Anda di halaman 1dari 7

Nama Kelompok :

1. Rani Hana Pangesti (C1021075)

2. Inna Nur Faizah (C1021105)

3. Ismi Utari Fadhilla (C1021106)

4. Laela Pahriyatuzzahroh (C1021107)

5. Lutfi Salsabila Yulianita (C1021108)

6. Martina Dwi Andini (C1021109)

ASUHAN KEPERAWATAN DASAR

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. X DENGAN DIAGNOSA CRONIC KIDNEY DISEASE

RUMAH SAKIT MITRA KELUARGA TEGAL

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Nama : Tn . X
b. Tempat, Tanggal lahir : Tegal, 17 Mei 1975
c. Pendidikan terakhir : SMA
d. Agama : Islam
e. Status perkawinan : Menikah
f. Tinggi dan Berat badan : 157 cm / 50kg
g. Alamat : Jl. Dewi Sartika Rt 03/08, Tegal
h. Orang terdekat : Ny. S
i. Hubungan dengan klien : Istri
j. Tanggal masuk RS : 15 September 2022
k. Diagnosa medis : Cronic Kidney
2. KELUHAN UTAMA
 Sesak napas dan mengalami bengkak pada tangan dan kaki sejak 2 minggu yang
lalu.
3. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
 Pasien mengalami lemas dan mual muntah
 Bengkak pada tangan dan kaki sejak 2 minggu yang lalu
 Sesak napas
4. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
1. Pasien memiliki riwayat penyakit Diabetes Melitus tipe 2
5. RIWAYAT KELUARGA
2. Pasien berumur 47 tahun merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, pasien
sudah tidak mempunyai ayah dan ibu. Pasien menikah dan tinggal bersama
istrinya dan memiliki 3 anak. Keluarga pasien tidak memiliki penyakit yang sama
dengan pasien.
6. RIWAYAT LINGKUNGAN
3. Pasien mengatakan lingkungan disekitar tempat tinggalnya bersih. Semua
anggota keluarganya juga sering mengutamakan kebersihan.
7. POLA FUNGSI KESEHATAN
a. Pola presepsi dan pemeliharaan kesehatan
4. Pasien tidak merokok dan tidak minum alkohol. sebelum sakit pasien
mengatakan bahwa penyakit yang dideritanya hanya penyakit ringan, sehingga
pasien berpikir lama – kelamaan akan sembuh sendiri.

b. Pola aktivitas dan latihan

Aktivitas 0 1 2 3 4
Mandi -
Berpakaian / -
berdandan
Mobilisasi di TT -
Pindah -
Ambulasi -
Makan dan minum -

Keterangan :
 0 = Mandi
 1 = Dibantu sebagian
 2 = Perlu dibantu orang lain
 3 = perlu dibantu orang lain dan alat
 4 = tergantung / tidak mampu
c. Pola Nutrisi
 Sebelum sakit pasien mengatakan pola makan baik, napsu makan baik,
tidak ada pantangan makanan, makan 3x sehari dengan menu seperti
nasi, sayur, tahu, tempe, daging, makan habis 1 porsi, minum ± 7-8
gelas/hari.
 Selama sakit pasien lebih menjaga pola makanannya. Pasien juga
mengatakan napsu makan berkurang karena mual dan muntah.
d. Pola eliminasi
 BAB ( Buang air besar )
Sebelum sakit pasien mengatakan BAB 1x dalam sehari, dengan
konsistensi padat. Tidak dad darah, tidak ada bau khas, selama sakit
pasien belum BAB selama 3 hari.
 BAK ( Buang air kecil )
Sebelum sakit, pasien mengatakan BAK ± 5x dalam sehari, warna jernih,
tidak ada darah, dan bau khas. Setelah sakit, pasien mengatakan BAK ±
4x dalam sehari, warna kekuningan , tidak ada darah, dan bau khas.
e. Pola istirahat dan tidur
 Sebelum sakit pasien mengatakan dapat tidur 5 – 8 jam perhari.
 Selama sakit, pasien mengatakan tidurnya sedikit terganggu karena
pasien mengalami mual dan muntah.
f. Pola kognitif presepsi
 Sebelum sakit pasien memiliki pendengaran, penglihatan, dan penciuman
yang baik.
 Selama sakit pasien memiliki keluhan nyeri, mual, dan muntah.
g. Pola sensori visual
 Pasien mengatakan mengalami penurunan penglihatan.

h. Pola toleransi dan koping terhadap stres


 Pasien mengatakan jika ada masalah akan menceritakan kepada istrinya.
i. Presepsi dan konsep diri
 pasien mengatakan merasa kurang percaya diri karena bau pada luka
dibagian kakinya sangat menyengat. Pasien ingin segera sembuh dan
cepat pulang.
j. Pola seksual dan reproduksi
 Pasien berumur 47 tahun, berjenis kelamin laki – laki, tidak memiliki
masalah pada penyakit seksual.
k. Pola nilai dan keyakinan
 Pasien beragama islam, tidak ada gangguan saat ibadah. Namun, saat
dirawat, pasien mengatakan sulit untuk menjalankan ibadah. Pasien
berdoa untuk kesembuhan dan kesehatannya.

8. PEMERIKSAAN FISIK
a. Survei umum
 Keadaan umum : Baik
 Kesadaran : Composmentis
 Tanda – tanda vital :
HR : 90 x / menit
TD : 165 / 90 mmhg
RR : 24x / menit
Suhu : 36 ºc
 Antropometri
TB: 156 cm BB : 50kg
b. Kulit, rambut, dan kuku
 Kulit : sawo matang, tidak ada luka
 Rambut : pendek, agak lembap, sedikit berketombe
 Kuku : berwarna merah muda, bersih, dan tidak panjang
c. Kepala dan leher
Kepala : bentuk kepala oval, tidak ada benjolan, tidak ada lesi, maupin nyeri
tekan
Mata : konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, bola mata simetris
Telinga : telinga simetris, bersih, tidak ada pendarahan, tidak menggunakan
alat bantu pendengaran
Mulut : bibir sedikit kering, tidak ada pembengkakan, bentuk simetris
Leher : bentuk simetris, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada
nyeri tekan
Hidung : bentuk simetris, tidak ada secret, tidak ada nyeri
d. Thorax dan paru – paru
 Thorax : bentuk simetris, tidak ada pembengkakan, dan tidak ada
benjolan

 Jantung
Inspeksi : bentuk simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : reguler
Auskultasi : BJ 1 Lup, BJ 2 Dup, tidak ada suara tambahan
 Paru – paru

Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada lesi

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

Perkusi : sonor

Auskultasi : tidak ada bunyi suara tambahan

e. Abdomen
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : abdomen normal
Auskultasi : bising usus terdengar 12x / menit
f. Genetalia
Tidak ada kemerahan pada alat genetalia
g. Rektum dan anus
Tidak ada infeksi, tidak ada nyeri
h. Ektermitas
atas : bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi
bawah : bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan
9. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan laboratorium : Hb 10g/dL, Na 124 mmol/L, ureum 120 mg/dL,
kreatin 9,9 mg/dL, GDS 269 mg/dl, GDP 140 mg/ dL, GD2JPP 200mg/Dl,
HbA1C 9,2 %, cholestrol total 267 mg/dL, dan cholestrol LDL 222mg/Dl.
b. Pemeriksaan diagnostik : chronic kidney disease
10. TERAPI : -

B. ANALISA DATA

NO. Hari/tanggal/jam Data Problem Etiologi


1. Kamis, 15 Sep DS : Risiko Ketidaktepatan
2022 - Pasien mengeluh lemas ketidakstabilan pemantauan
- pasien mengatakan kadar glukosa glukosa darah
memiliki riwayat DM darah
tipe 2
- Pasien mengatakan
tidak kontrol gula
DO :
- Pasien terlihat pucat
- GDS 269 mg/dl

2. Jumat, 16 sep DS : Resiko Penyakit ginjal


2022 - Pasien mengatakan Ketidakseimbangan
mengalami bengkak cairan
pada tangan dan kaki
2 minggu
- Pasien mengatakan
mudah haus
- Pasien mengatakan
lemas
DO :
- Kaki dan tangan
tampak bengkak
- Pasien tampak lemas
- Ureum 120 mg/Dl
- Kreatinin 9,9 mg/dL

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan ketidaktepatan
pemantauan glukosa darah
2. Resiko Ketidakseimbangan cairan berhubungan dengan Penyakit ginjal

D. INTERVENSI

N TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL


O UMUM
1. Setelah - Glukosa darah - Monitor - Untuk
dilakukan dalam rentang kadar mengurangi
tindakan normal glukosa factor
keperawatan - Urine glukosa darah penyebab
selama 1x24 jam normal - Monitor hiperglikrmi
diharapkan tanda dan a
masalah dapat gejala - Untuk
teratasi hiperglikemi mengetahui
a keadaan
- Identifikasi umum pasien
penyebab
hiperglikemi
a
- Berikan
asupan
cairan oral
- Ajarkan
pengelolaan
diabetes(mis
.
Penggunaan
insulin, obat
oral, monitor
asupan
cairan
pengganti
karbonhidrat
dan bantuan
professional
kesehatan)
- Kolaborasi
pemberian
insulin, jika
perlu
- Kaji ttv
2. Setelah - Tidak ada - Batasi - Diharapkan
dilakukan edema jumlah dapat
tindakan - Keseimbangan cairan memantau
keperawatan intake dan masuk intake dan
selama 1x24 jam output dalam 24 - Monitor output yang
diharapkan jam stabil intake output akurat perlu
resiko - Pasangan untuk
ketidakseimbang kateter urine menentukan
an cairan pasien bila kebutuhan
dapat berkurang diperlukan pergantian
- Kaji lokasi cairan dan
edema mengurangai
- Monitor resiko
hasil lab kelebihan
- Lakukan cairan
balance - Dengan
cairan kateterisasi
bertujuan
untuk
mengetahui
jumlah
cairan yang
keluar
- Diharapkan
dapat
mendeteksi
edema

Anda mungkin juga menyukai