Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY. A


DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI:
KARSINOMA CERVIK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek Profesi Ners :


Keperawatan Maternitas

Oleh :
Sophia Endahsari
(3211018)

PENDIDIKAN PROFESI NERS NON REGULER

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PPNI JAWA BARAT

2022
PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. A
Tanggal Lahir : 15-03-1973
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Pendidikan : SLTA
Suku Bangsa : Sunda
Alamat : Link Pasapen rt 01 rw 03 Kuningan
Tanggal Masuk : 26-07-2022
Tanggal Pengkajian : 29-07-2022
No. Register : 0002063110
Diagnosa Medik : Karsinoma cerviks stadium IIB

Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn A
Umur : 18 tahun
Hub. Dengan Pasien : Anak
Alamat : s.d.a

2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama : perdarahan
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Saat dilakukan pengkajian klien mengeluh perdarahan dari kemaluannya,
yang dirasakan terus menerus bertambah bila klien bergerak/berubah posisi.
Perdarahan dirasakan kapan saja, siang maupun malam. Dalam 1 hari klien
perdarahan kurang lebih 2 pembalut, sehingga klien merasa lemah . .
3) Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini
Klien mengatakan mengalami perdarahan dari jalan lahir sejak 1 bulan yang
lalu. Perdarahan muncul setelah keputihan berbau pada 3 bulan sebelum
masuk RS. Klien juga merasakan nyeri pada perut bagian bawah. Karena
keluhan tersebut klien memeriksakan diri ke RS Kuningan dan dinyatakan
mengidap kanker serviks, dan di rujuk ke RSHS untuk mendapat terapi radiasi
secepatnya.
4) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Klien memutuskan untuk berobat ke RS 45 Kuningan kemudian disarankan
untuk dirujuk ke RSHS untuk penatalaksanaan lebih lanjut.

b. Status Kesehatan Masa Lalu


1) Penyakit yang pernah dialami
Sebelumnya klien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit berat.
2) Pernah dirawat
Sebelumnya klien mengatakan belum pernah direwat di RS
3) Alergi
Dari penuturan klien tidak didaptkan riwayat alergi makanan maupun obat-
obatan
4) Kebiasaan (merokok, kopi, alkohol dll)
Klien tidak memiliki kebiasaan merokok maupun penggunaan alkohol.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan kakak klien sebelumnya di rawat karena tumor abdomen.
Riwayat penyakit menular seperti TB maupun penyakit keturunan seperti DM dan
hipertensi tidak ada.
d. Riwayat Obstetri dan Ginekologi
1) Riwayat menstruasi
- Menstruasi pertama (menarche) usia 11 tahun dengan siklus 21 hari
- Keluhan selama menstruasi : sakit/kram perut.
- Banyaknya haid : normal (2-3 kali ganti pembalut/hari)

2) Riwayat perkawinan
Riwayat menikah : klien menikah 3 kali, pernikahan pertama klien di usia 18
tahun.
3) Riwayat penggunaan kontrasepsi
Klien tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi.
4) Riwayat obstetric
Riwayat kehamilan 3x hamil, dan melahirkan, tidak ada Riwayat keguguran.
e. Diagnosa Medis dan Terapi
Ca Serviks Stadium IIB
Terapi :
- As Tranexamat 3 x 500mg IV
- Ceftriaxon 2 x 1 gr drip dalam NaCl 0,9 % 100 cc (IV)

3. Riwayat psikososial-spiritual
a. Support system: klien mendapat dukungan penuh dari anak-anak, suami klien
sesekali ke RS namun tidak bisa menunggui karena bekerja
b. Komunikasi: saat sebelum sakit komunikasi dengan keluarga dan lingkungan
sekitarnya baik.
c. Sistem nilai kepercayaan
Klien adalah seorang muslim, dan percaya bahwa sakitnya saat ini adalah sebuah
ujian dari Allah SWT.
d. Konsep diri:
- Gambaran diri :
Klien mengatakan dirinya menyukai seluruh bagian tubuhnya, meskipun ada
kanker bersarang di tubuhnya. Klien tetap bersyukur masih diberi anggota
tubuh yang lengkap dan sempurna.
- Identitas diri :
Klien mengatakan ia adalah seorang istri dan ibu dari ketiga orang anaknya
- Peran diri :
Klien adalah seorang ibu rumah tangga, yang mengurus semua kebutuhan
keluarganya,
- Ideal diri :
Klien memiliki keinginan ingin segera sembuh dan ingin segera bisa merawat
keluarga kembali
- Harga diri :
Klien menilai dirinya sebagai seseorang yang baik, cakap dan berharga

4. Pengkajian Seksual
Sejak bulan Maret 2022 klien mengatakan merasakan nyeri saat berhubungan seksual,
nyeri timbul saat adanya penetrasi penis saat bersenggama dan pasien menilai rasa
nyeri tersebut cukup mengganggu aktivitas seksualnya. Klien belum bercerita pada
suaminya. Sejak mengalami perdarahan klien mengatakan tidak lagi melakukan
aktivitas seksual.

5. Pola Kebiasaan Sehari-hari Sebelum dan saat sakit

Kebiasaan/aktifitas Sebelum masuk RS Saat sakit Ket.


1. Pola Nutrisi
a. Asupan Oral : normal Oral : normal
b. Frekuensi 3x sehari 3 x sehari
Snack 2 x
c. Nafsu makan baik baik
d. Diet Makanan padat dan berlemak Diet tinggi kalori dan protein
serta kurang serat
e. Makanan Gorengan, snack (kue), dll Pudding, jus buah (sesuai snack
tambahan di RS)
f. Alergi Tidak ada Tidak ada
g. Perubahan BB Tidak pernah ditimbang (kira- BB saat ini 54 kg
dalam 3 bulan kira 60 kg)
terakhir
2. Pola Cairan
a. Asupan cairan Per oral, minum 6-8 gelas Per oral jumlah kurang (4 gelas)
sehari dikarenakan mual
b. Jenis Air putih, susu Air putih/susu

c. Frekuensi 6-8 kali per hari 4-5x per hari


3. Pola Eliminasi
BAK
a. Frekuensi 4-6x/hari Menggunakan kateter urine
b. Jumlah (output) +/- 300cc +/- 1000-1200 cc/24 jam
c. warna Kuning jernih Kuning jernih
d. bau Normal Normal (ammonia)
e. keluhan Tidak ada Tidak dirasa
BAB
a. frekuensi 1 x/hari 1x/hari
b. warna Pucat Kuning kecoklatan
c. bau Normal Normal
d. konsistensi Padat Padat
e. keluhan tidak teratur kadang konstipasi Tidak ada
f. pemakaian Tidak Tidak
pencahar
4. Insensible water +/- 400 cc/hari +/- 400 cc/hari
loss
5. Pola personal
hygiene
a. Mandi 2 x/hari 1-2 x/hari diseka
b. Oral hygiene
Frekuensi 2x/hari 2x/hari
Waktu Pagi dan malam Pagi dan malam
c. Cuci rambut 3x/minggu 2x seminggu (menggunakan
washlap)
6. Pola istirahat dan
tidur
a. Lama tidur Sebelum sakit normal 6-7 jam per hari
b. Kebiasaan Tidak ada penggunaan obat Tidak ada penggunaan obat
tidur tidur
c. Kesulitan dalam Tidak ada Tidak ada
tidur
7. Pola Aktifitas dan
Latihan
a. Kegiatan dalam Ibu rumah tangga. Kegiatan berhenti karena
pekerjaan merasa sakit
b. Waktu bekerja Pagi-siang Istirahat
c. Kegiatan waktu Istirahat, liburan Istirahat dan ibadah
luang
d. Keluhan dalam Mual dan pusing Pusing, lemah
aktifitas
e. Olahraga Tidak pernah/jarang Belum pernah
8. Pola kebiasaan
yang
mempengaruhi
kesehatan
a. Merokok Tidak Tidak
b. Minuman keras Tidak Tidak
c. Ketergantungan Tidak Obat sesuai program terapi
obat

6. Kebutuhan Cairan dan Nutrisi


Kebutuhan Cairan
Kebutuhan cairan dewasa 30-50 kgBB/24 jam
Kebutuhan cairan klien 1620-2700 cc/24 jam
Kebutuhan Nutrisi
Perhitungan kalori menggunakan rumus Mifflin
TEE = BMR x FAx FS
BMR perempuan = (10xBB) + (6,25 x TB) – (5x U) - 161

TEE = Total Energi Expenditure


BMR= Basal Metabolisme Rate
FA = Faktor Aktivitas (bedrest = 1, aktivitas = 1.1, sehat = 1.2)
FS = Faktor Stress (sehat = 1.2, Kanker = 1.3-1.4, Mal nutrisi = 1.5)
BMR Pasien = (10x54)+(6.25 x 153)-(5x49)-161
= 540 + 956.25 - 245 – 161 = 1090, 25
TEE = BMR x FA x FS
= 1090.25 x 1 x 1.4 = 1526,35 ~ 1526 kalori
Protein = [15/100 x 1526]/4 = 57,225 ~ 57 gram
Lemak = [25/100 x 1526]/9 = 42,38 ~ 42 gram
Karbohidrat = [60/100 x 1526]/4 = 228,9 ~ 229 gram

7. Pengkajian Fisik
1) Pemeriksaan Umum
a. Kesadaran : Compos mentis GCS : E4 M6 V5
b. Tekanan darah : 100/60mmHg
c. Nadi : 103x/mnt
d. Pernafasan : 20x/mnt
e. Suhu : 37 0C
f. SpO2 : 97 %
g. TB/BB : 54 kg/153 cm

2) Pemeriksaan Fisik
a. Sistem Penglihatan : mata simetris, tidak ada kelainan bentuk mata,
konjungtiva tampak anemis, sklera tidak ikterik, pergerakan mata simetris,
klien tidak menggunakan alat bantu penglihatan
b. Sistem pendengaran : bentuk telinga simetris, tidak ada kelainan, klien dapat
mendengar dengan baik.
c. Sistem wicara : klien dapat berbicara dengan baik, klien mampu menjawab
semua pertanyaan perawat dengan sesuai jenis, pertanyaan komunikasi dua
arah berjalan baik.
d. Sistem pernafasan :
Jalan nafas : tidak ada hambatan
RR : 20x/mnt
Suara nafas : vesikuler
e. Sistem kardiovaskular :
Tidak ada distensi vena jugular, temperature kulit hangat, warna kulit pucat,
CRT lebih dari 2 detik, edema tidak ada. Nadi 103 x/menit, ictus cordis teraba
pada midklavikula kiri di ICS ke 5. BJ I-II normal, irama teratur, tidak
terdapat bunyi jantung tambahan.
f. Sistem neurologi :

Kesadaran composmentis, GCS : 15 (E4M6V5), kontak adekuat, orientasi


pasien terhadap tempat, orang dan waktu tidak ada gangguan, pemeriksaan
fungsi saraf cranial, adalah sebagai berikut :
1. Nervus I (Olfaktorius)
Klien dapat membedakan bau kayu putih dengan lemon.
2. Nervus II (Optikus)
Klien masih dapat membaca dengan jarak 60 cm, namun mulai buram jika
lebih jauh.
3. Nervus III, IV, dan VI ( Okulomotoris, Trochlearis dan Abdusen)
Reflex cahaya pada Pupil : berkontraksi mengecil (meiosis) +/+, pupil
tampak simetris, diameter pupil : 3 mm, pasien dapat menggerakan bola
mata sesuai dengan perintah, pasien dapat membuka dan menutup kelopak
mata.
4. Nervus V ( Trigeminus)
Pasien dapat menggerakan rahangnya dan dapat mengunyah  makanan.
5. Nervus VII (Fasialis)
Wajah tampak simetris, klien dapat menggerakkan wajah sesuai peritah.
6. Nervus VIII (Auditorius)
Klien dapat mendengar suara dengan jelas dari jarah 1 meter.
7. Nervus IX 
Fungsi menelan tidak mengalami penurunan.
8. Nervus X (Vagus)
Bising usus 6 x/mnt, nadi reguler: 105 x/mnt.
9. Nervus XI (Assesorius)
Klien dapat mengangkat bahu secara simetris.
10. Nervus XII (Hipoglosus)
Pasien dapat menjulurkan lidahnya dan dapat menggerakkan lidahnya
dengan bebas. 
Pasien dapat membedakan rasa panas dan dingin, tajam dan halus, refleks
bisiep ++/++, reflek trisep ++/++, refleks patela ++/++, refleks babinski
(-)
g. Sistem pencernaan :
Mukosa mulut tampak lembab, sclera tidak icterik, tidak terdapat pembesaran
hepar, nyeri tekan tidak ada, bising usus 10x/mnt.
h. Sistem endokrin: nafas tidak ada bau keton, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid.
i. Sistem urogenital: tidak ada nyeri ketuk pada ginjal, klien terpasang kateter
urine.
j. Sistem integument
Kebersihan baik, kondisi kuku bersih dan tidak panjang, tidak terdapat tanda-
tanda peradangan, turgor kulit kurang dari 1 detik.
k. Sistem musculoskeletal : tidak ada keterbatasan gerak, sakit pada persendian
disangkal, tonus otot (+), tidak ada tanda-tanda peradangan pada persendian,
kekuatan otot
5 5
5 5
3) Pemeriksasan Penunjang
a. Laboratorium
Hasil Nilai normal
Hemoglobin 8,7 g/dL 12.3-15.3
Hematocrit 29 % 36.0-45.0
Eritrosit juta/uL 4.5-5.1
Leukosit 25.08 10^3/uL 4.4-11.3
Trombosit 520 ribu/uL 150-450

Hitung Jenis Leukosit


Basophil 1 0-1
Eosinophil 0 0-4
Netrofil batang 0 3-5
Netrofil segmen 63 45-73
Limfosit 28 18-44
Total netrofil 8.96 10^3/uL 2.10-8.89
Total limfosit 3.98 10^3/uL 1.26-3.35
Total monosit 0.85 10^3/uL 0.01-0.40
Total eosinophil 0.43 10^3/uL 0.01-0.09
Total basophil 0.00 10^3/uL 0.01-0.09
PCT 0.53 % 0.18-0.39
RDW-CV 15.6 % 11.5-14.5
RDW-SD 49.9fL 36.4-46.3

GDS 111mg/dl <140


SGOT 13 U/L 15-37
SGPT 13 U/L 0-35
Ureum 21,4 mg/dl 15-40
Kreatinin 0,84 mg/dl 0,57-1,11
Natrium (Na) 136 mEq/dL 135-145
Kalium 4,2 mEq/dL 3.5-5.1

b. Thoraks PA
- Tidak tampak metastasis intrapulmonal
- Roentgenologis cor dalam batas normal
I. ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI/ANALISA MASALAH


KEPERAWATAN
DS : Karsinoma invasive servix Perfusi perifer tidak
- Klien mengatakan efektif
perdarahan masih ada Perubahan epitel displastik
2 pembalut dalam1 serviks
hari
- Klien mengeluh
pusing bila berubah Perdarahan
dari posisi tiduran ke
posisi duduk
DO : Anemia
- Klien terlihat pucat
Curah jantung ↓
- Akral dingin
- Konjungtiva anemis Sirkulasi ke
- CRT >2 detik jaringan ↓
- Haemoglobin : 8,7
g/dl Ketidakefektifan
perfusi jaringan
- Hematokrit 29 %
DS : Intoleransi Aktivitas
- Klien mengatakan Karsinoma invasive servix
memakai diapers
Perubahan epitel displastik
untuk eliminasi serviks
- Klien mengatakan
badan terasa lemas
dan kepala pusing Perdarahan

DO : Anemia
- Klien terlihat lemas
- Klien terlihat pucat Curah jantung ↓
- Klien hanya
berbaring dan sesekali
Sirkulasi ke
- duduk di tempat tidur jaringan ↓
- klien menggunakan
kateter urin
- Hemoglobin 8,7 g/dl kelemahan

intoleransi aktivitas
DS : - Karsinoma invasive servix Resiko infeksi
-
DO : Perubahan epitel displastik
- klien terlihat lemas serviks
- Leukosit : 25.080/𝜇L
- Akral dingin Perdarahan
- Suhu 37

Anemia

Imunitas menurun

Resiko infeksi

DS: Disfungsi seksual


- Klien mengatakan Karsinoma invasive servix
nyeri saat
Perubahan epitel displastik
berhubungan serviks
- Klien mengatakan
semenjak perdarahan
klien tidak melakukan Perdarahan dan Nyeri
hubungan suami-istri
Klien tidak dapat
DO: melakukan aktivitas
- Klien di diagnose ca seksual
servik stadium II B

Disfungsi seksual

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS (SDKI)


1. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi hemoglobin
2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai oksigen dan
kebutuhan oksigen
3. Resiko Infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder
(imunosupresi)
4. Disfungsi seksual behubungan dengan perubahan fungsi tubuh
Diagnosa Keperawatan Perencanaan Implementasi Evaluasi
Tujuan Intervensi
1. Perfusi perifer tidak Setelah dilakukan 1. Periksa sirkulasi perifer 1. Melakukan Tgl 30/07/2022
efektif b.d penurunan asuhan keperawatan 2. Identifikasi faktor resiko pemeriksaan sirkulasi DS :
- Klien mengatakan
konsentrasi hemoglobin selama 3x24 jam gangguan pada sirkulasi perifer, suhu perifer, perdarahan mulai
(D.0009) diharapkan perfusi 3. Catat hasil lab Hb dan Ht CRT berkurang
perifer efektif dengan 4. Jelaskan kepada pasien dan 2. Identifikasi faktor
- Klien mengatakan
tidak ada keluhan
kriteria hasil : keluarga tentang tindakan resiko gangguan pada setelah diberikan
- Tekanan systole pemberian tranfusi darah sirkulasi tranfusi
DO :
dan diastole dalam 5. Berikan tranfusi darah 3. mencatat hasil lab Hb
- Klien masih terlihat
rentang normal dan Ht pucat
- TD : 120/80 4. menjelaskan kepada - Konjungtiva anemis
mmHg pasien dan keluarga - TD : 110/70
- RR : 24x/menit
- Tidak ada tentang tindakan
- Nadi : 98x/menit
ortostatik pemberian tranfusi
- Saturasi : 98%
hipertensi darah - Reaksi tranfusi tidak
- Kapilarirefil < 3 5. Memberikan tranfusi ada
detik darah PRC dengan A:
- Hemoglobin melakukan double cek
Masalah teratasi
sebagian
normal dan mengobservasi
P:
- (10 g/dl) reaksi tranfusi Lanjutkan Intervensi

2 Intoleransi Setelah dilakukan 1. Monitor kelelahan fisik dan 1. memonitor kelelahan DS :


aktivitas b.d asuhan keperawatan emosional fisik dan emosional - Klien mengatakan
dibantu keluarga
ketidakseimbangan selama 3x24 jam 2. Monitor pola dan jam tidur 2. mengkaji pola dan jam untuk memenuhi
suplai dan kebutuhan diharapkan masalah 3. Monitor lokasi dan tidur kebutuhan makan
oksigen (D.0056) intoleransi aktivitas ketidaknyamanan saat 3. mengkaji lokasi dan minum dan eliminasi
- Klien mengatakan
teratasi dengan melakukan aktivitas ketidaknyamanan saat
lemas masih terasa
kriteria hasil : 4. Fasilitasi duduk di sisi tempat melakukan aktivitas
1. Berpartisipasi tidur, jika tidak dapat berpindah 4. memfasilitasi duduk di DO :
dalam aktivitas atau berjalan sisi tempat tidur, jika - Klien terlihat lemas
- Pucat berkurang
fisik tanpa disertai 5. Anjurkan tirah baring tidak dapat berpindah
- Klien hanya
peningkatan darah, 6. Anjurkan melakukan aktivitas atau berjalan
berbaring dan
nadi dan RR bertahap 5. menganjurkan tirah sesekali duduk di
2. Mampu 7. Anjurkan menghubungi perawat baring tempat tidur
melakukan jika ada tanda dan gejala 6. menganjurkan - Terpasang DC
aktivitas sehari- kelelahan tidak berkurang melakukan aktivitas
A:
Masalah teratasi
hari secara bertahap
sebagian
bertahap 7. menganjurkan P:
3. Sirkulasi status menghubungi perawat Lanjutkan intervensi
baik jika ada tanda dan
4. Mampu berpindah gejala kelelahan tidak
dengan atau tanpa berkurang
bantuan alat
5. Hemoglobin
normal (10 g/dl)
3 Resiko infeksi b.d Setelah dilakukan 1. Monitor tanda dan gejala infeksi 1. memonitor tanda dan DS :
ketidakadekuatan asuhan keperawatan lokal dan sistemik gejala infeksi lokal dan - klien mengatakan
mengerti tentang
pertahanan tubuh selama 3x24 jam 2. Cuci tangan sebelum dan sistemik tanda dan gejala
sekunder diharapkan tidak sesudah kontak dengan pasien 2. mencuci tangan 5 infeksi
(imunosupresi) terjadi infeksi dengan dan lingkungan pasien moment - klien dapat
mengatakan
(D.0142) kriteria hasil : 3. Jelaskan tanda dan gejala infeksi 3. menjelaskan tanda dan
mengerti cara cuci
1. Pasien bebas dari 4. Jelaskan cara mencuci tangan gejala infeksi tangan yang benar
tanda dan gejala dengan benar 4. menjelaskan cara DO :
infeksi 5. Anjurkan meningkatkan asupan mencuci tangan dengan - Klien tampak lemas
2. Menunjukkan nutrisi benar - Suhu 36,9 C
- Klien tampak dapat
kemampuan 6. Berikan antibiotik 5. menganjurkankan
mengulang cara cuci
mencegah meningkatkan asupan tangan yang benar
timbulnya infeksi nutrisi A:
3. Jumlah leukosit 6. memberikan Ceftriaxon Masalah teratasi
dalam batas 2 x 1 gr drip dalam sebagian
P:
normal (4,80- NaCl 0,9 % 100 cc
Lanjutkan intervensi
10,80 10^3/𝜇L) (IV)
5. Menunjukkan
prilaku hidup
sehat

4 Disfungsi seksual Setelah dilakukan 1. Bina hubungan saling percaya, 1. Membina hubungan DS:
berhubungan dengan asuhan keperawatan 2. Berikan informasi tentang saling percaya, - Klien mengatakan
perubahan fungsi tubuh selama 3x24 jam fungsi seksual, 2. Memberikan informasi akan mencoba
berbicara dengan
diharapkan 3. Bantu pasien mengenali realita tentang fungsi seksual,
suaminya
gangguan disfungsi situasi kesehatan 3. membatu pasien - Klien mengatakan
seksual teratasi 4. Bantu pasien dalam mengenali realita akan selalu
dengan kriteria hasil mengekspresikan perasaannya, situasi kesehatan mendekatkan diri
pada tuhan
: 5. Libatkan pasangan dalam 4. membantu pasien
DO:
1. Pengenalan dan konseling seksual, dalam mengekspresikan
- Suami klien tampak
penerimaan 6. Motivasi pasien agar selalu perasaannya,
belum hadir
identitas seksual mendekatkan diri pada Tuhan, 5. memotivasi pasien agar menemani klien
pribadi 7. Kolaborasi dengan spesialis selalu mendekatkan diri - Pasien mampu
2. Mengetahui seksologi, jika perlu pada Tuhan, mempertahankan rasa
masalah berserah diri pada
reproduksi Tuhan

3. Fungsi seksual : A:
Masalah teratasi sebagian
integrasi aspek
P:
fisik, sosio
Lanjutkan intervensi
emosi dan
intelektual
ekspresi dan
performa seksual
4. Mampu
mengontrol
kecemasan
5. Menunjukkan
keinginan untuk
mendiskusikan
perubahan
fungsi seksual
6. Mengungkapkan
pemahaman
tentang
perubahan
fungsi seksual
7. Pengenalan dan
penerimaan
identitas seksual
pribadi
8. Mengetahui
masalah
reproduksi
III. CATATAN TINDAKAN DAN EVALUASI

EVALUASI
tgl No. Tindakan Paraf SOAP tiap pergantian dinas Paraf
dx & (mengacu pada kriteria hasil) &
nama nama
01/08/ 1 1. Melakukan pemeriksaan S:
2022 - klien mengatakan lemah
sirkulasi perifer, suhu
dan pusing berkurang
perifer, CRT - klien mengatakan
2. memonitor adanya panas, perdarahan hanya sedikit-
sedikit
kemerahan, nyeri atau
O;
bengkak ekstermitas - konjungtiva tidak anemis
- TD 120/70mmhg
- Nadi 90x/menit
- RR 20x/ menit
- Hasil lab tanggal
31/09/22 Hb 12,4 g/dl, Ht
39,4%
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi hentikan

2 1. Monitor kelelahan fisik S:


- Klien mengatakan
dan emosional
sudah bisa ke kamar
2. Monitor pola dan jam tidur mandi sendiri
3. Monitor lokasi dan - Klien mengatakan
ketidaknyamanan saat merasa lebih segar
O:
melakukan aktivitas - Kateter telah di aff
- Klien tampak dapat
beraktifitas dengan
minimal bantuan
- TD 120/70mmhg
- Nadi 90x/menit
- RR 20x/ menit
A ; masalah teratasi
P ; interveni hentikan
3 1. Monitor tanda dan gejala S:
-
infeksi lokal dan sistemik O:
- Tidak tampak tanda-tanda
2. mencuci tangan sebelum
infeksi
dan sesudah kontak - Suhu 36,5 C
- Nilai leukosit 13.000u/L
dengan pasien dan
- Antibiotic di stop
lingkungan pasien - Infus di aff
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi hentikan
4 1. membantu pasien dalam S:
mengekspresikan - Pasien dan pasangan akan
perasaannya, tetap mempertahankan
hubungan pernikahan
- pasien mampu mengenali
2. memotivasi pasien agar
realita situasi kesehatan
selalu mendekatkan diri dan fungsi seksual
pada Tuhan, - pasien melaporkan
perasaan berharga dalam
hidup
O:
- Tampak hubungan yang
harmonis antara pasien dan
pasangan
- Pasangan menunjukkan
support penuh terhadap
pasien
A:

Masalah tertasi

Anda mungkin juga menyukai