Anda di halaman 1dari 3

7.

EVALUASI

a. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan pada balita


di posyandu Mawar Surabaya berhubungan dengan Kurang pengetahuan ibu
tentang menu seimbang.
S:
1) Terciptanya pendekatan terhadap kader kesehatan di posyandu
mawar untuk melakukan penyuluhan pada ibu yang memiliki
balita.
2) Ibu yang memiliki balita telah mengikuti kegiatan penyuluhan
tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi pada balita di posyandu
Mawar Surabaya, sehingga ibu balita mengatakan menjadi tahu
tentang gizi seimbang pada balita dan pengurangan susu formula,
akan rutin mengikuti posyandu balita, dan tidak akan memberi
makanan ringan (snack) ataupun mie instan yang biasa di beli di
warung- warung terdekat.

O:

1) Ibu yang memiliki balita yang ikut serta dalam posyandu balita di
Posyandu Mawar Surabaya mampu memahami kesehatan
balitanya.
2) Ibu yang memiliki balita mampu mengetahui dan menjelaskan
kembali tentang pengertian, gizi yang dibutuhkan oleh balita,
penyebab gizi tidak terpenuhi.

A:

Risiko terjadinya peningkatan angka kejadian gizi buruk pada balita


di di posyandu Mawar Surabaya berhubungan dengan kurangnya

20
kesadaran orang tua dalam memberikan nutrisi pada anak tidak dapat
diantisipasi.

P:
Lanjutkan Intervensi
1) Anjurkan kepada ibu yang memiliki balita untuk mengikuti
posyandu balita secara rutin.
2) Ajurkan ibu untuk lebih memperhatikan gizi pada balita.

b. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit pada balita di posyandu


Mawar Surabaya berhubungan dengan sanitasi lingkungan yang kurang
baik.
S:
1) Terciptanya pendekatan terhadap kader kesehatan di posyandu
mawar untuk melakukan penyuluhan pada ibu yang memiliki
balita.
2) Ibu yang memiliki balita telah mengikuti kegiatan penyuluhan
tentang pencegahan dan cara mengatasi diare pada balitanya, serta
menganjurkan ibu untuk segera memerisakkannya ke puskesmas
atau rumah sakit terdekat.

O:
1) Ibu yang memiliki balita yang ikut serta dalam penyuluhan
kesehatan balita di posyandu Mawar Surabaya mampu
mendemonstrasikan cara pembuatan oralit
2) Data dari kader terdapat 6 balita yang diare akibat pemberian susu
formula.
3) Pembangunan gorong- gorong di sungai, sehingga air di bendung
dan tidak mengalir lancar, selokan di depan rumah warga banyak
yang tersumbat, jalan di depan rumah kotor, banyak kardus basah

21
sisa sampah banjir yang di buang sembarangan, sehingga
lingkungannya terlihat menjadi lebih bersih dan tertata rapih.

A:
Resiko terjadinya peningkatan angka kesakitan akibat gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit pada balita di posyandu Mawar
Surabaya berhubungan dengan sanitasi lingkungan yang kurang baik.

P:
Lanjutkan Intervensi
- Anjurkan ibu untuk memberikan oralit
- Anjurkan untuk segera memeriksakan ke puskesmas atau rumah
sakit terdekat
- Evaluasi ibu tentang pencegahan diare

22

Anda mungkin juga menyukai