Anda di halaman 1dari 8

NAMA : VIKA ANDRIANI

NIM : RPL8100032

1. Pasien tiba – tiba penurunan kesadaran hari ini. Badan lemas dan sudah di infus di rumah ± 3
hari, kurang tidur, bicara pelo, batuk (-), sesak (-). Tanda vital TD : 72/52 mmHg, Nadi : 101
x/mnt, RR : 22 x/mnt, Suhu : 36®C, SpO2 : 94%. Dilakukan pemeriksaan penunjang berupa cek
darah lengkap, foto thorax dan ECG. Dokter menuliskan diagnosa utama CVA. Kode ICD – 10
dari diagnosa tersebut adalah
a. I64
b. I63
c. I62
d. I61
e. I60

2. Pasien tiba – tiba penurunan kesadaran hari ini. Badan lemas dan sudah di infus di rumah ± 3
hari, kurang tidur, bicara pelo, batuk (-), sesak (-). Tanda vital TD : 72/52 mmHg, Nadi : 101
x/mnt, RR : 22 x/mnt, Suhu : 36°C, SpO2 : 94%. Dilakukan pemeriksaan penunjang berupa cek
darah lengkap, foto thorax dan ECG. Dokter menuliskan diagnosa utama CVA. Kode ICD 9CM dr
pemeriksaan ECG adalah
a. 89.51
b. 89.52
c. 89.53
d. 89.54
e. 89.55

3. Pasien datang dengan keluhan mual muntah selama kurang lebih 2 hari, batuk (-), diare (-).
Pasien memiliki riwayat DM dan Jantung. Pemeriksaan fisik sebagai berikut :
Keadaan Umum : lemah
Kesadaran : Composmentis
GCS E: 4 V: 5 M: 6
Tanda Vital : 193/93 mmHg, Nadi: 93 x/mnt RR: 22 x/mnt, Suhu : 36,5 °C, SaO2 : 99%
Pemeriksaan penunjang yng dilakukan yaitu : pemeriksaan darah lengkap, ECG
Diangnosa utama : Cardiomiopati
Diagnosa sekunder : Hipoalbumin
Kode ICD-10 diagnosa utama adalah
a. I42.5
b. I42.6
c. I42.7
d. I42.8
e. I42.9

4. Pasien datang dengan keluhan mual muntah selama kurang lebih 2 hari, batuk (-), diare (-).
Pasien memiliki riwayat DM dan Jantung. Pemeriksaan fisik sebagai berikut :
Keadaan Umum : lemah
Kesadaran : Composmentis
GCS E: 4 V: 5 M: 6
Tanda Vital : 193/93 mmHg, Nadi: 93 x/mnt RR: 22 x/mnt, Suhu : 36,5 °C, SaO2 : 99%
Pemeriksaan penunjang yng dilakukan yaitu : pemeriksaan darah lengkap, ECG
Diangnosa utama : Cardiomiopati
Diagnosa sekunder : Hipoalbumin
Kode ICD-10 sekunder adalah
a. I88.0
b. E88.0
c. J88.0
d. G88.0
e. H88.0

5. Pasien datang pukul 01: 54 ke IGD. Penurunan kesedaran sejak jam 10.00 sebelumnya diare,
muntah – muntah, mual, sesak nafas. TTV IGD : Tekanan darah : 198/98 mmHg, Pernapasan :
24, Nadi : 87 Suhu : 36, GDS IGD : 232. Rawat bersama dengan dokter Spesialis Neurology dan
konsul ke dokter Spesialis Bedah. Dilakukan radiologi berupa CT Scan kepala.
CT Scan Kepala : Infark di korona radiata dan nukleus lentiformis serta pons. Tak tampak
peningkatan tekanna intrakranial saat ini.
Dari hasil pemeriksaan didapatkan diagnosa utama Hypertensive renal disease with renal
failure dan diagnosa sekunder cerebral infarction
Tindakan yang diberikan yaitu berupa pasang double lumen (Venous Catheterization for renal
dialysis) HD (Hemodialisa)
Kode ICD – 10 dari diagnosa utama adalah
a. I10.2
b. I11.2
c. I12.0
d. I11.0
e. I12.2

6. Pasien datang pukul 01: 54 ke IGD. Penurunan kesedaran sejak jam 10.00 sebelumnya diare,
muntah – muntah, mual, sesak nafas. TTV IGD : Tekanan darah : 198/98 mmHg,
Pernapasan : 24, Nadi : 87 Suhu : 36, GDS IGD : 232. Rawat bersama dengan dokter Spesialis
Neurology dan konsul ke dokter Spesialis Bedah. Dilakukan radiologi berupa CT Scan kepala.
CT Scan Kepala : Infark di korona radiata dan nukleus lentiformis serta pons. Tak tampak
peningkatan tekanna intrakranial saat ini.
Dari hasil pemeriksaan didapatkan diagnosa utama Hypertensive renal disease with renal
failure dan diagnosa sekunder cerebral infarction
Tindakan yang diberikan yaitu berupa pasang double lumen (Venous Catheterization for
renal dialysis) HD (Hemodialisa)
Kode ICD – 10 dari diagnosa sekunder adalah
a. I69.3
b. I96.3
c. I36.9
d. I63.9
e. I39.6

7. Pasien datang pukul 01: 54 ke IGD. Penurunan kesedaran sejak jam 10.00 sebelumnya diare,
muntah – muntah, mual, sesak nafas. TTV IGD : Tekanan darah : 198/98 mmHg,
Pernapasan : 24, Nadi : 87 Suhu : 36, GDS IGD : 232. Rawat bersama dengan dokter Spesialis
Neurology dan konsul ke dokter Spesialis Bedah. Dilakukan radiologi berupa CT Scan kepala.
CT Scan Kepala : Infark di korona radiata dan nukleus lentiformis serta pons. Tak tampak
peningkatan tekanna intrakranial saat ini. Dari hasil pemeriksaan didapatkan diagnosa utama
Hypertensive renal disease with renal failure dan diagnosa sekunder cerebral infarction
Tindakan yang diberikan yaitu berupa pasang double lumen (Venous Catheterization for
renal dialysis) HD (Hemodialisa)
Kode ICD – 9CM dari tindakan pasang double lumen (Venous Catheterization for renal
dialysis) adalah
a. 39.83
b. 38.95
c. 38.93
d. 39.85
e. 39.85

8. Pasien datang pukul 01: 54 ke IGD. Penurunan kesedaran sejak jam 10.00 sebelumnya diare,
muntah – muntah, mual, sesak nafas. TTV IGD : Tekanan darah : 198/98 mmHg,
Pernapasan : 24, Nadi : 87 Suhu : 36, GDS IGD : 232. Rawat bersama dengan dokter Spesialis
Neurology dan konsul ke dokter Spesialis Bedah. Dilakukan radiologi berupa CT Scan kepala.
CT Scan Kepala : Infark di korona radiata dan nukleus lentiformis serta pons. Tak tampak
peningkatan tekanna intrakranial saat ini. Dari hasil pemeriksaan didapatkan diagnosa utama
Hypertensive renal disease with renal failure dan diagnosa sekunder cerebral infarction
Tindakan yang diberikan yaitu berupa pasang double lumen (Venous Catheterization for
renal dialysis) dan HD (Hemodialisa)
Kode ICD – 9CM dari tindakan CT Scan Kepala adalah
a. 88.01
b. 88.38
c. 87.03
d. 83.07
e. 81.08

9. Pasien datang pukul 01: 54 ke IGD. Penurunan kesedaran sejak jam 10.00 sebelumnya diare,
muntah – muntah, mual, sesak nafas. TTV IGD : Tekanan darah : 198/98 mmHg,
Pernapasan : 24, Nadi : 87 Suhu : 36, GDS IGD : 232. Rawat bersama dengan dokter Spesialis
Neurology dan konsul ke dokter Spesialis Bedah. Dilakukan radiologi berupa CT Scan kepala.
CT Scan Kepala : Infark di korona radiata dan nukleus lentiformis serta pons. Tak tampak
peningkatan tekanna intrakranial saat ini. Dari hasil pemeriksaan didapatkan diagnosa utama
Hypertensive renal disease with renal failure dan diagnosa sekunder cerebral infarction
Tindakan yang diberikan yaitu berupa pasang double lumen (Venous Catheterization for
renal dialysis) dan HD (Hemodialisa)
Kode ICD – 9CM dari tindakan HD (Hemodialisa) adalah
a. 38.95
b. 38.59
c. 39.95
d. 39.59
e. 39.85

10. Pasien datang dengan keluhan sesak nafas, nyeri perut, perut membesar, badan bengkak
sejak 4 hari yang lalu, lemas, pusing dan mual. Pemeriksaan fisik kondisi vital: Tekanan darah
131/67, Nadi : 108, Pernapasan : 26, Suhu: 36. Kesadaran : Compos mentis. Dilakukan
pemeriksan penunjang berupa pemeriksaan darah lengkap, EKG, Rontgen Thorax dan Echo
Cardiografi.
 Hasil EKG : Sinus tachycardia, Biatrial enlargement, Right axis deviation, Pulmonary
disease pattern, Incomplete RBBB, Right ventricular hypertrophy with repolarization
abnormality, Abnormal QRS T angle consider primary T wave abnormality.
 Hasil rontgen thorax : Kardiomegali RVH. Gambaran TB paru lama aktif. Efusi pleura
kanan
 Hasil Echo cardiografi : sesuai gambaran (Pulmonary Hypertension)
Dari hasil pemeriksaan tersebut dokter menentukan CHF ( Congestive Heart Failure) sebagai
diagnosa utama.
Kode ICD – 10 dari diagnosa utama adalah
a. I50.9
b. I60.0
c. I60.9
d. I50.0
e. I50.1

11. Pasien datang dengan keluhan sesak nafas, nyeri perut, perut membesar, badan bengkak
sejak 4 hari yang lalu, lemas, pusing dan mual. Pemeriksaan fisik kondisi vital: Tekanan darah
131/67, Nadi : 108, Pernapasan : 26, Suhu: 36. Kesadaran : Compos mentis. Dilakukan
pemeriksan penunjang berupa pemeriksaan darah lengkap, EKG, Rontgen Thorax dan Echo
Cardiografi.
 Hasil EKG : Sinus tachycardia, Biatrial enlargement, Right axis deviation, Pulmonary
disease pattern, Incomplete RBBB, Right ventricular hypertrophy with repolarization
abnormality, Abnormal QRS T angle consider primary T wave abnormality.
 Hasil rontgen thorax : Kardiomegali RVH. Gambaran TB paru lama aktif. Efusi pleura
kanan
 Hasil Echo cardiografi : sesuai gambaran (Pulmonary Hypertension)
Dari hasil pemeriksaan tersebut dokter menentukan CHF ( Congestive Heart Failure) sebagai
diagnosa utama.
Kode ICD – 9CM dari tindakan Echo cardiografi adalah
a. 88.72
b. 88.27
c. 87.82
d. 87.28
e. 82.78

12. Pasien datang dengan keluhan demam, batuk berdahak, sesak nafas, sulit diajak komunikasi,
kaki kanan sulit digerakkan. Dari hasil pemeriksaan fisik menunjukkan Tekanan darah
130/80 Nadi: 87 Pernapasan : 20, Suhu : 38.8. Dilakukan pemeriksaan penunjang berupa cek
darah lengkap, dan rotgen thorax. Hasil rontgen thorax menunjukkan Cor bentuk dan letak
normal. Kalsifikasi arkus aorta. Gambaran bronkpneumonia. Opasitas tubuler pada
paratrakea kanan. DD : vaskuler, pneumonia
Diagnosa utama : bronchopneumonia
Kode ICD – 10 dari diagnosa utama adalah
a. J18.9
b. J18.8
c. J18.2
d. J18.1
e. J18.0

13. Pasien dirawat dengan keluhan nyeri kepala VAS 8/10, mual, muntah > 5kali, nafsu
makanmenurun, lemas. Pasien memiliki riwayat stroke, epilepsi. Pemeriksaan fisik : tekanan
darah : 180/90, Nadi : 89, Pernapasan : 20 Suhu: 36,5. Hasil penunjang EKG : Sinus Rythm.
Hasil penunjang laboratorium

Tanggal Nama Pelayanan Hasil Parameter

28/10/2020 11:19 Hemoglobin 10.2 11.7 – 15.5 g/dL

28/10/2020 11:19 Hematokrit 31.60 35 – 47%

28/10/2020 11:19 Ureum 14.5 17.0 – 43.0 mg/dL

29/10/2020 08:23 Kolesterol Total 239 Borderline High <200 mg/dL

Diagnosa utama : HT
Diagnosa sekunder : hyperkolesterolemia
Kode ICD – 10 diagnosa utama adalah
a. I08
b. I09
c. I10
d. I11
e. I12

14. Pasien datang dengan keluhan nyeri dada kiri sejak 2 hari yang lalu, nyeri seperti tertekan,
muntah (-) riwayat jantung (+). Hasil penunjang EKG menunjukkan suspect arm lead reversal,
interpretation assumes no reversal, Normal sinus rhythm with sinus arrhytmia, right axis
deviation possible RVH, nonspecific St Abnormality, prolonged QT. Dokter mennetukan
Coronary failure sebagai diagnosa utama. Kode ICD – 10 dar diagnosa utama adalah
a. I24.9
b. I24.8
c. I24.1
d. I24.0
e. I24

15. Seorang pasien datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas dan nyeri dada. Dokter
melakukan anamnesis dam pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya. Hasil
EKG menunjukkan gambaran ST elevasi dan dokter memerintahkan rawat ianap untuk
dilakukan tindakan PTCA. Hasilnya menunjukkan gambaran arterosklerosis > 60% pada 2
vessel dan dokter memutuskan untuk memasang stent . dalam resume dokter menuliskan :
Diagnosa Utama : STEMI Anterior Wall
Diagnosa Sekunder : Coronary Artery Disease
Tindakan : PTCA ( Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty)
Insertion Drug - eluting stent pada 2 vessel
Kode ICD – 10 diagnosa utama adalah
a. I21.0
b. I21.4
c. I21.9
d. I21.3
e. I21.2

16. Seorang pasien datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas dan nyeri dada. Dokter
melakukan anamnesis dam pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya. Hasil
EKG menunjukkan gambaran ST elevasi dan dokter memerintahkan rawat ianap untuk
dilakukan tindakan PTCA. Hasilnya menunjukkan gambaran arterosklerosis > 60% pada 2
vessel dan dokter memutuskan untuk memasang stent . dalam resume dokter menuliskan :
Diagnosa Utama : STEMI Anterior Wall
Diagnosa Sekunder : Coronary Artery Disease
Tindakan : PTCA ( Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty)
Insertion Drug - eluting stent pada 2 vessel
Kode ICD – 10 diagnosa sekunder adalah
a. I52.1
b. I52.2
c. I25.2
d. I25.1
e. I51.2

17. Seorang pasien datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas dan nyeri dada. Dokter
melakukan anamnesis dam pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya. Hasil
EKG menunjukkan gambaran ST elevasi dan dokter memerintahkan rawat ianap untuk
dilakukan tindakan PTCA. Hasilnya menunjukkan gambaran arterosklerosis > 60% pada 2
vessel dan dokter memutuskan untuk memasang stent . dalam resume dokter menuliskan :
Diagnosa Utama : STEMI Anterior Wall
Diagnosa Sekunder : Coronary Artery Disease
Tindakan : PTCA ( Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty)
Insertion Drug - eluting stent pada 2 vessel
Kode ICD – 9CM PTCA adalah
a. 00.63
b. 00.64
c. 00.65
d. 00.66
e. 00.67

18. Seorang pasien datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas dan nyeri dada. Dokter
melakukan anamnesis dam pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya. Hasil
EKG menunjukkan gambaran ST elevasi dan dokter memerintahkan rawat ianap untuk
dilakukan tindakan PTCA. Hasilnya menunjukkan gambaran arterosklerosis > 60% pada 2
vessel dan dokter memutuskan untuk memasang stent . dalam resume dokter menuliskan :
Diagnosa Utama : STEMI Anterior Wall
Diagnosa Sekunder : Coronary Artery Disease
Tindakan : PTCA ( Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty)
Insertion Drug – eluting stent pada 2 vessel
Kode ICD – 9CM Insertion Drug - eluting stent pada 2 vessel adalah
a. 36.05
b. 36.06
c. 36.07
d. 36.08
e. 36.09

19. Pasien datang dengan keluhan sesak (+) hilang timbul sejak 1 bulan ini, pasien mudah
merasa lelah saat beraktivitas, sesak dirasa tidak berkurang dengan istirahat, jika tidur
pasien menggunakan 3 bantal, mual (-), muntah (-), panas (-), batuk (+), berdahak (-), kaki
terasa bengkak (+) dan sejak 1 bulan yang lalu pasien merasakan perutnya buncit. Riwayat
penyakit terdahulu : pneumonia. Hasil pemeriksaan penunjang USG abdomen tampak
intensitas echo cairan pleura kanan kiri dan intraperitoneal. Pada resume dokter menuliskan
diagnosa utama Efusi pleura (D) dan diagnosa sekunder pneumonia. Kode ICD – 10 diagnosa
utama adalah
a. J93
b. J92
c. J99
d. J90
e. J94

20. Pasien datang dengan keluhan sesak (+) hilang timbul sejak 1 bulan ini, pasien mudah
merasa lelah saat beraktivitas, sesak dirasa tidak berkurang dengan istirahat, jika tidur
pasien menggunakan 3 bantal, mual (-), muntah (-), panas (-), batuk (+), berdahak (-), kaki
terasa bengkak (+) dan sejak 1 bulan yang lalu pasien merasakan perutnya buncit. Riwayat
penyakit terdahulu : pneumonia. Hasil pemeriksaan penunjang USG abdomen tampak
intensitas echo cairan pleura kanan kiri dan intraperitoneal. Pada resume dokter menuliskan
diagnosa utama Efusi pleura (D) dan diagnosa sekunder pneumonia. Kode ICD – 9CM
Tindakan USG Abdomen adalah
a. 88.72
b. 88.73
c. 88.74
d. 88.75
e. 88.76

KUNCI JAWABAN

1. A
2. B
3. E
4. B
5. C
6. D
7. B
8. C
9. C
10. D
11. A
12. E
13. C
14. B
15. A
16. D
17. D
18. C
19. D
20. E

Anda mungkin juga menyukai