Anda di halaman 1dari 20

QBD 5:

BASIC LIFE SUPPORT


DAN RESCUE
Ashila Diza Rahmadini S1 Reg Kesehatan Lingkungan 2014 - 1406571224

Soal
QBD 5: Rescue, pertolongan pertama pada korban bencana dan pemadaman api
Pada saat QBD 5 Tutor akan memutar video praktikum, pertanyaan QBD 5 menjadi tugas mandiri
yang akan dipresentasikan pada saat sebelum praktikum dimulai. Kelompok yang beranggotakan
ketua kelompok dan panitia roleplay akan mempresentasikan tugas mandiri terlebih dahulu
Praktikum 1: Lifting and Moving
1. Bagaimana cara mengangkat dan memindahkan korban yang membutuhkan bantuan hidup dasar
2. Sebutkan alat proteksi diri yang dibutuhkan tenaga kesehatan saat menolong korban
Praktikum 2: Bleeding Control, Fiksasi Imobilisasi
1. Bagaimana cara melakukan imobilisasi pada pasien yang dicurigai terkena patah tulang
2. Jelaskan prinsip dari menghentikan perdarahan
3. Melakukan Tindakan Pembalutan Oklusif pada Luka Usus Terburai
4. Melakukan Tindakan Pembalutan Oklusif pada Luka Dada Terbuka open pneumothorax (Kasa 3
Sisi)
Praktikum 3: CPR/ RJP
1. Jelaskan langkah bantuan hidup dasar (resusitasi jantung paru)
2. Jelaskan perbedaan pertolongan pertama pada korban saat kehidupan sehari-hari dan pada saat
terjadinya bencana
Praktikum 4: Vertical dan Water Rescue, APAR
1. Jelaskan prinsip vertical rescue dan water rescue
2. Jelaskan prinsip pemadaman api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR)

LIFTING AND
MOVING
Praktikum 1

Memindahkan Korban yang


membutuhkan BLS
Dilakukan jika:

Pasien harus berpindah posisi untuk CPR


Pasien berada di tempat yang berbahaya (seperti kebakaran, atau traffic)

Tidak boleh sembarang dipindahkan karena banyak kemungkinan injuri tambahan


Cara memindahkan harus dengan lembut dan tidak menyakiti korban
Emergency Drag:

Lifts

Armpit-forearm drag (Rautek Technic)

Extrimity Lifts

Shirt drag

Direct ground

Coat or Blanket drag

Bird, N. & Seery, P., 2012. Basic Life Support: CPR and First Aid Student Handbook. 2nd ed. North Carolina: Divers Alert
Network.

Alat Proteksi
Diri

Kim, P. D., Denny, F. J. & Salk-Pope, S. J., 2009. Personal Protective Equipment. In: K. Koenig, ed. Koenig and Schultzs:
Disaster Medicine: Comprehensive Principles and Practices. New York: Cambridge University Press, pp. 184-194.

BLEEDING CONTROL,
FIKSASI IMOBILISASI
Praktikum 2

Imobilisasi Pasien dengan Patah


Tulang

Pada dasarnya, splinting untuk fraktura harus mengapit dan menjaa (secure) sendi bagian
atas dan bawah fraktura

Upper Extremity Injury


1. Gunakan perban untuk imobilisasi pundak, bahu, dan lengan atas dengan silangan hingga ke siku dan
diikatkan ke tubuh pasien
2. Injuri pada pergelangan dan forearm menggunakan sling untuk menjepit bagian fraktur dan dibalut dengan
perban
3. Injuri pada jari bisa dengan menggunakan teknik buddy-taping ke jari terdekat dengan splint dari karton atau
kayu kecil

Lower Extremity Injury


1. Untuk bagian pelvis, pinggang, dan femur (upper leg) akan mengalami injuri pada organ dalam sehingga
sebisa mungkin dievakuasi dengan mengamankan menggunakan splint dari punggung pasien hingga ke bawah
lutut
2. Injuri pada lutut menggunakan splint dari pinggang hingga ankle, digunakan pada belakang kaki dan buttock
3. Injuri pada ankle dan kaki dapat menggunakan perban saja dengan figure eight pattern (under the foot, over
the top of the foot, around the back of the ankle, back over the top of the foot, under the foot, and so on).
Dapat menggunakan splint untuk menjaga fraktur
4. Untuk jari kaki bisa digunakan teknik buddy-taping

http://www.medschool.lsuhsc.edu/emig/Basic%20Splinting%20Techniques.pdf

http://www.emedicinehealth.com/wilderness_splinting/page3_em.htm#lower_extremity_splinting_pelvis_hip_leg_knee_ankle_foot

Occlusive Dressing
Occlusive dressing adalah cara pencegahan kontaminasi luka terbuka yang bebas dari air dan udara
Pembalut oklusi biasanya dilapisi lapisan lilin agar tidak ada absorpsi
Occlusive dressing for open
penumothorax
Pembalut oklusi sering digunakan untuk luka terbuka pada dada dalam keadaan darurat. Yang biasa
digunakan adalah Vaseline gauze dan merekatkan gauze dengan tape pada tiga sisi

Occlusive dressing for open abdomen


wound
Untuk luka terbuka abdomen, sangat disarankan untuk tidak menyentuh atau mengembalikan organ yang
keluar dari abdomen

Gunakan pembalut oklusi untuk mendekontaminasi luka yang diberi sedikit air bersih

Levitin, Howard W. & Kahn, Christopher A., 2009.Decontamination. In: K. Koenig, ed. Koenig and Schultzs: Disaster Medicine: Comprehensive
Principles and Practices. New York: Cambridge University Press, pp. 195-201.

Bird, N. & Seery, P., 2012. Basic Life Support: CPR and First Aid Student Handbook. 2nd ed. North Carolina: Divers Alert
Network.

CPR
Praktikum 3

Basic Life Support: CPR


Stop, think, act
Safety Assesment
Asses scene; is the scene safe? Is it safe to approach?
Find oxygen, first aid kit, and AED unit for the injured
Ensure exposure protection; use barrier or gloves

Circulation

Clear Out and Check

Airway
Breathing

CPR Steps
Call

Ketika korban tidak responsif terhadap panggilan, segera panggil bantuan medis darurat

Compression

Lakukan pemompaan pada dada korban dengan ukuran 2 inches x 30, dengan gerakan
kira-kira 100/menit
Posisi badan 90 derajat

Airway

Membuka jalur udara dengan dan memastikan ada pernapasan, pastikan lidah tidak
menghalangi jalur udara

Breath

Gunakan pocket mask ventilation, jika ada, dan angkat dagu korban sedikit untuk
memberikan jalur untuk pernapasan buatan, lalu beri pernapasan buatan
Untuk dewasa dilakukan dengan
30 compression dengan 2
ventilasi

HAINES Recovery Position


American Heart Association, 2010. Highlights of the 2010 American
Heart Association Guidelines for CPR and ECC. United States of
America: American Heart Association.
American Red Cross, 2015. Basic Life Support for Healthcare
Providers. United States of America: StayWell.

Bird, N. & Seery, P., 2012. Basic Life Support: CPR


and First Aid Student Handbook. 2nd ed. North
Carolina: Divers Alert Network.
National Safety Council, n.d. The Recovery Position - Adult or
Child. [Online]
Available at:
http://www.nsc.org/RxDrugOverdoseDocuments/recoveryposition-first-aid.pdf
[Accessed 13 Februari 2016]

VERTICAL DAN
WATER RESCUE,
DAN APAR
Praktikum 4

Swiftwater Rescue
Adalah penyelamatan korban yang berada di perairan dengan teknik:
REACH

Dengan menggunakan alat bantu, penolong meraih korban, atau dengan tangan
langsung

THROW

Dengan menggunakan pelampung, penolong melemparkannya ke arah korban


dan menariknya kembali ke pinggir

GO

Penolong menuju ke korban jika posisi untuk throw dan reach sudah terlalu jauh.
Bisa dengan berjalan atau menggunakan perahu

Support dan Drag


Head splint
Hip and
Shoulder
Support
Head
and
Chin
support
Beach
Drag

Penolong mengapit kepala korban dengan lengan korban dan memutarnya perlahan di
air
Penolong menahan pinggang dan pundak korban agar tidak tenggelam sembari
membawa ke pinggir
Penolong menahan kepala dan dagu korban yang ditemukan menghadap ke bawah atau
atas untuk memberi udara
Penolong satu orang atau lebih membawa tubuh korban ke pinggiran, lengan korban dan
pundak di topang oleh penolong

American Red Cross, 2009. Swimming and Water Safety Manual. 3rd ed. Pennsylvania: StayWell.

Vertical Rescue

Adalah penyelamatan dengan medan vertikal

Prinsip Utama: Selalu memperhatikan equipment dan kesiapan, latihan, dan teamwork
Equipment Helm

Whistle

Software Rope Kermantel Dynamic

Gloves

Knife

Rope Kermantel Static

Boots

First Aid Kit

Tape

Baju Khusus

Harness

Harnesses

Senter

Alat Komunikasi

Hardware Karabiners
Maillons

Belay Plates

Ascenders and Descenders

Edge Rollers

Descender

Pulleys

Stretchers

Emergency Management Australia, 2001. AUSTRALIAN EMERGENCY MANUALS SERIES: Manual 40: Vertical Rescue. Australia: Emergency
Management Australia.

APAR/Fire Extinguisher
Ada 4 langkah yang menjadi prinsip utama penggunaan APAR
PULL

Menarik Pin pengaman pada APAR

AIM

Mengarahkan nozzle pada sumber api

SQUEEZE

Menekan (squeeze) handle hingga agent keluar

SWEEP

Menyapukan nozzle ke sekitar sumber api

Letakan APAR dengan posisi terbaring jika sudah digunakan

United States Department of Labour, n.d. Portable Fire Extinguishers Use. [Online] Available
at: https://www.osha.gov/SLTC/etools/evacuation/portable_use.html [Accessed 13 Februari
2016].

Referensi
American Heart Association, 2010. Highlights of the 2010 American Heart Association Guidelines for CPR and ECC. United States of America: American
Heart Association.
American Red Cross, 2009. Swimming and Water Safety Manual. 3rd ed. Pennsylvania: StayWell.
American Red Cross, 2015. Basic Life Support for Healthcare Providers. United Staes of America: StayWell.
Bird, N. & Seery, P., 2012. Basic Life Support: CPR and First Aid Student Handbook. 2nd ed. North Carolina: Divers Alert Network.
Emergency Management Australia, 2001. AUSTRALIAN EMERGENCY MANUALS SERIES: Manual 40: Vertical Rescue. Australia: Emergency Management
Australia.
Fitch, M. et al., 2008. Basic Splinting Techniques. The new england journal of medicine, 359(26), p. e32.
Kim, P. D., Denny, F. J. & Salk-Pope, S. J., 2009. Personal Protective Equipment. In: K. Koenig, ed. Koenig and Schultzs: Disaster Medicine:
Comprehensive Principles and Practices. New York: Cambridge University Press, pp. 184-194.
Levitin, Howard W. & Kahn, Christopher A., 2009.Decontamination. In: K. Koenig, ed. Koenig and Schultzs: Disaster Medicine: Comprehensive Principles
and Practices. New York: Cambridge University Press, pp. 195-201.
National Safety Council, n.d. The Recovery Position - Adult or Child. [Online]
Available at: http://www.nsc.org/RxDrugOverdoseDocuments/recovery-position-first-aid.pdf
[Accessed 13 Februari 2016].
Takayesu, J. K. & Shiel, W. C., 2014. Splinting Basics. [Online]
Available at: http://www.emedicinehealth.com/wilderness_splinting/page3_em.htm#lower_extremity_splinting_pelvis_hip_leg_knee_ankle_foot
[Accessed 13 Februari 2016].
United States Department of Labour, n.d. Portable Fire Extinguishers Use. [Online]
Available at: https://www.osha.gov/SLTC/etools/evacuation/portable_use.html
[Accessed 13 Februari 2016].

Anda mungkin juga menyukai