Anda di halaman 1dari 21

BAB 3

TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian

3.1.1 Identitas

Nama pasien  : Ny. S

Umur        : 48 tahun

No. RM : 0855

Ruang : Rawat Inap Puskesmas Kerumutan

Jenis kelamin     : Perempuan

Suku/ bangsa   : Jawa/ Indonesia

Agama            : Islam

Pendidikan        : SD

Pekerjaan             : Ibu Rumah Tangga

Alamat               : Desa Bukit Lembah Subur Kecamatan Kerumutan

Kabupaten Pelalawan

Tgl pengkajian : 26 Maret 2020

3.1.2 Riwayat Kesehatan

1. Riwayat penyakit sekarang (Keluhan utama)

Klien mengatakan pusing dan sering buang air kecil pada malam

hari lebih dari 5x, sering merasa haus dan lapar, mual, muntah 3x,

tidak selera makan, badan terasa lemas, badan terasa sakit semua,

dan kadang-kadang timbul terasa gatal di badan.

2. Riwayat keperawatan yang lalu

Tidak ada
3. Riwayat kesehatan keluarga

GENOGRAM

3.1.3 Kebiasaan Sehari-hari

Sebelum sakit klien melakukan kagiatan sehari-hari dengan sendiri,

selama sakit klien dibantu dalam melakukan aktivitasnya.

3.1.4 Pola eliminasi

Klien sering buang air kacil pada malam hari ± 5x dalam semalam

3.1.5 Pola makan

Klien juga tidak mengontrol makannya dan mengatakan sering makan

dan minum manis.

3.1.6 Personal hygiene

Klien biasa mandi 2x sehari pagi san sore

3.1.7 Data Psikologis, Sosial dan Spiritual

Semua data terkait kondisi Psiklogis, sosial, dan spiritual dalam batas

normal.
3.1.8 Pemeriksaan fisik

Kesadaran                               : GCS = E4 –M6 –V5=15 (normal)

E4 (respon membuka mata)      : Spontan

M6 (respon motorik)                  : Mampu mengikuti perintah

V5 (respon Verbal)                  : Orientasi penuh

Tek. Darah                             : 130/80 mmHg

Nadi                                          : 84x/ menit

Pernafasan                                 : 24x/ menit

Suhu tubuh                                : 37,50 C

BB sebelum sakit : 60 kg

BB sesudah sakit : 52 kg

1. Kulit :

Turgor kulit jelek, warna kulit kuning langsat, tidak ada

hiperpigmentasi dan bersih, sianosis (-)

2. Kepala :

Bentuk kepala mesosephal, bersih, tidak berbau, tidak ada lesi, rambut

hitam lurus.

3. Mata :

Reflek pupil simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikteric,

koordinasi gerak mata simetris dan mampu mengikuti pergerakan

benda secara terbatas.

4. Hidung :

Simetris, bersih, tidak ada polip hidung, cuping hidung tidak ada.
5. Telinga :

Simetris, bersih, tidak ada tanda peradangan ditelinga/ mastoid.

Cerumen tidak ada, reflek suara baik dan tidak berdengung.

6. Mulut :

Bibir tidak cyanosis, bibir terlihat kering, tremor tidak ditemukan,

tonsil tidak membesar, tidak ada stomatitis dan gigi masih genap.

7. Leher :

Tidak terdapat pembesaran kelenjar thiroid, tidak ditemukan distensi

vena jugularis. Otot leher tegang.

8. Dada :

a. Paru- paru :

Inspeksi     : Bentuk simetris, pergerakan dada sewaktu

bernafas simetris, peningkatan frekuensi pernafasan.

Palpasi       : tactil fremitus normal.

Perkusi      : terdengar suara normal

Auskultasi : suara nafas vesikuler

Jantung :

Inspeksi : IC tak tampak

Palpasi     : IC teraba di IC VI

Perkusi    : batas jantung normal.

Auskultasi : bunyi jantung I (normal) Bunyi jantung II Normal)


9.  Perut :

Bentuk perut simetris, tidak ditemukan adanya massa, tidak ditemukan

distensi abdominal dan tidak ada pembesaran hepar dan bising usus

normal.

10. Ekstrimitas :

Kaki kiri kesemutan, ada bekas amputasi di jari kaki, kekuatan otot

normal

11. Pemeriksaan Reproduksi

Klien tidak mengalami keputihan

3.1.9 Pemeriksaan Diagnostik

Gula darah sewaktu tanggal 26 Maret 2020 : 361 gr/dl

3.1.10 Program Pengobatan Medis

IVFD RL : 20 x/menit

Metformin : 3x1 tablet

Glibenclamid : 1x1 tablet

Antasida Syr : 3 x 1 sdm

Ondancentron : 3 x 1 tablet
3.1.11 Analisis Data

Tabel 3.1
Analisa Data Pada Pasien Ny. S

DATA PENYEBAB MASALAH


Data Subjek; Kadar glukosa darah Ketidakstabilan kadar
a. Klien mengatakan tidak meningkat glukosa darah
mengontrol makannya dan
mengatakan sering makan dan
minum manis

Data Objek;
a. TD : 130/80 mmHg
b. Nadi : 84x/ menit
c. Pernafasan : 24x/ menit
d. Temp : 37,50 C
e. Gula darah sewaktu 361 gr/dl
f. Kaki kiri kesemutan
Data Subjek; Deuresis Osmotik Ketidakseimbangan cairan
a. Sering buang air kecil pada kurang dari kebutuhan
malam hari lebih dari 5x,
b. Sering merasa haus

Data Objek;
a. Bibir terlihat kering
b. Turgor kulit jelek
c. TD : 130/80 mmHg
d. Nadi : 84x/ menit
e. Pernafasan : 24x/ menit
f. Temp : 37,50 C
g. Gula darah sewaktu 361 gr/dl
Data Subjek; gangguan Defisit nutrisi kurang dari
a. Klien mengatakan Mual dan keseimbangan kebutuhan tubuh
muntah ± 3x
b. Klien mengetakan tidak selera
insulin
makan
c. Klien mengatakan badan terasa
lemas dan sakit semua
b. Klien mengatakan juga tidak
mengontrol makannya dan
mengatakan sering makan dan
minum manis
Data Objek;
a. TD : 130/80 mmHg
b. Nadi : 84x/ menit
c. Pernafasan : 24x/ menit
d. Temp : 37,50 C
e. BB sebelum sakit : 60 kg
BB sesudah sakit: 52 kg
f. Gula darah sewaktu 361 gr/dl
3.2. Diagnosa Keperawatan

1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan Kadar glukosa

darah meningkat

2. Ketidakseimbangan cairan kurang dari kebutuhan berhubungan dengan

Deuresis Osmotik

3. Defisit nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

gangguan keseimbangan insulin

3.3. Intervensi Keperawatan

Tabel 3.2
Daftar Perencanaan Keperawatan pada pasien Ny. S

Diagnos Tujuan dan Kriteria


No Intervensi Keperawatan
Keperawatan Hasil
1. Ketidakstabilan Tujuan : kadar glukosa 1. Kaji faktor yang dapat
kadar glukosa darah akan stabil, dalam meningkatkan risiko
darah berhubungan waktu 3 x 24 jam ketidakseimbangan glukosa
dengan kadar 2. Pantau kadar glukosa serum (di
Kriteria hasil :
glukosa darah bawah 60 mg/dl menunjukkan
meningkat 1. Dapat mengontrol hipoglikemia di atas 300 mg/dl

kadar glukosa darah menunjukkan hiperglikemi)


2. Pemahaman sesuai dengan program atau

manajemen protocol

diabetes 3. Pantau asupan dan haluaran

3. Penerimaan kondisi 4. Pantau tanda dan gejala


hiperglikemi
5. Beri informasi mengenai
penatalaksanaan diabetes
selama sakit
6. Kolaborasi dalam pemberian
obat
2. Ketidakseimbanga Tujuan: keseimbangan 1. Kaji TTV
n cairan kurang cairan dan elektrolit 2. Pantau warna, jumlah dan
dari kebutuhan akan dicapai, dalam frekuensi kehilangan cairan
berhubungan waktu 3 x 24 jam. 3. Anjurkan pasien untuk
dengan Deuresis Kriteria hasil : menginformasikan perawat bila
Osmotik 1. Tidak mengalami haus
haus yang 4. Kolaborasi dalam pemberian
berlebihan terapi IV.
2. Menampilkan
hidrasi yang baik
3. Memiliki asupan
cairan atau
intravena yang
adekuat
Defisit nutrisi Tujuan: 1. Kaji makanan kesukaan pasien
kurang dari Memperlihatkan Status 2. Tentukan kemampuan pasien
kebutuhan tubuh gizi seimbang dalam untuk memenuhi kebutuhan
berhubungan waktu 3 x 24 jam nutrisi
dengan gangguan 3. Anjurkan untuk makan sedikit
1. Tidak mual muntah
keseimbangan tapi sering
2. Klien mau makan
insulin 4. Diskusikan dengan ahli gizi
dalam menentukan kebutuhan
protein pasien
5. Ajarkan pasien/keluarga
tentang makanan yang bergizi
dan tidak mahal
6. Kolaborasi dalam pemberian
obat anti muntah

3.4. Implementasi Keperawatan dan Evaluasi Perkembangan

Tabel 3.3
Daftar Implementasi dan Evaluasi Keperawatan pada pasien Ny. S

No
Waktu Implementasi Evalusi Perkembangan
Dx
1 26 Maret 14.00 WIB
2020 1. Mengkaji faktor yang S :
08.15WIB dapat meningkatkan - Klien masih minum Teh pake
risiko gula
ketidakseimbangan O:
glukosa - Klien lemah,
08.30 WIB 2. Memantau kadar glukosa - GDA : 306 mg/dL
serum (di bawah 60 A : Masalah belum teratasi
mg/dl menunjukkan P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji faktor yang dapat
No
Waktu Implementasi Evalusi Perkembangan
Dx
hipoglikemia di atas 300 meningkatkan risiko
mg/dl menunjukkan ketidakseimbangan glu-kosa
hiperglikemi) sesuai 2. Pantau kadar glukosa serum
dengan program atau 3. Anjurkan kepada pasien
11.0 WIB protocol untuk mengganti gulanya
3. Memantau asupan dan dengan gula jagung
10.20 WIB haluaran 4. Pantau tanda dan gejala
4. Memantau tanda dan hiperglikemi
10.45 WIB gejala hiperglikemi 5. Kolaborasi dalam pemberian
obat Diabetes
5. Memberikan informasi
mengenai
penatalaksanaan diabetes
selama sakit
12.00 WIB
6. berkolaborasi dalam
pemberian obat
2. 26 Maret 14.00 WIB
2020 1. Mengkaji TTV S :
08.20 WIB 2. Memantau warna, - Klien mengeluh masih sering
09. 30 WIB jumlah dan frekuensi buang air kecil
kehilangan cairan - Sering merasa haus
3. Mengobservasi
10.15 WIB khususnya terhadap O:
kehilangan cairan yang - TD : 120/80 mmHg
tinggi elektrolit - Nadi : 80x/ menit
4. Menganjurkan pasien - Pernafasan : 22x/ menit
10.20 WIB untuk menginformasikan - Temp : 37,50 C
perawat bila haus
A : Masalah belum teratasi
5. Berkolaborasi dalam
P : Intervensi dilanjutkan
11.00 WIB pemberian cairan infus
1. Kaji TTV
2. Observasi khususnya
terhadap kehilangan cairan
yang tinggi elektrolit
(misalnya diare, drainase
luka, pengisapan
nasogastric)
3. Anjurkan pasien untuk
menginformasikan perawat
bila haus
4. Kolaborasi dalam pemberian
terapi IV sesuai program
3 26 Maret 14.00 WIB
2020 1. Kaji makanan kesukaan S:
08.30 WIB pasien - Keluarga pasien mengatakan
2. Tentukan kemampuan pasien Masih belum mau
08.45 WIB pasien untuk memenuhi makan
kebutuhan nutrisi - Pasien mengatakan masih
3. Anjurkan untuk makan mengalami mual dan muntah
No
Waktu Implementasi Evalusi Perkembangan
Dx
08. 55. WIB sedikit tapi sering 2x
4. Diskusikan dengan ahli - Klien mengatakan masih
09.00 WIB gizi dalam menentukan lemas
diet untuk pasien O:
5. Ajarkan pasien/keluarga - klien terlihat masih mual
09.30 WIB tentang makanan yang - Klien terlihat lemah
bergizi dan tidak mahal A:
6. Berkolaborasi dalam - Masalah belum teratasi
12.00 WIB pemberian obat anti P : Lanjutkan intervensi
muntah
- Identifikasi status nutrisi
- Monitor asupan makanan
- Anjurkan untuk makan
sedikit tapi sering
- kolaborasi dalam pemberian
obat anti muntah

No
Waktu Implementasi Evalusi Perkembangan
Dx
1 27 Maret 14.00 WIB
2020 1. Kaji faktor yang dapat S :

08.20 WIB meningkatkan risiko - Keluarga mengatakan sudah

ketidakseimbangan glu- mengganti gulanya dengan gula

kosa jagung

2. Pantau kadar glukosa O:


09. 30 WIB serum - Terlihat ada gula jagung di

3. Anjurkan kepada pasien meja pasien

untuk mengganti gulanya - GDA : 286 mg/dL


10.15 WIB
dengan gula jagung A : Masalah teratasi Sebagian

4. Memantau tanda dan P : Lanjutkan intervensi

gejala hiperglikemi 1. Kaji faktor yang dapat


10.20 WIB
5. Kolaborasi dalam meningkatkan risiko

pemberian obat Diabetes ketidakseimbangan glu-kosa


11.00 WIB 2. Pantau kadar glukosa serum
Metformin : 2x1 tablet
Glibenclamid : 1x1 3. Memantau tanda dan gejala

tablet hiperglikemi
4. Kolaborasi dalam pemberian
obat Diabetes
2 27 Maret 14.00 WIB
2020 1. Mengkaji TTV S :
- Klien mengatakan sudah tidak
08.15WIB 2. Mengobservasi sering buang air kecil
08.30IB khususnya terhadap - Klien mengatakan sudah tidak
kehilangan cairan yang merasa haus
tinggi elektrolit
O:
3. Anjurkan pasien untuk
- TD : 110/70 mmHg
09.05WIB menginformasikan
- Nadi : 82x/ menit
perawat bila haus
- Pernafasan : 18x/ menit
4. Memantau cairan infus
10.20 WIB - Temp : 36,80 C

A : Masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan
Pantau cairan IV
3 27 Maret 14.00 WIB
2020 S:
1. Mengidentifikasi status
08.20 WIB - Keluarga pasien mengatakan
nutrisi
pasien sudah mau makan,
2. Memonitor asupan
08.45 WIB habis ¼ piring
makanan
- Pasien mengatakan masih
3. Menganjurkan untuk
08.50 WIB mual dan muntah (-)
makan sedikit tapi
- Klien mengatakan lemas
sering
12.00 WIB sudah berkurang
4. Berkolaborasi dalam
O:
pemberian obat mual
- klien terlihat masih mual
dan muntah
- Klien terlihat sudah bisa
Antasida sirup 3x1
kekamar mandi sendiri
Ondancentron tab 3x1
A:
- Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

1. Identifikasi status nutrisi

2. Monitor asupan makanan

3. Anjurkan untuk makan sedikit


tapi sering

4. Kolaborasi dalam pemberian


obat mual dan muntah
No
Waktu Implementasi Evalusi Perkembangan
Dx
1 28 Maret 14.00 WIB
2020 1. Kaji faktor yang dapat S :

08.15WIB meningkatkan risiko - Klien mengetakan sudah tidak

ketidakseimbangan glu- ada keluhan

kosa O:

2. Pantau kadar glukosa - GDA : 127 mg/dL


08.30 WIB serum A : Masalah teratasi

3. Memantau tanda dan P : Intervensi dihentikan

11.01 WIB gejala hiperglikemi


4. Kolaborasi dalam
pemberian obat Diabetes
12. 00 WIB

2 28 Maret 14.00 WIB


2020 1. Memantau cairan Infus S :

10.00 WIB - Klien mengatakan sudah tidak


ada keluhan

O:
- TD : 120/70 mmHg
- Nadi : 80x/ menit
- Pernafasan : 20x/ menit
- Temp : 36,50 C

A : Masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan
3 28 Maret 14.00 WIB
2020 1. Identifikasi status nutrisi S:

08.30 WIB 2. Monitor asupan - Keluarga pasien mengatakan

08.45 WIB makanan pasien sudah mau makan

08.50 WIB 3. Anjurkan untuk makan - Pasien mengatakan sudah

sedikit tapi sering tidak mual dan muntah (-)

12.00 WIB 4. Kolaborasi dalam - Klien mengatakan sudah

pemberian obat mual tidak lemas

dan muntah O:
- Klien sudah terlihat segar
A:
- Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Pengkajian

Pengkajian keperawatan dilakukan di Puskesmas Kerumutan pada hari

Kamis, 26 Maret 2020 di ruang Perawatan Puskesmas Kerumutan.

Berdasarkan hasil pengkajian diperolah hasil bahwa Ny. S mengalami

penyakit Diabetes Melitus dengan keluhan Klien mengatakan pusing dan

sering buang air kecil pada malam hari lebih dari 5x, sering merasa haus dan

lapar, mual, muntah, tidak selera makan, badan terasa lemas, badan terasa

sakit semua, dan kadang-kadang timbul terasa gatal di badan.

Hal ini sesuai dengan teori menurut NANDA (2015), bahwa pengkajian

merupakan sebuah komponen utama untuk mengumpulkan informasi, data,

menvalidasi data, mengorganisasikan data, dan mendokumentasikan data.

4.2 Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang ditegakkan pada kasus Ny. S ini

berdasarkan analisis data yang dilakukan oleh penulis yakni Ketidakstabilan

kadar glukosa darah berhubungan dengan kadar glukosa darah meningkat,

Ketidakseimbangan cairan kurang dari kebutuhan berhubungan dengan

Deuresis Osmotik dan Defisit nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan gangguan keseimbangan insulin. Adapun masalah utama

pada kasus ini adalah Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan


dengan kadar glukosa darah meningkat, Ketidakseimbangan cairan kurang

dari kebutuhan berhubungan dengan Deuresis Osmotik dan Defisit nutrisi

kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan keseimbangan

insulin. Penetapan diagnosa keperawatan ini sebagian kecil sesuai dengan

diagnosa yang ada pada teori sebelumnya (SKDI, 2017)

Perlu juga diketahui juga, bahwa diganosa yang tidak terdapat pada

kasus ini jika dibandingkan dengan teori yang ada pada bab sebelumnya

adalah tentang risiko infeksi, Kerusakan integritas kulit dan

Ketidakseimbangan perfusi jaringan perifer. Kesemuanya diagnosa tersebut

tidak terdapat pada Ny.S oleh karena kasus yang dialaminya tidak ditemukan

adanya tanda dan gejala yang mengarah pada risiko infeksi, Kerusakan

integritas kulit dan Ketidakseimbangan perfusi jaringan perifer.

4.3 Perencanan Keperawatan

Perencanaan keperawatan pada kasus Ny. S ini sesuai dengan teori yang

telah diuraikan pada bab sebelumnya. Peneliti menetapkan perencanaan sesuai

dengan kondisi dan keluhan yang dirasakan oleh klien baik saat pengkajian

pertama maupun re-asessment berikutnya. Intervensi keperawatan merupakan

perilaku spesifik yang diharapkan dari klien dan/atau tindakan yang harus

dilakukan oleh perawat.Tindakan/intervensi keperawatan dipilih untuk

membantu klien dalam mencapai hasil klien yang diharapkan dan tujuan

pemulangan (Doenges, 2012).

Hasil yang diperoleh dari intervensi yang dilakukan adalah masalah yang

dirasakan klien dapat teratasi selama tiga hari dan direkomendasikan oleh

dokter penanggung jawab untuk perawatan di rumah dengan mengikuti


petunjuk-petunjuk yang sudah diajarkan secara keperawatan selama perawatan

di Puskesmas. Hal yang paling penting diingatkan pada pasien adalah

menghindari kealpaan minum obat, keterlibatan keluarga sangat diperlukan

untuk mempercepat pemulihan pasien saat di rumah (Hidayat, 2010).

4.4 Implementasi Keperawatan

Implementasi keperawatan yang dilakukan pada kasus Ny.S ini mengacu

pada intervensi yang telah disusun oleh peneliti pada asuhan keperawatan

klien dengan penderita DM. Implementasi keperawatan merupakan

serangkaian tindakan yang dilakukan oleh perawat maupun tenaga medis lain

untuk membantu pasien dalam proses penyembuhan dan perawatan serta

masalah kesehatan yang dihadapi pasien yang sebelumnya disusun dalam

rencana keperawatan (Nursallam, 2011).

Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien dalam mencapai tujuan

yang telah ditetapkan yang mencakup peningkatan kesehatan pencegahan

penyakit. Pemulihan kesehatan dan mempasilitas koping perencanaan

tindakan keperawatan akan dapat dilaksanakan dengan baik. Jika klien

mempunyai keinginan untuk berpatisipasi dalam pelaksanaan tindakan

keperawatan selama tahap pelaksanaan perawat terus melakukan pengumpulan

data dan memilih tindakan perawatan yang paling sesuai dengan kebutuhan

tindakan klien.

Implementasi keperawatan dengan diagnosa keperawatan pada diagnosa

keperawatan Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan kadar

glukosa darah meningkat yaitu memantau kadar glukosa serum dan

memberikan informasi mengenai penatalaksanaan diabetes selama di rawat di


puskesmas. Untuk diagnosa Ketidakseimbangan cairan kurang dari kebutuhan

berhubungan dengan Deuresis Osmotik dilakukan Mengobservasi khususnya

terhadap kehilangan cairan yang tinggi elektrolit dikarenakan BAK yang

terlalu sering, selanjutnya berkolaborasi dalam pemberian cairan infus untuk

mengganti cairan yang hilang akibat BAK yang terlalu sering.

Selanjutnya diagnosa keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh berhubungan dengan kadar glukosa darah meningkat. Salah

satunya yaitu dengan terapi pemberian makan dalam porsi kecil tapi sering.

Dimana mengkonsumsi makanan dalam porsi kecil tapi sering lebih sehat dan

dapat melancarkan metabolisme tubuh dibanding dengan makn 3 porsi besar

setiap harinya. Terapi ini dapat mempercepat penyembuhan. Pemberian terapi

ini diberikan dihari pertama sampai dihari ketiga. Lalu di lanjutkan dengan

pemberian terapi farmakologi yakni obat antasida sirup dan ondancentron

tablet.

4.5 Evaluasi Perkembangan Keperawatan

Evaluasi perkembangan kesehatan Ny.S dilakukan setiap hari secara

komprehensif dan berkesinambungan berdasarkan respon dan kesehatan klien

saat ditemui di ruang perawatan Pusekesmas. Menurut Nursalam, 2011,

merupakan evaluasi akhir dimana dalam metode evaluasi ini menggunakan

SOAP.

Tujuan evaluasi untuk melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan.

Hal ini dapat dilaksanakan dengan mengadakan hubungan dengan klien

berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan yang diberikan


sehingga perawat dapat mengambil keputusan mengakhiri tindakan

keperawatan (klien telah mencapai tujuan yang ditetapkan), dan memodifikasi

rencana tindakan keperawatan (klien memerlukan waktu yang lebih lama

untuk mencapai tujuan).

Evaluasi keperawatan pada Ny. S dengan masalah keperawatan

Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan kadar glukosa darah

meningkat, Ketidakseimbangan cairan kurang dari kebutuhan berhubungan

dengan Deuresis Osmotik dan Defisit nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan gangguan keseimbangan insulin terlah dilakukan selama

3 berturut-turut, dimana pada semua masalah keperawatan tersebut teratasi

semuanya sehinggan pasien dapat pulang kerumah dan dinyatakan sembuh.


BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Asuhan keperawatan komprehensif yang telah diberikan pada Ny.S dengan

kasus Diabetes Melitus ditemukan tiga masalah keperawatan yaitu:

1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan defisiensi

insulin, masalah ini dapat diatasi selama dua hari berturut-turut.

2. Ketidakseimbangan cairan kurang dari kebutuhan berhubungan dengan

Deuresis Osmotik, masalah ini dapat diatasi selama dua hari berturut-

turut.

3. Defisit nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

gangguan keseimbangan insulin, masalah ini dapat diatasi selama dua hari

berturut-turut.

5.2 Saran

1. Puskesmas

Diharapkan bagi pihak Puskesmas untuk tetap menerapkan asuhan

keperawatan khususnya masalah Diabetes Melitus secara komprehensif

dan memperhatikan kesembuhan pasien secara terporgram.

4. Institusi

Diharapkan bagi institusi Poltekkes Kemenkes Riau, hasil penelitian ini

dapat dijadikan referensi untuk memperakaya bahan ajar dan koleksi

perpustakaan
5. Peneliti

Hasil penelitian ini dapa dikembangkan lagi untuk peneliti selanjutnya

pada asuhan keperawatan yang lebih rinci lagi untuk menghasilkan

asuhan keperawatan yang lebih berkualitas dan bermanfaat bagi pasien


LEMBAR REVISI

Nama : Ni Ketut Brana Asih

NIM : P 031914401 R045

N BAB/
REVISI PENGUJI
O HALAMAN

Pekanbaru,………………… Pekanbaru, ………………...

Sebelum direvisi Sudah direvisi,

(…………………………….) (……………………….…….)

Anda mungkin juga menyukai