Sasaran : Tn.K
Waktu : 25 menit.
NIM : P07220419086
A. Latar belakang
Kesehatan adalah modal utama bagi manusia, kesehatan merupakan bagian yang terpenting
dalam menjaga kelangsungan hidup seseorang. Jika seseorang sedang tidak dalam kondisi prima,
maka segala aktivitasnya terganggu seperti makan, minum, aktivitas yang biasa dilakukan sendiri
tetapi saat sakit semua menjadi tidak dapat dilakukan sendiri.
Kesehatan merupakan masalah berharga dan sangat penting dalam berbagai tatanan
kehidupan manusia. Perhatian masyarakat terhadap kesehatan saat ini semakin besar, sehingga
meningkatkan tuntutan masyarakat terhadap perawatan yang berkualitas. Maka sebagai perawat
dituntut memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai agar dapat memberikan
pelayanan dengan baik. Perkembangan ilmu pengetahuan tentang ilmu bedah saat ini sangat
pesat. Hal ini juga harus didukung dengan peningkatan pemberian perawatan pada klien penderita
penyakit bedah. Salah satu diantaranya adalah penyakit Hernia.
Hernia merupakan salah satu penyakit yang seringkali ditemui pada penderita penyakit
bedah. Hernia adalah penonjolan isi perut dari rongga normal melalui suatu bagian pada dinding
perut, baik secara kongenital maupun didapat (Arief Mansjoer, 2000:313). Pada hernia abdomen,
isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan lapisan
muskulo aponeurotik dinding perut, hernia terdiri atas cincin, kantong dan isi hernia (Hidayat,
2004)
1
2
Penyebab dari hernia adalah tekanan pada daerah intra abdomen yang terlalu kuat sehingga
terbukanya sekat inguinal, bisa saja factor kogenital dan usia lanjut. Tekanan yang kuat misalnya,
mengangkat beban berat, mengedan yang kuat dan batuk kronik. Tekanan yang terlalu kuat yang
terjadi di dalam abdomen yang terus menerus mengakibatkan defek melemah dan mengakibatkan
isi di dalam abdomen keluar melalui celah tersebut.
Tanda dan gejalah adalah terdapat benjolan yang hilang timbul, timbul bila terjadi
peningkatan tekanan abdomen seperti mengangkat beban berat, mengedan dan batuk kronik,
hilang waktu istirahat baring atau tidur. Adapun gejalah nyeri yang hebat apabila benjolan itu
menetap, karena terjepit cincin hernia dan sumbatan pada pada saluran pencernaan, telah
mempengaruhi gangguan vaskularisasi.
Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum pasien biasanya baik, pada inspeksi diperhatikan
keadaan asimetris pada kedua sisi lipatan paha, atau pada skrotum dalam posisi berdiri dan
berbaring, palpasi ditemukan konsistensi benjolan dan diperiksa apakah benjolan tersebut dapat
dimasukan kembali atau tidak.
D. Sasaran
Pasien Tn. K
E. Pembahasan Materi
F. Metode
1. Ceramah
G. Media
1. Leaflet
H. Kegiatan Penyuluhan
I. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
pasien dan keluarga pasien berkumpul
2. Evaluasi proses
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian
Hernia merupakan kelemahan atau defek di dinding rongga peritoneum dapat menyebabkan
peritoneum menonjol membentuk kantung yang di lapisi oleh serosa dan disebut kantung hernia
Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari
dinding rongga yang bersangkutan (R. Sjamsuhidayat & Wim de Jong : 2005)
Hernia inguinalis adalah hernia yang melalui anulus inguinalis internus yang terletak disebelah
lateral vasa epigastrika inferior, menyusuri kanalis inguinalis dan keluar ke rongga perut melalui
Dari ketiga definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa hernia adalah penonjolan isi suatu organ
seperti peritoneum, lemak, usus dan kandung kemih melalui bagian yang lemah dari dinding
B. Penyebab
1. Hernia dapat terjadi pada semua umur, baik tua maupun muda Pada anak atau bayi, hernia
terjadi karena, Kurang sempurnanya procesus vaginalis untuk menutup seiring dengan turunya
buah zakar atau testi.
C. Jenis-jenis hernia
Hernia ini terjadi melalui anulus inguinalis internus yang terletak di sebelah lateral vasa
epigastrika inferior,menyusuri kanalis inguinalis dan keluar kerongga perut melalui anulus
inguinalis eksternus. Hernia ini lebih tinggi pada bayi & anak kecil
6
Hernia ini terjadi melalui dinding inguinal posteromedial dari vasa epigastrika inferior di
3. Hernia femoralis
Terjadi melalui cincin femoral dan lebih umum terjadi pada wanita dibanding pria.
Hernia ini mulai sebagai penyumbat dikanalis femoralis yang membesar secara
bertahap menarik peritonium dan akibatnya kandung kemih masuk ke dalam kantung.
Femoral yaitu benjolan dilipat paha
2. Hernia umbilikalis
Batang usus melewati cincin umbilical. sebagian besar merupakan kelainan yang didapat.
Hernia umbilikalis sering terjadi pada wanita dan pada pasien yang memliki keadaan
peningkatan tekanan intra abdomen, seperti kehamilan, obesitas, asites, atau distensi
abdomen. Tipe hernia ini terjadi pada insisi bedah sebelumnya yang telah sembuh secara tidak
adekuat karena masalah pasca operasi seperti infeksi dan nutrisi yang tidak adekuat.
1. Reponible
Benjolan didaerah lipat paha atau umbilicus(pusar) tampak keluar masuk(kadang
kadang terlihat menonjol, kadang kadang tidak
2. Ireponible
Benjolan yang ada sudah menetap, baik dilipat paha maupun didaerah pusat
3. Incarcerata
Benjolan sudah semakin menetap karena sudah terjadi sumbatan pada saluran
makanan sudah terjadi di bagian tersebut.
Tak hanya benjolan, keadaan klinis pun mulai berubah dengan munculnya
mual,muntah,perut kembung, tidak bisa buang air besar, dan tidak nafsu makan
4. Stranggulata
Ini adalah tingkatan hernia paling parah karena pembuluh darah sudah terjepit. Selain
benjolan dan gejala klinis pada tingkatan incarcerata, gejala lain juga muncul, seperti
nyeri, demam dan dehidrasi.Bila terus didiamkan lama lama pembuluh darah didaerah
tersebut akan mati dan akan terjadi penimbunan racun kemudian akan menyebar ke
pembuluh darah. Sebagai akibatnya, akan terjadi sepsis yaitu beredarnya kuman dan
toxin didalam darah yang dapat mengancam nyawa
E. Penanganan
Bila jaringan hernia masih dapat dimasukan kembali, maka tindakannya adalah hanya
menggunakan penyangga atau korset untuk mempertahankan isi hernia Bila sudah tidak
dapat direposisi, maka satu satunya tindakan yang harus dilakukan adalah melalui operasi.
7
DAFTAR PUSTAKA
Black, M., Joyce, Ester, 1997, Medical Surgical Nursing Clinical Management for
Continuity of Care, USA
Brunner and Suddarth, 1980, Medical Surgical Nursing, J.B. Lippincott Company,
Philadelphia, USA