Disusun Oleh :
S1-4B
BANDUNG
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PIJAT OKSITOSIN
C. Analisa Situasi
1. Peserta penyuluhan adalah ibu menyusui di wilayah puskesmas sukawarna.
2. Ibu dengan menyusui yang siap mengikuti penyuluan
3. Ibu dengan menyusui sangat antusias dalam mengikuti penyuluhan terbukti dengan adanya
beberapa pertanyaan yang disampaikan.
4. Penyuluhan dikatakan berhasil karena saat dievaluasi keluarga klien mampu mengulang
kembali penjelasan yang diberikan oleh mahasiswa yang menyuluh.
5. Penyuluh Mahasiswa STIKep PPNI Jawa Barat yang praktek komunitas dan keluarga
bertanggung jawab terhadap Ibu yang sedang menyusui yang dibuktikan dengan:
a. Mahasiswa menguasai materi yang disampaikan.
b. Mahasiswa mampu membuat suasana menarik saat penyuluhan berlangsung.
D. Materi
Terlampir
E. Metode
Ceramah, tanya jawab, diskusi
F. Media
1. Power point
2. Leafleat
3. video
G. VII. Pelaksanaan
No. Kegiatan Penyuluhan Peserta
H. Evaluasi
1. Evaluasi Persiapan
a. Materi sudah siap 1 hari sebelum penkes
b. Media sudah siap 1 hari sebelum penkes
c. Tempat sudah siap 1 hari sebelum penkes
d. SAP sudah jadi sebelum penkes
2. Evaluasi Proses
a. Peserta hadir tepat waktu
b. Peserta kooperatif serta aktif bertanya
c. Media digunakan secara efektif
3. Evaluasi Hasil
a. Menjelaskan kembali pentingnya perawatan payudara
b. Menjelaskan kembali pengertian pijat oksitosin
c. Menjelaskan kembali manfaat pijat oksitosin
MATERI PIJAT OKSITOSIN
A. Perawatan Payudara
1. Definisi
Melakukan perawatan payudara setelah melahirkan atau pada masa nifas. Perawatan
payudara pada ibu post partum sangat diperlukan untuk merawat puting payudara agar bersih
dan tidak mudah lecet, mempertahankan kelancaran ASI serta menstimulasi reflex oksitosin
untuk memperlancar produksi ASI.
2. Tujuan
Tujuan perawatan payudara antara lain :
a. Membantu mengurangi pembengkakan payudara
b. Memperlancar pengeluaran ASI
c. Menjaga kebersihan payudara, terutama kebersihan puting susu agar terhindar dari infeksi
d. Mengetahui secara dini kelainan puting susu (datar) dan memperbaiki bentuk puting susu
sehingga bayi dapat menyusu dengan baik
e. Mencegah bendungan ASI
Segeralah atasi keluhan yang muncul agar tidak semakin parah. Adapun keluhan yang umum
terjadi saat menyusui adalah :
a. Payudara bengkak atau keras
Hal ini biasanya ditimbulkan akibat produksi ASI yang berlebihan tetapi belum dihisap
oleh bayi atau akibat adanya sumbatan. Kompreslah payudara dengan air hangat selama
beberapa menit, setelah itu keluarkan ASI sedikit secara manual lalu menyusui bayi.
b. Puting terasa perih
Bila hal ini terjadi, batasi setiap waktu menyusu selama 10 menit atau hentikan kegiatan
menyusui (minimal 24 jam) agar tidak terjadi infeksi. Jaga payudara dalam kondisi
kering, saat masih terluka gunakan pelindung puting yang terbuat dari bahan karet lunak
saat menyusui. Pastikan cara dan posisi menyusui bayi sudah tepat , masukkan semua
bagian puting sampai areola ke dalam mulut bayi.
c. Air susu merembes
Adanya air susu yang merembes selain mengurangi keindahan penampilan juga kurang
baik bagi kesehatan ibu dan bayi. Payudara yang lembab bisa menjadi media yang efektif
bagi bakteri dan jamur sehingga mudah menimbulkan iritasi dan infeksi. Untuk
menghindarinya pilihlah breast pad (bantalan dalam BH) dengan bahan yang halus dan
berdaya serap baik. Jangan lupa sering mengganti breast pad minimal 2 kali sehari.
Pemakaian BH tidak boleh terlalu ketat karena dapat menekan payudara dan membuat
tidak nyaman.
d. Puting tenggelam
Bagi ibu yang memiliki puting susu datar dianjurkan untuk melakukan gerakan menarik
puting susu secara manual dan dilakukan rutin hingga puting susu menonjol.
D. Manfaat
Dapat memberikan relaksasi, mengurangi stress dan membantu tidur lebih baik. Untuk ibu yang
melahirkan dengan operasi caesar, pemijatan juga dapat membantu proses pemulihan berjalan
lebih cepat. Dua manfaat yang bisa diberikan pijat punggung :
PIJAT OKSITOSIN
Indikasi : Ibu yang mempunyai bayi dan memberikan ASI secara eksklusif.
Tujuan :
Prosedur :
A. Persiapan
1. Alat-alat
a. Kursi
b. Meja
c. Minyak kelapa
d. BH kusus untuk menyusui
e. Handuk
2. Persiapan perawat
a. Menyiapkan alat dan mendekatkanya ke pasien
b. Membaca status pasien
c. Mencuci tangan
3. Persiapan lingkungan
a. Menutup ordien atau pintu
b. Pastikan prifaci pasien terjaga
C. Pelaksanaan
1. Perawat mencuci tangan.
2. Menstimulir puting susu : menarik puting susu dengan pelan-pelan memutar puting susu
dengan perlahan dengan jari-jari.
3. Mengurut atau mengusap ringan payudara dengan ringan dengan menggunakan ujung jari
4. Ibu duduk, bersandar ke depan, melipat lengan diatas meja di depanya dan meletakan
kepalanya diatas lenganya. Payudara tergantung lepas, tanpa baju, handuk dibentangkan
diatas pangkuan pasien. Perawat menggosik kedua sisi tulang belakang, dengan
menggunakan kepalan tinju kedua tangan dan ibu jari menghadap kearah atas atau depan.
Perawat menekan dengan kuat, membentuk gerakan lingkaran kecil dengan kedua ibu
jarinya. Perawat menggosok kearah bawah kedua sisi tulang belakang, pada saat yang sama,
dari leher kearah tulang belikat, selama 2 atau 3 menit.
5. Amati respon ibu selama tindakan
D. Evaluasi
1. Menanyakan kepada ibu tentang seberapa ibu paham dan mengerti tehnik refleksi oksitosin
(perawatan payudara)
2. Evaluasi perasaan ibu
3. Simpulkan hasil kegiatan
4. Lakukan kontrak kegiatan selanjutnya
5. Akhiri kegiatan
6. Perawat cuci tangan
E. Dokumentasi
Catat hasil tindakan di catatan perawat (tanggal, jam, paraf, nama terang, kegiatan dan hasil
pengamatan).
DAFTAR PUSTAKA
Mawarti, Retno., Trisetiyaningsih, Yanita., Nazila, Zuzun. 2012. Buku Panduan Praktek
Laboratorium Keperawatan Maternitas. PSIK STIKES A. Yani Yogyakarta : Yogyakarta.