Anda di halaman 1dari 32

PENGELOLAAN

BENCANA
DITA MITANI N.A.
PENGBEN 20 - 1806185701
DAFTAR PERTANYAAN
1. Jelaskan pengelolaan bencana pada skala lokal, nasional, dan internasional,
Jelaskan masalah yang dapat terjadi dalam pengelolaan bencana  (permasalahan
kesehatan, lingkungan, K3, gizi, pelayanan kesehatan, koordinasi, pengungsian,
logistik dan surveilans) di skala lokal, nasional, dan internasional
2. Jelaskan yang dimaksud dengan Triase Bencana pada pengelolaan bencana
3. Jelaskan yang dimaksud dengan Inisial Assessment/ Rapid Health Assessment
4. Jelaskan kesiapan (mitigasi dan kesiapsiagaan) menghadapi bencana  pada skala
lokal, nasional, dan internasional
1 Jelaskan pengelolaan bencana pada skala
lokal, nasional, dan internasional, Jelaskan
masalah yang dapat terjadi dalam
pengelolaan bencana  (permasalahan
kesehatan, lingkungan, K3, gizi, pelayanan
kesehatan, koordinasi, pengungsian, logistik
dan surveilans) di skala lokal, nasional, dan
internasional.
PENGELOLAAN BENCANA
1. Skala Lokal
Pengelolaan bencana lokal diatur oleh pemerintah daerah, seperti
gubernur. Dan bencana lokal memiliki beberapa kriteria, seperti:

– Korban jiwa <100 orang


– Kerugian <1 milyar
– Cakupan wilayah : <10 km

Sehingga penanganan bencana masih ditangani oleh SDM yang ada,


teknologi, dan penetapan dilakukan oleh bupati atau walikota dan BPBD
Bencana skala lokal terdiri dari bencana di kabupaten dan
provinsi
Bencana skala nasional
Bencana skala internasional
PERMASALAHAN KESEHATAN FISIK
• Efek langsung dari paparan asap kebakaran yaitu gejala sakit pada mata,
hidung dan tenggorokan, batuk serta gangguan pernapasan atas.
• Memperburuk asma dan penyakit paru kronis lain spt bronkitis
• Kemampuan paru dan saluran pernapasan untuk mengatasi infeksi
berkurang, sehingga mudah terinfeksi

KESEHATAN MENTAL DAN PSIKOSOSIAL


• Trauma pada bencana karena melihat kematian
• Perasaan bersalah melihat korban yang menderita dan emosi yang tidak stabil
• Kecemasan saat berada di tempat kerja
• Tuntutan fisik yang berat jika seseorang yang selamat tetapi cacat fisik
• Perasaan takut akan bahaya yang mengancam
• Kecemburuan sosial karena biasanya orang yang sosial ekonomi lebih tinggi mampu pulih lebih cepat
LINGKUNGAN, GIZI DAN K3
• Pencemaran udara akibat asap kebakaran yang cukup pekat
• Terlepasnya bahan kimia berbahaya ke lingkungan
• Diperlukan asupan cairan bagi korban luka bakar karena rentan akan kehilangan
cairan
• Terjadinya kecelakaan ini adalah salah satu bukti bahwa ada yang kurang dari k3 di pt
mandom, yaitu kurang amannya alat yang digunakan sehingga terjadi kebocoran gas
yang berakibat kebakaran

PELAYANAN KESEHATAN DAN PENGUNGSIAN


• Fasilitas pelayanan kesehatan overload karena banyaknya korban luka bakar
• Tidak ada pengungsian karena semua dibawa ke rumah sakit segera, dan
tidak ada yang kehilangan tempat tinggal
2 Jelaskan yang dimaksud dengan Triase
Bencana pada pengelolaan bencana
TRIASE

Triase merupkan suatu upaya penyelamatan korban yang banyak pada


saat bencana dengan memperhatikan dan mengurutkan tingkat
keparahan korban dan korban yang memiliki tingkat keparahan tertinggi
harus segera dikirim ke fasilitas medis untuk mendapatkan intervensi
medis segera
TUJUAN TRIASE

(International Federation of Red Cross and Red Crescent


Societies, 2008)
PERBEDAAN TRIASE PADA KONDISI TERTENTU
PRINSIP UMUM TRIASE

(International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies, 2008)


KLASIFIKASI
JENIS TRIASE
START (Simple
Triage and Jenis Advanced Triage
Rapid Triage
Transportation)
Bertujuan untuk memindahkan Diaplikasikan jika perlengkapan medis
korban secepat mungkin mencukupi
karena keterbatasan
perlengkapan medis
PERLENGKAPAN DASAR TRIASE
(UMUM)
 Peta, alat tulis
 Alat komunikasi & transportasi
 Pencahayaan
 Alat penanda tempat, staff, dan korban:
bendera, pita lengan, label triase
 Alat peregang, papan, selimut
 APD: gloves, masker, dll
 Cairan IV, obat syok, turniket
 Alat balutan/belat: kompres, antiseptik,
alat jahit, belat, gloves
 spignomamometer

(International Federation of Red Cross


and Red Crescent Societies, 2008)
3 Jelaskan yang dimaksud dengan Inisial
Assessment/ Rapid Health Assessment
RAPID NEED ASSESSMENT
• Merupakan proses pengumpulan informasi (subjektif atau
objektif) terhadap keadaan darurat agar mampu mengukur
kerusakan yang terjadi dan mengidentifikasi hal dasar yang
diperlukan secara cepat.
• Proses :
TUJUAN RAPID NEED ASSESSMENT
DATA-DATA YANG DIPERLUKAN
Secara umum, kebutuhan yang diprioritaskan saat melakukan rapid need
assessment adalah
Keamanan dan akses.
Demografi dari populasi yang terkena pengaruh.
Sumber daya masyarakat.
Kesehatan.
Air.
Kebutuhan pangan dan non-pangan.
Tempat tinggal (termasuk tempat tinggal sementara).
DIPERHATIKAN SEBELUM RNA DIHARUSKAN SETELAH RNA

Tim penilaian harus terdiri dari :  Informasi yang sudah dikumpulkan dari
 Ahli bencana. berbagai sumber harus dihubungkan dan
segera dilaporkan ke kantor pusat.
 Petugas yang familiar dengan area setempat.
 Membuat list prioritas untuk memberikan
 Ahli yang relevan (epidemiologi, kesehatan bantuan.
masyarakat, dll).  Menyebarkan hasil penilaian kepada organisasi
 Sebelum melakukan penilaian, perlu dilakukan
penanganan bencana lainnya dan seksi
pembagian tim untuk beberapa area dan tim- relevan
tim dari pemerintah lokal untuk mengecek
tersebut harus berkolaborasi untuk menjalani informasi
survei. dan berkoordinasi dengan tepat untuk
memberikan tindakan.
RAPID NEED ASSESSMENT SESUAI KASUS

• Saat kebakaran terjadi, sebaiknya cepat mengingat jalur


evakuasi dan jalur yang aman dari api
• Secepatnya mencari bantuan dan memperhatikan letak APAR
yang tersedia
• Cepat, tanggap, dan responsif dalam menangani kebakaran
yang terjadi dan menyelamatkan korban sesuai prioritas
• Korban diberi pengobatan yang sesuai dalam tahap recovery
ini
TIGA TAHAP RAPID NEED ASSESSMENT
EMPAT FASE RNA

 Fase 1  Dilakukan 24-48 jam pertama setelah bencana (respon medis), berapa
banyak korban, tau kebutuhan medis yang dibutuhkan, layanan primer
kekurangannya hrs sudah teridentifikasi, perlukah rujukan rs, atau membentuk rs
darurat, buat tenda sementara untuk kebutuhan sekunder.
 Fase 2  Hari ke 2 setelah bencana, korban yg sudah di triase hrs sudah mendapat
respon medis, sdm dan daerah yg sulit diakses harus sudah diketahui, kebutuhan
dasar harus didata, stock kebutuhan kedepan sdh teridentifikasi.
 Fase 3  Hari 3-5 : layanan kesehatan primer hrs sdh diakses lagi, sudah ada tenda
pengungsian, krn akses sudah bisa jalan lagi, hrs sudah ada distribusi kebutuhan,
rencana rekonstruksi lingkungan sekitar, bangun tempat penampungan,
peningkatan keamanan.
 Fase 4  rehabilitasi dan rekonstruksi (pembangunan rumah warga), semua
kegawatdaruratan sudah bisa ditangani.
4 Jelaskan kesiapan (mitigasi dan
kesiapsiagaan) menghadapi
bencana  pada skala lokal, nasional,
dan internasional
Bencana dapat diklasifikasi menjadi bencana lokal, nasional, dan
internasional. Pada tiap level tersebut tentu ada penanganan khusus.
1.Skala Lokal
Di Indonesia, pengelolaan bencana skala lokal (provinsi dan
kabupaten/kota) dikelola oleh BPBD (Badan Penanggulangan Bencana
Daerah). BPBD juga membentuk Pos Komando Tanggap Darurat Bencana.
2. Skala Nasional

Pada skala nasional, bencana diatur dalam UU RI no. 24


Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dan
Peraturan Pemerintah Nomor 21 (2008) tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.
3. Skala Internasional

A. Peraturan

• Undang-undang 24/2007 dan Peraturan Pemerintah 21/2008 Pasal 30 tentang


Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

• Peraturan Pemerintah Nomor 23 (2008) tentang Partisipasi Lembaga Internasional dan


Lembaga Asing Non-Pemerintah dalam Penanggulangan Bencana:

• Perka BNPB Nomor 22 (2010) tentang Peran Organisasi Internasional dan Organisasi
Asing Non-Pemerintah dalam Tanggap Darurat:
DAFTAR PUSTAKA
• Maarif, Syamsul. 2012. Pikiran dan Gagasan Penanggulangan Bencana di
Indonesia. Tersedia di https://bnpb.go.id/uploads/migration/pubs/472.pdf
[diakses pada 28 Februari 2019]
• Pengelolaan Bencana pada Skala Lokal, Nasional, dan Internasional.
Tersedia di https://edoc.site/pengelolaan-bencana-pada-skala-lokal-nasional-
dan-internasional-pdf-free.html [diakses pada 28 Februari 2019]
• Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (no date). Sistem
Penanggulangan Bencana. Tersedia di http://www.bnpb.go.id/pengetahuan-
bencana/sistem-penanggulangan-bencana [diakses pada 28 Februari 2019]
• UU RI No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
• KEPMENKES No145/MENKES/2007. Tersedia di
http://dinkes.surabaya.go.id/portal/files/kepmenkes/KMK%20145-2007.pdf
(diakses pada 21 Februari 2019)

Anda mungkin juga menyukai