S
DENGAN EFUSI PLEURA
Disusun Oleh:
Nama :
Npm :
Ket :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
6. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum pasien sakit sedang, kesadaran pasien compos metis, tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening, berat badan pasien turum dari 64 menjadi 55 kg
(BB ideal: 54-66 kg), tinggi badan pasien 152 cm (IMT: 18,67/ normal). Tekanan
darah pasien 110/70 mmHg, nadi 74 x/menit, pernafasan 27 x/menit, suhu 37,2
a. SistimSistem Pernapasan
Bentuk normal dengan edema, ada nyeri tekan, tidak ada lesi, frekuensi nafas
27x/menit.
Paru
Inspeksi : Pergerakan dada abnormal
Palpasi : Tampak edema, terdapat nyeri tekan.
Perkusi : Suara paru ronchi
Auskultasi : Suara vesikuler diseluruh lapang paru, terdengar
suara ronchi.
b. Sistem Kardiovaskuler
Nadi pasien 74 x/menit, irama teratur, denyut nadi kuat, tekanan darah 110/70
mmHg, tidak ada distensi vena jugularis, temperatur kulit hangat, warna kulit
pucat, pengisian kapiler <2 detik,
c. Sistem Persyarafan
d. Sistem Perkemihan
Perubahan pola kemih pasien normal tidak ada kendala, warna kuning jernih,
tidak ada distensi kandung kemih, tidak ada keluhan sakit pinggang, dan tidak ada
nyeri
e. Sistem Pencernaan
Gigi pasien tidak caries, tidak menggunakan gigi palsu, tidak ada stomatitis, lidah
tidak kotor, salifa normal, tidak ada muntah, tidak ada mual. Tidak ada nyeri
daerah perut, bising usus 12 x/menit, tidak ada diare, tidak konstipasi, hepar tak
teraba, dan abdomen lembek.
f. Sistem Muskuloskeletal
Tidak ada keluhan yang bearti, pasien mambu meggerakan ektremita sdengan
maksimal, kekuatan otot:
5555 5555
5555 5555
g. Sistim Endokrin
Pasien tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, nafas tidak berbau keton, tidak ada
luka gangren.
h. Sistem penglihatan
Fungsi penglihatan pasien normal, tidak terdapat tanda-tanda radang, tidak ada
kelainan otot-otot mata, pupil bereaksi terhadap rangsang cahaya, posisi mata
simetris, kelopak mata normal, pergerakan bola mata normal. Konjungtiva an
anemis, kornea normal, sklera anikterik, pupil isokor, pasien tidak menggunakan
kacamata, dan tidak menggunakan lensa kontak
j. Sistim integument
Turgor kulit pasien baik, temperatur kulit hangat, warna kulit pucat, keadaan kulit
baik, tidak ada kelainan kulit, tidak ada tanda-tanda peradangan pada kondisi
pemasangan infus.
k. System Hematologi
a) Sebelum dirawat
Sebelum sakit pola kebiasaan makan pasien adalah 3x/hari dengan
menghabiskan 1 porsi makanan dengan komposisi makanan nasi, lauk, dan
sayur. Pasien sebelum sakit nafsu makan baik, tidak ada hambatan dalam
hal mengkonsumsi makanan.
b) Saat dirawat
Pola makan pasien saat dirawat menurun, kurang nafsu makan, makan
hanya habis ¼ porsi saja. Tidak ada asupan tambahan lainya.
2) Eliminasi
a. Sebelum dirawat
Sebelum sakit pasien biasa buang air kecil 6x/hari dengan volume
tidak terukur, warna kuning jernih. Buang air besar pasien 1x/hari
dengan warna kuning, konsistensinya lembek.
b. Saat dirawat
Buang air kecil pasien umunya sama saja ketika sebelum sakit, tidak
ada perbedaan. Namun pasien mengalami kesulitan BAB. Bab keras
dan susah.
3) Aktivitas dan Istirahat
a. Sebelum dirawat
Pasien tidur selama 6 jam/hari di malam hari, dan tidur 3 jam/hari di
siang hari. Dan tidak mempunyai kebiasaan sebelum tidur dan sesudah
tidur.
b. Saat dirawat
Pasien tidur selama 6 jam/hari dengan sering terbangun di malam hari,
dan tidur 2 jam/hari di siang hari. Karena sudah bosan dengan suasana
rumah sakit, dan terkadang banyaknya pengunjung. Dan tidak
mempunyai kebiasaan sebelum tidur dan sesudah tidur.
4) Pola Personal Hygiene
a. Sebelum dirawat
Pasien biasa mandi 2x/hari menggunakan sabun, dan menggosok gigi
2x/hari menggunakan odol dan sikat gigi, setiap mandi pagi dan sore.
Pasien 2x/minggu membersihkan rambutnya dengan menggunakan
shampo.
b. Saat dirawat
Selama dirawat pasien mandi dibantu sebagian oleh keluarga 2x/hari,
menggosok gigi 2x/hari, setiap pagi dan sore. Pasien mandi hanya
dilap dengan air hangat karena pasien hanya beraktivitas di tempat
tidur saja.
5) Pola Aktivitas Dan Latihan
a) Sebelum dirawat
Aktivitas sehari-hari pasien yaitu hanya membersihkan rumahnya dan
jika sering melakukan aktivitas terlalu lama pasien mudah lelah. Pasien
tidak pernah melakukan olahraga karena faktor usia.
b) Saat dirawat
Selama dirawat aktivitas pasien terganggu karena kurang terbiasa dengan
suasana rumah sakit dan pasien ingin segera pulang. Aktivitas pasien
hanya di tempat tidur, dan duduk untuk mengobrol dengan keluarga atau
orang yang membesuk.
8. Pemeriksaan Penunjang
Darah Lengkap Hasil Normal
SGOT 19 ≤ 33 µ/L
SGPT 19 ≤ 42 µ/L
9. Program Terapi
Inj.Antrain3x1 ampul/iv
Inj.Ondan 3x1 mg/iv
Inj.Codein 3x10 mg/iv
Inj.Ranitidin 3x1 ampul/iv
D. Analisa Data
Data Fokus Etiologi Problem
Ds :
1.
Penghambat drainase l
imfatik
Px mengatakan sesak dan batuk m
engeluarkan cairan seperti air ber ↓ Ketidakefektifan
warna kuning jernih bersihan jalan naf
Tekanan kapiler paru as
Do : meningkat
Penumpukan cairan da
lam rongga paru
Sesak nafas
2. Peradangan pleura
Ds :
↓
px mengatakan tidak nafsu makan
dan badan terasa lemas dan belum Permeable membrane
Ketidakseimbang
BAB selama 2 hari kapiler meningkat
an nutrisi kurang
Do : ↓ dari kebutuhan tu
buh
Px tampak lemas, dan waj Cairan protein dan get
ah pucat ah bening masuk rong
Px tidak menghabiskan po ga pleura
rsi yang diberikan oleh RS
Px belum BAB slma MRS ↓
Konsentrasi protein ca
iran pleura meningkat
↓
Eksudat
↓
Penumpukan cairan pa
da rongga pleura
↓
Penekanan pada abdo
men
↓
anoreksia
Data Fokus Etiologi Problem
Ds :
3. Terdapat jaringan nekr
px mengatakan nyeri dada, sesak otik pada septa
dan disertai batuk mengeluarkan c
airan jernih berwarna kuning ↓
Nyeri akut
Do : Kongesti pada pembul
uh limfe
Px tampak memegangi dad
a saat batuk ↓
Kesadaran px compos men
tis Reabsorbsi cairan terg
Px terbaring lemah dengan anggu
posisi fowler
↓
TTV
TD : 150/80 mmHg Penumpukan cairan pa
N : 80 x/menit da rongga pleura
S : 36,2 0C
↓
RR : 26 x/menit
P : efusi pleura Drainase
Q : terasa penuh dan sesak
untuk bernafas ↓
R : bagian dada kanan dan
kiri Resiko tinggi terhadap
S : skala 6 (nyeri sedang) tindakan drainase dad
T : setiap batuk a
↓
Nyeri akut
KetidakefektiNIC :
Observasi Observasi
fan bersihan
Mengevaluasi adanya nyeri Untuk mengetahui apakah nyeri
12/1 jalan nafas dada berkurang
1/20 Memastikan kebutuhan oral / Mengetahui apakah sesak
b.d
20 tracheal suctioning. berkurang atau tidak
menurunnya Menganjurkan pasien untuk Diketahui adanya takipneu dan
istirahat dan napas dalam dsypneu.
ekspansi
Memposisikan pasien untuk Warna kulit untuk mengkaji
paru memaksimalkan ventilasi adany a sianosis
Terapeutik Terapeutik
sekunder
Memonitor status Dapat di peroleh adanya tanda
terhadap hemodinamik disritmia jantung
Mengatur intake cairan Diketahui jika munculnya tanda
penumpukan
Memberikan kenyamanan gejala cardiac output
cairan dalam lingkungan Edukasi
Edukasi Keluarga mengetahui manfaat
rongga
Menjelaskan pada pasien pemberian oksigen
pleura tujuan dari pemberian oksigen Keluarga dank lien mendapatkan
Menyediakan informasi untuk informasi seputar penyakit dengan
mengurangi stress jelas
Kolaborasi Kolaborasi
Memberian oksigen Keluarga dan klien mampu
Mengkolaborasikan dalam mengkaji tanda gejala dan
pemberian bronkodilator penyebab stress
Pemberian obat harus sesuai
dengan anjuran dokter
Hari/Tgl/Ja Diagnosa Evaluasi TTD
m Keperawatan
Ketidakefektifan Ds :
bersihan jalan Px mengatakan sesak dan batuk mengeluarkan cairan seperti
nafas b.d air berwarna kuning jernih
13/11/2020
menurunnya Do :
ekspansi paru
Px tampak lemah, wajah pucat.
sekunder terhadap Px dengan posisi fowler
penumpukan cairan TTV
dalam rongga TD : 150/80 mmHg
N : 80 x/menit
pleura
S : 36,2 0C
RR : 26 x/menit
Keterangan :
Kuat
Berat
sedang
Ringan
Tidak ada
P : Lanjutlkan Intervensi
H. EVALUASI KEPERAWATAN