K
POST SECTIO CAESAREA (SC) DENGAN
INDIKASI LETAK SUNGSANG DI RUANG AISYAH
RSI KENDAL
Disusun oleh :
SOLIKHATUN (SK321046)
A. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 5 JUNI 2022
Jam : 17.00 WIB
Nama Mahasiswa : Solikhatun
NIM : SK321046
Ruang : Aisyah
1. IDENTITAS
a. Pasien
1) Nama : Ny. K
2) Jenis kelamin : perempuan
3) Umur : 28 tahun
4) Agama : Islam
5) Status perkawinan : Menikah
6) Pekerjaan : IRT
7) Pendidikan terakhir : SMP
8) Alamat : Kendal
9) No. Register : 331630
10) Diagnostik medis : post sc hari ke 1 dengan letak bayi
sungsang
b. Penanggungjawab
1) Nama : Tn. M
2) Umur : 30 Tahun
3) Pendidikan : Smp
4) Pekerjaan : Karyawan
5) Alamat : Kendal
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat persalinan sekarang
1) Keluhan utama
Pasien mengatakan nyeri luka post operasi sectio caesarea hari
ke 1 sehingga tidak bisa beraktivitas secara leluasa
2) Kronologi persalinan saat ini
Mulai persalinan (kontraksi) , tgl/jam : 4 juni 2022/ 14.00
Keadaan kontraksi : tidak merasakan kontraksi
3) Pengaruh persalinan terhadap pasien : pasien merasa senang
telah melahirkan anak keduanya namun pasien merasa tidak
nyaman dan tidak bisa beraktivitas leluasa karena nyeri luka
bekas operasi
4) Apa yang diharapkan pasien dari pelayanan kesehatan :
Pasien berharap bisa mendapatkan perawatan yang terbaik dari
rumah sakit agar segera sehat kembali baik dirinya maupun
bayinya dan bisa segera beraktivitas kembali secara mandiri.
5) Data obstetrik
Status obstetrik : G2P2A₀
HPHT : 10 Agustus 2021
Taksiran partus : 14 Juni 2022
BB/TB : 55 kg/ 155 cm
BB sebelum hamil : 59 kg
TD sebelum hamil : 130/80 mmHg
Kehamilan sekarang direncanakan : ya
Mengikuti kelas ibu hamil : iya
Jumlah kunjungan ANC pada kehamilan ini : 9x
Masalah kehamilan sekarang : tidak ada
Rencana KB : ya (KB suntik)
Pelajaran yang diinginkan saat ini : mengatasi nyeri, mobilisasi
dini dan perawatan setelah operasi sc
Setelah bayi lahir, siapa yang diharapkan membantu : suami
dan orang tua
Hasil pemeriksaan hamil sekarang
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= meninggal
------- = tinggal 1 rumah
= menikah
3. DIMENSI BIOLOGIS
a. Kebutuhan oksigenasi
1) Respirasi
Pasien tidak mengalami kesulitan pernapasan dan tidak
menggunakan alat bantu pernapasan. Pasien tidak merokok dan
tidak memakai obat-obatan untuk melancarkan pernapasan.
Pasien tidak pernah mengalami gangguan pernapasan dan di
rawat karena masalah pernapasan.
2) Kardiovaskuler
Pasien tidak mengalami gangguan jantung, sering berdebar-
debar maupun nyeri dada. Pasien juga tidak menggunakan alat
pacu jantung maupun obat jantung
b. Nyeri dan kenyamanan
Pasien mengatakan nyeri luka bekas operasi post operasi sc hari ke
1. P: Post SC, Q: Tertusuk-tusuk, R: Perut bagian bawah, S: 5,
T:hilang timbul, akan terasa sangat nyeri setelah berjalan maupun
duduk
c. Aktivitas
Pasien tidak dapat beraktivitas secara leluasa karena nyeri luka
operasi. Aktivitas pasien dibantu suami dan keluarga
d. Istirahat dan tidur
Pasien tidur sehari 6-8 jam.
e. Cairan
Pasien minum 6-8 gelas sehari. Pasien biasa minum air putih dan
tidak memiliki minuman pantangan.
f. Nutrisi
Pasien makan sehari 3x dengan porsi sedang. Pasien biasa makan
buah dan sayur setiap hari. Pasien tidak memiliki pantangan
makanan dan tidak alergi terhadap makanan tertentu.
g. Eliminasi
1) Eliminasi feses
Pasien bab rutin setiap pagi dengan konsistensi lunak. Pasien
tidak memakai obat pencahar untuk melancarkan bab.
2) Eliminasi urine
Terpasang selang dc, warna urine kuning jernih
h. Personal hygiene
Pasien mandi sendiri, gosok gigi sehari 2x, perdarahan per
vaginam berkurang dan tidak ada keputihan (mengalami keputihan
saat hamil)
i. Sex
Pasien tidak dapat melakukan hubungan seksual karena sedang
nifas
4. DIMENSI PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL
a. Psikologi
Perasaan pasien saat ini sangat senang dan bahagia karena bayi
yang ditunggu-tunggu kehadirannya telah lahir dengan selamat dan
sehat.
b. Hubungan sosial
Pasien sebagai ibu rumah tangga dan teman terdekat pasien adalah
suami dan orangtuanya.
c. Spiritual
Pasien beragama islam dan selalu menjalankan sholat 5 waktu dan
ibadah wajib lainnya. Namun karena saat ini pasien sedang masa
nifas maka pasien tidak dapat menjalankan kewajibannya tersebut.
5. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum
1) Kesadaran : compos mentis, GCS : 15
2) Kondisi pasien secara umum : lemah
3) Tanda-tanda vital :
Tensi : 120/80 mmHG
Nadi : 110 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,5ᵒC
SpO2 : 99 %
4) TB : 155 cm, BB : 59 kg
5) Keadaan kulit : warna sawo matang, tidak ada penyakit kulit
b. Pemeriksaan head to toe
1) Kepala
- Bentuk mesochepal, rambut ikal, warna hitam
- Mata : simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, tidak ada gangguan penglihatan
- Telinga : bersih, tidak ada serumen, tidak adagangguan
pendengaran
- Hidung : bersih, tidak ada sekret, tidak ada gangguan
penciuman
- Mulut : bicara lancar, mukosa bibir lembab, warna lidah
merah muda, tidak terdapat caries dentis
- Leher : tidak ada pembesaran tyroid dan nyeri telan
2) Dada
- Inspeksi : bentuk dan pergerakan dada simetris, tidak ada
hematom
- Pernapasan : normal
- Auskultasi : tidak ditemukan bunyi napas yang abnormal
- Perkusi : sonor
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ditemukan massa
- Payudara : lembek, tidak teraba penuh
- Puting susu : warna coklat tua, menonjol
- Pengeluaran ASI : sedikit
3) Abdomen
- Inspeksi : terdapat luka bekas operasi
- Auskultasi : frekuensi peristaltik usus 25 x/menit
- Perkusi : timpani
- Palpasi : tidak ada massa
- Uterus
Tinggi fundus uteri : 3 cm dibawah pusat
Kontraksi : baik
- Fungsi pencernaan : normal
4) Genetalia, anus dan rektum
- Inspeksi : terlihat ada darah nifas
- Palpasi : tidak teraba penumpukan urine
- Vagina : tidak terdapat varises, bersih, perdarahan post
partum normal
- Lokea : berwarna merah segar, tidak berbau menyengat
- Hemoroid : -
5) Ektremitas
- Atas : gerak normal, jumlah jari lengkap
- Bawah : tidak ada kelainan
6. PEMERIKSAAN FISIK
a. Radiologi : -
b. Laboratorium :
- Leukosit : 18.070 10³ /µL
- Hemoglobin : 9,6 g/dL
- Hematokrit : 30,4 %
- Anti HIV non reaktif
- HBsAg Nonreaktif
c. Diagnosa medis : post sc hari ke 1 dengan letaak bayi sungsang
7. TERAPI
a. Cefazolin 2gr
b. Metoclopramid 3x1
B. DATA FOKUS PENGKAJIAN
Data subyektif :
- Pasien mengatakan nyeri bekas luka operasi
- Pasien mengatakan aktivitas dibantu
- Pasien mengatakan kurang paham merawat luka
Data obyektif :
- T : 120/80 mmHg
N : 110 x/menit
S : 36,5 ᵒC
RR : 20 x/menit
SpO2 : 99 %
- Pasien tampak meringis kesakitan ketika bergerak dan alih
posisi
- P: Post SC, Q: Tertusuk-tusuk, R: Perut bagian bawah, S: 5,
T:hilang timbul, akan terasa sangat nyeri setelah berjalan
maupun duduk
- Terdapat luka bekas operasi sepanjang 10 cm di abdomen
- Payudara kencang dan penuh
- Aktivitas dibantu oleh suami dan keluarga
- Pasien menanyakan cara perawatan setelah operasi
C. ANALISA DATA
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tanggal : 5 juni 2022
Nama pasien : Ny. K
Umur : 28 tahun
Ruang : Aisyah
G. EVALUASI
H. PEMBAHASAN
Pada kasus ini diagnosa keperawatan yang diangkat tepat sesuai dengan
hasil anamnesa dan pengkajian yang sudah dilakukan terhadap Ny. K yaitu
nyeri akut, hambatan mobilitas fisik, dan defisiensi pengetahuan.
Intervensi yang diberikan pada diagnose nyeri akut adalah distraksi
dengan mendengarkan terapi murrotal al Qur’an sesuai dengan agama Ny.
M yaitu islam. Hal ini sesuai dengan peneliian yang telah dilakukan oleh
Wahyuningsih da Khayati (2020) yang menjelaskan bahwa hasil study
kasus menunjukan bahwa pasien mengalami penurunan nyeri dengan rata-
rata 1 point dari skala 5 menjadi 4 setelah terapi murrotal. Pemberian
terapi murrotal dilakukan selama 1 x 25 menit dan dilakukan secara
mandiri apabila nyeri timbul. Hal ini terjadi karena music murotal dapat
memproduksi zat endorphine dan bekerja pada system limbic dihantarkan
kepada system saraf dan merangsang orgab-organ tubuh untuk
memproduksi sel-sel yang rusak akibat pembedahan sehingga nyeri
berkurang. Dari hasil evaluasi didapatkan respon Ny. Merasakan nyerinya
berkurang dan mereda setelah dilakukan terapi dan merasakan tubuhnya
lebih rileks. Diharapkan setiap rumah sakit memberikan terapi murrotal
kepada pasien post SC untuk membantu mengurangi nyeri pada luka post
SC.