Anda di halaman 1dari 31

PRINSIP PENANGANAN

BENCANA
(dengan korban masal)
BENCANA (KORBAN MASAL?)

 Letak geografis NKRI yang rawan terhadap


bencana alam (gempa bumi, gunung meletus,
tsunami)

 Bencana sebagai akibat pembangunan ,


1.Bencana alam (banjir, longsor)
2.Bencana transportasi(kecelakaan pesawat,
kapal laut, lalu-lintas jalan raya)
3.Bencana industri

 Kejadian luar biasa akibat wabah penyakit


PENGERTIAN
(Kep Menkes RI no 28/ Menkes/SK/I/1995).

BENCANA :
peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan
oleh alam atau manusia yg mengakibatkan korban &
penderitaan manusia, kerugian harta benda,
kerusakan lingkungan, kerusakan sarana &
prasarana umum serta menimbulkan gangguan thd
tata kehidupan dan penghidupan masyarakat dan
pembangunan nasional yg memerlukan pertolongan
dan bantuan secara khusus.
BEBERAPA PENGERTIAN DALAM
MENDEFINISIKAN BENCANA
 Suatu Kejadian/ peristiwa atau satu terhadap
kehidupan normal rangkaian kejadian yg terjadi tiba-
tiba perlahan yg membawa dampak) atau kerusakan
ekositem , sehingga diperlukan tindakan darurat
untuk menolong dan menyelamatkan korban baik
manusia dan lingkungannya

 Peristiwa rangkaian peristiwa yg mengakibatkan


korban dan penderitaan manusia, kerugian harta
benda, kerusakan lingkungan, sarana & prasarana
(infrastruktur) yg memerlukan pertolongan dan
bantuan khusus
BENCANA AKUT/ SLOW ONSET

 Terjadi mendadak (Akut), dgn korban manusia,


kerusakan bangunan (rumah dan bangunan lain),
kerusakan (saluran air bersih/ kotor,saluran telepon, jalan
raya dan lingkungan)

 Dampak perlahan (Slow onset disaster /creeping


disaster) , perubahan kehidupan karena menurunnya
kemampuan memperoleh kebutuhan kehidupan pokok
(musim kering berkepanjangan, asap karena kebakaran
hutan)
Kebijakan penanganan BENCANA
di Indonesia
 UU no 23 th 1992 tentang Kesehatan
 Keppres no 3 th 2001 ttg BAKORNAS PBP
 Keppres no 111 th 2001 ttg perubahan atas Keppres no 3 th 2001

 Kep Menkes no 448 /1993 ttg Pembentukan Tim kes


Penanggulangan Bencana disetiap RS
 KepMenkes no 28 / 1995 ttg Petunjuk pelaksanaan umum
penanggulangan medik Korban bencana
 Kep Menkes no 205/Menkes/SK/III/1999 ttg juklak permintaan
& pengiriman bantuan medik dan RS rujukan pd saat bencana
 Kep Menkes no 979 / 2001 ttg PROTAP Pelayanan
kesehatan penanggulangan bencana dan pengungsi
 Kep Menkes no 1277/ Menkes/SK/ XI / 2001 ttg Org & Tata
kerja Depkes
Keberhasilan
Penanganan korban masal
tergantung dari

 1. ORGANISASI (STRUKTURAL, TUGAS)

 2. FASILITAS (SARANA & PRASARANA)

 3. KOMUNIKASI (ALAT, JARING, PROSEDUR).

 4. DATA (SDM, KOM, FAS, OPS)

 5. PENANGANAN OPERASIONAL ( PRA RS, DI RS , ANTAR


RS).
ORGANISASI PENANGANAN
BENCANA DI INDONESIA
(Struktural)

Diatur dalam Kep.Presiden


 BAKORNAS PB P Menkes
(WAPRES)

 SATKORLAK PBP Ka Din Kes


(Gubernur) Propinsi

 SATLAK PBP Ka Din Kes Dir RS


(Bupati/Walikota)
Kab/ Kodya
 SATGAS
(SATGAS KES, SATGAS PAM DLL)
BAKORNAS PBP
(Kegiatan Tk Pusat)

 Pra Bencana
1. Pembuatan PROTAP,SOP, Pelatihan pembuatan peta rawan
bencana, peringatan dini (early warning syst)
2. Pengembangan kesiagaan, mitigasi, sist komunikasi &
informasi
3. Inventarisasi sumber daya kes, jenis & lokasi bencana,
pengembangan BSB nasional
 Bencana (PPMK-Setjen Depkes)
1.Koord lintas sektor,koord intern DEPKES (Ditjen Yanmed,
Ditjen PPM-PL,Ditjen Yan Farmasi, Ditjen Kesmas)
2, Koord dg Dinkes setempat & Pusat rujukan.
3. Koord bantuan swasta % sektor lain
SATKORLAK PBP
Kegiatan Tk Propinsi (Ka Dinkes Propinsi)

 Pra Bencana
1. Membuat peta rawan bencana, rencana kontijensi, latihan
manajemen kedaruratan kompleks, gladi Posko-gladi lapangan
2. Membentuk BSB, Inventarisasi sumber daya (RS, ambulan,
Dokter, Obat & alkes, Unit tranfusi), melengkapi sistim kom,
kerja sama dgn KF, koord lintas program & lintas sektor,
evaluasi Protap

 Bencana
1. Melapor ke Gub, PPMK setjen Depkes,
2. Menghub. Dir RS, Dinas Kes Kab/Kota, sektor lain,
menyiapkan bantuan yg diperlukan
SATLAK PBP
Kegiatan Tk Kab/Kota (Dinkes kab/Kota)

 Pra Bencana
Sama dengan Tingkat Propinsi untuk semua kegiatan di tingkat
Kab/Kota

 Bencana
1.Menghub semua R.S, Puskesmas, memberangkatkan dokter,
perawat, ambulan, peralatan
2. Melapor ke Bupati/ Walikota & Ka Dinkes Propinsi
3.Menyiapkan obat, BHP bantuan, tempat penampungan,
4. Menuju lokasi bencana, tempat penampungan, Rapis Health
assesment
ORGANISASI PENANGANAN
MEDIS PADA BENCANA
(Organisasi Tugas )

 POS MEDIS LAPANGAN RS Lapangan

RS Terdekat
 POS MEDIS DEPAN
memiliki UGD

 POS MEDIS BELAKANG RS Rujukan

 POS MEDIS CADANGAN RS besar bila RS


rujukan penuh
Perencanaan Rumah sakit pd Bencana
(HOSPITAL DISASTER PLAN)
 Internal Disaster
Bencana terjadi di rumah sakit

 External Disaster
Bencana terjadi diluar Rumah sakit (kemungkinan tim RS
dikirim kelapangan/ lokasi bencana atau korban tiba-tiba
sudah dikirim ke RS atau keduanya)
PERBEDAAN PELAKSANAAN
PENANGANAN KORBAN MASAL
 External disaster
1. Penanganan dilapangan (penanganan pertama, stabilisasi)
2. Penanganan evakuasi korban (prahospital)
3. Penanganan di rumah sakit (terapi definitif)

 Internal disaster
1. Penanganan kejadian didlm RS pindahkan segera dari tempat
kejadian yg membahayakan (penyelamatan)
2. Penanganan evakuasi pasien maupun fasilitas medis intrahospital
dan interhospital
3. Penanganan dirumah sakit dgn perubahan fungsi lokasi penanganan/
perawatan atau rujuk ke rumah sakit lain (penanganan pertama dan
terapi definitif).
PERENCANAAN RUMAH SAKIT PADA
PENANGANAN KORBAN MASAL

 Mobilisasi SDM (petugas medis: dokter/ perawat , nonmedis:


keamanan, staf penunjang komunikasi/ farmasi/ gizi/ lab dll)

 Mobilisasi sarana – prasarana ( ambulans, peralatan medis,


bahan medis habis pakai, obat dll)

 Perluasan area kegiatan di rumah sakit (ruang tindakan di


UGD/IRD, penambahan daya tampung ruang rawat,
penambahan daya tampung ruang jenazah
AREA BENCANA (Depkes)
 Lingkar I (lokasi bencana)
melakukan pertolongan pertama, membuat triase,
membuat perkiraankeadaan dan kebutuhan.
Perhatikan daerah ini aman atau tidak utk penolong
 Lingkar II (sekitar bencana)
bantuan pelayanan kesehatan

 Lingkar III (disekitar lingkar II)


bantuan medik dan evakuasi
AREA BENCANA
(ketentuan di negara lain)

 RED ZONE
Lokasi bencana, lokasi kerja tim rescue, polisi, tim medis
tergantung aman /tdk utk melakukan pertolongan pertama

 YELLOW ZONE
Lokasi pos lapangan dan tim pendukung

 GREEN ZONE
Lokasi utk media masa, lokasi menunggu bagi keluarga korban,
lokasi utk pemberian penjelasan / info, utk tim relawan
AREA I
(area penyelamatan korban)
 Rescue, keluarkan korban dari daerah
berbahaya. Tugas tim rescue khusus
(misal tim pemadam kebakaran) dgn
peralatan khusus proteksi diri
I
 Tim medis (bila lokasi tdk
membahayakan) pertolongan pertama dan
triase awal di lapangan.
Red zone
 Tim pengamanan, melokalisasi area
untuk menghindarkan korban lebih
banyak, untuk kepentingan penyidikan,
memudahkan tim rescue dan tim medis
bekerja.
AREA II
(area pertolongan korban)
 Pos medis lapangan
pengaturan korban di-area musibah,
triase dan rawat stabilisasi, kom dgn pos
II medis lanjutan (RS rujukan)

 Triase medik (pemberian label/tag),


YELLOW ZONE
 Area penampungan korban dan area
rawat sementara : terbagi rawat merah,
kuning, hijau dan hitam

 Transportasi pasien GD (dgn triase


evakuasi)
AREA III
(area pendukung dan pelayanan publik)

 Tim pendukung, logistik, pemberian


layanan informasi (media masa,
keluarga korban, masyarakat)
III

 Relawan yg membantu korban/


keluarga korban
GREEN ZONE
 Penampungan sementara korban tidak
GD (tdk perlu RS) sampai dapat
dipindahkan.
Area kerja di lapangan
 AREA MUSIBAH

AREA PENGUMPULAN KORBAN

 AREA TRIAGE

 AREA PERAWATAN SEMENTARA

 AREA TRANSPORTASI
ARUS PELAYANAN KORBAN
DILAPANGAN
(satu arah tidak bersilang, “3 T rule” ; TAG/TRIASE – TREAT –
TRANSFER )

TRIASE Ke
EVAKUASI
MEDIS Pos medis
Lanjutan
(Rumah sakit)

I
II III
RED
YELLOW GREEN
ZONE
(area ZONE (area ZONE (area pendukung,
Penyelamatan) Pertolongan) Info publik)
PENGGUNAAN LABEL (TAG)
(pada penangananan korban masal)
Label merah
ada ancaman kematian (gawat) perlu pertolongan segera (darurat)

Label kuning
tidak akan meninggal segera (tdk gawat) tetapi perlu pertolongan segera
(darurata)

Label hijau
Tidak perlu pertolongan cepat tetapi tetap memerlukan pertolongan

Label hitam
meninggal
PROSES PENANGANAN
KORBAN MASAL
 Rescue (penyelamatan segera)
 Triage (seleksi berdasarkan kegawatan utk memberikan
prioritas pelayanan)
 Life support (melakukan upaya agar tetap hidup)
 Evacuation (melakukan tranportasi ketempat yang
dibutuhkan dengan cepat dan aman)
Chain off survival

Early Early Early


Early
rescue life support evacuation definitive
care
AKTIVASI TIM
PADA PENANGANAN KORBAN MASAL
 Tim medis di lapangan (Emergency mobile team)
 Tim untuk penanganan di area musibah,
 Tim untuk penanganan di area triase,
 Tim untuk penanganan di area rawat sementara.

 Tim medis evakuasi (ambulance crew)

 Tim medis di rumah sakit


 Tim pelayanan medis (UGD,OK, HCU/ICU, R.Rawat,
R.Jenazah)
 Tim penunjang (farmasi, lab, rontgen, gizi, adminkeu,
keamanan, humas)
TRANSPORTASI PASIEN G.D.
PRA RUMAH SAKIT
 Memprioritaskan pasien G.D yg memerlukan pelayanan RS
dengan segera

 Awak (kru) ambulans terampil dalam pertolongan GD


(mampu melakukan life support, mengawasi stabilisasi
korban)

 Dilengkapi fasilitas life support (A,B,C problem)

 Dilengkapi alat komunikasi (sbl sampai RS tujuan berikan


info kedatangan dan kasusnya, melaporkan perkembangan
keadaan pasien bl perlu)
TRANSPORTASI PASIEN
TIDAK G.D.
 Pasien tdk dalam keadaan G.D / tidak perlu pertolongan
segera, dapat dievakuasi tanpa menggunakan ambulans,
digunakan kendaraan tergantung fasilitas transport
tersedia. Tujuan ke tempat penampungan yg ditentukan

 Korban meninggal dievakuasi ke R.S dgn fasilitas


forensik, sebaiknya menggunakan dgn kendaraan
jenazah atau bila tdk memungkinkan dapat diguanakan
kendaraan yg tersedia (sebaiknya menggunakan ktg
jenasah)
FASILITAS
(sarana, prasarana, alat, obat)
 Ruang/ area kerja
 Peralatan medis
 Peralatan non medis
 Peralatan komunikasi
 Alat transportasi
 Bahan habis pakai
DATA
 SDM siaga bencana (nama, no telp, alamat,
tempat tugas, kemampuan )
 Komunikasi (no telp instansi terkait, no telp
pejabat terkait)
 Fasilitas ( Depot penyediaan BMHP,
ambulans & alat transport lain, alat medis
portabel, tenda, genset, air bersih)
 Tata kerja (Kebijakan2 , Protap, Juklak,
Juknis)
Penanganan Operasional
(Pelayanan medis)

 PRA RUMAH SAKIT : Dilokasi musibah (disetiap area


tugas) , Selama transportasi/evakuasi ke RS

 DI RUMAH SAKIT : Di Unit pelayanan gawat darurat


(penanganan awal) s/d unit perawatan intensif atau unit
perawtan lain.

 ANTAR RUMAH SAKIT : Rujukan pasien , rujukan


konsultasi, rujukan bantuan tenaga ahli.

Anda mungkin juga menyukai