Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Topik / masalah : Mobilisasi dan Pencegahan Stroke Berulang

2. Tempat : Ruang Edelweis RSUD Tidar Kota Magelang

3. Hari/Tanggal : Kamis, 18 Februari 2021

4. Waktu : 08.30 – 09.30 WIB

5. Sasaran : Keluarga pasien yang menderita Stroke

A. Latar Belakang

Stroke merupakan penyakit yang terjadi akibat penyumbatan padapembuluh darah

otak atau pecahnya pembuluh darah di otak. Sehingga akibatpenyumbatan maupun

pecahnya pembuluh darah tersebut, bagian otaktertentu berkurang bahkan terhenti suplai

oksigennya sehingga menjadi rusakbahkan mati. Akibatnya timbullah berbagai macam

gejala sesuai dengandaerah otak yang terlibat, seperti wajah lumpuh sebelah, bicara pelo

(cedal),lumpuh anggota gerak, bahkan sampai koma dan dapat mengancam jiwa

(Mediskus, 2013).

Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ketahun. Saat

ini di Indonesia penyakit stroke merupakan penyebab kematianketiga setelah penyakit

jantung koroner dan kanker. Depkes RI (2007)melaporkan bahwa stroke merupakan

penyebab kematian yang utama dirumah sakit disamping itu stroke juga merupakan

penyebab utama kecacatannomor satu didunia ( Pinzon & Asanti, 2010).

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi terjadinyaserangan

berulang atau kekambuhan pada penderita stroke adalah denganmenjalankan perilaku

hidup sehat sejak dini. Pengendalian faktor-faktorresiko secara optimal harus dijalankan,

melakukan kontrol secara rutin,mengkonsumsi makanan yang sehat serta konsumsi obat,

tidak merokok, danharus mengenali tanda-tanda dini stroke ( Wardhana, 2011).

Untuk mengurangi dan mencegah terjadinya stroke berulang makapengetahuan

keluarga dan pasien perlu ditingkatkan, agar berbagai faktorresiko yang dapat

menimbulkan kejadian stroke berulang dapat dicegah ataudihindari, salah satunya melalui

penyuluhan kesehatan. Sekitar 90 % pasienstroke mengalami kelemahan pada anggota


gerak. Pemulihan pasien strokedapat dilakukan dengan mobilisasi sedini mungkin dalam

rangka mencegahkekakuan sendi dan mengembalikan kemampuan klien secara fisik.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan melalui wawancara padakeluarga

pasien stroke di ruangan syaraf, dari 10 yang di wawancarai, 6 diantaranya karena adanya

faktor resiko hipertensi, 1 diantaranya dipicu oleh penyakit diabetes militus, 3 diantaranya

karena kebiasaan gaya hidup seperti merokok. Maka dari itu, kami akan memberikan

penyuluhan tentang “Mobilisasi dan Pencegahan Stroke Berulang“ di ruangan Gladiol

RSUD Tidar Kota Magelang.

B. Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan tentang pencegahan stroke berulangdiharapkan keluarga

pasien dapat memahami konsep tentang mobilisasipasien stroke dan pencegahannya.

2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan tentang diare diharapkan audiens dapat:

a. Menyebutkan Pengertian Stroke

b. Menyebutkan Penyebab Penyakit Stroke

c. Menjelaskan mobilisasi pada pasien stroke

d. Menyebutkan Cara Pencegahan Stroke Berulang

C. Pokok Bahasan

Mobilisasi dan Pencegahan Stroke Berulang

D. Sub Pokok Bahasan

a. Pengertian Stroke

b. Penyebab Stroke

c. Mobilisasi pasien stroke

d. Cara Pencegahan Stroke Berulang

E. Metode

a. Ceramah

b. Diskusi dan tanya jawab


F. Media dan Alat

a. Infocus

b. Leaflet

G. Materi : Terlampir

Kegiatan Penyuluhan

N
Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
o

1. Moderator mengucapkan salam 1. Sasaran menjawab salam


kepada sasaran
2. Moderator merkenalkan kelompok 2. Sasaran menyimak
kepada sasaran
Pendahuluan
1 3. Moderator menyampaikan topic 3. Sasaran menyimak
5 menit
penyuluhan, tujuan penyuluhan
dan menjelaskan waktu
pelaksanaan.
4. Fasilitator membagikan leaflet 4. Menerima leaflet

Penyajian dan 1. Penyaji menyampaikan materi 1. Mendengarkan dan


2 Tanya jawab memperhatikan
35 menit 2. Memberikan kesempatan pada 2. Bertanya dan berdiskusi
peserta untuk bertanya

1. Menyimpulkan hasil penyuluhan 1. Memperhatikan


2. Moderator melakukan evaluasi 2. Menjawab pertanyaan
Penutup secara verbal/ lisan dengan
3
5 menit memberikan beberapa pertanyaan
tentang materi yang sudah dibahas.
3. Mengakhiri dengan mengucapkan 3. Menjawab salam
salam

J. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

a. Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana


b. Mahasiswa berada pada posisi yang sudah direncanakan

c. Tempat dan media serta alat sesuai rencana

d. Mahasiswa dan sasaran menghadiri penyuluhan

2. Evaluasi Proses

a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan

b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan

c. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan

d. Sasaran penyuluhan dan mahasiswa mengikuti kegiatan penyuluhansampai selesai

e. Sasaran penyuluhan dan mahasiswa berperan aktif selama kegiatanberjalan

3. Evaluasi Hasil

Peserta mampu :

a. Menyebutkan pengertian stroke

b. Menyebutkan penyebab penyakit stroke yang dapat dikontrol dan yang tidak dapat

dikontrol

c. Menjelaskan tentang mobilisasi pasien stroke

d. Menyebutkan cara pencegahan stroke berulang

K. Penutup

Setelah kegiatan penyuluhan ini dilakukan, diharapkan keluarga pasien stroke di ruang

Edelweis RSUD Tidar Kota Magelang dapat mengetahui dan melaksanakan mobilisasi pada

pasien stroke sehingga dapat membantu dalam pemulihan pasien stroke dan cara pencegahan

terjadinya stroke berulang.

DAFTAR PUSTAKA
http://mediskus.com/penyakit/stroke-pengertian-jenis-gejala-stroke. diakses tanggal 10Juni

2015

Purwanti dan Arina. 2008. Rehabilitasi Klien Pasca Stroke. Kartasura:FIKUMS

Smeltzer, Suzanne.(2001). Keperawatan Medikal Bedah.. Jakarta : EGC

STIKES Hang Tuah Surabaya. ROM (Range Of Motion). Diakses dariwww.http://stikes-hang-

tuah-ROM-range-of-motion tanggal 10Juni 2015

Potter, Patricia A dan Anne Griffin Perry. 2005. Buku Ajar FundamentalKeperawatan:

Konsep, Proses Dan Praktek. Jakarta: EGC

LAMPIRAN
MATERI

1. Pengertian Stroke

Menurut kriteria WHO stroke secara klinis didefinisikan sebagai gangguanfungsional otak

yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinisbaik fokal maupun global yang

berlangsung lebih dari 24 jam atau dapatmenimbulkan kematian yang disebabkan oleh karena

gangguan peredarandarah otak. Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh

berhentinya suplai darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah danoksigen ini

dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan, atau pecahnyapembuluh darah di otak (Smeltzer,

2001).

2. Faktor Penyebab Stroke

a. Faktor resiko yang tidak dapat dikontrol

 Usia

Setiap manusia akan bertambah umurnya, dengan demikiankemungkinan terjadinya

stroke lebih besar. Pada umumnya resikoterjadinya stroke mulai usia 35 tahun dan

meningkat setiap tahunnya.

 Jenis kelamin

Pria memiliki kecenderungan lebih besar terkena serangan strokedibanding

perempuan.

 Ras/suku bangsa

 Genetik/keturunan

Seseorang yang mempunyai riwayat stroke dalam keluarganya,menjadi seseorang

yang beresiko tinggi terkena serangan stroke.

b. Faktor resiko yang dapat dikontrol atau dikendalikan diantaranya :

 Hipertensi

 Diabetes mellitus

 Penyakit jantung

 Riwayat stroke sebelumnya

 Merokok
 Kolesterol tinggi

 Obesitas

 Minuman Alkohol

3. Mobilisasi Pada Pasien Stroke

Mobilisasi adalah jalan untuk melatih hampir semua otot tubuh untukmeningkatkan

fleksibilitas sendi atau mencegah terjadinya kekakuan padasendi.

A. Pelaksanaan mobilisasi dini posisi tidur

Berbaring telentang

- Posisi kepala, leher, dan punggung harus lurus.

- Letakkan bantal dibawah lengan yang lemah/lumpuh secara berhatihati,sehingga bahu

terangkat keatas dengan lengan agak ditinggikandan memutar kearah luar, siku dan

pergelangan tangan agakditinggikan.

- Letakkan pula bantal di bawah paha yang lemah/lumpuh, dengan posisiagak memutar

ke arah dalam, dan lutut agak ditekuk.

Miring kesisi yang sehat

- Bahu yang lumpuh harus menghadap kedepan

- Lengan yang lumpuh memeluk bantal dengan siku diluruskan

- Kaki yang lumpuh diletakkan didepan

- Dibawah paha dan tungkai diganjal bantal

- Lutut ditekuk

Miring kesisi yang lumpuh/lemah

- Lengan yang lumpuh menghadap kedepan, pastikan bahu pasien tidakmemutar secara

berlebihan

- Tungkai agak ditekuk, tungkai yang sehat menyilang di atas tungkaiyang

lumpuh/lemah dengan diganjal bantal.

B. Latihan Gerak Sendi (Range of Motion)

Latihan gerak sendi ini bertujuan untuk mengurangi kekakuan pada sendidan kelemahan

pada otot yang dapat dilakukan aktif maupun pasiftergantung dengan keadaan pasien.

Gerakan-Gerakan dalam latihan gerak sendi ini adalah sebagaiberikut:


a. Fleksi dan Ekstensi Pergelangan Tangan

Cara :

- Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dan sikumenekuk dengan

lengan.

- Pegang tangan pasien dengan satu tangan dan tangan yang lainmemegang pergelangan

tangan pasien.

- Tekuk tangan pasien ke depan sejauh mungkin.

Gambar 1. Latihan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan

b. Fleksi dan Ekstensi Siku

Cara :

- Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dengan telapakmengarah ke

tubuhnya.

 Letakkan tangan di atas siku pasien dan pegang tangannya mendekatbahu.

- Lakukan dan kembalikan ke posisi sebelumnya.

Gambar 2. Latihan fleksi dan ekstensi siku

c. Pronasi dan Supinasi Lengan Bawah

Cara :

- Atur posisi lengan bawah menjauhi tubuh pasien dengan sikumenekuk.

- Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan pasien dan pegangtangan pasien

dengan tangan lainnya.

- Putar lengan bawah pasien sehingga telapaknya menjauhinya.

- Kembalikan ke posisi semula.

- Putar lengan bawah pasien sehingga telapak tangannya menghadapke arahnya.

- Kembalikan ke posisi semula.

Gambar 3. Latihan pronasi dan supinasi lengan bawah

d. Pronasi Fleksi Bahu

Cara :

- Atur posisi tangan pasien disisi tubuhnya.


- Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tanganpasien dengan

tangan lainnya.

- Angkat lengan pasien pada posisi semula.

Gambar 4. Latihan pronasi fleksi bahu

e. Abduksi dan Adduksi Bahu

Cara :

- Atur posisi lengan pasien di samping badannya.

- Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tanganpasien dengan

tangan lainnya.

- Gerakkan lengan pasien menjauh dari tubuhnya kearah perawat(Abduksi).

- Gerakkan lengan pasien mendekati tubuhnya (Adduksi)

- Kembalikan ke posisi semula.

Gambar 5. Latihan abduksi dan adduksi bahu

f. Rotasi Bahu

Cara :

- Atur posisi lengan pasien menjauhi tubuh dengan siku menekuk.

- Letakkan satu tangan perawat di lengan atas pasien dekat siku danpegang tangan

pasien dengan tangan yang lain.

- Gerakkan lengan bawah ke bawah sampai menyentuh tempat tidur,telapak tangan

menghadap ke bawah.

- Kembalikan posisi lengan ke posisi semula.

- Gerakkan lengan bawah ke belakang sampai menyentuh tempat tidur,telapak tangan

menghadap ke atas.

- Kembalikan lengan ke posisi semula.

Gambar 6. Latihan rotasi bahu

g. Fleksi dan Ekstensi Jari-jari

Cara :

- Pegang jari-jari kaki pasien dengan satu tangan, sementara tang lainmemegang kaki.

- Bengkokkan (tekuk) jari-jari kaki ke bawah


- Luruskan jari-jari kemudian dorong ke belakang.

- Kembalikan ke posisi semula.

Gambar 7. Latihan fleksi ekstensi jari

h. Infersi dan efersi kaki

Cara :

- Pegang separuh bagian atas kaki pasien dengan satu jari dan pegangpergelangan kaki

dengan tangan satunya.

- Putar kaki ke dalam sehingga telapak kaki menghadap ke kakilainnya.

- Kembalikan ke posisi semula

- Putar kaki keluar sehingga bagian telapak kaki menjauhi kaki yanglain.

- Kembalikan ke posisi semula.

Gambar 8. Latihan infersi dan efersi kaki

i. Fleksi dan ekstensi pergelangan Kaki

Cara :

- Letakkan satu tangan perawat pada telapak kaki pasien dan satutangan yang lain di

atas pergelangan kaki. Jaga kaki lurus dan rilek.

- Tekuk pergelangan kaki, arahkan jari-jari kaki ke arah dada pasien.

- Kembalikan ke posisi semula.

- Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada pasien.

Gambar 9. Latihan fleksi dan ekstensi kaki

j. Fleksi dan Ekstensi lutut.

Cara :

- Letakkan satu tangan di bawah lutut pasien dan pegang tumit pasiendengan tangan

yang lain.

- Angkat kaki, tekuk pada lutut dan pangkal paha.

- Lanjutkan menekuk lutut ke arah dada sejauh mungkin.

- Kebawahkan kaki dan luruskan lutut dengan mengangkat kaki keatas.

- Kembali ke posisi semula.

Gambar 10. Latihan fleksi ekstensi lutut


k. Rotasi pangkal paha

Cara :

- Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan kaki dan satu tangan yang lain di atas

lutut.

- Putar kaki menjauhi perawat.

- Putar kaki ke arah perawat.

- Kembalikan ke posisi semula.

Gambar 11. Latihan potasi pangkal paha

l. Abduksi dan Adduksi pangkal paha.

Cara :

- Letakkan satu tangan perawat di bawah lutut pasien dan satu tanganpada tumit.

- Jaga posisi kaki pasien lurus, angkat kaki kurang lebih 8 cm daritempat tidur, gerakkan

kaki menjauhi badan pasien.

- Gerakkan kaki mendekati badan pasien.

- Kembalikan ke posisi semula.

Gambar 12. Abduksi adduksi pangkal paha

4. Cara Pencegahan Penyakit Stroke Berulang

Stroke merupakan penyakit pemicu kematian yang serius, namunsebenarnya dapat dicegah.

Perubahan gaya hidup perlu ditingkatkan gunamengurangi risiko stroke. Berikut beberapa

perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan :

a. Konsumsi makanan sehat

Konsumsi makanan dengan tinggi serat. Makanan tinggi serat akanmembantu dalam

pencegahan penyakit stroke ini dan juga turut andilmengendalikan lemak dalam darah.

Kurangi kolesterol "jahat" sehinggadapat meningkatkan kesehatan jantung dan

mengurangi risiko stroke.

b. Kurangi konsumsi garam

Mengurangi konsumsi garam dapat menurunkan tekanan darah sehinggamengurangi

risiko stroke.

c. Hindari Kebiasaan buruk seperti : merokok dan minum alkohol


Perokok memiliki risiko stroke dua kali lipat. Merokok dapat merusakpembuluh darah

dan meningkatkan tekanan darah, serta mempercepatpenyumbatan di pembuluh darah.

Kebiasaan merokok dapat menyebabkanatherosclerosis (pengerasan dinding pembuluh

darah) dan membuat darahmenjadi mudah untuk menggumpal dan darah menggumpal

akanmeningkatkan resiko penyakit stroke ini.

d. Hidup aktif dan olahraga yang teratur

Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko yang lebihbesar

memiliki kadar kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes, dan stroke.Olahraga dapat

mengurangi berat badan sehingga mengurangi risikopenyakit-penyakit tersebut.

Melakukan aktivitas fisik secara teratur denganberolahraga termasuk dalam salah satu

tips dan cara dalam membantumenurunkan tensi darah dan menciptakan keseimbangan

lemak yang sehatdalam darah.

e. Perbanyak konsumsi serat dan banyak minum air putih

Para peneliti menemukan risiko stroke bisa berkurang sampai 7 persenuntuk setiap 7

gram penambahan serat yang dikonsumsi setiap hari.Dengan kata lain mereka yang

paling rajin mengonsumsi serat risikonyapaling rendah terkena stroke.

Anda mungkin juga menyukai