Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA TN. S DENGAN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)


DI RUANG ICU RS UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

A. Hasil Penelitian
1. Identitas Pasien
Nama : Tn S
Umur : 59 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/WNI
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SD
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Roban
Tanggal Masuk RS : 2 Februari 2023
Tanggal Pengkajian : 4 Februari 2023
Diagnosa Medis : CKD on HD
2. Riwayat kesehatan yang di dapatkan oleh peneliti selama pengkajian
kepada pasien adalah sebagai berikut:
a. Keluhan Utama
Pasien masuk melalui IGD RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang pada
tanggal 2 Februari 2023 pukul 16.00 WIB dengan keluhan sesak
napas, badan terasa lemah, edema anasarka.
b. Riwayat saat dikaji
Pada saat dikaji pada hari Sabtu tanggal 4 Februari 2023 pukul 08.30
WIB di ruangan penyakit dalam pasien dalam keadaan lemah seluruh
badan, kaki terasa berat saat digerakkan. Serta tidak nafsu makan dan
merasa mual tapi tidak muntah. Pasien mengatakan memerlukan
bantuan orang lain saat ingin beraktivitas. Masuk di ruang penyakit
dalam pasien tidak menggunakan oksigen lagi. Pasien mengatakan
BAK sedikit dan tidak ada nyeri saat BAK. Volume BAK ±310 cc per
3 hari. Hasil pemeriksaan TD: 141/92 mmhg, Nadi 98x/menit, RR:
22x/ menit, Suhu 36,7 oC, Spo2: 95%.
c. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan pasien mengalami sesak napas sudah 2 bulan
terakhir dan mengalami batuk 2 minggu terakhir, jika sakit pasien
biasanya berobat ke puskesmas dan pasien belum pernah dirawat
sebelumnya.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Istri pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki
penyakit CKD seperti pasien dan tidak ada anggota keluarga yang
memiliki penyakit menular atau keturunan.
3. GENOGRAM

Ket:
laki-laki meninggal
perempuan meninggal
laki-laki pasien
laki-laki
perempuan
tinggal serumah ---------------
4. Pola pengkajian sebelum masuk rumah sakit dan sesudah masuk rumah
sakit
a. Pola nutrisi
SMRS : pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit makan 2
kali dalam sehari dengan porsi sedang. Dengan jenis menu
ikan gabus, ikan lele, dan sayur sayuran. Pasien tidak
memiliki alergi pada makanan. Pasien sangat suka minum
kopi di pagi hari (250) dan extrajoz susu setiap siang dan
sore (800 cc). 1050 cc perharinya
MRS : pasien mengatakan selama masuk RS nafsu makan
menurun, sehari hanya bisa makan 2 sendok bubur. Menu
makanan yang dimakan dari menu rumah sakit. Minum air
putih hanya minum obat, 110 cc perhari. Balance cairan
Intake
minum : 110 cc minum
cairan infus : 500 cc/ 8 tpm
injeksi : 13 cc
total (623cc)
output
urine : 310 cc
feses : tidak ada
rumus IWL
15x65kg:24 jam= 40,6 cc/ jam
Kalau dalam 24 jam, 40,6 x 24= 974 cc
total (1.284 cc)

BC= CM-CK
623cc – 1.284 cc= 661 cc
b. Pola eliminasi
SMRS : pasien mengatakan susah BAB dan mengonsumsi obat
dulcolax bisacodyl 5mg. pasien BAB 2 kali dalam
seminggu, konsistensi feses keras berwarna hitam dan
sedikit. BAK sebanyak 4-6 kali perharinya, berwarna
kuning jernih.
MRS : pasien mengatakan selama masuk RS baru 1 kali BAB
sebelum pengkajian, konsistensi feses sedikit dan berwarna
hitam dan keras. BAK dibantu dengan alat kateter, urine
berwarna coklat pekat, sedikit kurang lebih 310 cc/ 3 hari
c. Pola aktivitas-latihan
SMRS : pasien mengatakan sebelum sakit pasien mampu
melakukan aktivitasnya secara mandiri dari mandi,
berpakaian, makan dan minum.
MRS : pasien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas
secara mandiri karena badannya terasa lemah dari mandi
hanya di seka 2 kali sehari, berpakaian dibantu oleh
istrinya, makan dan minum kadang kadang dibantu oleh
istrinya juga.
d. Pola tidur dan istirahat
SMRS : pasien mengatakan istirahat dan tidur tidak ada masalah,
tidur siang 1-2 jam namun kadang tidak tidur. Malam tidur
6-7 jam.
MRS : pasien mengatakan semenjak sakit sulit untuk istirahat dan
tidur yang nyenyak, tidur siang 15 menit lebih sering
terbangun bangun dan sudah 1 hari tidak tidur malam
e. Pola kognitif perseptual
SMRS : pasien mengatakan menggunakan kacamata dan memiliki
riwayat penggunaan gigi palsu. Kemampuan bicara pasien
juga masih jelas
MRS : pasien mengatakan menggunakan kacamata dan memiliki
riwayat penggunaan gigi palsu. Kemampuan bicara pasien
juga masih jelas
f. Pola persepsi diri/ konsep diri
SMRS : pasien mengatakan kehilangan selera hidup dan berfikiran
bahwa hidupnya sudah tidak lama lagi
MRS : pasien mengatakan ingin sembuh dan menjaga pola
hidupnya dengan benar agar bisa melakukan akivitasnya
secara mandiri lagi.
g. Pola peran-hubungan
1) Hubungan dengan keluarga
Keluarga pasien tampak mensupport pasien dalam melakukan
pengobatan
2) Hubungan dengan tetangga
pasien mengatakan hubungan dengan tetangga di dekat rumah
sangat bagus dengan adanya respon tetangga yang khawatir saat
mengetahui pasien harus dirawat dirumah sakit
3) Hubungan dengan pasien sekitar
Pasien memiliki hubungan yang lumayan akrab, harmonis, dan
baik dengan pasien di dalam satu kamarnya
4) Hubungan dengan keluarga pasien lain
Keluarga pasien dengan keluarga pasien lainnya terlihat sangat
saling komunikatif antar anggota keluarga pasien
h. Pola seksualitas
Terpasang kateter ukuran no 16 FR, bersih tidak ada lesi
i. Pola koping toleransi stress
Pasien mengatakan menerima atas penyakit yang di deritanya
j. Pola nilai-kepercayaan
Pasien mengatakan sumber kekuatannya saat sakit adalah Allah,
melakukan sholat dan mengaji. Pasien mengatakan bahwa sakitnya
saat ini merupakan ujian dari Allah.
k. Kebutuhan pembelajaran
Pasien mengatakan setelah diedukasi jadi tahu dan paham penyebab
menderita penyakit CKD, pasien juga mengetahui cara penyembuhan
serta larangan nya.
5. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
Kesadaran : composmentis
Keadaan umum : Lemah
GCS : E: 4 M:5 V:6 =15
TTV : TD: 141/92 mmhg, Nadi 98x/menit, RR: 22x/
menit, Suhu 36oC, Spo 2: 95%
Tinggi badan : 160cm
Berat badan : 65kg
IMT : berat badan : tinggi badan
: 65: 2,562
: 25 (gemuk ringan)
BBI : (TB-100) – (TB-100) x 10%
: (160-100) – (160-100) x 10%
: 54 kg
b. Pemeriksaan Head To Toe
Kepala dan rambut
Inspeksi : simetris, bentuk kepala bulat, tidak ada lesi,
rambut berwarna putih, kaku, kering dan bersih.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan benjolan, rambut tidak
rontok
Mata
Inspeksi : sklera tidak ikterik, konjungtiva anemis, reflek
cahaya +/+,
Hidung
Inspeksi : hidung simetris dan tidak ada lesi dan tidak ada
polip juga bersih.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada bengkak dan tidak
kemerahan

Telinga
Inspeksi : kedua telinga simetris, tidak ada lesi, tidak
menggunakan alat bantu dengar dan terdapat
serumen.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas, tidak ada
kemerahan.

Mulut
Inspeksi : mukosa bibir pucat dan kering, terdapat nyeri saat
menelan
Leher
Inspeksi : simetris dan tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada bengkak, dan tidak
ada pembesaran tiroid
Thoraks (paru-paru)
Inspeksi : dada simetris,pengembangan dada simetris, tidak
ada lesi, tidak ada pembengkakan, tidak ada
hematoma, respirasi rate : 22x/menit
Palpasi : tidak ada krepitasi, tidak ada nyeri tekan dan nyeri
lepas.
Perkusi : bunyi nafas atas kanan dan kiri sonor, bunyi nafas
bawah kiri dan kanan hipersonor, tidak ada bunyi
tambahan
Auskultasi : bunyi nafas vesikuler, tidak ada suara nafas
tambahan.

Thoraks (jantung)
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba pada intercostal ke4-5
Perkusi : dullnes
Auskultasi : s1 dan s2 lupdup

Abdomen
Inspeksi : perut datar, tidak ada lesi, tidak ada bekas operasi,
terdapat retraksi perut, adanya diafragma, tidak ada
asites.
Auskultasi : bising usus 8x/menit
Palpasi : tidak ada nyeri lepas, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : terdengar bunyi timpani

Integumen
Inspeksi : kulit tampak mengkerut terdapat edema di bagian
kaki dan tangan, turgor kulit buruk, tidak ada lesi.
Palpasi : elastisitas kulit buruk, turgor kulit 9 detik,
Ekstremitas

5555 5555
5555 5555

Ket:
0 : tidak dapat bergerak sama sekali
1 : hanya mampu mengarahkan ektermitas atas
2 : hanya mampu bergeser sedikit
3 : mampu diangkat dengan bantuan
4 : kekuatan otot sedikit berkurang, mampu menahan gravitasi
5 : kekuatan otot utuh, mampu menahan gravitas

Tabel 4.1 Hasil laboratorium Tn S


LABORATORIUM
Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
02-02-2023 Natrium 137.95 mmol/L 135-147 mmol/L
Kalium 3.70 mmol/L 3,5-5 mmol/L
Klorida 103.02 mmol/L 95-105 mmol/L
Kalsium Total 2.01 mmol/L 2,2-2,5 mmol/L
Kalsium Ion 1.08 mmol/L 1,00-1,15 mmol/L
Albumin 2.3 g/dL 3,4-4,8 g/dL
SGOT (AST) 41 U/L 0-50 U/L
SGPT (ALT) 20 U/L 0-50 U/L
Ureum 114 mg/dL 10-50 mg/dL
Kreatinin 5.93 mg/dL 0,62-1,10 mg/dL
Hemoglobin 8.1 g/dL 13,2-17,3 g/dL
Leukosit 22.560 /µL 3.800-10.600 /µL
Trombosit 127.000 /µL 150.000-440.000 /µL
Hematokrit 24.9% 4,4-5,940-50%
Eritrosit 2.84 10^6/µL 4,4-5,9 10^6/µL
Golongan Darah B (+)
9

TANGGAL FUNGSI INDIKASI KONTRA


Tabel 4.2 Nama ObatNAMA
Tn S TERAPI MEDIS DOSIS RUTE WAKTU
PEMBERIAN
04-02-2023 NTG digunakan NTG digunakan untuk Hindari pemberian NTG NaCl+ Drip NTG 8 tpm + 20 mt iv 08.00
untuk untuk untuk penyakit jantung pada penderita:
penyakit jantung dan angina (nyeri dada) Hipovolemia (penurunan
dan angina (nyeri akut volume darah) yang tidak
dada) akut terkoreksi dan Hipotensi,
anemia berat
Mengencerkan Melebarkan saluran Sering munvul sakit Nebu Ventolin + Budesma 2,5mg + 1mg 07.30 dan
secret pernapasan kepala, detak jantung 13.00
tidak beraturan, kram
oto, anaknya tidak
senyum disawah
Mengurangi Untuk menurunkan Obat ini tidak boleh Furosemide 2x40mg/ 8 jam iv 16.00 dan
cairan berlebihan tekanan darah tinggi, dan diberikan kepada pasien 00.00
dalam tubuh mencegah stroke, dengan kondisi:
(gangguan ginjal) serangan jantung, serta Hipersensitif terhadap
gangguan ginjal Furosemide dan
Sulfonamide. Anuria
atau gagal ginjal.
Memiliki penyakit
Addison. Mengalami
Hipovolemia atau
dehidrasi. Keadaan
prekomatosa yang
berhubungan dengan
sirosis hati.
Mengatasi Infeksi saluran napas Hindari penggunaan Cefoperazone 1x1gr/ 24 jam iv 18.00
infeksi bakteri bawah dan atas, infeksi pada pasien yang
saluran urin, peritonitis, hipersensitif terhadap
kolesistitis, kolangitis, sefalosporin
dan infeksi intra
abdomen lainnya,
septikemia, infeksi kulit
dan jaringan kulit,
infeksi tulang dan sendi
Mengobati gejala mual dan muntah akibat riwayat hipersensitivitas Ondansetron 2x4mg/ 8 jam iv 16.00 dan
mual dan muntah kemoterapi dan terhadap obat ini dan 00.00
akibat kehamilan, radioterapi, pencegahan penggunaannya bersama
kemoterapi, mual dan muntah pasca obat apomorphin dan
radiasi dan pasca operasi dronedarone karena
operasi dapat menimbulkan
hipotensi dan penurunan
kesadaran
membantu membantu memenuhi - Hiperkalsemia yaitu Nocid 2x1 po 05.00 dan
pemenuhan kebutuhan asam amino kondisi dimana 21.00
kebutuhan pada kondisi asupan tingkat kalsium
protein pada protein harus dibatasi dalam darah diatas
penderita ginjal hingga 40 g/hari normal.
kronik - Gangguan
metabolisme asam
amino
- Fenilketonuria
herediter yaitu
kondisi tubuh tidak
bisa mengurai asam
amino fenilalanin
Menurunkan untuk menangani riwayat hipersensitivitas Candesartan 1x16mg/24 jam po 21.00
tekanan darah hipertensi pada orang terhadap candesartan,
dewasa dan anak berusia pasien hamil/menyusui,
≥1 tahun, serta untuk anak berusia kurang dari
menangani gagal jantung 1 tahun, dan pasien
pada orang dewasa diabetes mellitus yang
juga menerima aliskiren
Menurunkan Pengobatan hipertensi. Kondisi di mana jantung Adalat oros 1x1 po 05.00
tekanan darah Angina stabil. Angina mengalami gangguan
tinggi pektoris pasca infark secara mendadak (syok
(kecuali 8 hari pertama
setelah infark) kardiogenik) Ibu hamil
dan menyusui.
Hipersensitif terhadap
kandungan obat ini.
Tidak untuk pasien yang
mengalami infark pada 8
hari pertama. Tidak
untuk pasien yang
menjalankan operasi
usus proctocolectomy.
Tidak untuk yang sedang
dalam pengobatan
rifampisin

05-02-2023 Mengencerkan Melebarkan saluran Sering munvul sakit Nebu Ventolin + Budesma 2,5mg + 1mg 08.00
secret pernapasan kepala, detak jantung
tidak beraturan, kram
oto, anaknya tidak
senyum disawah
Mengurangi Untuk menurunkan Obat ini tidak boleh Furosemide 3x40mg/ 8 jam iv 08.00, 16.00,
cairan berlebihan tekanan darah tinggi, dan diberikan kepada pasien dan 00.00
dalam tubuh mencegah stroke, dengan kondisi:
(gangguan ginjal) serangan jantung, serta Hipersensitif terhadap
gangguan ginjal Furosemide dan
Sulfonamide. Anuria
atau gagal ginjal.
Memiliki penyakit
Addison. Mengalami
Hipovolema atau
dehidrasi. Keadaan
prekomatosa yang
berhubungan dengan
sirosis hati.
Mengobati gejala mual dan muntah akibat riwayat hipersensitivitas Ondansetron 3x4mg/ 8 jam iv 08.00, 16.00,
mual dan muntah kemoterapi dan terhadap obat ini dan dan 00.00
akibat kehamilan, radioterapi, pencegahan penggunaannya bersama
kemoterapi, mual dan muntah pasca obat apomorphin dan
radiasi dan pasca operasi dronedarone karena
operasi dapat menimbulkan
hipotensi dan penurunan
kesadaran
Mengatasi Infeksi saluran napas Hindari penggunaan Cefoperazone 2x1gr/ 12 jam iv 06.00 dan
infeksi bakteri bawah dan atas, infeksi pada pasien yang 18.00
saluran urin, peritonitis, hipersensitif terhadap
kolesistitis, kolangitis, sefalosporin
dan infeksi intra
abdomen lainnya,
septikemia, infeksi kulit
dan jaringan kulit,
infeksi tulang dan sendi
Menurunkan Pengobatan hipertensi. Kondisi di mana jantung Adalat oros 1x1 po 05.00
tekanan darah Angina stabil. Angina mengalami gangguan
tinggi pektoris pasca infark secara mendadak (syok
(kecuali 8 hari pertama kardiogenik) Ibu hamil
setelah infark) dan menyusui.
Hipersensitif terhadap
kandungan obat ini.
Tidak untuk pasien yang
mengalami infark pada 8
hari pertama. Tidak
untuk pasien yang
menjalankan operasi
usus proctocolectomy.
Tidak untuk yang sedang
dalam pengobatan
rifampisin
Menurunkan untuk menangani riwayat hipersensitivitas Candesartan 1x16mg/24 jam po 21.00
tekanan darah hipertensi pada orang terhadap candesartan,
dewasa dan anak berusia pasien hamil/menyusui,
≥1 tahun, serta untuk anak berusia kurang dari
menangani gagal jantung 1 tahun, dan pasien
pada orang dewasa diabetes mellitus yang
juga menerima aliskiren
membantu membantu memenuhi - Hiperkalsemia yaitu Nocid 3x1 po 05.00, 13.00,
pemenuhan kebutuhan asam amino kondisi dimana dan 21.00
kebutuhan pada kondisi asupan tingkat kalsium
protein pada protein harus dibatasi dalam darah diatas
penderita ginjal hingga 40 g/hari normal.
kronik - Gangguan
metabolisme asam
amino
- Fenilketonuria
herediter yaitu
kondisi tubuh tidak
bisa mengurai asam
amino fenilalanin
06-02-2023 Mengencerkan Mengencerkan secret Melebarkan saluran Nebu Ventolin + Budesma 2,5mg + 1mg 08.00
secret pernapasan
Mengurangi Untuk menurunkan Obat ini tidak boleh Furosemide 2x40mg/ 16 jam iv 08.00 dan
cairan berlebihan tekanan darah tinggi, dan diberikan kepada pasien 00.00
dalam tubuh mencegah stroke, dengan kondisi:
(gangguan ginjal) serangan jantung, serta Hipersensitif terhadap
gangguan ginjal Furosemide dan
Sulfonamide. Anuria
atau gagal ginjal.
Memiliki penyakit
Addison. Mengalami
Hipovolema atau
dehidrasi. Keadaan
prekomatosa yang
berhubungan dengan
sirosis hati.
Mengobati gejala mual dan muntah akibat riwayat hipersensitivitas Ondansetron 3x4mg/ 8 jam iv 08.00, 16.00,
mual dan muntah kemoterapi dan terhadap obat ini dan dan 00.00
akibat kehamilan, radioterapi, pencegahan penggunaannya bersama
kemoterapi, mual dan muntah pasca obat apomorphin dan
radiasi dan pasca operasi dronedarone karena
operasi dapat menimbulkan
hipotensi dan penurunan
kesadaran
Mengatasi Infeksi saluran napas Hindari penggunaan Cefoperazone 2x1gr/ 12 jam iv 06.00
infeksi bakteri bawah dan atas, infeksi pada pasien yang dan18.00
saluran urin, peritonitis, hipersensitif terhadap
kolesistitis, kolangitis, sefalosporin
dan infeksi intra
abdomen lainnya,
septikemia, infeksi kulit
dan jaringan kulit,
infeksi tulang dan sendi
Menurunkan Pengobatan hipertensi. Kondisi di mana jantung Adalat oros 1x1 po 05.00
tekanan darah Angina stabil. Angina mengalami gangguan
tinggi pektoris pasca infark secara mendadak (syok
(kecuali 8 hari pertama kardiogenik) Ibu hamil
setelah infark) dan menyusui.
Hipersensitif terhadap
kandungan obat ini.
Tidak untuk pasien yang
mengalami infark pada 8
hari pertama. Tidak
untuk pasien yang
menjalankan operasi
usus proctocolectomy.
Tidak untuk yang sedang
dalam pengobatan
rifampisin
Menurunkan untuk menangani riwayat hipersensitivitas Candesartan 1x16mg/24 jam po 21.00
tekanan darah hipertensi pada orang terhadap candesartan,
dewasa dan anak berusia pasien hamil/menyusui,
≥1 tahun, serta untuk anak berusia kurang dari
menangani gagal jantung 1 tahun, dan pasien
pada orang dewasa diabetes mellitus yang
juga menerima aliskiren
membantu membantu memenuhi - Hiperkalsemia yaitu Nocid 3x1 po 05.00, 13.00,
pemenuhan kebutuhan asam amino kondisi dimana dan 21.00
kebutuhan pada kondisi asupan tingkat kalsium
protein pada protein harus dibatasi dalam darah diatas
penderita ginjal hingga 40 g/hari normal.
kronik - Gangguan
metabolisme asam
amino
Fenilketonuria herediter
yaitu kondisi tubuh tidak
bisa mengurai asam
amino fenilalanin
07-02-2023 Mengencerkan Melebarkan saluran Sering munvul sakit Nebu Ventolin + Budesma 2,5mg + 1mg 07.30 dan
secret pernapasan kepala, detak jantung 13.00
tidak beraturan, kram
oto, anaknya tidak
senyum disawah
Mengurangi Untuk menurunkan Obat ini tidak boleh Furosemide 1x40mg/ 24 jam iv 00.00
cairan berlebihan tekanan darah tinggi, dan diberikan kepada pasien
dalam tubuh mencegah stroke, dengan kondisi:
(gangguan ginjal) serangan jantung, serta Hipersensitif terhadap
gangguan ginjal Furosemide dan
Sulfonamide. Anuria
atau gagal ginjal.
Memiliki penyakit
Addison. Mengalami
Hipovolema atau
dehidrasi. Keadaan
prekomatosa yang
berhubungan dengan
sirosis hati.
Mengobati gejala mual dan muntah akibat riwayat hipersensitivitas Ondansetron 1x4mg/ 24 jam iv 08.00
mual dan muntah kemoterapi dan terhadap obat ini dan
akibat kehamilan, radioterapi, pencegahan penggunaannya bersama
kemoterapi, mual dan muntah pasca obat apomorphin dan
radiasi dan pasca operasi dronedarone karena
operasi dapat menimbulkan
hipotensi dan penurunan
kesadaran
Mengatasi Infeksi saluran napas Hindari penggunaan Cefoperazone 1x1gr/ 24 jam iv 06.00
infeksi bakteri bawah dan atas, infeksi pada pasien yang
saluran urin, peritonitis, hipersensitif terhadap
kolesistitis, kolangitis, sefalosporin
dan infeksi intra
abdomen lainnya,
septikemia, infeksi kulit
dan jaringan kulit,
infeksi tulang dan sendi
Menurunkan Pengobatan hipertensi. Kondisi di mana jantung Adalat oros 1x1 po 05.00
tekanan darah Angina stabil. Angina mengalami gangguan
tinggi pektoris pasca infark secara mendadak (syok
(kecuali 8 hari pertama kardiogenik) Ibu hamil
setelah infark) dan menyusui.
Hipersensitif terhadap
kandungan obat ini.
Tidak untuk pasien yang
mengalami infark pada 8
hari pertama. Tidak
untuk pasien yang
menjalankan operasi
usus proctocolectomy.
Tidak untuk yang sedang
dalam pengobatan
rifampisin
membantu membantu memenuhi - Hiperkalsemia yaitu Nocid 2x1 po 05.00 dan
pemenuhan kebutuhan asam amino kondisi dimana 13.00
kebutuhan pada kondisi asupan tingkat kalsium
protein pada protein harus dibatasi dalam darah diatas
penderita ginjal hingga 40 g/hari normal.
kronik - Gangguan
metabolisme asam
amino
Fenilketonuria herediter
yaitu kondisi tubuh tidak
bisa mengurai asam
amino fenilalanin
Mengurangi Untuk menurunkan Obat ini tidak boleh Furosemide 1x1/ 24 jam Po 17.00
cairan berlebihan tekanan darah tinggi, dan diberikan kepada pasien
dalam tubuh mencegah stroke, dengan kondisi:
(gangguan ginjal) serangan jantung, serta Hipersensitif terhadap
gangguan ginjal Furosemide dan
Sulfonamide.
obat yang terapi infeksi saluran Penggunaan antibiotik Cefixime 2x200 Po 17.00
digunakan untuk kemih tanpa komplikasi, ini harus dihindari pada
mengobati otitis media, faringitis, pasien dengan riwayat
infeksi saluran tonsillitis, bronkitis hipersensitivitas (alergi)
pernafasan, kronik eksaserbasi akut, pada Cefixime dan
infeksi kulit dan tifoid, serta gonorrhea antibiotik golongan
jaringan lunak, tanpa komplikasi.
cephalosporin lainnya
serta infeksi Penyesuaian dosis
saluran kemih cefixime diperlukan pada
(ISK) dan pasien pediatri dan
kelamin gangguan ginjal
Mengatasi ulkus gaster, ulkus nyeri kepala, pusing, lansoprazole 2x1 Po 17.00
peningkatan duodenum, dan diare, konstipasi, dan
asam lambung gastroesophageal reflux. nyeri perut. Efek
Penyakit tersebut samping lain yang lebih
merupakan kerusakan jarang adalah alopecia,
saluran cerna akibat parestesia, memar,
kelebihan sekresi asam purpura, petekie, lelah,
lambung. Lansoprazole vertigo, halusinasi,
juga dapat dipakai ginekomastia, dan
sebagai pengobatan impotensi
sindrom Zollinger-
Ellison
Mengatasi terapi gagal jantung kondisi denyut jantung Bisoprolol 1x2,5 po 21.00
hipertensi, dengan penurunan fraksi <50 kali/menit dan
angina, aritmia, ejeksi, hipertensi, dan hipotensi, seperti pada
gagal jantung angina pektoris. Prinsip kondisi syok
penggunaan dosis hipovolemik dan
bisoprolol adalah “start kardiogenik
low go slow” yang
artinya apabila pasien
sudah mendapatkan efek
terapi dengan dosis yang
terkecil, maka dosis
tersebut yang
dipertahankan
ANALISA DATA
Tabel 4.3 Analisa Data Tn S
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. Data Subjektif: Peningkatan volume Hipervolemia
- pasien mengatakan memiliki Riwayat sesak sejak 2 cairan intravascular, (D.0022)
bulan yang lalu dan Ketika di bawa kerumah sakit pada interstisial, dan atau
tanggal 02 februari 2023. intraseluler
- Pasien mengatakan kedua kaki dan tangannya bengkak.
Data Objektif: Gangguan mekanisme
Tanda-tanda vital: regulasi
- TD: 141/92 mmhg
- Nadi: 98x/menit Pada tanggal 04 Februari
- SpO2: 95% 2023 terdapat edema
- RR: 22x/menit anasarca
- Suhu: 36 oC,
- Balance cairan Hipervolemia
Intake
- minum : 110 cc minum
- cairan infus : 500 cc/ 8 tpm
- injeksi : 13 cc
total (623cc)
Output
- urine : 310 cc
- feses : tidak ada
rumus IWL
- 15x65kg:24 jam= 40,6 cc/ jam
- Kalau dalam 24 jam, 40,6 x 24= 974 cc
- total (1.284 cc)
BC= CM-CK
- 623cc – 1.284 cc= 661 cc
- kedua tangan dan kaki pasien tampak bengkak atau
edema anasarka.
- Skala edema 8mm
- Elastisitas Turgor kulit: kaki kanan 9 detik
- Kaki kiri 9 detik
- Tangan kanan 6 detik
- Tangan kiri 6 detik
2. Data Subjetif Penurunan sirkulasi Perfusi perifer
- darah pada level kapiler tidak efektif
Data Objektif yang dapat mengganggu (D.0009)
- Akral teraba dingin metabolisme tubuh
- Pasien tampak lemah
- Edema Penurunan konsentrasi
- Turgor kulit menurun hemoglobin
- Hemoglobin 8.1 g/dL
Tanda-tanda vital lemah
- TD: 141/92 mmhg
- Nadi: 98x/menit Anemia
- SpO2: 95%
- RR: 22x/menit Perfusi perifer tidak
- Suhu: 36 oC efektif

3. Data Subjektif: Penurunan defekasi Konstipasi


- Pasien mengatakan hanya BAB 1x pada saat masuk normal yang disertai (D.0049)
rumah sakit dengan konsistensi feses berwarna hitam, pengeluaran feses sulit
feses keras. dan tidak tuntas serta
- Pasien mengatakan sejak pindah ruangan penyakit feses kering dan banyak
dalam, belum pernah BAB.
- Pasien mengeluh merasa lemah pada seluruh tubuh. Ketidakcukupan asupan
- Pasien mengatakan sulit BAB. serat
- Keluarga pasien mengatakan pasien tampak mengenjan
ketika ingin BAB. Feses tampak keras dan
berwarna hitam.
Data Objektif:
- Pasien tampak terpasang pampers. Konstipasi
Tanda-tanda vital:
- TD: 141/92 mmhg
- Nadi: 98x/menit
- SpO2: 95%
- RR: 22x/menit
- Suhu: 36 oC,
- Pasien tampak terbaring lemah.
- Feses berwarna hitam dan keras
- Bising usus 8x/menit
4. Data Subjektif: Perasaan tidak nyaman Nausea
- Pasien mengeluh mual. pada bagian belakang (D.0076)
- Pasien mengatakan merasa ingin muntah, tapi tidak tenggorokan atau
muntah. lambung yang dapat
- Pasien mengatakan tidak memiliki nafsu makan. mengakibatkan muntah

Data Objektif: Distensi lambung


- Pasien tampak pucat
- Pasien tampak lemah Pasien mengatakan mual
- Pasien tampak mual
Tanda-tanda vital Nausea
- TD: 141/92 mmhg
- Nadi: 98x/menit
- SpO2: 95%
- RR: 22x/menit
- Suhu: 36 oC,

5. Data Subjektif: Ketidakcukupan energi Intoleransi


- Pasien mengatakan merasa lemah seluruh badan untuk melakukan Aktvitas
- Pasien mengatakan merasa cepat lelah aktivitas sehari-hari (D. 0056)

Data objektif: Kelemahan


- Pasien tampak dalam posisi berbaring
- Pasien tampak lemah Pasien mengatakan
- Pasien tampak mencoba posisi duduk dengan merasa lemah seluruh
bantuan keluarga badan
- Tanda-tanda vital
- TD: 141/92 mmhg Intoleransi Aktivitas
- Nadi: 98x/menit
- SpO2: 95%
- RR: 22x/menit
- Suhu: 36 oC
-
5555 5555
5555 5555
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Tabel 4.4 Diagnosis Keperawatan Tn S
NO DIAGNOSIS TANGGAL TANGGAL
KEPERAWATAN MUNCUL TERATASI
1. Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi (D.0022) 4 Februari 7 Februari
ditandai dengan: 2023 2023
Data Subjektif:
- Pasien mengatakan memiliki Riwayat sesak sejak 2 bulan yang lalu
dan Ketika di bawa kerumah sakit pada tanggal 02 februari 2023.
- Pasien mengatakan kedua kaki dan tangannya bengkak.
Data Objektif:
Tanda-tanda vital:
- TD: 141/92 mmhg
- Nadi: 98x/menit
- SpO2: 95%
- RR: 22x/menit
- Suhu: 36 oC,
Balance cairan
Intake
- minum : 110 cc minum
- cairan infus : 500 cc/ 8 tpm
- injeksi : 13 cc
- total (623cc)
Output
- urine : 310 cc
- feses : tidak ada
- rumus IWL
- 15x65kg:24 jam= 40,6 cc/ jam
- Kalau dalam 24 jam, 40,6 x 24= 974 cc
- total (1.284 cc)
BC= CM-CK
- 623cc – 1.284 cc= 661 cc
- kedua tangan dan kaki pasien tampak bengkak atau edema anasarka.
- Skala edema 8mm
- Elastisitas Turgor kulit: kaki kanan 9 detik
- Kaki kiri 9 detik
- Tangan kanan 6 detik
- Tangan kiri 6 detik
2. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi 2 Februari 7 Februari
hemoglobin (D.0009) ditandai dengan: 2023 2023
Data Subjetif
-
Data Objektif
- Akral teraba dingin
- Pasien tampak lemah
- Edema
- Turgor kulit menurun
- Hemoglobin 8.1 g/dL
Tanda-tanda vital
- TD: 141/92 mmhg
- Nadi: 98x/menit
- SpO2: 95%
- RR: 22x/menit
- Suhu: 36 oC
3. Konstipasi berhubungan dengan ketidakcukupan asupan serat (D. 0049) 4 Februari -
ditandai dengan: 2023
Data Subjektif:
- Pasien mengatakan hanya BAB 1x pada saat masuk rumah sakit
dengan konsistensi feses berwarna hitam, feses keras.
- Pasien mengatakan sejak pindah ruangan penyakit dalam, belum
pernah BAB.
- Pasien mengeluh merasa lemah pada seluruh tubuh.
- Pasien mengatakan sulit BAB.
- Keluarga pasien mengatakan pasien tampak mengenjan ketika ingin
BAB.

Data Objektif:
- Pasien tampak terpasang pampers
- Tanda-tanda vital:
- TD: 141/92 mmhg
- Nadi: 98x/menit
- SpO2: 95%
- RR: 22x/menit
- Suhu: 36 oC,
INTERVENSI KEPERAWATAN
Tabel 4.5 Intervensi Keperawatan Tn S
N DIAGNOSIS TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI KEPERAWATAN
O KEPERAWATAN HASIL
1. Hipervolemia Keseimbangan Cairan Pemantauan Cairan (I.03121)
berhubungan (L.05020) Observasi
dengan gangguan Setelah dilakukan intervensi 1) Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
mekanisme regulasi selama 4x24 jam, maka 2) Monitor frekuensi napas
(D.0022) keseimbangan cairan meningkat 3) Monitor elastisitas atau turgor kulit
dengan kriteria hasil: 4) Monitor jumlah, warna dan berat jenis urine
- Asupan cairan meningkat 5) Monitor hasil pemeriksaan serum (mis. Natrium,
- Keluaran urin meningkat hematokrit)
- Edema menurun 6) Monitor intake dan output cairan
- Turgor kulit membaik Terapeutik
7) Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
8) Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
9) Informasikan hasil pemantauan
2. Perfusi perifer tidak Perfusi perifer (L.02011) Perawatan sirkulasi (I.02079)
efektif Setelah dilakukan intervensi Observasi
berhubungan selama 4x24 jam, maka perfusi 1) Periksa sirkulasi perifer
dengan penurunan perifer meningkat dengan 2) Monitor bengkak pada ekstremitas
konsentrasi kriteria hasil: Edukasi
hemoglobin - Warna kulit pucat 3) Anjurkan berolahraga rutin
(D.0009) menurun
- Turgor kulit cukup
membaik
- Akral cukup membaik
3. Konstipasi Eliminasi Fekal (L.0403) Manajemen eliminasi fekal (I.04151)
berhubungan Setelah dilakukan intervensi Observasi
dengan keperawatan selama 4x24 jam, 1) Identifikasi masalah usus dan penggunaan obat
ketidakcukupan maka eliminasi fekal membaik pencahar
asupan serat (D. dengan kriteria hasil : 2) Monitor buang air besar (mis warna, frekuensi,
0049) - Kosistensi feses membaik volume)
- Frekuensi defekasi Terapeutik
membaik 3) Berikan air hangat setelah makan
- Peristatik usus membaik Edukasi
4) Anjurkan mencatat warna, frekuensi, konsistensi,
volume
5) Anjurkan mengonsumsi makanan yang
mengandung serat tinggi
4. Nausea Tingkat Nausea (L.08065) Manajemen mual (I. 03117)
berhubungan Setelah dilakukan intervensi Observasi
dengan distensi selama 4x24 jam, maka tingkat 1) Identifikasi pengalaman mual
lambung nausea menurun dengan kriteria 2) Monitor mual (mis. Frekuensi, durasi, dan tingkat
(D.0076) hasil : keparahan)
- Nafsu makan meningkat Terapeutik
- Keluhan mual menurun 3) Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik
- Pucat membaik Edukasi
4) Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
Kolaborasi
5) Kolaborasi pemberian antiemetik
5. Intoleransi Toleransi Aktivitas (L.05047) Manajemen Energi (I.05178)
Aktivitas Setelah dilakukan intervensi Observasi
berhubungan keperawatan selama 4x24 jam, 1) Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
dengan kelemahan maka toleransi aktivitas mengakibatkan kelelahan
(D.0056) meningkat dengan kriteria 2) Monitor lokasi dan ketidak nyamanan selama
hasil: melakukan aktivitas
- Keluhan lelah menurun Terapeutik
- Kemudahan dalam 3) Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
melakukan aktivitas (mis. Cahaya, suara, kunjungan)
sehari-hari meningkat Edukasi
- Saturasi oksigen 4) Anjurkan tirah baring
meningkat 5) Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


Tabel 4.6 Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Tn S
NO TANGGAL TINDAKAN DAN EVALUASI (SOAP)
RESPON/ HASIL
1. 04-02-2023 Pemantauan Cairan (I.03121) S
Hipervolemia 1) Memonitor frekuensi dan kekuatan - pasien mengatakan minum air putih
berhubungan nadi biasanya 110cc/ hari, pasien BAK
dengan gangguan R/ Nadi pasien 98x/menit, nadi 310cc/ 3 hari
mekanisme teraba kuat. - pasien mengatakan setuju terhadap
regulasi (D.0022) 2) Memonitor frekuensi napas prosedur tersebut
R/ pernafasan pasien 22x/menit O
3) Memonitor elastisitas atau turgor - Nadi pasien 98x/menit, nadi teraba
kulit kuat.
R/ turgor kulit tampak buruk, - pernafasan pasien 22x/menit
Elastisitas kulit 9 detik - turgor kulit tampak buruk, Elastisitas
4) Memonitor jumlah, warna dan berat kulit 9 detik
jenis urine - pasien tampak terpasang kateter
R/pasien tampak terpasang kateter ukuran, warna urine kekuningan
ukuran, warna urine kekuningan pekat, jumlah urine 310cc/3hari.
pekat, jumlah urine 310cc/3hari. - Nilai Hemoglobin: 8,1 g/dL, Nilai
5) Memonitor hasil pemeriksaan serum Hematokrit: 24,9%, Nilai Natrium:
(mis. Natrium, hematokrit) 137.95 mmol/L
R/Nilai Hemoglobin: 8,1 g/dL, Nilai - pasien tampak kooperatif
Hematokrit: 24,9%, Nilai Natrium: - pasien mengatakan setuju terhadap
137.95 mmol/L prosedur tersebut
6) Memonitor intake dan output cairan - pasien tampak paham mengenai hasil
R/pasien mengatakan minum air dari pemantauan cairan tersebut
putih biasanya 110cc/ hari, BAK TTV
310cc/3hari - TD: 141/92 mmhg
7) Mendokumentasikan hasil - Nadi: 98x/menit
pemantauan - SpO2: 95%
R/ pasien tampak kooperatif - RR: 22x/menit
8) Menjelaskan tujuan dan prosedur - Suhu: 36oC,
pemantauan intake dan output A
R/pasien mengatakan setuju Hipervolemia belum teratasi
terhadap prosedur tersebut
9) Menginformasikan hasil P
pemantauan mengenai edema Intervensi dilanjutkan
R/pasien tampak paham mengenai (1, 2, 3, 4, dan 6, 7, 9)
hasil dari pemantauan cairan
tersebut. 1) Memonitor frekuensi dan kekuatan
nadi
2) Memonitor frekuensi napas
3) Memonitor elastisitas atau turgor kulit
4) Memonitor jumlah, warna dan berat
jenis urine
6) Memonitor intake dan output cairan
7) Mendokumentasikan hasil pemantauan
9) Menginformasikan hasil pemantauan
mengenai edema

2. 04-02-2023 Perawatan sirkulasi (I.02079) S:


Perfusi perifer 1) Memeriksa sirkulasi perifer - pasien mengatakan setuju dan akan
tidak efektif R/ crt 2, akral teraba dingin berolahraga selama 15 menit sehari
berhubungan 2) Memonitor bengkak pada jika sudah keluar dari RS
dengan penurunan ekstremitas O:
konsentrasi R/ ekstermitas atas dan bawah - crt 2, akral teraba hangat
hemoglobin mengalami edema - ekstermitas atas dan bawah
(D.0009) 3) Anjurkan berolahraga rutin mengalami edema
R/ pasien mengatakan setuju dan TTV
akan berolahraga selama 15 menit - TD: 141/92 mmhg
sehari jika sudah keluar dari RS - Nadi: 98x/menit
- SpO2: 95%
- RR: 22x/menit
- Suhu: 36oC

A:
- perfusi perifer tidak efektif teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
(1 dan 2)

1) Memeriksa sirkulasi perifer


2) Memonitor bengkak pada ekstremitas

3. 04-02-2023 Manajemen eliminasi fekal (I.04151) S:


Konstipasi 1) Mengidentifikasi masalah usus dan - pasien mengatakan tidak ada BAB
berhubungan penggunaan obat pencahar selama di ruangan penyakit dalam,
dengan R/pasien mengatakan tidak ada BAB pasien mengatakan terakhir BAB
ketidakcukupan selama di ruangan penyakit dalam, berwarna hitam dan feses keras,
asupan serat (D. pasien mengatakan terakhir BAB pasien mengatakan tidak ada
0049) berwarna hitam dan feses keras, mengkonsumsi obat pencahar selama
pasien mengatakan tidak ada di rs
mengkonsumsi obat pencahar - pasien mengatakan BAB berwarna
selama di rs hitam dan konsistensi keras, pasien
2) Memonitor buang air besar mengatakan tidak ada BAB ketika
R/pasien mengatakan BAB dipindahkan keruangan penyakit
berwarna hitam dan konsistensi dalam.
keras, pasien mengatakan tidak ada - pasien mengatakan minum 2 sendok
BAB ketika dipindahkan keruangan makan saja
penyakit dalam. - pasien mengatakan sampai sekarang
3) Memberikan air hangat setelah belum ada BAB
makan O:
R/pasien mengatakan minum 2 TTV
sendok makan saja - TD: 141/92 mmhg
4) Menganjurkan mencatat warna, - Nadi: 98x/menit
frekuensi, konsistensi, volume - SpO2: 95%
R/pasien mengatakan sampai - RR: 22x/menit
sekarang belum ada BAB - Suhu: 36oC

A: Konstipasi belum teratasi

P:
Intervensi dilanjutkan
(2, 3 dan 4)

2) Memonitor buang air besar


3) Memberikan air hangat setelah makan
4) Menganjurkan mencatat warna,
frekuensi, konsistensi, volume

4. 04-02-2023 Manajemen mual (I. 03117) S:


Nausea 1) Mengidentifikasi pengalaman mual - pasien mengatakan merasa mual tapi
berhubungan R/ pasien mengatakan merasa mual tidak muntah
dengan distensi tapi tidak muntah. - pasien mengatakan mual muncul
lambung 2) Memonitor mual ketika akan makan dan pagi hari
(D.0076) R/ pasien mengatakan mual muncul - pasien mengatakan hanya makan 2
ketika akan makan dan pagi hari. sendok saja
3) Memberikan makanan dalam jumlah - pasien mengatakan ada tidur siang
kecil dan menarik dan malam
R/pasien mengatakan hanya makan
2 sendok saja O:
4) Menganjurkan istirahat yang cukup - Ondan 3x4mg iv
R/ pasien mengatakan ada tidur TTV
siang dan malam - TD: 141/92 mmhg
5) Memberikan obat injeksi - Nadi: 98x/menit
ondansentron 4 mg/ iv - SpO2: 95%
R/ tidak terjadi tanda-tanda syok - RR: 22x/menit
anafilaktik - Suhu: 36 oC

A:
Nausea belum teratasi

P:
Intervensi dilanjutkan
(2, 3, dan 5)

2) Memonitor mual
3) Memberikan makanan dalam jumlah
kecil dan menarik
5)Memberikan obat injeksi ondansentron
4 mg/ iv

5. 04-02-2023 Manajemen Energi (I.05178) S:


Intoleransi 1) Mengidentifikasi gangguan fungsi - pasien mengeluh lemah karena kaki
Aktivitas tubuh yang mengakibatkan dan tangannya bengkak dan sulit jika
berhubungan kelelahan beraktivitas
dengan R/ pasien mengeluh lemah karena - pasien mengatakan sulit bergerak
kelemahan kaki dan tangannya bengkak dan karena kaki terasa berat
(D.0056) sulit jika beraktivitas - pasien mengatakan nyaman dengan
2) Memonitor lokasi dan lingkungan atau ruangan sekarang.
ketidaknyamanan selama melakukan O:
aktivitas - pasien tampak dalam posisi
R/ pasien mengatakan sulit bergerak berbaring.
karena kaki terasa berat - pasien tampak lelah dan terbaring
3) Menyediakan lingkungan nyaman bermain hp
dan rendah stimulus TTV
R/ pasien mengatakan nyaman - TD: 141/92 mmhg
dengan lingkungan atau ruangan - Nadi: 98x/menit
sekarang. - SpO2: 95%
4) Menganjurkan tirah baring - RR: 22x/menit
R/ pasien tampak dalam posisi - Suhu: 36 oC
berbaring.
5) Menganjurkan melakukan aktivitas A:
secara bertahap Intoleransi aktivitas belum teratasi
R/ pasien tampak lelah dan terbaring
bermain hp P:
Intervensi dilanjutkan
(1, 2, dan 5)

1) Mengidentifikasi gangguan fungsi


tubuh yang mengakibatkan kelelahan
2) Memonitor lokasi dan
ketidaknyamanan selama melakukan
aktivitas
5) Menganjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap

1 05-02-2023 1) Memonitor frekuensi dan kekuatan S


Hipervolemia nadi - pasien mengatakan minum air putih
berhubungan R/ Nadi pasien 87x/menit, nadi biasanya 110cc/ hari
dengan gangguan teraba kuat. O
mekanisme 2) Memonitor frekuensi napas - Nadi pasien 90x/menit, nadi teraba
regulasi (D.0022) R/ pernafasan pasien 22x/menit kuat.
3) Memonitor elastisitas atau turgor - pernafasan pasien 22x/menit
kulit - turgor kulit tampak buruk, Elastisitas
R/ turgor kulit tampak buruk, kulit 11 detik
Elastisitas kulit 11 detik - pasien tampak terpasang kateter
4) Memonitor jumlah, warna dan berat ukuran, warna urine kekuningan
jenis urine pekat, jumlah urine 130cc/hari.
R/pasien tampak terpasang kateter - pasien tampak kooperatif
ukuran, warna urine kekuningan - pasien tampak paham mengenai hasil
pekat, jumlah urine 130cc/hari. dari pemantauan cairan tersebut.
5) Memonitor intake dan output cairan TTV
R/pasien mengatakan minum air - TD: 124/66 mmgh
putih biasanya 110cc/ hari, BAK - Nadi: 87 x/menit
130cc/hari. - Spo2: 97%
6) Mendokumentasikan hasil - RR: 22 x/ menit
pemantauan - Suhu: 36 oC
R/ pasien tampak kooperatif
7) Menginformasikan hasil A
pemantauan mengenai edema Hipervolemia belum teratasi
R/pasien tampak paham mengenai
hasil dari pemantauan cairan P
tersebut. Intervensi dilanjutkan (1, 2, 3, 4, dan 5)
1) Memonitor frekuensi dan kekuatan
nadi
2) Memonitor frekuensi napas
3) Memonitor elastisitas atau turgor kulit
4) Memonitor jumlah, warna dan berat
jenis urine
5) Memonitor intake dan output cairan
2. 05-02-2023 1) Memeriksa sirkulasi perifer S:
Perfusi perifer R/ crt 2, akral teraba hangat -
tidak efektif 2) Memonitor bengkak pada O:
berhubungan ekstremitas - crt 2, akral teraba hangat
dengan penurunan R/ ekstermitas atas dan bawah - ekstermitas atas dan bawah
konsentrasi mengalami edema mengalami edema
hemoglobin TTV
(D.0009) - TD: 124/66 mmgh
- Nadi: 87 x/menit
- Spo2: 97%
- RR: 22 x/ menit
- Suhu: 36 oC

A:
- Perfusi perifer tidak efektif belum
teratasi
P:
Intervens dilanjutkan
2) memonitor bengkak pada ekstremitas
atas dan bawah

3. 05-02-2023 1) Memonitor buang air besar S


Konstipasi R/pasien mengatakan belum ada - pasien mengatakan belum ada BAB
berhubungan BAB - pasien mengatakan minum 4 sendok
dengan 2) Memberikan air hangat setelah makan saja
ketidakcukupan makan - pasien mengatakan belum ada BAB
asupan serat (D. R/pasien mengatakan minum 4 hari ini
0049) sendok makan saja - pasien mengatakan paham dengan
3) Menganjurkan mencatat warna, anjuran dan akan mengonsumsi
frekuensi, konsistensi, volume wortel, oat, apel, dan pear
R/pasien mengatakan belum ada O
BAB hari ini - pasien dan keluarga tampak
4) Menganjurkan mengonsumsi kooperatif
makanan yang mengandung serat TTV
tinggi - TD: 124/66 mmgh
R/pasien mengatakan paham dengan - Nadi: 87 x/menit
anjuran dan akan mengonsumsi - Spo2: 97%
wortel, oat, apel, dan pear - RR: 22 x/ menit
- Suhu: 36 oC
A
Konstipasi belum teratasi

P
Intervensi dilanjutkan (1, 2, dan 3)
1) Memonitor buang air besar
2) Memberikan air hangat setelah makan
3) Menganjurkan mencatat warna,
frekuensi, konsistensi, volume

4. 05-02-2023 1) Memonitor mual S


Nausea R/pasien mengatakan masih merasa - pasien mengatakan masih merasa
berhubungan mual ketika akan makan dan di pagi mual ketika akan makan dan di pagi
dengan distensi hari hari
lambung 2) Memberikan makanan dalam jumlah - pasien mengatakan hanya makan 4
(D.0076) kecil dan menarik sendok saja
R/pasien mengatakan hanya makan O
4 sendok saja - ondan 3x4 mg iv
3) Memberikan obat injeksi TTV
ondansentron 4 mg/ iv - TD: 124/66 mmgh
R/ tidak terjadi tanda-tanda syok - Nadi: 87 x/menit
anafilaktik - Spo2: 97%
- RR: 22 x/ menit
- Suhu: 36 oC

A
Nausea belum teratasi

P
Intervensi dilanjutkan (1 dan 3)
1) Memonitor mual
3) Memberikan obat injeksi ondansentron
4mg/iv

5. 05-02-2023 1) Mengidentifikasi gangguan fungsi S


Intoleransi tubuh yang mengakibatkan - pasien mengeluh lemah karena kaki
Aktivitas kelelahan dan tangannya bengkak sehingga
berhubungan R/ pasien mengeluh lemah karena sulit jika beraktivitas
dengan kaki dan tangannya bengkak - pasien mengatakan sulit bergerak
kelemahan sehingga sulit jika beraktivitas karena kaki terasa berat
(D.0056) 2) Memonitor lokasi dan O
ketidaknyamanan selama melakukan - pasien tampak lelah dan duduk
aktivitas dengan posisi semi fowler
R/ pasien mengatakan sulit bergerak TTV
karena kaki terasa berat - TD: 124/66 mmgh
3) Menganjurkan melakukan aktivitas - Nadi: 87 x/menit
secara bertahap - Spo2: 97%
R/ pasien tampak lelah dan duduk - RR: 22 x/ menit
dengan posisi semi fowler - Suhu: 36 oC

A
Intoleransi aktivitas belum teratasi

P
Intervensi dilanjutkan (1, 2, dan 3)
Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh
yang mengakibatkan kelelahan
Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan
selama melakukan aktivitas
Menganjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
1 06-02-2023 1) Memonitor frekuensi dan kekuatan S
Hipervolemia nadi - pasien mengatakan minum air sedikit
berhubungan R/ 90x/ menit kurang lebih 100cc
dengan gangguan 2) Memonitor frekuensi napas O
mekanisme R/ RR: 22 x/menit - 90 x/menit
regulasi (D.0022) 3) Memonitor elastisitas atau turgor - RR 22x/ menit
kulit - turgor kulit tampak buruk, elastisitas
R/ turgor kulit tampak buruk, kulit 11 detik
elastisitas kulit 11 detik - pasien terpasang kateter dan urine
4) Memonitor jumlah, warna dan berat 300cc berwarna kuning pekat
jenis urine TTV
R/ pasien terpasang kateter dan urine - TD: 116/68 mmgh
300cc berwarna kuning pekat - Nadi: 90 x/menit
5) Memonitor intake dan output cairan - Spo2: 96%
R/pasien mengatakan minum air - RR: 22 x/ menit
sedikit kurang lebih 100cc dan BAK - Suhu: 36 oC
300cc
A
hipervolemia belum teratasi
P
intervensi dilanjutkan (1, 2, 3, 4, dan 5)
1) Memonitor frekuensi dan kekuatan
nadi
2) Memonitor frekuensi napas
3) Memonitor elastisitas atau turgor kulit
4) Memonitor jumlah, warna dan berat
jenis urine
5) Memonitor intake dan output cairan

2. 06-02-2023 1) Memonitor bengkak pada S:


Perfusi perifer ekstremitas -
tidak efektif R/ edema di ekstremitas atas dan
berhubungan bawah O:
dengan penurunan - Edema di ektremitas atas dan bawah
konsentrasi TTV
hemoglobin - TD: 116/68 mmgh
(D.0009) - Nadi: 90 x/menit
- Spo2: 96%
- RR: 22 x/ menit
- Suhu: 36 oC

A:
Perfusi perifer tidak efektif belum teratasi

P:
Intervensi dilanjutkan
1) memonitor bengkak pada ekstremitas

3. 06-02-2023 1) Memonitor buang air besar S


Konstipasi R/ pasien mengatakan ada bab tapi - pasien mengatakan feses sedikit,
berhubungan hanya sedikit bewarna kuning aga kehitaman dan
dengan 2) Memberikan air hangat setelah hanya sekali
ketidakcukupan makan - pasien mengatakan ada bab tapi
asupan serat (D. R/ pasien minum air hangat hanya sedikit
0049) sebanyak 3 sendok makan O
3) Menganjurkan mencatat warna, - pasien minum air hangat sebanyak 3
frekuensi, konsistensi, volume sendok makan
R/ pasien mengatakan feses sedikit, TTV
bewarna kuning aga kehitaman dan - TD: 116/68 mmgh
hanya sekali - Nadi: 90 x/menit
- Spo2: 96%
- RR: 22 x/ menit
- Suhu: 36 oC

A
Konstipasi belum teratasi

P
Intervensi dilanjutkan (1 dan 3)
1) memonitor buang air besar
3) menganjurkan mencatat warna,
frekuensi, konsistensi, volume
4. 06-02-2023 1) Memonitor mual S
Nausea R/pasien mengatakan mualnya - pasien mengatakan mualnya sudah
berhubungan sudah berkurang, jika ingin batuk berkurang, jika ingin batuk terasa
dengan distensi terasa ingin muntah ingin muntah
lambung 2) Memberikan obat injeksi O
(D.0076) ondansentron 4 mg/ iv - Ondan 3x4mg iv
R/ tidak terjadi tanda-tanda syok - TTV
anafilaktik - TD: 116/68 mmgh
- Nadi: 90 x/menit
- Spo2: 96%
- RR: 22 x/ menit
- Suhu: 36 oC

A
Nausea belum teratasi

P
Intervensi dilanjutkan (1 dan 2)
1)Memonitor mual
2)Memberikan obat injeksi ondansentron
4mg/ iv
5. 06-02-2023 1) Mengidentifikasi gangguan fungsi S
Intoleransi tubuh yang mengakibatkan - pasien mengatakan sudah bisa duduk
Aktivitas kelelahan dan baring tanpa bantuan tetapi harus
berhubungan R/ pasien mengatakan sudah bisa pelam pelan
dengan duduk dan baring tanpa bantuan - pasien mengatakan sulit bergerak
kelemahan tetapi harus pelam pelan karna kaki terasa berat
(D.0056) 2) Memonitor lokasi dan O
ketidaknyamanan selama melakukan - pasien dalam posisi duduk dan
aktivitas bermain hp
R/ pasien mengatakan sulit bergerak TTV
karna kaki terasa berat - TD: 116/68 mmgh
3) Menganjurkan melakukan aktivitas - Nadi: 90 x/menit
secara bertahap - Spo2: 96%
R/ pasien dalam posisi duduk dan - RR: 22 x/ menit
bermain hp - Suhu: 36 oC

A
Intoleransi aktivitas belum teratasi

P
Intervensi dilanjutkan (1 dan 3)
1) mengidentifikasi gangguan fungsi
tubuh yang mengakibatkan kelelahan
3) menganjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap

1 07-02-2023 1) Memonitor frekuensi dan kekuatan S


Hipervolemia nadi - pasien mengatakan minum air sedikit
berhubungan R/ 78 x/menit kurang lebih 130cc dan BAK 400cc
dengan gangguan 2) Memonitor frekuensi napas O
mekanisme R/ RR: 22 x/menit - Nadi: 78 x/menit
regulasi (D.0022) 3) Memonitor elastisitas atau turgor - RR: 22 x/menit
kulit - Turgor kulit 6 detik
R/ turgor kulit 6 detik - Pasien terpasang kateter dan urine
4) Memonitor jumlah, warna dan berat 400cc bewarna kuning pekat
jenis urine TTV
R/ pasien terpasang kateter dan urine - TD: 116/68 mmgh
400cc berwarna kuning pekat - Nadi: 78 x/menit
5) Memonitor intake dan output cairan - Spo2: 99%
R/pasien mengatakan minum air - RR: 22 x/ menit
sedikit kurang lebih 130cc dan BAK - Suhu: 36 oC
400cc
A
Hipervolemia sudah teratasi

P
Intervensi dihentikan
(pasien pulang)

2. 07-02-2023 1) Memonitor bengkak pada ektremitas S:


Perfusi perifer R/ edema di ektremitas atas dan -
tidak efektif bawah
berhubungan O:
dengan penurunan - Edema di ektremitas atas dan bawah
konsentrasi TTV
hemoglobin - TD: 116/68 mmgh
(D.0009) - Nadi: 78 x/menit
- Spo2: 99%
- RR: 22 x/ menit
- Suhu: 36 oC

A:
Perfusi perifer tidak efektif teratasi

P:
Intervensi dihentikan
(pasien pulang)
3. 07-02-2023 1) Memonitor buang air besar S
Konstipasi R/ pasien mengatakan ada sakit - Pasien mengatakan ada sakit perut
berhubungan perut tapi masih tidak ada rasa mau tapi masih tidak ada rasa mau BAB
dengan BAB - Pasien mengatakan hari ini belum
ketidakcukupan 2) Menganjurkan mencatat warna, ada BAB
asupan serat (D. frekuensi, konsistensi, volume O
0049) R/ pasien mengatakan hari ini belum TTV
ada BAB - TD: 116/68 mmgh
- Nadi: 78 x/menit
- Spo2: 99%
- RR: 22 x/ menit
- Suhu: 36 oC

A
Konstipasi belum teratasi

P
Intervensi dihentikan
(pasien pulang)
4. 07-02-2023 1) Memonito mual S
Nausea R/pasien mengatakan tidak terasa - Pasien mengatakan tidak terasa mual
berhubungan mual lagi lagi
dengan distensi 2) Memberikan obat injeksi O
lambung ondansentron 4 mg/ iv - Ondan 3x4 mg/ iv
(D.0076) R/ tidak terjadi tanda-tanda syok TTV
anafilaktik - TD: 116/68 mmgh
- Nadi: 78 x/menit
- Spo2: 99%
- RR: 22 x/ menit
- Suhu: 36 oC
A
Nausea teratasi
P
Intervensi dihentikan
(pasien pulang)

5. 07-02-2023 1) mengidentifikasi gangguan fungsi S


Intoleransi tubuh yang mengakibatkan - pasien mengatakan setelah cuci
Aktivitas kelelahan darah tubuhnya terasa ringan
berhubungan R/ pasien mengatakan setelah cuci O
dengan darah tubuhnya terasa ringan - pasien tampak duduk dan
kelemahan 2) menganjurkan melakukan aktivitas memperhatikan istrinya berkemas
(D.0056) secara bertahap barang
R/ pasien tampak duduk dan TTV
memperhatikan istrinya berkemas - TD: 116/68 mmgh
barang - Nadi: 78 x/menit
- Spo2: 99%
- RR: 22 x/ menit
- Suhu: 36 oC

A
Itoleransi aktivitas teratasi

P
Intervensi di hentikan
(pasien pulang)

Anda mungkin juga menyukai