Disusun Oleh :
344070180064
3.A
FAKULTAS KEDOKTERAN
TAHUN
2020
KASUS PERIOPERATIF
KASUS 6
Tn. Andi umur 40 th, telah selesai dilakukan operasi tonsilektomy, post op masuk ke ruang pemulihan/
Recovery Room, dengan jenis anestesi yang telah diberikan general anestesi/narcose umum. Saat
pengkajian: dengan posisi recovery/miring mantap, TD: 120/90 Mmhg, N: 90x/mnt, R: 18x/mnt, Temp:
36.50c
3. Rencana intervensi prioritas yang harus dilakukan perawat pada kasus diatas? (Berdasarkan SLKI dan
SIKI)
4. Sebutkan jurnal keperawatan tindakan keperawatan (evidence based practice) diatas, minimal 1 buah!
(minimal 10 tahun ke belakang)
A. Identitas Klien
Nama : Tn.A
Tempat/tanggal lahir : lampung , 20-01-1980
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Menikah
Agama : islam
Suku/Bangsa : Indonesia
Pendidikan : D3
Pekerjaan : PNS
Alamat Rumah : Persada residence,jakarta Selatan
B. Alasan Masuk
Klien mengeluh sakit pada tenggorokan, susah menelan dan demam sejak 1 minggu yang lalu.
Nafsu makan klien berkurang. Nyeri bertambah hebat jika klien makan atau minum. Kemudian
keluarga memutuskan untuk membawa klien ke Rsud.Drajatprawira negara pada tanggal 26
Oktober. Dan di anjurkan untuk di operasi
C. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Pasien mengatakan nyeri pada tenggorokan
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Setelah dilakukan pembedahan Tonsilektomy klien masuk keruangan recovery room jam 09.00. kien
belum sadar,klien terpasang infus RL dan gudel.klien tidur posisi masih dalam posisi recovery
miring/mantap dan monitoring TTV.Jam 09.20 klien tampak bangun dan menanyakan apakah operasinya
sudah selesai.Namun klien tampak masih mengantuk kemudian guedel dilepas.Sisa sisa darah yang keluar
dari rongga mulut dibersihkan.kemuadian klien tampak tidur kembali jam 10.00 klien sudah sadar penuh
dan mengatakan agak nyeri pada tenggorokan,nyeri yang dirasa seperti terbakar dengan ekpresi wajah
menyeringai kesakitan,skala nyeri 6,nyeri bertambah saat pasien menelan.Jam 10.10 klien di jemput dan
di pindahkan keruang inap.
- Konsep diri :
a. Citra tubuh : pasien menyadari bahwa dirinya sedang sakit dirawat di RS,pasien
bersyukur masih diberi sakit.
b. Indentitas diri : pasien seorang laki-laki yang berumur 40 th dan seorang suami serta ayah
c. Peran : pasien seorang suami serta ayah bagi keluarganya
d. Ideal diri : pasien ingin cepat sembuh dan ingin dapat beraktivitas dengan normal
e. Harga diri : pasien merasa diperlakukan baik oleh dokter dan perawat.
- Koping mekanisme yang digunakan :
Pasien membiasakan bereaksi bersama keluarga
Riwayat Spiritual
Pasien sebelumnya masih bisa melaksankan sholat 5 waktu dengan semestinya setelah di operasi pasien
hanya bisa sholat dengan cara berbaring di tempat tidur.
D. Pengkajian Fisik
1. Keadaan Umum : Lemah
a. Kesadaran : Composmentis
b. Tanda tanda Vital
- Tekanan darah : 120/90 Mmhg
- Nadi : 90x/menit
- Respirasi : 18x/menit
- Suhu : 36,5 C
c. Antropometri
- Berat badan : 50
- Tinggi Bada : 170
2. Review of system (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi)
a. Sistem Persyarafan
b. Sistem Penginderaan
c. Sistem penglihatan
S: pasien mengatakan tidak ada gangguan pada penglihatan
I: kedua mata kanan-kiri simetri, tidaka ada odem, tidak ada kelainan gerakan bola mata,
konjungtiva tidak anemis, pupil isokor antara kanan-kiri saat di rangsang cahaya.
d. Sistem Penafasan
S: Pasien mengatakan tidak ada keluhan apa-apa pada sistem pernafasan
I:Tidak ada pernapasan cuping hidung, pola napas normal, tidak ada retraksi dada, RR:18x/menit
P:Vocal fremitus sama antara kanan dan kiri,tida ada nyeri tekan
P: Area paru sonor
A:Vesikuler dan tidak ada suara napas tambahan ronchi dan wheezing
e. Sistem Kardioveskuler
S:Pasien mengatatakan tidak ada keluhan pada jantungnya
I: Ictus cordis tidak Nampak, ekstremitas dan palpebra tidak edema
P:Pulsasi dinding torak teraba
P:Batas jantung atas ICS II, bawah ICS V, kiri ICS V mid clavicula sinistra, kanan ICS IV mid
sternalis dextra
A:suara jantung S1, S2 tunggal, TD:120/90 mmHg
f. Sistem Pencernaan
g. Sistem Muskuloskeletal
h. Sistem Urogenital
S:Pasien mengatakan belum kentut selepas operasi
I:BAK dan BAB normal tidak memakai kateter
i. Sistem Integument
I: - Warna kulit : sawo matang
- Kebersihan : masih ada bekas betadine dan darah di daerah wajah
- Suhu : 36.5 C
- Tidak ada lesi
- Tidak ada Edema
P: Tugor kulit : Tugor baik
Akral : Hangat
j. Sistem Endokrin
I:Mengalami kelemahan pada ekstremitas atas
1. Laboratorium
Hb : ( normal 13 – 16 )
Leukosit : ( normal – 9000-12000/ mm3 )
Trombosit : ( 200.000 – 400.000 mel/ darah )
Trombosit :( 200.000 – 400.000 mel/ darah )
Hematokrit : ( normal : P = 40-48, W = 37-43 % )
Eritrosit : ( normal : P = 4,5-585, W = 4-5 jt/ul )
LED : ( normal : P = 0-10, W = 0-15 mm/j)
F. Penatalaksanaan Medis
G. Analisa Data
- Pasien menahan
nyeri Luka insisi
- Pasien meringis
- Skala nyeri 6 Nyeri akut
TD : 120/90
mmhg
N : 90x/menit
P ; 18X menit
S:36.5 C
- Terlihat adanya
luka insisi
-ada luka op di
tenggorokan
- BB : 48
H. Diagnosa Keperawatan (Berdasarkan Prioritas)
I. Asuhan Keperawatan
-Ketegangan Terapeutik
otot menurun
Berikan teknik
Kontrol lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri (mis,suhu
ruangan,percahayaan)
Edukasi
Jelaskan
penyebab,periode,dan
pemicu nyeri
Jelaskan strategi
meredakan nyeri
Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
Anjurkan
menggunakan
analgetik secara tepat
Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kaloborasi
Kaloberasi pemberian
analgetik,jika perlu
Setelah
Pencegahan infeksi
dlakukan
tindakan S : Pasien mengeluh
Observasi
keperawatan nyeri
29/10/2020
-Monitor tanda dan
2 Resiko selama 2x24
O : Tidak terjadi
gejala infeksi lokal dan
infeksi jam Jam 10.00 tanda-tanda infeksi
diharapkan sistemik
pasien c A : Resiko tinggi
Terapeutik
menunjukan infeksi tidak terjadi
R/Tidak terjadi tanda tanda
peningkatan -Cuci tangan sebelum
infeksi P : Pertahankan
penyembuhan dan seudah kontak
luka tepat dengan pasien dan
waktu degan lingkungan Mengobservasi TTV Intervensi
kritria hasil:
Edukasi R/ TD : 100/80 mmhg
-Tanda-tanda
infeksi tidak -Jelaskan tanda adan N : 80x/menit
-anjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi
-Anjurkan
meningkatkan asupan
cairan
Kaloborasi
-kaloborasi pembirian
antibiotik dengan
dokter
Setelah
dilakukan Manjemen Nutrisi
asuhan
Observasi
keperawatan S : Pasien
selama 2x24 mengatakan sulit
-Mengidentifikasi
jam berharap untuk menelan
3 Resiko status nutrisi
kesehatan 29/10/2020 dikarenakan ada luka
Difisit
metobilisme -Mengidetifikasi alergi
nutrisi terrpenuhi dan intoleransi Jam 10.10 di operasi
b.d dengan makanan
intake kriteria hasil: Menitor asupan makanan O : makanan pasien
Terapeutik
Lakukan oral hygine sebelum
sebelum makan
R/pasien melakukan oral hygine
-berikan makanan
tinggi kalori dan
protein
Edukasi
Kolaborasi
-Kaloborasi pemberian
medikasi sbelum mkn
(mis.pereda nyeri)
J. Catatan Perkembangan
I:
- Mengidentifikasi
skala nyeri, lokasi
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
intesitas nyeri
- Masalah belum
teratasi : pasien
mengatakan masih
terasa nyeri
- Melakukan
manajemen nyeri :
teknik relaksasi dan
nafas dalam
E:
- Masalah belum
tertasi : pasien
mengatakan nyeri
nya masih terasa
- TD : 110/90 mmHg
- RR : 18x/menit
- Nadi : 80x/menit
- Suhu : 36.5oC
Intervensi dilanjutkan
P : Pertahankan Intervensi
I : Mengkaloborasi antibiotik
Dengan dokter
E : Intervensi Dilanjutkan
P: Intervensi dilanjutkan
I:
FAKULTAS KEDOKTERAN
RELAKSASI NAFAS
PROSEDUR TINDAKAN/BUKTI
AREA
1 2 3 4 5
KOMPETENSI
Pengertian Memberikan tindakan manajemen nyeri dengan menarik
nafas tenang, lambat dan mengeluarkan nafas dengan
perlahan
Kebijakan Pasien yang mengalami nyeri
Menyiapakan -
peralatan
Pra Interaksi 1. Verifikasi/validasi pasien* yang akan dilakukan
manajemen nyeri relaksasi
Keterangan.
5 : Mandiri
100
REFLEKSI NAMA
MAHASISWA
PENGUJI :
TANDA TANGAN :
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia, Edisi 1. Jakarta:
DPP PPNI.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, Edisi 1. Jakarta:
DPP PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia, Edisi 1. Jakarta: DPP
PPNI.
Safitri,A.m(2018).hidup-sehat/nutrisi/makanan-yang-baik-setelah-operasi-amandel.Retrieved
oktober 27, 2020, from https:// hellosehat.com