajemen pelayanan keperawatan melalui proses timbang
terima, pre post confrence di ruang Neurologi dan Paru RSUD Dr. M.
Zein painan
2. Tujuan Khusus
a. Mereview pengetahuan perawat tentang timbang terima, pre- post
confrence
b. Mendemonstrasikan proses timbang terima dengan metode SBAR dan pre
post confrence
c. Menerapkan proses timbang terima dengan metode SBAR dan pre- postr
confrence
d. Mengevaluasi proses timbang terima dengan metode SBAR dan pre
post confrence
C. Sasaran
Seluruh perawat di ruang Neurologi dan Paru RSUD Dr. M. Zein painan.
D. Metode
1. Review Pengetahuan
2. Role play
E. Proses
1. Review Pengetahuan
a. Timbang terima ( handover)
1) Definisi
Timbang terima pasien (Handover) adalah salah satu bentuk
komunikasi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada
pasien. Timbang terima pasien dirancang sebagai salah satu metode
untuk memberikan informasi yang relevan pada tim perawat setiap
pergantian shift, sebagai petunjuk praktik memberikan informasi
mengenai kondisi terkini pasien, tujuan pengobatan, rencana
perawatan serta menentukan prioritas pelayanan (Rushton, 2010).
2) Tujuan
Tujuan utama komunikasi timbang terima adalah untuk
memberikan
informasi
yang
akurat
mengenai
keperawatan,
yaitu
metode
SBAR
membantu
perawat
dalam
mengkomunikasikan informasi.
Isi informasi yang dapat diberikan perawat dengan menggunakan
metode SBAR adalah (Calalang & Javier, 2010; Clancy, et al. 2009;
Clark, et al. 2009):
1. Situation: Unsur situation ini secara spesifik perawat harus menyebut
usia pasien, jenis kelamin, diagnosis pre operasi, prosedur, status
mental, kondisi pasien apakah stabil atau tidak.
2. Background: Unsur background ini menampilkan pokok masalah
atau apa saja yang terjadi pada diri pasien, keluhan atau tanda klinis
yang mendorong untuk dilaporkan atau dikomunikasikan (sesak
nafas, nyeri dada, dan sebagainya). Menyebutkan latar belakang apa
yang menyebabkan munculnya keluhan pasien tersebut, misalnya
karena efek terapi yang tertentu yang telah diberikan, diagnosis
pasien, data klinik yang mendukung problem pasien. Background
meliputi bagaimana kondisi pasien saat ini dan menurut perawat apa
yang menjadi masalahnya.
3. Assesment: Unsur assessment ini merupakan hasil pemikiran yang
timbul dari temuan serta difokuskan pada problem yang terjadi pada
pasien yang apabila tidak diantisipasi akan menyebabkan kondisi
yang lebih buruk. Tanda-tanda vital, tingkat ketergantungan,
pegobatan, hasil pemeriksaan laboratorium, kebutuhan isolasi,
kondisi kulit serta faktor resiko merupakan bagian dari tahap ini,
termasuk safety concern: hasil labor penting, ancaman, resiko jatuh.
pendidikan
keperawatan
harus
benar-benar
Post konferens
a) Pre
conference
dilaksanakan
sebelum
pemberian
asuhan
12)
keinginan
anggota
diskusi
untuk
memberikan
Kegiatan Penyaji
Kegiatan Audien
Waktu
Persiapan
Melihat &
Mengobservasi
2.15 07.30
07.20 07.45
Melihat &
mendengarkan
Mengikuti
Melihat &
mendengarkan
Mengikuti
Melihat &
mendengarkan
Melihat &
mendengarkan
Mengikuti
selanjutnya
3
dilihatnya
Karu meminta tj sift malam untuk
Mengikuti
Mendengarkan
Meperhatikan
07.45 08.00
&
Mencatat
4.
Mengikuti
dll)
Timbang terima di akhiri dengan
Mendengarkan
08.00 08.15
Melihat &
mendengarkan
Mengikuti
malam
- Menyiapkan ruangan/ tempat dan
rekam medic pasien yang menjadi
tanggung jawabnya
- Menjelaskan masalah keperawatan
pasien, dan rencana keperawatan
yang menjadi tanggung jawabnya
- Membagikan tugas kepada pp sesuai
kemampuan yang dimiliki dengan
memperhatikan seimbangan kerja
- Mendikusikan cara dan strategi
pelaksanaan asuhan keperawatan
pasien/ tindakan
- Memotivasi untuk memberikan
tanggapan dan penyelesaian
masalah yang sedang didiskusikan
- Mengklarifikasi kesiapan pp untuk
melaksanakan asuhan keperwatan
kepada pasien yang menjadi
tanggung jawabnya
- Memberikan reinforcement postitif
pada pp
- Memberikan kesempatan pp untuk
Melihat &
mendengarkan
Meperhatikan &
Mencatat
Meperhatikan &
Mencatat
Melihat &
mendengarkan
Melihat &
mendengarkan
Mendengar &
Memperhatikan
Mendengar &
Memperhatikan
Mendengar &
Memperhatikan
13.30 - 13.45
Melihat &
mendengarkan
timnya masing- masing
Melihat &
- PP menyampaikan perkembangan dan
mendengarkan
masalah klien berdasarkan hasil
evaluasi tindakan yang sudah
dilakukan dan kondisi klien saat
ini.
- Mendiskusikan msalah yang
ditemukan dalam memberikan
Meperhatikan &
Mencatat
Melihat &
mendengarkan
Mendengar &
pada pp
- Memberikan kesempatan pp untuk
Memperhatikan
Mendengar &
Memperhatikan
3. Demonstrasi
Prolog
Pada tanggal 22 Desember 2016 pukul 08.00 Wib Seluruh perawat (katim, PA)
shift malam dan pagi serta kepala ruangan berkumpul untuk melakukan timbang
terima ke pasien.
Kegiatan
Kalimat Verbal
Sesi I
Karu/
wa.karu/
katim
Assalamualaikum ww.
Puji syukur marilah sama- sama kita ucapkan
melaporkan
malam
dipersilahkan
untuk
membacakan
Katim/ tj. Sift malam menyampaikan kondisi pasien kepada perawat yang dinas
pada shift selanjutnya sesuai dengan metode SBAR (Situation, Background,
Assessment, Recommendation)
Situation
Kondisi terkini yang terjadi pada
pasien
.
Background
Informasi penting apa yang
berhubungan dengan kondisi
pasien terkini
Assessment
Hasil pengkajian kondisi pasien
terkini
Recommendation
Apa yang perlu dilakukan untuk
mengatasi masalah pasien saat
ini.
(rekomendasikan intervensi
keperawatan yang periu di
lanjutkan termasuk discharge
planning dan edukasi pasien
dan keluarga)
Sesi II
Katim, karu,
dan
perawat Assalamualaikum.wr.wb
Permisi Bapak/Ibu, baiklah jam dinas malam
pelaksana berjalan ke bed pasien
saya sudah habis, sekarang bapak/ ibuk akan
untuk proses timbang terima,
digantikan dengan perawat yang akan dinas pada
kemudian tj. Sift malam
sift pagi ini. Perkenalkan ini perawat yang akan
menyampaikan bahwa tugasnya
dinas pada shift pagi hari ini, bagaimana keadaan
sudah selesai dan digantikan
bapak/ibu hari ini? Bapak/Ibu hari ini ada
dengan tim pagi, dilanjutkan
perawat yang bertanggung jawab untuk
dengan
memperkenalkan
merawat bapak/ibu sampai menjelang pergantian
perawat yang akan dinas pada
shift berikutnya, jika ada keperluan Bapak/Ibu
shift selanjutnya/ pagi
Katim memberitahu perawat
silahkan sampaikan langsung dengan beliau.
yang akan bertanggung jawab
pada pasien.
Tj. Sift malam menjelaskan kan
secara ringkas tentang pasien
dengan perawat shif pagi.
ada
keperluan
Bapak/Ibu
silahkan
Sesi III
Berkumpul di nurse station, Assalamualaikum.wr.wb..
Baiklah, tadi kita sudah melakukan timbang
Karu membuka diskusi tentang
terima untuk melihat kondisi pasien secara
keadaan pasien baik yang
langsung, kepada dinas pagi apakah masih ada
bersifat rahasia ataupun tindakan
hal yang perlu di konfimasi kepada dinas
penting yang mesti mendapat
malam? Jika tidak silahkan katim malam dan
perhatian kepada pasien.
Setelah timbang terima selesai pagi untuk menandatangani buku laporan.
Jika sudah tidak ada hal yang ingin di tanyakan
karu mempersilahkan dinas
malam
untuk
pulang
istirahat
Timbang terima di tutup dengan Marilah kita sama- sama berdoa sejenak demi
berdoa
Pre confrence
Dihadiri oleh ketua tim/ karu Assalamualaikum ww.
Baiklah tadi kita sudah overan dengan tim dinas
dan PP dalam timnya masingmalam dan kita sudah mendengarkan tentang
masing
Ketua tim menyampaikan hasil masing- masing kondisi pasien.
Yang pertama yaitu:
evaluasi kemarin dan kondisi
klien yang dilaporkan oleh dinas
malam
masing
pp
dengan pasiennya
berjumlah
.....orang
dan
ppnya
mempertimbangkan
keseimbangan kerja
perawat...
Untuk perawat .... pasiennya ada .... orang yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
dan
dengan
parsial
2. .......dengan
tingkat
tingkat
keergantungan
ketergantungan
parsial
3. ........ dengan tingkat ketergantungan
Katim
Memotivasi
parsial
4. .......dengan
tingkat
ketergantungan ..........
5. .......
dengan
tingkat
untuk
ketergantungan ...............
6. .........
dengan
tingkat
ketergantungan ...............
memberikan
tanggapan
dan
penyelesaian
masalah
yang
Baiklah, bagaimana perawat......mungkin ada
sedang didiskusikan
ini...
Memberikan masing...
Pp menyampaikan
perawat.... silahkan...
Pp : terima kasih
pada
katim,
baiklah
ditemukan dalam
kendala.
Memberikan reinforcemet
postitif pada pp
Memberikan kesempatan pp
pasien
baru.........
orang
dengan
tingkat
ketergantungan
parsial
kemuadian
pasien
confrence
Menutup pertemuan
4. Evaluasi
No.
1
2
3
Kriteria
Perawat mempersiapkan buku laporan dan status
Timbang terima dipimpin oleh karu/waka/ katim
Timbang terima di awali di nurse station dikuti oleh
perawat yang akan dinas , tj. Sihif malam dapat
Hasil Observasi
Ya
Tidak
4
5
(SBAR)
Kemudian timbang terima dilakukan ke ruangan
pasien
Perawat mengucapkan salam sebelum melakukan
overan ke pasien
Katim memperkenalkan perawat yang akan dinas
Katim dapat menjelaskan kondisi pasien dengan
metode (SBAR) dengan efektif
Katim menyampaikan kondisi terkini
Katim menyampaikan informasi penting yang
7
8
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
confrence
Post confrence Dilakukan oleh katim dan pp dalam
timnya masing- masing
Pp menyampaikan perkembangan dan masalah klien
berdasarkan hasil evaluasi tindakan yang sudah
dilakukan dan kondisi klien saat ini.
Mendiskusikan masalah yang ditemukan dalam
19
20
21
22
F. Pengorganisasian
Kepala Ruangan
Katim
: Welfi, S.Kep
: Ida Sri Laili, S.Kep
Guswanida, S.Kep
Anggota Katim
: Witnayora, S.Kep
Dewi Herayati, S.Kep
Irda Susanti, S.Kep
Hirvayora, S.Kep
Yesi Novita, S.Kep
Nen Yalni, S.Kep
Novita Hilda, S.Kep
DAFTAR PUSTAKA
Alvarado, K., Lee, R., Christoffersen, E., Fram, N., Boblin, S., Poole, N., et al. (2006).
Transfer of acountability: Transforming shift handover to enhance patient safety.
Health Care Quarterly. Special Issue (9), 75 79.
Cahyono. (2008). Membangun budaya keselamatan pasien dalam praktek kedokteran.
Yogyakarta: Kanisius
Clancy. M.C., & Collins, B. A. (2005). Focus on patient safety: Patient safety in nursing
practice. Journal of Nursing Care Quality. 20 (3), 193 197.
Clark, E., Squire, S., Heyme, A., Mickle, M. E., Petrie, E. (2009). The PACT project:
Improving communication at handover. Journal of Advance Management,
190(11), 125 127.
Howarth, T., & Hyde, G. (2008). Developing and implementing new clinical
communication practices: changing the nursing handover. Dari
http://www.changechampions.com.au/resource/Gerard_Hyde.pdf. di akses 18
April 2014.
Rushton. H. C. (2010). Ethics of Nursing Shift Report. AACN: Advanced Critical Care:
Ethics in Critical Care, 21(4): 380 384.
Sumijatun. (2009). Konsep dasar dan aplikasi pengambilan keputusan klinis. Jakarta:
Trans Info Media.