Anda di halaman 1dari 28

KOLIK RENAL

KELOMPOK 2
DEFINISI

 Kolik adalah rasa sakit hebat yang hilang timbul akibat hiperperistaltik dan spasme otot
polos organ berongga yang berbentuk tabung. Kolik renal adalah rasa sakit yang hebat
pada organ renal (ginjal) akibat dari gangguan pada ginjal misalnya batu pada ginjal
 Batu di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras seperti batu yang
terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri,
perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Batu ini bisa terbentuk di dalam ginja
l (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu kandung kemih).Proses
pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis renalis, nefrolitiasis).
ETIOLOGI

 Infeksi
Infeksi saluran kencing dapat menyebabkan nekrosis jaringan ginjal dan akan menjadiinti
pembentukan batu saluran kemih . Infeksi bakteri akan memecah ureum danmembentuk
amonium yang akan mengubah pH urine menjadi alkali.2.

 Stasis dan Obstruksi urine


Adanya obstruksi dan stasis urine akan mempermudah pembentukan batu salurankemih
 Ras
Pada daerah tertentu angka kejadian batu saluran kemih lebih tinggi daripada daerah lain,
Daerah seperti di Afrika Selatan hampir tidak dijumpai penyakit batu saluran kemih.
  Air minum
Memperbanyak diuresis dengan cara banyak minum air akan mengurangi kemungkinan
terbentuknya batu ,sedangkan kurang minum menyebabkan kadarsemua substansi dalam
urine meningkat.
 Pekerjaan
Pekerja keras yang banyak bergerak mengurangi kemungkinan terbentuknya batu dari pada
pekerja yang lebih banyak duduk.
 Suhu
Tempat yang bersuhu panas menyebabkan banyak mengeluarkan keringat sedangkanasupan
air kurang dan tingginya kadar mineral dalam air minum meningkatkaninsiden batu saluran
kemih
 Makanan
Masyarakat yang banyak mengkonsumsi protein hewani angka morbiditas batu salurankemih
berkurang. Penduduk yang vegetarian yang kurang makan putih telur lebih sering menderita
batu saluran kemih ( buli-buli dan Urethra)
Ada beberapa teori tentang terbentuknya Batu saluran kemih adalah:

 Teori Nukleasi: Batu terbentuk di dalam urine karena adanya inti batu
atau sabuk batu (nukleus). Partikel-partikel yang berada dalam larutan
kelewat jenuh akan mengendap di dalam nukleus itu sehingga akhirnya
membentuk batu. Inti bantu dapat berupa kristal atau benda asing saluran
kemih.
 Teori matriks: Matriks organik terdiri atas serum/protein urine (albumin,
globulin dan mukoprotein) sebagai kerangka tempat mengendapnya
kristal- kristal batu.
Penghambat kristalisasi: Urine orang normal mengandung
zat penghambat pembentuk kristal yakni magnesium, sitrat,
pirofosfat, mukoprotein dan beberapa peptida. Jika kadar
salah satu atau beberapa zat ini berkurang akan memudahkan
terbentuknya batu dalam saluran kemih.
KLASIFIKASI

Kolik renal dibagi menjadi 2 tipe yaitu :


 Kolik renal tipikal
Fase-fase serangan kolik renal akut:
Nyeri ini terjadi di sekitar dermatom T-10 sampai S-4. Keseluruhan proses ini terjadi selama
3-18 jam. Ada 3 fase:
Fase akut / onset
Fase konstan / plateau
Fase hilangnya nyeri (Relieve)
 Kolik renal atipikal
Etiologi kolik tipikal bisa juga menyebabkan kolik atipikal. Obstruksi pada calyx
dapat menyebabkan nyeri pinggang yang lebih ringan tapi episodik. Hematuria
dapat juga terjadi. Lesi obstruktif pada ureterovesical junction (hubungan ureter dan
kandung kemih) ataupun segmen intramural dari ureter dapat menyebabkan disuria,
keinginan buang air kecil yang mendadak dan sering, serta nyeri yang menjalar ke
atas atau bawah. Kolik renal dapat disertai muntah-muntah hebat, mual, diare,
ataupun nyeri ringan yang tidak biasa sehingga memungkinkan kesalahan diagnosis
PATOFISIOLOGI

 Mekanisme terbentuknya batu pada saluran kemih atau dikenal


denganurolithiasis belum diketahui secara pasti.Namun demikian ada
beberapafaktor predisposisi terjadinya batu antara lain: peningkatan konsentrasi l
arutan urin akibat dariintake cairan yang kurang serta peningkatan bahan-bahan
organik akibat infeksi salurankemih atau statis urin menjadikan sarang untuk
pembentukan batu. Supersaturasi elemen urin seperti kalsium, fosfat dan faktor
lain yang mendukungterjadinya batu meliputi: pH urin yang berubah menjadi
asam, jumlah casiran urin.Masalah-masalah dengan metabolisme purin
mempengaruhi pembentukan batu asam urat. 
 Sebagian besar batu saluran kencing adalah idiopatik dan dapat bersifat simtomatik
ataupun asimtomatik. Teori terbentuknya batu antara lain:
a. Teori inti matriks
Terbentuknya batu saluran kencing memerlukan adanya substansi organic sebagai inti.
Substansia organic ini terutama terdiri dari mukopolisakarida dan mukoprotein A yang akan
mempermudah kristalisasi dan agregasi substansi pembentuk batu.
b. Teori supersaturasi
Terjadinya kejenuhan substansi pembentuk batu dalam urin seperti sistin, santin, asam urat,
kalsium oksalat akan mempermudah terbentuknya batu.
c. Teori presipitasi-kristalisasi
 Perubahan PH urin akan mempengaruhi solubilitas substansi dalam urin. Pada urin yang
bersifat asam akan mengendap sistin, santin, asam dan garam urat, sedangkan pada urin
yang bersifat alkali akan mengendap garam-garam fosfat.
d. Teori berkurangnya factor penghambat
 Berkurangnya factor penghambat seperti peptid fosfat, pirofosfat, polifosfat, sitrat,
magnesium, asam mukopolisakarid akan mempermudah terbentuknya batu saluran
kencing.
 Imobilisasi yang lama akan menyebabkan gerakan kalsium menuju tulang akanterhambat.
Peningkatan serum kalsium akan menambah cairan yang akan diekskresikan.Jika cairan
masuk tidak adekuat maka penumpukan atau pengendapan semakin bertambahdan
pengendapan ini makin kompleks sehingga terjadi batu. Batu yang terbentuk
dalamsaluran kemih sangat bervariasi. Ada batu yang kecil, ada yang besar. Batu yang
kecildapat lekuar lewat urin dan akan menimbulkan rasa nyeri, trauma pada saluran
kemih dan akan tampak darah dalam urin; sedangkan batu yang besar dapat menyebabkan
obstruksisaluran kemih yang menimbulkan dilatasi struktur, akibat dari dilatasi akan
terjadi refluksurin dan akan menimbulkan terjadinya hidronefrosis karena dilatasi ginjal.
MANIFESTASI KLINIS

Manifestasi klinis adanya batu dalam traktus urinarius tergantung pada adanya
obstruksi, infeksi dan edema.
 Ketika batu menghambat aliran urin, terjadi obstruksi piala ginjal serta
ureter proksimal.
 Infeksi pielonefritis dan sintesis disertai menggigil, demam dan disuria,
dapatterjadi iritasi batu yang terus menerus. Beberapa batu menyebabkan sedikit
gejala,namun secara perlahan merusak unit fungsional (nefron) ginjal. 
 Nyeri hebat dan ketidaknyamanan.
 Batu di ginjal
 Nyeri dalam dan terus menerus di area kontovertebral.
 Hematuri.
 Nyeri berasal dari area renal menyebar secara anterior dan pada wanita
nyerikebawah mendekati kandung kemih sedangkan pada pria mendekati testis.
 Mual dan muntah.
 Diare.
  Batu di uretera. 
 Nyeri menyebar kepaha dan genitalia
 Rasa ingin berkemih namun hanya sedikit urin yang keluar.
 Hematuri akibat abrasi batu.
 Biasanya batu keluar secara spontan dengan diameter batu 0,5 –  1
cm.
 Batu di kandung kemih. 
 Biasanya menimbulkan gejala iritasi
dan berhubungan dengan infeksi traktusurinarius dan hematuri.
 Jika batu menimbulkan obstruksi pada leher kandung kemih akan t
erjadi retensi urin.
Komplikasi

 Obstruksi
 Hidronephrosis
 Gagal ginjal
 Perdarahan
 Pada laki-laki dapat terjadi impoten
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

 Urinalisa; warna mungkin kuning ,coklat gelap,berdarah,secara


umum menunjukan SDM, SDP, kristal ( sistin,asam urat,kalsium oksalat), pH
asam (meningkatkan sistindan batu asam urat)
alkali ( meningkatkan magnesium, fosfat amonium, atau batukalsium fosfat)

Pada urine 24 jam : kreatinin, asam urat kalsium, fosfat, oksalat, atau sistin mungkin
meningkat), kultur urine menunjukan ISK, BUN/kreatinin serum dan
urine;abnormal (tinggi pada serum/rendah pada urine) sekunder terhadap tingginya
batuobstruktif pada ginjal menyebabkan iskemia/nekrosis.
 Darah lengkap: Hb,Ht,abnormal bila psien dehidrasi berat atau polisitemia.
 
 Hormon Paratyroid mungkin meningkat bila ada gagal ginjal ( PTH.
Merangsang reabsobsi kalsium dari tulang, meningkatkan sirkulasi serum
dan kalsium urine.

 Foto Rontgen; menunjukan adanya kalkuli atau perubahan anatomik pada


area ginjaldan sepanjang ureter.
 IVP: memberikan konfirmasi cepat urolithiasis seperti penyebab nyeri,
abdominal atau panggul.Menunjukan abnormalitas pada struktur anatomik
(distensi ureter).
 
 Sistoureterokopi;visualiasi kandung kemih dan ureter dapat menunjukan batu
atauefek obstruksi.

 USG ginjal: untuk menentukan perubahan obstruksi,dan lokasi batu


 
PENATALAKSANAAN MEDIK

Tujuan dasar penatalaksanaan adalah untuk menghilangkan batu, menentukan jenis batu,
mencegah kerusakan nefron, mengendalikan infeksi dan mengurangi obstruksi yang terjadi.
 Indikasi pengeluaran batu saluran kemih:
 Obstruksi jalan kemih
 Infeksi
 Nyeri menetap atau nyeri berulang-ulang
 Batu yang agaknya menyebabkan infeksi atau obstruksi
 Batu metabolic yang tumbuh cepat.
 
B. Operasi
 dilakukan jika:
1.Sudah terjadi stasis/bendungan.
2.Tergantung letak dan besarnya batu, batu dalam pelvis dengan bendungan positif harus dilakukan
operasi.

 Therapi
1.Analgesik untuk mengatasi nyeri.
2.Allopurinol untuk batu asam urat
3.Antibiotik untuk mengatasi infeksi.
 
 Diet
Diet atau pengaturan makanan sesuai jenis batu yang ditemukan.
1.Batu kalsium oksalatMakanan yang harus dikurangi adalah jenis makanan yang mengandung
kalsiumoksalat seperti: bayam, daun sledri, kacang-kacangngan, kopi, coklat; sedangkan untuk kalsium
fosfat mengurangi makanan yang mengandung tinggi kalsiumseperti ikan laut, kerang, daging, sarden,
keju dan sari buah.
2.Batu struvite; makanan yang perlu dikurangi adalah keju, telur, susu dan daging.
3.Batu cystin; makanan yang perlu dikurangi antara lain sari buah, susu, kentang.
4.Anjurkan konsumsi air putih kurang lebih 3 -4 liter/hari serta olah raga secarateratur

 Extracorporal Shock Wave Lithotripsy ( ESWL )


ESWL banyak digunakan dalam penanganan batu saluran kemih. Badlani (2002) menyebutkan prinsip
dari ESWL adalah memecah batu saluran dengan menggunakan gelombang kejut yang dihasilkan oleh
mesin dari luar tubuh.
 Ureterorenoskopic (URS)
Pengembangan ureteroskopi sejak tahun 1980 an telah mengubah secara dramatis terapi batu
ureter. Kombinasi ureteroskopi dengan pemecah batu ultrasound, EHL, laser dan pneumatik
telah sukses dalam memecah batu ureter.
 Percutaneous Nefro Litotripsy (PCNL)
PCNL yang berkembang sejak dekade 1980 secara teoritis dapat digunakan sebagai terapi
semua batu ureter. Namun, URS dan ESWL menjadi pilihan pertama sebelum melakukan
PCNL. Meskipun demikian untuk batu ureter proksimal yang besar dan melekat memiliki
peluang untuk dipecahkan dengan PCNL (Al-Kohlany, 2005).
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai