Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY.

A DENGAN
DIAGNOSA DM

DI PKM KARANGNUNGGAL

A. PENGKAJIAN
1. DATA DEMOGRAFI

a. Biodata

 Nama : ny. a
 Usia : 58 tahun
 Jenis kelamin : perempuan
 Alamat : desa cikapinis, karangnunggal kabupaten tasikmalaya
 Suku bangsa : sunda/Indonesia
 Agama : islam
 Pekerjaan : ibu rumah tangga
 Diagnosa medik : Diabetus milletus ( DM )
 Tanggal masuk : 26 maret 2022
 Tanggal pengkajian : 26 maret 2022

b. penanggung jawab

 Nama :
 Umur :
 Jenis kelamin :
 Hub dengan pasien :

2. Alasan datang ke RS

Pasien mengatakan mual muntah dan pusing, pasien mengatakan mempunyai riwayat DM

3tahun yang lalu

3. keluhan utma saat dikaji

Pasien mengatakan mual muntah dan pusing

4. Riwayat kesehatan

A. Riwayat kesehatan sekarang

Pasien mengatakan mual muntah dan pusing, sejak 1 hari yang lalu pada tanggal 26 maret
2022 pasien datang ke RPU
B. Riwayat kesehatan dahulu

Pasien mengatakan sakit DM sejak 3 tahun yang lalu, pasien berobat rutin di Puskesmas

C. Riwayat kesehatan keluarga

Pasien mengatakan tidak ada yang menderita penyakit DM seperti pasien

5. Riwayat psikososial

A. Psikologis
Klien mengatakan jika dirawat di Puskesmas dan berobat secara teratur ia akan sembuh.
Klien tampak menerima kenyataan yang menimpanya dengan sabar.
B. Pola Koping
Koping klien baik, dibuktikan dengan klien mau menceritakan masalah tentang
penyakitnya dan sering bertanya tentang penyakitnya kepada perawat.
C. Pola Interaksi
Klien dapat berinteraksi dengan baik kepada perawat dan anggota keluarga lainnya.
Hubungan klien dengn anggota keluarga, lingkungan rumah sakit dan perawat sangat baik.

6. Riwayat Spiritual :
Klien mengatakan selalu melaksanakan shalat 5 waktu. Tapi saat klien sakit, ibadahnya
terhambat. Klien mengatakan jika sembuh nanti, ia akan rajin beribadah dan berdo’a.

7. Aktifitas sehari hari

1. NUTRISI

A. Sebelum sakit Pasien makan 2x sehari, 1 porsi habis. Makanan yang dikonsumsi
pasien berupa nasi sayur dan lauk.Kemudian pasien minum 8-10 gelas perhari(1500-2000cc)
berupa air putih.Pasien selalu minum teh manis setiap hari.

B. Selama sakit Pasien mengatakan pasien makan 1x sehari, habis setengah porsi.
Makanan yang dikonsumsi pasien berupa nasi sayur dan lauk. Kemudian pasien minum 8-10
gelas perhari(1500-2000cc) berupa air putih.

2. POLA ELIMINASI

A. Sebelum sakit BAB teratur setiap hari pada pagi hari. Bentuk dan warna feses lunak
berwarna kuning kecoklatan. Buang air kecil lancar kurang lebih sebanyak 5-6 kali.

B. Selama sakit pasien buang air besar 1kalisekali. Terdapat ampas. Warna kuning bau
khas feses. Untuk buang air kecil pasien lancarr sehari 5-6 kali sehari. Urine berwarna kuning
jernih.
3. ISTIRAHAT TIDUR

A. Sebelum sakit Sebelum sakit kebutuhan istirahat-tidur pasien tercukupi, pasien


biasanya dalam sehari tidur 6-8 jam.

B. Selama sakit Selama sakit pasien mengatakan tidak ada perubahan dalam pola
tidurnya di rumah sakit. Selama di Rumah Sakit pasien lebih banyak waktunya untuk
istirahat.

4. OLAHRAGA

PASIEN MENGATAKAN TIDAK PERNAH OLAHRAGA

5. ROKOK / ALKOHOL /OBAT OBATAN

PASIEN MENGATAKAN TIDAK MEROKO DAN TIDAK MINUM MINUMAN


KERAS DAN APABILA SAKIT HANYA MINUM OBAT DARI WARUNG

6. PERSONAL HYGIENE

A. Sebelum sakit mandi 2x sehari dan tidak dibantu oleh keluarga

B. Selamasakit tidak ada perubahan dalam pola kebersihan pasien tidak dibantu oleh
keluarga

8. Pemeriksaan Fisik Review Persistem


a. Sistem Pernafasan
 Hidung
Bersih, tidak ada secret, tampak simetris kiri dan kanan, tidak ada benjolan, dapat
mencium dengan baik ditandai dengan klien dapat membedakan bau.
 Leher
Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran tiroid.
 Dada
1. Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada lesi dan tidak ada bekas luka
2. Palpasi : tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
3. Perkusi : Resonan (sonor)
4. Auskultasi : suara paru-paru vesicular, suara jantung normal (terdengar bunyi S1
dan S2/Lub Dub)
 Respirasi
Irama pernapasan ireguler, tidak ada bunyi napas tambahan, tidak ada pernapasan
cuping hidung.
b. Sistem kardiovaskuler
 Conjungtiva : anemis
 Tekanan vena jugularis : tidak ada
 Bunyi jantung : normal ( terdengar bunyi S1 dan S2/ Lub Dub)
 Capilary Refilling Time (CRT) : < 2 detik
 Tekanan darah : 140/90 mmHg
 Nadi : 88x/menit
c. Sistem Pencernaan
 Bibir : bibir sedikit kering
 Mulut : gigi dan lidah bersih, dapat mengunyah dan mengecap
 Abdomen : tidak ada kemerahan, tidak ada pembesaran, tidak ada
bekas luka, tidak ada benjolan dan nyeri tekan,
terdengar bunyi timpani
 Bising usus : 12 x per menit
 Anus : tidak ada benjolan di anus
d. Sistem Persarafan
a) Nilai GCS : 15 E=4 M=6 V=6
b) Tingkat kesadaran : Compos mentis
e. Sistem musculoskeletal
1) Ekstrimitas atas
a) Simetrisitas : lengan kanan dan kiri simetris
b) Edema : tidak ada edema di kengan
2) Ekstrimitas bawah
a) Simetrisitas : kaki kanan dan kiri simetris
b) Edema : tidak ada edema pada kedua kaki
3) Kekuatan Otot

5 5
5 5

f. System integument
a) Rambut
Didtribusi rambut merata, warna rambut putih uban, tekstur rambut halus
b) Kulit
Kulit keriput, berwarna sawo matang, tidak ada lesi
c) Kuku
Kuku pendek, tidak ada kelainan pada kuku
d) Luka operasi
Tidak ada bekas operasi
e) Suhu badan
Suhu badan klien 36℃
g. Sistem endokrin
 Kelenjar tiroid : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
 Riwayat DM : ada riwayat penyakit DM

h. System perkemihan
 Edema palpebra : Tidak ada
 Edema anasarka : tidak ada
 Keadaan kandung kemih : tidak ada kontaksi
 Nokturia, dysuria dan kencing batu : Tidak ada
i. Sistem imun
 Alergi : tidak ada alergi
 Penyakit yang berhubungan dengan sistem imun : tidak ada

j. Sistem sensori
 Penglihatan : penglihatan klien kabur
 Pendengaran : pendengaran klien terganggu karena faktor usia
 Pengecapan : klien dapat mengecap dengan baik

9. Test Diagnostik
- Hemoglobin : 15,1
- LED : 8
- Eritrosit : 4.9
-Leukosit : 5400
- GDS : 399
10. Terapi saat ini
Ondanasetron 2x8 oral
Antasida 2x1 oral
Lansoprazole 2x1 oral
Parasetamol 3x500 mg oral
A. ANALISIS DATA

No. Tanggal/jam Data Fokus Etiologi Masalah

1. 26/03/2022 DS: Ketidak Ketidak


10.20 WIB - Pasien mengatakan mampuan seimbangan
mual muntah dan memasukan nutrisikurang dari
pusing makanan kebutuhantubuh

DO:

- Berat badan pasien


menurun
- TTV
TD : 140/90
mmHg
P : 88x/menit
R : 24x/menit
S : 36℃
BB : 40kg

2. 26/03/2022 DS: Usia 58 tahun Risiko ketidak


10.30 WIB - Klien mempunyai riwayat penyakit stabilan kadar
riwayat gula darah gula darah tinggi glukosa darah
tinggi 3tahun lalu 3 tahun lalu
- Klien

DO: Jarang kontrol


- GDS 399 ke pelayanan
kesehatan

Sel b di
pankreas
terganggu

Defist insulin

hiperglikemi

tidak terkontrol

ketidak stabilan
kadar glukosa
darah

B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS

 defisit nutrsi bd ketidak mampuan mencerna makanan


 resiko ketidak semibangan glukossa darahb bd asupan diet

DIAGNOSIS KEPERAWATAN, TUJUAN, PERENCANAAN, IMPLEMENTASI


DAN EVALUASI
No. Diagnosis Perencanaan Implementasi Evaluasi
keperawatan

Tujuan Intervensi Rasional

1. defisit nutrsi Setelah dilakukan 1. Kaji nutrisi 1. mengkaji Sabtu, 26 Maret 2022 S: Klien
bd ketidak tindakan pasien penting untuk mengatakan mual
keperawatan dilakukan 10.40 WIB muntah sedikit
mampuan
selama 2x24 jam, untuk berkuarang
mencerna 1. Mengkaji nutrsi
diharapkan mengetahui
pasien
makanan d.d. kevutuhan nutrisi status nutrisi
terpenuhi dengan pasien
DS: O: klien tampak
kriteria hasil : 2. Zat besi dan
mengonsumsi
- Nafsu makan buah buahan 10.45 WIB
- pasien buah dan sayur
meningkat, mual dapat
mengatakan
dan muntah 2. Anjurkan pasien membantu 2. Menganjurkan
mual muntah makan tinggi zat pasien makan
menghilang sebagai zat
dan pusing besi seperti tinggi zat besi
sebagai A: masalah
sayuran hijau dan penambah seperti sayur teratasi sebagian
DO:
perbanyak buah darah sehingga sayuran dan buah
-Berat badan buahan mencegah buahan
pasien anemia
10.50 WIB P: lanjutkan
menurun 3. Makanan
intervensi
-TTV 3. anjurkan pasien dengan 3. Menganjurkan
TD : 140/90 makan selagi kondissi pasien makan
mmHg hangat hamgat dapat selagi hangat
P : 88x/menit mengurangi
R : 24x/menit rasa mual dan
- S : 36℃ munah
BB : 40kg

2. Risikoketidak Setelah dilakukan 1. Identifikasi 1. Untuk 11.05 WIB S: Klien


stabilan kadar Tindakan kemungkinan mengetahui mengatakan
glukosa darah keperawatan penyebab kemungkinan 1. Mengidentifikasi kadar glukosa
d.d selama 2x24 jam, hiperglikemi adanya kemungkinakan darah menurun
diharapkan risiko penyebab penyebab GDS 202
DS: kestabilan kadar hiperglikemi hiperglikemi
glukosa darah 2. Kadar glukosa
- Klien
membaik dengan darah sering
mengatakan O: GDS 202
kriteria hasil: tidak stabil
mempunyai
- Kadar sehingga perlu
riwayat gula
glukosa darah dimonitor
darah tinggi
membaik A: masalah
DO: belum teratasi
2. Monitor kadar
-GDS 399 glukosa darah
-TTV
P: lanjutkan
TD : 140//90
intervensi
mmHg
P : 88 x menit
R : 24x/menit
S : 36℃
-

11.10 WIB

2. Memonitor kadar
kadar glukosa
darah

Anda mungkin juga menyukai