Anda di halaman 1dari 3

REFLEKSI KASUS

RUANG CVCU
PJT RSUP DR WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

A. Deskripsi (Deskripsi Kejadian)


Minggu ke 3 praktek ners peminatan kardiovaskuler, merupakan pekan ke dua
kalinya kami praktek di ruangan cvcu, hal ini merupakan kesempatan yang kami tidak
sia-siakan begitu saja untuk mengambil dan mempelajari banyak ilmu di ruangan cvcu.
Satu hal yang menarik bagi saya adalah, motivasi yang terus di berikan oleh CI ruangan
untuk mempergunakan kesempatan praktek diruangan ini dengan semaksimal mungkin.
Terutama dalam melakukan pemantauan TTV pada pasien, disini kami di tekankan
bukan hanya sekedar untuk melakukan TTV saja, namun kami di ajarkan untuk berfikir,
lebih berperan aktif untuk mempelajari semua kondisi pasien pada saat melakukan
pemantauan TTV, terutama pada pasien-pasien yang mengalami kelainan pada katub
jantungnya, misalnya pasien dengan stenosis aorta atau mitral, regrgitasi mitral atau
aorta, kami di tekankan untuk melakukan pemeriksaan fisik pada pasien tersebut,
misalnya dengan auskultasi. Agar kami tahu membedakan mana suara jantung yang
normal, dan mana yang yang tidak normal (mur-mur jantung).

B. Perasaan
Pada saat melakukan auskultasi jantung kami di tekankan untuk mengetahui
bagaimna cara unttuk melakukan auskultasi pada pasien jantung dengan cara yang tepat
dan benar. Kami sangat senang karena baru kali ini kami di berikan kesempatan untuk
mendengarkan bunyi jantung secara nyata melalui stetoskop. Dari jantung yang normal
dapat didengar lub-dub, lub-dub, lub-dub... Lub adalah suara penutupan katup
mitral dan katup trikuspid, yang menandai awal sistole. Dub adalah suara katup
aorta dan katup pulmonalis sebagai tanda awal diastole. Pada suara dub, apabila pasien
bernafas akan terdengar suara yang terpecah. Dari pemeriksaan tersebut kami
memperoleh banyak pengetahuan dan pengalaman tentang pemeriksaan fisik depada
pasien jantung dengan auskultasi, dari sinipun kami dapat membedakan mana bunyi
jantung yang normal dan yang tidak normal. Namun sayangnya karena kesibukan
perawat di ruangan, kami hanya melakukan auskultasi secara mandiri, tanpa memperoleh
bimbigan langsung dari CI atau perawat di ruangan.

1
C. Evaluasi
- Sisi positif:
a) Para perawat yang berada di ruangan cvcu merupakan perawat yang sangat
berpengalaman, mempunyai pengetahuan yang luas tentang pasien-pasien
jantung.
b) Kami banyak memperoleh pengalaman dan pendalaman ilmu mengenai
pemeriksaan fisik pada pasien jantung dengan tekhnik auskultasi, kami bisa
mendengar dan membedakan langsung mana jantung yang normal dan yang tidak
normal, sesuai dengan ilmu yang di ajarkan kepada kami.
.
D. Kesimpulan.
Beberapa hal yang bisa di simpulkan selama saya praktek di ruangan cvcu antara
lain:
- Ruang cvcu adalah suatu ruang pelayanan intensive khusus yang di lakukan pada
pasien yang mengalami gangguan pada jantungnya yang kondisinya memerlukan
penanganan primer sebelum di pindahkan ke ruang perawatan kardiovaskuler.
- Di perlukan pengetahuan, pengalaman, serta keuletan untuk bisa praktek di ruangan
cvcu, di antaranya: pengetahuan tentang anatomi fisiologi jantung serta peredaran
darahnya, pengkajian yang tepat pada pasien yang mengalami gangguan jantung,
serta intervensi yang tepat yang harus diketahui perawat pada pasien yang
mengalami gangguan jantung.
- Kolaborasi yang tepat dan baik antara dokter dan perawat juga sangat di butuhkan.

E. Saran
- Kepada para CI dan para perawat di ruangan agar lebih intensif lagi untuk
membimbing mahasiswa yang praktek di ruangan CVCU. Masih banyak ilmu
yang perlu kami ketahui dalam menghadapi pasien-pasien jantung dan ilmu yang
di ajarkan dapat menjadi modal serta pengalaman berharga bagi kami ketika
bekerja di RS nantinya.
- Kepada mahasiswa khususnya yang tergabung dalam peminatan kardiovaskuler
agar lebih aktif dan bersemangat untuk belajar dan mengambil ilmu dari para CI
dan perawat di ruangan CVCU. Selain itu ilmu yang di dapatkan juga perlu di asa
dan selalu direview kembali agar selalu di ingat.

2
- Tindakan keperawatan yang tepat dan benar sangat diharapkan agar masalah
pasien bisa teratasi dan pasien tidak terjadi infeksi nosokomnial.

Anda mungkin juga menyukai