Disusun Oleh :
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
2023
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
JURUSAN KEPERAWATAN
a. Pasien
3) Umur : 46 Th
5)Agama : Islam
6)Pendidikan : SMA
7)Pekerjaan : Swasta
1)Nama : Ny.S
2)Umur : 44 tahun
3)Pendidikan : SLTA
4)Pekerjaan : IRT
a. Kesehatan klien
a) Alasan masuk RS
Pasien masuk rumah sakit pada tanggal 19 Januari 2023 dengan keluhan
pusing nggliyer, kepala terasa cenat cenut berputar-putar saat duduk
selain itu juga muntah 2 kali sebelum dibawa kerumah sakit.
Pasien mengatakan sempat gugur saat akan berdiri setelah duduk dikursi
rumah pada hari selasa 10 januari 2023 karena pusing dan pada tanggal
19 januari 2023 paginya pasien mengeluh ngliyer,muntah 2 kali dan
dibawa ke IGD RSST dan disarankan dokter untuk rawat inap.
1) Nutrisi - Metabolik
a) Sebelum sakit : Pasien makan 3-4 kali dalam sehari, klien makan nasi
sayur dan juga lauk lengkap. Klien tidak memiliki pantangan makanan.
b) Sesudah sakit : Pasien mendapat makanan dari rumah sakit. Klien
mengatakan bahwa makanan yang dimakan selalu habis. Terbukti bahwa
piring klien selalu habis.
2) Eliminasi
3) Aktivitas/ latihan :
a) Sebelum sakit: Pasien mengatakan dapat beraktivitas secara normal
seperti bekerja setiap- hari untuk mencari nafkah dan melakukan pekerjaan
rumah.
b) Setelah sakit: Pasien mengatakan selama sakit pasien hanya bisa
berbaring ditempat tidur dan tidak banyak melakukan aktivitas karena
diharuskan istirahat.
4) Keadaan kardiovaskuler
(1) Skala ketergantungan
Aktifitas Keterangan
0 1 2 3 4
Bathing 2
Toilething 2
Eating 2
Moving 0
Ambulasi 0
Walking 0
Keterangan :
4 : Tergantung total
5) Istirahat - tidur
a) Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidur sehari masih bisa selama 7-8
jam.
b) Setelah sakit : Pasien mengatakan kadang sulit untuk tidur di rumah
sakit karena keadaan lingkungan yang berbeda.
6) Persepsi, pemeliharaan dan pengetahuan terhadap kesehatan
a) Sebelum sakit : Pasien mengatakan selalu berusaha menjaga
kesehatannya dengan baik.
b) Setelah sakit : Pasien mengatakan ingin segera pulih dan bisa
bekerja seperti sehari-hari.
7) Pola toleransi terhadap stres-koping
Saat mendapatkan faktor pencetus stres pasien menghadapinya dengan
senyuman dan pikiran positif untuk mengatasi masalahnya.
8) Pola hubungan peran
Keluarga pasien mengatakan jika hubungan pasien dengan anak - anak dan
saudaranya baik. Pasien menjalin silaturahmi dengan saudara- saudaranya
dengan baik
9) Persepsi diri-Konsep diri
Pasien mengatakan dirinya sekarang tinggal berdua bersama dengan istrinya
di rumah.
10) Reproduksi dan Kesehatan
Pasien memiliki 2 orang anak, satu laki-laki dan satu perempuan.
11) keyakinan dan nilai
Pasien mengatakan dirinya beragama islam, pasien mengatakan segala sesuatu
yang dirinya hadapi sekarang merupakan cobaan yang diberikan oleh Allah,
dan pasien percaya bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya.
4. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum
1) Kesadaran : k/u Baik, Compos Mentis
2) Status gizi : TB= 167cm
BB = 55kg
3) Tanda vital :
TD : 162/100 mmHg
Respirasi : 22 x/menit
SPO2 : 98%
Suhu : 36,50C
1) Kulit
Tidak ada jejas, tidak ada tanda-tanda inflamasi, terdapat tusukan infus di
tangan kiri Nacl 0,9%.
2) Kepala
Bentuk kepala simetris, tidak terdapat lesi, maupun massa maupun edema.
3) Mata
Mata simetris, pupil kedua mata isokor terhadap cahaya, pasien mampu
membuka matanya secara penuh.
4) Rambut
5) Dada
a) Inspeksi
Dada simetris, tidak terdapat retraksi dinding dada, fase ekspirasi tdak
tampak memanjang, fase inspirasi mengembang tidak terdapat lesi dan
edema.
b) Palpasi
Vokal fremitus normal, teraba bagian depan maupun belakang.
c) Perkusi
d) Auskultasi
6) Punggung
Punggung simetris, ekspansi punggung simetris
7) Abdomen
a) Inspeksi
b) Auskultasi
c) Perkusi
d) Palpasi
9) Ekstrimitas
Anggota gerak lengkap dan berfungsi, tidak ada kelainan pada tangan dan
kaki, capilary refil < 3 detik, turgor kulit < 3 detik, tidak ada edema, total
kekuatan otot pasien semuanya adalah 5. Tangan kiri pasien terpasang infus
NaCl 0.9%.
Pemeriksaan Penunjang
a) Hasil pemeriksaan USG Abdomen pada 16 Januari 2023
- Hepar : ukuran notrmal, intensitas echoparenkim normal, sudut tajam, tepi
regular, VH/VP normal, IHBD/EHBD tak tampak dilatasi, tak tampak
nodul/kista/massa
- Lien : ukuran normal, intensitas echoparenkim normal, tak tampak
nodul/kista/massa.
- Pancreas : intensitas echoparenkim normal, tak tampak
nodul/kista/massa/batu
- Ginjal dekstra : ukuran 10.23 x 4.01 cm, intensitas echoparenkim
meningkat, korteks menebal, medula tipis, batas sinus-korteks tak tegas,
tak tampak ektasis PCS, tak tampak batu/kista/massa
- Ginjal sinistra : tak tervisualisasi (Post Op)
- Bladder : terisi cukup urine,tak tampak massa/ kalsifikasi
- Prostat : bentuk dan ukuran normal, volume < 25 cc, tak tampak
massa/kalsifikasi tak tampak echocairan bebas pada cavum abdomen dan
cavum pleura bilateral
- Kesimpulan :
1. gambaran acute on chronic kidney disease dektra
2. hepar/lien/gallbladder/panckreas/bladder/prostat tak tampak kelainan
et sinistra dan glandula parotis dextra et sinistra
Tak tampak limfadenopati cervicalis
b) Hasil Pemeriksaan laboratorium tanggal 16 Januari 2023 :
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai
Rujukan
Hemoglobin 11.30 g/dL 14.0-18.0
Eritrosit 3.92 10ˆ6/ µl 4.70-6.20
Lekosit 5.67 10ˆ3/µl 4.8-10.8
Trombosit 122 10ˆ3/µl 150-450
Hematokrit 32.4 % 37-52
MCV 82.7 fL 80.0-99.0
MCH 28.8 Pg 27-31
MCHC 34.9 g/dL 33.0-37.0
RDW-CV 12.3 % 10.0-15.0
Basofil 0.50 % 0-1
Neutrofil 70.20 % 50-70
Eosinofil 2.60 % 1-3
Limfosit 21.20 % 20-40
Monosit 5.50 % 2-8
Immature 0.40 %
Granulosyte
MPV 9.6 fL
HFLC 0.0 % 0.0-1.4
NLR 3.31
ALC 1,2 10ˆ3/µl 0.6-4.1
Ureum 53.0 mg/dL 19.0 – 44.0
creatinine 3.50 mg/dL 0.70 – 1.10
Chloride 108.8 mmo1/L 98.0 – 107.0
1. Terapi Pengobatan
Nama Obat Dosis Fungsi
Non Parenteral
Betahistin 1 amp Betahistineadalah obat untuk
meredakan keluhan vertigo,
gangguan pendengaran, dan
telinga berdenging (tinnitus)
yang disebabkan oleh
penyakit Meniere.
Flunarizine 5 mg merupakan golongan obat
calcium chanel blocker dan
memiliki aktivitas memblok
histamin H1. Obat ini
digunakan untuk profilaksis
migrain, penyakit oklusi
vaskular perifer, vertigo
sentral dan perifer, dan dapat
digunakan sebagai adjuvan
pada terapi epilepsi.
Obat Parenteral Dosis Fungsi
Mecobalamin 1 Amp adalah obat generik yang
merupakan satu bentuk
kimiawi-nya berupa co-
enzyme dari B12. Obat ini
digunakan untuk mengobati
neuropati perifer (saraf
tepi) dan anemia
megaloblastic yang
disebabkan oleh defisiensi
vitamin B12.
Diphenhydramine 1 amp diphenhydramine digunakan
untuk mengobati bersin-
bersin, rinorrhea, mata
berair, serta hidung dan
tenggorokan gatal pada
kasus rhinitis alergi dan
common cold.
Diphenhydramine juga dapat
digunakan untuk insomnia,
pruritus, urtikaria, gigitan
serangga, dan ruam alergi
Ondansetron 1 amp Obat ini dapat digunakan
sendiri atau dengan obat lain
untuk mencegah mual dan
muntah yang disebabkan
oleh pengobatan obat
kanker (kemoterapi) dan
terapi radiasi. Obat ini juga
digunakan untuk mencegah
dan mengobati mual dan
muntah setelah operasi.
Ranitidine 25 mg untuk mengobati penyakit-
penyakit yang di sebabkan
oleh kelebihan produksi
asam lambung, seperti
sakit maag nyeri dan
tukak lambung.
Cefoperazone 1 gr obat antibiotik yang
digunakan untuk
mengatasi infeksi bakteri.
Amlodipine 10 mg Obat amlodipine bermanfaat
untuk menurunkan
tekanan darah tinggi,
membantu mencegah
stroke, serangan jantung,
dan masalah ginjal.
ANALISA DATA
Pasien Tn.W di Ruang Melati 4 Rumah Sakit Umum Pusat Soeradji Tirtonegoro Klaten
tanggal 16 Januari 2023
DO : TD : 162/100 mmHg
SPO2 : 98%
Suhu : 36,50C
Hematokrit : 3.24
K/u Baik,
Composmentis
TD : 162/100 mmHg
Respirasi : 22 x/menit
SPO2 : 98%
Suhu : 36,50C
Hemoglobin : 11.3
K/u Baik,
Composmentis
TD : 162/100 mmHg
Respirasi : 22 x/menit
SPO2 : 98%
Suhu : 36,50C
Eritrosit : 3.92
-
1. Nyeri Akut berhubungan Setelah dilakukan Tindakan a. Kaji tingkat nyeri secara
dengan agen pencedera keperawatan selama komprehensif dan kaji
fisiologis Diharapkan nyeri berkurang tandatanda vital
dengan krteria hasil yaitu : b. Ajarkan teknik non
2. Perfusi perifer tidak efektif Setelah dilakukan Tindakan a. Observasi keluhan kaku
berhubungan dengan keperawatan selama leher pasien
peningkatan tekanan darah Diharapkan pasien dengan b. Ukur tekanan darah dan
Perfusi perifer tidak efektif nadi pasien
berhubungan dengan c. Ajarkan pasien dan
peningkatan tekanan darah keluarga tentang pentingnya
dapat teratasi dengan kriteria diet rendah garam
hasil :
d. Kolaborasi dengan dokter
1.Tekanan darah normal pemberian obat anti
(120/80 mmHg). hipertensi
2. Tidak ada kaku leher
Nomor RM : 872xxx
Ruang : Melati IV
pencedera fisiologis
O : Pasien terlihat
meringis menahan
nyeri nalge
memegang kepala
O : Pasien tampak
lebih rileks setalah
melakukan nalge
napas dalam
TD 162/100
mmHg Nadi 102
kali per menit
Suhu 36,5 Respirasi
16 kali per menit
Melakukan S : Pasien
kolaborasi dengan mengatakan terasa
dokter pemberian sakit saat obat
injeksi ketorolac 25 disuntikkan
mg/12jam per IV O : ketorolac
25mg/12 jam
berhasil diberikan
kepada pasien
melalui IV kateter
infus tangan kiri
A : Nyeri akut
teratasi Sebagian
P : : Lanjutkan
intervensi Lakukan
pengkajian nyeri
Ukur tanda-tanda
vital Kolaborasi
dengan dokter
pemberian obat
nalgetic Ketorolac
25mg/12jam
Amin
O : TD 140/90
mmHg Nadi 84
kali per menit
Suhu 36,5 Oc
Respirasi 16 kali per
menit
15.30 15.40
Melakukan P : Pasien
pengkajian nyeri mengatakan masih
terasa nyeri pada
kepala
Q : Tertusuk- tusuk
R : pada bagian
Kepala
S : 4( Sedang)
T : Saat terlalu
banyak bergerak
O:
Pasien masih
meringis menahan
nyeri sambal
memgang kepalanya
A : nyeri akut
teratasi sebagaian
P : Lanjutkan
intervensi
Lakukan
pengkajian nyeri
Ukur tanda-tanda
vital Kolaborasi
dengan dokter
pemberian obat
nalgetic ketorolac
25mg/12jam
Rasia
O : TD 120/80
mmHg Nadi 84
kali per menit
Suhu 36,5 Oc
Respirasi 20 kali per
menit
R : pada bagian
kepala
S : 2 (Nyeri
ringan)
T:-
O : Pasien tampak
tenang
Melakukan S : Pasien
kolaborasi dengan mengatakan terasa
dokter pemberian sakit saat obat
injeksi ketorolac disuntikkan
25mg/12jam per IV O : ketorolac 25mg
berhasil diberikan
kepada pasien
melalui IV kateter
infus tangan kiri
A : Nyeri akut
teratasi nalgeti
P : Lanjutkan
intervensi
Kolaborasi dengan
dokter pemberian
obat nalgetic
ketorolac 25
mg/12jam/IV
Lara
s&Vira
Selasa 17 Januari Nyeri Akut Jam 08.20 Jam 08.30
2023 berhubungan dengan Mengukur tanda- S : Pasien
agen pencedera tanda vital
(Pagi) mengatakan sudah
fisiologis enakan nyeri mulai
banyak berkurang
O : TD 140/90
mmHg Nadi 84
kali per menit
Suhu 36,5 C
Respirasi 18 kali per
menit
Melakukan S : P : Pasien
pengkajian nyeri mengatakan sudah
enakan nyeri mulai
banyak berkurang
Q: -
R : pada bagian
kepala
S : 2(skala ringan)
T:-
A : Nyeri akut
teratasi
P : Lanjutkan
intervensi
Lakukan
pengkajian nyeri
Ukur tanda-tanda
vital
A
min
O : TD 120/80
mmHg Nadi 84
kali per menit
Suhu 36,5 oC
Respirasi 20 kali per
menit
A : Nyeri Akut
Teratasi
P : Hentikan
intervensi, pasien
BLPL
Laras&Vira
Nomor RM : 872xxx
Ruang : Melati IV
Diagnosa Keperawatan : Nyeri Akut berhubungan dengan agen
pencedera fisiologis
Tanggal : 16-17 Januari 2023
Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi
Keperawatan Keperawatan Keperawatan
Senin 16 Januari Perfusi perifer Jam 08.20 Jam 08.30
2023 tidak efektif Mengobservasi S : Pasien
berhubungan keluhan kepala mengeluhkan
(Pagi) dengan pusing nggliyer kepalanya
peningkatan pusing nggliyer
tekanan darah O : Pasien
nampak
memegang
kepalanya
Amin
Senin 16 Januari Perfusi perifer Jam 14.30 Jam 14.40
2023 tidak efektif Mengukur S : Pasien
berhubungan tekanan darah mengatakan
(Siang) dengan dan nadi pusing
peningkatan berkurang
tekanan darah O : TD 140/90
mmHg Nadi 84
kali/menit
A : Perfusi
perifer tidak
efektif teratasi
Sebagian
P : Lanjutkan
intervensi
Ajarkan
pasien dan
keluarga tentang
pentingnya diet
rendah garam
Rasia
Senin 16 Januari Perfusi perifer Jam 20.30 Jam 20.40
2023 tidak efektif Mengukur S : Pasien
berhubungan tekanan darah mengatakan
(Malam) dengan dan nadi pusing
peningkatan berkurang
tekanan darah O : TD 120/80
mmHg Nadi 84
kali/menit
A: Perfusi
perifer tidak
efektif teratasi
Sebagian
P : Lanjutkan
intervensi
Ukur TTV
Kolaborasi
dengan dokter
pemberian obat
anti hipertensi
Laras&Vira
Selasa 17 Januari Perfusi perifer Jam 08.20 Jam 08.30
2023 tidak efektif Mengukur S : Pasien
berhubungan tekanan darah mengatakan
(Pagi) dengan dan nadi pusing
peningkatan berkurang
tekanan darah O : TD 120/80
mmHg Nadi 84
kali/menit
08.40 08.50
Melakukan S : Pasien
kolaborasi mengatakan
dengan dokter obatnya sudah
pemberian obat diminum
tablet amlodipine sesudah makan
300mg/24jam O:
Tablet
amlodipine 300
mg berhasil
diminum pasien
A : Perfusi
perifer tidak
efektif teratasi
Sebagian
P : Lanjutkan
intervensi
Ukur TTV
Kolaborasi
dengan dokter
pemberian obat
anti hipertensi
Amin
Laras&Vira