QBL No 2 dn 3
b. Respirasi Eksternal
Seluruh rangkaian kejadian dalam pertukaran O2 dan CO2 antara lingkungan eksternal
dan sel tubuh. Respirasi eksternal mencankup:
1. Udara secara bergantian dimasukan ked an dikeluarkan dari paru sehingga udara
dapat dipertukarkan antara atmosfer (lingkungan eksternal) dan kantong udara
(alveolus) paru. Pertukaran ini dilaksanakan oleh tindakan mekanis benapas, atau
ventilasi. Kecepatan ventilasi diatur untuk menyesuaikan aliran udara antara
atmosfer dan alveolus sesuai kebutuhan metaboliktubuh akan penyerapan O2 dan
pengeluaran CO2.
2. O2 dan CO2 dopertukarkan antara udara di alveolus dan darah di dalam kpiler paru
melalui proses difusi.
3. Darah mengankut O2 dan CO2 antara paru dan jaringan
4. O2 dan CO2 dipertukarkan antara jaringan dan darah melalui proses difusi
menembus kapiler sistemik (jaringan).
Respirasi eksternal adalah proses mengambil oksigen ke dalam dan mengeluarkan
karbon dioksida dari tubuh. Respirasi eksternal sangat penting bagi kehidupan karena
pasokan oksigen untuk mengekstrak energi dari makanan melalui respirasi internal
maupun seluler. Selain itu, ia bisa menghilangkan karbon dioksida, yang merupakan
produk limbah respirasi. Selain itu, respirasi eksternal menghilangkan kelebihan air
dari tubuh melalui pernafasan.
Sementara itu, untuk inspirasi dalam atau maksimum akan melibatkan peran otot
inspirasi tambahan yaitu m.sternocleidomastoideus dan m.scaleneus (Martini, Nath
& Bartholomew, 2012).
Inspirasi maksimum mengakibatkan terjadinya peningkatan volume udara di dalam
paru. Selanjutnya untuk tahap ekspirasi juga tergambarkan dalam bagan sebagai
berikut
Tekanan intra-
Udara keluar alveolus
meningkat
1. Usia
Saat lahir terjadi perubahan respirasi yang besar yaitu paru-paru yang sebelumnya
berisi cairan menjadi berisi udara. Bayi memiliki dada yang kecil dan jalan nafas
yang pendek. Bentuk dada bulat pada waktu bayi dan masa kanak-kanak, diameter
dari depan ke belakang berkurang dengan proporsi terhadap diameter transversal.
Pada orang dewasa thorak diasumsikan berbentuk oval. Pada lanjut usia juga terjadi
perubahan pada bentuk thorak dan pola napas.
2. Suhu
Sebagai respon terhadap panas, pembuluh darah perifer akan berdilatasi, sehingga
darah akan mengalir ke kulit. Meningkatnya jumlah panas yang hilang dari
permukaan tubuh akan mengakibatkan curah jantung meningkat sehingga
kebutuhan oksigen juga akan meningkat. Pada lingkungan yang dingin sebaliknya
terjadi kontriksi pembuluh darah perifer, akibatnya meningkatkan tekanan darah
yang akan menurunkan kegiatan-kegiatan jantung sehingga mengurangi kebutuhan
akan oksigen.
3. Gaya Hidup
Aktifitas dan latihan fisik meningkatkan laju dan kedalaman pernapasan dan denyut
jantung, demikian juga suplay oksigen dalam tubuh. Merokok dan pekerjaan
tertentu pada tempat yang berdebu dapat menjadi predisposisi penyakit paru.
4. Status Kesehatan
Pada orang yang sehat sistem kardiovaskuler dan pernapasan dapat menyediakan
oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akan tetapi penyakit pada
sistem kardiovaskuler kadang berakibat pada terganggunya pengiriman oksigen ke
sel-sel tubuh. Selain itu penyakit-penyakit pada sistem pernapasan dapat
mempunyai efek sebaliknya terhadap oksigen darah. Salah satu contoh kondisi
kardiovaskuler yang mempengaruhi oksigen adalah anemia, karena hemoglobin
berfungsi membawa oksigen dan karbondioksida maka anemia dapat
mempengaruhi transportasi gas-gas tersebut ke dan dari sel.
5. Narkotika
Narkotika seperti morfin dan dapat menurunkan laju dan kedalam pernapasan
ketika depresi pusat pernapasan dimedula. Oleh karena itu bila memberikan obat-
obat narkotik analgetik, perawat harus memantau laju dan kedalaman pernapasan.
6. Ketinggian
Ketinggian mempengaruhi pernapasan. Makin tinggi daratan, makin rendah O2,
sehingga makin sedikit O2 yang dapat dihirup belalang. Sebagai akibatnya belalang
pada daerah ketinggian memiliki laju pernapasan yang meningkat, juga kedalaman
pernapasan yang meningkat.
7. Polusi udara
Dengan adanya polusi udara, kecepatan pernapasan kita terganggu. Bernapas
menjadi lebih menyesakkan sehingga kecepatan pernapasan menurun, jumlah
oksigen yang dihisap menurun, kita pun menjadi lemas.
8. Kadar hemoglobin
Dengan saturasi O2 yang sempurna dan kadar hemoglobin normal, hemoglobin
dapat membawa sampai dengan 20 mL O2 disetiap dL. Kapasitas transpor O2 dari
darah akan menurun dengan signifikan jika ada penurunan yang bermakna dari
kadar besi di sel darah merah. Kondisi seperti anemia defisiensi besi dapat membuat
seseorang untuk bertahan bahkan dalam melakukan aktivitas fisik yang ringan.
9. Penyakit paru dan jantung
Kondisi kesehatan sistem kardiorespirasi memiliki korelasi yang bermakna dengan
nilai parameter fungsi paru.24 Penyakit sistem kardiovaskuler dan sistem respirasi
yang dapat mempengaruhi parameter fungsi paru antara lain emfisema, bronkitis,
fibrosis pulmoner, tuberkulosis, kanker paru, dan penyakit jantung coroner.
10. Aktivitas fisik
Kondisi fisik atau performa atlet akan meningkat sebagai respon dari aktivitas fisik
yang berulang dan teratur, hal ini disebabkan karena sistem kardiovaskuler dan
respirasi menjadi lebih efisien dalam mentranspor O2 dan CO2.
11. Riwayat merokok
Rokok mengandung lebih dari 4000 bahan kimia yang dipaparkan melalui asapnya.
Fungsi paru sebagai tempat pertukaran antara udara di atmosfer dan paru juga
menjadikan paru sebagai tempat pertukaran zat yang terkandung di dalam asap
rokok tersebut. Komponen-komponen yang ada di dalam asap rokok melumpuhkan
silia pada jalan nafas sehingga mucus dan partikel yang terperangkap tidak dapat
dikeluarkan secara efektif. Paparan jangka panjang terhadap komponen-kompenen
yang terkandung dalam asap rokok menyebabkan silia digantikan oleh sel epitel
skuamosa yang tidak dapat membersihkan mucus, sehingga menjadi tempat
pertumbuhan mikroorganisme dan mengakibatkan batuk khas perokok. Perubahan
struktur dan fungsi pada saluran nafas dan paru akan menyebabkan terjadinya
penurunan fungsi dan kapasitas fungsional paru
Daftar Pustaka
Sherwood, L. (2012). Fisiologi manusia : Dari sel ke sistem 6th ed. (Terj. dr.Brahman). Jakarta:
EGC