2. Diagnosa Keperawatan
Menurut Carpenito dan Moyet (2007) diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan klinik
yang menjelaskan tentang respons individu, keluarga, atau masyarakat terhadap masalah
kesehatan/proses kehidupan baik aktual atau potensial. Diagnosis keperawatan merupakan
dasar pemilihan intervensi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perawat yang
bertanggung jawab.
Adapun diagnosa keperawatan yang sering muncul pada klien dengan hipertiroid adalah
sebagai berikut (Carpenito, 2007):
a. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak
terkontrol, keadaan hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung.
b. Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energi.
c. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan/pemasukan dengan penurunan berat
badan).
d. Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan perubahan
mekanisme perlindungan dari mata: kerusakan penutupan kelopak mata/eksoftalmus.
e. Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis: status hipermetabolik.
f. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan
dengan tidak mengenal sumber informasi.
3. Perencanaan
Menurut Hidayat (2004), perencanaan keperawatan merukan suatu proses penyususnan
bebrabagia intervensi keperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah, menurunkan atau
mengurangi masalah-masalah klien.
Adapun proses perencanaan keperawatan pada klien dengan hipertiroid adalah:
a. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak
terkontrol, keadaan hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung.
Tujuan : Klien akan mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai
dengankebutuhan tubuh.
Kriteria hasil:
1) Nadi perifer dapat teraba normal
2) Vital sign dalam batas normal.
3) Pengisian kapiler normal
4) Status mental baik
5) Tidak ada disritmia
Intervensi:
1) Pantau tekanan darah pada posisi baring, duduk dan berdiri jika memungkinkan.
2) Perhatikan besarnya tekanan nadi
3) Periksa kemungkinan adanya nyeri dada atau angina yang dikeluhkan pasien.
4) Auskultasi suara nafas, perhatikan adanya suara yang tidak normal (seperti krekels)
5) Observasi tanda dan gejala haus yang hebat,mukosa membran kering, nadi lemah,
penurunan produksi urine dan hipotensi.
c. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan/pemasukan dengan penurunan berat
badan).
Tujuan : Penurunan nutrisi tidak terjadi.
Kriteria hasil : Menunjukan berat badan yang stabil, disertai nilai laboratorium normal dan
terbebas dari tanda-tanda malutrisi.
Intervensi:
1) Auskultasi bising usus
2) Catat dan laporkan adnya anoreksia kelemahan umum/ nyeri abdomen mual
muntah.
3) Pantau masukan makanan setiap hari. Timbang berat badan setiap hari serta
laporkan adanya penurunan berat badan
4) Konsultasikan dengan ahli gizi untuk memberikan diit tinggi kalori, tinggi protein,
karbohidrat dan vitamin
5) Berikan obat sesuai indikasi : glukosa, vitamin B kompleks.
Pasien saat ini akan disarankan untuk melakukan pemeriksaan T3, T4 dan free T4.
DS :
Pasien mengatakan dada kiri terasa berdebar-debar
Pasien mengeluh tangannya yang bergetar terus (tremor)
Pasien mengatakan sering berkeringat
Pasien mengatakan sering merasa cepat lapar.
DO :
Tampak mata pasien melotot
Tekanan Darah: 130 / 80 mmHg
Suhu tubuh : 37,1ºC
hTSH : 0,003 µ U/mL(0,4 - 5,0)
Tampak pembesaran ringan kelenjar tiroid.
Analisa Data
No Data Diagnosa Keperawatan Etiologi
1 DS : Risiko tinggi terhadap Peningkatan Hormon
Pasien mengatakan dada penurunan curah jantung tiroid pada darah.
kiri terasa berdebar-debar
Pasien mengeluh berhubungan dengan
tangannya yang bergetar hipertiroid tidak terkontrol,
terus (tremor)
keadaan hipermetabolisme,
peningkatan beban kerja
DO:
Tekanan Darah: 130 / 80 jantung.
mmHg
hTSH : 0,003 µ
U/mL(0,4 - 5,0)
Tampak pembesaran
ringan kelenjar tiroid.
DO :
hTSH : 0,003 µ
U/mL(0,4 - 5,0)
Diagnosa Keperawatan :
1. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak
terkontrol, keadaan hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung.
2. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi berhubungan dengan peningkatan nafsu makan.
3. Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan perubahan
mekanisme perlindungan dari mata: kerusakan penutupan kelopak mata/eksoftalmus
4. Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis: status hipermetabolik
Perencanaan Keperawatan
No Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional
hasil
1 Risiko tinggi terhadap Tujuan : Klien 1. Pantau tekanan darah pada posisi Untuk memantau
adanya perubahan tanda
penurunan curah jantung akan baring, duduk dan berdiri jika
vital
berhubungan dengan mempertahankan memungkinkan.
Untuk memantau
hipertiroid tidak terkontrol, curah jantung yang 2. Perhatikan besarnya tekanan nadi.
adanya perubahan tanda
keadaan hipermetabolisme, adekuat sesuai vital
peningkatan beban kerja dengankebutuhan 3. Periksa kemungkinan adanya nyeri
Untuk memantau
jantung. tubuh. dada atau angina yang dikeluhkan kenyamanan pasien
terbebas dari rasa nyeri
Kriteria hasil: pasien.
Nadi perifer dapat 4. Observasi tanda dan gejala haus Untuk memantau nutrisi
pasien
teraba normal yang hebat, mukosa membran
Vital sign dalam kering, nadi lemah, penurunan
batas normal. produksi urine dan hipotensi.
Pengisian kapiler
normal
Status mental baik
Tidak ada disritmia
2 Risiko tinggi terhadap Tujuan : Penurunan 1. Auskultasi bising usus Memantau pergerakan
usus
perubahan nutrisi nutrisi tidak terjadi.
berhubungan dengan Kriteria hasil : 2. Pantau masukan makanan setiap Memantau status gizi
pasien
peningkatan nafsu makan Menunjukan berat hari. Timbang berat badan setiap
badan yang stabil, hari serta laporkan adanya
disertai nilai penurunan berat badan
laboratorium 3. Konsultasikan dengan ahli gizi untuk Memantau status gizi
pasien
normal dan memberikan diit tinggi kalori, tinggi
terbebas dari tanda- protein, karbohidrat dan vitamin
tanda malutrisi. 4. Kolaborasi pemberian obat sesuai
Memberikan terapi
indikasi : glukosa, vitamin B yang tepat
kompleks.
3 Risiko tinggi terhadap Tujuan : kerusakan 1. Observasi edema periorbital, Memantau perubahan
kondisi mata.
kerusakan integritas jaringan integritas jaringa gangguan penutupan kelopak mata,
berhubungan dengan tidak terjadi gangguan penutupan kelopak mata,
perubahan mekanisme Kriteria hasil : lapang pandang penglihatan sempit,
perlindungan dari mata: mempertahankan air mata yang berlebihan.
kerusakan penutupan kelopak kelembaban 2. Catatadanya fotophobia, rasa adanya
Memantau
mata/eksoftalmus membran mukosa benda di luar mata dan nyeri pada ketidaknyamanan
adanya nyeri pada mata
terbebas dari mata
ulkus dan mampu 3. Evalusi ketajaman mata, laporkan Memantau perubahan
kondisi mata.
mengidentufikasi adanya pandangan mata kabur atau
tindakan untuk pandangan ganda (diplopia).
memberikan 4. Instruksikan agar pasien melatih otot
Untuk melatih otot
perlindungan pada mata ekstraokuler jika mata
mata memungkinkan.
5. Kolabrasi berikan obat sesuai
Memberikan terapi
indikasi : obat tetes mata
yang tepat
metilselulosa, ACTH, prednison,
obat anti tiroid, diuretik.
4. Ansietas berhubungan Tujuan : Ansietas 1. Observasi tingkah laku yang Untuk memantau
kecemasan pasien
dengan faktor fisiologis: tidak terjadi. menunjukan tingkat ansietas.
status hipermetabolik Kriteria hasil : 2. Pantau respon fisik, palpitasi, Untuk memantau
adanya perubahan fisik
Melaporkan gerakan yang berulang-ulang,
ansietas berkurang hiperventilasi, insomnia.
sampai tingkat 3. Terangkan bahwa pengendalian
Untuk memberikan
dapat diatasi. Klien emosi itu harus tetap diberikan informasi yang
dibutuhkan pasien
mampu sesuai dengan perkembangan terapi
mengidentifikasi obat.
cara hidup sehat 4. Berikan obat ansietas
Memberikan terapi
(transquilizer,sedatif) dan pantau yang tepat
efeknya
Daftar Pustaka
Amin, Hardi .2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA
Black & Hawks. (2005). Medical Surgical Nursing: Clinical Management for Positive Outcomes,
Doenges, Marilyn B, dkk. 2002. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : EGC.
Hidayat, A. Azis Alimul .2005. Pengantar Dokumentasi Proses Keperawatan. Jakarta : EGC
Price, S.A & Wilson. L.M. .2006. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6