Anda di halaman 1dari 33

Standar Kompetensi

Perawat Perioperatif di Kamar Bedah

STANDAR KOMPETENSI PERAWAT KAMAR BEDAH


HIMPUNAN PERAWAT KAMAR BEDAH INDONESIA

I. PENDAHULUAN

Pelayanan keperawatan adalah bentuk pelayanan fisiologis, psikologis, sosial, spiritual dan
kultural yang diberikan kepada klien karena ketidakmampuan, ketidakmauan dan
ketidaktahuan klien dalam memenuhi kebutuhan dasar yang terganggu baik aktual maupun
potensial.Pelayanan/asuhan keperawatan dapat diberikan dalam berbagai tatanan/tingkat
pelayanan kesehatan baik institusional, maupun komunitas.
Fokus keperawatan adalah respons klien terhadap penyakit, pengobatan dan lingkungan.
Tanggungjawab perawat yang sangat mendasar adalah meningkatkan kesehatan, mencegah
penyakit, memulihkan dan mengurangai penderitaan. Tanggungjawab ini bersifat universal.
Proses profesionalisme keperawatan di Indonesia, telah mengalami berbagai perubahan yang
sangat mendasar dari berbagai aspek dalam perkembangan Keperawatan terutama
keperawatan periopeatif di Kamar bedah. Pemahaman tentang keperawatan yang tadinya
dipersepsikan sebagai pekerjaan bersifat vokasional secara bertahap diterima keberadaannya
sebagai suatu profesi / professional , dengan berbagai tingkat pemahaman. Era globaliasasi
dalam lingkup perdagangan bebas antar negara, membawa dampak ganda , disatu sisi
membuka kesempatan kerjasama yang seluas – luasnya, disisi lain membawa dampak
persaingan yang cukup ketat. Tonggak sejarah baru segera ditancapkan negara – negara
ASIA TENGGARA, akhir tahun 2015, gagasan besar tentang pembentukan Masyarakat
Ekonomi Asia ( MEA) direalisasikan. Dengan adanya MEA ini maka setiap negara ASEAN
akan adu kuat mendominasi dan memanfaatkan semua peluang.

Oleh karena itu tantangan utama saat ini dan masa mendatang adalah meningkatkan daya
saing dan keunggulan kompetitif di sektor keperawatan Persatuan Perawat Nasional
Indonesia (PPNI), sebagai wadah nasional yang memiliki kekuatan dalam komunitas
keperawatan dan peduli terhadap pemberian pelayanan atau asuhan keperawatan yang

PENGURUS PUSAT HIMPUNAN PERAWAT KAMAR BEDAH INDONESIA


(PP HIPKABI) 2016
Standar Kompetensi
Perawat Perioperatif di Kamar Bedah

bermutu bagi kepentingan masyarakat termasuk keperawatan perioperatif. Untuk dapat


menyeimbangkan persaingan menghadapi MEA 2015 maka Keperawatan perioperatif
harus mempunyai standar kompetensi sebagai pedoman, bagi seluruh perawat yang
memberikan asuhan keperawatan pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan.
Proses pembedahan adalah fungsi yang kompleks dari sejumlah faktor yang saling terkait
yang mencakup keterampilan individu, tim kerja dan lingkungan ruang operasi.
Keterampilan individu dapat dibagi dengan keterampilan teknis dan non-teknis. Perbedaan
antara keterampilan teknis dan non-teknis baru-baru ini dalam literatur kesehatan (catatan
pribadi, N. Sevdalis, 24 Maret 2010). Teknik aseptik dan serah terima instrumen adalah
contoh keterampilan teknis scrub perawat (Sevdalis et al., 2009).
Secara strategik HIPKABI merencanakan untuk mengembangkan berbagai kegiatan antara
lain menyusun standar kompetensi praktek keperawatan perioperatif, sehingga ada kepastian
legal dan etis serta memberikan penilaian kinerja bagi seluruh anggota di seluruh Indonesia
dalam asuhan keperawatan perioperatif
Himpunan Perawat Kamar Bedah Indonesia (HIPKABI) adalah suatu organisasi perawat
profesional Indonesia berdedikasi dan bertanggung jawab untuk meningkatkan keunggulan
praktek professional keperawatan perioperatif di Indonesia perlu dengan segera menyusun
standard kompetensi perawat kamar bedah yang teregistrasi, memberikan rujukan vital untuk
mendemonstrasikan praktek yang akontabel dan bertanggung jawab bagi kepentingan klien
dan pemengku kepentingan ( stake holders).

II. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Tujuan ditetapkan standar profesi perawat Indonesia untuk memastikan masyarakat


menerima pelayanan dan asuhan keperawatan perioperatif yang kompeten dan aman.

2. Tujuan Khusus
Standar Profesi Perawat Perioperatif di Indonesia digunakan sebagai:

PENGURUS PUSAT HIMPUNAN PERAWAT KAMAR BEDAH INDONESIA


(PP HIPKABI) 2016
Standar Kompetensi
Perawat Perioperatif di Kamar Bedah

a. Pedoman bagi perawat dalam menjalankan peran profesinya.


b. Pedoman bagi pemerintah untuk pengambilan kebijakan berkaitan dengan peran perawat
dalam pembangunan kesehatan nasional
c. Meningkatkan standard yang tinggi bagi praktik keperawatan perioperatif
d. Memenuhi standard Nasional dalam keperawatan perioperatif
e. Menjamin komitmen untuk keunggulan keperawatan dan pencapaian personal

III. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP

1. Pengertian ( Standar Kompetensi PPNI 2012)


a. Keperawatan

adalah suatu bentuk pelayanan/asuhan profesional yang merupakan bagian integral


dari pelayanan/asuhan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan
kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang
mencakup seluruh proses kehidupan manusia

b. Asuhan keperawatan
adalah proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan naik langsung atau
tidak langsung diberikan kepada sistem klien di sarana dan tatanan kesehatan lainnya,
dengan menggunakan pendekatan ilmiah keperawatan berdasarkan kode etik dan standar
praktik keperawatan.
Asuhan keperawatan langsung merupakan tindakan yang ditetapkan dan dilakukan oleh
perawat secara mandiri atas dasar justifikasi ilmiah keperawatan dalam memenuhi
kebutuhan dasar klien maupun tindakan kolaborasi yang merupakan tindakan dari
hasil konsultasi dengan profesi kesehatan lain dan atau didasarkan pada keputusan
pengobatan oleh tim medik. Asuhan keperawatan tidak langsung merupakan kegiatan
yang menunjang dan memfasilitasi keterlaksanaan asuhan keperawatan.

c. Perawat

adalah seseorang yang lulus pendidikan tinggi Keperawatan baik di dalam maupun di
luar negeri yang diakui oleh pemerintah RI sesuai dengan peraturan perundangan dan

PENGURUS PUSAT HIMPUNAN PERAWAT KAMAR BEDAH INDONESIA


(PP HIPKABI) 2016
Standar Kompetensi
Perawat Perioperatif di Kamar Bedah

telah disiapkan untuk memiliki kompetensi yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat
Nasional Indonesia serta teregistrasi.

d. Perawat terdiri dari Perawat Ahli Madya, Ners dan Ners spesialis.

e. Perawat Ahli Madya adalah perawat yang telah menyelesaikan Pendidikan Jenjang
Diploma Tiga (D III) Keperawatan.

f. Ners adalah Perawat profesional yang telah menyelesaikan pendidikan profesi dalam
bidang keperawatan umum dan memiliki kemampuan sebagai perawat profesional
jenjang pertama ( first professional degree).

g. Ners spesialis adalah Perawat yang telah menyelesaikan pendidikan Spesialis


Keperawatan

h. Klien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya atau
membutuhkan pelayanan/asuhan kesehatan dari perawat

Standar diartikan sebagai ukuran atau patokan yang disepakati, sedangkan kompetensi dapat
diartikan sebagai kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup atas pengetahuan,
keterampilan dan sikap dalam menyelesaikan suatupekerjaan atau tugas dengan standar kinerja
(performance) yang ditetapkan.

Standar kompetensi perawat merefleksikan atas kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh
individu yang akan bekerja di bidang pelayanan keperawatan. Menghadapi era globalisasi,
standar tersebut harus ekuivalen dengan standard - standar yang berlaku pada sektor industri
kesehatan di negara lain serta dapat berlaku secara internasional.

Standar keperawatan perioperatif mengidentifikasi tingkat kompetensi yang yang


diinginkan dalam mencapai melalui kinerja yang diharapkan dari seorang perawat perioperatif
yang dapat diukur oleh semua perawat, masyarakat, pemerintah, dan pemangku kepentingan
lainnya. Standar keperawatan perioperatif digunakan perlindungan
publik, regulasi untuk praktek klinis keperawatan, konsultasi praktek, dan pendidikan.

PENGURUS PUSAT HIMPUNAN PERAWAT KAMAR BEDAH INDONESIA


(PP HIPKABI) 2016
Standar Kompetensi
Perawat Perioperatif di Kamar Bedah

Ranah Utama Kompetensi Perawat


Kompetensi perawat dikelompokkan menjadi 3 ranah utama yaitu ;

a. Praktik Professional, etis, legal dan peka budaya


1) Bertanggung gugat terhadap praktik profesional
2) Melaksanakan praktik keperawatan ( SECARA ETIS DAN PEKA BUDAYA)
3) Melaksanakan praktik secara legal

b. Pemberian asuhan dan manajemen asuhan keperawatan.


1) Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan manajemen asuhan
keperawatan
2) Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan keperawatan
3) Melakukan pengkajian keperawatan
4) Menyusun rencana keperawatan
5) Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana
6) Mengevaluasi asuhan tindakan keperawatan
7) Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan interpersonal dalam pemberian
pelayanan
8) Menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang aman
9) Menggunakan hubungan interprofesional dalam pelayanan keperawatan/pelayanan
kesehatan
10) Menggunakan delegasi dan supervisi dalam pelayanan asuhan Keperawatan

c. Pengembangan professional
1) Melaksanakan peningkatan professional dalam praktik keperawatan
2) Melaksanakan peningkatan mutu pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan
3) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi

PENGURUS PUSAT HIMPUNAN PERAWAT KAMAR BEDAH INDONESIA


(PP HIPKABI) 2016
Standar Kompetensi
Perawat Perioperatif di Kamar Bedah

2. Ruang Lingkup
Standar kompetensi perawat yang dirumuskan terutama bagi perawat ditatanan pelayanan
klinik langsung, terdiri dari kompetensi Perawat Ahli Madya, Ners dan Ners Spesialis.
Standar kompetensi perawat mencakup; 1) Kerangka kerja kompetensi perawat Indonesia,
meliputi praktik profesional, etis, legal dan peka budaya, pemberian asuhan dan manajemen
asuhan keperawatan, dan pengembangan kualitas personal dan profesional; 3) Rincian unit
kompetensi dengan kodifikasinya; 4) Penjabaran kompetensi perawat dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan.
Ruang lingkup praktek keperawatan perioperatif aktifitas keperawatan yang berfokus pada
pemenuhan kebutuhan klien yang akan dilakukan tindakan pembedahan selama fase
perioperatif. Praktek ini terjadi tidak terbatas pada ruangan bedah , tetapi pada tatanan
asuhan ambulatory dan praktek klinik.
Standar kompetensi perawat perioperatif mencakup pemberian asuhan pada klien
pembedahan dengan menggunakan ketrampilan berpikir kritis dengan berpedoman pada
standar pedoman dan rekomendasi berdasarkan Undang Unadang dan Peraturan yang
berlaku. Memiliki pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan memberikan asuhan yang
berkualitas semua pasien perioperatif .

IV. KOMPETENSI UNTUK KEPERAWATAN PERIOPERATIF


Kompetensi perioperatif merupakan upaya untuk memajukan /mengembangkan
asuhan keperawatan perioperatif yang diharapkan sejak tingkat pemula ( Grade 1)
sampai kepada hal hal yang menuntut keahlian yang esensial dengan tingkatan
sebagai berikut :

1. Perawat Klinik I (Keperawatan Perioperatif)


Perawat klinik 1 mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan sampai pada
tingkat belajar dalam menggambungkan keterampilan perioperatif ke dalam rencana,
intervensi, implementasi dan pengambilan keputusan klinik yang efisien. Pada tahap
ini perlu supervisi , memberi instruksi dan pembimbingan.

PENGURUS PUSAT HIMPUNAN PERAWAT KAMAR BEDAH INDONESIA


(PP HIPKABI) 2016
Standar Kompetensi
Perawat Perioperatif di Kamar Bedah

2. Perawat Klinik II (Keperawatan Perioperatif)

Perawat perioperatif pada tingkat ini percaya diri, mampu mengaplikasi pengetahuan
dan ketrampilan dalam tatanan klinik perioperatif ,mampu mengantisipasi,dan
disiapkan untuk berfungsi mandiri dan dengan bantuan orang lain pada keadaan
biasa dan luar biasa. Setiap tintervensi keperawatan perioperatif yang dilakukan
tidak selalu membutuhkan supervise atau instruksi. Perawat Klinik II mampu
membantu, membimbing, memsupervisi dan mengajar pemula dan bertanggung
jawab dalam situasi terbatas.

3. Perawat Klinik III (Keperawatan Perioperatif)


Para klinisi pada tingkat III ini mempunyai pengetahuan dan ketrampilan dalam
praktek keperawatan perioperatif dalam mengantisipasi hasil akhir dengan
menyesuaikan perubahan situasi dan menginplementasikan intervensi yang tepat
sebelum terjadi komplikasi. Perawat Klinik III secara mandiri melakukan supervise,
mengajar dan memberi bimbingan anggota tim dalam mengelola asuhan
keperawatan perioperatif.

4. Perawat Klinik IV ( Keperawatan Perioperatif )

Para klinisi pada tingkat III ini menunjukan perilaku bertanggung gugat terhadap
praktik professional terhadap keputusan dan tindakan professional (perawat dapat
menjelaskan alasan secara ilmiah pada setiap tindakan yang dilakukan).
Mengembangkan sensitifitas dalam mengurangi hambatan untuk efektifitas
pelayanan perawatan perioperatif. Melakukan Asuhan Keperawatan Perioperatif
sub-specialisasi secara mandiri di kamar bedah. Mendorong staf untuk
mengidentifikasi kebutuhan belajar,menggunakan prinsip pembelajaran orang
dewasa dalam proses pembelajaran.

5. Perawat Klinik V ( Keperawatan Perioperatif )


Menunjukan perilaku bertanggung gugat terhadap praktik professional. Bertanggung
gugat dan bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakan professional

PENGURUS PUSAT HIMPUNAN PERAWAT KAMAR BEDAH INDONESIA


(PP HIPKABI) 2016
Standar Kompetensi
Perawat Perioperatif di Kamar Bedah

(perawat dapat menjelaskan alasan secara ilmiah pada setiap tindakan yang
dilakukan). Menganalisis proses psikologis, fisiologi, dan pengalaman kehidupan
klien. Mempunyai keterampilan dalam pengambilan keputusan dalam situasi yang
kompleks. Merencanakan dan mengimplementasikan program pendidikan yang
ditentukan sesuai kebutuhan dan prioritas kebutuhan dan berperan sebagai peneliti.

V. KARAKTERISTIK KOMPETENSI

Keperawatan perioperatif secara khusus mempersyaratkan kompetensi yang


spesifik dari perawat klinik I sampai dengan V ( pemula samapai tingkat kepakaran).
Seluruh karakteristik adalah integrasi dari komponen untuk setiap pernyataan
kompetensi sebagai berikut :
Pengetahuan
Menghormati dan menghargai
Pengambilan keputusan klinik
Keterampilan berkomunikasi
Keterampilan kerja tim
Bertanggung jawab dan bertanggung gugat
Kemampuan mengajar
Kepemimpinan

Kompetensi Pearawat perioperatif :

Kompetensi 1. Praktek professional

Kompetensi 2. Memberikan asuhan fisik dengan peran scrub nurse dan circulating nurse

Kompetensi 3. Memberikan asuhan dengan bantuan bagi klien dan anggota timlain

Kompetensi 4. Meningkatkan lingkungan yang aman

Kompetensi 5. Merespons pada situasi emergensi /situasi penting

Kompetensi 6. Mengelola sumber sumber

PENGURUS PUSAT HIMPUNAN PERAWAT KAMAR BEDAH INDONESIA


(PP HIPKABI) 2016
Standar Kompetensi
Perawat Perioperatif di Kamar Bedah

KOMPETENSI PERAWAT KLINIK PERIOPERATIF


I. Kriteria umum perawat klinik perawat Kamar Bedah
1. Pendidikan minimal D3 keperawatan
2. Pelatihan:
Pelatihan dassar perawat kamar bedah
Pelatihan lanjutan perawat kamar bedah: Bedah saraf, bedah orthopedic, bedah edoskop
3. Pengalaman kerja
4. Kompetensi saat ini
5. Lisensi dan registrasi sebelum bekerja (SIP,STR)
6. Peer group Review (kelompok Pakar)

A. Perawat Klinik I (Keperawatan Perioperatif)


Kriteria:
1. Pendidikan minimal D3 keperawatan atau Sarjana keperawatan dan profesi
2. Sertifikat pelatihan dasar perawat kamar bedah 3 bulan
3. Lulus program orientasi selama 6 bulan di kamar bedah
4. Pengalaman perawat general 1 tahun

B. Perawat klinik II
1. Kompetensi PK I
2. Pendidikan D3 keperawatan Pengalaman kerja PK I minimal 5 tahun
3. Pendidikan S1 keperawatan dan profesi dengan pengalaman kerja PK I minimal 3 tahun

C. Perawai klinik III


1. Kompetensi PK II
2. Pendidikan D3 keperawatan Pengalaman kerja PK II minimal 5 tahun
3. Pendidikan S1 keperawatan dan profesi dengan pengalaman kerja PK II minimal 3
tahun
4. Sertifikat advance sesuai dengan area tugas

PENGURUS PUSAT HIMPUNAN PERAWAT KAMAR BEDAH INDONESIA


(PP HIPKABI) 2016
Standar Kompetensi
Perawat Perioperatif di Kamar Bedah

D. Perawat klinik IV
1. Kompetensi PK III
2. Pendidikan D3 keperawatan dan sertifikasi advance bedah sub spesialis dan
managemen kamar bedah.
3. Anggota peneliti
4. Pendidikan S1 keperawatan dan profesi dengan pengalaman kerja PK III minimal 5
tahun
5. Sertifikat advance sesuai dengan area tugas
6. Perawat front line manager

E. Perawat klinik V
A. Kriteria:
1. Pengalaman PK IV
2. Pendidikan minimal S2 keperawatan
3. Pendidikan S1 keperawatan dan profesi dengan pengalaman kerja PK IV minimal 5
tahun
4. Perawat Peneliti
5. Perawat top manager

KOMPETENSI KLINIK PERAWAT PERIOPERATIF


I. PERAWAT KLINIK I
A. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukan perilaku bertanggung gugat terhadap praktik professional
2. Bertanggung gugat dan bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakan
professional (perawat dapat menjelaskan alasan secara ilmiah pada setiap
tindakan yang dilakukan).
3. Mengenal batas peran dan kompetensi diri (perawat mengetahui atas
kemampuannya sehingga tidak melakukan tindakan diluar batas
kemampuannya)

PENGURUS PUSAT HIMPUNAN PERAWAT KAMAR BEDAH INDONESIA


(PP HIPKABI) 2016
Standar Kompetensi
Perawat Perioperatif di Kamar Bedah

4. Mendemontrasikan secara kontinyu untuk meningkatkan pengetahuan dan


keterampilan dengan prilaku caring
5. Menerapkan asuhan keperawatan perioperatif sesuai dengan Visi, Misi,
Falsafah, Tujuan, Nilai, sasaran kebijakan dan prosedur fasilitas kesehatan.
6. Merujuk atau mengkonsultasikan pada yang ahli (merujuk kepada perawat
dengan kompetensi lebih tinggi / tingkat kepakarannya)
7. Mengembangkan dan mempertahankan hubungan profesionan dengan penuh
rasa hormat, kolaboratif dan terapeutik
8. Meningkatkan dan mempertahankan kompetensi secara kontinyu dengan
mengidentifikasi dengan mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran dalam
berbagai kesempatan.
9. Mematuhi kebijakan dari organisasi profesi dan badan regulasi nasional yang
berhubungan dengan pedoman terkini kebijakan, fasilitas dan standar asuhan.
10. Mennjukkan Role Model dengan berbagi kepakanran,pengalaman dan
keterampilan.
11. Berperan serta dan berkontribusi dalam mendorong kegiatan keperawatan
perioperatif.
12. Menerima perubahan dalam system pelayanan kesehatan yang bermanfaat pada
praktek
13. Mengidentifkasi dan merekomendasikan asuhan keperawatan perioperatif
untuk meningkatkan kualitas
14. Mengidentifikasi dan mendokumentasikan tindakan yang tidak profesional

B. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan Indonesia


dan memperhatikan budaya
1. Mengembangkan sensitifitas dalam mengurangi hambatan untuk efektifitas
pelayanan perawatan perioperatif
2. Memfasilitasi pengembangan hubungan proses saling percaya dan
meningkatkan peran pasien dalam asuhan keperawatan perioperatif secara terus
menerus.

PENGURUS PUSAT HIMPUNAN PERAWAT KAMAR BEDAH INDONESIA


(PP HIPKABI) 2016
Standar Kompetensi
Perawat Perioperatif di Kamar Bedah

3. Pendekatan baru dibutuhkan untuk memberikan pelayanan terhadap


keragamaman budaya pasien.
4. Membangun komunikasi dengan keragaman bahasa.
5. Menghormati hak privasi klien/pasien. Misalnya: memisahkan antara pasien
laki-laki dan perempuan
6. Menghormati hak klien/pasien untuk memperoleh informasi (perawat dapat
memberi penjelasan tentang hak-hak klien/pasien)
7. Menjalin kerahasian dan keamanan infomasi tentang status kesehatan
klien/pasien (perawat tidak menyebarkan informasi tentang klien/pasien
kepada yang tidak berhak)
8. Mengembangkan praktik keperawatan untuk dapat memenuhi rasa aman dan
menghargai martabat klien/pasien
9. Memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan budaya pasien
(perawat memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan adat istiadat
dan budaya klien/pasien)

C. Melaksanakan praktik secara legal


1. Melaksanakan praktik sesuai kebijakan lokal dan nasional
2. Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku terkait
keperawatan / dan kode etik keperawatan

D. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan perioperatif


1. Pre operatif
a. Mendemontrasikan pengetahuan dan keterampilan dalam menerima dan
memantau pasien di ruangan persiapan atau perawatan prabedah dengan dengan
supervisi seperti:
1). Melakukan tekhik komunikasi terapeutik
2). Melakukan asuhan keperawatan peri-operatif di kamar bedah
3). Memeriksa setiap kelengkapan status pra bedah sesuai dengan kebijakan
yaitu; Mengidentifikasikan kelengkapan status pasien yang akurat, riwayat
penyakit, riwayat operasi sebelumnya, cek alergi, persiapan kolon, pengosongan

PENGURUS PUSAT HIMPUNAN PERAWAT KAMAR BEDAH INDONESIA


(PP HIPKABI) 2016
Standar Kompetensi
Perawat Perioperatif di Kamar Bedah

lambung, pemeriksaan penunjang : hematologi lengkap, EKG, fungsi hepar


sesuai yang dipersyaratkan, berkonsultasi jika diperlukan
b. Memberikan penjelasan dan menunjukan sikap peduli kepada klien
c. Menyediakan media informasi, memberikan informasi, dan memberikan
dukungan pada klien dan keluarga
d. Mempertahankan pengetahuan tentang trolly emergency, defibrillator dan
penerapan code blue.
e. Melakukan prinsip tekhik steril di kamar bedah dengan benar
f. melakukan prosedur penggunaan Topi, Masker, dan pakaian dasar kamar bedah
g. melakukan prosedur penggunaan APD kamar bedah
h. Melakukan prosedur pencegahan dan pengendalian infeksi
i. Memahami prosedur Keselamatan Pasien dan K3
j. Memberikan selimut hangat dan bantal kepada klien untuk memberikan rasa
nyaman bagi pasien
k. Melakukan pendampingan pada pasien di ruang persiapan operasi
l. Memasang perangkat monitoring yang diperlukan, seperti alat pengukur tekanan
darah, oksigen dan EKG
m. Menyediakan O2 bila diperlukan atau sesuai instruksi dokter
n. Mengajarkan tekhnik relaksasi untuk persiapan ambulasi post-operasi
o. Membantu ahli bedah dan ahli anestesi untuk pemeriksaan fisik klien

2. Intra operasi
a Memantau balans cairan yang masuk dan keluar
b Membantu dokter anastesi dalam mempersiapkan berbagai posisi operasi
c Memasang pasien plate pada pasien sesuai prosedur
d Menyiapkan perlengkapan atau peralatan dasar kamar bedah
e Menyediakan peralatan khusus bedah dasar
f Membantu anestesi dalam memberikan obat topical, anestesi local, obat mata,
pemasangan infus

PENGURUS PUSAT HIMPUNAN PERAWAT KAMAR BEDAH INDONESIA


(PP HIPKABI) 2016
Standar Kompetensi
Perawat Perioperatif di Kamar Bedah

3. Post operasi
a Memantau tanda-tanda vital pasien post operasi (tekanan darah, nadi, pernapasan
dan saturasi oksigen)
b Memberikan selimut hangat
c Membantu meindahkan pasien dari meja operasi ke branchard
d Memantau balance cairan

E. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan
Menggunakan hasil riset dalam praktik keperawatan
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi
a. Mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri
b. Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah keperawatan

II. Perawat Klinik II (Keperawatan Perioperatif)

A. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya


1 Menunjukan perilaku bertanggung gugat terhadap praktik professional
2. Bertanggung gugat dan bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakan
professional (perawat dapat menjelaskan alasan secara ilmiah pada setiap tindakan
yang dilakukan).
3. Mengenal batas peran dan kompetensi diri (perawat mengetahui atas
kemampuannya sehingga tidak melakukan tindakan diluar batas kemampuannya)
4. Mendemontrasikan secara kontinyu untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dengan prilaku caring
5. Menerapkan asuhan keperawatan perioperatif sesuai dengan Visi, Misi, Falsafah,
Tujuan, Nilai, sasaran kebijakan dan prosedur fasilitas kesehatan.
6. Merujuk atau mengkonsultasikan pada yang ahli (merujuk kepada perawat dengan
kompetensi lebih tinggi / tingkat kepakarannya)
7. Mengembangkan dan mempertahankan hubungan profesionan dengan penuh rasa
hormat, kolaboratif dan terapeutik

PENGURUS PUSAT HIMPUNAN PERAWAT KAMAR BEDAH INDONESIA


(PP HIPKABI) 2016
Standar Kompetensi
Perawat Perioperatif di Kamar Bedah

8. Meningkatkan dan mempertahankan kompetensi secara kontinyu dengan


mengidentifikasi dengan mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran dalam berbagai
kesempatan.
9. Mematuhi kebijakan dari organisasi profesi dan badan regulasi nasional yang
berhubungan dengan pedoman terkini kebijakan, fasilitas dan standar asuhan.
10. Mennjukkan Role Model dengan berbagi kepakanran,pengalaman dan
keterampilan.
11. Berperan serta dan berkontribusi dalam mendorong kegiatan keperawatan
perioperatif.
12. Menerima perubahan dalam system pelayanan kesehatan yang bermanfaat pada
praktek
13. Mengidentifkasi dan merekomendasikan asuhan keperawatan perioperatif untuk
meningkatkan kualitas
14. Mengidentifikasi dan mendokumentasikan tindakan yang tidak profesional

B. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan Indonesia dan


memperhatikan budaya
1. Mengembangkan sensitifitas dalam mengurangi hambatan untuk efektifitas
pelayanan perawatan perioperatif
2. Memfasilitasi pengembangan hubungan proses saling percaya dan meningkatkan
peran pasien dalam asuhan keperawatan perioperatif secara terus menerus.
3. Pendekatan baru dibutuhkan untuk memberikan pelayanan terhadap keragamaman
budaya pasien.
4. Membangun komunikasi dengan keragaman bahasa.
5. Menghormati hak privasi klien/pasien. Misalnya: memisahkan antara pasien laki-
laki dan perempuan
6. Menghormati hak klien/pasien untuk memperoleh informasi (perawat dapat
memberi penjelasan tentang hak-hak klien/pasien)
7. Menjalin kerahasian dan keamanan infomasi tentang status kesehatan klien/pasien
(perawat tidak menyebarkan informasi tentang klien/pasien kepada yang tidak
berhak)

PENGURUS PUSAT HIMPUNAN PERAWAT KAMAR BEDAH INDONESIA


(PP HIPKABI) 2016
Standar Kompetensi
Perawat Perioperatif di Kamar Bedah

8. Mengembangkan praktik keperawatan untuk dapat memenuhi rasa aman dan


menghargai martabat klien/pasien
9. Memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan budaya pasien (perawat
memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan adat istiadat dan budaya
klien/pasien)

C. Melaksanakan praktik secara legal


1. Melaksanakan praktik sesuai kebijakan lokal dan nasional
2. Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku terkait
keperawatan/dan kode etik keperawatan

D. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan


PRE OPERATIVE
1. Melakukan proses penerimaan dan mentransfer klien sesuai prosedur
2. Melakukan prosedur persiapan pembedahan ( bedah dasar ) sesuai dengan rencana
tindakan operasi dan SPO ( standard prosedur operasional ) yang sudah ditetapkan.
3. Menerapkan standard pencegahan dan pengendalian infeksi
4. Membimbing PK1
5. Melakukan kompetensi PK 1
6. Melakukan surgical safety checklist bersama Tim operasi
7. Mendemonstrasikan keterampilan melakukan bantuan hidup dasar

INTRA OPERATIVE
1. Melakukan Asuhan Keperawatan perioperarif pada kasus bedah dasar tanpa
komplikasi
2. Mendemonstrasikan pengetahuan tentang langkah-langkah / urutan bedah dasar
3. Menerapkan standard pencegahan dan pengendalian infeksi
4. Membimbing PK1
5. Melakukan kompetensi PK 1
6. Melakukan preparasi kulit dengan benar
7. Melakukan prosedur cuci tangan bedah dengan benar

PENGURUS PUSAT HIMPUNAN PERAWAT KAMAR BEDAH INDONESIA


(PP HIPKABI) 2016
Standar Kompetensi
Perawat Perioperatif di Kamar Bedah

8. Melakukan prosedur memakai jas operasi dan sarung tangan


9. Melakukan penghitungan instrument dan peralatan lainnya
a. Sebelum pembedahan dimulai
b. Selama prosedur pembedahan
c. Sebelum penutupan area operasi
10. Melakukan pemasangan sarung meja mayo dengan benar
11. Melakukan penyusunan instrument dasar di meja mayo dengan benar
12. Melakukan tekhnik aseptic dan antiseptic daerah operasi
13. Membantu assisten bedah dalam melakukan drapping area operasi
14. Menghubungkan peralatan yang dibutuhkan seperti suction, dan ESU dan
memeriksa fungsi alat yang digunakan
15. Melakukan pemasangan handel lampu operasi
16. Melakukan surgical safety checklist bersama Tim operasi
17. Melakukan tehnik instrumentrasi sesuai langkah-langkah pembedahan secara benar
( cara memberikan instrument, memahami bahasa isyarat tangan).
18. Melakukan pemeriksaan pembungkus peralatan steril sebelum dibuka
19. Memeriksa dan membuka peralatan steril dan serahkan kepada scrub nurse
20. Memantau dan mempertahankan teknik steril sepanjang operasi berlangsung
21. Memberikan specimen kepada circulating nurse dan memastikan sudah dilabel
sesuai dengan pemeriksaan yang dibutuhkan
22. Melakukan dressing dan memastikan bahwa semua drainage terhubung dan
terfiksasi dengan baik dan benar
23. Melakukan prosedur membuka jas dan sarung tangan operasi.
24. Melakukan prosedur pemindahan pasien dari ruang operasi ke ruang pemulihan
25. Melakukan pengecekkan kondisi dan fungsi alat operasi
26. Mendemonstrasikan keterampilan melakukan bantuan hidup dasar

POST OPERATIVE
1. Melakukan proses mentransfer dan pemulangan klien sesuai prosedur
2. Menerapkan standard pencegahan dan pengendalian infeksi
3. Melakukan kompetensi PK 1

PENGURUS PUSAT HIMPUNAN PERAWAT KAMAR BEDAH INDONESIA


(PP HIPKABI) 2016
Standar Kompetensi
Perawat Perioperatif di Kamar Bedah

4. Membimbing PK1
5. Melakukan dekontaminasi dan pembersihan alat setelah operasi
6. Melakukan pengecekkan kondisi dan fungsi alat operasi
7. Melakukanpenyusunan set instrument
8. Melakukan pengemasan dan labeling instrument
9. Melakukan berbagai prosedur medote sterilisasi
10. Melakukan prosedur pemeliharaan kamar operasi
11. Mendemonstrasikan keterampilan melakukan bantuan hidup dasar

E. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan
a. Kompetensi PK II
b. Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan professional
c. Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik keperawatan professional
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tangung jawab profesi
a. Kompetensi PK II
b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PKII

III. Perawatan Klinik III (Keperawatan Perioperatif)

A. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya


1. Menunjukan perilaku bertanggung gugat terhadap praktik professional
2. Bertanggung gugat dan bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakan
professional (perawat dapat menjelaskan alasan secara ilmiah pada setiap tindakan
yang dilakukan).
3. Mengenal batas peran dan kompetensi diri (perawat mengetahui atas
kemampuannya sehingga tidak melakukan tindakan diluar batas kemampuannya)
4. Mendemontrasikan secara kontinyu untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dengan prilaku caring
5. Menerapkan asuhan keperawatan perioperatif sesuai dengan Visi, Misi, Falsafah,
Tujuan, Nilai, sasaran kebijakan dan prosedur fasilitas kesehatan.

PENGURUS PUSAT HIMPUNAN PERAWAT KAMAR BEDAH INDONESIA


(PP HIPKABI) 2016
Standar Kompetensi
Perawat Perioperatif di Kamar Bedah

6. Merujuk atau mengkonsultasikan pada yang ahli (merujuk kepada perawat dengan
kompetensi lebih tinggi / tingkat kepakarannya)
7. Mengembangkan dan mempertahankan hubungan profesionan dengan penuh rasa
hormat, kolaboratif dan terapeutik
8. Meningkatkan dan mempertahankan kompetensi secara kontinyu dengan
mengidentifikasi dengan mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran dalam berbagai
kesempatan.
9. Mematuhi kebijakan dari organisasi profesi dan badan regulasi nasional yang
berhubungan dengan pedoman terkini kebijakan, fasilitas dan standar asuhan.
10. Mennjukkan Role Model dengan berbagi kepakanran,pengalaman dan
keterampilan.
11. Berperan serta dan berkontribusi dalam mendorong kegiatan keperawatan
perioperatif.
12. Menerima perubahan dalam system pelayanan kesehatan yang bermanfaat pada
praktek
13. Mengidentifkasi dan merekomendasikan asuhan keperawatan perioperatif untuk
meningkatkan kualitas
14. Mengidentifikasi dan mendokumentasikan tindakan yang tidak profesional

B. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan Indonesia dan


memperhatikan budaya
1. Mengembangkan sensitifitas dalam mengurangi hambatan untuk efektifitas
pelayanan perawatan perioperatif
2. Memfasilitasi pengembangan hubungan proses saling percaya dan meningkatkan
peran pasien dalam asuhan keperawatan perioperatif secara terus menerus.
3. Pendekatan baru dibutuhkan untuk memberikan pelayanan terhadap keragamaman
budaya pasien.
4. Membangun komunikasi dengan keragaman bahasa.
5. Menghormati hak privasi klien/pasien. Misalnya: memisahkan antara pasien laki-
laki dan perempuan

PENGURUS PUSAT HIMPUNAN PERAWAT KAMAR BEDAH INDONESIA


(PP HIPKABI) 2016
Standar Kompetensi
Perawat Perioperatif di Kamar Bedah

6. Menghormati hak klien/pasien untuk memperoleh informasi (perawat dapat


memberi penjelasan tentang hak-hak klien/pasien)
7. Menjalin kerahasian dan keamanan infomasi tentang status kesehatan klien/pasien
(perawat tidak menyebarkan informasi tentang klien/pasien kepada yang tidak
berhak)
8. Mengembangkan praktik keperawatan untuk dapat memenuhi rasa aman dan
menghargai martabat klien/pasien
9. Memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan budaya pasien (perawat
memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan adat istiadat dan budaya
klien/pasien)

C. Melaksanakan praktik secara legal


1. Melaksanakan praktik sesuai kebijakan lokal dan nasional
2. Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku terkait keperawatan
/ dan kode etik keperawatan

D. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan


Pre operasi
1. Melakukan Asuhan Keperawatan Keperawatan perioperarif kamar bedah pada kasus
bedah specialis.
Intra operasi
1. Melakukan persiapan ruang peralatan dan instrument untuk prosedur operasi yang
spesifik (peralatan khusus, peralatan untuk posisi, benang, trolly emergensi, ruangan
persediaan, peralatan anastesi dan cairan )
2. Membantu anestetist untuk memberikan anestesi epidural, spinal, topical,
retrobulbular dan local serta memberikan blok saraf
3. Melakukan persiapan obat anastesi dan memberikan obat kepada anestesi sesuai
permintaan
4. Menerima klien di dalam kamar operasi dan melakukan pengecekkan pasien dengan
benar
5. Melakukan persiapan area operasi berdasarkan pedoman operasi yang spesifik.

PENGURUS PUSAT HIMPUNAN PERAWAT KAMAR BEDAH INDONESIA


(PP HIPKABI) 2016
Standar Kompetensi
Perawat Perioperatif di Kamar Bedah

6. Melakukan fungsi instrumentasi pada kasus bedah specialis.


7. Menangani spesimen dengan memasang label dan mengirim dengan baik sesuai
prosedur
8. Melakukan dokumentasi perawatan pasien, specimen untuk pemeriksaan,
penghitungan kassa dan penggunaan obat oabat di kamar operasi
9. Melakukan dokumentasi perdarahan, cairan yang keluar dan cairan yang masuk
10. Melakukan dokumentasi untuk setiap kejadian dan tindakan yang dilakukan
11. Membimbing sebagai jenjang PK III sesuai specialisasi-nya
12. Memantau dan evaluasi kondisi fisik pasien untuk mencegah potensial atau
kerusakan
13. Melakukan prosedur cek keselamatan pasien
14. Membimbing PK I dan PK II dalam hal orientasi dan pengetahuan pembedahan
15. Mampu mengelola situasi kritis dan penuh tekanan dalam perilaku positif.
16. Bertanggung jawab untuk setiap tindakan dan keputusan yang diambil pada
lingkungan perioperatif
17. Melakukan fungsi sebagai pendidik bagi pasien, keluarga, sesama teman sekerja dan
peserta didik.
18. Melakukan kolaborasi dengan profesi lain
19. Melakukan persiapan administrasi dan prakiraan biaya operasi klien
20. Melakukan penjadwalan operasi
21. Melakukan kepastian dokumentasi prosedur pembedahan yang sudah berlangsung
secara benar
22. Melakukan antisipasi setiap kebutuhan tim bedah dalam setiap prosedur
23. Memastikan kenyamanan dan keamanan klien selama prosedur pembedahan
24. Melakukan pengaturan ketenagaan di tim kamar operasi
25. Melakukan pemantauan kondisi alat selama prosedur pembedahan
26. Melakukan dressing dan menutup kulit bila diperlukan
27. Melakukan perbaikan alat jika diperlukan.
28. Melakukan Identifikasi hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut

PENGURUS PUSAT HIMPUNAN PERAWAT KAMAR BEDAH INDONESIA


(PP HIPKABI) 2016
Standar Kompetensi
Perawat Perioperatif di Kamar Bedah

Posts op
Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan sumber-sumber yang benar untuk
menjamin serah terima dari kamar bedah secara efisien

IV. Pengembangan Professional


1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan
a. Kompetensi PK III
b. Menggunakan bukti yang absah dalam mengevaluasi mutu praktik keperawatan
c. Berpartisipasi dalam meningkatkan mutu prosedur penjamin mutu
2. Melaksanakan Pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi
a. Kompetensi PK III
b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK III
c. Menunjukan tanggung jawab untuk pembelajaran seumur hidup dan
mempertahankan kompetensi
d. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK
e. Memerikan kontribusi pada pengembangan pendidikan dan professional peserta
didik
f. Menunjukan peran sebagai pembimbing / mentor yang efektif

V. Perawat Klinik IV ( Keperawatan Perioperatif )

A. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya


1. Menunjukan perilaku bertanggung gugat terhadap praktik professional
2. Bertanggung gugat dan bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakan
professional (perawat dapat menjelaskan alasan secara ilmiah pada setiap
tindakan yang dilakukan).
3. Mengenal batas peran dan kompetensi diri (perawat mengetahui atas
kemampuannya sehingga tidak melakukan tindakan diluar batas kemampuannya)
4. Mendemontrasikan secara kontinyu untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dengan prilaku caring

PENGURUS PUSAT HIMPUNAN PERAWAT KAMAR BEDAH INDONESIA


(PP HIPKABI) 2016
Standar Kompetensi
Perawat Perioperatif di Kamar Bedah

5. Menerapkan asuhan keperawatan perioperatif sesuai dengan Visi, Misi, Falsafah,


Tujuan, Nilai, sasaran kebijakan dan prosedur fasilitas kesehatan.
6. Merujuk atau mengkonsultasikan pada yang ahli (merujuk kepada perawat dengan
kompetensi lebih tinggi / tingkat kepakarannya)
7. Mengembangkan dan mempertahankan hubungan profesionan dengan penuh rasa
hormat, kolaboratif dan terapeutik
8. Meningkatkan dan mempertahankan kompetensi secara kontinyu dengan
mengidentifikasi dengan mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran dalam
berbagai kesempatan.
9. Mematuhi kebijakan dari organisasi profesi dan badan regulasi nasional yang
berhubungan dengan pedoman terkini kebijakan, fasilitas dan standar asuhan.
10. Mennjukkan Role Model dengan berbagi kepakanran,pengalaman dan
keterampilan.
11. Berperan serta dan berkontribusi dalam mendorong kegiatan keperawatan
perioperatif
12. Menerima perubahan dalam system pelayanan kesehatan yang bermanfaat pada
praktek
13. Mengidentifkasi dan merekomendasikan asuhan keperawatan perioperatif untuk
meningkatkan kualitas
14. Mengidentifikasi dan mendokumentasikan tindakan yang tidak profesional

B. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan Indonesia dan


memperhatikan budaya
1. Mengembangkan sensitifitas dalam mengurangi hambatan untuk efektifitas
pelayanan perawatan perioperatif
2. Memfasilitasi pengembangan hubungan proses saling percaya dan meningkatkan
peran pasien dalam asuhan keperawatan perioperatif secara terus menerus.
3. Pendekatan baru dibutuhkan untuk memberikan pelayanan terhadap
keragamaman budaya pasien.
4. Membangun komunikasi dengan keragaman bahasa.

PENGURUS PUSAT HIMPUNAN PERAWAT KAMAR BEDAH INDONESIA


(PP HIPKABI) 2016
Standar Kompetensi
Perawat Perioperatif di Kamar Bedah

5. Menghormati hak privasi klien/pasien. Misalnya: memisahkan antara pasien laki-


laki dan perempuan.
6. Menghormati hak klien/pasien untuk memperoleh informasi (perawat dapat
memberi penjelasan tentang hak-hak klien/pasien)
7. Menjalin kerahasian dan keamanan infomasi tentang status kesehatan klien/pasien
(perawat tidak menyebarkan informasi tentang klien/pasien kepada yang tidak
berhak)
8. Mengembangkan praktik keperawatan untuk dapat memenuhi rasa aman dan
menghargai martabat klien/pasien
9. Memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan budaya pasien (perawat
memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan adat istiadat dan budaya
klien/pasien)

C. Melaksanakan praktik secara legal


1. Melaksanakan praktik sesuai kebijakan lokal dan nasional
2. Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku terkait
keperawatan/dan kode etik keperawatan
3. Memfasilitasi pengembangan dan pengelolaan kebijakan yang merefleksikan dan
ekspektasi legal, standar praktek dan regulasi.
4. Meningkatkan pemecahan dilemma etik dengan resulasi tidak menghakimi.
5. Membantu anggota tim untuk memahami pentingnya kepatuhan terhadap kebijakan
dan prosedur

D. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan


PRAKTEK KLINIK PROFESIONAL
1. Melakukan Asuhan Keperawatan Perioperatif sub-specialisasi secara mandiri di
kamar bedah.
2. Melakukan respon secara efektif dan benar terhadap situasi urgent dan emergency
dalam proses pembedahan
3. Melakukan antisipasi dan memprioritaskan serta mengelola situasi urgent dan
emergency dalam proses pembedahan

PENGURUS PUSAT HIMPUNAN PERAWAT KAMAR BEDAH INDONESIA


(PP HIPKABI) 2016
Standar Kompetensi
Perawat Perioperatif di Kamar Bedah

4. Melakukan pengarahan dan membantu anggota tim serta mensupervisi dalam situasi
urgent dan emergency secara efektif.
5. Melakukan pengajaran, supervise dan membuat protocol tentang prinsip-prinsip
pencegahan infeksi di kamar bedah
6. Melakukan pengecekkan instrument dalam keadaan baik diperlukan.
7. Melakukan pengelolaan specimen sesuai kebijakan dan fasilitas yang tersedia.
8. Melakukan penghitungan pembedahan secara efisien sesuai dengan fasilitas,
kebijakan dan prosedur di kamar bedah
9. Mendokumentasikan kejadian yang hampir terjadi atau near miss atau kejadian
darurat dan tindak lajut yang dibutuhkan secara benar
10. Melakukan partisispasi dalam aktifitas meningkatkan kualitasn pelayanan.
11. Melakukan debriefing setelah urgent emergency serta membuat rekomendasi.
12. Meyakinkan klien dan menjelaskan prosedur selama di kamar bedah
13. Memastikan koordinasi daftar operasi harian misalnya untuk mentransfer pasien ke
kamar bedah, ketersediaan dokter bedah, staf dan ketersediaan peralatan sesuai
dengan peraturan yang berlaku
14. Menerima perubahan dalam system pelayanan kesehatan yang member dampak pada
praktek kliniknya
15. Berpartisipasi dan merekomendasikan aktifitas management asuhan pasien
perioperatif yang berkualitas
16. Memberi dukungan dan bantuan Advokasi untuk klien
17. Memfasilitasi penelitian
18. Berperan sebagai agent pembaharu dan pemimpin perioperaatif di kamar bedah
19. Mengorganisaikan sumber dana manusia baik kualitas maupun kuantitas dan
keterampilan yang dibutuhkan.
20. Memfasilitasi program orientasi bagi tenaga baru.

KETERAMPILAN SEBAGAI PENDIDIK DAN KEPAKARAN


1. Mendorong stsf untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar
2. Menggunakan prinsip pembelajaran orang dewasa dalam proses pembelajaran.
3. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif

PENGURUS PUSAT HIMPUNAN PERAWAT KAMAR BEDAH INDONESIA


(PP HIPKABI) 2016
Standar Kompetensi
Perawat Perioperatif di Kamar Bedah

4. Mendemontrasikan pengetahuan tentang rencana strategis pendidikan sesuai dengan


kebutuhan organisasi.
5. Memediasi dengan perawat educator sert manajer lain
6. Memfasilitasi pembelajaran staf untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan
yang dipersyaratkan dengan klasifikasi pekerjaan yang benar.
7. Mengkoordinasikan sumber-sumber yang benar bagi staf baru dan mahasiswa.
8. Memfasilitasi kesempatan untuk pendidikan lanjutan, pengembangan kekhususan
dan pelatihan sesuai teknologi baru.
9. Memfasilitasi atau mengkontribusikan sumber-sumber yang dibutuhkan untuk
memperoleh pendidikan lanjutan, post basic, serifikasi atau mencapai gelar yang
lebih tinggi.
10. Berkolaborasi dengan staf dan manajemen untuk mendisain kerangka bagi praktek
klinik perioperatif di kamar bedah yang mencakup peran, tanggung-
jawab,kompetensi dan akontabilitas sesuai dengan katagori staf, skill dan lingkup
praktek.
11. Mengorganisir dan memfasilitasi proses dari staf untuk mencapai asuhan
keperawatan perioperatif yang optimal.
12. Mendemontasikan sumber-sumber secara ekonomis dalam pengembangan dan
implementasi program pendidikan.
13. Menyediakan sumber-sumber eduksi secara professional sesuai dengan kebutuhan.
14. Mendemontrasikan pengambilan keputusan yang efektif efisien, inklusif serta
transparan sesuai kebutuhan.
15. Meningkatkan lingkungan yang memenuhi standar keamanan mencakup; kondisi
fisik, biologis,kimiawi, mekanikal.
16. Membantu tim kesehatan dalam menjembatani teori perioperatif dengan praktek.
17. Mendemontasikan peningkatan secara konsisten kegiatan pendidikan berdasarkan
pencapaian akhir peserta dan pasien.
18. Mendemontrasikan pengambilan keputusan berdasrkan hail penelitian baru dan
standar praktek.
19. Mendemontrasikan akontabilitas hasil akhir terhadap kegiatan pendidikan.

PENGURUS PUSAT HIMPUNAN PERAWAT KAMAR BEDAH INDONESIA


(PP HIPKABI) 2016
Standar Kompetensi
Perawat Perioperatif di Kamar Bedah

20. Menciptakan kesempatan bagi tim pelayanan untuk membangun keterampilan


berfikir kritis, danreflektif dalam meningkatkan strategi pe mecahan masalah.

MEMBANTU SUMBER DAYA MANUSIA:


1. Membantu staf baru dalam mengembangkan performans yang diharapkan,
kompetensi, sasaran, dan kesempatan saat dipekerjakan.
2. Membantu tim kesehatan dalam mempertahankan kompetensi praktek.
3. Menbantu manajer dalam mempertahankan kompetensi sesuai pekerjaannya.
4. Berkolaborasi dalam penyelesaian jadual penilaian kinerja bagi anggota staf.
5. Memfasilitasi rencana pembelajaran untuk menigkatkan kinerja anggota tim dalam
memenuhi standar yang dipersyaratkan.
6. Mendemontrasikan sensitifitas terhadap kendala tempat kerja yang mempengaruhi
pembelajaran dan pekerjaan secara proaktif untuk mengurangi atau mengeliminasi
kendala tersebut jika dimungkinkan.
7. Mendorong staf mktif.
8. Meningkatkan pengetahuan dengan berkolaborasi dengan anggota kolega dan tim
kesehatan lain.
9. Mendorong lingkungan yang positif untuk meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan.
10. Secara efektif meredam isu-isu yang negative .
11. Komitmen mengembangkan kompetensi sebagai pembimbing dan pakar dalam
keterampilan klinik.

KETERAMPILAN KOMUNIKASI DAN HUBUNGAN ANTAR MANUSIA


1. Mendemontrasikan strategi komunkasi secara efektif
2. Menggunakan keterampilan mendengarkan secara efektif untuk memaksimalkan
pemahaman isu-isu.
3. Menciptakan rasa nyaman, hormat dan lingkungan konfidensial dalam
mendiskusikan isu-isu penting.
4. Menciptakan lingkungan yang mendorong anggota tim untuk menyelesaikan isu-isu
dengan cara hormat dan dan tidak konfrontatif

PENGURUS PUSAT HIMPUNAN PERAWAT KAMAR BEDAH INDONESIA


(PP HIPKABI) 2016
Standar Kompetensi
Perawat Perioperatif di Kamar Bedah

5. Memfasilitasi negoisasi, kolaborasi da resolusi konflik.


6. Menggabungkan kepakaran dalam pelatihan dan dinamika kelompok.
7. Memberikan arahan kepada staf dalam menangani stress personal dan isu-isu

PENGEMBANGAN TIM
1. Memfasilitasi membantu dan mendorong multidisiplin dalam pembentukan tim.
2. Mendemontrasikan pendekatan tim dalam koordinasi kegiatan pendidikan.
3. Berkolaborasi dengan tim kesehatan untuk membatu pengambilan keputusan dalam
pelaynan perioperatif.
4. Memfasilitasi dan mendorong akontabilitas dan tanggung-jawab dengan tim
pelayanan kesehatan lain.
5. Memfasilitasi anggota tIm dalamim pelayanan kesehatan dalam mengembangkan
teknik penyelesaian masalah dan teknik koping untuk digunakan saat situasi stress
dan emosional.
6. Meningkatkan lingkungan pembelajaran terbuka dan suportif.
7. Berfungsi sebagi narasumber untuk membantu stap keperawatanmengembangkan
bahan pendidikan dan presentasi.
8. Mendemontrasikan kemauan untuk memodifikasi materi program pendidikan
berdasarkan umpan balik, evaluasi atau hasil akhir.
9. Membantu dan mendorong staf keperawatan secara aktif berpartisipasi dalam
kelompok profesionalnya.
10. Mendistribusikan hasil penelitian yang relevan kepada staf keperawatan dan kolega
baik secara formal maupun informal.
11. Berkolaborasi dengan tim multidisiplin untuk menyelesaiakan masalah, merubah
proses untuk meningkatkan fungsi, kualitas asuhan pasien perioperatif.

TEKNOLOGI : PEMAHAMAN DAN PENGGUNAANYA


1. Memfasilitasi dan membantu kebutuhan pembelajaran staf terkait dengan teknologi
yang digunakan saat ini, kemajuan /baru dan yang akan datang.

PENGURUS PUSAT HIMPUNAN PERAWAT KAMAR BEDAH INDONESIA


(PP HIPKABI) 2016
Standar Kompetensi
Perawat Perioperatif di Kamar Bedah

2. Berkomitmen terhadap proses/program manajemen kualitas.


3. Menjamin tim kesehatan mempunyai pengetahuan secara aktif dan berpartisipasi
dalam meningkatkan kualitas.
4. Memandang tantangan situasi sebagai kesempatan untuk peningkatan kualitas
pelaynan perioperatif.
5. Menjamin kebutuhan peserta didik dan tujuannya tercapai.
6. Berkolaborasi dengan tim kesehatan lain dalam mengembangkan indicator kinerja
staf.

BERFIKIR SISTEM, PERENCANAAN STRATEGIS DAN MANAJEMEN PROYEK


1. Mendorong lingkungan yang memfasilitasi kemitraan, tim, dan hubungan yang
menggabungkan visi, misi, nilai-nilai tujuan dan sasaran organisasi.
2. Menanamkan pengetahuan dan pemahaman berfikir sistt=em dalamtim kesehatan.
3. Berkolaborasi dengan erat dengan dokter bedah, dokter anesthesia, dan tenaga
professional lain yang membantu atau memberikan asuhan dalam tatanan
perioperatif.
4. Berkomunikasi secara efektif dengan manajemen.
5. Berpartisipasi dalam pertemuan dan aktifitas organisaasi.
6. Berpartisipasi dalam perencanaan penanganan bencana pada tingkatan organisasi
7. Mengaplikasikan teori perubahan manajemen dalam praktek perioperatif
8. Memfasilitasi klinikal, teknologi, dan konsep riset ke dalam pengambilan keputusan.
9. Memfasilitasi riset berbasis bukti kedalam kebijakan, prosedur dan perubahan
praktek.

E. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan
Kompetensi PK III
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagi wujud tanggung jawab profesi
a. Kompetensi PK III
b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK III

PENGURUS PUSAT HIMPUNAN PERAWAT KAMAR BEDAH INDONESIA


(PP HIPKABI) 2016
Standar Kompetensi
Perawat Perioperatif di Kamar Bedah

VI. Perawat Klinik V ( Keperawatan Perioperatif )

A. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya


1. Menunjukan perilaku bertanggung gugat terhadap praktik professional.
2. Bertanggung gugat dan bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakan
professional (perawat dapat menjelaskan alasan secara ilmiah pada setiap tindakan
yang dilakukan).
3. Mengenal batas peran dan kompetensi diri (perawat mengetahui atas
kemampuannya sehingga tidak melakukan tindakan diluar batas kemampuannya)
4. Mendemontrasikan secara kontinyu untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dengan prilaku caring
5. Menerapkan asuhan keperawatan perioperatif sesuai dengan Visi, Misi, Falsafah,
Tujuan, Nilai, sasaran kebijakan dan prosedur fasilitas kesehatan.
6. Merujuk atau mengkonsultasikan pada yang ahli (merujuk kepada perawat dengan
kompetensi lebih tinggi / tingkat kepakarannya)
7. Mengembangkan dan mempertahankan hubungan profesionan dengan penuh rasa
hormat, kolaboratif dan terapeutik
8. Meningkatkan dan mempertahankan kompetensi secara kontinyu dengan
mengidentifikasi dengan mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran dalam berbagai
kesempatan.
9. Mematuhi kebijakan dari organisasi profesi dan badan regulasi nasional yang
berhubungan dengan pedoman terkini kebijakan, fasilitas dan standar asuhan.
10. Mennjukkan Role Model dengan berbagi kepakanran,pengalaman dan
keterampilan.
11. Berperan serta dan berkontribusi dalam mendorong kegiatan keperawatan
perioperatif
12. Menerima perubahan dalam system pelayanan kesehatan yang bermanfaat pada
praktek
13. Mengidentifkasi dan merekomendasikan asuhan keperawatan perioperatif untuk
meningkatkan kualitas

PENGURUS PUSAT HIMPUNAN PERAWAT KAMAR BEDAH INDONESIA


(PP HIPKABI) 2016
Standar Kompetensi
Perawat Perioperatif di Kamar Bedah

14. Mengidentifikasi dan mendokumentasikan tindakan yang tidak profesional

B. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan Indonesia dan


memperhatikan budaya
1. Mengembangkan sensitifitas dalam mengurangi hambatan untuk efektifitas
pelayanan perawatan perioperatif
2. Memfasilitasi pengembangan hubungan proses saling percaya dan meningkatkan
peran pasien dalam asuhan keperawatan perioperatif secara terus menerus.
3. Pendekatan baru dibutuhkan untuk memberikan pelayanan terhadap keragamaman
budaya pasien.
4. Membangun komunikasi dengan keragaman bahasa.
5. Menghormati hak privasi klien/pasien. Misalnya: memisahkan antara pasien laki-
laki dan perempuan
6. Menghormati hak klien/pasien untuk memperoleh informasi (perawat dapat
memberi penjelasan tentang hak-hak klien/pasien)
7. Menjalin kerahasian dan keamanan infomasi tentang status kesehatan klien/pasien
(perawat tidak menyebarkan informasi tentang klien/pasien kepada yang tidak
berhak)
8. Mengembangkan praktik keperawatan untuk dapat memenuhi rasa aman dan
menghargai martabat klien/pasien
9. Memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan budaya pasien (perawat
memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan adat istiadat dan budaya
klien/pasien)

C. Melaksanakan praktik secara legal


1. Melaksanakan praktik sesuai kebijakan lokal dan nasional
2. Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku terkait keperawatan
/dan kode etik keperawatan
3. Memfasilitasi pengembangan dan pengelolaan kebijakan yang merefleksikan dan
ekspektasi legal, standar praktek dan regulasi.
4. Meningkatkan pemecahan dilemma etik dengan resulasi tidak menghakimi.

PENGURUS PUSAT HIMPUNAN PERAWAT KAMAR BEDAH INDONESIA


(PP HIPKABI) 2016
Standar Kompetensi
Perawat Perioperatif di Kamar Bedah

5. Membantu anggota tim untuk memahami pentingnya kepatuhan terhadap kebijakan


dan prosedur

D. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan


1. Memberikan asuhan keperawatan khusus atau sub specialis dalam lingkup asuhan
perioperatif di kamar bedah.
2. Melakukan pengkajian dan intergasi strategis intervensi lanjutan bagi klien
3. Menganalisis proses psikologis, fisiologi, dan pengalaman kehidupan klien.
4. Mempunyai keterapilan dalam pengambilan keputusan dalam situasi yang kompleks
5. Merencanakan dan mengimplementasikan program pendidikan yang ditentukan
sesuai kebutuhan dan prioritas kebutuhan.
6. Berperan sebagai peneliti.
7. Berkolaborasi dengan tim kesehatan dan melakukan komunikasi dalam mendorong
riset dalam praktek keperawatan.
8. Mendesinisasikan hasil riset secara formal maupun informal termasuk presentasi
nasional maupun internasional
9. Mengadvokasiklien terkait dengan pengobatan, sitem pelayanan kesehatan dan
kebijakan keputusan atau pengembangan program dan kualitas hidup
10. Mengadvokasi dan meningkatkan pentingnya akses kesehatan terhadap professional
kesehatan , legislsi dan pembuat kebijakan.
11. Mengkontribusikan dan mengadvokasi untuk budaya organisasi yang membantu
pertumbuhan professional, pembelajaran kontinyu dan praktik kolaborasi.
12. Membimbing dan melatih kolega keperawatan, anggota tim kesehatan dan
mahasiswa.
13. Melakukan tindakan keperawatan khusus maupun sub specialisasi dengan
keputusan secara mandiri.
14. Melakukan evaluasi program dalam organisasi dan komunitas dalam
mengambangkan pendekatan inovatif untuk pembelajaran isu-isu terkini.
15. Mengintegrasikan prinsip-prinsip alokasi sumber-sumber dan hemat biaya dalam
organisasi dan tingkatan system pengambilan keptutusan.

PENGURUS PUSAT HIMPUNAN PERAWAT KAMAR BEDAH INDONESIA


(PP HIPKABI) 2016
Standar Kompetensi
Perawat Perioperatif di Kamar Bedah

16. Mengembangkan kemitraan untuk mengelola kesenjangan yng diidentifikasi dalam


system pelayanan kesehatan.
17. Membimbing dan memberikan nasehat kepada anggota tim kesehatan, komunitas
dan institusi kesehatan dan organisasi serta pengambi keputusan dalam osu terkait
keperawatan, kesehatan dan asuhan keperawatan perioperatif.
18. Mengidentifikasi masalah dan menginisiasi perubahan untuk memenuhi tantangan
pad tingkatan individu, organisasi atau tingkatan system.
19. Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kualitas, akses layanan kesehatan dan
kebijakan dengan memahami isu-isu social politik yang mempengaruhi kebijakan
kesehatan.
20. Melakukan pembimbingan bagi PK IV
21. Berperan sebagai konsultan atau mitra bestari (peer group) S dalam lingkup bidang-
nya

E. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan
Kompetensi PK IV
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagi wujud tanggung jawab profesi
Kompetensi PK IV
c. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK III.

PENGURUS PUSAT HIMPUNAN PERAWAT KAMAR BEDAH INDONESIA


(PP HIPKABI) 2016

Anda mungkin juga menyukai