Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY. H


DENGAN P2A0 DENGAN SECTIO SESARIA ATAS INDIKASI KPD
PADA BEKAS SESARIA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek Profesi Ners :


Keperawatan Maternitas

Oleh :
Sophia Endahsari
(3211018)

PENDIDIKAN PROFESI NERS NON REGULER

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PPNI JAWA BARAT

2022
PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. H
Tanggal Lahir : 01-07-1991
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Pendidikan : SLTA
Suku Bangsa : Sunda
Alamat : Jl Bayangbang No 30/157 Sekeloa Bandung
Tanggal Masuk : 08-08-2022
Tanggal Pengkajian : 09-08-2022
No. Register : 0002066682
Diagnosa Medik : P2A0 Post SC atas indikasi KPD pada bekas SC

Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn A
Umur : 35 tahun
Hub. Dengan Pasien : Suami
Alamat : s.d.a

2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama : Nyeri
2) Riwayat Penyakit Sekarang
P: Nyeri bertambah jika bergerak dan berkurang saat berbaring lurus
Q: nyeri dirasakan seperti tersayat
R: nyeri dirasakan hanya pada daerah abdomen yang terdapat luka operasi
S: skala nyeri 5 (1-10)
T; nyeri dirasakan hilang timbul
3) Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini
Klien mengatakan 4 jam sebelum masuk RS mengeluh keluar cairan banyak
dari jalan lahir. Cairan bening tidak berbau, tidak di sertai panas badan.
Mules-mules yang bertambah kuat tidak dirasakan klien.
4) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Klien memutuskan untuk berobat ke bidan dan karena keterbatasan fasilitas
klien di alihkan ke RS santo yusuf kemudian di rujuk ke RSHS karena
ruangan penuh.
b. Riwayat Obstetri Dan Ginekologi
1) Riwayat Ginekologi
a. Riwayat Menstruasi
Mulai menstruasi ketika berumur 13 tahun dengan siklus teratur 28 hari
sekali selama 7 hari
b. Riwayat Perkawinan
Menikah ketika berumur 23 tahun dan suami berumur 27 tahun
c. Riwayat Keluarga Berencana
Klien menggunakan kontrasepsi KB Suntik mulai 01/08/2016 sampai
dengan 02/08/2021, klien berhenti karena ingin hamil
2) Riwayat Obstetri
a) Riwayat kehamilan Sekarang
HPHT 3 Desember 2021
HPL 10 September 2022
Keluhan selama kehamilan: Selama kehamilan hampir tidak ada keluhan ,
Memeriksa kehamilan 6x di puskesmas 4 kali di gokter SpOG 2x
b) Riwayat persalinan sekarang
Pasien masuk RS tanggal 08 Agustus 2022 jam 20.30 dengan usia
kehamilan 35-36 minggu karena KPD dan bekas SC, di rencanakan
tindakan seksio sesaria cito. Pada jam 22.30 klien masuk ok EMG, jam
22.56 lahir bayi laki laki dengan BB 2550 gram dan PB 46 cm, APGAR
1menit 6, 5 menit 8. lahir plasenta dengan tarikan ringan pada tali pusat
dengan berat 500 gram ukuran 20x20x2 cm. Perdarahan selama operasi
kurang lebih 400ml diuresis 150ml
c) Riwayat kehamilan dan nifas yang lalu
Kehamilan yang pertama tahun 2016. Persalinan dilakukan dengan SC atas
indikasi bayi tidak turun kejalan lahir, di RS dengan berat 3300 gram.
c. Pemeriksaan Fisik
1) Ibu
a) Keadaan Umum
- Penampilan umum : Tampak lemah
- Kesadaran : Compos mentis
Tanda tanda vital
- Tekanan Darah : 110/70 mmhg
- Nadi : 88
- Respirasi Rate :20
- Suhu :36.7
- Tinggi Badan :149cm
- Berat Badan :59kg
b) Sistem integumen
Kebersihan cukup, kondisi kuku bersih, turgor kulit baik
c) Sistem Penglihatan
Mata simetris, konjungtiva tidak anemis,sclera tidak ikterik,pupil
isokor,lapang pandang normal, tidak menggunakan kacamata dan tidak
ada masalah dalam gangguan penglihatan
d) Sistem Pendengaran
Telinga letak simetris kanan dan kiri, Pendengaran tidak ada kelainan,
klien dapat mendengar dengan jelas jika dipanggil nama ataupun diajak
ngobrol dan tidak terpasang alat bantu dalam pendengaran
e) Sistem Pernafasan
Pasien tidak mengeluh sesak nafas, terasa, pola nafas reguler,
pengembangan paru simetris, tidak terdapat pernafasan cuping hidung,
suara nafas vesikuler, vokal fremitus teraba sama kanan dan kiri.
Frekuensi nafas 16-20 x/mnt
f) Sistem Pencernaan
Mukosa mulut basah, abdomen cembung, tidak ada lesi, tidak ada distensi,
tidak ada massa, bunyi usus 12x/menit, Lien dan hepar tidak teraba,
terdapat luka post operasi sesaria sekitar 10 cm di perut bagian bawah
g) Sistem Kardiovaskuler
Nadi 88 x/menit, irama teratur, denyut kuat, temperatur kulit hangat, CRT
< 3detik. Auskultasi bunyi jantung regular, tidak ada bunyi jantung
tambahan
h) Sistem Endokrin
Tidak ditemukan pembengkakan kelenjar getah bening
i) Sistem Perkemihan
Tidak terdapat distensi kandung kemih, warna dan urin tidak terdapat
kelainan ,genital bersih, folley catheter telah di aff
j) Sistem persyarafan
Kesadaran pasien composmentis dengan nilai GCS 15 (E=4; M=5; V=6),
orientasi waktu baik, fungsi pengecapan, penciuman dan pendengaran
baik, penglihatan pasien jelas, tidak ada nyeri kepala dan tidak ada tanda
gangguan neurologis, Reflex fisiologis : +,Reflex patologis : tidak ada.
k) Sisem Muskuloskeletal
Kedua ekstremitas kanan dan kiri simetris, tidak terdapat hambatan
pergerakan, kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah masing-masing 5,
tonus otot baik, tidak terdapat varises, homan’s sign negative.
l) Sistem Reproduksi
Payudara
Payudara tidak bengkak, Payudara kiri dan kanan simetris. Areola
kehitaman puting susu menonjol keadaan bersih, bila di pijat keluar
colostrum
Uterus
Abdomen masih terdapat linea nigra dan striae. Tinggi Fundus Uteri
(TFU) 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik, diastasis rektus
abdominis 2 jari, terdapat luka operasi POD II letak insisi melintang
mediana inferior ± 10 cm, kondisi luka belum dapat dikaji karena masih
tertutup kasa, tidak ada rembesan pada kasa, tidak ada kemerahan pada
kulit sekitar luka. Perabaan kandung kemih kosong tidak ada distensi.
Nyeri saat area sekitar luka ditekan ada, nyeri saat bergerak atau berubah
posisi ada. Skala nyeri 5 (1-10).
Genitalia dan Anus
Labia mayora dan minora utuh, bersih, klien baru saja mengganti
pembalutnya. Tidak terdapat pembengkakan maupun varises vagina.
Perineum utuh dan bersih. Lochea berwarna merah (rubra), klien
mengganti pembalut 3x/hari, perdarahan sedikit banyak ditandai dengan
kain pembalut tidak penuh (1/2 bagian yang terkena darah). Pada anus
tidak terdapat hemoroid.Bersih,tidak ditemukan hemoroid

3. Pola Aktivitas Sehari-hari

No Pola Aktivitas Di Rumah Di Rumah Sakit

1. Nutrisi
a) Makan 3x sehari makanan 3x sehari diit lunak 1500
padat kkal
b) Minum 8 gelas 6-8 gelas

2. Eliminasi
a) BAB 1x/hari Klien sudah dapat BAK
b) BAK 10x/hari setelah kateter urin di cabut

3 Istirahat tidur
a) Waktu tidur Malam dan siang Malam dan siang
b) Lama tidur 8 jam sehari 6-7 jam
c) Kebiasaan tidur Tidur jam 9 malam Tidak ada
d) Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada
4 Aktifitas
a) aktivitas sehari Mengurus anak Klien sudah bisa duduk dan
hari dan rumah berdiri di samping tempat
b) olah raga Senam seminggu tidur, untuk berjalan ke
sekali kamar mandi klien masih
dipapah oleh suami

4. Riwayat psikososial-spiritual
a) Pengkajian Psikologis dan Konsep Diri
1) Periode :Taking In
Klien mengatakan masih merasa nyeri ketika bergerak, dan merasa Lelah
setelah operasi, sehingga klien mengatakan sangat membutuhkan bantuan
untuk perawatan dirinya, klien mengatakan ingin rooming in dengan
bayinya.
2) Gambaran Diri
Klien mengatakan menyukai seluruh bagian tubuhnya, meskipun saat ini
BB klien cukup besar (gemuk)
3) Identitas Diri
Klien merasa sempurna sebagai seorang wanita karena telah memberikan
anak laki-laki dan perempuan.
4) Ideal Diri
Klien mengatakan ingin pulang ke rumah bersamaan dengan anaknya.
5) Peran Diri
Klien tidak bekerja dan berperan sebagai ibu rumah tangga. Selama
dirawat di RS kondisi rumah dan anak pertamanya diurus oleh orangtua
nya.
6) Harga Diri
Klien mengatakan bangga dan senang dengan kelahiran anak, dan
menerima dengan keadaannnya.
b) Pengkajian Sosial dan Spiritual
Klien selama dirawat selalu ditungui oleh suaminya. Klien mengatakan
dirinya aktif di rumah dan bergaul baik dengan tetangga. Klien mengatakan
saat ini tidak melakukan solat lima waktu karena dalam kondisi nifas. Saat
sebelum melahirkan klien tetap melaksanakan solat lima waktu.
c) Pengetahuan tentang perawatan diri, luka, penyakit, alat kontrasepsi
Klien mengatakan merasa payudaranya belum banyak berisi ASI, Klien
mengatakan lupa bagaimana cara merawat luka operasi, meskipun dulu pernah
mengalami operasi sectio caesaria. Klien mengatakan sementara belum
memikirkan akan memiliki anak lagi,sehingga klien langsung dipasang IUD.

5. Kebutuhan Cairan dan Nutrisi

a. Kebutuhan Cairan dan Nutrisi


1) Kebutuhan Nutrisi
Perhitungan kalori menggunakan rumus Mifflin
TEE = BMR x FAx FS
BMR perempuan = (10xBB) + (6,25 x TB) – (5x U) – 161

TEE = Total Energi Expenditure


BMR= Basal Metabolisme Rate
FA = Faktor Aktivitas (bedrest = 1, aktivitas = 1.1, sehat = 1.2)
FS = Faktor Stress (sehat = 1.2, Kanker = 1.3-1.4, Mal nutrisi = 1.5)
BMR Pasien = (10x59)+(6.25 x 149)-(5x31)-161
= 590 + 931,25 + 155 - 161 = 1,515
TEE = BMR x FA x FS
= 1515 x 1.1 x 1.2 = 2000 kkal
Catatan : Karena klien menyusui maka
TEE + koreksi menyusui (500 kkal)
Total TEE = 2000 + 500 = 2500 kkal
Protein = [15/100 x 2500]/4 = 93.75 gram
Lemak = [25/100 x 2500]/9 = 69,4 gram
Karbohidrat = [60/100 x 2500]/4 = 375 gram
2) Kebutuhan Cairan
Kebutuhan cairan dewasa 2cc/ kgBB/jam
Kebutuhan cairan klien = 2 x 59 kg x 24 jam = 2832 cc/24 jam

a. Laboratorium
Hasil Nilai normal
Hemoglobin 11,2 12.3-15.3
Hematocrit 32,6 36.0-45.0
Eritrosit 3,51 4.5-5.1
Leukosit 21,88 4.4-11.3
Trombosit 259 150-450

Hitung Jenis Leukosit


Basophil 0 0-1
Eosinophil 0 0-4
Netrofil batang 1 3-5
Netrofil segmen 90 45-73
Limfosit 5 18-44
Total netrofil 19,91 2.10-8.89
Total limfosit 1.09 1.26-3.35
Total monosit 0,88 0.01-0.40
Total eosinophil 0.00 0.01-0.09
Total basophil 0.00 0.01-0.09
PCT 0,27 0.18-0.39
RDW-CV 13,5 11.5-14.5
RDW-SD 45,8 36.4-46.3
b. USG
- Janin tunggal hidup intrauterine, letak kepala sesuai usia 35-36 minggu TBBA
2555gr. Pulsasi jantung janin (+). Plasenta berinsersi di corpus anterior, clear
zone (+). Ketuban cukup SDP 2,4 cm
c. Therapi
- Cefotaxime 3 x 1gram IV
- Kaltrofen 2x100 mg supp
I. ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI/ANALISA MASALAH


KEPERAWATAN
DS: Prosedure tindakan Nyeri Akut
- Klien mangatakan nyeri SC
pada bagian abdomen bekas ↓
post op dan nyerinya hilang
Luka incisi pada bagian
timbul depan abdomen
- nyeri seperti disayat ↓
sayat Terputusnya kontinuitas
- nyeri pada abdomen bagian jaringan
bawah. ↓
- skala nyeri 5.
Melepaskan mediator
- nyeri bertambah jika kimiawi serotonin dan
beraktifitas dan berkurang bradikinin
jika beristirahat ↓
DO :
- klien post op SC POD 1 Talamus-korteks serebri

- Terdapat luka post operasi
Persepsi nyeri
panjang 10 cm
- Klien tampak meringis jika
bergerak

S: Risiko infeksi
- Klien mengatakan nyeri Terdapat luka post SC
pada luka bekas ↓
operasi.
- Klien mengatakan takut Kerusakan integritas jaringan
untuk bergerak karena ↓
ada bekas luka post SC Port the entri masuknya
di bagian abdomen. mikroorganisme patogen
- Klien mengatakan lupa ↓
perawatan luka operasi Resiko infeksi
SC

DO:
- Klien tampak menahan
Sakit.
- Luka tampak di balut
dengan verban.
- TD:
110/70mmhg
- S : 36.5 C
- N : 88 x/menit
- RR : 20 x/menit
- Leukosit 21.880

DS: Klien post op SC hari ke 1 Menyusui tidak efektif


- Klien mengatakan (belum rooming in)
payudaranya belum

mengeluarkan ASI Let down reflek tidak
- Klien mengatakan bayinya adekuat
belum rooming in
Menyusui tidak efektif
DO:
- Payudara klien belum
tampak bengkak
- Colostrum sedikit menetes
saat payudara di tekan
- Klien post partum hari ke 1
- Ibu belum rawat gabung

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS (SDKI)


1. Nyeri Akut berhubungan dengan Agen pencedera fisik (prosedur operasi)
2. Risiko infeksi berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan
3. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan keadaan situasional bayi belum rawat
gabung
Diagnosa Keperawatan Perencanaan Implementasi Evaluasi
Tujuan Intervensi
1. Nyeri Akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri 1. mengidentifikasi lokasi, S:
berhubungan dengan asuhan Observasi karakteristik durasi, - Klien mangatakan
Agen pencedera fisik keperawatan selama 1. Identifikasi lokasi,karakteristik, frekuensi, kulaitas dan nyeri pada bagian
(prosedur operasi) 1x24 jam durasi, intensitas nyeri abdomen bekas post
diharapkan pasien 2. frekuensi, kualitas, dan intensitas 2. mengidentifikasi skala op dan nyerinya
mampu untuk nyeri nyeri hilang timbul
mengontrol dan 3. Identifikasi skala nyeri 3. mengidentifiksi respon - Klien mengatakan
menunjukkan 4. Identifikasi respons nyeri non nyeri non verbal nyeri berkurang
tingkat nyeri dengan verbal 4. memberikan tehnik non - skala nyeri 4.
kriteria hasil : farmakologi dengan - Klien mengatakan
1. Mengenal Terapetik nafas dalam dapat melakukan
faktor-faktor 1. Berikan teknik nonfarmakologik 5. tidak melakukan tehnik nafas dalam
penyebab nyeri untuk mengurangi rasa nyeri (tek tindakan ketika klien
2. Melaporkan nik nafas dalam sedang tidur O:
nyeri, frekuensi, 2. Kontrol lingkungan yang 6. menjelaskan penyebab, - klien post op SC POD
dan lamanya memperberat rasa nyeri periode dan pemicu 1
3. Tanda-tanda 3. Fasilitasi istirahat dan tidur nyeri - Terdapat luka post
vital dalam 7. menganjurkan klien operasi panjang 10 cm
rentang normal mobilisasi secara - Klien tampak
TD : 120/80 Edukasi betahap meringis jika bergerak
mmHg 1. Jelaskan penyebab, periode, 8. memberikan edukasi - Klien sudah duduk
Nadi :60-80 pemicu nyeri pada klien mengenai ditempat tidur
x/menit 2. Ajarkan teknik nonfarmakologis mengurangi nyeri post A : masalah teratasi
Suhu : 36,5- untuk op SC dapat dikurangi sebagian
37⁰C mengurangi nyeri dengan dengan menyusui P : lanjutkan intervensi
RR : 16-20 menyusui 9. memberikan kaltrofen
x/menit 3. Anjarkan klien mobilisasi supp
4. Klien bertahap
melaporkan Kolaborasi
skala nyeri Kolaborasi dengan dokter untuk
berkurang pemberian analgetik jika perlu

2 Risiko infeksi Setelah dilakukan Pencegahan infeksi 1. memonitor tanda dan S:


berhubungan dengan tindakan keperawatan Observasi gejala infeksi - Klien mengatakan
terputusnya selama 2x24 jam 1. Monitor tanda dan gejala infeksi 2. mencuci tangan sebelum mandi sehari sekali
kontinuitas jaringan diharapkan infeksi lokal dan sistemik dan sesudah kontak - Klien mengatakan
tidak menyebar, Terapeutik dengan pasien nyeri jika banyak
dengan kriteria hasil: 2. Cuci tangan sebelum dan 3. menganjurkan klien gerak
 Tidak ada demam sesudah kontak dengan pasien mengkonsumsi makanan - Klien mengatakan tau
dengan suhu dan lingkungan pasien tinggi protein seperti tanda dan gejala
tubuh normal 36- 3. Lakukan perawatan luka dengan daging, ikan, telur infeksi
37 Teknik a dan antiseptic 4. memberikan therapi O:
 Leukosit dalam 4. Motivasi pasien untuk makan cefotaxime 1gr IV - Klien rencana ganti
batas normal tinggi protein dan kalsium 5. menjelaskan tanda dan balutan besok
5000-10.000. gejala infeksi - Kassa balutan tampak
Tanda-tanda vital Kolaborasi 6. mengajarkan cuci tangan tidak ada rembesan
dalam batas 5. Kolaborasi pemberian antibiotik yang benar - Klien dapat
normal : HR 60x- mengulang kembali
80x/menit, RR Edukasi cara cuci tangan yang
16x-20x/menit, 6. Jelaskan tanda dan gejala infeksi benar
suhu tubuh normal A : masalah teratasi
36-370C 7. Ajarkan cara mencuci tangan sebagian
yang benar P : lanjutkan intervensi

3 Menyusui tidak Setelah dilakukan Edukasi Menyusui 1. Mengidentifikasi S:


intervensi selama 1. Identifikasi kesiapan dan kesiapan dan - Klien mengatakan
efektif berhubungan kemampuan menerima
dengan keadaan 1x 24 diharapkan kemampuan menerima informasi memahami cara
situasional bayi status menyusui informasi. memijat payudara dan
meningkat dengan 2. Identifikasi tujuan atau 2. Mengidentifikasi tujuan memijat oksitosin
belum rawat gabung
atau keinginan
kriteria hasil: keinginan menyusui. menyusui - Klien mengatakan
1. Perlekatan bayi 3. Dukung ibu meningkatkan ingin segera menyusui
3. Mendukung ibu
pada payudara ibu kepercayaan diri dalam meningkatkan anaknya
meningkat menyusui. kepercayaan diri dalam - Klien mengatakan
menyusui
2. Tetesan/pancaran 4. Libatkan sistem pendukung : akan memperhatikan
ASI meningkat suami, keluarga, tenaga 4. Melibatkan sistem asupan nutrisinya
3. Suplai ASI adekuat kesehatan, dan masyarakat. perndukung: suami, O:
keluarga, tenaga
4. Kelelahan maternal 5. Jelaskan manfaat menyusui bagi kesehatan dan - Kedua payudara klien
menurun ibu. masyarakat tampak belum
5. Kecemasan 6. Ajarkan posisi menyusui dan 5. Memberikan konseling bengkak
maternal menurun perlekatan dengan benar. menyusui - ASI menetes
6. Bayi tidak rewel 7. Ajarkan perawatan payudara A:
6. Menjelaskan manfaat
postpartum (mis. Memerah ASI, menyusui bagi ibu dan Masalah teratasi sebagian
pijat payudara, pijat oksitosin)
bayi P:
8. Ajarkan perawatan payudara 7. Mengajarkan 4 (empat) Lanjutkan Observasi
antepartum dengan mengkopres posisi menyusui dan
perlekatan (latch on)
dengan kapas yang telah dengan benar
diberikan minyak kelapa
8. Mengajarkan perawatan
Konseling Nutrisi
payudara antepartum
1. Identifikasi kebiasaan makanan dengan mengkopres
dan perilaku makan yang akan dengan kapas yang telah
diberikan minyak
diubah. kelapa
2. Gunakan standar nutrisi sesuai 9. Mengajarkan perawatan
program diet dalam payudara postpartum
(mis. Memerah ASI,
mengevaluasi kecukupan asupan pijat payudara, pijat
makanan. oksitosin
3. Kolaborasi pada ahli gizi, jika 10. Mengidentifikasi
perlu kebiasaan makanan ibu
11. Mengajurkan klien
memenuhi giziibu
menyusui
III. CATATAN PERKEMBANGAN

tgl No. Tindakan Paraf SOAP tiap pergantian dinas Paraf


dx & (mengacu pada kriteria hasil) &
nama nama
10/08/ 1 - mengidentifikasi lokasi, S: sophia
2022 - Klien mengatakan nyeri
karakteristik durasi,
berkurang
frekuensi, kulaitas dan
- skala nyeri 3
intensitas nyeri - Klien mengatakan dapat
- mengidentifikasi skala melakukan tehnik nafas
dalam
nyeri
- mengidentifiksi respon O:
nyeri non verbal - klien post op SC POD 2
- Terdapat luka post operasi
- tidak melakukan tindakan
panjang 10 cm
ketika klien sedang tidur - Klien sudah sudah
- menganjurkan klien mobilisasi aktif
A : masalah teratasi sebagian
mobilisasi secara betahap
P : lanjutkan intervensi
- menganjurkan klien untuk
menyusui
- memberikan kaltrofen supp

2 - memonitor tanda dan S: sophia


gejala infeksi - Klien mengatakan mandi
- mencuci tangan sebelum sehari sekali
dan sesudah kontak dengan - Klien mengatakan nyeri
pasien jika banyak gerak
- memberikan therapi O:
cefotaxime 1gr IV - Terdapat luka post operasi
- melakukan perawatan luka panjang 10 cm luka basah,
post SC tidak ada pus, tidak tampak
kemerahan
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi

3 - Mendukung ibu S: sophia


meningkatkan - Klien mengatakan tidak
kepercayaan diri dalam merasa nyeri saat
menyusui
- Melibatkan sistem menyusui anaknya
perndukung: suami, - Klien mengatakan merasa
keluarga, tenaga
kesehatan dan masyarakat payudaranya berisi
- Mengajarkan perawatan O:
payudara postpartum
- Posisi menyusui klien
(mis. Memerah ASI, pijat
payudara, pijat oksitosin benar
- ASI banyak menetes
belum memancar
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan Observasi

Anda mungkin juga menyukai