I. PENDAHULUAN
Pelayanan keperawatan adalah bentuk pelayanan fisiologis, psikologis, sosial, spiritual dan
kultural yang diberikan kepada klien karena ketidakmampuan, ketidakmauan dan
ketidaktahuan klien dalam memenuhi kebutuhan dasar yang terganggu baik aktual maupun
potensial.Pelayanan/asuhan keperawatan dapat diberikan dalam berbagai tatanan/tingkat
pelayanan kesehatan baik institusional, maupun komunitas.
Fokus keperawatan adalah respons klien terhadap penyakit, pengobatan dan lingkungan.
Tanggungjawab perawat yang sangat mendasar adalah meningkatkan kesehatan, mencegah
penyakit, memulihkan dan mengurangai penderitaan. Tanggungjawab ini bersifat universal.
Proses profesionalisme keperawatan di Indonesia, telah mengalami berbagai perubahan yang
sangat mendasar dari berbagai aspek dalam perkembangan Keperawatan terutama
keperawatan periopeatif di Kamar bedah. Pemahaman tentang keperawatan yang tadinya
dipersepsikan sebagai pekerjaan bersifat vokasional secara bertahap diterima keberadaannya
sebagai suatu profesi / professional , dengan berbagai tingkat pemahaman. Era globaliasasi
dalam lingkup perdagangan bebas antar negara, membawa dampak ganda , disatu sisi
membuka kesempatan kerjasama yang seluas – luasnya, disisi lain membawa dampak
persaingan yang cukup ketat. Tonggak sejarah baru segera ditancapkan negara – negara
ASIA TENGGARA, akhir tahun 2015, gagasan besar tentang pembentukan Masyarakat
Ekonomi Asia ( MEA) direalisasikan. Dengan adanya MEA ini maka setiap negara ASEAN
akan adu kuat mendominasi dan memanfaatkan semua peluang.
Oleh karena itu tantangan utama saat ini dan masa mendatang adalah meningkatkan daya
saing dan keunggulan kompetitif di sektor keperawatan Persatuan Perawat Nasional
Indonesia (PPNI), sebagai wadah nasional yang memiliki kekuatan dalam komunitas
keperawatan dan peduli terhadap pemberian pelayanan atau asuhan keperawatan yang
II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Standar Profesi Perawat Perioperatif di Indonesia digunakan sebagai:
b. Asuhan keperawatan
adalah proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan naik langsung atau
tidak langsung diberikan kepada sistem klien di sarana dan tatanan kesehatan lainnya,
dengan menggunakan pendekatan ilmiah keperawatan berdasarkan kode etik dan standar
praktik keperawatan.
Asuhan keperawatan langsung merupakan tindakan yang ditetapkan dan dilakukan oleh
perawat secara mandiri atas dasar justifikasi ilmiah keperawatan dalam memenuhi
kebutuhan dasar klien maupun tindakan kolaborasi yang merupakan tindakan dari
hasil konsultasi dengan profesi kesehatan lain dan atau didasarkan pada keputusan
pengobatan oleh tim medik. Asuhan keperawatan tidak langsung merupakan kegiatan
yang menunjang dan memfasilitasi keterlaksanaan asuhan keperawatan.
c. Perawat
adalah seseorang yang lulus pendidikan tinggi Keperawatan baik di dalam maupun di
luar negeri yang diakui oleh pemerintah RI sesuai dengan peraturan perundangan dan
telah disiapkan untuk memiliki kompetensi yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat
Nasional Indonesia serta teregistrasi.
d. Perawat terdiri dari Perawat Ahli Madya, Ners dan Ners spesialis.
e. Perawat Ahli Madya adalah perawat yang telah menyelesaikan Pendidikan Jenjang
Diploma Tiga (D III) Keperawatan.
f. Ners adalah Perawat profesional yang telah menyelesaikan pendidikan profesi dalam
bidang keperawatan umum dan memiliki kemampuan sebagai perawat profesional
jenjang pertama ( first professional degree).
h. Klien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya atau
membutuhkan pelayanan/asuhan kesehatan dari perawat
Standar diartikan sebagai ukuran atau patokan yang disepakati, sedangkan kompetensi dapat
diartikan sebagai kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup atas pengetahuan,
keterampilan dan sikap dalam menyelesaikan suatupekerjaan atau tugas dengan standar kinerja
(performance) yang ditetapkan.
Standar kompetensi perawat merefleksikan atas kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh
individu yang akan bekerja di bidang pelayanan keperawatan. Menghadapi era globalisasi,
standar tersebut harus ekuivalen dengan standard - standar yang berlaku pada sektor industri
kesehatan di negara lain serta dapat berlaku secara internasional.
c. Pengembangan professional
1) Melaksanakan peningkatan professional dalam praktik keperawatan
2) Melaksanakan peningkatan mutu pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan
3) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi
2. Ruang Lingkup
Standar kompetensi perawat yang dirumuskan terutama bagi perawat ditatanan pelayanan
klinik langsung, terdiri dari kompetensi Perawat Ahli Madya, Ners dan Ners Spesialis.
Standar kompetensi perawat mencakup; 1) Kerangka kerja kompetensi perawat Indonesia,
meliputi praktik profesional, etis, legal dan peka budaya, pemberian asuhan dan manajemen
asuhan keperawatan, dan pengembangan kualitas personal dan profesional; 3) Rincian unit
kompetensi dengan kodifikasinya; 4) Penjabaran kompetensi perawat dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan.
Ruang lingkup praktek keperawatan perioperatif aktifitas keperawatan yang berfokus pada
pemenuhan kebutuhan klien yang akan dilakukan tindakan pembedahan selama fase
perioperatif. Praktek ini terjadi tidak terbatas pada ruangan bedah , tetapi pada tatanan
asuhan ambulatory dan praktek klinik.
Standar kompetensi perawat perioperatif mencakup pemberian asuhan pada klien
pembedahan dengan menggunakan ketrampilan berpikir kritis dengan berpedoman pada
standar pedoman dan rekomendasi berdasarkan Undang Unadang dan Peraturan yang
berlaku. Memiliki pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan memberikan asuhan yang
berkualitas semua pasien perioperatif .
Perawat perioperatif pada tingkat ini percaya diri, mampu mengaplikasi pengetahuan
dan ketrampilan dalam tatanan klinik perioperatif ,mampu mengantisipasi,dan
disiapkan untuk berfungsi mandiri dan dengan bantuan orang lain pada keadaan
biasa dan luar biasa. Setiap tintervensi keperawatan perioperatif yang dilakukan
tidak selalu membutuhkan supervise atau instruksi. Perawat Klinik II mampu
membantu, membimbing, memsupervisi dan mengajar pemula dan bertanggung
jawab dalam situasi terbatas.
Para klinisi pada tingkat III ini menunjukan perilaku bertanggung gugat terhadap
praktik professional terhadap keputusan dan tindakan professional (perawat dapat
menjelaskan alasan secara ilmiah pada setiap tindakan yang dilakukan).
Mengembangkan sensitifitas dalam mengurangi hambatan untuk efektifitas
pelayanan perawatan perioperatif. Melakukan Asuhan Keperawatan Perioperatif
sub-specialisasi secara mandiri di kamar bedah. Mendorong staf untuk
mengidentifikasi kebutuhan belajar,menggunakan prinsip pembelajaran orang
dewasa dalam proses pembelajaran.
(perawat dapat menjelaskan alasan secara ilmiah pada setiap tindakan yang
dilakukan). Menganalisis proses psikologis, fisiologi, dan pengalaman kehidupan
klien. Mempunyai keterampilan dalam pengambilan keputusan dalam situasi yang
kompleks. Merencanakan dan mengimplementasikan program pendidikan yang
ditentukan sesuai kebutuhan dan prioritas kebutuhan dan berperan sebagai peneliti.
V. KARAKTERISTIK KOMPETENSI
Kompetensi 2. Memberikan asuhan fisik dengan peran scrub nurse dan circulating nurse
Kompetensi 3. Memberikan asuhan dengan bantuan bagi klien dan anggota timlain
B. Perawat klinik II
1. Kompetensi PK I
2. Pendidikan D3 keperawatan Pengalaman kerja PK I minimal 5 tahun
3. Pendidikan S1 keperawatan dan profesi dengan pengalaman kerja PK I minimal 3 tahun
D. Perawat klinik IV
1. Kompetensi PK III
2. Pendidikan D3 keperawatan dan sertifikasi advance bedah sub spesialis dan
managemen kamar bedah.
3. Anggota peneliti
4. Pendidikan S1 keperawatan dan profesi dengan pengalaman kerja PK III minimal 5
tahun
5. Sertifikat advance sesuai dengan area tugas
6. Perawat front line manager
E. Perawat klinik V
A. Kriteria:
1. Pengalaman PK IV
2. Pendidikan minimal S2 keperawatan
3. Pendidikan S1 keperawatan dan profesi dengan pengalaman kerja PK IV minimal 5
tahun
4. Perawat Peneliti
5. Perawat top manager
2. Intra operasi
a Memantau balans cairan yang masuk dan keluar
b Membantu dokter anastesi dalam mempersiapkan berbagai posisi operasi
c Memasang pasien plate pada pasien sesuai prosedur
d Menyiapkan perlengkapan atau peralatan dasar kamar bedah
e Menyediakan peralatan khusus bedah dasar
f Membantu anestesi dalam memberikan obat topical, anestesi local, obat mata,
pemasangan infus
3. Post operasi
a Memantau tanda-tanda vital pasien post operasi (tekanan darah, nadi, pernapasan
dan saturasi oksigen)
b Memberikan selimut hangat
c Membantu meindahkan pasien dari meja operasi ke branchard
d Memantau balance cairan
E. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan
Menggunakan hasil riset dalam praktik keperawatan
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi
a. Mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri
b. Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah keperawatan
INTRA OPERATIVE
1. Melakukan Asuhan Keperawatan perioperarif pada kasus bedah dasar tanpa
komplikasi
2. Mendemonstrasikan pengetahuan tentang langkah-langkah / urutan bedah dasar
3. Menerapkan standard pencegahan dan pengendalian infeksi
4. Membimbing PK1
5. Melakukan kompetensi PK 1
6. Melakukan preparasi kulit dengan benar
7. Melakukan prosedur cuci tangan bedah dengan benar
POST OPERATIVE
1. Melakukan proses mentransfer dan pemulangan klien sesuai prosedur
2. Menerapkan standard pencegahan dan pengendalian infeksi
3. Melakukan kompetensi PK 1
4. Membimbing PK1
5. Melakukan dekontaminasi dan pembersihan alat setelah operasi
6. Melakukan pengecekkan kondisi dan fungsi alat operasi
7. Melakukanpenyusunan set instrument
8. Melakukan pengemasan dan labeling instrument
9. Melakukan berbagai prosedur medote sterilisasi
10. Melakukan prosedur pemeliharaan kamar operasi
11. Mendemonstrasikan keterampilan melakukan bantuan hidup dasar
E. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan
a. Kompetensi PK II
b. Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan professional
c. Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik keperawatan professional
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tangung jawab profesi
a. Kompetensi PK II
b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PKII
6. Merujuk atau mengkonsultasikan pada yang ahli (merujuk kepada perawat dengan
kompetensi lebih tinggi / tingkat kepakarannya)
7. Mengembangkan dan mempertahankan hubungan profesionan dengan penuh rasa
hormat, kolaboratif dan terapeutik
8. Meningkatkan dan mempertahankan kompetensi secara kontinyu dengan
mengidentifikasi dengan mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran dalam berbagai
kesempatan.
9. Mematuhi kebijakan dari organisasi profesi dan badan regulasi nasional yang
berhubungan dengan pedoman terkini kebijakan, fasilitas dan standar asuhan.
10. Mennjukkan Role Model dengan berbagi kepakanran,pengalaman dan
keterampilan.
11. Berperan serta dan berkontribusi dalam mendorong kegiatan keperawatan
perioperatif.
12. Menerima perubahan dalam system pelayanan kesehatan yang bermanfaat pada
praktek
13. Mengidentifkasi dan merekomendasikan asuhan keperawatan perioperatif untuk
meningkatkan kualitas
14. Mengidentifikasi dan mendokumentasikan tindakan yang tidak profesional
Posts op
Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan sumber-sumber yang benar untuk
menjamin serah terima dari kamar bedah secara efisien
4. Melakukan pengarahan dan membantu anggota tim serta mensupervisi dalam situasi
urgent dan emergency secara efektif.
5. Melakukan pengajaran, supervise dan membuat protocol tentang prinsip-prinsip
pencegahan infeksi di kamar bedah
6. Melakukan pengecekkan instrument dalam keadaan baik diperlukan.
7. Melakukan pengelolaan specimen sesuai kebijakan dan fasilitas yang tersedia.
8. Melakukan penghitungan pembedahan secara efisien sesuai dengan fasilitas,
kebijakan dan prosedur di kamar bedah
9. Mendokumentasikan kejadian yang hampir terjadi atau near miss atau kejadian
darurat dan tindak lajut yang dibutuhkan secara benar
10. Melakukan partisispasi dalam aktifitas meningkatkan kualitasn pelayanan.
11. Melakukan debriefing setelah urgent emergency serta membuat rekomendasi.
12. Meyakinkan klien dan menjelaskan prosedur selama di kamar bedah
13. Memastikan koordinasi daftar operasi harian misalnya untuk mentransfer pasien ke
kamar bedah, ketersediaan dokter bedah, staf dan ketersediaan peralatan sesuai
dengan peraturan yang berlaku
14. Menerima perubahan dalam system pelayanan kesehatan yang member dampak pada
praktek kliniknya
15. Berpartisipasi dan merekomendasikan aktifitas management asuhan pasien
perioperatif yang berkualitas
16. Memberi dukungan dan bantuan Advokasi untuk klien
17. Memfasilitasi penelitian
18. Berperan sebagai agent pembaharu dan pemimpin perioperaatif di kamar bedah
19. Mengorganisaikan sumber dana manusia baik kualitas maupun kuantitas dan
keterampilan yang dibutuhkan.
20. Memfasilitasi program orientasi bagi tenaga baru.
PENGEMBANGAN TIM
1. Memfasilitasi membantu dan mendorong multidisiplin dalam pembentukan tim.
2. Mendemontrasikan pendekatan tim dalam koordinasi kegiatan pendidikan.
3. Berkolaborasi dengan tim kesehatan untuk membatu pengambilan keputusan dalam
pelaynan perioperatif.
4. Memfasilitasi dan mendorong akontabilitas dan tanggung-jawab dengan tim
pelayanan kesehatan lain.
5. Memfasilitasi anggota tIm dalamim pelayanan kesehatan dalam mengembangkan
teknik penyelesaian masalah dan teknik koping untuk digunakan saat situasi stress
dan emosional.
6. Meningkatkan lingkungan pembelajaran terbuka dan suportif.
7. Berfungsi sebagi narasumber untuk membantu stap keperawatanmengembangkan
bahan pendidikan dan presentasi.
8. Mendemontrasikan kemauan untuk memodifikasi materi program pendidikan
berdasarkan umpan balik, evaluasi atau hasil akhir.
9. Membantu dan mendorong staf keperawatan secara aktif berpartisipasi dalam
kelompok profesionalnya.
10. Mendistribusikan hasil penelitian yang relevan kepada staf keperawatan dan kolega
baik secara formal maupun informal.
11. Berkolaborasi dengan tim multidisiplin untuk menyelesaiakan masalah, merubah
proses untuk meningkatkan fungsi, kualitas asuhan pasien perioperatif.
E. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan
Kompetensi PK III
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagi wujud tanggung jawab profesi
a. Kompetensi PK III
b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK III
E. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan
Kompetensi PK IV
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagi wujud tanggung jawab profesi
Kompetensi PK IV
c. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK III.