Anda di halaman 1dari 58

PRINSIP PENANGANAN

BENCANA
Lingkaran Api dan Sekitarnya
GEMPA BUMI
Tsunami
Tsunami
GAWAT DARURAT SEHARI-HARI
KERUSUHAN
BANJIR
LETUSAN GUNUNG MERAPI
BOM
Teror Bom di hotel JW Marriott ,
Jakarta , Agustus 2003
SUDAH SIAPKAH ANDA ?
TUJUAN
► UMUM
 Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta
mampu melakukan tindakan keperawatan pada
saat terjadi bencana
► KHUSUS
 Mampu bekerja sama dalam tim dilapangan
 Melakukan triase korban bencana
 Melakukan pertolongan gadar dilapangan
 Melaksanakan sistem rujukan
Kerjasama dalam Tim Penanganan
Bencana di Lapangan
► Tim Penanganan Bencana
 Tim gerak Cepat :
► Pelayanan Medis
 Dokter umum/BSB (sertifikasi GELS, PPGD)
 Dokter spesialis (bedah, anestesi)
 Perawat tersertifikasi : KGD Basic 1 dan 2)
 Tenaga disaster victim investigation (DVI) ?
 Apoteker/asisten apoteker
 Sopir ambulans
► Surveilans(epidemiologi/sanitarian)
► Petugas Komunikasi
► Tim Rapid Health Assesmen (RHA)
 Dokter umum
 Perawat
 Ahli epidemiologi
 Sanitarian
Tugas Pokok dan Fungsi perawat
dalam Tim Reaksi cepat
► Melakukan pertolongan gawat darurat
► Triage
► Stabilisasi
► Transportasi
► Rujukan
Pertolongan gawat darurat pada
saat terjadi bencana
► POS MEDIS LAPANGANRS Lapangan

► POS MEDIS DEPAN RS Terdekat memiliki UGD

► POS MEDIS BELAKANG RS Rujukan

► POS MEDIS CADANGAN RS besar bila RS


rujukan penuh
Perencanaan Rumah sakit pd Bencana
(HOSPITAL DISASTER PLAN)

►Internal Disaster
Bencana terjadi di rumah sakit

►External Disaster
Bencana terjadi diluar Rumah sakit (kemungkinan
tim RS dikirim kelapangan/ lokasi bencana atau
korban tiba-tiba sudah dikirim ke RS atau keduanya)
PERBEDAAN PELAKSANAAN
PENANGANAN KORBAN MASAL
► External disaster
1. Penanganan dilapangan (penanganan pertama, stabilisasi)
2. Penanganan evakuasi korban (prahospital)
3. Penanganan di rumah sakit (terapi definitif)

► Internal disaster
1. Penanganan kejadian didlm RS pindahkan segera dari tempat kejadian yg
membahayakan (penyelamatan)
2. Penanganan evakuasi pasien maupun fasilitas medis intrahospital dan
interhospital
3. Penanganan dirumah sakit dgn perubahan fungsi lokasi penanganan/
perawatan atau rujuk ke rumah sakit lain (penanganan pertama dan terapi
definitif).
PERENCANAAN RUMAH SAKIT PADA
PENANGANAN KORBAN MASAL
► Mobilisasi SDM (petugas medis: dokter/ perawat ,
nonmedis: keamanan, staf penunjang komunikasi/ farmasi/
gizi/ lab dll)

► Mobilisasi sarana – prasarana ( ambulans, peralatan


medis, bahan medis habis pakai, obat dll)

► Perluasan area kegiatan di rumah sakit (ruang tindakan


di UGD/IRD, penambahan daya tampung ruang rawat,
penambahan daya tampung ruang jenazah
BENCANA (KORBAN MASAL?)

► Letak geografis NKRI yang rawan terhadap bencana


alam (gempa bumi, gunung meletus, tsunami)

► Bencana sebagai akibat pembangunan ,


1.Bencana alam (banjir, longsor)
2.Bencana transportasi(kecelakaan pesawat,
kapal laut, lalu-lintas jalan raya)
3.Bencana industri

► Kejadian luar biasa akibat wabah penyakit


PENGERTIAN

BENCANA :
Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh
alam atau manusia yg mengakibatkan korban &
penderitaan manusia, kerugian harta benda, kerusakan
lingkungan, kerusakan sarana & prasarana umum serta
menimbulkan gangguan thd tata kehidupan dan
penghidupan masyarakat dan pembangunan nasional yg
memerlukan pertolongan dan bantuan secara khusus.
Keberhasilan
Penanganan korban masal
tergantung dari
1. ORGANISASI (STRUKTURAL, TUGAS)

2. FASILITAS (SARANA & PRASARANA)

3. KOMUNIKASI (ALAT, JARING, PROSEDUR).

4. DATA (SDM, KOM, FAS, OPS)

5. PENANGANAN OPERASIONAL ( PRA RS, DI RS , ANTAR


RS).
ORGANISASI PENANGANAN MEDIS PADA
BENCANA (Organisasi Tugas )
► POS MEDIS LAPANGAN RS Lapangan

► POS MEDIS DEPAN RS Terdekat


memiliki UGD

► POS MEDIS BELAKANG RS Rujukan

► POS MEDIS CADANGAN RS besar bila RS


rujukan penuh
Perencanaan Rumah sakit pd Bencana
(HOSPITAL DISASTER PLAN)

►Internal Disaster
Bencana terjadi di rumah sakit

►External Disaster
Bencana terjadi diluar Rumah sakit (kemungkinan
tim RS dikirim kelapangan/ lokasi bencana atau
korban tiba-tiba sudah dikirim ke RS atau
keduanya)
PERBEDAAN PELAKSANAAN
PENANGANAN KORBAN MASAL

► External disaster
1. Penanganan dilapangan (penanganan pertama, stabilisasi)
2. Penanganan evakuasi korban (prahospital)
3. Penanganan di rumah sakit (terapi definitif)

► Internal disaster
1. Penanganan kejadian didlm RS pindahkan segera dari tempat
kejadian yg membahayakan (penyelamatan)
2. Penanganan evakuasi pasien maupun fasilitas medis intrahospital
dan interhospital
3. Penanganan dirumah sakit dgn perubahan fungsi lokasi penanganan/
perawatan atau rujuk ke rumah sakit lain (penanganan pertama dan
terapi definitif).
PERENCANAAN RUMAH SAKIT PADA
PENANGANAN KORBAN MASAL

► Mobilisasi SDM (petugas medis: dokter/ perawat ,


nonmedis: keamanan, staf penunjang komunikasi/
farmasi/ gizi/ lab dll)

► Mobilisasi sarana – prasarana ( ambulans, peralatan


medis, bahan medis habis pakai, obat dll)

► Perluasan area kegiatan di rumah sakit (ruang


tindakan di UGD/IRD, penambahan daya tampung ruang
rawat, penambahan daya tampung ruang jenazah
emergency room
Internal Disaster
AREA BENCANA (Depkes)
► Lingkar I (lokasi bencana)
melakukan pertolongan pertama, membuat triase,
membuat perkiraankeadaan dan kebutuhan.
Perhatikan daerah ini aman atau tidak utk penolong
► Lingkar II (sekitar bencana)
bantuan pelayanan kesehatan
► Lingkar III (disekitar lingkar II)
bantuan medik dan evakuasi
AREA BENCANA
(ketentuan di negara lain)
► RED ZONE
Lokasi bencana, lokasi kerja tim rescue, polisi, tim medis
tergantung aman /tdk utk melakukan pertolongan pertama
► YELLOW ZONE
Lokasi pos lapangan dan tim pendukung
► GREEN ZONE
Lokasi utk media masa, lokasi menunggu bagi keluarga korban,
lokasi utk pemberian penjelasan / info, utk tim relawan
AREA BENCANA

► RED ZONE (area


penyelamatan)
Lokasi bencana, lokasi kerja tim
rescue, polisi,” tim medis” tergantung
aman /tdk utk melakukan pertolongan
pertama

► YELLOW ZONE (area III II I


pertolongan medis). Lokasi pos
lapangan dan tim pendukung

► GREEN ZONE (area


penunjang)
Lokasi utk media masa, lokasi
menunggu bagi keluarga korban, lokasi
utk pemberian penjelasan / info, utk tim
relawan
AREA I
(area penyelamatan korban)
► Rescue, keluarkan korban dari daerah
berbahaya. Tugas tim rescue khusus
(misal tim pemadam kebakaran) dgn
peralatan khusus proteksi diri
I

► Tim medis (bila lokasi tdk


membahayakan) pertolongan pertama
dan triase awal di lapangan.
Red zone

► Tim pengamanan, melokalisasi area


untuk menghindarkan korban lebih
banyak, untuk kepentingan penyidikan,
memudahkan tim rescue dan tim
medis bekerja.
AREA II
(area pertolongan korban)
► Pos medis lapangan
pengaturan korban di-area musibah,
triase dan rawat stabilisasi, kom dgn
II
pos medis lanjutan (RS rujukan)

► Triase medik (pemberian label/tag),


YELLOW ZONE
► Area penampungan korban dan
area rawat sementara : terbagi
rawat merah, kuning, hijau dan hitam

► Transportasi pasien GD (dgn triase


evakuasi)
AREA III
(area pendukung dan pelayanan publik)

► Tim pendukung, logistik, pemberian


layanan informasi (media masa,
keluarga korban, masyarakat)
III
► Relawan yg membantu korban/ keluarga
korban

GREEN ZONE
► Penampungan sementara korban tidak
GD (tdk perlu RS) sampai dapat
dipindahkan.
Area kerja di lapangan
► AREA MUSIBAH

AREA PENGUMPULAN KORBAN

► AREA TRIAGE

► AREA PERAWATAN SEMENTARA

► AREA TRANSPORTASI
ARUS PELAYANAN KORBAN DILAPANGAN
(satu arah tidak bersilang, “3 T rule” ; TAG/TRIASE –
TREAT – TRANSFER )

TRIASE Ke
EVAKUASI
MEDIS Pos medis
Lanjutan
(Rumah sakit)

I
II III
RED
YELLOW GREEN
ZONE
(area ZONE (area ZONE (area pendukung,
Penyelamatan) Pertolongan) Info publik)
Primary Triage

Mental
Status
PRIORITY 3

► Tidak terluka atau "Berjalan terluka“


► Miliki motorik, pernafasan, fungsi mental
baik.

DELAYED
PRIORITY 1

 Membuka jalan nafas, mulai bernafas


 Pernafasan lebih besar dari 30 atau kurang dari 10
 Waktu isi ulang kapiler tertunda (> 2 detik)
 Tidak ada pulsa radial
 Perdarahan itu perlu dikontrol
 Tidak mengikuti instruksi

Immediate
PRIORITY 2
 Tidak bergerak keluar, saat ditanya
 Airway OK
 Bernapas 10-29
 CRT kurang dari 2 detik atau pulse
radial teraba
 Bisa mengikuti instruksi untuk memindahkan
anggota badan yang tidak terganggu

Urgent
EXPECTANT/DEAD

►Masih membutuhkan sumber daya


►Fokus perawatan adalah kenyamanan
►Secara psikologis paling menantang
bagi penyedia layanan kesehatan
PENGGUNAAN LABEL (TAG)
(pada penangananan korban masal)
Label merah
ada ancaman kematian (gawat) perlu pertolongan segera (darurat)

Label kuning
tidak akan meninggal segera (tdk gawat) tetapi perlu pertolongan segera
(darurata)

Label hijau
Tidak perlu pertolongan cepat tetapi tetap memerlukan pertolongan

Label hitam
meninggal
PROSES PENANGANAN
KORBAN MASAL
► Rescue (penyelamatan segera)
► Triage (seleksi berdasarkan kegawatan utk memberikan
prioritas pelayanan)
► Life support (melakukan upaya agar tetap hidup)
► Evacuation (melakukan tranportasi ketempat yang
dibutuhkan dengan cepat dan aman)
AKTIVASI TIM
PADA PENANGANAN KORBAN
MASAL
► Tim medis di lapangan (Emergency mobile team)
 Tim untuk penanganan di area musibah,
 Tim untuk penanganan di area triase,
 Tim untuk penanganan di area rawat sementara.

► Tim medis evakuasi (ambulance crew)

► Tim medis di rumah sakit


 Tim pelayanan medis (UGD,OK, HCU/ICU, R.Rawat, R.Jenazah)
 Tim penunjang (farmasi, lab, rontgen, gizi, adminkeu, keamanan,
humas)
TRANSPORTASI PASIEN G.D.
PRA RUMAH SAKIT
► Memprioritaskan pasien G.D yg memerlukan pelayanan
RS dengan segera

► Awak (kru) ambulans terampil dalam pertolongan GD


(mampu melakukan life support, mengawasi stabilisasi
korban)

► Dilengkapi fasilitas life support (A,B,C problem)

► Dilengkapi alat komunikasi (sbl sampai RS tujuan


berikan info kedatangan dan kasusnya, melaporkan
perkembangan keadaan pasien bl perlu)
TRANSPORTASI PASIEN
TIDAK G.D.
► Pasien tdk dalam keadaan G.D / tidak perlu pertolongan
segera, dapat dievakuasi tanpa menggunakan ambulans,
digunakan kendaraan tergantung fasilitas transport
tersedia. Tujuan ke tempat penampungan yg ditentukan

► Korban meninggal dievakuasi ke R.S dgn fasilitas


forensik, sebaiknya menggunakan dgn kendaraan jenazah
atau bila tdk memungkinkan dapat diguanakan kendaraan
yg tersedia (sebaiknya menggunakan ktg jenasah)
FASILITAS
(sarana, prasarana, alat, obat)
► Ruang/ area kerja
► Peralatan medis
► Peralatan non medis
► Peralatan komunikasi
► Alat transportasi
► Bahan habis pakai
DATA
► SDM siaga bencana (nama, no telp, alamat,
tempat tugas, kemampuan )
► Komunikasi (no telp instansi terkait, no telp
pejabat terkait)
► Fasilitas ( Depot penyediaan BMHP, ambulans &
alat transport lain, alat medis portabel, tenda,
genset, air bersih)
► Tata kerja (Kebijakan2 , Protap, Juklak, Juknis)
Penanganan Operasional
(Pelayanan medis)
► PRA RUMAH SAKIT: Dilokasi musibah (disetiap area
tugas), Selama transportasi/evakuasi ke RS

► DI RUMAH SAKIT : Di Unit pelayanan gawat darurat


(penanganan awal) s.d unit perawatan intensif atau unit
perawtan lain.

► ANTAR RUMAH SAKIT : Rujukan pasien , rujukan


konsultasi, rujukan bantuan tenaga ahli.
Contoh Penatalaksanaan
Kasus Trauma
► Trauma terjadi akibat terkena langsung benda-
benda keras/tajam atau tumpul. Contoh trauma
antara lain : luka robek, luka tusuk, luka sayat, dan
fraktur. Pada umumnya kasus trauma
penannganan baik ringan maupun berat (lanjut).
Kasus-kasus trauma banyak terjadi pada korban
bencana seperti gempa bumi, tsunami, tanah
longsor, banjir, angin puyuh, kerusuhan,
kecelakaan industri, tindakan teror bom, dan lain-
lain.
TINDAKAN
KEGAWATDARURATAN
1. Lokasi kejadian/area musibah
► Kontrol jalan nafas, fungsi pernafasan dan jantung,
pengawasan posisi korban, kontrol perdarahan,
imobilisasi fraktur, pembalutan dan usaha-usaha
untuk membuat korban merasa lebih nyaman, tetapi
harus selalu diingat bahwa jika korban masih berada
dilokasi kejadian yang paling penting adalah
memindahkan korban sesegera mungkin, membawa
korban ke ruang gawat darurat, ke pos medis
lanjutan sambil melakukan usaha pertolongan
pertama, seperti mempertahankan jalan nafas dan
kontrol perdarahan. Pada bencana massal RJP tidak
boleh dilakukan dilokasi kecelakaan.
Area perawatan sementara
► Tindakan :
 Primary Survey
► Airway
 Posisi Chin lift, jaw trust
 Pasang OPA, NA
 Suction
 Persiapan tindakan definitif dengan Intuibasi atau
krikothirodotomi (kolaborasi)
► Breathing
 Perbaiki posisi
 Bebaskan jalan nafas
 Kolaborasi : oksigen
 Needle thorakotomi pada tension pneumothorak
 Tutup defek dengan alumunium foil atau plastik pada open
pneumothorak
 Kolaborasi : pemberian infus
Tindakan
Sirkulasi
► Pasang sedikitnya 2 IV kateter dengan ukuran besar, pertama
sebaiknya dipasang pada lengan, jika tidak bisa pasang di vena
dalam, cairan RL diberikan awal 2-3 liter pada syok perdarahan,
pada anak 20 cc/KgBB.
► Hentikan perdarahan eksternal dengan balut tekan
► Monitor tanda-tanda vital dan respon
Disability
► Mempertahankan posisi netral
► Memantau tingkat kesadaran
► Monitor tanda-tanda vital
Eksposure
Secondary survey
 Anamnesa AMPLE (alergi, medikasi, past
illness, last meal, event/environtment
 Mekansime cedera/perlukaan
 Head to toe (trauma ditempat lain)
 Reevaluasi : Untuk menemukan hal yang
terlewat, menilai keadaan memburuk,
mengurangi nyeri pasien, monitoring.
 Neurologic score memakai GCS
Pencegahan infeksi
 Cuci luka dengan menggunakan NaCl 0.9 %,
atau menggunakan antiseptic yang dianjurkan,
tutup luka dengan kassa steril yang sudah
dibasahi dengan NaCl 0,9 %.
 Kolaborasi pemberian anti tetanus serum atau
TT sesuai indikasi/program medis (diberikan di
pos medis lanjutan/RS lapangan atau RS
rujukan)
Evakuasi dan transportasi
►Memilih ambulans yang sesuai untuk transportasi
korban
►Pemeriksaan kondisi/stabilisasi pasien dengan
melakukan monitoring terhadap denyut jantung,
tekanan darah, pernafasan, ventilasi, hemostatis,
jika dijumpai abnormalitas, hal tersebut harus
dilaporkan
►Pemeriksaan peralatan
 Memeriksa apakah semua pipa/selang dalam kondisi
yang benar
 Memastikan efisiensi peralatan imobilisasi (collar neck,
bidai, dll)
 Memastikan kartu triase terpasang dan mudah dilihat
►Monitoring selama diperjalanan dan melaporkan,
jika kondisi korban semakin memburuk

Anda mungkin juga menyukai