Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN HEMODIALISIS

PADA NY. I DI RUANG HEMODIALISA


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI

DISUSUN KELOMPOK 2 :
1. DAMIATI
2. FAJAR SETIYAWAN
3. FRANSISKA ENDAH YOHANA
4. SETYA NUR DWININGTYAS
5. SHOAIF SURYO PRABOWO

DIKLAT DIALISIS RSUD Dr. MOEWARDI


2022
ASUHAN KEPERAWATAN HEMODIALISIS
PADA NY. I DI RUANG HEMODIALISA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI

A. Deskripsi Kasus
Ny. I usia 45th diagnosa CKD ST V dengan perut ascites. Pasien sudah menjalani
HD selama 7 tahun. Pasien memiliki riwayat dengan Hipertensi dari orangtua, dan
pasien riwayat dengan Hipertensi tidak terkontrol. Pasien mengatakan badan lemas, dan
perut terasa penuh. BAK hanya menetes ≤ 100ml/hr, pasien minum ± 600ml/hari. TD :
138/85mmHg, N: 98x/menit, R : 22x/menit, S : 36,5°C, SpO2 : 98%, lingkar perut 104
cm. Pasien mengatakan merasakan badan lemas dan berkeringat dingin saat HD
berjalan 2 jam. Cek GDS 98mg/dl. Pasien mengatakan dalam waktu 6 bulan terakhir
tidak melakukan cek laboratorium seperti yang telah dianjurkan Rumah Sakit.

B. Identifikasi Pasien
1. Nama Pasien : Ny. I
2. Umur : 45 Tahun
3. No. RM : 01xxxx
4. Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia
5. Agama : Islam
6. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
7. Alamat : Wonogiri
8. Tanggal pelaksanaan Hemodialisa : 17 Mei 2022
9. Status : Menikah (janda cerai mati)
10. Pendidikan : SLTA
11. Sumber Info : Klien dan Rekam Medik
12. Diagnosa : CKD Stage V on HD
13. Tanggal Pengkajian : 17 Mei 2022
14. Jam Pengkajian : 07.30

C. Keluhan Utama
Pasien mengatakan perut mbesesek
D. Riwayat Keluhan Saat ini
Pasien mengatakan perut membesar, mbesesek, berat badan naik 2 kg setelah HD
terakhir, BB sekarang 55 Kg, BB Post HD sebelumnya 53Kg, BAK terkadang menetes
≤ 100ml/hari.
E. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Pasien mengatakan memiliki sakit Hipertensi sudah lama namun tidak terkontrol.
Kemudian pada tahun 2015 atau sekitar 7tahun yang lalu pasien mengalami sesak nafas
hebat, badan lemas dan bengkak seluruh tubuh, sampai akhirnya pasien dibawa ke
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi dan disarankan rawat inap. Pada hasil
laboratorium didapati jika hasil Ureum dan Creatinin pasien tinggi sehingga
mengharuskan pasien untuk melakukan cuci darah. Saat itu Dokter memberi advis
pasien untuk melakukan cuci darah rutin seminggu dua kali. Pasien dan keluarganya
menyetujui saran dokter untuk melakukan cuci darah rutin di RSUD Dr. Moewardi
setiap hari Selasa Jumat Pagi
F. Riwayat Kesehatan Keluarga
Didalam keluarga bapak dan ibu klien memiliki riwayat Hipertensi

Genogram
Keterangan :
: Klien

: Laki-laki

: Perempuan

: meninggal
: tinggal serumah
G. Pengkajian Primer
 Airway : tidak ada sumbatan jalan nafas, jalan nafas paten, RR 22x/menit
 Breathing : pasien mengatakan sesak nafas saat beraktifitas, RR 22x/mnt, tidak
ada ronchi, tidak ada whezing
 Circulation : CRT ˂2 detik, nadi normal, tidak ada takikardi, akral hangat, tidak
terdapat pendarahan, TD : 138/85 mmHg, N : 98x/mnt
 Disability : pasien sadar, GCS : E4M6V5 (composmentis), pasien mengatakan
mampu menggerakan anggota tubuhnya dengan baik, namun perut terasa penuh, dan
pasien masih mampu berangkat dan pulang HD dengan mandiri
H. Pola Fungsional Gordon
1. POLA MANAJEMEN KESEHATAN DAN PERSEPSI KESEHATAN
a) Menurut Ny. I arti sehat adalah tidak merasakan sakit dan mampu beraktifitas
dengan baik. Dan sakit bagi pasien adalah tidak enak badan dan tidak mampu
beraktifitas
b) Ny. I mengatakan sudah mengerti status kesehatan pasien saat ini yang
mengharuskan pasien untuk menjalani cuci darah
c) Ny. I mengatakan jika dirinya dan keluarga sudah terdaftar sebagai peserta BPJS
Kesehatan
d) Ny. I dan keluarganya mengatakan jika sakit pergi ke Puskesmas atau dokter
terdekat
2. POLA METABOLIK DAN NUTRISI
a) Ny. I mengatakan pola makan teratur dan dalam sehari makan 3kali, porsi sedang
b) Porsi makan yang tersedia selalu dihabiskan
c) Berat badan pasien berubah rubah karna urin yang keluar sedikit
d) Nafsu makan pasien berkurang semenjak sakit cuci darah
e) Mukosa mulut pasien sedikit kering
f) Pasien mengatakan tidak mual muntah
g) Pasien membatasi makanan yang tidak boleh di konsumsi, seperti buah dan
makanan bersantan
h) Pasien minum dalam sehari ± 600ml
PENGKAJIAN ABCD
A. Antropometri
Ny. I BB 55 kg dan tinngi badan 155 cm

IMT=

IMT= 55
(1.55)2
= 22,86
B. Biokimia
1. Hasil Laboratorium tanggal 17 Juni 2021
Anti HCV Reaktif
Anti HIV Non Reaktif
HBsAg Non Reaktif
2. Hasil Laboratorium 4 Oktober 2021
SGOT 15µ/L
SGPT 6µ/L
C. Clinical Sign
Ny. I mengatakan nafsu makan pasien berkurang semenjak sakit cuci darah,
mukosa mulut pasien sedikit kering, pasien mengatakan tidak mual muntah
D. Diit
Pasien membatasi makanan yang tidak boleh di konsumsi, seperti buah dan
makanan bersantan dan pasien minum dalam sehari ± 600ml
3. POLA ELIMINASI
a) Pola BAK : Ny. I mengatakan jika urinnya keluar hanya sedikit ≤ 100ml/hr,
tapi rasa ingin berkemih masih ada
b) Pola BAB : Ny. I mengatakan BAB setiap hari, konsentrasi normal
4. POLA AKTIFITAS DAN LATIHAN
Aktifitas 0 1 2 3 4

Makan 

Mandi 

Berpakaian 

Eliminasi 

Mobilisasi dari tempat tidur 

Berpindah 

Ambulasi 

Naik tangga 

Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Dibantu sebagian
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan peralatan
4 : Ketergantungan atau tidak mampu
I. POLA ISTIRAHAT TIDUR
Ny. I mengatakan kebiasaan tidur masih baik jika tidak sakit kepala, karena kadang
jika tensi sedang tinggi pasien mengeluh nyeri kepala dan mengganggu istirahat. Jika
sakit kepala pasien cukup minum obat tensi, namun pasien tidak memerlukan obat
tidur untuk istirahatnya
J. POLA SENSORI PERSEPSI DAN KOGNITIF
Ny. I mengatakan fungsi indranya berfungsi dengan baik, dan orientasi terhadap
tempat, waktu dan orang berjalan dengan baik
K. POLA KONSEP DIRI DAN PERSEPSI DIRI
a) Body Image : Ny. I merasa perutnya yang membesar menggangu
penampilannya dan merasa terganggu saat beraktifitas
b) Harga diri : Ny. I merasa bersyukur dengan keadaanya
c) Identitas Diri : Ny. I merasa setelah kepergian suaminya, pasien harus kuat
dan tidak boleh lemah dalam menjalani kehidupannya saat ini
d) Peran Diri : Ny. I tinggal satu rumah dengan anaknya. Suami pasien
sudah meninggal dunia
e) Idel Diri : Ny. I merasa jika tidak hidup sehat, maka kesehatannya
akan mudah terganggu
L. POLA HUBUNGAN DAN PERAN
Ny. I berperan sebagai kepala keluarga dalam keluarganya dikarenakan suaminya
sudah meninggal, dan hubungan Ny. I dan teman dilingkungannya harmonis
M. POLA REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS
Ny. I mengatakan jika suami sudah meninggal, Ny. I sudah tidak haid, dan pasien
memiliki 1 anak
N. POLA TOLERANSI TERHADAP STRESS DAN STRONG
Ny. I mengatakan jika merasa pusing dan stress, pasien cukup merilekskan
pikirannya dengan isitrahat tidur dan berdoa
O. POLA KEYAKINAN DAN NILAI
Ny. I beragaman Islam dan menjalankan sholat 5 waktu
P. NILAI LABORATORIUM
1. Hasil Laboratorium tanggal 17 Juni 2021
Anti HCV Reaktif
Anti HIV Non Reaktif
HBsAg Non Reaktif
2. Hasil Laboratorium 4 Oktober 2021
SGOT 15µ/L
SGPT 6µ/L
Q. RADIOLOGI
Ny. I mengatakan hasil radiologi terkahir di lakukan saat pasien pertama kali
diketahui Gagal Ginjal atau kurang lebih 7 tahun yang lalu dan hasilnya sudah tidak
ada
R. EKG
Hasil EKG tidak ada
S. BIOPSI
Tidak ada pemeriksaan Biopsi
T. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Baik, perut tampak ascites
Kesadaran : Composmentis
BB Pre HD : 55Kg
BB Post HD : 53Kg
Tanda Tanda Vital : TD : 138/85mmHg, N : 98x/menit, R : 22x/menit, S
36,5°C, SpO2 : 98%, GDS : 98 mg/dl
Kulit : Warna kulit kehitaman, kulit tampak kering, tidak ada lesi,
turgor kulit baik. Pada saat Hd berjalan selama 2 jam, klien
mengatakan keluar keringat dingin.
Kepala : Bentuk kepala mesochepal, rambut beruban dan pasien
berhijab, tidak ada jejas dan tidak ada lesi
Mata : Mata dan Konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik dan
masih jelas untuk melihat, pupil isokor dan reflek terhadap
cahaya baik, pasien tidak menggunakan alat bantu untuk
melihat. Pada saat HD berjalan selama 2 jam, klien
mengtakan mata berkunang.
Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen dan tidak ada gangguan
pendengaran
Hidung : tidak terpasang selang NGT dan selang oksigen, tidak ada
pernapasan cuping hidung dan secret
Mulut dan Tenggorokan : pasien tidak ada kesulitan dalam berbicara dan menelan,
tidak memakai gigi palsu, mulut bersih, tidak ada stomatitis
dan secret, mukosa bibir sedikit kering
Leher : tidak ada pembekakan kelenjar tyroid
Dada :
1. Jantung
Inspeksi : tampak ictus cordis pada SIC 5 linea Mid clavikula sinistra
Palpasi : ictus cordis kuat, tidak ada nyeri tekan, jantung teraba di ics 2 –
ics 3 sampai mis clavicula kiri ics 4
Perkusi : pekak
Auskultasi : S1 S2 tunggal regular

2. Paru Paru
Inspeksi : pengembangan dada simetris, tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, ekspansi dan getar paru simetris
Perkusi : sonor, kanan dan kiri sama
Auskultasi : tidak terdengar ronchi atau wheezing, suara paru vesikuler
Abdomen
Inspeksi : acites, tidak ada luka, lingkar perut 104cm
Auskultasi : terdengar bising usus dengan suara kecil 12x/mnt
Palpasi : teraba empuk seperti penumpukan cairan, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : redup
Genetalia : tidak terpasang DC dan bersih
Ekstermitas : Atas : tidak ada oedema, tangan sebelah kanan terpasang vistula
untuk outlet HD, telapak tangan pucat, kekuatan otot bagus, CRT
˂2detik
Bawah : tidak ada oedema, paha kanan terpasang vistula untuk inlet
HD

Anus dan Rectum : tidak ada tanda tanda infeksi dan bersih
Terapi Dialisis
a. Mulai : 08.00 WIB
b. Time Dialisis : 4 jam
c. UF Target : 3000 ml
d. UR Rate : 750 ml
e. QB : 200cc/mnt
f. QD : 500cc/mnt
g. Dialiser : Elisio 15H
h. Dialisat : Acit dan Bicarbonat cair
i. Akses : Femoral kanan inlet, Tangan kanan outlet
j. Heparinisasi : Awal : 2000 unit
Sirkulasi : 2500 unit
Continue : 1000 unit/jam

A. ANALISA DATA pre HD


NO. DATA PROBLEM ETIOLOGI
1. DS : Hipervolemia Kelebihan asupan
Pasien mengatakan perut mbesesek, terasa penuh dan cairan
membesar. Dan pasien mengatakan jika dirumah
minum ± 600 ml/hari sedangkan Bak ≤ 100 ml/hari
DO:
- Pasien CM, KU baik
- TD: 138/85mmHg, N: 98x/menit, R: 22x/menit,
S: 36,5°C, SpO2: 98%
- Perut tampak ascites
- Pasien terlihat kurang nyaman dengan perutnya
- Kenaikan berat badan 2 kg, BB Pre HD : 55Kg
dan BB Post HD yang lalu 53Kg
- Lingkar Perut pre HD : 104cm
- Balance Cairan :
Input : Air (makan+minum) = 600cc
Air Metabolisme (5ccx55Kg) = 275cc
Total Cairan masuk = 875cc
Output : Urine = 100 ml
IWL (10ccx55Kg) dlm 24jam = 550
Total cairan keluar = 650
875 – 650 = 210
2. DS : Ketidakseimbang Tindakan
- Pasien mengatakan badan lemas, pandangan an kadar glukosa Hemodialisa
gelap, dan keringat dingin darah
DO :
- Pasien tampak lemas dan menguap
- TD : 98/56mmHg, N : 112x/mnt, RR : 22x/mnt,
S : 36°C
- GDS : 98mg/Dl
DIAGNOSA
1. Hipervolemia berhubungan dengan Kelebihan asupan cairan
2. Ketidakseimbangan kadar gula darah berhubungan dengan tindakan hemodialisis

RENCANA KEPERAWATAN
NO DX DATA KRITERIA HASIL INTERVENSI

1. DS : Setelah dilakukan intervensi keperawatan Manajemen Hipervolemia


- pasien mengatakan selama 4 jam, maka status cairan membaik 1. Observasi :
mbesesek dengan Kriteria Hasil :  Periksa tanda dan gejala hipervolemia
DO:  Asupan cairan menurun  Identifikasi penyebab hipervolemia
- Kenaikan berat  Output urine meningkat  Monitor status hemodinamik
badan 2 kg  Membran mukosa lembab  Monitor intake dan output cairan
- Perut ascites  Frekuensi nadi stabil 2. Terapeutik :
- Lingkar Perut pre  Tekanan darah stabil
 Timbang BB setiap hari pada waktu yang sama
HD : 104cm  Turgor kulit membaik
 Batasi asupan cairan dan garam
 Mata cekung berkurang
 Tinggikan kepala tempat tidur 30-40 0
 Edema berkurang
3.Edukasi :
 Dehidrasi membaik
 Ajarkan cara mengukur dan mencatat asupan dan
 Asites berkurang
haluaran cairan
 Ajarkan cara membatasi cairan
Manajemen Hemodialisis :
a. Observasi
□ Identifikasi tanda dan gejala serta kebutuhan
hemodialisis
□ Identifikasi kesiapan Hemodialisis (TTV, BB kering,
kelebihan cairan, kontraindikasi pemberian heparin)
□ Monitor TTV, tanda perdarahan, dan respon selama
dialisis
□ Monitor TTV pasca hemodialisis
b. Terapeutik :
□ Siapkan peralatan hemodialisis
□ Lakukan prosedur dialysis dengan prinsip aseptic
□ Berikan heparin pada blood line sesuai indikasi
□ Atur filtrasi sesuai kebutuhan penarikan kelebihan
cairan
□ Atasi hipotensi selama proses dialisis
□ Hentikan hemodialisis jika mengalami kondisi yang
membahayakan
□ Ambil sampel darah untuk mengevaluasi keefektifan
hemodialisis
c.Edukasi :
□ Jelaskan tentang prosedur Hemodialisis
□ Ajarkan pembatasan cairan, penanganan insomnia,
pencegahan infeksi akses HD, pengenalan tanda
perburukan kondisi
2. DS : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama Manajemen hipoglikemia
- Pasien 4jam, maka keseimbangan kadar glukosa darah 1. Observasi :
mengatakan membaik dengan  Identifikasi tanda dan gejala hipoglikemi
badan lemas, KriteriaHasil :  Identifikasi kemungkinan penyebab hipoglikemi
pandangan  Kesadaran membaik
gelap, dan  Mengantuk berkurang 2. Terapeutik :
keringat dingin  Pusing berkurang  Anjurkan monitor kadar glukosa darah
DO :  Gemetar berkurang  Berikan karbohidrat / glukosa sederhana, jika perlu
- Pasien tampak  Berkeringat berkurang  Anjurkan membawa karbohidrat/glukosa sederhana
lemas dan  Kadar glukosa dalam darah naik setiap saat
menguap
 Bicara membaik
- TD : 2. Edukasi :
98/56mmHg,  Ajarkan pengelolaaan hipoglikemi seperti tanda dan
N : 112x/mnt, gejala, faktor resiko, dan pengobatan hipoglikemi
RR : 22x/mnt,  Ajarkan perawatan mandiri untuk mencegah
S : 36°C
GDS : 98mg/dL hipoglikemi, misalkan peningkatan asupan makanan
sebelum hemodialisa
Kolaborasi :
Pemberian glukosa intravena, jika perlu

CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI I


S - Pasien mengatakan mbesesek
- Pasien mengatakan perut membesar
- Pasien mengatakan badan terasa lemas
- Pasien mengatakan minum ± 600 ml/hari
- Pasien mengatakan Bak ≤ 100 ml/hari
O - perut ascites
- BB Pre HD : 55Kg, BB Post HD yang lalu : 53Kg
- Kenaikan berat badan 2 kg
- Lingkar Perut pre HD : 104cm
- TD : 138/85mmHg, N : 98x/menit, R : 22x/menit, S : 36,5°C, SpO2 : 98%
A 1. Hipervolemia berhubungan dengan Kelebihan asupan cairan
P - Manajemen hypervolemia
- Manajemen hemodialysis
Implementasi:
07.00 - Menyiapkan alat dan mesin HD
- Melakukan setting, priming dan soaking
07.30 - Melakukan identifikasi pasien
- Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
- Melakukan pengkajian dasar pada individu
- Menimbang BB 55kg,
- mengukur vital sign TD: 138/85mmHg, N: 98x/menit, R: 22x/menit, S: 36,5°C,
SpO2: 98%
- mengukur lingkar perut pre HD 104 cm.
08.30 - Melakukan pengkajian balance cairan
Balance Cairan :
Input : Air (makan+minum) = 600cc
Air Metabolisme (5ccx55Kg) = 275cc
Total Cairan masuk = 875cc
Output : Urine = 100 ml
IWL (10ccx55Kg) dlm 24jam = 550
Total cairan keluar = 650
Balance cairan : 875 – 650 = 210
- Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman pada pasien
- Meninggikan kepala tempat tidur 30-40 0
08.00 - Melakukan desinfektan area pungksi, melakukan pungksi akses femoral
- Melakukan pemrogaman HD 4jam, UFG 3000ml, UFR 750ml/jam, QB 200cc/mnt
- Melakukan penyambungan HD dengan ultrafiltrasi adekuat
- Melakukan pemantauan perkembangan pasien sesuai dengan kondisinya
11.30 - Melakukan edukasi ulang pada pasien tentang pembatasan cairan dan garam
- Menimbang BB post HD 52 kg,
- mengukur vital sign post HD, TD: 123/78mmHg, N: 98x/menit, R: 20x/menit, S:
36,5°C, SpO2: 98%
- mengukur lingkar perut post HD 102 cm
- Memantau kondisi dan memastikan kondisi pasien baik sebelum pulang
E - HD jalan 4jam, lancer
- UFG tercapai
- pasien belum mampu mengkontrol minumnya
- rasa perut mbesesek berkurang
- Hipervolemia teratasi sebagian dengan hasil vital sign :
TD : 135/76mmHg, N : 85, S : 36°C, RR : 20x/mnt, GDS : 132mg/dL
- BB Post HD 52Kg
- Lingkar perut post HD berkurang menjadi 102 cm
R - Melakukan edukasi ulang pada pasien tentang pembatasan cairan dan garam
- HD selanjutnya sesuai jadwal.

CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI II


S - Pasien mengatakan lemas, berkeringat dingin dan pandangan gelap
O - Pasien tampak lemas dan menguap
- Pasien telihat berkeringat namun perabaan dingin
- TD : 98/56mmHg, N : 112x/mnt, RR : 22x/mnt, S : 36°C
- GDS : 98mg/dL
A Ketidakseimbangan kadar gula darah berhubungan dengan tindakan hemodialisis
P - Manajemen Hipoglikemi
Implementasi:
08.30 - Melakukan pengkajian kondisi pasien intra dialysis
- Melakukan pengecekan TTV intra HD
10.00 TD : 88/56mmHg, N : 112x/mnt
- Melakukan pengecekan GDS : 98mg/dL
- Memberikan Inj. D40% 2Fls (50cc)
- Menganjurkan pasien untuk minum manis; madu dan teh manis
- Menganjurkan pasien selalu membawa minuman manis saat HD.
- Mengajarkan pasien tentang pencegahan hipoglikemi dengan penamambahan asupan
makanan sebelum HD.
- Melakukan pengecekan TTV dan GDS evaluasi post pemberian D40%
TD : 135/76mmHg, N : 85, S : 36°C, RR : 20x/mnt, GDS : 132mg/dL
- Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan
12.00 - Melakukan terminasi HD sesuai UF Time Dialysis
- Melakukan evaluasi tindakan keperawatan
- Memantau kondisi dan memastikan kondisi pasien baik sebelum pulang
E - Hipoglikemi teratasi dengan hasil vital sign :
TD : 135/76mmHg, N : 85, S : 36°C, RR : 20x/mnt, GDS : 132mg/dL
R - Melakukan edukasi ulang pada pasien tentang management hipoglikemi
- HD selanjutnya sesuai jadwal.

Anda mungkin juga menyukai