A. Hasil Penelitian
1. Identitas Pasien
Nama : Tn S
Umur : 59 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/WNI
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SD
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Roban
Tanggal Masuk RS : 2 Februari 2023
Tanggal Pengkajian : 4 Februari 2023
Diagnosa Medis : CKD on HD
2. Riwayat kesehatan yang di dapatkan oleh peneliti selama pengkajian
kepada pasien adalah sebagai berikut:
a. Keluhan Utama
Pasien masuk melalui IGD RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang pada
tanggal 2 Februari 2023 pukul 16.00 WIB dengan keluhan sesak
napas, badan terasa lemah, edema anasarka.
b. Riwayat saat dikaji
Pada saat dikaji pada hari Sabtu tanggal 4 Februari 2023 pukul 08.30
WIB di ruangan penyakit dalam pasien dalam keadaan lemah seluruh
badan, kaki terasa berat saat digerakkan. Serta tidak nafsu makan dan
merasa mual tapi tidak muntah. Pasien mengatakan memerlukan
bantuan orang lain saat ingin beraktivitas. Masuk di ruang penyakit
dalam pasien tidak menggunakan oksigen lagi. Pasien mengatakan
BAK sedikit dan tidak ada nyeri saat BAK. Volume BAK ±310 cc per
3 hari. Hasil pemeriksaan TD: 141/92 mmhg, Nadi 98x/menit, RR:
22x/ menit, Suhu 36,7 oC, Spo2: 95%.
c. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan pasien mengalami sesak napas sudah 2 bulan
terakhir dan mengalami batuk 2 minggu terakhir, jika sakit pasien
biasanya berobat ke puskesmas dan pasien belum pernah dirawat
sebelumnya.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Istri pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki
penyakit CKD seperti pasien dan tidak ada anggota keluarga yang
memiliki penyakit menular atau keturunan.
3. GENOGRAM
Ket:
laki-laki meninggal
perempuan meninggal
laki-laki pasien
laki-laki
perempuan
tinggal serumah ---------------
4. Pola pengkajian sebelum masuk rumah sakit dan sesudah masuk rumah
sakit
a. Pola nutrisi
SMRS : pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit makan 2
kali dalam sehari dengan porsi sedang. Dengan jenis menu
ikan gabus, ikan lele, dan sayur sayuran. Pasien tidak
memiliki alergi pada makanan. Pasien sangat suka minum
kopi di pagi hari (250) dan extrajoz susu setiap siang dan
sore (800 cc). 1050 cc perharinya
MRS : pasien mengatakan selama masuk RS nafsu makan
menurun, sehari hanya bisa makan 2 sendok bubur. Menu
makanan yang dimakan dari menu rumah sakit. Minum air
putih hanya minum obat, 110 cc perhari. Balance cairan
Intake
minum : 110 cc minum
cairan infus : 500 cc/ 8 tpm
injeksi : 13 cc
total (623cc)
output
urine : 310 cc
feses : tidak ada
rumus IWL
15x65kg:24 jam= 40,6 cc/ jam
Kalau dalam 24 jam, 40,6 x 24= 974 cc
total (1.284 cc)
BC= CM-CK
623cc – 1.284 cc= 661 cc
b. Pola eliminasi
SMRS : pasien mengatakan susah BAB dan mengonsumsi obat
dulcolax bisacodyl 5mg. pasien BAB 2 kali dalam
seminggu, konsistensi feses keras berwarna hitam dan
sedikit. BAK sebanyak 4-6 kali perharinya, berwarna
kuning jernih.
MRS : pasien mengatakan selama masuk RS baru 1 kali BAB
sebelum pengkajian, konsistensi feses sedikit dan berwarna
hitam dan keras. BAK dibantu dengan alat kateter, urine
berwarna coklat pekat, sedikit kurang lebih 310 cc/ 3 hari
c. Pola aktivitas-latihan
SMRS : pasien mengatakan sebelum sakit pasien mampu
melakukan aktivitasnya secara mandiri dari mandi,
berpakaian, makan dan minum.
MRS : pasien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas
secara mandiri karena badannya terasa lemah dari mandi
hanya di seka 2 kali sehari, berpakaian dibantu oleh
istrinya, makan dan minum kadang kadang dibantu oleh
istrinya juga.
d. Pola tidur dan istirahat
SMRS : pasien mengatakan istirahat dan tidur tidak ada masalah,
tidur siang 1-2 jam namun kadang tidak tidur. Malam tidur
6-7 jam.
MRS : pasien mengatakan semenjak sakit sulit untuk istirahat dan
tidur yang nyenyak, tidur siang 15 menit lebih sering
terbangun bangun dan sudah 1 hari tidak tidur malam
e. Pola kognitif perseptual
SMRS : pasien mengatakan menggunakan kacamata dan memiliki
riwayat penggunaan gigi palsu. Kemampuan bicara pasien
juga masih jelas
MRS : pasien mengatakan menggunakan kacamata dan memiliki
riwayat penggunaan gigi palsu. Kemampuan bicara pasien
juga masih jelas
f. Pola persepsi diri/ konsep diri
SMRS : pasien mengatakan kehilangan selera hidup dan berfikiran
bahwa hidupnya sudah tidak lama lagi
MRS : pasien mengatakan ingin sembuh dan menjaga pola
hidupnya dengan benar agar bisa melakukan akivitasnya
secara mandiri lagi.
g. Pola peran-hubungan
1) Hubungan dengan keluarga
Keluarga pasien tampak mensupport pasien dalam melakukan
pengobatan
2) Hubungan dengan tetangga
pasien mengatakan hubungan dengan tetangga di dekat rumah
sangat bagus dengan adanya respon tetangga yang khawatir saat
mengetahui pasien harus dirawat dirumah sakit
3) Hubungan dengan pasien sekitar
Pasien memiliki hubungan yang lumayan akrab, harmonis, dan
baik dengan pasien di dalam satu kamarnya
4) Hubungan dengan keluarga pasien lain
Keluarga pasien dengan keluarga pasien lainnya terlihat sangat
saling komunikatif antar anggota keluarga pasien
h. Pola seksualitas
Terpasang kateter ukuran no 16 FR, bersih tidak ada lesi
i. Pola koping toleransi stress
Pasien mengatakan menerima atas penyakit yang di deritanya
j. Pola nilai-kepercayaan
Pasien mengatakan sumber kekuatannya saat sakit adalah Allah,
melakukan sholat dan mengaji. Pasien mengatakan bahwa sakitnya
saat ini merupakan ujian dari Allah.
k. Kebutuhan pembelajaran
Pasien mengatakan setelah diedukasi jadi tahu dan paham penyebab
menderita penyakit CKD, pasien juga mengetahui cara penyembuhan
serta larangan nya.
5. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
Kesadaran : composmentis
Keadaan umum : Lemah
GCS : E: 4 M:5 V:6 =15
TTV : TD: 141/92 mmhg, Nadi 98x/menit, RR: 22x/
menit, Suhu 36oC, Spo 2: 95%
Tinggi badan : 160cm
Berat badan : 65kg
IMT : berat badan : tinggi badan
: 65: 2,562
: 25 (gemuk ringan)
BBI : (TB-100) – (TB-100) x 10%
: (160-100) – (160-100) x 10%
: 54 kg
b. Pemeriksaan Head To Toe
Kepala dan rambut
Inspeksi : simetris, bentuk kepala bulat, tidak ada lesi,
rambut berwarna putih, kaku, kering dan bersih.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan benjolan, rambut tidak
rontok
Mata
Inspeksi : sklera tidak ikterik, konjungtiva anemis, reflek
cahaya +/+,
Hidung
Inspeksi : hidung simetris dan tidak ada lesi dan tidak ada
polip juga bersih.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada bengkak dan tidak
kemerahan
Telinga
Inspeksi : kedua telinga simetris, tidak ada lesi, tidak
menggunakan alat bantu dengar dan terdapat
serumen.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas, tidak ada
kemerahan.
Mulut
Inspeksi : mukosa bibir pucat dan kering, terdapat nyeri saat
menelan
Leher
Inspeksi : simetris dan tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada bengkak, dan tidak
ada pembesaran tiroid
Thoraks (paru-paru)
Inspeksi : dada simetris,pengembangan dada simetris, tidak
ada lesi, tidak ada pembengkakan, tidak ada
hematoma, respirasi rate : 22x/menit
Palpasi : tidak ada krepitasi, tidak ada nyeri tekan dan nyeri
lepas.
Perkusi : bunyi nafas atas kanan dan kiri sonor, bunyi nafas
bawah kiri dan kanan hipersonor, tidak ada bunyi
tambahan
Auskultasi : bunyi nafas vesikuler, tidak ada suara nafas
tambahan.
Thoraks (jantung)
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba pada intercostal ke4-5
Perkusi : dullnes
Auskultasi : s1 dan s2 lupdup
Abdomen
Inspeksi : perut datar, tidak ada lesi, tidak ada bekas operasi,
terdapat retraksi perut, adanya diafragma, tidak ada
asites.
Auskultasi : bising usus 8x/menit
Palpasi : tidak ada nyeri lepas, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : terdengar bunyi timpani
Integumen
Inspeksi : kulit tampak mengkerut terdapat edema di bagian
kaki dan tangan, turgor kulit buruk, tidak ada lesi.
Palpasi : elastisitas kulit buruk, turgor kulit 9 detik,
Ekstremitas
5555 5555
5555 5555
Ket:
0 : tidak dapat bergerak sama sekali
1 : hanya mampu mengarahkan ektermitas atas
2 : hanya mampu bergeser sedikit
3 : mampu diangkat dengan bantuan
4 : kekuatan otot sedikit berkurang, mampu menahan gravitasi
5 : kekuatan otot utuh, mampu menahan gravitas
05-02-2023 Mengencerkan Melebarkan saluran Sering munvul sakit Nebu Ventolin + Budesma 2,5mg + 1mg 08.00
secret pernapasan kepala, detak jantung
tidak beraturan, kram
oto, anaknya tidak
senyum disawah
Mengurangi Untuk menurunkan Obat ini tidak boleh Furosemide 3x40mg/ 8 jam iv 08.00, 16.00,
cairan berlebihan tekanan darah tinggi, dan diberikan kepada pasien dan 00.00
dalam tubuh mencegah stroke, dengan kondisi:
(gangguan ginjal) serangan jantung, serta Hipersensitif terhadap
gangguan ginjal Furosemide dan
Sulfonamide. Anuria
atau gagal ginjal.
Memiliki penyakit
Addison. Mengalami
Hipovolema atau
dehidrasi. Keadaan
prekomatosa yang
berhubungan dengan
sirosis hati.
Mengobati gejala mual dan muntah akibat riwayat hipersensitivitas Ondansetron 3x4mg/ 8 jam iv 08.00, 16.00,
mual dan muntah kemoterapi dan terhadap obat ini dan dan 00.00
akibat kehamilan, radioterapi, pencegahan penggunaannya bersama
kemoterapi, mual dan muntah pasca obat apomorphin dan
radiasi dan pasca operasi dronedarone karena
operasi dapat menimbulkan
hipotensi dan penurunan
kesadaran
Mengatasi Infeksi saluran napas Hindari penggunaan Cefoperazone 2x1gr/ 12 jam iv 06.00 dan
infeksi bakteri bawah dan atas, infeksi pada pasien yang 18.00
saluran urin, peritonitis, hipersensitif terhadap
kolesistitis, kolangitis, sefalosporin
dan infeksi intra
abdomen lainnya,
septikemia, infeksi kulit
dan jaringan kulit,
infeksi tulang dan sendi
Menurunkan Pengobatan hipertensi. Kondisi di mana jantung Adalat oros 1x1 po 05.00
tekanan darah Angina stabil. Angina mengalami gangguan
tinggi pektoris pasca infark secara mendadak (syok
(kecuali 8 hari pertama kardiogenik) Ibu hamil
setelah infark) dan menyusui.
Hipersensitif terhadap
kandungan obat ini.
Tidak untuk pasien yang
mengalami infark pada 8
hari pertama. Tidak
untuk pasien yang
menjalankan operasi
usus proctocolectomy.
Tidak untuk yang sedang
dalam pengobatan
rifampisin
Menurunkan untuk menangani riwayat hipersensitivitas Candesartan 1x16mg/24 jam po 21.00
tekanan darah hipertensi pada orang terhadap candesartan,
dewasa dan anak berusia pasien hamil/menyusui,
≥1 tahun, serta untuk anak berusia kurang dari
menangani gagal jantung 1 tahun, dan pasien
pada orang dewasa diabetes mellitus yang
juga menerima aliskiren
membantu membantu memenuhi - Hiperkalsemia yaitu Nocid 3x1 po 05.00, 13.00,
pemenuhan kebutuhan asam amino kondisi dimana dan 21.00
kebutuhan pada kondisi asupan tingkat kalsium
protein pada protein harus dibatasi dalam darah diatas
penderita ginjal hingga 40 g/hari normal.
kronik - Gangguan
metabolisme asam
amino
- Fenilketonuria
herediter yaitu
kondisi tubuh tidak
bisa mengurai asam
amino fenilalanin
06-02-2023 Mengencerkan Mengencerkan secret Melebarkan saluran Nebu Ventolin + Budesma 2,5mg + 1mg 08.00
secret pernapasan
Mengurangi Untuk menurunkan Obat ini tidak boleh Furosemide 2x40mg/ 16 jam iv 08.00 dan
cairan berlebihan tekanan darah tinggi, dan diberikan kepada pasien 00.00
dalam tubuh mencegah stroke, dengan kondisi:
(gangguan ginjal) serangan jantung, serta Hipersensitif terhadap
gangguan ginjal Furosemide dan
Sulfonamide. Anuria
atau gagal ginjal.
Memiliki penyakit
Addison. Mengalami
Hipovolema atau
dehidrasi. Keadaan
prekomatosa yang
berhubungan dengan
sirosis hati.
Mengobati gejala mual dan muntah akibat riwayat hipersensitivitas Ondansetron 3x4mg/ 8 jam iv 08.00, 16.00,
mual dan muntah kemoterapi dan terhadap obat ini dan dan 00.00
akibat kehamilan, radioterapi, pencegahan penggunaannya bersama
kemoterapi, mual dan muntah pasca obat apomorphin dan
radiasi dan pasca operasi dronedarone karena
operasi dapat menimbulkan
hipotensi dan penurunan
kesadaran
Mengatasi Infeksi saluran napas Hindari penggunaan Cefoperazone 2x1gr/ 12 jam iv 06.00
infeksi bakteri bawah dan atas, infeksi pada pasien yang dan18.00
saluran urin, peritonitis, hipersensitif terhadap
kolesistitis, kolangitis, sefalosporin
dan infeksi intra
abdomen lainnya,
septikemia, infeksi kulit
dan jaringan kulit,
infeksi tulang dan sendi
Menurunkan Pengobatan hipertensi. Kondisi di mana jantung Adalat oros 1x1 po 05.00
tekanan darah Angina stabil. Angina mengalami gangguan
tinggi pektoris pasca infark secara mendadak (syok
(kecuali 8 hari pertama kardiogenik) Ibu hamil
setelah infark) dan menyusui.
Hipersensitif terhadap
kandungan obat ini.
Tidak untuk pasien yang
mengalami infark pada 8
hari pertama. Tidak
untuk pasien yang
menjalankan operasi
usus proctocolectomy.
Tidak untuk yang sedang
dalam pengobatan
rifampisin
Menurunkan untuk menangani riwayat hipersensitivitas Candesartan 1x16mg/24 jam po 21.00
tekanan darah hipertensi pada orang terhadap candesartan,
dewasa dan anak berusia pasien hamil/menyusui,
≥1 tahun, serta untuk anak berusia kurang dari
menangani gagal jantung 1 tahun, dan pasien
pada orang dewasa diabetes mellitus yang
juga menerima aliskiren
membantu membantu memenuhi - Hiperkalsemia yaitu Nocid 3x1 po 05.00, 13.00,
pemenuhan kebutuhan asam amino kondisi dimana dan 21.00
kebutuhan pada kondisi asupan tingkat kalsium
protein pada protein harus dibatasi dalam darah diatas
penderita ginjal hingga 40 g/hari normal.
kronik - Gangguan
metabolisme asam
amino
Fenilketonuria herediter
yaitu kondisi tubuh tidak
bisa mengurai asam
amino fenilalanin
07-02-2023 Mengencerkan Melebarkan saluran Sering munvul sakit Nebu Ventolin + Budesma 2,5mg + 1mg 07.30 dan
secret pernapasan kepala, detak jantung 13.00
tidak beraturan, kram
oto, anaknya tidak
senyum disawah
Mengurangi Untuk menurunkan Obat ini tidak boleh Furosemide 1x40mg/ 24 jam iv 00.00
cairan berlebihan tekanan darah tinggi, dan diberikan kepada pasien
dalam tubuh mencegah stroke, dengan kondisi:
(gangguan ginjal) serangan jantung, serta Hipersensitif terhadap
gangguan ginjal Furosemide dan
Sulfonamide. Anuria
atau gagal ginjal.
Memiliki penyakit
Addison. Mengalami
Hipovolema atau
dehidrasi. Keadaan
prekomatosa yang
berhubungan dengan
sirosis hati.
Mengobati gejala mual dan muntah akibat riwayat hipersensitivitas Ondansetron 1x4mg/ 24 jam iv 08.00
mual dan muntah kemoterapi dan terhadap obat ini dan
akibat kehamilan, radioterapi, pencegahan penggunaannya bersama
kemoterapi, mual dan muntah pasca obat apomorphin dan
radiasi dan pasca operasi dronedarone karena
operasi dapat menimbulkan
hipotensi dan penurunan
kesadaran
Mengatasi Infeksi saluran napas Hindari penggunaan Cefoperazone 1x1gr/ 24 jam iv 06.00
infeksi bakteri bawah dan atas, infeksi pada pasien yang
saluran urin, peritonitis, hipersensitif terhadap
kolesistitis, kolangitis, sefalosporin
dan infeksi intra
abdomen lainnya,
septikemia, infeksi kulit
dan jaringan kulit,
infeksi tulang dan sendi
Menurunkan Pengobatan hipertensi. Kondisi di mana jantung Adalat oros 1x1 po 05.00
tekanan darah Angina stabil. Angina mengalami gangguan
tinggi pektoris pasca infark secara mendadak (syok
(kecuali 8 hari pertama kardiogenik) Ibu hamil
setelah infark) dan menyusui.
Hipersensitif terhadap
kandungan obat ini.
Tidak untuk pasien yang
mengalami infark pada 8
hari pertama. Tidak
untuk pasien yang
menjalankan operasi
usus proctocolectomy.
Tidak untuk yang sedang
dalam pengobatan
rifampisin
membantu membantu memenuhi - Hiperkalsemia yaitu Nocid 2x1 po 05.00 dan
pemenuhan kebutuhan asam amino kondisi dimana 13.00
kebutuhan pada kondisi asupan tingkat kalsium
protein pada protein harus dibatasi dalam darah diatas
penderita ginjal hingga 40 g/hari normal.
kronik - Gangguan
metabolisme asam
amino
Fenilketonuria herediter
yaitu kondisi tubuh tidak
bisa mengurai asam
amino fenilalanin
Mengurangi Untuk menurunkan Obat ini tidak boleh Furosemide 1x1/ 24 jam Po 17.00
cairan berlebihan tekanan darah tinggi, dan diberikan kepada pasien
dalam tubuh mencegah stroke, dengan kondisi:
(gangguan ginjal) serangan jantung, serta Hipersensitif terhadap
gangguan ginjal Furosemide dan
Sulfonamide.
obat yang terapi infeksi saluran Penggunaan antibiotik Cefixime 2x200 Po 17.00
digunakan untuk kemih tanpa komplikasi, ini harus dihindari pada
mengobati otitis media, faringitis, pasien dengan riwayat
infeksi saluran tonsillitis, bronkitis hipersensitivitas (alergi)
pernafasan, kronik eksaserbasi akut, pada Cefixime dan
infeksi kulit dan tifoid, serta gonorrhea antibiotik golongan
jaringan lunak, tanpa komplikasi.
cephalosporin lainnya
serta infeksi Penyesuaian dosis
saluran kemih cefixime diperlukan pada
(ISK) dan pasien pediatri dan
kelamin gangguan ginjal
Mengatasi ulkus gaster, ulkus nyeri kepala, pusing, lansoprazole 2x1 Po 17.00
peningkatan duodenum, dan diare, konstipasi, dan
asam lambung gastroesophageal reflux. nyeri perut. Efek
Penyakit tersebut samping lain yang lebih
merupakan kerusakan jarang adalah alopecia,
saluran cerna akibat parestesia, memar,
kelebihan sekresi asam purpura, petekie, lelah,
lambung. Lansoprazole vertigo, halusinasi,
juga dapat dipakai ginekomastia, dan
sebagai pengobatan impotensi
sindrom Zollinger-
Ellison
Mengatasi terapi gagal jantung kondisi denyut jantung Bisoprolol 1x2,5 po 21.00
hipertensi, dengan penurunan fraksi <50 kali/menit dan
angina, aritmia, ejeksi, hipertensi, dan hipotensi, seperti pada
gagal jantung angina pektoris. Prinsip kondisi syok
penggunaan dosis hipovolemik dan
bisoprolol adalah “start kardiogenik
low go slow” yang
artinya apabila pasien
sudah mendapatkan efek
terapi dengan dosis yang
terkecil, maka dosis
tersebut yang
dipertahankan
ANALISA DATA
Tabel 4.3 Analisa Data Tn S
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. Data Subjektif: Peningkatan volume Hipervolemia
- pasien mengatakan memiliki Riwayat sesak sejak 2 cairan intravascular, (D.0022)
bulan yang lalu dan Ketika di bawa kerumah sakit pada interstisial, dan atau
tanggal 02 februari 2023. intraseluler
- Pasien mengatakan kedua kaki dan tangannya bengkak.
Data Objektif: Gangguan mekanisme
Tanda-tanda vital: regulasi
- TD: 141/92 mmhg
- Nadi: 98x/menit Pada tanggal 04 Februari
- SpO2: 95% 2023 terdapat edema
- RR: 22x/menit anasarca
- Suhu: 36 oC,
- Balance cairan Hipervolemia
Intake
- minum : 110 cc minum
- cairan infus : 500 cc/ 8 tpm
- injeksi : 13 cc
total (623cc)
Output
- urine : 310 cc
- feses : tidak ada
rumus IWL
- 15x65kg:24 jam= 40,6 cc/ jam
- Kalau dalam 24 jam, 40,6 x 24= 974 cc
- total (1.284 cc)
BC= CM-CK
- 623cc – 1.284 cc= 661 cc
- kedua tangan dan kaki pasien tampak bengkak atau
edema anasarka.
- Skala edema 8mm
- Elastisitas Turgor kulit: kaki kanan 9 detik
- Kaki kiri 9 detik
- Tangan kanan 6 detik
- Tangan kiri 6 detik
2. Data Subjetif Penurunan sirkulasi Perfusi perifer
- darah pada level kapiler tidak efektif
Data Objektif yang dapat mengganggu (D.0009)
- Akral teraba dingin metabolisme tubuh
- Pasien tampak lemah
- Edema Penurunan konsentrasi
- Turgor kulit menurun hemoglobin
- Hemoglobin 8.1 g/dL
Tanda-tanda vital lemah
- TD: 141/92 mmhg
- Nadi: 98x/menit Anemia
- SpO2: 95%
- RR: 22x/menit Perfusi perifer tidak
- Suhu: 36 oC efektif
Data Objektif:
- Pasien tampak terpasang pampers
- Tanda-tanda vital:
- TD: 141/92 mmhg
- Nadi: 98x/menit
- SpO2: 95%
- RR: 22x/menit
- Suhu: 36 oC,
INTERVENSI KEPERAWATAN
Tabel 4.5 Intervensi Keperawatan Tn S
N DIAGNOSIS TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI KEPERAWATAN
O KEPERAWATAN HASIL
1. Hipervolemia Keseimbangan Cairan Pemantauan Cairan (I.03121)
berhubungan (L.05020) Observasi
dengan gangguan Setelah dilakukan intervensi 1) Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
mekanisme regulasi selama 4x24 jam, maka 2) Monitor frekuensi napas
(D.0022) keseimbangan cairan meningkat 3) Monitor elastisitas atau turgor kulit
dengan kriteria hasil: 4) Monitor jumlah, warna dan berat jenis urine
- Asupan cairan meningkat 5) Monitor hasil pemeriksaan serum (mis. Natrium,
- Keluaran urin meningkat hematokrit)
- Edema menurun 6) Monitor intake dan output cairan
- Turgor kulit membaik Terapeutik
7) Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
8) Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
9) Informasikan hasil pemantauan
2. Perfusi perifer tidak Perfusi perifer (L.02011) Perawatan sirkulasi (I.02079)
efektif Setelah dilakukan intervensi Observasi
berhubungan selama 4x24 jam, maka perfusi 1) Periksa sirkulasi perifer
dengan penurunan perifer meningkat dengan 2) Monitor bengkak pada ekstremitas
konsentrasi kriteria hasil: Edukasi
hemoglobin - Warna kulit pucat 3) Anjurkan berolahraga rutin
(D.0009) menurun
- Turgor kulit cukup
membaik
- Akral cukup membaik
3. Konstipasi Eliminasi Fekal (L.0403) Manajemen eliminasi fekal (I.04151)
berhubungan Setelah dilakukan intervensi Observasi
dengan keperawatan selama 4x24 jam, 1) Identifikasi masalah usus dan penggunaan obat
ketidakcukupan maka eliminasi fekal membaik pencahar
asupan serat (D. dengan kriteria hasil : 2) Monitor buang air besar (mis warna, frekuensi,
0049) - Kosistensi feses membaik volume)
- Frekuensi defekasi Terapeutik
membaik 3) Berikan air hangat setelah makan
- Peristatik usus membaik Edukasi
4) Anjurkan mencatat warna, frekuensi, konsistensi,
volume
5) Anjurkan mengonsumsi makanan yang
mengandung serat tinggi
4. Nausea Tingkat Nausea (L.08065) Manajemen mual (I. 03117)
berhubungan Setelah dilakukan intervensi Observasi
dengan distensi selama 4x24 jam, maka tingkat 1) Identifikasi pengalaman mual
lambung nausea menurun dengan kriteria 2) Monitor mual (mis. Frekuensi, durasi, dan tingkat
(D.0076) hasil : keparahan)
- Nafsu makan meningkat Terapeutik
- Keluhan mual menurun 3) Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik
- Pucat membaik Edukasi
4) Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
Kolaborasi
5) Kolaborasi pemberian antiemetik
5. Intoleransi Toleransi Aktivitas (L.05047) Manajemen Energi (I.05178)
Aktivitas Setelah dilakukan intervensi Observasi
berhubungan keperawatan selama 4x24 jam, 1) Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
dengan kelemahan maka toleransi aktivitas mengakibatkan kelelahan
(D.0056) meningkat dengan kriteria 2) Monitor lokasi dan ketidak nyamanan selama
hasil: melakukan aktivitas
- Keluhan lelah menurun Terapeutik
- Kemudahan dalam 3) Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
melakukan aktivitas (mis. Cahaya, suara, kunjungan)
sehari-hari meningkat Edukasi
- Saturasi oksigen 4) Anjurkan tirah baring
meningkat 5) Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
A:
- perfusi perifer tidak efektif teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
(1 dan 2)
P:
Intervensi dilanjutkan
(2, 3 dan 4)
A:
Nausea belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
(2, 3, dan 5)
2) Memonitor mual
3) Memberikan makanan dalam jumlah
kecil dan menarik
5)Memberikan obat injeksi ondansentron
4 mg/ iv
A:
- Perfusi perifer tidak efektif belum
teratasi
P:
Intervens dilanjutkan
2) memonitor bengkak pada ekstremitas
atas dan bawah
P
Intervensi dilanjutkan (1, 2, dan 3)
1) Memonitor buang air besar
2) Memberikan air hangat setelah makan
3) Menganjurkan mencatat warna,
frekuensi, konsistensi, volume
A
Nausea belum teratasi
P
Intervensi dilanjutkan (1 dan 3)
1) Memonitor mual
3) Memberikan obat injeksi ondansentron
4mg/iv
A
Intoleransi aktivitas belum teratasi
P
Intervensi dilanjutkan (1, 2, dan 3)
Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh
yang mengakibatkan kelelahan
Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan
selama melakukan aktivitas
Menganjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
1 06-02-2023 1) Memonitor frekuensi dan kekuatan S
Hipervolemia nadi - pasien mengatakan minum air sedikit
berhubungan R/ 90x/ menit kurang lebih 100cc
dengan gangguan 2) Memonitor frekuensi napas O
mekanisme R/ RR: 22 x/menit - 90 x/menit
regulasi (D.0022) 3) Memonitor elastisitas atau turgor - RR 22x/ menit
kulit - turgor kulit tampak buruk, elastisitas
R/ turgor kulit tampak buruk, kulit 11 detik
elastisitas kulit 11 detik - pasien terpasang kateter dan urine
4) Memonitor jumlah, warna dan berat 300cc berwarna kuning pekat
jenis urine TTV
R/ pasien terpasang kateter dan urine - TD: 116/68 mmgh
300cc berwarna kuning pekat - Nadi: 90 x/menit
5) Memonitor intake dan output cairan - Spo2: 96%
R/pasien mengatakan minum air - RR: 22 x/ menit
sedikit kurang lebih 100cc dan BAK - Suhu: 36 oC
300cc
A
hipervolemia belum teratasi
P
intervensi dilanjutkan (1, 2, 3, 4, dan 5)
1) Memonitor frekuensi dan kekuatan
nadi
2) Memonitor frekuensi napas
3) Memonitor elastisitas atau turgor kulit
4) Memonitor jumlah, warna dan berat
jenis urine
5) Memonitor intake dan output cairan
A:
Perfusi perifer tidak efektif belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
1) memonitor bengkak pada ekstremitas
A
Konstipasi belum teratasi
P
Intervensi dilanjutkan (1 dan 3)
1) memonitor buang air besar
3) menganjurkan mencatat warna,
frekuensi, konsistensi, volume
4. 06-02-2023 1) Memonitor mual S
Nausea R/pasien mengatakan mualnya - pasien mengatakan mualnya sudah
berhubungan sudah berkurang, jika ingin batuk berkurang, jika ingin batuk terasa
dengan distensi terasa ingin muntah ingin muntah
lambung 2) Memberikan obat injeksi O
(D.0076) ondansentron 4 mg/ iv - Ondan 3x4mg iv
R/ tidak terjadi tanda-tanda syok - TTV
anafilaktik - TD: 116/68 mmgh
- Nadi: 90 x/menit
- Spo2: 96%
- RR: 22 x/ menit
- Suhu: 36 oC
A
Nausea belum teratasi
P
Intervensi dilanjutkan (1 dan 2)
1)Memonitor mual
2)Memberikan obat injeksi ondansentron
4mg/ iv
5. 06-02-2023 1) Mengidentifikasi gangguan fungsi S
Intoleransi tubuh yang mengakibatkan - pasien mengatakan sudah bisa duduk
Aktivitas kelelahan dan baring tanpa bantuan tetapi harus
berhubungan R/ pasien mengatakan sudah bisa pelam pelan
dengan duduk dan baring tanpa bantuan - pasien mengatakan sulit bergerak
kelemahan tetapi harus pelam pelan karna kaki terasa berat
(D.0056) 2) Memonitor lokasi dan O
ketidaknyamanan selama melakukan - pasien dalam posisi duduk dan
aktivitas bermain hp
R/ pasien mengatakan sulit bergerak TTV
karna kaki terasa berat - TD: 116/68 mmgh
3) Menganjurkan melakukan aktivitas - Nadi: 90 x/menit
secara bertahap - Spo2: 96%
R/ pasien dalam posisi duduk dan - RR: 22 x/ menit
bermain hp - Suhu: 36 oC
A
Intoleransi aktivitas belum teratasi
P
Intervensi dilanjutkan (1 dan 3)
1) mengidentifikasi gangguan fungsi
tubuh yang mengakibatkan kelelahan
3) menganjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
P
Intervensi dihentikan
(pasien pulang)
A:
Perfusi perifer tidak efektif teratasi
P:
Intervensi dihentikan
(pasien pulang)
3. 07-02-2023 1) Memonitor buang air besar S
Konstipasi R/ pasien mengatakan ada sakit - Pasien mengatakan ada sakit perut
berhubungan perut tapi masih tidak ada rasa mau tapi masih tidak ada rasa mau BAB
dengan BAB - Pasien mengatakan hari ini belum
ketidakcukupan 2) Menganjurkan mencatat warna, ada BAB
asupan serat (D. frekuensi, konsistensi, volume O
0049) R/ pasien mengatakan hari ini belum TTV
ada BAB - TD: 116/68 mmgh
- Nadi: 78 x/menit
- Spo2: 99%
- RR: 22 x/ menit
- Suhu: 36 oC
A
Konstipasi belum teratasi
P
Intervensi dihentikan
(pasien pulang)
4. 07-02-2023 1) Memonito mual S
Nausea R/pasien mengatakan tidak terasa - Pasien mengatakan tidak terasa mual
berhubungan mual lagi lagi
dengan distensi 2) Memberikan obat injeksi O
lambung ondansentron 4 mg/ iv - Ondan 3x4 mg/ iv
(D.0076) R/ tidak terjadi tanda-tanda syok TTV
anafilaktik - TD: 116/68 mmgh
- Nadi: 78 x/menit
- Spo2: 99%
- RR: 22 x/ menit
- Suhu: 36 oC
A
Nausea teratasi
P
Intervensi dihentikan
(pasien pulang)
A
Itoleransi aktivitas teratasi
P
Intervensi di hentikan
(pasien pulang)